Anda di halaman 1dari 46

ii

LAPORAN AKHIR KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS


RW 04 KELURAHAN BALONGGEDE KECAMATAN REGOL
KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Keluarga dan Komunitas

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Dede Juarsih

S
a
j
402018054 o 402018066
d
i
n
Depi Gustiawan 402018056 Surati Ragil S 402018028
Dewi Amaliyah W 402018027 Wawan Juhara 402018045
Fitria Puspitosari 402018062 Diana 4020180
Ira Irawati 402018068
iii

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN IV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ’AISYIYAH
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : LAPORAN AKHIR KEPERAWATAN KELUARGA


DAN KOMUNITAS RW 04 KELURAHAN
BALONGGEDE KECAMATAN REGOL KOTA
BANDUNG
PENYUSUN : KELOMPOK 1

Bandung, Mei 2019

Mengesahkan,

Ka. Prodi Pendidikan Profesi Ners Koordinator Stase Komunitas

Nandang Jamiat N., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom. H. Yayat Hidayat, S.Kep., Ners., M.Kep.
iv

NIP: 197309142005011003 NIP: 199727010005

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir. Laporan
yang berjudul “Laporan Akhir Keperawatan Keluarga dan Komunitas RW
04 Kelurahan Balonggede Kecamatan Regol Kota Bandung” ini disusun untuk
memenuhi standar penilaian pada mata kuliah Stase Keperawatan Keluarga dan
Komunitas.
Penyusunan Laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Tia Setiawati, S.Kp., M.Kep., Sp.An, selaku Ketua STIKes ’Aisyiyah
Bandung;
2. Nandang Jaminat N., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom, selaku Ka. Prodi Pendidikan
Profesi Ners dan pembimbing lapangan;
3. H. Yayat Hidayat, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku koordinator stase
keperawatan komunitas
4. Rahmat S. Kep., Ners selaku pembimbing lapangan satse keperawatan
keluarga dan komunitas
5. Hasni, SKM, selaku pembimbing lapangan;
6. Aan Andrianto, S.Kep., Ners, selaku pembimbing lapangan;
7. Rusmana selaku ketua RW 04 Kelurahan Balonggede;
8. Ketua RT dan Kader yang ada di RW 04 KelurahanBalonggede
9. Seluruh warga RW 04 Kelurahan Balonggede
10. Pihak-pihak UPT Puskesmas Pasundan;
11. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
v

Bandung , April 2019

Penyusun

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi


perbaikan di hari kemudian. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini
memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II HASIL PENGKAJIAN DAN RUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN..................................................................................................5
BAB III INETRVENSI KEPERAWATAN.....................................................112
BAB IV IMPLEMENTASI KEPERAWATAN..............................................116
BAB V EVALUASI DAN REKOMENDASI .................................................116
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................118
REFERENSI........................................................................................................119
v

DAFTAR TABEL
vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kegiatan Pembukaan Praktik

Lampiran 2 : Kegiatan Pendataan

Lampiran 3 : Kegiatan Pra MMRW

Lampiran 4 : Kegiatan MMRW

Lampiran 5 : Implementasi

Lampiran 6 : Kumpulan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Lampiran 7 : Kumpulan Leaflet


7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya
dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta, pemerintah pusat dan
daerah.
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut,
berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya
perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya
keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan
langsung yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan
dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,
ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan
(bio,psiko, sosial, kultural maupun spiritual).
Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan tahapan
program yang menghantarkan mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan
asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier kepada
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan masalah kesehatan yang
bersifat aktual, resiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait
dengan keperawatan keluarga dan komunitas.
Pelaksanaan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas berfokus
kepada kebijakan dan program pemerintah tentang kesehatan masyarakat,
pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui kerja sama dengan lintas
program dan sektoral.

7
8

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu
memberikan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas pada klien yang
mengalami berbagai masalah kesehatan. Serta mampu menerapkan
asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan ilmu keperawatan serta
berbagai ilmu terapan lain yang terkait, dengan berbagai pendekatan serta
tindakan kolaboratif dan bekerja sama dengan lintas program maupun
lintas sektor.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti mata ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu
memberikan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas dengan
pendekatan proses keperawatan secara islami kepada klien :
a. Individu
b. Keluarga
c. Komunitas
d. Kelompok khusus

C. Tempat Praktik
Kegiatan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas
dilaksanakan di RW 04 Kelurahan Balong Gede Kecamatan Regol yang
merupakan wilayah kerja Puskesmas Pasundan Kota Bandung.

D. Waktu Kegiatan Praktik


Kegiatan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas
dilaksanakan mulai tanggal 27 Februari sampai dengan 20 April 2019.

