Anda di halaman 1dari 6

JUMLAH LEUKOSIT SEBAGAI PREDIKTOR NILAI VOLUME

PERDARAHAN PADA STROKE PERDARAHAN


INTRASEREBRAL
Alifta Ridzky Pratitan1, Pagan Pambudi2, Oski Illiandri3
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat
2
Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat
3
Departemen Biomedik, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat

Email korespondensi: ridzkypratitan67@gmail.com

Abstract: Intracerebral hemorrhagic stroke is a rapidly developing neurological dysfunction


caused by focal blood collection in the brain parenchyma. Blood collection in the brain
parenchyma is thought to trigger an increase in the number of leukocytes as a result of
inflammatory reactions that occur in the intracerebral bleeding area.CT-scan is the
important examination to evaluate stroke. However CT-scan examination cannot always be
performed on each patients due to limited facilities and cost. The study like this never been
done in the RSUD Ulin Banjarmasin before. This study goals to be an alternative way
used by clinicians to predict volume of bleeding if a CT-scan cannot be done
immediately. This study was an observational analytic study with a cross sectional
approach. As many as 31 patients with intracerebral hemorrhagic stroke who met the
inclusion and exclusion criteria in RSUD Ulin Banjarmasin, data on leukocyte count and
volume of bleeding were taken. Analysis with the Pearson test showed there was a significant
relationship (r=0.801, p=0.001) between the number of leukocytes and the volume of
intracerebral hemorrhage. Strong relationship between the number of leukocytes and the
volume of bleeding in intracerebral hemorrhage come as the result of this study.

Keywords: volume of bleeding, intracerebral hemorrhage, leukocyte count

Abstrak: Stroke perdarahan intraserebral merupakan sebuah disfungsi neurologis yang


berkembang cepat yang disebabkan oleh adanya pengumpulan darah secara fokal di dalam
parenkim otak. Pengumpulan darah pada parenkim otak diduga akan memicu peningkatan
jumlah leukosit sebagai akibat rekasi inflamasi yang terjadi pada daerah perdarahan
intraserebral. Akan tetapi CT-scan yang merupakan pemeriksaan utama untuk mengevaluasi
stroke, sering kali tidak dapat selalu dilakukan pada setiap penderita. Hal tersebut
dikarenakan adanya keterbatasan fasilitas maupun biaya. Penelitian untuk menegetahui
hubungan volume perdarahan intraserebral dan jumlah leukosit belum pernah dilakukan di
RSUD Ulin Banjarmasin sebelumnya. Penelitian ini bertujuan agar dapat menjadi salah
satu cara alternatif yang dapat digunakan klinisi untuk memprediksi volume
perdarahan jika CT-scan tidak dapat segera dilakukan Penelitian ini merupakan sebuah
penelitian dengan metode observasional analitik dan menggunakan pendekatan cross

1
sectional. Sebanyak 31 pasien stroke perdarahan intraserebral yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi di RSUD Ulin Banjarmasin diambil data jumlah leukosit dan volume
perdarahannya. Analisis dengan uji Pearson menunjukkan terdapat suatu hubungan yang
signifikan (r=0,0801, p=0,001) antara jumlah leukosit dengan volume perdarahan
intraserebral. Hubungan yang kuat antara volume perdarahan intraserebral dengan jumlah
leukosit diperoleh sebagai hasil pada penelitian ini.

Kata-kata kunci: volume perdarahan, perdarahan intraserebral, jumlah leukosit

PENDAHULUAN inflamasi khususnya bila digabung


Stroke perdarahan intraserebral dengan parameter klinis lainnya.
merupakan sebuah gejala klinis Produk darah dan plasma juga
disfungsi pada neurologis yang merupakan hasil dari berbagai proses
berkembang dengan cepat disebabkan sekunder yang terjadi setelah
3
pecahnya pembuluh darah yang bukan perdarahan intraserebral. Hasil
disebabkan oleh trauma sehingga penelitian yang menghubungkan
mengakibatkan adanya pengumpulan volume perdarahan dengan jumlah
darah di dalam parenkim otak.1 leukosit pada penderita stroke
Mortalitas dan morbiditas stroke perdarahan, adalah terdapat hubungan
perdarahan lebih berat daripada stroke positif yang bermakna antara
iskemik. Peningkatan pada tekanan banyaknya volume darah yang
intrakranial yang memperburuk terkumpul dengan hasil dari
kondisi penderita disebabkan oleh pemeriksaan jumlah leukosit.4
volume perdarahan pada intraserebral Berdasarkan hasil penelitian
yang semakin banyak terkumpul.2 sebelumnya, peneliti tertarik untuk
Pemeriksaan utama untuk meneliti hubungan volume perdarahan
mengevaluasi penderita stroke yaitu dengan jumlah leukosit pada penderita
dengan melakukan CT-scan kepala.2 stroke perdarahan intraserebral.
CT-scan kepala dilakukan untuk Dengan demikian, penelitian ini akan
mendeteksi adanya perdarahan pada menganalisis hubungan volume
intrakranial, lesi desak ruang, edema perdarahan dengan jumlah leukosit
serebral dan adanya perubahan pada penderita stroke perdarahan
struktur otak.2 Meskipun demikian intraserebral. Volume perdarahan pada
karena keterbatasan fasilitas pada penderita akan diperoleh dari hasil
setiap fasilitas kesehatan dan juga CT-scan kepala subjek yang kemudian
biaya yang tidak sedikit untuk dihitung menggunakan rumus
5
melakukan pemeriksaan tersebut, Broderick. Kemudian melalui hasil
pasien stroke sering kali tidak dapat pemeriksaan laboratorium subjek,
dilkukan pemeriksaan CT-scan kepala. akan didapatkan jumlah leukosit dari
Peningkatan jumlah leukosit telah masing-masing subjek pada penelitian
sering digunakan sebagai alat ini.
diagnosis penunjang pada berbagai
jenis penyakit infeksi maupun

