Anda di halaman 1dari 12

Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal 1 s/d 12

Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Media Pembelajaran U-Lead, Juni, 2013.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN


PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA
PEMBELAJARAN U-LEAD

Novi Tri Angga, Sukirman dan Sri Sumaryati*

*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 57126, Indonesia

Ovimail.ya@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD) dengan media pembelajaran U-Lead pada siswa kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2
SURAKARTA Tahun Pelajaran 2012-2013.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas
XI Akuntansi SMK MURNI 2 SURAKARTA yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini
dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti dan guru yang melibatkan partisipasi siswa. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi atau pengamatan, dan (4) analisis dan refleksi.
Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing siklus selama 7 x 45 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran U-lead dapat meningkatkan hasil belajar
akuntansi. Peningkatan terjadi pada siklus I meskipun belum optimal. Perbaikan dilakukan pada
siklus II yang menyebabkan ketrampilan guru, hasil belajar akuntansi siswa meningkat dan
memenuhi indikator ketercapaian yang telah ditetapkan.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan media pembelajaran U-lead dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI
Akuntansi SMK MURNI 2 SURAKARTA.

Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran kooperatif, tipe STAD, dan media U-lead

ABSTRACT

The purpose of this research is to improve the learning result of accounting by using
approach of cooperative learning type Student Team Achievement Division (STAD) with U-Lead
media learning on students class XI Accountancy of SMK MURNI 2 SURAKARTA academic
year 2012-2013.
This research is classroom action research. Object of this research is students class XI
Accountancy of SMK MURNI 2 SURAKARTA totaling 24 students. This research was conducted
with collaboration between researcher and teacher who involving participation students. Technique
2 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12

collection data was conducted with observation, interview, documentation, and test. This research
was conducted in two cycles, each cycle consist of four phases. They are: (1) Action planning, (2)
Implementation of the action, (3) Observation, and (4) Analysis and reflection. Each cycle was
conducted in three sessions, each cycle for 7 x 45 minute.
The result ot the research showed that the implementation of STAD cooperative learning
approach with u-lead learning media can improve learning outcomes accountancy. The
improvement happend in first cycle although it is not optimal yet. Improvements were made in the
second cycle leading to teacher skills, increased student learning outcomes and meet accounting
achievement of predetermined indicators.
The research conclusion that the applying application of STAD cooperative learning
approach with u-lead learning media can improve learning outcomes in class XI accountancy of
SMK MURNI 2 SURAKARTA.

Keyword: Learning outcomes, Cooperative learning, STAD type, and U-lead media

PENDAHULUAN kooperatif, selain itu penerapan media


Pendidikan merupakan kebutuhan pembelajaran dirasa mampu meningkatkan
setiap insan manusia, karena dengan pen- kemauan siswa untuk memperhatikan
didikan seorang manusia dapat meng- materi yang disampaikan oleh guru.
embangkan potensi yang ada di dalam Menurut Sadiman (2009:2)
dirinya. Pendidikan mempunyai peranan “Belajar adalah suatu proses yang
yang sangat penting untuk menjamin per- kompleks yang terjadi pada semua orang
kembangan dan kelangsungan hidup suatu dan berlangsung seumur hidup, sejak dia
bangsa, karena pendidikan merupakan masih bayi hingga ke liang lahat nanti”.
suatu proses atau upaya untuk meningkat- Tujuan belajar yang sebenarnya adalah
kan dan mengembangkan kualitas sumber mendapatkan pengetahuan yang baru dan
daya manusia di suatu negara. Menurut memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk
Harnawita (2008) di dalam jurnalnya, pem- menambah ilmu seseorang. Tujuan belajar
belajaran yang berpusat pada guru telah yang eksplisit diusahakan untuk dicapai
menyebabkan murid kurang aktif mem- dengan tindakan instruksional, lazim di-
bangun pengetahuannya. Agar pembelajar- namakan instructional effects, yang biasa-
an dapat berlangsung dengan baik, me- nya berbentuk pengetahuan dan ketrampil-
nyenangkan, menantang, serta dapat me- an yang dimiliki siswa (Suprijono, 2012:5).
motivasi peserta didik sehingga mencapai Mata pelajaran akuntansi me-
kompetensi yang diharapkan, maka dapat rupakan mata pelajaran yang membutuh-
menggunakan pendekatan pembelajaran. kan kesabaran, kecermatan, serta keteliti-
Pendekatan pembelajaran salah satu an. Akuntansi merupakan proses yang
contohnya yaitu pendekatan pembelajaran terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 3

pelaporan informasi ekonomi (Soemarso, Menurut Slavin (2008: 143-146)