8
9

BAB II
HASIL PENGKAJIAN DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Hasil Pengkajian
Pengkajian dilakukan kepada warga RW 04 dengan menggunakan rumus
sampling Slovin, dimana hasil yang didapatkan adalah 253 KK, terbagi ke
dalam 8 RT, yaitu RT 01 ( KK), RT 02 (266 KK), RT 03 (297 KK), RT 04
(270 KK), RT 05 (293 KK), RT 06 (255 KK), RT 07 ( KK), RT 08 ( KK).
1. Demografi
Grafik 2.1
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
di RW 04 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, proporsi penduduk laki-laki dan


perempuan di RW 04 yaitu 38,49 % perempuan dan 61,51% laki-laki

9
10

Grafik 2.2
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Usia
di RW 04 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas penduduk di RW 04 berada di


kelompok usia produktif (15-44 tahun) dengan 43,94%.

Grafik 2.3
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
di RW 04 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas penduduk di RW 4 berpendidikan


SMA dengan 42,65%.

10
11

Grafik 2.4
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di RW 4
Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas penduduk di RW 4 adalah seorang


ibu rumah tangga dengan 39%.

2. Hasil Pengkajian Kesehatan


a. Kesejahteraan Ibu dan Anak
1) Ibu hamil
Grafik 2.5
Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Usia
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

11
12

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas ibu hamil berusia 20-30 tahun


dengan 77,78%.
Grafik 2.6
Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas usia kehamilan ibu hamil


berada di trimester III (13-28 minggu), dan yang paling tinggi
berada di RW 5 dengan 55,56%.
Grafik 2.7
Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Jumlah Kehamilan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

12
13

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas jumlah kehamilan ibu hamil


yaitu hamil ke 1-3, dan yang paling tinggi berada di RW 04
dengan 100%.
Grafik 2.8
Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, 100% ibu hamil memeriksakan


kehamilannya ke puskesmas.
Grafik 2.9
Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Kebiasaan Senam Hamil
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas ibu hamil tidak pernah


melakukan senam hamil sebanyak 67%.

13
14

2) Bayi
Grafik 2.10
Distribusi Bayi Berdasarkan Tempat Pemantauan
Tumbuh Kembang di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas bayi diperiksakan di


Posyandu sebanyak 82%.
Grafik 2.11
Distribusi Bayi Berdasarkan Riwayat Diare 1 Bulan Terakhir
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, tidak ada bayi yang mengalami diare 1


bulan terakhir di RW 04.

14
15

3) Ibu nifas
Grafik 2.12
Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Pengalaman Mengikuti
Senam Nifas di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas ibu nifas di RW tidak


pernah melakukan senam nifas dengan persentase 100%.
Grafik 2.13
Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Perawatan Payudara
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

15
16

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas ibu nifas di RW 04 tidak


pernah melakukan perawatan payudara 100%.

4) Balita
Grafik 2.14
Distribusi Balita Berdasarkan Pemberian Makanan Dan
Minuman di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas balita diberikan makanan dan


minuman berupa makanan padat dan ASI sebesar 45,45%.

16
17

b. Keluarga Berencana (KB)


Grafik 2.15
Distribusi Keluarga Berdasarkan Pasangan Usia Subur
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas warga merupakan pasangan


usia subur sebesar 51,90%.
Grafik 2.16
Distribusi Keluarga Berdasarkan Akseptor KB
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas warga merupakan akseptor


lama sebesar 57%.

17
18

Grafik 2.17
Distribusi Keluarga Berdasarkan Alasan Tidak KB di RW 4
Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas alasan warga tidak KB karena masih


ingin mempunyai anak 62,5%.

c. Personal Hygine
Grafik 2.18
Distribusi Personal Hygine Berdasarkan Tempat Mandi di RW 4
Kel. Balong Gede Kec. Regol

18
19

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas warga memiliki tempat


mandi sendiri sebesar 94%.

d. Pola Makan Keluarga


Grafik 2.19
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Makanan Sehari-
hari di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas jenis makanan keluarga adalah


makanan pokok dan lauk pauk nabati maupun hewani, juga
mengkonsumsi sayuran.

19
20

e. Kesehatan Lingkungan
Grafik 2.20
Distribusi Rumah Berdasarkan Bentuk Bangunan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas bentuk rumah warga adalah


permanen sebanyak 76%.
Grafik 2.21
Distribusi Rumah Berdasarkan Ventilasi
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas ventilasi rumah warga berada


dalam keadaan cukup sebanyak 47%.

