Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Konsep Metafora Pada Desain Bangunan Sport Club

Harmanta, Ashadi, Luqmanul Hakim

PENERAPAN KONSEP METAFORA PADA DESAIN BANGUNAN SPORT CLUB

Harmanta, Ashadi, Luqmanul Hakim


1
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
harmanta99@gmail.com
ashadi@ftumj.ac.id, luqmanul.hakim@ftumj.ac.id

ABSTRAK. Perencanaan dan perancangan “Bangunan Sport Club Dengan Konsep Metafora Di Jakarta”
bertujuan untuk menciptakan suatu area olahraga yang dapat dimanfaatkan atlit atau masyarakat umum dari
berbagai kalangan serta membuat suatu area terpadu yang menyediakan fasilitas – fasilitas olah raga,fasilitas
umum, baik di indoor ataupun outdoor serta kolam renang selain itu sebagai tempat yang sehat dan nyaman
untuk bersosialisasi ataupun ber interaksi. Metode penyusunan konsep yang digunakan adalah metode desktiptif
kualitatif, yaitu metode dengan menggunakan data yang ada dengan menggunaakan landasan teori yang
terkait, baik secara arsitektural maupun non arsitektural, dimulai dari pengumpulan data, sampai dengan
pengolahan data secara faktual untuk penyusunan konsep perencanaan dan perancangan bangunan sport club.
Perencanaan dan perancangan Bangunan Sport Club Dengan Konsep Metafora Di Jakarta diharapkan dapat
menjadi tempat yang bermanfaat sebagai pusat kegiatan olah raga yang berlokasi di Jakarta serta dapat
memenuhi kebutuhan akan sarana olah raga untuk masyarakat luas.

Kata Kunci: Bangunan, Konsep, Metafora, Sport Club

ABSTRACT. Planning and designing "Building Sport Club With Metaphor Concept In Jakarta" aims to create a
sports area that can be used athletes or the general public from various circles and create an integrated area that
provides sports facilities, public facilities, both indoor or outdoor as well as a swimming pool other than that as a
healthy and comfortable place as a place to socialize or interact. The method of composing the concept used is
qualitative descriptive method, that is the method by using existing data by using the related theoretical basis,
both architecturally and non architectural, starting from data collection, until factual data processing for the
preparation of planning concept and design of sport building club. Planning and designing of Sport Club Building
With Metaphor Concept In Jakarta is expected to be a useful place as a center for sports activities located in
Jakarta and can meet the needs of sports facilities for the wider community.

Keyword: Building, Concept, Methapor ,Sport Club

PENDAHULUAN fasilitas serta bentuk bangunan dengan gaya


arsitektur klasik yang didominan dengan warna
Olahraga merupakan hal yang sangat penting putih masih kurang memiliki konsep yang
bagi kesehatan. Kehidupan yang sehat tak konsisten.
lepas dari rutinitas kegiatan olah raga. Baik
dari kalangan menengah kebawah ataupun Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu
menengah keatas. Keterbatasan lahan dan untuk turut serta merencanakan serta
tempat untuk melaksanakan aktifitas olah raga merancang sebuah bangunan Sport Club
merupakan kendala utama dilingkungan padat dengan konsep metafora yang diaplikasikan
seperti Jakarta dan sekitarnya kedalam bentuk massa bangunan serta fasade
bangunan yang terdapat didalam bangunan
Bangunan sport club yang ada dijakarta utara sport club tersebut. Selain itu juga memiliki
yaitu Klub Kelapa gading yang terletak fungsi yang efektif, akan tetapi juga memiliki
dikawasan Summarecon kelapa gading yang makna tersendiri menyesuaikan dengan
sampai dengan saat ini masih beroperasi, konsep yang disesuaikan dalam desain interior
akan tetapi seiring perkembangan jaman ataupun eksterior serta bentuk bangunan
fasilitas yang disediakan masih terbatas tersebut.
dibandingkan dengan jumlah member dan
penggunannya. TUJUAN

