S
DENGAN EFUSI PLEURA DI RUANG JAMRUD
RSUD D. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJAMASIN
TANGGAL 20 JANUARI S/D 26 JANUARI 2020
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jln.Empres Rt..05
No.Medical Record : 4422.xx
Tanggal Masuk : 16 januari 2020
Tanggal Pengkajian : 20 Januari 2020 ( 11.00 Wita)
Diagnosa Medis : EFUSI PLEURA
C. Riwayat penyakit
1. Keluhan Utama : Pasian mengatakan nyeri dada dan pusing
1
2
Keterangan :
: Pasien
: Perempuan
: Laki-laki
X : Meninggal
: Tinggal serumah
3
: Menikah
PENJELASAN :
Pasien mengatakan tinggal serumah dengan anak-anaknya.
alaergi
f. Makanan yang tidak di suka Tidak ada Tidak ada
2 Cairan
a. Intake
Oral Air putih Air putih
Jumlah cc/hari 8000cc//hari 1500cc/24jam
b. Output
Oral Air putih Air putih
3 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 2x sehari 2x sehari
Konsistensi Padat Lunak
Kuning Kuning
4
Bantuan total/sebagian
b. BAK 8x sehari 1610cc sehari
5 Personal hygiene
a. Mandi (frekuensi,bantuan 2x sehari 1x sehari
total/sebagian) (mandiri) (mandiri)
b. Gosok gigi (frekuensi) 3x sehari 1x sehari
c. Gunting kuku Semingu sekali Tidak ada
d. Ganti pakaian (frekuensi perhari) 2x sehari 1x sehari
6 Aktivitas
a. Mobilitas fisik Baik Baik
b. Olahraga Kadang-kadang Tidak pernah
c. Rekreasi Kadang-kadang Tidak pernah
E. Data Psikologis
1) Status Emosi
5
F. Data Sosial
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa menjalani kehidupan
seperti biasanya, yaitu berkumpul bersama anak dan keluarganya
6
G. Data Spritual
1) Pelaksanaan ibadah
Selama di rawat pasien melakukan ibadah ditempat tidur seperti
bershalawat dan berzikir.
2) Kepercayaan/Keagaamaan
Pasien merupakan seorang muslim, pasien mengatakan agamanya Islam
dan pasien yakin bahwa kesembuhan hanya dapat datang dari padaNya
(pasien banyak berdoa)
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak lemah
2. TTV :
TD = 130/80 mmHg
N = 80x/menit
Sp02 = 98 %
T = 37⁰c
RR = 24x/menit
3. Kesadaran
Kualitatif : compos metis
Kuantitatif : E=4 V=5 M=6. GCS=15
4. Sistem Kardiovaskuler
1) Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada pembengkakan dan
masa.
2) Palpasi : pergerakan dada seimbang antara kiri dan kanan
3) Perkusi : redup, disebelah kiri os sternum dari sela iga ke 3 hingga
ke 5.
4) Auskultasi : bunyi jantung normal (S1, S2 tunggal) yaitu dapat di
dengar lub-dub lub-dub di ruang interkosta 2 kiri kearah sternum.
Lub adalah suara penutupan katub mitral dan katub trikuspid,
sedangkan dub adalah suara katub aorta dan katub pulmonalis.
7
5. Sistem Pencernaan
1) Inspeksi : lidah pucat, tidak ada penegangan abdomen, bentuk
abdomen simetris, tidak ada lesi, masa dan peradangan.
2) Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan.
3) Perkusi : normal lambung (timpani) terletak di kuadran kiri bawah,
hati (pekak) terletak pada garis tengah kuadran kanan atas
4) Auskultasi: peristaltik usus 10x/menit terletak di kuadran kanan
bawah
6. Sistem Pernapasan
1) Inspeksi : pasien tampak tenang, pasien mengatakan sudah tidak
menggunakan oksigen
2) Palpasi : pada leher terdapat benjolan 3 cm benjolan imobail,
pergerakan dada simetris, taktil fremitus teraba, tidak ada nyeri
tekan.