2004: 3). Pembelajaran akuntansi yang se- “STAD terdiri atas lima komponen utama
lama ini diterapkan oleh guru akuntansi yakni presentasi kelas, tim, kuis, skor
SMK MURNI 2 SURAKARTA lebih kemajuan individual, rekognisi tim”.
banyak merupakan pembelajaran Komponen tersebut dijelaskan sebagai
konvensional dengan metode ceramah. berikut: (1) Presentasi kelas. Materi dalam
Pembelajaran konvensional ini dirasakan STAD pertama-tama diperkenalkan dalam
kurang memotivasi siswa untuk mem- presentasi di dalam kelas. Ini merupakan
perhatikan pelajaran yang disampaikan, pengajaran langsung seperti yang sering
sehingga siswa kesulitan menyerap ilmu kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang
yang disampaikan. dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga
Menurut Sugiyanto (2009) pem- memasukkan presentasi audiovisual. Beda-
belajaran kooperatif (Cooperatif Learning) nya presentasi kelas dengan pengajaran
adalah pendekatan pembelajaran yang ber- biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut
fokus pada penggunaan kelompok kecil haruslah benar-benar berfokus pada unit
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan STAD. Dengan cara ini, para siswa akan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan menyadari bahwa mereka harus benar-
belajar. Elemen-elemen pembelajaran koo- benar memberi perhatian penuh selama
peratif tersebut yaitu: (1) Saling ke- presentasi kelas, karena dengan demikian
tergantungan positif, (2) Interaksi tatap akan sangat membantu mereka me-
muka, (3) Akuntabilitas individual, (4) Ke- ngerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka
trampilan menjalin hubungan antar pribadi. menentukan skor tim mereka. (2) Tim. Tim
Salah satu pembelajaran tipe pem- terdiri dari empat atau lima siswa yang
belajaran kooperatif adalah STAD. STAD mewakili seluruh bagian dari kelas dalam
dikembangkan oleh Robert Slavin dan hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras
kawan-kawan dari universitas John dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini
Hopkins. STAD merupakan salah satu tipe adalah memastikan bahwa semua anggota
dari pembelajaran kooperatif yang paling tim benar-benar belajar, dan lebih
sederhana dan merupakan pendekatan khususnya lagi, adalah untuk memper-
pembelajaran yang paling baik digunakan siapkan anggotanya untuk bisa mengerja-
untuk permulaan bagi para guru yang baru kan kuis dengan baik. Setelah guru
menggunakan pendekatan kooperatif menyampaikan materinya, tim berkumpul
(Slavin, 2008: 154). untuk mempelajari lembar kegiatan atau
4 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12