Dengan konsep bangunan semi minimalis Tujuan prencanaan dan perancangan adalah
yang dikombinasikan dengan gaya arsitektur sebagai berikut:
klasik serta bentuk dan massa dari bangunan a. Merencanakan dan merancang bangunan
sport club tersebut merupakan bangunan lama sport club yang dapat menyatukan berbagai
sehingga bentuk yang ada sekarang aktifitas olah raga.
merupakan bentuk dengan konsep arsitektur b. Merencanakan dan merancang fasade dan
lama. Sepertihalnya The Spring Club yang bentuk bangunan yang berkonsep
dibangun di BSD Tangerang yang beroperasi metafora.
saat inipun masih memiliki keterbatasan
65
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 3 No 1 Maret 2019: 65-70

METODE b. Selatan : Kota Administrasi Jakarta Barat,


Kota Administrasi Jakarta Pusat Kota
Metode penyusunan konsep yang digunakan Administrasi Jakarta Timur
adalah metode desktiptif kualitatif, yaitu c. Barat : Provinsi Banten (Kabupaten
metode dengan menggunakan data yang Tangerang)
ada dengan landasan teori yang terkait, baik d. Timur : Provinsi Jawa Barat (Kabupaten
secara arsitektural maupun non arsitektural, Bekasi)
mulai dari pengumpulan data, pengolahan
data secara faktual untuk penyusunan konsep
perencanaan dan perancangan bangunan Definisi Sport Club
sport club. Data primer dan sekunder yang ada
dijabarkan, diolah dan dianalisis, kemudian Sport Club terdiri dari dua kata yaitu sport dan
dilakukan pendekatan perencanaan dan club. Sport berasal dari bahasa perancis yang
perancangan desain sport club yang berarti membuang lelah. Menurut kamus besar
berorientasi pada disiplin ilmu arsitektur bahasa Indonesian klub ( Club ) berarti suatu
dengan cara: perkumpulan yang kegiatannya mengadakan
persekutuan untuk maksud tertentu. Klub juga
1. Observasi Lapangan dan Dokumentasi. dapat diartikan suatu tempat yang dapat
Observasi lapangan dilakukan untuk digunakan oleh anggota perkumpulan untuk
menentukan lahan yang tepat untuk melaksanakan suatu kegiatan. Dari beberapa
bangunan sport club serta observasi difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sport
berbagai sport club agar dapat menjadi Club adalah sebuah gedung atau tempat
referensi bangunan sport club. pertemuan yang berfungsi untuk kegiatan
2. Studi literatur. Studi literatur dilakukan jasmani seperti olah raga yang bermanfaat
untuk memperoleh data-data yang dapat untuk menyehatkan tubuh.
mendukung pembahasan, perencanaan
dan perancangan bangunan sport club. Perkembangan bangunan sport club mulai
3. Wawancara. Wawancara dilakukan untuk berkembang dikota kota besar seperti Jakarta.
mendapatkan informasi-informasi sebagai Seiring dengan kebutuhan tempat tinggal
data pendukung dalam membahas, seperti komplek perumahan-perumahan
merencanakan dan merancang bangunan mewah dan kawasan hunian padat penduduk
sport club. yang terkendala keterbatasan lahan sehingga
dibutuhkan tempat yang dapat dijadikan
PEMBAHASAN sebagai fasilitas umum serta fasilitas untuk
komplek perumahan atau kawasan itu sendiri.
Letak Geografis Wilayah Penelitian
Selain itu gaya hidup yang sehat serta
Letak lokasi penelitian berada diwilayah
Kelapa Gading Jl. Raya Arta Gading kebutuhan jasmani manusia sangat berperan
Kelurahan Kelapa Gading barat, Kecamatan mengapa dibangun bangunan sport
Kelapa Gading. club.Selain fasilitas olah raga seperti renang,
tennis,bulu tangkis, fitness, serta olah raga
Wilayah
0
Jakarta Utara sendiri0 terletak pada lainnya pada umumnya sport club juga
106 20’ 00” bujur timur dan 06 10’ 00’’ lintang menyediakan tempat yang dapat dijadikan
selatan serta membentang dari barat ke timur untuk acara formal seperti tempat pertemuan,
sepanjang kurang lebih 35km, menjorok ke
darat antara 4 s/d 10 km. Ketinggian dari gadhering, rapat serta tempat pesta
permukaan laut antara 0-2 meter. Jakarta pernikahan.Untuk menggunakan berbagai
utara merupakan wilayah pantai beriklim fasilitas yang tersedia di sport club dapat
panas dengan suhu rata-rata 28,7 C. Curah menggunakan 2 sistem yaitu system
hujan rata-rata setiap bulan mencapai membership dan system non-membership.
135,93mm dengan maksimal curah hujan pada
bulan Januari. Kelembaban udara rata-rata
74,7% yang disapu angin dengan kecepatan Membership yaitu system keanggotaan tetap
sekitar 4,79 knot sepanjang tahun. Kondisi yang diberlakukan oleh sport club untuk dapat
wilayah yang merupakan daerah pantai dan menggunakan fasilitas yang tersedia dengan
tempat bermuaranya 13 sungai menyebabkan biaya setiap bulan atau tahunan sesuai
wilayah ini merupakan daerah rawan banjir peraturan sport club itu sendiri. Untuk system
(BPS Kota Jakarta Utara, 2013). non-membership yaitu system yang dapat
digunakan oleh masyarakat umum dengan
Batas Administrasi daerah kota Jakarta utara cara penggunanya dikenakan biaya secara
adalah sebagai berikut : langsung saat penggunaan fasilitas sport club
a. Utara : Laut Jawa tersebut.