3) Perkusi : sonor seluruh lapang paru
4) Auskultasi : whezzing (-/-), ekspirasi memanjang, ronkhi(-/-).
7. Sistem Muskuloskeletal
1) Inspeksi : struktur ekstremitas atas dan bawah simetris antara kiri
dan kanan, tidak terdapat kelainan pada ekstremitas klien, serta
tidak memiliki keterbatasan gerak, infus RL 24 TPM pada bagian
ekstremitas atas sinistra.
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kedua ekstremitas atas dan
bawah
3) Perkusi : refleks patella dan tendon patella normal, pasien dapat
berjalan dengan sendiri tanpa bantuan orang lain,misalnya
kekamar mandi/ ke toilet, tapi klien dibatasi untuk melakukan
aktivitas agar mencegah takut sesak pasien bertambah berat
5555 5555
5555 5555
Keterangan :
Skala 0 : tidak berkontraksi
Skala 1 : sedikit kontraksi
Skala 2 : bisa digerakkan dengan bantuan
Skala 3 : dapat melawan grafitasi
Skala 4 : dapat melawan tahanan ringan
Skala 5 : dapat melawan tahanan total
8. Sistem Endokrin
1) Inspeksi : tidak ada tonjolan kelenjar tiroid dan pembengkakan
kelenjar limfe
2) Palpasi : tidak teraba pembengkakan kelenjar tiroid dan kelenjar
limfe,
3) Auskultasi : pada daerah leher diatas tiroid terdengar bunyi “bruit”
9. Sistem Integumen
1) Inspeksi : warna kulit normal, tidak joundis, tidak terdapat lesi dan
ganggren pada integument klien
2) Palpasi : turgor kulit bagus ( 2 detik), akral hangat, suhu tubuh
37⁰c, CRT (Capilary Rate Test) cepat : jempol ( 2 detik)
10. Sistem Neurologi
1) Inspeksi : tingkat kesadaran compos metis E=4 V=5 M=6
GCS=15, tidak ada kejang dan tremor
2) Palpasi : klien merasa nyeri saat dilakukan CRT pada kuku klien
3) Perkusi : refleks patella normal
TTV :
TD = 130/80 mmHg
N = 80x/menit
Sp02 = 98 %
T = 37⁰c
RR = 24x/menit
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
keperawatan 2. Menunjukkan 3 5
7. Mengaajarkan cara untuk kemampuan untuk
menghindari resiko infeksi mencegah
timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit 3 5
dalam batas
normal
4. Menunjukkan 3 5
hidup sehat
P : Lanjutkan intervensi
1. Membersihkan lingkunagn
setalah dipakai oleh pasien lain
2. Mempertahankan teknik isolasi
3. Menunakan sabun agntimikrobia
untuk cuci tangan
4. Membatasi pengunjung jika perlu
5. Mengintruksikan kepada
pengunjung untuk selalu cuci
tangan saat berkunjung
6. Mencucuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
keperawatan
Keperawatan
1 Nyeri b/d agen injuri SELASA, S:
fisik 21 Januari 2020 Pasien mengatakan nyeri masih ada ketika reaksi
pukul : 15.00 wita obat nya hilang
O:
1. Pasien tampak tenang
2. TTV
TD = 130/80 mmHg
N = 80x/menit
Sp02 : 97 %
T = 37⁰c
R =24x/menit
A : Masalah sebagian teratasi
Indikator Ir Er
5. Pain 3 3
kontrol
6. Level 3 3
kontrol
7. Menejem 3 3
en kontrol
8. Ku baik 3 3
keterangan
6. Keluhan ekstrim
7. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
9. Keluhan ringan
10. Tidak ada keluhan
P : Intervensi dilanjutkan
S
2 Resiko infeksi SELASA, S:
20 Januari 2020 Pasien mengatakan pasien dan keluarga sudah bisa
pukul : 15.00 wita cuci tangan
O:
16