ANSIETAS
DI POLI JIWA RSU DR.SAIFUL ANWAR KOTA MALANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa
OLEH :
201920461011067
b. Emosi yang ditekan, kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu
menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal
ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu
yang sangat lam.
H. RENTAN RESPON
Rentang respon individu terhadap cemas berflutuasi antara respon adaptif dan
maladaptif. Rentang respon yang paling adaptif adalah antisispasi dimana individu
siap siaga untuk beradaptasi dengan cemas yang mungkin muncul. Sedangkan
rentang yang paling maladaptive adalah panic dimana individu sudah tidak mampu
lagi berespon terhadap cemas yang dihadapi sehingga mengalami gangguan fisisk,
perilaku maupun kognitif.
Respons adaptif Antisipasi – Ringan – Sedang – Berat - Panik
I. MEKANISME KOPING
Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping yaitu
sebagai berikut :
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi
pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres, misalnya
perilaku menyerang untuk mengubah atau mengatasi hambatan pemnuhan
kebutuhan. Menarik diri untuk memindahkan darisumber stres. Kompromi
untuk mengganti tujuan atau mengorbankan kebutuhan personal.
b. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang,
tetapi berlangsung tidak sadar, melibatkan penipuan diri, distorsi, dan bersifat
meladaptif. (AH.yusuf,2015:87-88)
J. PENATALAKSANAAN
Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan asietas pada tahap pencegahan dan
terapi memrlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu
mencakup fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.
Selengkapnya seperti pada uraian berikut :
c. Terapi somatic
Gejala atau keluhan fisik (somatic) sering dijumpai sebagai gejala ikutan atau
akibat dari kecemasan yang berkepanjangan. Untuk menghilangkan
keluhankeluhan somatic (fisik) itu dapat diberikan obat-oabatn yang ditujukan
pada organ pada tubuh yang bersangkutan.
d. Psikoterapi
e. Terapi psikoreligius
Pertemuan pertama
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien
1) Pasien melamun,
2) Pasien sering mondar-mandir,
3) menanyakan hal-hal yang tidak pentig,
4) Pasien merasa curiga
b. Diagnosa Keperawatan Resiko halusinasi, perilaku kekerasan, mencederai diri,
orang lain dan lingkungan berhubungan dengan ansietas sedang.
c. Tujuan Khusus TUK2 : Klien mampu mengenal ansietasnya TUK4 : klien dapat
menggunakan mekanisne koping yang adaptif TUK5 : Klien dapat menggunakan
teknik relaksasi
d. Tindakan Keperawatan
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan
keperawatan:
a. Sapa pasien dengan nama baik verbal dan non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanya nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima keadaan
g. Berikan perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar.
2) Pasien dapat menyebutkan minimal satu penyebab ketidakkooperatifan
dalam meminum obat Tindakan keperawatan :
a. Tanyakan pada pasien tentang
-Orang yang tinggal serumah/teman sekamar pasien
-Orang terdekat pasien dirumah/diruang perawatan
b. Diskusikan dengan keluarga tentang :
-Cara merawat pasien dirumah
-Tindakan tindak lanjut dan pengobatan yang teratur
-Lingkungan yang tepat untuk pasien
-Obat pasien (nama obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat
penghentian obat)
-Kondisi pasien yang memerlukan konsultasi segera.
2. Strategi Komunikasi Pelaksaanaan Tindakan Keperawatan
a. Orientasi
1. Salam Terapiutik
“Hallo,pak. Perkenalkan saya perawat S, saya perawat yang dinas pada pagi
ini mulai pukul 07.00-14.00. Ini dengan bapak siapa? Lebih senang dipanggil
siapa pak?”
2. Evaluasi
“Apa yang bapak rasakan saait ini? “
“Bagaimana keadaan bapak saat ini?”
