Anda di halaman 1dari 1

Satu Tahun Pemerintahan Baru KBB: Minimnya Keterbukaan Informasi

Kurang lebih sudah 12 tahun Kabupaten Bandung Barat (KBB) berdiri sejak UU No 12/2007 diterbitkan
oleh Pemerintah Pusat. Daerah yang memekarkan diri dari Kabupaten Bandung ini ditetapkan mencakup
16 kecamatan dengan karakter khas daerah dataran tinggi dan terdiri dari berbagai ekosistem dan
tingkat elevasi yang berbeda. Harapannya, yang terwujud dalam sebuah visi, KBB menjadi daerah
dengan sektor agroindustri sebagai fokus utama pembangunannya.

Untuk menjalankan sebuah visi pembangunan, pemerintah pusat telah menetapkan banyak aturan
perundangan terkait perencanaan pembangunan dan penganggaran. Konsekuensinya, daerah wajib
memiliki dokumen perencanaan pembangunan, salah satunya sesuai dengan UU 25 tahun 2004 berupa
dokumen Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJDP), Rancangan Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), hingga Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Pada tahun 2019 ini, KBB telah mencapai waktu satu tahun dipimpin oleh Bupati Aa Umbara dan Wakil
Bupati Hengky Kurniawan. Dua periode sebelumnya, masyarakat bisa menganggap bahwa telah terjadi
berbagai macam peletakan dasar pembangunan diberbagai sektor yang itu cukup berhasil, meskipun
masih menyisakan kekurangan yang harus segera diperbaiki oleh pemerintahan Aa Umbara dan Hengky
Kurniawan (Akur). Untuk itu seluruh jajaran pemerintahan daerah dan masyarakat KBB membutuhkan
sebuah arah pembangunan yang terencana dan terukur dengan jelas.

Saya sebagai penduduk KBB, telah menyambut positif adanya dokumen Rancangan Awal (Ranwal)
RPJMD KBB 2018-2023 yang telah dipublikasikan pada website pemerintah daerah. Banyak hal yang
coba dicanangkan oleh pemerintahan Akur dengan visi Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religius, dan
berbasis pada pengembangan ekonomi, optimalisasi sumber daya alam dan kualitas sumber daya
manusia.

Tetapi hingga kini masyarakat masih belum bisa mendapatkan dokumen Rancangan Akhir RPJMD KBB
2018-2023. Adakah perubahan dari rancangan awal? Apakah rancangan akhir dokumen tersebut
mampu menjawab sindiran tempo hari dari Kepala Pusat Kajian dan Riset Strategis IPDN Kemendagri
yang mengatakan visi Bandung Barat masih sebatas slogan?

Kemudian dalam Ranwal RPJMD KBB 2018-2023 Pemerintah telah mencanangkan tema pembangunan
setiap disetiap tahunnya. Tapi tema tersebut hanyalah gambaran yang sangat luas tanpa program dan
indikator yang jelas. Masyarakat masih belum bisa melihat seperti apa kegiatan tahunan seluruh jajaran
pemerintah daerah dalam upaya memajukan daerah. Hingga tulisan ini dibuat, masyarakat masih belum
dapat mengakses dokumen RKPD yang biasanya menjadi dokumen strategis yang menjembatani
penjelasan perencanaan strategis jangka menengah.

Padahal, akses terhadap dokumen kebijakan publik adalah hak setiap warga negara yang sudah diatur
dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Anda mungkin juga menyukai