20
21

Grafik 2.22
Distribusi Sumber Air Minum Berdasarkan Jenis
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas sumber air minum warga adalah


air ledeng, 70%.
Grafik 2.23
Distribusi Sumber Air Minum Berdasarkan Kondisi Air
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas kondisi air warga baik.

21
22

Grafik 2.24
Distribusi Sumber Air Minum Berdasarkan Jarak dengan
Jamban di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas jarak sumber air dengan jamban


adalah <10 meter, 68%.
Grafik 2.25
Distribusi Jamban Berdasarkan Kondisi dan Kebersihan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

22
23

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas kebersihan jamban warga baik,


yaitu 52%.
Grafik 2.26
Distribusi Sampah Berdasarkan Tempat Pembuangan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas sampah ditampung dahulu oleh


warga sebelum diangkut ke TPS, 100%.
Grafik 2.27
Distribusi Hewan Ternak Berdasarkan Jenis
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

23
24

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas warga memiliki ternak ayam,


yaitu 100%.
Grafik 2.28
Distribusi Hewan Ternak Berdasarkan Letak Kandang di RW 4
Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas letak kandang ternak warga < 5


meter, yaitu yang letak kandangnya menempel dengan rumah 75%.
Grafik 2.29
Distribusi Hewan Ternak Berdasarkan Kebersihan Kandang
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, kebersihan seluruh kandang baik.

24
25

Grafik 2.30
Distribusi Pembuangan Air Limbah Berdasarkan Tempat
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas warga membuang limbah ke


selokan/kali, yaitu dengan 100%.

f. Peran Serta Masyarakat


Grafik 2.31
Distribusi Masyarakat Berdasarkan Keaktifan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

25
26

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas warga tidak aktif mengikuti


kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, 84%.
Grafik 2.32
Distribusi Masyarakat Berdasarkan Sumber Biaya Pengobatan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas warga menggunakan dana


pengobatan yang bersumber dari BPJS atau warga sudah mempunyai
jaminan kesehatan, 79%.

g. POLINDES
Saat ini, Kelurahan Balong Gede tidak memiliki POLINDES.

26
27

h. Kesehatan Remaja
Grafik 2.33
Distribusi Remaja Berdasarkan Pemanfaatan Waktu Luang
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas remaja memanfaatkan waktu


luangnya dengan berkumpul dengan temannya, 30%.

i. Usila
Grafik 2.34
Distribusi Usila Berdasarkan Keaktifan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas usila masih aktif melakukan


kegiatan-kegiatan, yaitu 82%.

27
28

Grafik 2.35
Distribusi Usila Berdasarkan Masalah Kesehatan yang Dirasakan
di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas usila memiliki masalah


hipertensi, yaitu 61%.

j. Pengetahuan
Grafik 2.36
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengetahuan Kesehatan Keluarga
Terhadap HIV/AIDS di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

28
29

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas Keluarga mengetahui tentang


HIV/AIDS sebesar 88%
Grafik 2.37
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengetahuan Kesehatan
Keluarga Terhadap DM di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

.
Berdasarkan grafik diatas, mayoritas Keluarga tidak mengetahui
tentang HIV/AIDS sebesar 57%
Grafik 2.38
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengetahuan Kesehatan
Keluarga Terhadap DM di RW 4 Kel. Balong Gede Kec. Regol

Berdasarkan grafik diatas, mayoritas Keluarga mengetahui tentang


Pengertian gangguan jiwa sebesar 97%

29
30

B. Diagnosa Keperawatan

ANALISA DATA

DATA
NO MASALAH
SUBJEKTIF OBJEKTIF
1 Menurut warga yang Berdasarkan hasil pendataan Perilaku
dilakukan pendataan dan di RW 04 Kelurahan Balong Kesehatan
Bapak RW 04 bahwa Gede Kecamatan Regol dari Cenderung
semua rumah, pembuangan 253 KK yang didata Berisiko
limbahnya dialirkan ke didapatkan hasil sebagai
sungai Cikapundung. berikut:
Menurut Bapak RW 1. 100 % KK, pembuangan
masalah ini sudah menjadi air limbah dialirkan ke
pembicaraan di tingkat sungai Cikapundung.
Kecamatan Regol.
2.100 % KK menggunakan
jamban cemplung terbuka
(muara akhirnya ke sungai)
3. Jarak WC ke sumber air
minum yang kurang dari 10
meter 68,38 %
4. 100 % KK yang
mempunyai kebiasaan
menggantung baju di rumah
5. 54,15 % KK yang
mempunyai kebiasaan
merokok
6. 7,11 % KK menggunakan
air isi ulang untuk minum
  7. 54,67 % KK tidak
mempunyai tempat sampah
2 Menurut warga yang Berdasarkan hasil pendataan Risiko Terjadi
didata, terdapat anggota di RW 04 Kel Balong Gede Penularan TBC
keluarga yang menderita Kec Regol dari 253 KK Paru
TBC Paru dan sedang yang data: 1. Terdapat 8
menjalani pengobatan orang warga yang menderita
TBC Paru yang sedang
menjalani pengobatan
    2. Terdapat 1 orang warga  
yang dicurigai menderita
TBC Paru
3 Menurut kader ada Berdasarkan hasil pendataan Ketidakefektifan
beberapa warga yang di RW 04 Kelurahan Balong Pemeliharaan