3. Kontrak
a) Topik : Membahas tentang perihal yang membuat klien cemas
b) Tempat : Ruang tengah di depan televise
c) Waktu : pukul 09.00-09.20 (20 menit)
b. Kerja
“bapak mengatakan kalau merasa khawatir dengan penyakit bapak, sudah
beberapa hari mengalami gelisah, dan sulit tidur. Coba bapak ceritakan lebih
lanjut tentang perasaan bapak, kenapa bapak meraskan hal tersebut, apa yang
bapak pikirkan? Oh, jadi bapak takut kalau penyakit bapak tak kunjung
sembuh? Bagaimana kalau kita coba megatasi kecemasan bapak dengan
relaksasi dengan cara tarik napas dalam. Ini merupakan salah satu cara untuk
mengurangi kecemasan yang bapak rasakan.”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang. Saya akan lakukan, dan bapak
memperhatikan saya, lalu mengkuti yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya
pak? Pertama-tama bapak tarik napas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan
napas. Dalam hitungan ketiga setelah itu baoak hempaskan udara melalui
mulut dengan meniup udara secara perlahan-lahan. Sekarang coba bapak
praktikan.”
c. Terminasi
a) Evaluasi Subyektif
“Nah, sekarang bagaimana perasaan bapak? Apakah perasaan cemasnya
sudah berkurang pak? Apakah sudah merasa lebih baik sekarang?”
b) Evaluasi Objektif “Sekarang coba bapak lakukan lagi tahapan-tahapan
melakukan relakasasi yang seperti saya contohkan tadi ya?”
c) Kontrak
“Baiklah. Bagaimana kalau kita lanjutkan percakapan kita besok pagi lagi pukul
9 pagi seperti saat ini di serambi depan?
d) Rencana Tindakan Lanjutan
“Selanjutnya bapak harus mengingat-ingat apa yang sudah saya ajarkan ya?”
Pertemuan ke 2
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien
1) Pasien melamun,
2) Pasien sering mondar-mandir,
3) menanyakan hal-hal yang tidak pentig,
4) Pasien merasa curiga
b. Diagnosa Keperawatan
Resiko halusinasi, perilaku kekerasan, mencederai diri, orang lain dan
lingkungan berhubungan dengan ansietas sedang.
c. Tujuan Khusus
TUK2 : Klien mampu mengenal ansietasnya
TUK4 : klien dapat menggunakan mekanisne koping yang adaptif
TUK5 : Klien dapat menggunakan teknik relaksasi
d. Tindakan Keperawatan
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan keperawatan :
a) Sapa pasien dengan nama baik verbal dan non verbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
c) Tanya nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Jujur dan menepati janji
f) Tunjukkan sikap empati dan menerima keadaan
g) Berikan perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar
2) Pasien dapat menyebutkan minimal satu penyebab ketidakkooperatifan
dalam meminum obat Tindakan keperawatan :
a. Tanyakan pada pasien tentang
-Orang yang tinggal serumah/teman sekamar pasien
-Orang terdekat pasien dirumah/diruang perawatan
b. Diskusikan dengan keluarga tentang :
-Cara merawat pasien dirumah
-Tindakan tindak lanjut dan pengobatan yang teratur
-Lingkungan yang tepat untuk pasien
-Obat pasien (nama obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat
penghentian obat)
-Kondisi pasien yang memerlukan konsultasi segera.
2. Strategi Komunikasi Pelaksaanaan Tindakan Keperawatan
a. Orientasi
1. Salam Terapiutik
“Hallo,pak. Perkenalkan saya perawat S, saya perawat yang dinas pada pagi
ini mulai pukul 07.00-14.00. Ini dengan bapak siapa? Lebih senang dipanggil
siapa pak?”
2. Evaluasi
“Apa yang bapak rasakan saait ini? “ “Bagaimana keadaan bapak saat ini?”
3. Kontrak
a) Topik : Membahas tentang perihal yang membuat klien cemas
b) Tempat : Di Serambi Depan
c) Waktu : pukul 09.00-09.20 (20 menit)
b. Kerja
“Bapak kemarin mengatakan kalau merasa khawatir dengan penyakit bapak,
sudah beberapa hari mengalami gelisah dan sulit tidur. Apkah bapak masih
merasa gelisah saat ini? Baiklah kalau bapak masih merasa gelisah. Kemarin
kita sudah mempelajari teknik napas dalam, apakah bapak sudah melakukanya
lagi? Kalau begitu kali ini kita akan mempelajari teknik relaksasi otot. Ikuti
instruksi saya ya pak.
1) Kepalkan dengan kencang sesaat telapak tangan anda seolah-olah hendak
meninju untuk mengencangkan otot bisep dan lengan bawah, dan rileks.
