Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PNS

Optimalisasi Pengetahuan Pasien Tentang


Bahaya Karang Gigi Di Polik Gigi
RSUD Kolonodale

Oleh:
Nama Peserta : Inasari.B, A.Md.KG
No. Peserta : 017
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kolonodale

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XVI


KERJA SAMA PEMERINTAH KABUPATEN MOROWALI UTARA
dengan
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

Optimalisasi Pengetahuan Pasien Tentang Bahaya Karang Gigi di polik gigi


dan mulut RSUD Kolonodale

Oleh
Nama Peserta : Inasari.B,A.Md.KG
No. Peserta : 017
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kolonodale

Diseminarkan Dihadapan Penguji Pada :


Hari/tanggal : Selasa/ 05 November 2019
Tempat : Tompira

Menyetujui,

Mentor Coach

Mesraya, A.Md.Kep Ni Putu Dewi Setia Ningsih


NIP. 19810515 2005 02 2004 NIP. 19741021 2005022001
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

Optimalisasi Pengetahuan Pasien Tentang Bahaya Karang Gigi di polik gigi


dan mulut RSUD Kolonodale

Oleh
Nama Peserta : Inasari B, A.Md.KG
No. Peserta : 017
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah kolonodale

Diseminarkan Dihadapan Penguji Pada :


Hari/tanggal : Selasa, 05 November 2019
Tempat : Tompira

Menyetujui,

Mentor Coach

NI PUTU DEWI SETIANINGSI,SE,MM


Mesraya, A.Md.Kep NIP.19741021 2005022001
NIP. 19810515 2005 02 2004

Penguji,

………….
(Nama lengkap)
NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat
dan nikmat-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Pegawai
Negeri Sipil” yang merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama
mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Novalina, MM selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Ibu Ni Putu Dewi Setia Ningsih, SE,MM selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan.
3. Ibu Dra. Novalina, MM selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan
arahan.
4. Ibu Mesraya, A.Md.Kep Selaku Mentor yang telah memberikan masukan
dan arahan.
5. Bapak Achep Saputra selaku evaluator yang telah memberi bimbingan dan
arahan dengan sabar.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan XVI
atau lebih populer dengan sebutan Kelas B. terimakasih untuk
kebersamaanya sehingga kita bisa melewati hari-hari yang berat (Bakal
Rindu Kalian).
7. Kedua orang tua, kakak, adik dan sepupuku tercinta terima kasih atas doa
dan suportnya.
8. Jajaran panitia pelaksana pelatihan dasar Golongan II serta seluruh pihak
yang telah menyelengarakan latsar ini.
9. Semua Pihak yang membantu penyelesaian Laporan ini yang tak mampu
penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berupaya agar Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat mencapai


tujuan, sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan ini. Semoga Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.

Tompira, 05 November 2019


Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Permasalahan
1.3. Gagasan Pemecahan Isu
1.4. Tujuan dan manfaat

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

2.1. Gambaran Singkat Organisasi


2.2 Visi, Misi, Nilai Orgnisasi
2.3 Tugas Dan Fungsi Jabatan Peserta
BAB III AKTUALISASI NILAI DASAR ASN
3.1 Landasan Teori
3.1.1 Nilai dasar Profesi ASN
3.1.2 Peran Dan Kedudukan ASN dalam NKRI.
3.2 Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar ASN.
3.2.1 Tabel Penetapan Isu
3.2.2 Tabel Rancangan Aktualisasi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara yang
berorientasi pada pelayanan publik secara profesional dengan selalu
mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik
dan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD RI
1945.
Aparatur Sipil Negara dalam peraturan kepala lembaga administrasi
negara nomor 12 tahun 2018 tentang profesi perawat gigi terampil sebagai
salah satu bagian dari suatu organisasi yang akan menjadi pelaksana kebijakan
publik . di Polik Gigi dan Mulut RSUD Kolonodale perlu membentuk karakter
dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional,
berintegrasi, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang di embannya.
dan mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi) dalam sektor
kesehatan untuk meningkatkan upaya kesehatan guna mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Serta mampu memahami konsep
perubahan lingkungan strategis dan dapat mengidentifikasi isu-isu yang terjadi
dengan menggunakan kemampuan berpikir secara kritis.
Rumah Sakit umum daerah kolonodale merupakan tempat penulis
bekerja. Ada beberapa isu yang penulis temukan di RSUD Kolonodale
tersebut.khususnya di Polik gigi dan mulut. Adapun isu yang paling menonjol
adalah kurangnya pengetahuan pasien tentang bahaya karang gigi (kalkulus),
dimana yang menjadi masalah utamanya yakni belum adanya media informasi
di polik gigi dan mulut. Di samping itu proses pemberian informasi kepada pasien
tentang resiko terjadinya karang gigi yang berakibat gigi goyang, gusi berdarah
bahkan terlepasnya gigi dari soket masih belum optimal.
1.2 Rumusan Permasalahan