66
Penerapan Konsep Metafora Pada Desain Bangunan Sport Club
Harmanta, Ashadi, Luqmanul Hakim

Fungsi Sport Club arsitektur dengan bahasa, Menurut Charles


Jenks dalam bukunya “ The language of Post
Sport Club memiliki beberapa fungsi Modern “ dimana arsitektur dikaitkan dengan
sebagai ,antara lain: cara metafora..

a. Sebagai tempat sarana olah raga Metafora mengindentifikasikan hubungan


b. Sebagai tempat pertemuan atau melakukan antara benda dimana hubungan tersebut lebih
aktifitas perkumpulan bersifat abstrak daripada nyata serta
c. Sebagai tempat bersosialisasi mengindentifikasikan pola hubungan sejajar.
d. Sebagai tempat rekreasi atau tempat Dengan metafora seorang perancang dapat
hiburan keluarga berkreasi dan bermain main dengan
imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya
Persyaratan Bangunan Sport Club arsitektur. Metafora dapat mendorong
arsitektur untuk mendorong arsitek untuk
Bangunan sport club memiliki beberapa memeriksa sekumpulan pertanyaan yang
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu alokasi muncul dari tema rancangan.
ruang dan manajemen yang disebut
manajemen ruang efektif yang merupakan Metafora atau kiasan pada dasarnya mirip
bagian paling penting dalam proses karena dengan konsep analogi arsitektur, yaitu
berfokus pada perencanaan proyeksi, alokasi, menghubungkan diantara benda-benda. Tetapi
evaluasi dan penggunaan ruang. hubungan ini bersifat abstrak ketimbang nyata
yang biasanya terdapat dalam metode analogi
Tujuan dari manajemen ruang efektif adalah bentuk. Perumpamaan adalah metafora yang
sebagai berikut : mungunakan kata-kata senada dengan
“ bagaikan” atau “ seperti “ untuk
a. Untuk memastikan ruang secara tepat mengungkapkan suatu hubungan.
didistribusikan berdasarkan penilaian
kebutuhan. Definisi Arsitektur Metafora.
b. Memberikan jalan untuk menetapkan
standar untuk mengalokasikan ruang. Pengertian metafora dalam arsitektur kiasan
c. Memberikan kesempatan untuk atau ungkapan bentuk,diwujudkan dalam
menentukan kebutuhan yang dapat bangunan dengan harapan akan menimbulkan
dikonsoldasikan kedalam ruang yang sama. tanggapan dari orang yang menikmati atau
d. Untuk membantu mengurangin biaya-biaya memakai karyanya.
lain ( utilitas,pemeliharaan dan
operasional ). Prinsip-prinsip Metafora
e. Membantu dengan proses konstruksi
dengan mengurangi kemungkinan a. Mencoba atau berusaha memindahkan
kesalahan kelalaian dan memungkinkan keterangan dari suatu subjek ke subjek lain.
komite perencanaan untuk melaksanakan b. Mencoba atau berusaha untuk melihat
evaluasi akhir untuk melakukan setiap suatu subjek seakan-akan sesuatu hal yang
kekurangan persediaan ruang. lain.
( Schwarz,Hall,&Shi,2010:56 ) c. Menjelaskan dalam bentuk subjek dengan
sebuah karya yang sedang dipikirkan
Kajian Arsitektur Metafora dengan cara baru.

Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa Kategori Metafora dalam Arsitektur
yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu
hal melalui sebuah persamaan atau a. Intangible methaphors, (metafora yang
perbandingan. Metafora berasal dari bahasa tidak dapat diraba). Metafora yang
latin yaitu “ Methapherein “ yang terdiri dari 2 berangkat dari suatu konsep, ide, hakikat
buah kata yaitu “ metha “ yang berarti manusia dan nilai-nilai seperti :
setelah,melewati dan “ Pherein “ yang berarti individualisme, naturalisme, komunikasi,
membawa. tradisi dan budaya. Rancangan arsitektur
yang menggunakan metafora ini adalah
Secara etimologis dapat diartikan sebagai Nagoya City Art Museum karya Kisho
pemakaian kata-kata yang bukan arti Kurokawa yang membawa unsur sejarah
sebenarnya, melainkan sebagai kiasan yang dan budaya didalamnya.
berdasar persamaan dan perbandingan. Pada b. Tangible methaphors (metafora yang
awal tahun 1970 muncul ide untuk mengaitkan nyata). Metafora yang berangkat dari hal-

67
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 3 No 1 Maret 2019: 65-70

hal visual serta spesifikasi / karakter dari suatu topik dalam pembahasan.
tertentu dari sebuah benda seperti sebuah Dengan kata lain menerangkan suatu
rumah adalah puri atau istana, maka wujud subyek dengan subyek lain, mencoba untuk
rumah menyerupai istana. Rancangan yang melihat suatu subyek sebagai suatu yang
menggunakan metafora ini adalah Stasiun lain.
TGV karya Calatrava yang menerjemahkan b. Menurut James C. Snyder, dan Anthony J.
bentuk burung terbang kedalam bangunan Cattanese dalam “Introduction of
c. Combined methaphors (metafora Architecture”. Metafora mengidentifikasikan
kombinasi). Merupakan penggabungan pola-pola yang mungkin terjadi dari
kategori 1 dan kategori 2 dengan hubungan-hubungan paralel dengan
membandingkan suatu objek visual dengan melihat keabstrakannya, berbeda dengan
yang lain dimana mempunyai persamaan analogi yang melihat secara literal.
nilai konsep dengan objek visualnya. Dapat c. Menurut Charles Jenks, dalam ”The
dipakai sebagai acuan kreativitas Language of Post Modern Architecture”.
perancangan. Rancangan arsitektur yang Metafora sebagai kode yang ditangkap
menggunakan metafora ini adalah EX pada suatu saat oleh pengamat dari suatu
Plaza Indonesia karya Budiman obyek dengan mengandalkan obyek lain
Hendropurnomo yang menjadikan gaya dan bagaimana melihat suatu bangunan
kinetik pada sebuah mobil sebagai sebagai suatu yang lain karena adanya
konsepnya, yang diterjemahkan menjadi kemiripan.
gubahan masa lima kotak yang miring d. Menurut Geoffrey Broadbent, 1995 dalam
sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolom- buku “Design in Architecture”. Metafora
kolom penyangganya sebagai ban mobil. pada arsitektur adalah merupakan salah
d. Metafora Gender dalam Arsitektur. satu metode kreatifitas yang ada dalam
Arsitektur dapat menjadi suatu media desain spektrum perancang.
komunikasi massal, pesan-pesan yang
disampaikan ini juga banyak Konsep Arsitektur Metafora
menyampaikan masalah sosial dalam
kehidupan bermasyarakat. Salah satu Konsep arsitektur metafora adalah karya
masalah sosial yang diangkat dalam arsitektur yang berupa kiasan atau ungkapan
arsitektur yaitu gender. Selain makhluk bentuk yang diwujudkan dalam bangunan.
hidup biasa, arsitektur juga terbagi atas dua Metafora pada bangunan dapat diwujudkan
gender, yaitu gender pria dan wanita. kedalam karya bangunan yang meliputi
( ZAKARIA EFFENDI, 2009 ) beberapa elemen visual yang akan dibahas
dan diaplikasikan pada karya arsitektur itu
Kegunaan Metafora dalam Arsitektur sendiri. Seperti halnya di ungkapkan pada :
a. Fasade bangunan yaitu merancang dan
Sebagai salah satu cara atau metode sebagai mendesain fasade pada bangunan yang
perwujudan kreativitas Arsitektural, yakni akan didesain yang memiliki makna dengan
sebagai berikut : fungsi bangunan itu sendiri.
a. Memungkinkan untuk melihat suatu karya b. Pola hubungan ruang luar, yaitu menata
Arsitektural dari sudut pandang yang lain sirkulasi dan lansekap yang sesuai dengan
b. Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai bangunan berkonsep metafora.
interprestasi pengamat. c. Proporsi sekala bangunan, yaitu
c. Mempengaruhi pengertian terhadap membuat proporsi bangunan sesuai
sesuatu hal yang kemudian dianggap dengan kebutuhan serta kapasitasnya.
menjadi hal yang tidak dapat dimengerti d. Massa bangunan yaitu merancang bentuk
ataupun belum. massa bangunan yang sesuai dengan
d. Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih konsep arsitektur metafora.
ekspresif. (http://arsitekturmetafora.blogspot.co.id/)