2
METODE PENELITIAN Instrumen penelitian yang
Metode observasional analitik digunakan adalah hasil CT-scan
beserta rancangan cross sectional kepala dan rekam medis pasien untuk
digunakan dalam peneitian ini. memperoleh hasil pemeriksaan
Seluruh pasien stroke perdarahan laboratorium. Data sekunder adalah
intraserebral di RSUD Ulin data yang digunakan pada penelitian
Banjarmasin merupakan populasi ini. Data sekunder tersebut adalah data
penelitian ini. Pasien dengan diagnosis volume perdarahan dan jumlah
stroke perdarahan intraserebral di leukosit penderita. Data dianalisis
RSUD Ulin Banjarmasin periode dengan menggunakan uji Pearson.
Agustus-November tahun 2018 dan
telah sesuai dengan kriteria inklusi dan HASIL DAN PEMBAHASAN
eksklusi akan dijadikan sebagai subjek Karakteristik subjek penelitian
penelitian. Pada penelitian ini telah disajikan dalam Tabel 1.
diperoleh 31 subjek pasien perdarahan
intraserebral.

Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik Rerata ± SD Median Modus


Usia (tahun) 55,19 ± 12,91 55 55
Jumlah leukosit (/uL) 11.851,29 ± 3.728,13 11800 16800
Volume perdarahan (cm3) 30,037 ± 24,38 27 -
SD: standar deviasi

Rerata usia subjek bukan (45,2%) dan jenis kelamin perempuan


merupakan kategori usia lanjut diperoleh sedikit lebih banyak yaitu
ditunjukkan oleh tabel 1.6 Penelitian sebanyak 17 orang subjek (54,8%).
ini memperoleh subjek dengan usia Hubungan volume perdarahan
terendah 34 tahun dan usia tertinggi 84 dengan jumlah leukosit subjek setelah
tahun. Pada penelitian ini jumlah diuji dengan uji Pearson disajikan pada
leukosit terendah adalah 5900 sel/ uL Tabel 2. Grafik hubungan volume
dan jumlah leukosit tertinggi mencapai perdarahan dengan jumlah leukosit
18.300 sel/ uL. Subjek penelitian subjek disajikan pada Gambar 1.
dengan jenis kelamin laki-laki .
diperoleh sebanyak 14 orang subjek

3
Tabel 2. Hubungan Volume Perdarahan dengan Jumlah Leukosit Subjek Penelitan

Koefisien
Variabel Signifikasi (p)
korelasi (r)
Jumlah leukosit dengan volume perdarahan 0,801 0,001
Nilai p: hasil uji Pearson

Gambar 1. Hubungan Volume Peradarahan dengan Jumlah Lekosit

Analisis dengan menggunakan uji meningkatkan volume perdarahan


Pearson menunjukkan hasil bahwa intraserebral sebanyak 0,004 cm3.
semakin banyak volume perdarahan Beberapa penelitian yang telah
maka hasil pemeriksaan leukosit dilakukan sebelumnya juga
pasien cenderung semakin meningkat. memperoleh hasil hubungan yang
Pada penelitian ini terdapat hubungan signifikan antara kedua variabel
yang signifikan antara jumlah leukosit tersebut. Penelitian yang serupa yang
dengan volume perdarahan pernah dilakukan sebelumnya adalah
intraaserebral (r=0,801, p=0,001) telah penelitian yang dilakukan oleh Suzuki
ditunjukkan pada gambar 1. Setiap et al. dan Hatta et al. yang masing-
peningkatan leukosit 1 sel/uL akan masing dilakukan pada tahun 1995 dan