Berdasarkan analisa penulis yang dikaitkan dengan kondisi di atas terlihat jelas
bahwa “Kurangnya pengetahuan pasien tentang bahaya karang gigi di
sebabkan karna tidak adanya informasi mengenai pentingnya merawat
kesehatan gigi dan mulut dari pihak terkait.

1.3 Gagasan Pemecahan Isu

penyebab permasalahan diatas akan diselesaikan dengan meningkatkan


pengetahuan pasien tentang bahaya karang gigi.

1.3 Tujuan Dan Manfaat

a. Tujuan

a) Tujuan umum :
Aktualisasi nilai-nilai dasar dalam rancangan ini bertujuan untuk
menjadikan pegawai ASN yang mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya secara Profesional, Akuntabel, Sinergis, dan Transparan
sehingga mampu menyelesaikan masalah yang menjadi isu aktual di unit
tempat bekerja.

b) Tujuan khusus :
Tujuan khusus dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
 Agar pasien dapat memahami bahaya dari karang gigi
 Untuk menurunkan resiko atau akibat dari karang gigi
 pasien dapat mengetahui penyebab dari karang gigi
 untuk mempermudah pasien menerapkan pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulutnya.
b. manfaat
a. Bagi Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yang;
Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
yang dapat diaplikasikan secara langsung kedalam lingkungan kerjanya
sehingga dapat meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi.

b. Bagi Unit Kerja


Berperan serta dalam mewujudkan visi misi RSUD Kolonodale yang
telah menjadi cita-cita bersama dalam Memberikan Pelayanan
Kesehatan yang Berkualitas.

c. Bagi Masyarakat
Dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA pada
setiap pekerjaan yang dilakukan diharapkan masyarakat mendapat
pelayanan kesehatan yang merata bagi masyarakat, khususnya dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut.
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1 Gambaran singkat organisasi


RSUD Kolonodale terletak di Jalan Wolter Monginsidi No. 02 Kolonodale,
Kabupaten Morowali Utara, Kecamatam Petasia menempati tanah dengan luas lokasi
+ 6.052 m2 dan luas bangunan efektif + 1.522,6 m2 dan sampai saatgy ini RSUD
Kolonodale sementara dalam relokasi pembanguan Rumah Sakit Baru bertempat di
Kelurahan Bahoue + 1km dari lokasi rumah sakit yang sekarang dengan Luas Tanah
+ 6.500 m2 dan sebagian besar bangunan telah selesai di kerjakan.
Rumah Sakit Umum Daerah Kolonodale secara resmi mulai beroperasi pada
tanggal 01 Januari 1930 dengan kapasitas 20 TT. Rumah Sakit Umum Kolonodale
adalah Rumah Sakit yang di bangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan sampai
saat ini masih ada bangunan aslinya yang masih berdiri kokoh yaitu Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Sebagian Gedung Manajemen, Gedung Perawatan Kelas III (laki-
laki, perempuan), Vip A,B dan C. Rumah Sakit Umum Daerah Kolonodale sampai
saat ini semakin berkembang dan akhirnya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
dengan Kelas/Tipe C. RSUD Kolonodale ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah milik Pemda Morowali sejak Kabupaten Morowali dimekarkan sesuai
amanat Undang-undang No. 51 Tahun 1999.