30
31

menderita Hipertensi, Gede Kecamatan Regol dari Kesehatan


Diabetes Militus dan 253 KK yang didata
Reumatik didapatkan hasil sebagai
berikut:
  1.Lansia dengan usia ≥ 60
tahun berjumlah 113 orang
2.Penyakit yang diderita
lansia; reumatik ( 21,3%)
dan hipertensi (60,7%)
  3. Lansia aktif (82,3%),
tidak aktif (17,7%)
  4. Kegiatan lansia di
masyarakat : Membaca
(7,96%), Pengajian
(61,06%), beternak
(1,77%), olahraga (7,96 %),
tidak ada kegiatan (17,70
%), dan lain-lain (2,65 %)
  5. Lansia memeriksakan diri
ke pelayanan kesehatan
hanya jika sakit (44,26%)
    6. Pengetahuan warga  
tentang penyakit DM (Ya
43,48%, tidak 56,52 %)
4 Menurut warga yang Berdasarkan hasil pendataan Perilaku
didata, masih terdapat di RW 04 Kelurahan Balong Kesehatan
keluarga yang belum Gede Kecamatan Regol dari Cenderung
mengkonsumsi makananan 253 KK yang didata pola Berisiko
gizi seimbang konsumsi makanan gizi
seimbang warga: makanan
pokok 93,28%, lauk pauk
86,56%, sayur 85,38%,
buah 53,36%, susu 30,04%

31
32

BAB III

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Waktu
No. Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Tempat Kriteria Evaluasi Standar
Keperawatan Pelaksanaan
1. Ketidak efektifan TU : Masyarakat Pendidikan 1.1 Penyuluhan kesehatan 1. Pendidikan 1. Kantor RW Verbal 1.1 Pemahaman
pemeliharaan Setelah dilakukan RW 04 Kesehatan tentang pencegahan Penyuluhan 04 kesehatan
kesehatan warga tindakan keperawatan Balonggede dan perawatan Hipertensi, Balonggede mengenai
RW 04 selama 20 hari Hipertensi, rheumatik Reumatik dan 2. UPT Psikomotor Hipertensi,
berhubungan masyarakat dapat dan DM DM tanggal 29 Puskesmas Rheumatik dan
dengan memahami tentang Maret 2019 Pasundan DM
kurangnya masalah kesehatan Proses 1.1 Tingkatkan peran 1.2 Meningkatnya
kesadaran lansia. Kelompok serta kader dalam peran serta kader
masyarakat monitoring program dalam
tentang masalah TK : senam hipertensi, monitoring
kesehatan lansia Setelah diberi tindakan diabetik dan program senam
yang perawatan selama 1 kali rheumatic hipertensi,
dimanifestasikan pertemuan diharapkan 1.2 Berdayakan peran diabetik dan
dengan : mampu : serta keluarga dalam rheumatic
Berdasarkan 1. Mengenal tentang meningkatkan 1.3 Terlaksananya
hasil pendataan pencegahan dan kesehatan lansia pemberdayaan
di RW 04 perawatan Hipertensi, 1.3 Latih kader dalam peran serta
Kelurahan Reumatik dan DM meningkatkan keluarga dalam
Balong Gede 2. Melaksanakan pelatihan senam kaki meningkatkan
Kecamatan screening lansia diabetic kesehatan lansia