4
2010. Kedua penelitian tersebut pencetus produksi leukosit.3 Faktor
masing-masing telah memperoleh hasil adanya inflamasi jaringan kemudian
nilai korelasi r=0,050 (p=0,001) dan membentuk sejumlah besar leukosit
r=0,939 (p=0,001).4,7 yang membantu menghilangkan
Pada tahun 1998 telah dilakukan penyebab dari inflamasi tersebut
oleh Violi et al. sebuah penelitian merupakan sebuah mekanisme umpan
untuk menilai aktivasi leukosit pada balik yang cukup kuat.3
pasien yang mengalami stroke iskemik
dan stoke hemoragik yang dilakukan PENUTUP
pada pasien stroke iskemik sebanyak Berdasarkan hasil penelitian
40 orang subjek dan sebayak 12 subjek peneliti dapat memperoleh
pasien stroke hemoragik.8 Aktivasi kesimpulkan bahwa terdapat hubungan
leukosit dengan menggunakan yang kuat dan signifikan pada volume
aktivitas oksidan plasma adalah hal perdarahan dengan jumlah leukosit
yang dievaluasi pada penelitian pada pasien stroke perdarahan
tersebut. Pada penelitian tersebut intraserebral.
didapatkan hasil bahwa aktivitas Dengan demikian salah satu cara
oksidan yang menandakan aktivasi alternatif yang dapat digunakan klinisi
leukosit secara signifikan meningkat untuk memprediksi volume perdarahan
pada pasien stroke iskemik dan stroke pada pasien stroke perdarahan
hemoragik dibandingkan dengan intraserebral adalah dapat dengan
kelompok kontrol (kelompok sehat). melihat hasil pemeriksaan leukosit
Penelitian tersebut disimpulkan bahwa pasien apabila tidak dapat dilakukan
terjadi aktivasi leukosit pada penderita pemeriksaan CT-scan dengan segera,
stroke iskemik maupun stroke sehingga penanganan secara lebih
hemoragik.8 cepat dapat segera dilakukan agar
Leukosit perifer merupakan defisit neurologis yang akan terjadi
sebuah penanda respons dari sistem pada pasien menjadi lebih minimal.
kekebalan tubuh dan mencerminkan
aktivasi inflamasi kaskade setelah DAFTAR PUSTAKA
terjadi perdarahan intraserebral.9 Teori 1. American Heart
menyebutkan bahwa berbagai macam Association/American Stroke
komponen sistem imun akan muncul, Association.An updated definition
termasuk leukosit, neutrofil, makrofag, of stroke for 21st century.
mikroglia aktif, sitokin, proinfalamasi AHA/ASAExpert Consensus
dan komponen komplemen sehingga Document. 2013;44:2064-2089.
dapat menginduksi reaksi infalamasi 2. Bahrudin M. Neurologi klinis.
pada hematoma di daerah sekitarnya.10 Malang: UMM Press; 2016.
Faktor nekrosis tumor (TNF), 3. Bestue-Cardiel M, Martin-
interleukin, faktor perangsang-koloni Martinez J, Iturriaga-Heras C,et
granulosit monosit (GM-CSF) dan al. Leukocytes and primary
beberapa komponen lainnya juga akan intracerebral hemorrhage. Revista
dikeluarkan di otak sebagai bentuk de Neurologia. 1999;29:968-971.
memberikan respons adanya cedera di 4. Suzuki S, Kelley RE, Dandapani
otak dan bertindak sebagai faktor BK, et al. Acute leukocyte and

5
temperature response in dan stroke iskemik dihubungkan
hypertensive intracerebral volume lesi pada pemeriksaan CT-
hemorrhage. Stroke Journal of the scan kepala. 2010:1-7.
American Heart Association. 8. Violi F, Rasura M, Alessandri C,
1995;19:1020-1023. et al. Leukocyte response in
5. Broderick JP, Brott TG, Duldner patients suffering from acute
JE, et al. Volume of intracerebral stroke. Stroke Journal of the
hemorrhage a powerful an easy- American Heart Association.
to-use predictor of 30-day 1988;19:1283-1288.
mortality. Stroke Journal of the 9. Fewel M, Thompson G, Hoff J.
Americam Heart Association. Spontaneous intracerebral
1993;24(7):987-993. hemorrhage. Neurosurgical Focus.
6. Nugroho W. Keperawatan 2003;15:1-15.
gerontik dan geriatrik. Jakarta: 10. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar
EGC; 2008. fisiologi kedokteran. Edisi 11.
7. Hatta SW, Ilyas M, Murtala B, et Jakarta: EGC; 2007.
al. Profil hitung leukosit darah
pada fase akut stroke hemoragik

Anda mungkin juga menyukai