Sesuai Peraturan Pemerintah nomor: 41 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah


Kabupaten morowali nomor 06 Tahun 2008 disebutkan bahwa RSUD Kolonodale
merupakan perangkat dan unsur pendukung penyelenggaraan Pemerintah Daerah
yang setingkat dengan kantor. RSUD Kolonodale dipimpin oleh seorang
Direktur/setingkat pejabat esolon III/a yang dalam melaksanakan tugasnya di bidang
teknis operasional bertanggung jawab langsung kepada Bupati. Sedangkan secara
teknis fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Morowali.
STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOLONODALE
Di Tahun 2008 RSUD Kolonodale mengajukan permohonan peningkatan
kelas/tipe dari kelas/tipe D menjadi kelas/tipe C dan pada tanggal 17 Oktober 2008
Tim Visitasi Peningkatan Kelas Rumah Sakit dari Departemen Kesehatan RI
melakukan visitasi/penilaian dalam rangka melihat dari dekat apakah RSUD
Kolonodale layak untuk ditingkatkan kelasnya, dan sesuai Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.339/Menkes/SK/V/2009, tanggal, 07 Mei 2009 RSUD
Kolonodale ditetapkan menjadi rumah sakit kelas/tipe C.

1.3. Visi dan Misi Organisasi

Adapun visi Misi kabupaten morowali utara

 Visi :
Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Morowali Utara Yang Sejahtera Dan Berdaya
Saing Melalui Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih Dan Profesional.
 Misi :
a. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan pelayanan publik yang profesional.
b. Meningkatkan infrastruktur daerah dan daya dukung lingkungan secara
berkelanjutan.
c. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi melalui penciptaan iklim
usaha yang kondusif.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan
kesehatan.
e. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang
inklusif.
f. Mewujudkan kerukunan dan harmonisasi keagamaan.
g. Mengentaskan kemiskinan dari pinggiran.

Mengacu pada permasalahan rumah sakit dalam isu strategis yang perlu diselesaikan
dalam jangka menengah dan berpijak pada perioritas pembangunan dalam rencana
strategis rumah sakit dan mengacu pada RPJMD Kabupaten Morowali Utara,
RPJMD Propinsi Sulawesi Tengah, RPJMNas dan perioritas pembangunan nasional
yang tertuang dalam nawacita dan trisakti dimana didalam semua yang tertuang
diatas pembangunan dibidang kesehatan salah satu perioritas, maka visi rumah sakit
dalam rencana strategis adalah :
“Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dengan
Pelayanan Kesehatan yang Optimal, Profesional, Bermutu sesuai
Standar Akreditasi Rumah Sakit“

Visi diatas mengandung beberapa kata kunci (keywords) yang perlu


dijabarkan kedalam misi dan diterjemahkan kedalam tujuan dan sasaran
pembangunan di rumah sakit.Selanjunya, tujuan dan sasaran tersebut harus diikuti
dengan strategi kebijakan, program dan kegiatan yang jelas, terarah dan terukur guna
mewujudkan visi tersebut.Kata kunci atau pokok-pokok visi yang dimaksud adalah
optimal,profesional dan bermutu.
Target Pencapaian Visi Renstra RSUD Kolonodale
Tahun 2016 s.d 2021

Base Line TARGET


INDIKATOR
Date RENSTRA 2021

Optimal, Profesional dan Bermutu

Lama rata-rata seorang penderita dirawat 6 hari 4 hari


(Average Length of Stay = Av-Los)

Angka Kematian < 48 Jam setelah dirawat


untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar (Net 25/oo 8/oo
Death Rate = NDR)

Angka kematian umum setiap 1000 45/oo 11/oo


penderita keluar = GDR

Persentase penggunaan tempat tidur pada 60 % 75 %


satu tahun tertentu (Bed Occupation
Rate=BOR)