materi lainnya. Pembelajaran itu me- rata mereka mencapai kriteria tertentu.
libatkan pembahasan permasalah bersama, Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk
membandingkan jawaban, dan mengoreksi menentukan dua puluh persen dari pe-
tiap kesalahan pemahaman apabila anggota ringkat mereka.
tim ada yang membuat kesalahan. (3) Kuis. Selain penerapan pendekatan pem-
Setelah sekitar satu atau dua periode belajaran yang tepat penggunaan media
setelah guru memberikan presentasi dan pembelajaran akan sangat membantu se-
sekitar satu atau dua periode praktik tim, orang guru dalam menyampaikan materi.
para siswa akan mengerjakan kuis Pemanfaatan media pembelajaran harus
individual. Para siswa tidak diperbolehkan memperhatikan kecocokan media pem-
untuk saling membantu dalam mengerja- belajaran yang digunakan dengan materi
kan kuis, sehingga tiap siswa bertanggung yang akan disampaikan. Menurut Anitah
jawab secara individual untuk memahami (2009) media pembelajaran dibedakan
materinya. (4) Skor kemajuan individual. menjadi tiga macam, yaitu: (1) Media
Gagasan dibalik skor kemajuan individual visual, (2) Media audio, (3) Media audio
adalah untuk memberikan kepada tiap visual.
siswa tujuan kinerja yang akan dapat Media pembelajaran u-lead ter-
dicapai apabila mereka bekerja lebih giat masuk dalam contoh media pembelajaran
dan memberikan kinerja yang lebih baik audio visual, melalui media ini peserta
daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat tidak hanya bisa melihat melainkan dapat
memberikan konstribusi poin yang mendengarkan sesuatu yang divisualisasi-
maksimal kepada timnya dalam sistem kan. Kelebihan dari media ini yaitu dapat
skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat memberikan gambaran yang jelas kepada
melakukannya tanpa memberikan usaha siswa mengenai materi yang akan di-
mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan sampaikan, karena materi akan disajikan
skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata dalam bentuk video yang mendorong siswa
kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam untuk memperhatikan video yang di-
mengerjakan kuis yang sama. Siswa se- berikan oleh guru.
lanjutnya akan mengumpulkan poin untuk Pada penelitian ini permasalahan
tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan yang dirumuskan adalah “Apakah dengan
skor kuis mereka dibandingkan dengan diterapkannya pendekatan pembelajaran
skor awal mereka. (5) Rekognisi tim. Tim kooperatif tipe Student Team Achievement
akan mendapat sertifikat atau bentuk Division (STAD) dengan media pem-
penghargaan yang lain apabila skor rata- belajaran U-Lead dapat meningkatkan
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 5

hasil belajar mata pelajaran akuntansi pada dalam menerima materi, keaktifan siswa
siswa kelas XI Akuntasi SMK MURNI 2 dalam tanya jawab, dan ketekunan siswa
Surakarta tahun pelajaran 2012-2013?” dalam mengerjakan kuis. dan hasil
Tujuan dari penelitian yang observasi ketrampilan guru. Data
hendak dicapai adalah untuk mengetahui kuantitatif berupa hasil tes siswa pada
peningkatan hasil belajar mata pelajaran setiap akhir siklus. Sumber data penelitian
akuntansi setelah diterapkan dengan meng- ini diperoleh dari siswa, guru, dan
gunakan pendekatan pembelajaran koo- data/dokumen.
peratif tipe Student Team Achievement Teknik pengumpulan data yang
Division (STAD) dengan media pem- digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1)
belajaran U-Lead. Observasi. Dalam penelitian ini teknik
METODE PENELITIAN observasi digunakan untuk mengumpulkan
Penelitian tindakan kelas ini data mengenai keaktifan siswa dalam
dilaksanakan di SMK MURNI 2 proses pembelajaran dan ketepatan guru
SURAKARTA yang dilaksanakan dari dalam menerapkan metode dan media
bulan Desember sampai bulan Juni. pembelajaran yang digunakan. (2)
Subjek dalam penelitian ini adalah Wawancara. Dalam penelitian ini
siswa kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2 wawancara dilakukan terhadap guru dan
SURAKARTA dengan jumlah siswa 25 siswa untuk mengetahui ketepatan pe-
siswa yang terdiri dari laki-laki berjumlah nerapan metode dan media yang digunakan
3 orang, dan perempuan berjumlah 21 terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
orang. Jenis data dalam penelitian meliputi (3) Dokumentasi. Dalam penelitian ini
data kualitatif dan data kuantitatif. Data dokumentasi digunakan untuk memperoleh
kualitatif adalah data yang tidak berbentuk data mengenai proses pembelajaran pada
bilangan yang digunakan untuk permintaan saat penelitian ini dilaksanakan. Data yang
informasi yang bersifat menerangkan diperoleh berupa foto-foto hasil dokumen-
dalam bentuk uraian. Data kuantitatif tasi pada waktu pembelajaran berlangsung.
adalah data yang berbentuk bilangan yang (4) Tes. Dalam penelitian ini, tes di-
digunakan untuk memperoleh ketepatan gunakan untuk memperoleh data tentang
atau lebih mendekati eksak (Mahmud, hasil belajar yang dicapai siswa selama
2011:147). Data kualitatif berupa hasil proses pembelajaran baik kognitif, afektif,
observasi siswa yang diperoleh dari proses maupun psikomotorik di siklus I dan siklus
pembelajaran berupa perhatian siswa II.
6 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12