Pendapat Para Ahli Tentang Metafora

a. Menurut Anthony C. Antoniades, 1990


dalam ”Poethic of Architecture”. Suatu cara
memahami suatu hal, seolah hal tersebut
sebagai suatu hal yang lain sehingga dapat
mempelajari pemahaman yang lebih baik

68
Penerapan Konsep Metafora Pada Desain Bangunan Sport Club
Harmanta, Ashadi, Luqmanul Hakim

Tata Guna Lahan (Land Use) Kesesuaian ide utama pada bangunan sport
club yang akan direncakan yaitu diaplikasikan
pada ornamen bangunan serta pada fasade
( kulit ) bangunan yaitu mengadopsi dengan
betuk lima lingkaran yang terdapat pada ujung
ornamnen bangunan serta bentuk segi enam
yang dikombinasikan dengan bentuk lingkaran
yang saling berkaitan yang mengelilingin
tampak bangunan sehingga gagasan yang
direncanakan diungkapkan menjadi bentu
fasade bangunan yang menarik.

c. Metafora pada bagunan.


Bentuk bangunan dome yang merupakan
bentuk bangunan utama pada rencana dan
rancangan bangunan sport club tersebut
Gambar 1. Tata Guna Lahan Eksisting dan memiliki konsep metafora yaitu bangunan
PERDA DKI Jakarta dengan bentuk fasade yang memiliki makna
(Sumber : RDTR DKI Jakarta, 2014) yang terdapat disetiap fasade atau ornamen
bangunan, sehingga pada rencana bagunan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PerMen sport club tersebut memiliki metafora yang
PU) No.17/PRT/M/2009 tentang Pedoman kuat yang dapat menarik masyarakat luas saat
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah melihat serta melintas disekitar bangunan
Kota merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan sport club tersebut.
ketentuan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang
d. Bentuk massa bangunan
Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan
Bentuk massa bangunan Sport Club ini akan
Ruang.
mengkolaborasi gabungan bentuk segi empat
ataupun sege enam dan lengkungan serta
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
bentuk lingkaran, dengan mengadopsi simbol
Wilayah Kota ini dimaksudkan sebagai acuan
olimpiade dengan bentuk lengkungan dan
dalam kegiatan penyusunan rencana tata
lingkaran. Dengan bentuk dasar lingkaran
ruang wilayah kota oleh pemerintah daerah
maka desain pereancangan dan perencanaan
kota dan para pemangku kepentingan lainnya.
bangunan sport club tersebut diharapkan
dapat menjadi bangunan yang unik serta
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
memiliki fungsi bangunan yang maksimal yaitu
Wilayah Kota bertujuan untuk mewujudkan
sebagai sarana olah raga yang memiliki
rencana tata ruang wilayah kota yang sesuai
makna pempersatuan perdamaian dengan
dengan ketentuan dalam Undang-Undang
kegiatan olah raga tersebut.
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang. Ruang lingkup Peraturan Menteri ini
e. Tampak bangunan
memuat ketentuan teknis muatan rencana tata
Dengan Konsep bangunan Metafora,
ruang wilayah kota serta proses dan prosedur
diharapkan bangunan Sport Club ini menjadi
penyusunan rencana tata ruang wilayah kota.
icon di wilayah tersebut. Dengan pengolahan
Bentuk dan Massa Bangunan (Mass and betuk fasade lingkaran ornamen yang terdapat
Form Building) di ujung bangunan Sport Club tesebut
diharapkan bangunan ini dapat menjadi icon
a. Proses penemuan ide olimpiade diwilayah jakarta utara,terutama dikawasa
Awal mula proses penemuan ide berawal wilayah kelapa gading. Pada kulit bangunan
dari jenis aktifitas kegiatan yang ada pada akan direncanakan dan didesaian
rencana bangunan Sport Club tersebut
memiliki berbagai aktifitas kegiatan olah raga menggunakan ornamen fasade yang berupa
yang dilakukan oleh masyarakat umum, bentuk-bentuk persegi enam yang
sehingga aktifitas kegiatan olah raga yang dikombinasikan dengan bentuk lingkaran yang
terjadi selain untuk kesehatan diri sendiri dapat saling berkaitan satu sama lain seperti halnya
juga sebagai aktifitas yang dapat menjalin lambing olimpiade . Sehingga bentuk kulit
persatuan antar masyarakat umum saat ber pada bangunan Sport Club dapat lebih
aktifitas olah raga. Sepertihalnya lambing
olimpiade yang terdiri dari lingkaran yang menarik serta unik dan memiliki makna dan
saling berkaitan yang memiliki makna dapat dijadikan bangunan atau sarana refrensi
pempersatu ikatan persaudaraan sesama tempat olah raga yang dapat menarik
masyarakat secara luas pengunjung untuk lebih aktif dalam beraktifitas
olah raga.
b. Kesesuaian ide dan bangunan
.