32
33

Diagnosa Waktu
No. Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Tempat Kriteria Evaluasi Standar
Keperawatan Pelaksanaan
Regol dari 253 dengan pemeriksaan 1.4 Terlatihnya
KK yang didata gula darah sewaktu kader tentang
terdapat lansia 3. Melaksanakan senam senam kaki
dengan usia ≥ kaki diabetik, diabetik
Pemberday 1.2 Screening lansia 1 Screening lansia 1.5 Terlaksananya
60 tahun hipertensi dan
aan dengan pemeriksaan dengan screening lansia
berjumlah 113 rheumatik
gula darah sewaktu pemeriksaan gula dengan
orang 4. Meningkatkan peran
1.3 Pelaksanaan senam darah sewaktu pemeriksaan
serta kader dalam
kaki diabetik, tanggal 6 April gula darah
monitoring program
hipertensi dan 2019 dan tanggal sewaktu
senam hipertensi,
rheumatik 10 April 2019 1.6 Terlaksananya
diabetic dan
2 Senam kaki senam kaki
rheumatik
diabetik tanggal 2 diabetic,
5. Memberdayakan
April 2019 hipertensi, dan
peran serta keluarga
3 Senam hipertensi rheumatic
dalam meningkatkan
dan rheumatik
kesehatan lansia
tanggal 10 April
6. Melatih kader dalam
2019
meningkatkan
pelatihan senam kaki Kemitraan 1. Kerjasama dengan 1. Terlaksananya
diabetic program Pencegahan kerjasama
7. Bekerjasama dengan dan Pengendalian dengan program
program Pencegahan Penyakit Tidak Pencegahan dan
dan Pengendalian Menular dan Pengendalian

33
34

Diagnosa Waktu
No. Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Tempat Kriteria Evaluasi Standar
Keperawatan Pelaksanaan
Penyakit Tidak PERSADIA untuk Penyakit Tidak
Menular dan kegiatan senam Menular dan
PERSADIA untuk diabetik PERSADIA
kegiatan senam untuk kegiatan
diabetic senam diabetik
2. Perilaku TU : Masyarakat Pendidikan 1. Pendidikan kesehatan 1. Pendidikan 1. Kantor RW Verbal 1.1 Pemahaman
kesehatan Setelah dilakukan dan kader Kesehatan tentang sanitasi kesehatan tentang 04 kesehatan
cenderung tindakan keperawatan kesehatan lingkungan dan STBM sanitasi Balonggede tentang
beresiko selama 20 hari RW 04 2. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan 2. UPT sanitasi
masyarakat RW masyarakat dapat Balonggede tentang perilaku STBM pada Puskesmas lingkungan
04 berhubungan memahami tentang merokok terhadap tanggal 5 April Pasundan dan STBM
dengan kurang masalah kesehatan kelompok perokok 2019 1.2 Pemahaman
pemahaman lansia. 3. Sosialisasi program 2. Penyuluhan kesehatan
tentang informasi Kang Pisman kesehatan tentang tentang
kesehatan TK : (Kurangi, Pisahkan, perilaku merokok perilaku
Setelah diberi tindakan Manfaatkan) terhadap merokok
perawatan selama 1 kali 4. Optimalkan peran kelompok terhadap
pertemuan diharapkan serta kader dalam perokok pada kelompok
mampu : pemicuan STBM tanggal 2 April perokok
1. Mengenal tentang 5. Follow up wacana 2019 1.3 Tersosialisasik
sanitasi lingkungan pembuatan komunal 3. Sosialisasi annya
dan pemicuan septiktank program Kang program Kang
STBM (Sanitasi Pisman pada Pisman

34
35

Diagnosa Waktu
No. Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Tempat Kriteria Evaluasi Standar
Keperawatan Pelaksanaan
Total Berbasis tanggal 5 April (Kurangi,
Masyarakat) 2019 Pisahkan,
2. Peningkatan kualitas 4. Optimalisasi Manfaatkan)
PHBS masyarakat peran serta kader 1.4 Optimalnya
RW 05 ( Mengenal dalam pemicuan peran serta
tentang perilaku STBM pada kader dalam
merokok terhadap tanggal 5 April pemicuan
kelompok perokok 2019 STBM
3. Mengetahui tentang 1.5 Terlaksananya
program Kang follow up
Pisman (Kurangi, wacana
Pisahkan, pembuatan
Manfaatkan) komunal
4. Mengoptimalkan septiktank
peran serta kader
dalam pemicuan
STBM
5. Memfollow up
wacana pembuatan
komunal septiktank

3. Resiko Penularan TU : Masyarakat Pendidikan 1. Pendidikan 1. Pendidikan Kantor RW 04 Verbal 1.1 Pemahaman
TBC Paru Setelah dilakukan dan kader Kesehatan kesehatan tentang kesehatan tentang Balonggede Psikomotor kesehatan