Rata-rata hari tempat tidur dari tidak 3 hari 2 hari


ditempati sampai saat terisi berikutnya
(Turn Over Internal = TOI)
Berapa Kali sebuah tempat tidur di RS
dipakai dalam setahun ( Bed Turn Over = 40 kali 50 kali
BTO)

Persentase SDM yang terlatih 30 % 75 %

Persentase Ketersediaan gedung sesuai 45 % 100 %


dengan tingkat RS kelas B

Persentase Ketersediaan sarana 40 % 100


pemeriksaan medik dan pemeriksaan
kesehatan lainnya sesuai RS tipe B

Adapun Misi dari RSUD Kolonodale yakni sebagai berikut :


1. Menjadi Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah.
2. Rumah Sakit dengan Terakreditasi 15 Pelayanan.
3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, profesionalisme petugas dan
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai keahlian dan profesi masing-
masing.
5. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas.
6. Meningkatkan pengelolaan manajemen admistrasi rumah sakit dan
pengelolaan keuangan rumah sakit yang transparan dan akuntabel.

2.3 Tugas dan fungsi jabatan peserta


1) Tugas

Uraian Tugas Perawat Gigi Pelaksana Pemula dan Perawat Gigi Pelaksana
mempunyai tugas sebaga berikut:

 Menyusun rencana kerja harian;


 Menyusun rencana kerja bulanan;
 Menyusun rencana kerja tahunan;
 Menyusun matrik kegiatan
 Mengajukan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan bulanan;
 Melakukan inventarisasi alat;
 Melakukan inventarisasi obat dan bahan;
 Melakukan pemilahan dan penyimpanan alat;
 Menyiapkan ruangan dalam rangka persiapan pelayanan;
 Menyiapkan instrumen/alat dalam rangka persiapan pelayanan;
 Menyiapkan dokumen dalam rangka persiapan pelayanan;
 Mengikuti pre conference dan post conference (koordinasi) dalam rangka
 pengelolaan pengendalian mutu pelayanan;
 Melakukan analisis keluhan pelanggan dalam rangka pengelolaa
 pengendalian mutu pelayanan;
 Menyiapkan sarana/peralatan sterilisasi;
 Melakukan sterilisasi alat;
 Melakukan sterilisasi bahan;
 Melakukan desinfeksi dental unit;
 Melakukan triase pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di klinik
gigi;
 Melakukan pencatatan dan pelaporan harian pelayanan keperawatan
gigi dan mulut;
 Melakukan pemeriksaan subjektif pada pasien di pelayanan tingkat
dasar dan rujukan;
 Melakukan pemeriksaan vital sign pada pasien di pelayanan tingkat
dasar dan rujukan;
 Melakukan pemeriksaan obyektif pada pasien di pelayanan tingkat
dasar dan rujukan;
 Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok
individu/kelompok;
 Melakukan pengolesan disclosing solution;
 Melakukan pemeriksaan debris/plak indeks;
 Melakukan pemeriksaan calculus indeks;
 Melakukan pemeriksaan def;
 Melakukan pemeriksaan DMF-T
 identifikasi dan penegakan diagnosa keperawatan gigi pada
individu,kelompok/masyarakat;
 Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan
 mulut pada individu,kelompok/masyarakat;
 Melaksanakan komunikasi therapeutik;
 Melaksanakan pembersihan karang gigi;
 Melakukan perawatan luka non post op rongga mulut;
 Membimbing sikat gigi pada individu/kelompok
 Melakukan trasfering alat dan bahan medik gigi dasar;
 Melakukan manipulasi bahan pada kasus medik gigi dasar;
 Melakukan rujukan kesehatan gigi dan mulut;
 Melaksanakan tugas di tempat resiko;
 Melaksanakan penatalaksanaan kegawatdaruratan;
 Melaksanakan tugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada situasi
tertentu.
 Melakukan rujukan kesehatan gigi dan mulut;
 Melaksanakan tugas di tempat resiko;
 Melaksanakan penatalaksanaan kegawatdaruratan;
 Melaksanakan tugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada situasi
tertentu.

