Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


Psikososial
Dosen Pengampuh:
Ninik Yunitri, Ns.M.Kep, Sp.Kep.J

Nama : Komalasari
NPM : 2018720024
Kelas : 3 A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “Askep Spiritual”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
teman-teman, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itukami
menyampaikan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa.Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua.

Jakarta, 3 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR SPIRITUAL
A. Pengertian spiritual.............................................................................3
B. Hubungan Spiritual Sehat dan Sakit...................................................3
C. Hubungan Keyakinan dengan pelayanan kesehatan...........................3
D. Perkembangan SpiritualMenurut westerhoff’s...................................4
E. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual....................5
F. Beberapa orang membutuhkan bantuan spiritual...............................5
G. Masalah spiritual.................................................................................5
BAB III STUDI KASUS
A. Pengkajiann Keperawatan..................................................................7
B. Pemeriksaan Fisik...............................................................................8
C. Pemeriksaan Penunjang......................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN ANTARA TEORI DAN KASUS
A. Analisa Kasus.....................................................................................9
B. Diagnosa Keperawatan.......................................................................9
C. Intervensi Keperawatan......................................................................10
D. Implementasi Keperawtaan................................................................11
E. Evaluasi..............................................................................................11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang
mengalami gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan
yang optimal (Nursalam, 2008).
Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holisitik yang meliputi
bio-psiko-sosio-spiritual-kultural, ini menjadi prinsip keperawatan bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan harus memperhatikan aspek tersebut, klien yang dirawat
dirumah sakit harus mendapatkan perhatian bukan hanya dari aspek biologis saja tapi
juga dengan aspek-aspek lainnya (Asmadi, 2008).
Motivasi kesembuhan memiliki beberapa indikator yaitu memiliki sikap positif,
berorientasi pada pencapaian suatu tujuan, kekuatan yang mendorong individu
(Conger, (1997) dalam Syara 2011).
Motivasi kesembuhan dapat muncul dengan adanya bimbingan spiritual dari
orang-orang terdekat maupun dari perawat yang merawat pasien (Kinasih & Aries,
2012). Kepercayaan dan kedekatan terhadap kekuatan tertinggi atau Tuhan sang
Pencipta merupakan makna dari spiritualitas (Dalminda, et al. 2012).
Spiritualitas dapat didefinisikan pada suatu hubungan yang erat dengan
kekuasaan tertinggi dalam hidup yang dapat memberikan makna hidup pada
seseorang, melalui tradisi keagamaan, budaya sekitar, meditasi, alam maupun seni
(Peteet & Balboni, 2013).
Pasien yang terpenuhi kebutuhan spiritualnya akan menunjukkan keadaan yang
sehat dan kualitas hidup yang meningkat, sedangkan sebaliknya jika seseorang
spriritualitasnya negatif maka akan menyebabkan distress spiritual dan menambah
beban penyakitnya (Puchalski, et al. 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan spiritual ?
2. Apa hubungan spiritual dengan sehat sakit ?
3. Apa hubungan keyakinan dengan pelayanan kesehatan ?
4. Bagaimana Perkembangan SpiritualMenurut westerhoff’s ?
5. Apasajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual ?
6. Siapa sajakah yang membutuhkan bantuan spiritual ?
7. Apasajakah masalah – masalah spiritual ?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Asuhan Keperawatan tentang Spiritual dan
dapat menerapkannya.
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana hubungan spiritual dengan sehat sakit.
3. Agar mahasiswa mengetahui hubungan keyakinan dengan pelayanan kesehatan.
4. Untuk mengetahui perkembangan spiritual.
5. Untuk memahami faktor yang mempengaruhi spiritual.
6. Agar mahasiswa mengetahui siapasajakah yang dapat membutuhkan bantuan
spiritual.
7. Untuk dapat mengetahui masalah spiritual.

2
BAB II
KONSEP DASAR SPIRITUAL

A. Pengertian spiritual
Spiritual berasal dari bahasa latin spiritus, yang berarti bernafas atau angin. Ini
berarti segala sesuatu yang menjadi pusat semua aspek dari kehidupan seseorang
( Mc Erwan, 2005 ).
Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha Kuasa dan
Maha Pencipta ( Achir Yani, 2000 ).
Spiritual merupakan kompleks yang unik pada tiap individu dan tergantung
pada budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang
kehidupan seseorang ( Mauk dan Schmidt, 2004 cit Potter Perry, 2009 ).
Menurut Burkhardit ( 1993 ) spiritual meliputi aspek sebagai berikut :
a. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui
b. Menemukan arti dan tujuan hidup
c. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri
sendiri.

B. Hubungan Spiritual Sehat dan Sakit


Agama merupakan petunjuk prilaku karena di dalam agama terdapat ajaran baik
dan larangan yang dapat berdampak pada kehidupan dan kesehatan seseorang,
contohnya: minuman beralkohol sesuatu yang di larang agama dan akan berdampak
pada kesehatan bila di konsep manusia.