35
36

Diagnosa Waktu
No. Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Tempat Kriteria Evaluasi Standar
Keperawatan Pelaksanaan
tindakan keperawatan kesehatan penyakit TBC Paru penyakit TBC tentang
selama 1 x pertemuan RW 04 2. Ajarkan tentang etika Paru pada tanggal penyakit TBC
masyarakat dapat Balonggede batuk 2 April 2019 Paru
memahami tentang 3. Refresing kader TBC 2. Ajarkan tentang 1.2 Pemahaman
masalah resiko 4. Pelatihan kader serta etika batuk pada tentang etika
penularan. keluarga dalam tanggal 2 April batuk
TK : pencegahan 2019 1.3 Terlaksanya
Setelah diberi tindakan penularan TBC Paru 3. Refreshing kader refreshing
perawatan selama 1 kali dan PMO TBC pada kader TBC
pertemuan diharapkan tanggal 2 April 1.4 Terlaksananya
mampu : 2019 pelatihan
1. Mengenal tentang 4. Pelatihan kader kader serta
pendidikan kesehatan serta keluarga keluarga
tentang penyakit TBC dalam dalam
Paru pencegahan pencegahan
2. Mengetahui etika penularan TBC penularan
batuk Paru dan PMO TBC Paru dan
3. Meningkatnya peran pada tanggal 2 PMO
serta keluarga dalam April 2019
pencegahan penularan
TBC Paru dan PMO

BAB IV

36
37

IMPLEMENTASI

Penanggung
No Hari/Tanggal Kegiatan Implementasi
Jawab

1 Jumat, 29 Maret 2019 Sajodin, Surati Memberikan penyuluhan - Telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi
08.00-11.00 Ragil, Ira kesehatan tentang dan DM yang dilaksanakan hari Jumat Jam 08.00 – 11.00 di
Irawati, Fitria Hipertensi dan DM di RT. 06 RW. 04 .Tema yang diangkat mengenai Hipertensi dan
DM sesuai dengan data hasil pengkajian yang diperoleh dari
Puspitosari Majlis Taklim Ibu-ibu
hasil MMRW.
warga RW 04 - Pukul 08.00-08.30 WIB pemeriksaan Tensi Darah
- Pukul 08.30-09.30 penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi.
Adapun materi yang disampaikan mengenai definisi hipertensi,
tanda dan gejala, komplikasi hipertensi, cara mengatasi dan
mencegah hipertensi.
- Pukul 09.30-10.30 penyuluhan kesehatan tentang DM materi
yang disampaikan pengertian DM, siapa yang beresiko terkena
DM, tanda dan gejala,komplikasi, bagaimana kadar gula darah
stabil.
2 Senin, 1 April 2019 Depi - Memberikan - Telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan tentang TB dan
13.00-15.00 Gustiawan, penyuluhan kesehatan PMO dilaksanakan hari senin jam 13.00-14.00 di Balai RW 04.
Wawan Juhara tentang Penyakit TB, Materi yang disampaikan Definisi TB, tanda dan gejala,
PMO dan cara etika klasifikasi TB, pengobatan TB. sesuai dengan data hasil
batuk pada kelompok pengkajian yang diperoleh dan hasil MMRW.
penderita TBC Paru - Pukul 14.00-15.00 penyuluhan kesehatan tentang PMO materi
- Mendemonstrasikan yang di sampaikan pengertian PMO, siapa yang bisa menjadi
cara etika batuk PMO, apa yang harus dilakukan pada pasien TB, syarat
- Refresing kader menjadi PMO, tugas PMO, etika batuk
posyandu serta
keluarga dalam
pencegahan

37
38

Penanggung
No Hari/Tanggal Kegiatan Implementasi
Jawab

penularan TBC Paru


dan PMO

3. Selasa, 2 April 2019 Dewi - Memberikan pelatihan - Telah dilaksanakan penyuluhan dan informasi tentang
13.00-16.00 Amaliyah, kader tentang senam pentingnya senam kaki diabetik dan pencegahan DM kepada
Dede Juarsih, kaki diabetik dengan kader posyandu.
terlebih dahulu - Melatih kader senam kaki diabetik dengan cara
Diana
disampaikan materi mendemontrasikan gerakan-gerakan senam kaki diabetik
tentang komplikasi - Mendemontrasikan cara mengukur tekanan darah dengan tensi
DM dan maksud digital kepada kader
dilakukannya latihan - Memberikan kesempatan kader melakukan gerakan senam kaki
senam kaki diabetik diabetik dan mendemontrasikan cara mengukur tekana darah
- Memberikan pelatihan tanpa bimbingan
kader cara mengukur
tekanan darah dengan
tensi digital
- Kegiatan dilaksanakan
di balai RW 04
4. Jum’at-Sabtu , 5 -6 Depi - Pelatihan kader - Telah dilaksanakan pelatihan kader posyandu RW04
April 2019 Gustiawan, posyandu RW 04 di - Materi yang disampaikan tentang peran fungsi kader posyandu,
Wawan, Puskesmas Pasundan komunikasi efektif, Posbindu PTM, dan STBM
- Dari Jumlah peserta pelatihan kader yang diundang sebanyak 30
Juhara, Surati
orang. Akan tetapi jumlah peserta yang hadir pada saat
Ragil, Ira
pelaksaan pelatihan kader yang mengikuti pre test hanya 12
Irawati
orang (40%) dan jumlah peserta yang mengikuti post test hanya
11 orang (36%) sedangkan jumlah peserta yang mengikuti pre
test dan post test hanya 6 orang (20%) dikarenakan sebagian
peserta terlibat sebagai panitia KPPS pada pemilu 2019
- Nilai rata-rata pre test pada pelatihan kader yaitu 60, dan nilai