Validitas data adalah data pe- Triangulasi metode yaitu membandingkan


nelitian yang telah terkumpul kemudian di- data yang sama dari metode yang berbeda.
lakukan penganalisisan untuk melihat ke- Peneliti akan membandingkan data yang
sahihan data tersebut. Menurut Sutopo diperoleh dari hasil wawancara dengan
validitas data merupakan data yang telah sumber data yang diperoleh dari hasil
berhasil digali di lapangan studi, di- observasi, dan membandingkannya dengan
kumpulkan dan dicatat dalam kegiatan pe- dokumen yang diperoleh peneliti selama
nelitian, harus diusahakan bukan hanya penelitian berlangsung.
untuk kedalaman dan kemantapannya
Analisis data kuantitatif meng-
tetapi juga bagi kemantapan dan kebenaran
gunakan rumus statistik sederhana. Data
datanya (2006: 91). “Validitas ini me-
kualitatif menggunakan reduksi data,
rupakan jaminan bagi kemantapan
penyajian data, verifikasi data, dan pe-
simpulan dan tafsir makna sebagai hasil
narikan kesimpulan.
penelitian” (Sutopo, 2006: 92).
Indikator kinerja penelitian dalam
Uji validitas data dapat dilakukan
penelitian ini meliputi: (1) Ketepatan guru
dengan berbagai cara yaitu dengan
dalam menerapkan pendekatan pem-
triangulasi, key informant review, dan
belajaran kooperatif tipe Student Team
member check. Triangulasi adalah teknik
Achievement Division (STAD) dengan
pemeriksaan keabsahan data yang me-
kriteria sekurang-kurangnya baik atau
manfaatkan sesuatu yang lain (Moleong,
67%. (2) Ketepatan guru dalam menerap-
2010: 330).
kan media pembelajaran U-Lead dengan
Dalam penelitian ini teknik tri- kriteria sekurang-kurangnya baik atau
angulasi yang digunakan yaitu triangulasi 67%. (3) Peningkatan hasil belajar siswa
data atau sumber dan triangulasi metode. kelas XI Akuntansi SMK MURNI 2
Triangulasi data digunakan peneliti untuk SURAKARTA yang meliputi aspek
mencari informasi mengenai ketepatan afektif, kognitif, dan psikomotorik. 80%
penerapan pendekatan pembelajaran koo- untuk aspek afektif dan psi-komotorik,
peratif tipe STAD dengan media pem- 75% untuk aspek kognitif.
belajaran U-Lead yang diterapkan oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti pada kelas XI Akuntansi SMK
MURNI 2 SURAKARTA. Narasumber Pratindakan digunakan untuk me-
yang peneliti gunakan yaitu guru dan ngetahui kondisi awal siswa sebelum
beberapa siswa kelas XI Akuntansi. dilakukannya perbaikan pada setiap siklus.
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 7