2) Kerutkan semua otot-otot diwajah anda, mulai dari dahi, mata,
hidung,mulut, sampai leher dan bahu sekitar 4 hitungan dan rasakan
ketegangan itu lalu tarik nafas panjang dan perlahan-lahan hepaskan nafas
anda dan sambil kedurkan mulai dari dahi, mata, hidung, mulut. Leher,
hidung.
3) Luruskan kaki anda lalu tegangkan rasakan tegang mulai dari jari kaki, lutut,
betis, paha, pantat, rasakan ketegangan beberapa saat, lalu kembali tarik
napas dalam sambil menghempaskan nafas secara perlahan.
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
“Nah, sekarang bagaimana perasaan bapak? Apakah perasaan cemasnya
sudah berkurang pak? Apakah sudah merasa lebih baik sekarang?”
2) Evaluasi Objektif
“Sekarang coba bapak lakukan lagi tahapan-tahapan melakukan relakasasi
yang seperti saya contohkan tadi ya?”
3) Kontrak
“Baiklah. Bagaimana kalau kita lanjutkan percakapan kita besok pagi lagi
pukul 9 pagi seperti saat ini di ruang dwpan televisi?
4) Rencana Tindak Lanjut
Anjurkan klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
Pertemuan ke 3
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien
1) Pasien melamun,
2) Pasien sering mondar-mandir,
3) menanyakan hal-hal yang tidak pentig,
4) Pasien merasa curiga
b. Diagnosa Keperawatan Resiko halusinasi, perilaku kekerasan, mencederai diri,
orang lain dan lingkungan berhubungan dengan ansietas sedang.
c. Tujuan Khusus
TUK2 : Klien mampu mengenal ansietasnya
TUK4 : klien dapat menggunakan mekanisne koping yang adaptif
TUK5 : Klien dapat menggunakan teknik relaksasi
d. Tindakan Keperawatan
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan keperawatan :
a) Sapa pasien dengan nama baik verbal dan non verbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
c) Tanya nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Jujur dan menepati janji
f) Tunjukkan sikap empati dan menerima keadaan
g) Berikan perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar
2) Pasien dapat menyebutkan minimal satu penyebab ketidakkooperatifan
dalam meminum obat Tindakan keperawatan :
a) Tanyakan pada pasien tentang
1) Orang yang tinggal serumah/teman sekamar pasien
2) Orang terdekat pasien dirumah/diruang perawatan
b) Diskusikan dengan keluarga tentang :
1) Cara merawat pasien dirumah
2) Tindakan tindak lanjut dan pengobatan yang teratur
3) Lingkungan yang tepat untuk pasien
4) Obat pasien (nama obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat
penghentian obat)
5) Kondisi pasien yang memerlukan konsultasi segera.
2. Strategi Komunikasi Pelaksaanaan Tindakan Keperawatan
a. Orientasi
1. Salam Terapiutik
“Hallo,pak. Perkenalkan saya perawat S, saya perawat yang dinas pada pagi
ini mulai pukul 07.00-14.00. Ini dengan bapak siapa? Lebih senang dipanggil
siapa pak?”
2. Evaluasi
“Apa yang bapak rasakan saait ini? “ “Bagaimana keadaan bapak saat ini?”
3. Kontrak
a. Topik : Membahas tentang perihal yang membuat klien cemas
b. Tempat : Di Ruang di depan televise
c. Waktu : pukul 09.00-09.20 (20 menit)
b. Kerja
“Bapak kemarin mengatakan kalau merasa khawatir dengan penyakit bapak,
sudah beberapa hari mengalami gelisah, dan sulit tidur. Apakah bapak masih
merasa gelisah hari ini? Baiklah kalau masih merasa gelisah. Kemarin kita sudah
mempelajari teknik napas dalam dan relaksasi otot, apakah bapak sudah
melakukanya lagi? Kali ini kita akan memelajari teknik hipnotis 5 jari. Pejamkan
mata bapak, tarik napas lalu buang perlahan . lakukan selama 3 kali. Tautkan
ibu jari bapak kepada jari tulunjuk, bayangkan ketika tubuh bapak begitu sehat.