C. Hubungan Keyakinan dengan pelayanan kesehatan


Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan oleh setiap
manusia.Dalam pelayanan kesehtan, perawat sebagai petugas kesehatan yang harus
memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual.Perawat dituntut mampu
memberikan pemenuhan yang lebih pada saat pasien kritis atau menjelang ajal. Aspek

3
spiritual dapat membantu membangkitkan semangat pasien dalam proses
penyembuhan.

D. Perkembangan SpiritualMenurut westerhoff’s dibagi kedalam 4 tingkatan


berdasarkan kategori umur, yaitu :
1) Usia anak-anak merupakan tahap perkembangan kepercayaan berdasakran
pengalaman. Prilaku yang di dapat, antara lain adanya pengalaman dari nteraksi
dengan orang lain. Kepercayaan atau keyakinan yang ada pada masa ini mungkin
mengikuti ritual atau meniru orang lain seperti, berdo’a sebelum tidur dan makan.
2) Usia remaja akhir merupakan kepercayaan yang di tandai dengan adanya
partisipasi aktif pada aktivitas keagamaan. Perkembangan spiritual pada masa ini
mulai pada keinginan pada kebutuhan spiritual seperti: keinginan melalui meminta
atau berdo’a kepada penciptanya yang berarti mulai membutuhkan pertolongan.
3) Usia awal dewasa, merupakan masa pencarian kepercayaan dini di awali dengan
proses keyakinan atau kepercayaan yang dikaitkan secara kognitif. Pada masa ini,
timbul perasaan akan penghargaan terhadap kepercayaannya.
4) Usia pertengahan dewasa merupakan tingkat kepercayaan diri sendiri.

E. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual


1. Perkembangan, setiap perkembangan memiliki cara meyakini kepercayaan
terhadap tuhan .
2. Keluarga, peran yang cukup dalam memenuhi kebutuhan spiritual karena memiliki
ikatan emosinal yang kuat
3. Ras/suku keyakinan atau kepercayaan yang berbeda, pemenuhan kebutuhan
spiritualpun berbeda sesuai dengan keyakinan yang dimiliki.
4. Agama yang dianut keyakinan yang dimiliki oleh seseorang dalam pentingnya
kebutuhan spiritual.
5. Kegiatan keagamaan mengingatkan keberadaan dirinya dengan than dan selalu
mendekatkan diri kepada penciptanya.

4
F. Beberapa orang membutuhkan bantuan spiritual
1. Pasien kesepian.
Dalam keadaan sepi mereka tidak ada kekuatan selain kekuatan tuhan.
2. Pasien ketakutan dan cemas
Adanya perasaan kacau membuat pasien membutuhkan ketenangan pada dirinya.
3. Pasien menghadapi pembedahan timbul perasaan antara hidup dan mati dan pada
saat itu keberadaan penciptan adalah yang utama.
4. Pasien yang harus mengubah gaya hidup
Pola gaya hidup dapat membuat kekacauan keyakinan bila kearah yang lebih
buruk dan sebaliknya.

G. Masalah spiritual
Ketika saktit, kehilangan, duka cita atau perubahan hidup yang besar individu
menggunakan sumber daya spiritual untuk membantu mereka beradaptasi atau
menimbulkan kebutuhan dan masalah spiritual. Masalah yang sering terjadi pada
pemenuhan kebutuhan spiritual adalah distress spiritual, merupakan suatu keadaan
ketika individu atau kelompok mengalami atau berisiko gangguan dalam gangguan
atau sistem nilai yang memberikannya kekuatan, harapan, dan arti kehidupan, yang
ditandai dengan pasien meminta pertolongan spiritual, mengungkapkan adanya
keraguan dalam kepercayaan, adanya keraguan yang berlebih dalam mengartikan
hidup, mengungkapkan perhatian yang lebih pada kematian dan sesudah hidup,
adanya keputusan, menolak kegiatan ritual, dan terdapat tanda-tanda seperti
menangis, menarik diri, cemas, dan marah, kemudian ditunjang dengan tanda fisik
seperti nafsu makan terganggu, kesulitan tidur dan tekanan darah meningkat. Diastres
spiritual terdiri atas sebagai berikut:
1. Spritual yang sakit yaitu kesulitan menerima kehilangan dari orang yang dicintai
atau penderitaan yang berat.
2. Spritual yang kawatir yaitu pertentangan kepercayaan dan sistem nilai seperti
aborsi.

5
3. Spiritual yang hilang yaitu kesulitan menemukan ketenangan dalam kegiatan
keagamaan.