2) Fungsi jabatan perawat gigi


a. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dukungan
kesehatan gigi dan mulut dan berperan sebagai pusat rujukan
kesehatan gigi dan mulut.
b. Melaksanakan pendidikan, latihan dan kursus-kursus kesehatan gigi
dan mulut bagi dokter gigi dan paramedis gigi (perawat dan tekniker).
c. Melaksanakan pembinaan penelitian dan pengembangan dibidang
kesehatan gigi baik Klinik maupun Laboratorium.
d. Melaksanakan koordinasi dengan lembaga-lembaga lainnya dari
pemerintah maupun swasta yang bergerak dalam bidang kedokteran
gigi, khususnya dalam melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian dan
pengembangan.
e. Mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan
programnya secara berhasil guna dan berdaya guna.
f. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dukungan
kesehatan gigi dan mulut dan berperan sebagai pusat rujukan
kesehatan gigi dan mulut.
g. Melaksanakan pendidikan, latihan dan kursus-kursus kesehatan gigi
dan mulut bagi dokter gigi dan paramedis gigi (perawat dan tekniker).
h. Melaksanakan pembinaan penelitian dan pengembangan dibidang
kesehatan gigi baik Klinik maupun Laboratorium.
i. Melaksanakan koordinasi dengan lembaga-lembaga lainnya dari
pemerintah maupun swasta yang bergerak dalam bidang kedokteran
gigi, khususnya dalam melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian dan
pengembangan.
j. Mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan
programnya secara berhasil guna dan berdaya guna.
BAB III
AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

1.1 Landasan Teori

3.1.1 Nilai Dasar Profesi ASN


Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai Dasar Profesi ASN
adalah sebagai berikut:
1) Akuntabilitas;
2) Nasionalisme;
3) Etika Publik;
4) Komitmen Mutu; dan
5) Anti Korupsi.
Tujuan Kurikulum pembelajaran agenda Nilai Dasar Profesi ASN,
dengan memberi penekanan pada kemampuan dalam memaknai dan
menginternalisasi nilai dasar profesi ASN. Adapun Nilai Dasar Profesi ASN
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar
akuntabilitas pada peserta Pelatihan melalui substansi pembelajaran
yang terkait dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas, konflik kepentingan
dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik dan
sikap serta perilaku konsisten, indikatornya adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Nilai dan indikator Mata Pelatihan Akuntabilitas
Nilai Indikator
1) Tanggung Jawab Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara
tuntas dan dengan hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan

2) Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan


bukti nyata dari hasil dan proses yang dilakukan

Melakukan perencanaan atas apa yang perlu


dilakukan untuk mencapai tujuan dengan melalui
3) Kejelasan Target identifikasi program atas kebijakan yang perlu
dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan
akan dilaksanakan, dan biaya yang di butuhkan

Menunjukkan sikap netralitas PNS dan


4) Netral kepentingan tertentu
5) Orientasi Publik Mengutamakan kepentingan Masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan

6) Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan


ketidakjujuran

7) Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan


organisasi

8) Konsisten Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan


sesuai peraturan perundangan yang berlaku dari
waktu ke waktu

9) Partisipatif Terlibat secara mental dan emosi kepada


pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab
didalamnya

2. Nasionalisme
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai Pancasila dalam
menumbuhkan nasionalisme ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Adapun nilai -
nilai indikator nya adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Nilai dan indikator Mata Pelatihan Nasionalisme
Nilai – nilai Indikator
1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat
beragama
2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai harkat martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa
2) Rela Berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa
dan bernegara tanah air Indonesia baik
dalam pikiran, ucapan dan perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama
manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman
4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggungjawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan
berbagai suku dan budaya
5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
2) Mendahulukan kewajiban daripada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam
pelayanan publik
5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan
berkarya