Tautkan ibu jari bapak pada jari tengah, bayangkan ketika bapak mendapatkan
hadiah atau barang yang anda sukai. Tautkan ibu jari pada kepada jari manis,
bayangkan ketika bapak berada ditempat yang paling nyaman, tempat yang
sangat bahagia. Tautkan ibu jari bapak kepada jari kelingking, bayangkanketika
bapak mendapatkansuatu penghargaan. Tarik napas, buang perlahan, lakukan
selama 3kali lalu buka mata kembali.”
c. Terminal
1) Evaluasi Subyektif
“Nah, sekarang bagaimana perasaan bapak? Apakah perasaan cemasnya
sudah berkurang pak? Apakah sudah merasa lebih baik sekarang?”
2) Evaluasi Objektif
“Sekarang coba bapak lakukan lagi tahapan-tahapan melakukan relakasasi
yang seperti saya contohkan tadi ya?”
3) Kontrak
“Baiklah. Bagaimana kalau kita lanjutkan percakapan kita besok pagi lagi
pukul 9 pagi seperti saat ini di ruang dwpan televisi?
4) Rencana Tindak Lanjut
Anjurkan klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
K. DAFTAR PUSTAKA
Prabowo Eko. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta: Nuha Medika.
Mustamir Pedak. (2009). Metode Supernol Menaklukan Stress. Jakarta: Himah
Publishing House.
Kholil Lur Rochman. (2010). Kesehatan Mental. Purworkerto: Fajar Medika.
AH.Yusuf (2015). Buku Ajaran Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan:
Jagakarsa.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
Pada Tn.W dengan Ansietas Adanya Pandemi Covid 19
201920461011067
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. W Tanggal Dirawat : tidak terkaji
Umur : 17 Tahun Tanggal Pengkajian : 05-07-2020
Pendidikan: SMA Ruang Rawat : tidak terkaji
Agama : Islam Sumber Informasi : klien
Status : Belum Menikah
Alamat : Celaket Malang
Pekerjaan : pelajar
Jenis Kel. : laki-laki
No RM : tidak terkaji
RIWAYAT TRAUMA
No Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1 Aniaya fisik ........... ........... ........... .........
.
2 Aniaya seksual ........... ........... ........... .........
.
3 Penolakan ……… ………. …….
.
4 Kekerasan dalam rumah tangga ........... ........... ........... .........
.
5 Tindakan criminal ........... ........... ........... .........
.
Jelaskan
………………………………………………………………………………………
……………
………………………………………………………………………………………
……………
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio,
Kultural dan Spiritual)
Tidak ada dikarenakan dia masih berusia remaja
Keterangan :
: Wanita
: Laki-laki
: Serumah
Jelaskan:
Tn.W merupakan anak kedua, tinggal hanya dengan orang tua dan satu orang adik
perempuan. Dan keseharian hanya dirumah bersama adik untuk belajar bersama
dikarenakan ayahnya habis kena PHK karena dampak covid sehingga memutar otak untuk
kebutuhan sehari-hari. Tn.W sehari-hari bermain dengan tetangga sekitar
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Tn. W menyukai bagian tubuh mata, karena terlihat indah
d. Ideal diri : Tn. W berharap ingin segera berakhir pandemi ini, supaya bisa
bertemu dengan teman-temannya disekolah
e. Harga diri : Klien merasa bosan dan tidak tau harus ngapain selain belaar online
yang hanya dirumah saja karna adanya pandemi covid-19 klien
mengaku kadang kurang puas dengan sistem online.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Agama :islam
b. Kegiatan ibadah
Pada sebelum dan sesudah pandemi ini klien Sholat menjalankan sholat wajib
2. Kesadaran
Menurun:
√ Compos mentis
Sopor
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur: ……………
Disosiasi: ……………….
Berubah
Gangguan perhatian
3. Orientasi
√ Waktu
√ Tempat
√ Orang
4. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
√ Lain-lain (baik)
Jelaskan:
Nn. An berbicara dengan baik dan tenang, dan mampu menjelaskan tentang keadaan
yang dialaminya sekarang.
5. Aktifitas
motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
tidak terkaji
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas
Gagap
Stereotipi
Gaduh Gelisah Katatonik
Mannarism
Katapleksi
Tik
Ekhopraxia
Command automatism
Grimace
Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/rigid
Kompulsif : sebutkan
tidak terkaji
6. Afek dan Emosi
Adekuat
Tumpul
Merasa Kesepian √
Apatis
Marah
Dangkal/datar
Inadekuat
Labil
Anhedonia
Eforia
Ambivalensi
Depresi/sedih
Jelaskan : bosan hanya dirumah saja menonton TV, rebahan dan main handphone.