6
BAB III
STUDI KASUS

Ny. S berusia 60 th, ibu rumah tangga sedang pemulihan mastektomi radikal
kanan dirawat rumah sakit, klien tampak lelah, cemas dan klien tampak kurang
semangat. Kemarin, dokter mengatakan bahwa kanker payudara sudah metasis,
prognosisnya buruk.Balutan bedah lebar di dinding dada kanan area aksila, kering
dan utuh.Sedikit edema ditangan dan lengan kanan.Hasil pemeriksaan fisik TD :
146/86mmHg, RR : 22x/menit N : 88x/menit S : 36,6℃, TB : 165cm BB : 54kg .Pagi
ini perawat melihatnya menangis, menyatakan bahwa ia kurang tidur dan tidak nafsu
makan. Ia bertanya kepada perawat, “Mengapa Tuhan Melakukan Hal Ini Pada
Saya?” mungkin hal ini karena saya berumur dosa. Saya tidak pergi ke tempat ibadah
atau berbicara dengan pendeta selama beberapa tahun terakhir.Apakah ada tempat
ibadah dirumah sakit yang dapat saya kunjungi dan saya dapat berdoa disana? Saya
sangat takut mati dan takut terhadap yang akan saya hadapi.

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Dx Medis : kanker payudara
No. Rekam medis : 00023145
Alamat : jl. Cempaka putih tengah no.20 jakarta pusat

2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh kurang tidur dan tidak nafsu makan

3. Pola Kebiasaan
Pasien mempunyai kebiasaan buruk berpikir tidak baik tentang dirinya

7
B. Pemeriksaan Fisik
1. Status Kesehatan
 Keluhan umum : Pasien terlihat sedang menangis
 Kesadaran : Composmentis
 Ttv :
̵TD : 146/86 mmHg
̵S : 36,6 C
̵N : 88x/menit
̵RR : 22x/menit
̵BB : 54kg
̵TB : 165cm

C. Pemeriksaan Penunjang
a) Hasil Pemeriksaan Laboratorium
 SDM : 3,5 x 106/ml
 Hb : 10,5g/l
 Ht : 35%

8
BAB IV
Pembahasan Antara Teori dan Kasus

1. Analisa kasus
No Hari / tanggal Data fokus Masalah Etiologi
1 Rabu, 8 DS : Distress Distress Spiritual
januari 2020 2. Klien mengatakan Spiritual yang
kurang tidur dan berhubungan
tidak nafsu makan. dengan rasa
3. Klien mengatakan bersalah dan
tidak pernah pengasingan dari
mengunjungi Tuhan.
tempat ibadah.
DO :
4. Klien tampak lelah
dan cemas.
5. Klien tampak
kurang semangat.

2. Diagnosa Keperawatan
Distress Spiritual yang berhubungan dengan rasa bersalah dan pengasingan dari
Tuhan

9
3. Intervensi Keperawatan
No. Hari/Tangga Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
l keperawatan hasil kriteria keperawatan
1 Rabu, 8 Distress Tujuan dan 1.buat Ny.S untuk 1. mendorong
januari 2020 Spiritual yang krtiteria hasil terbuka mengenai ekspresi rasa
berhubungan Setelah di penyakit dan takut dan
dengan rasa lakukan kematian. kekhawatiran
bersalah dan tindakan 2.gunakan teknik dari dalam diri
pengasingan keperawatan klarifikasi untuk dan
dari Tuhan. 1x24 jam membantu Ny.S mengajarkan
Dengan mengklarifikasi klien nilai
kriteria hasil : keyakinan dan masalah yang
- Distress nilai. dihadapi.
Spiritual yang 3.fasilitasi 2.konflik nilai
berhubungan penggunaan sering kali
dengan rasa mediasi, doa, dan menyebarkan
bersalah dan tradisi serta ritual konfusi atau
pengasingan keagamaan Ny.S. keraguan.
dari Tuhan. 4. sifat asuhan
spiritual dapat
secara
langsung
memengaruhi
kecepatan dan
kualitas
pemulihan
dan/atau
mendefinisikan
kembali
harapan dan

10
menemukan
makna
kematian.

4. Implementasi Keperawatan
No Hari / tanggal Implementasi Ttd
1 Rabu, 8 januari a. Membuat Ny.S untuk terbuka mengenai penyakit
2020 dan kematian.
b. Mengunakan teknik klarifikasi untuk membantu
Ny.S mengklarifikasi keyakinan dan nilai.
c. Memfasilitasi penggunaan mediasi, doa, dan tradisi
serta ritual keagamaan Ny.S.

5. Evaluasi Keperawatan
NO Diagnosa 1 ( rabu, 8 januari 2020 )
1 S : Klien mengatakan kurang tidur dan tidak nafsu makan.
Klien mengatakan tidak pernah mengunjungi tempat ibadah.
O : Klien tampak lelah dan cemas.
Klien tampak kurang semangat.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

BAB V
KESIMPULAN

11
Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holisitik yang meliputi
bio-psiko-sosio-spiritual-kultural, ini menjadi prinsip keperawatan bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan harus memperhatikan aspek tersebut.
Spiritual merupakan kompleks yang unik pada tiap individu dan tergantung
pada budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang
kehidupan seseorang.Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih
pada saat pasien kritis atau menjelang ajal. Aspek spiritual dapat membantu
membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan.

DAFTAR PUSAKA

12
Hidayat A. Aziz Alimul. 2014. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta.
Salemba
PPNI.2018.Standar intervensi keperawatan.jakarta:DPP PPNI
NANDA Internasional (2012) Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

13

Anda mungkin juga menyukai