Kelompok
SEMESTER 4-A
2020
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah swt, atas segala kenikmatan yang telah diberikan-Nya
kepada kita semua sehingga apabila air lautan menjadi tinta-Nya dan ranting-ranting di hutan
menjadi pena-Nya, maka niscaya tetap saja kita tak akan bisa menghitung nikmat-Nya yang telah
diberikan-Nya kepada kita sebagai makhluk-Nya, dan tak lupa kita sampaikan shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurah selalu kepada suri teladan kita yaitu Nabi Muhammad saw
yang telah membawa ummatnya (kita semua) dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang seperti sekarang ini dan juga kebaikan semoga tetap tercurah kepada keluarga, para
sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah dijalan yang dibawanya, hingga
yaumul akhir. Amin.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta
Fakultas Ilmu Keperawatan dengan ini bermaksud mengadakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang mana insya Allah kegiatan ini nantinya merupakan kegiatan yang dapat
membuka hati dan pikiran, mencerahkan iman dan wawasan serta lebih bertaqorub kepada Allah
swt. Amin
Tim Pelaksana
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesadaran kita untuk saling berbagi, tidak saja merupakan sikap mulia yang
diajarkan agama. Lebih jauh dari itu, pikiran dan naluri manusia sebagai makhluk sosial
selalu menuntut kita untuk bersikap peduli terhadap segala penderitaan, kekurangan dan
keterbatasan yang dirasakan sesama. Ada sisi lain dari batin kita yang ikut menderita atau
merasa bersalah ketika kita memiliki dan merasakan kemudahan hidup dengan berbagai
fasilitasnya, sementara di saat yang sama kita tahu, ada di sekitar kita yang bahkan hanya
untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok pun terasa sulit. Setitik cahaya menjadi harapan
kita bersama, ketika naluri kesadaran kita tergerak untuk melakukan amal nyata, dengan
berbagi terhadap sesama maka kitapun dapat saksikan tidak saja para tokoh dan pemuka
agama, para cendikiawan, profesional, mahasiswa, pejabat pemerintah bahkan para
pengusahapun saat ini telah semakin menyadari hak orang lain dan ia merasa harus
memberikannya kepada yang berhak menerimanya.
Dalam Al-Quran surat Al-Ma’un ayat 1-7 Allah swt berfirman: “Tahukah kamu
orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak
memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang sholeh yaitu orang-
orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan
barang berguna”.
Pandemi Covid-19 merupakan virus corona yang berasal dan pertama kali muncul
dari kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Di duga Covid-19 ini berasal dari
hewan kelewar dan setelah di telusuri, orang-orang yang terinfeksi virus ini merupakan
orang-orang yang memiliki riwayat telah mengunjungi pasar basah makanan laut dan hewan
lokal di Wuhan, China.
Manusia merupakan mahluk sosial yang memungkinkan saling berinteraksi secara
langsung sehingga tingkat penyebaran pandemi Covid-19 semakin pesat, hingga Kamis, 26
maret 2020 tercatat 198 negara yang terinfeksi oleh Covid-19.
Salah satu penyebab virus corona mudah menyebar di Indonesia adalah karena
Indonesia merupakan negara dengan Sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah
satu faktor yang berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan
memiliki kontribusi devisa terbesar kedua di Indonesia setelah devisa hasil ekspor Kelapa
Sawit.
Sektor pariwisata memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang pada
perekonomian Indonesia. Dampak jangka pendek dapat di rasakan secara langsung,
sedangkan dampak jangka Panjang dapat dilihat dengan bertambahnya pendapatan nasional,
namun dengan adanya Covid-19 semuanya tak lagi sama.
Sektor pariwisata yang sekarang mengalami kelesuan sehingga daya beli menurun
secara drastis karena berkurangnya pengunjung baik turis lokal maupun turis mancanegara,
yang secara otomatis pendapatan dan devisa yang di hasilkan dari sektor pariwisata semakin
menurun.
Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020, segala kegiatan
di dalam dan di luar ruangan di semua sektor yang terkait pariwisata dan ekonomi kreatif
ditunda sementara waktu demi mengurangi penyebaran corona.
Hal ini mengakibatkan sektor pariwisata menjadi lumpuh sementara, sehingga pengangguran
semakin bertambah karena pariwisata merupakan salah satu wadah yang memberikan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat wisata maupun masyarakat dari luar.
