Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
(Moeini, Kachuee dan Jalilian, 2014). Steaming-up merupakan
perlakuan pemberian pakan tinggi nutrisi, terutama protein dan
energi pada kebuntingan tua (Sahu, Babu, Karna, Behera,
Kanungo, Kaswan dan Patra, 2013). Evaluasi keberhasilan
steaming up dapat diketahui melalui nilai body condition
score induk sebelum partus (Dharmawan, Surjowardojo dan
Susilorini, 2019).
Penambahan pakan dalam konsentrat berfungsi untuk
meningkatkan kandungan nutrisi. Dalam pemberian pakan
steaming-up dapat menggunakan hijauan legumiosa yang
ditambahkan konsentrat. Tanaman leguminosa digunakan
karena leguminosa merupakan tanaman serbaguna juga
kandungan proteinnya cukup tinggi dan palatabilitasnya lebih
baik karena ternak kambing lebih menyukai jenis
dedaunan/kacangan dari pada rerumputan. Leguminosa
merupakan jenis tanaman pakan ternak yang mengandung
protein tinggi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
produktivitas ternak. Keistimewaan tanaman leguminosa
dibandingkan dengan tanaman hijauan pakan lain adalah
kandungan proteinnya yang tinggi, sebaliknya kandungan serat
kasarnya (karbohidrat struktural) lebih rendah (Hadi,
Kustantinah dan Hartadi, 2011). Tanaman leguminosa yang
dapat digunakan yaitu jenis Indigofera sp. karena memiliki
keunggulan yaitu kandungan nutrisinya yang tinggi, mudah
dibudidayakan, siklus vegetatifnya panjang, tahan musim
kering dan disukai ternak (Sitindaon, Kurnianto dan Iswanto,
2017).
Indigofera sp. adalah tanaman leguminosa pohon tropis
dan dilaporkan memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk
ternak ruminansia. Kandungan protein kasar beberapa spesies
Indigofera sp. dilaporkan tergolong tinggi berkisar antara 22-
2
29%, sedangkan kandungan serat (NDF) tergolong rendah
yaitu antara 22-46% (Hassen, Rethman, Van Niekerk and
Tjelele, 2007). Nilai nutrisi tepung Indigofera adalah sebagai
berikut : protein kasar 27,97%; serat kasar 15,25%, Ca 0,22%
dan P 0,18%. Selanjutnya disebutkan bahwa sebagai sumber
protein, tepung Indigofera mengandung pigmen yang cukup
tinggi seperti xantofil dan carotenoid (Akbarillah, Kaharuddin,
dan Kusisiyah, 2002). Melihat potensi leguminosa pohon
tersebut maka dapat digunakan sebagai pakan tambahan pada
induk bunting dan induk sedang menyusui pada ternak
kambing. Menurut Tarigan, Abdullah, Ginting dan Permana
(2010) bahwa untuk mendapatkan informasi yang lebih
komprehensif menyangkut kualitas nutrisinya diperlukan
penelitian lanjutan secara in vivo untuk melihat respon ternak
terhadap penggunaan Indigofera sp. sebagai pakan.
Kecernaan suatu bahan pakan merupakan pencerminan
dari tinggi rendahnya nilai manfaat dari bahan pakan tersebut.
Apabila kecernaannya rendah maka nilai manfaatnya rendah
pula sebaliknya apabila kecernaannya tinggi maka nilai
manfaatnya tinggi pula. Pengukuran nilai kecernaan suatu
pada dasarnya adalah suatu usaha untuk menentukan jumlah
zat yang dapat diserap oleh saluran pencernaan, dengan
mengukur jumlah pakan yang dikonsumsi dan jumlah pakan
yang dikeluarkan melalui feses. Retensi nitrogen adalah
sejumlah nitrogen dalam protein ransum yang masuk ke dalam
tubuh kemudian diserap dan digunakan oleh ternak.
Pengukuran retensi nitrogen ransum bertujuan untuk
mengetahui nilai kecernaan protein ransum. Berdasarkan
uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang
pengaruh steaming-up subtitusi konsentrat dengan tepung
3
Indigofera sp. terhadap kecernaan khususnya BK, BO, PK,
dan Retensi-N pada kambing PE.
4
4. Menambah kajian ilmu mengenai pengaruh steaming-
up subtitusi konsentrat dengan tepung Indigofera sp.
terhadap kecernaan khususnya BK, BO, PK dan
Retensi-N pada kambing PE.
5
kambing PE. Menurut Rahman (2014) bahwa nilai koefisien
cerna bahan kering (KcBK) yang tinggi mengindikasikan zat
makanan yang dikonsumsi dapat dicerna dan diserap lebih
baik oleh ternak. Afni., dkk (2017) juga menjelaskan bahwa
urin yang mengandung N tinggi merupakan indikator bahwa
pemanfaatan protein pakan oleh ternak untuk memenuhi
kebutuhannya tidak maksimal. Kerangka pikir penelitian dapat
dilihat pada Gambar 1 dibawah ini :
6
Kambing Peranakan Penyedia protein hewani
Etawa bunting tua berupa daging dan susu,
namun pakan yang
diberikan sering
Steaming-up kekurangan nutrisi
dilakukan pada saat kebutuhan khususnya
menjelang partus periode pra partus.
dengan tujuan
memperbaiki kondisi
tubuh induk, Steaming-up merupakan
mempersiapkan perlakuan pemberian
kelahiran anak dan pakan tinggi nutrisi,
meningkatkan terutama protein dan
produktivitas induk. energi pada kebuntingan
tua (Sahu et al., 2013).
Steaming-up
dilakukan dengan Nilai nutrisi tepung daun
tepung Indigofera sp. Indigofera adalah sebagai
pada pakan secara in berikut : protein kasar
vivo. 27,97%; serat kasar
15,25%, Ca 0,22% dan P
0,18% (Akbarillah dkk.,
2002).
Pemberian steaming-
up diharapkan
mempunyai Penggunaan Indigofera sp.
pengaruh positif dalam ransum berbasis
terhadap kecernaan : hijauan rumput dapat
BK, BO, PK, dan meningkatkan konsumsi
Retensi-N. dan kecernaan pada
kambing (Tarigan dan
Ginting, 2011).
8
9