3. Etika Publik
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar etika publik
pada peserta pelatihan melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat
publik, bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, dan penerapan kode etik
PNS. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Nilai dan indikator etika public
Nilai – nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam
memberikan pelayanan
2) Tidak membebani masyarakat
3) Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang
bersih
2. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan
yang berlaku
2) Siap menerima masukan dari pihak lain
3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya
3. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan
2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
4. Sopan 1) Membiasakan atau membudayakan senyum,
sapa, santun dan ramah dalam memberikan
pelayanan
2) Saling menghargai dan berkomunikasi baik
3) Menempatkan diri sebagai pelayan
masyarakat
5. Transparansi 1) Memberikan Informasi secara benar dan
tidak menyesatkan
2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk
mencari keuntungan pribadi atau golongan
6. Bersikap hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang
lain
2) Mengindahkan nasehat orang lain
3) Membantu / meringankan setiap urusan
orang lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat
sesama manusia
7. Bertanggung 1) Menggunakan barang milik negara sesuai
jawab terhadap peruntukannya
barang milik 2) Tidak menjual barang milik negara
Negara 3) Memelihara dan tidak merusak barang milik
Negara
8. Tidak 1) Tidak pilih kasih dalam memberikan
diskriminatif dan pelayanan
adil 2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan
agama dalam membrikan pelayanan.
3) Berperilaku adil/ proporsional dalam
menjalankan tugas

4. Komitmen Mutu
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif dan
komitmen mutu pada peserta Pelatihan, melalui pembelajaran tentang
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, dan
konsekuensi dari perubahan. Adapun nilai - nilai indikator nya adalah sebagai
berikut :
Tabel 4. Nilai dan indikator Mata Pelatihan Komitmen Mutu
Nilai – nilai Indikator
1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Mencapai target
3) Berhasil guna
2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
3. Inovatif 1) Menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat
4.Orientasi 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan
Mutu masyarakat
2) Bekerja cepat, tepat ramah
3) Melayani dengan hati
4) Melindungi dan mengayomi
5) Melakukan perbaikan kelanjutan

5. Anti Korupsi
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi
pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi,
menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, dan proses
internalisasi nilainilai dasar anti korupsi. Adapun nilai - nilai indikator nya
adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Nilai dan indikator Mata Pelatihan Anti Korupsi
Nilai – nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan pengadaan
2) Tidka melakukan perbuatan curang pada saat
pengawasan proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan inventarisasi aset milik Negara
2.Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau
menghilangkan barang inventaris dan kekayaan
instansi
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara
yang sednga dilakukan penanganan berwajib
3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan
urusannya
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa
apaun pada petugas/ pejabat yang telah
melaksanakan tuga dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya
4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku
5.Tanggung 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk
Jawab menguntungkan diri sendiri/ orang lain dan
korporasi dan dapat merugikan keuangan negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya
6. Kerja keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta
imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2) Memilik kemampuan dan kemauan bekerja sesuai
aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk
mendapatkan hasil terbaik
7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal.
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruhi pelaksaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset Negara
8 Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan
hukum dana dapat merugikan negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang
berlaku secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi
haknya

2.2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1) Kedudukan ASN
Kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka
memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan inovasi yang
berkaitan dengan Whole Of Government (WOG).
a. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan yang
dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan
pegawai negeri sipil untuk menjadi professional, memiliki dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Dalam konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang
disebut dengan sitem merit. Sitem merit adalah kebijakan dan
manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membeda-bedakan latar
belakan politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan.

ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan


perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian
dan diserahi tugas adalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peratuan perundang-
undangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingak
PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen
ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan
pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi,
mutasi, penilian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan
perlindungan.
b. Whole of Government
WOG (Whole of Government) didefinisikan sebagai suatu model
pendekatan integratif fungsional satu atap yang digunakan untuk
mengatasi wicked problem yang sulit dipecahkan dan diatasi karena
berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak
jelas sebabnya, multi dimensi, atau menyangkut perubahan perilaku.