38
39

Penanggung
No Hari/Tanggal Kegiatan Implementasi
Jawab

rata-rata post test 71.


- Beradasarkan data tersebut diatas setelah mengikuti pelatihan
kader terdapat peningkatan pengetahuan yaitu sekitar 8,5%
yang mengacu pada hasil nilai rata-rata pre tsest dan post test

5. Sabtu, 6 April 2019 Wawan - Screening DM pada - Telah dilaksanakan sceraning DM pada bebrapal ansia dan
07.00-09.00 Juhara, Surati lansia dan dilanjutkan dengan senam diabetik mulai jam 07.00-09.00 yang
Ragil, Ira pemeriksaan gula dilaksanakan di halaman parkir puskesmas pasundan dengan
Irawtai, Dewi darah sewaktu sponsor PT Otsuka Indonesia
Amaliayah, - Senam diabetik
Dede Juarsih dengan kader dan
Diana, lansia bekerjasama
Sajodin, Depi dengan PERSADIA
Gustiawan, RS Muhammadiyah
Fitrio Puspito Bandung
6. Rabu, 10 April 2019 Wawan - Memberikan - Telah dilaksanakan pelatihan senam hipertensi dan screaning
13.00-16.00 Juhara, Surati pelatihan Senam pemeriksaan gula darah terhadap lansia di RW 04 sesuai
Ragil, Ira hipertensi dan senam dengan data hasil pengkajian yang diperoleh dan hasil MMRW
Irawtai, Dewi dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan pentingnya
rheumatik pada kader
Amaliayah, mencegah hipertensi dan cara pemcegahannya
Dede Juarsih RW 04 dan lansia
Diana, dengan kelompok
Sajodin, Depi hipertensi
Gustiawan, - Screaning
Fitrio Puspito pemeriksaan gula
darah terhadap lansia

39
40

BAB V

EVALUASI DAN REKOMENDASI

1. EVALUASI

No Masalah Evaluasi

1 Ketidak efektifan pemeliharaan - Peserta yang datang pada saat pengajian sebanyak 25 orang. Dilakukan pengukuran tekanan
kesehatan warga RW 04 berhubungan darah, terlebih dahulu kemudian di kumpulkan untuk penyuluhan tentang hipertensi dan DM
dengan kurangnya kesadaran dengan hasil sekitar 50% masih kurang mengetahui tentang hipertensi dan DM.
- Setelah diberikan penyuluhan tentang hipertensi dan DM hampir 70 % peserta pengajian dapat
masyarakat tentang masalah
menjawab ketika diberi pertanyaan tentang pengetahuan Hipertensi dan DM.
kesehatan lansia

2 Risiko Penularan TBC Paru - Peserta yang datang pada saat penyuluhan sebanyak 15 orang terdiri dari 3 orang penderita TBC
Paru dan 12 orang kader posyandu Dilakukan pre test terlebih dahulu dengan memberikan
pertanyaan tentang TB dan PMO dengan hasil sekitar 40% masih kurang mengetahui tentang
TB, PMO dan etika batuk.
- Setelah diberikan penyuluhan TB, PMO dan cara etika batuk dengan hasil 65% pengetahuan
masyarakat meningkat ketika diberi pertanyaan tentang TB, PMO dan dapat mempraktekkan
cara etika batuk
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko - Peserta yang datang pada saat pelatihan sebanyak 16 orang. Sebelum pelatihan di mulai
masyarakat RW 04 berhubungan peserta di beri pertanyaan terlebih dahulu dengan hasil sekitar 35% masih belum tahu tentang
dengan kurang pemahaman tentang senam kaki diabetik
- Kader yang mengikuti pelatihan sebanyak 16 orang belum tahu cara mengukur tekanan darah
informasi kesehatan
- Setelah diberikan pelatihan cara melakukan senam kaki diabetik dan cara mengukur takanaa
darah, kemampuan dan pengetahuan kader meningkat dan diperoleh hasil hasil 70%
4. Perilaku kesehatan cenderung beresiko - Peserta pelatihan kader terdiri dari kader posyandu RW 04