69
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 3 No 1 Maret 2019: 65-70

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
ini adalah perlunya direncanakan dan Antoniades, Anthony C, 1990. Poetics Of
dirancang serta dibangunnya bangunan Sport Architecture : Theory of Design, Van
Club diwilayah padat penduduk serta wilayah NostrandReinhold, NewYork
yang memiliki aktifitas perekonomian yang
tinggi. Keterbatasan lahan atau Pemanfaatan
lahan yang efektif dengan desain perencanaan Francis D. K. Ching, 2000. Bentuk, Ruang dan
dan perancangan yang baik sesuai dengan Tatanannya, Erlangga. Jakarta.
fungsi serta kebutuhan penggunanya, maka
dengan adanya bangunan Sport Club dan Ernst Neufert. Data Arsitek Jilid 2. Erlangga,
fasilitas yang dapat mendukung semua 2002
kegiatan olah raga didalamnya, diharapkan
dapat menciptakan kehidupan yang lebih
sehat dan berkualitas bagi penggunanya yaitu Frick, Heinz, 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan
dengan aktif berolah raga. Selain itu bangunan 2, Kanisius, Yogyakarta.
Sport Club dapat dijadikan salah satu sarana
olah raga serta tempat bersosialisasi dengan Kevin U, Julianus A. R. Sondakh, Octavianus
masyarakat luas. Dengan penerapan konsep H. A. Rogi ( Metafora dalam rancangan
metafora pada bangunan Sport Club ini arsitektur )
diharapkan bangunan yang akan direncanakan
menjadi icon baru diwilayah jakarta utara
sehingga fungsi bangunan Sport Club tersebut Karatani, Kojin. 1995. Architecture as
dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh Metaphor: Language, Number.
masyarakat secara luas baik berolah Money.
raga,bersantai dengan keluarga ataupun
aktifitas-aktifitas formal seperti seminar, Soedarsono, Pratomo, 2000. Metafora Dalam
kegiatan perkumpulan dapat dilakukan Arsitektur. Kilas jurnal arsitektur FTUI vol2.
dibangunan Sport Club tersebut
Indonesia.

Snyder C James, dan Catanese J Anthony,


1991. Pengantar Arsitektur, Erlangga, Jakarta.
Tata Guna Lahan Eksisting dan PERDA DKI
Jakarta, RDTR DKI Jakarta,2014

70

Anda mungkin juga menyukai