Karena itulah terketuklah hati kami bersama Bapak/Ibu Donatur untuk ikut
berpatisipasi dalam kegiatan santunan pada dhuafa shg amal amal bapak ibu, kami yang
akan kami gunakan untuk santunan kaum dhuafa, agar mereka diberikan skill untuk
membantu mengatasi permasalahan perekonomian keluarganya. Hasil output yang akan
mereka terima dari Bapak/Ibu Donatur bukan hanya memberikan uang semata tetapi dengan
memberikan skill yang baru atau untuk memberikan modal baru agar bisa mengembangkan
usahanya. Karena jika hanya dengan diberi uang semata kepada mereka tidak
memberdayakan melainkan melumpuhkan kemampuan mereka. Karena itulah dengan
memberikan pemberdayaan skill-lah mereka bisa menaikan perekonomian keluarga mereka
secara terus menerus.
D. Landasan Kegiatan
1. Al-Qur’an dan Al-Hadist
2. Tugas Mata Kuliah AIK
3. Aji Mardiyansyah
a. Nama : Ibu Ani
b. Usia : 65 Tahun
c. Alamat : Gg.Bhakti No. 114, Kel. Tajur Kec. Ciledug,
Kota Tangerang Selatan
d. Pekerjaan /Pendapatan : Tidak Bekerja
e. Pendidikan : Lulusan SMP
f. Kondisi Tempat Tinggal : Status Rumah adalah milik sendiri. Dinding sudah
di tembok akan tetapi temboknya beberapa sudah mengalami retak. Untuk Listrik
sudah memakai pulsa terkadang bila tidak mempunyai uang untuk membeli maka
keluarga rela bergelap gulita, Tak hanya itu asbes yang dimliki beberapa sudah
hancur sehingga bila hujan terkadang bocor. Dan akses menuju rumahnya harus
berbelok belok karena rumahnya berada dipaling ujung(Gambaran Rumah sudah
di Foto dan diletakkan dihalaman Dokumentasi)
g. Catatan penting dan menarik : Ibu Ani tinggal dengan seorang suami dan memiliki
anak tiga namun anaknya itu jarang sekali atau bahkan tidak mau menengok untuk melihat
keadaannya. Kini mereka berdua tinggal harus bergantungan dengan saudaranya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
H. Permasalahan Keluarga terdampak Covid 19
1. Biah Pebriani
Masalah Yang Dihadapai Keluarga Ibu Suwiti adalah sebagai berikut :
a. Masalah Kesehatan : Ibu Suwiti serta salah satu anaknya harus mengurus
suaminya yang mengalami gangguan kejiwaan (stress)
b. Masalah Ekonomi : Dengan penghasilan yang rendah, Ibu Suwiti tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan sehari – harinya. Karena itu, tim kami bermaksud
untuk sedikit meringankan beban beliau.
c. Masalah Rumah : Dinding yang terbuat dari pelepah bambu yang sudah
hampir rapuh, atapnya pun bocor, dan kondisi lantainya pun masih terbuat dari
plesteran
d. Masalah Pendidikan : Ibu Suwiti hanya dapat menikmati bangku sekolah dasar
semasa hidupnya, karena status keluarganya yang tidak mampu. Dan beliau
berusaha untuk menyekolahkan anaknya.
c. Masalah Rumah : Dinding yang hanya terbuat dari batako, bebrapa sudut
atapnya pun bocor, dan kondisi lantainya pun masih terbuat dari plesteran
3. Aji Mardiyansyah
a. Masalah Kesehatan : Ibu Ani baru beberapa bulan tidak bisa bangun karena
kakinya mengalami gejala struk dan memiliki riwayat asam urat serta komplikasi
2. Target Kegiatan :
a. Menjalin Silaturahim, serta mempererat persaudaraan.
b. Bersosialisasi dengan para masyarakat terdampak Covid 19 di Perkampungan.
c. Memelihara dan memperkuat aqidah Islam.
d. Membantu terhadap sesama kaum muslimin.
Total : Rp 225.000
Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah
N. Rencana Dakwah
No Kegiatan Waktu Tempat Penanggung jawab
1 Menyusun proposal 5 mei – 10 mei Rumah Tim pelaksana
2020
2 Membut dokumentasi 3 mei 2020 Kediaman Tim pelaksana
profil keluarga keluarga ibu
suwiti
3 Menginventarisir calon 12 mei 2020 Tentatife Tim pelaksana
donatur
O. Daftar pustaka
Tim Penulis Dosen AIKA, 2018, KeMuhammadiyahan, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
P. Lampiran
1. Biah Pebriani (Ibu Sutiwi)
2. Oleh Dewi Amanda Putri
C. Oleh Aji Mardiyansyah