Terdapat beberapa cara pendekatan WOG yang dapat dilakukan, baik


dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara tersebut
adalah:
1. Penguatan koordinasi antar lembaga
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
3. Membangun gugus tugas
4. Koalisi sosial

Praktek WOG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan


seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan
nilai-nilai dasar:
1. Koordinasi;
2. Integrasi;
3. Sinkronisasi; dan
4. Simplifikasi.

c. Pelayanan Publik
Dalam Undang-undang No.25 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (1) disebutkan
bahwa “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang,jasa,dan atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik,yaitu pertama, organisasi
penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerimalayanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan danatau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Sembilan prinsip pelayanan public yang baik untuk mewujudkan


pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non
Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel,
Akuntabel, dan Berkeadilan.

2) Peran ASN
Peran dan kedudukan pegawai dalam setiap organisasi pemerintahan
sangatlah menentukan, sebab Pegawai Negeri merupakan tulang
punggung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang profesional, jujur, adil dan
merata maka dibutuhkan juga sumber daya manusia aparatur pemerintah
yang berkualitas dan mempunyai kesadaran tinggi akan tanggung
jawabnya sebagai aparatur Negara, abdi Negara, serta abdi masyarakat.
Dengan terbitnya undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil
Negara, pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi atau peran
sebagai :

a. Pelaksana Kebijakan Publik


ASN mempunyai fungsi, tugas dan peran dalam melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

b. Pelayan Publik
ASN mempunyai fungsi, tugas, dan peran dalam memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara
dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative
yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan.

c. Perekat dan Pemersatu Bangsa


ASN mempunyai fungsi, tugas, dan peran dalam mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan diri
sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa
dalam penyelenggara dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

3.2 RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

3.2.1 Tabel Penetapan Isu

ISU Kurang optimalnya pengetahuan pasien


tentang bahaya karang gigi di polik gigi
dan mulut RSUD Kolonodale
Keterkaitan Isu dengan Agenda III 1. Pelayanan Publik
2. Manajemen ASN
3. Whole of Government (WoG)
Penentuan Isu dengan Analisis Aktual: Isu benar-benar terjadi pada
APKL pasien di polik gigi RSUD Kolonodale
Problematik: Isu mengandung
permasalahan yang apabila tidak
diselesaikan akan berdampak besar
pada kesehatan gigi dan mulutnya.
Kekhalayakan: Isu mencangkup
kepentingan orang banyak (dalam hal
ini wajib membersihkan karang gigi
minimal 6 bulan sekali)
Layak: Isu realistis dan media edukasi
sesuai tupoksi penulis sebagai perawat
gigi terampil.
Penentuan penyebab masalah Setelah isu dianalisis dengan
dengan Diagram Fishbone menggunakan Diagram Fishbone,
diketahui penyebab isu terjadi, antara
lain:
1. rendahnya minat pasien untuk
membersihkan karang giginya.
2. rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang bahaya dari karang gigi
tersebut.
3. kurangnya informasi mengenai
bahaya karang gigi (kalkulus). bagi
kesehatan gigi dan mulut pasien.

Gagasan Kegiatan 1. Meningkatkan minat pasien untuk


membersihkan karang giginya dengan
cara pemberian leaflet
2. Meningkatkan pengetahuan
Masyarakat tentang bahaya dari
karang gigi dengan cara sosialisasi
3. Meningkatkan informasi mengenai
bahaya karang gigi (kalkululus) bagi
kesehatan gigi dan mulut pasien
dengan cara edukasi.
Dampak bila isu tidak diselesaikan Dampak Apabila isu ini tidak
diselesaikan adalah resiko kerusakan
gigi pada masyarakat akan semakin
bertambah luas.
3.2.2 Tabel Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Rumah sakit umum daerah kolonodale
Isu Yang Diangkat : kurangnya pengetahuan pasien tentang bahaya karang gigi (kalkulus) di polik gigi dan
mulut RSUD Kolonodale.