Klien merasa tidak berdaya karena pantemi covid-19 yang membatasi interaksi
dengan teman temannya.
7. Persepsi –
Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
√ Tidak ada
Ilusi
Ada
√ Tidak ada
Depersonalisasi
Ada
√ Tidak ada
Derealisasi
Ada
√ Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
√ Tidak ada
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
√ Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain-lain (tidak ada)
b. Isi Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia,sebutkan…………..
Waham:
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip pikir
Siar piker
Kontrol pikir
tidak terkaji
c. Bentuk Pikir
√Realistik
Non Realistik
Dereistik
Otistik
10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
Amnesia
Paramnesia:
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
Hiperamnesia
tidak terkaji
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung : mampu berhitung dan mudah konsentrasi
(tidak ada gangguan)
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
tidak terkaji
4. Berpakaian/berha
s
Bantuan
Minimal
Bantuan total
tidak terkaji
5. Istirahat dan tidur
Tidur Siang, Lama : tidak menentu
Tidur Malam, Lama: 21.30 s/d 05.30 WIB
Aktifitas sebelum/sesudah tidur :
Jelaskan: main handphone rebahan, sesudah : cuci muka nonton TV
6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
tidak terkaji
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan √
Sistem pendukung √
Jelaskan :
…………………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………………
……
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladapti
f
Bicara dengan orang lain Minum alkhohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
√ Aktifitas konstruktif Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lain-lain √ Tidak melalukan aktifitas
Jelaskan : Tn. W mengatakan bosan dan bingung harus melakukan kegiatan apa
terhadap pandemi ini sehingga merasa tidak berdaya dengan sosial distancing yang apa
apa harus ada batasannya.
ketidakberdayaan
Effect
No DATA MASALAH
DO:
- klien merasa bingung
- klien tampak bosan
- saat tidak mengerti pelajaran klien
mengandalkan google dan tetangga
terdekatnya (mbak mbak tentangga)
2. DS: Koping Tidak Efektif
(D.0096)
- klien mengatakan terkadang tidak puas
jika harus sosial distancing dan
pembelajaran online
DO:
- mekanisme koping maladaptif (tidak
melakukan aktifitas apapun).
- Tidak mampu memenuhi peran yang
diharapkan (klien tidak mendapatkan
pemahaman yang puas dari sistem
pembelajaran online )
- Nenek kurangnya pengetahuan saat
ditanya sang cucu tentang pelajaran
Prioritas diagnosa keperawatan :
1. Ketidakberdayaan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi
1. Anjurkan mengungkapkan
perasaan terhadap kondisi
dengan realistis
2. Anjurkan mempertahankan
hubungan (videocall orangtua
dan orang orang yang dicintai)
KEPERAWATAN JIWA
Pasien : Nn. An
Observasi: S:
1 15/07/2020
klien mengatakan rasa
Mengidentifikasi
16.00 Identifikasi harapa pasien bosannya sedikit hilang
dan keluarga dalam dengan menggambar dan
pencapaian hidup hobbi barunya latian
memasak
Terapeutik:
O:
Sadarkan bahwa kondiri
klien kooperatif saat
yang
diajak berinteraksi
Edukasi: klien tampak
mendengarkan dan
Menganjurkan klien memperhatikan
penjelasan dari perawat
mengungkapkan perasaan
A:
terhadap kondisi dengan
realistis Kognitif :
menganjurkan klien
klien mampu
mempertahankan
menyebutkan ulang
hubungan (videocall
tentang apa yang
orangtua dan orang orang
disampaikan perawat
yang dicintai)
Afek :
Klien tampak tegang
Klien kooperatif
Kontak mata klien ada
Klien mau mendengarkan
saran
Psikomotor :
Klien dapat menerima
masukan yang diberikan
P:
Menganjurkan klien
untuk melakukan
kegiatan yang positif dan
mengembangkan hobi
dan selalu menjaga
kesehatan
IMPLEMENTAI DAN EVALUASI KOPING TIDAK EFEKTIF
KEPERAWATAN JIWA
Pasien : Tn.W