PENDAHULUAN
A. RASIONAL
1. Latar Belakang
Kurikulum adalah perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan ini
meliputi tujuan pendidikan nasionalserta kesesuaian dengan kelulusan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu,
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada didaerah.
Pengembangan kurikulum 2013 yang beragam mengacu pada standar
nasional untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri dari standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar tenaga kependidikan, standar saranaprasarana,standarpengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut yaitu,StandarKompetensi (SK) dan standar
Kompetensi Inti (KI) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum yang berwawasan adiwiyata.
Standar nasional pendidikan adalah criteria minimal tentang system
pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermartabat. Hal ini Mengacu
pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah (PP) No 32 Tahun 2013tentang
perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional Pendidikan.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Tambusai
mampu menjawab amanat yang tertuang dalam undang-undang tentang sistem
pendidikan nasional. Diharapkan pelaksanaan proses belajar mengajar mampu
membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan serta
dapat dievaluasi melalui penyaluran dengan menggunakan tes dan nontes.
Disamping itu, proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui
persiapan yang cukup dan terencana dengan baik.
Melalui kurikulum 2013, sekolah dapat melaksanakan program
pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan
berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional (Ditjen Dikdasmen Depdikmen) menetapkan bahwa penyampaian mata
ajar tentang kependidikan dan lingkungan hidup dimasukkan dalam kurikulum.
Dengan demikian, SMA Negeri 1 Tambusa imerupakan sekolah yang menerapkan
program adiwiyata demi terciptanya warga sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan. Selain itu SMAN 1 Tambusai mendukung dan mewujudkans
umberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan
ekonomi, social dan lingkungan dalam mencapai sekolah yang berwawasan
lingkungan. Berdasarkan paparan tersebut SMA Negeri 1 Tambusai memasukan
materi tentang lingkungan hidup pada semua mata pelajaran.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang kurikulum SMA Negeri 1
Tambusai yang secara keseluruhan mencakup:
b. Landasan Yuridis
Secara yuridis Kurikulum SMA Negeri 1 Tambusai ini dikembangkan
berdasarkan kepada undang-undang dan peraturan-peraturan sebagai
berikut ini:
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 38 ayat 2 dan pasal 51 ayat 1.
2. PP No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No. 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendiknas No. 12, 13, dan 16 Tahun 2007, No. 24, 25, 26, dan 27 Tahun
2008, tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
4. Permendiknas No. 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana dan Prasarana.
6. PP No. 48 Tahun 2008 tentang, Pendanaan Pendidikan.
7. Permendiknas No. 69 Tahun 2009, tentang Standar Pembiayaan.
8. Permendiknas No. 54 Tahun 2013, tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Permendikbud No. 61 Tahun 2014, tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
10. Permendikbud No. 63 Tahun 2014, tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Permendikbud No. 64Tahun 2014, tentang Peminatan.
12. Permendikbud No. 68Tahun 2014, tentang Peran Guru Teknologi Informasi
dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013.
13. Permendikbud No. 79 Tahun 2014, tentang Muatan Lokal 2013.
14. Permendikbud No. 103Tahun 2014, tentang Pembelajaran Tentang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
15. Permendikbud No. 104 Tahun 2014, tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
16. Permendikbud No. 111 Tahun 2014, tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
17. Permendikbud No. 159 Tahun 2014, tentang Evaluasi Kurikulum.
18. PP No. 13 Tahun 2015 perubahanatas PP No. 32 Tahun 2013 perubahanatas
PP No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.
19. Permendikbud No. 4 Tahun 2015, tentang Ekuivalensi Kegiatan
Pembelajaran / Pembimbingan bagi Guru yang bertugas pada
SMP/SMA/SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013.
20. Permendikbud No. 23 Tahun 2015, tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
21. Permendikbud No. 8 Tahun 2016, tentang Buku yang digunakan oleh satuan
pendidikan.
22. Permendikbud No. 18 Tahun 2016, tentang Kegiatan Pengenalan Lingkungan
Sekolah (PLS).
23. Permendikbud No. 20 Tahun 2016, tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
24. Permendikbud No. 21 Tahun 2016, tentang Standar Isi Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
25. Permendikbud No. 22 Tahun 2016, tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah.
26. Permendikbud No. 23 Tahun 2016, tentang Standar Penilaian Pendidikan.
27. Permendikbud No. 24 Tahun 2016, tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013.
28. Permendikbud No. 3 Tahun 2017, tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
g. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan
kerukunan umat beragama.Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata
pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak
mulia.
k. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.