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pengetahuan pasien tentang bahaya karang gigi di polik gigi dan mulut
RSUD Kolonodale.

Keterkaitan Substansi
N Kontribusi Terhadap Visi-
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Mata Pelatihan
O Misi Organisasi
(ANEKA)
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan a. Melakukan Diperolehnya AGENDA II Kegiatan ini berkontribusi
kegiatan konsultasi dengan keputusan dan hasil Akuntabilitas terhadap visi kabupaten
aktualisasi atasan terkait koordinasi, berupa (Tanggung jawab) morowali utara menjadi
pembuatan leaflet saran dan masukan rumah sakit umum daerah
AGENDA III bahaya karang dari atasan. Nasionalisme dengan pelayanan
Kegiatan ini gigi (Religius dan kesehatan yang optimal,
sejalan Musyawarah) professional, bermutu sesuai
dengan b. Berdiskusi dengan tersedianya bahan / standar Akreditasi rumah
kedudukan kepala ruangan materi terkait Etika public sakit badan layanan umum
dan peran terkait materi daerah.
ASN yaitu pembuatan leaflet pembuatan leaflet (cermat,teliti,hormat,
Manajemen bahaya karang gigi bahaya karang gigi. sopan dan santun)
ASN dan
Whole Of c. Mempelajari dan Komitmen Mutu
Government menelaah materi (Inovatif,Akurat,terperinci)
terkait pembuatan
leaflet bahaya
karang gigi

d. Menentukan
jadwal sosialisai

2 Membuat a. Merancang atau Diperolehnya desain Akuntabilitas


leaflet bahaya mendesain leaflet leaflet bahaya karang Jujur, tanggung jawab
karang gigi bahaya karang gigi gigi Nasionalisme
AGENDA III b. Mengajukan Religius, musyawarah
Kegiatan ini konsep desain Etika publik
sejalan dengan leaflet bahaya Teliti, cermat, sopan
kedudukan dan karang gigi kepada Komitmen Mutu
peran ASN atasan Inovatif, efektif
yaitu c. Mencetak leaflet
Anti Korupsi
Manajemen Transparan
ASN dan
Whole Of
Government
3. Edukasi teman a. Mengatur Jadwal Adanya jadwal AGENDA II
sejawat pertemuan pertemuan. Akuntabilitas
mengenai b. Persiapan bahan Tanggung jawab
bahaya karang edukasi
gigi c. Pelaksanaan Nasionalisme
edukasi Religius, kerja keras

Etika publik
Taat pada aturan

Komitmen Mutu
teliti, efisien, kreatif,
inovatif dan berorientasi
mutu

Anti Korupsi
Disiplin dan Transparan
4. Pelaksanaan a. Menyiapkan Bahan Diperolehnya AGENDA II
langsung untuk sosialisasi. pemahaman pasien
sosialisasi terkait bahaya karang Akuntabilitas
bahaya karang b. Melakukan gigi Tanggung jawab,
gigi pada pembagian leaflet Integritas
pasien kepada pasien di
ruang tunggu Nasionalisme
AGENDA III Religius,
c. Menjelaskan
Kegiatan ini Tidak diskriminatif
kepada pasien
sejalan dengan
tentang isi leaflet
kedudukan dan Etika publik
terkait bahaya
peran ASN Sopan
karang gigi
yaitu
Pelayanan Komitmen Mutu
publik inovatif

Anti Korupsi
Jujur, Transparan
1.2.1 TIMELINE RANCANGAN KEGIATAN

Tabel. Time line rancangan kegiatan

November 2019 Desember 2019


N Kegiatan Nov Nov Des Des
o Minggu 1 Minggu 2 Minggu 1 Minggu 2
4
1 Persiapan Kegiatan Aktualisasi

2 Membuat leaflet bahaya karang gigi

3 Edukasi Teman Sejawat

4 Pelaksanaan Langsung Sosialisasi


Leaflet bahaya karang gigi pada
pasien

Anda mungkin juga menyukai