40
41

No Masalah Evaluasi

masyarakat RW 04 berhubungan - Pelatihan kader RW 04 di gabung dengan kader RW 05


dengan kurang pemahaman tentang - Peseta yang hadir mengikuti pelatihan sebanyak 17 orang dari 30 orang kader yang di undang
informasi kesehatan - Narasumber yang menyampaikan materi dari Peugas Puskesmas Pasundan sesuai dengan
pemegang program terkait dan dari STIKes Aisyiyah Bandung
5. Ketidak efektifan pemeliharaan - Peserta yang datang saat pemeriksaan gula darah dan senam diabetik sebanyak 40 orang terdiri
kesehatan warga RW 04 berhubungan dari kader dan masyarakat RW 04 dan RW 05
dengan kurangnya kesadaran
masyarakat tentang masalah
kesehatan lansia

6. Perilaku kesehatan cenderung beresiko - Peserta pelatihan terdiri dari kader sebnayak 15 orang dan lansia kelompok hipertensi 20
masyarakat RW 04 berhubungan orang.
dengan kurang pemahaman tentang - Kegiatan dilaksanakan di balai RW 04
- Peserta pelatihan mampu mendemontrasikan gerakan senam hipertensi sesuai dengan arahan
informasi kesehatan
dan instruksi
- Kemampuan dan pemahaman peserta sekitar 65%

41
42

42
43

43
44

2. REKOMENDASI

NO MASALAH IMPLEMENTASI RENCANA TINDAK LANJUT

1. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan 1. Penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi 1. Lanjutkan pemeriksaan gula darah lanisa
warga RW 04 berhubungan dengan dan DM secara berkala tiap satu bulan sekali
kurangnya kesadaran masyarakat tentang 2. Screening DM pada lansia dengan 2. Agendakan senam kaki dan senam anti stroke
masalah kesehatan lansia pemeriksaan gula darah sewaktu secara berkala tiap 1 minggu sekali
dilingkungan RW 04
3. Lanjutkan penyuluhan Hipertensi dan DM
pada lansia secara berkali tiap satu bulan
sekali di Posbindu PTM
4. Agendakan sharing season kepada kader RW
04 tentang posbindu PTM
5. Pertahankan keaktifan kader sebagai garda
terdepan dalam meningkatkan kesehatan
warga dengan cara pelatihan kader secara
berkala 2 kali setahun
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko 1. Pendidikan kesehatan tentang sanitasi 1. Libatkan kader dalam setiap kegiatan
masyarakat RW 04 berhubungan dengan lingkungan dan STBM puskesmas terkait masalah kesehatan di
kurang pemahaman tentang informasi 2.Optimalisasi peran serta kader dalam lingkungannya
kesehatan pemicuan STBM 2. Agendakan pelatihan rutin kader posyandu
3. Melatih kader tentang Senam kaki diabetik 3. Agendakan Penyuluhan kesehatan tentang
dan cara menggunakan tensi digital perilaku merokok terhadap kelompok perokok

44
45

4. Pelatihan Senam hipertensi dan rheumatik secara berkala


pada kader dan lansia 4. Sosialisasi berkala program Kang Pisman:
pemcuan warga menyediakan tempat sampah
untuk memilah sampah
5. Agendakan ulang Follow up wacana
pembuatan komunal septiktank ke
pemerintahan setempat
6. Follow up kerjasama dengan pegadaian dalam
penerpan program kang pisman dan bank
sampah sehingga dapat meningkatkan
kesehatan lingkungan
3 Risiko Penularan TBC Paru 1. Pendidikan kesehatan tentang penyakit TBC 1. Pertahankan keaktifan kader PMO sebagai
Paru garda terdepan dalam meningkatkan kesehatan
2. Mengajarkan etika batuk warga
3. Refreshing kader TBC 2. Agendakan penyuluhan tentang TBC paru
4. Pelatihan kader serta keluarga dalam secara berkala setiap bulan kepada kelompok
pencegahan penularan TBC Paru dan PMO TB dan masyarakat umum tentang bahaya
Drop Off obat
3. Agendakan dan Sosialisasikan secara berkala
tentan pojok batuk (pemeriksaan dahak)
4. Agendakan sharing session setiap kali kader
atau pengurus menerima ilmu yang didapat
baik ke kader yang lain ataupun juga kepada

45
46

warga secara berkelanjutan

46

Anda mungkin juga menyukai