Dari hasil observasi yang dilakukan pada seperti ini disebabkan karena merasa ke-
kegiatan pra tindakan diperoleh informasi sulitan dalam mengerjakan latihan soal
sebagai berikut: (1) Metode pembelajaran sendiri. (6) Hasil belajar siswa rendah.
yang diterapkan oleh guru dalam proses Hasil belajar siswa cenderung rendah, hal
pembelajaran masih konvensional, guru ini terlihat dari banyaknya siswa yang
dominan menggunakan metode ceramah tidak tuntas belajar, yaitu:
dalam proses pembelajaran sehingga siswa
Pratindakan
cepat bosan dan merasa kurang tertantang No. Ketuntasan
Jumlah Persentase
dalam pembelajaran. (2) Dalam proses 1. Tuntas 16 64%
2. Tidak Tuntas 9 36%
pembelajaran guru kurang memanfaatkan (Sumber: Data primer, 2013)
media pem-belajaran yang ada, sehinggga
Derkripsi hasil tindakan siklus I
pembelajaran berlangsung monoton. (3)
Siswa kurang memperhatikan guru pada Berdasarkan hasil observasi di-
saat guru menjelaskan materi pelajaran. peroleh informasi bahwa hasil belajar
Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang siswa yang meliputi ranah afektif, kognitif,
berbicara dengan teman sebangkunya, tidur dan psikomotorik. Pada tindakan siklus I
didalam kelas, bermain ponsel, melamun, hasil belajar siswa dari ranah afektif dan
dan coret-coret kertas. Siswa-siswa ter- psikomotorik masing-masing memiliki
sebut merasa bosan karena mereka merasa prosentase yaitu 62,5% untuk perhatian
tidak tertantang dalam proses pembelajaran siswa dalam menerima materi yang di-
yang berlangsung. (4) Siswa kurang ter- sampaikan, 60% untuk keaktifan siswa
libat dalam proses pembelajaran. Dalam dalam melakukan tanya jawab, dan 58,3%
pembelajaran yang berlangsung guru untuk ketekunan siswa dalam mengerjakan
kurang melibatkan siswa dalam proses latihan soal, sedangkan untuk ranah
pembelajaran, selain itu siswa belum me- kognitif, siswa yang tuntas belajar sebesar
miliki keberanian untuk menjawab per- 70,83%. Hasil belajar siswa pada siklus I
tanyaan dari guru apabila sesekali guru dapat dikatakan belum mencapai indikator
melakukan tanya jawab dengan siswa. (5) yang ditetapkan oleh peneliti. Penelitian
Siswa kurang tekun dalam mengerjakan dapat dikatakan berhasil apabila hasil
latihan soal yang diberikan oleh guru. Hal belajar siswa dalam ranah afektif dan
ini terlihat dari banyaknya siswa yang psikomotorik memiliki prosentase minimal
tidak mengerjakan latihan soal dan hanya 80%, dan ranah kognitif minimal 80%.
mencontek pekerjaan temannya. Keadaan Tindakan pada siklus I ini dapat me-
8 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12

ningkatkan hasil belajar siswa sebelumnya Berdasarkan hasil pengamatan yang


pada saat sebelum dilakukan tindakan. telah disebutkan, dapat disimpulkan
Pada kondisi awal, siswa yang tuntas bahwa pada siklus II penerapan pen-
belajar sebesar 64% dan meningkat dekatan pembelajaran kooperatif tipe
menjadi 70,83% setelah dilakukan pe- STAD (Student Team Achievement
nerapan pendekatan pembelajaran koo- Division) dengan media pembelajaran U-
peratif tipe STAD dengan media pem- lead dapat meningkatkan hasil belajar
belajaran U-lead. siswa kelas XI Akuntansi. Indikator
ketercapaian yang sudah ditetapkan oleh
Deskripsi hasil tindakan siklus II
peneliti sudah tercapai pada siklus II ini.
Hasil pengamatan dari siklus II
Pembahasan
yaitu: (1) Pada siklus II, ketrampilan guru
mengalami peningkatan yaitu 94,4% untuk Berdasarkan hasil pembelajaran
ketrampilan guru dalam me-nerapkan pada pra tindakan , siklus I, dan siklus II,
pendekatan pembelajaran kooperatif tipe dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
STAD, 83,3% untuk ketrampilan guru kelas XI Akuntansi mengalami pe-
menerapkan media pembelajaran U-lead. ningkatan yang signifikan. Oleh karena itu,
Prosentase yang diperoleh pada siklus II penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti
mengalami peningkatan dari siklus I. Pada dapat dikatakan berhasil, karena indikator
siklus II ini ketrampilan guru dalam ketercapaian yang telah ditetapkan peneliti
kategori baik. (2) Hasil belajar siswa untuk telah tercapai. (1) Hasil pengamatan pada
ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik setiap siklus untuk ketrampilan guru dalam
juga mengalami peningkatan yaitu 82,5% menerapkan pedekatan pembelajaran koo-
untuk perhatian siswa dalam menerima peratif tipe STAD dengan media pem-
materi, 80,8% untuk keaktifan siswa dalam belajaran U-lead yaitu:
tanya jawab, 81,7% untuk ketekunan siswa
dalam mengerjakan latihan soal, dan
95,8% hasil tes individu siswa.
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 9

Tabel 01. Peningkatan Ketrampilan Guru Dalam Menerapkan Pendekatan Pembelajaran


Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Dari Siklus I
Ke Siklus II

No Aspek yang Diamati Skor Skor Peningkatan


siklus I siklus II skor
1. Ketrampilan guru dalam 3 3 0
menyampaikan materi
2. Ketrampilan guru membagi 3 3 0
siswa berkelompok
3. Ketrampilan guru sebagai 2 3 1
fasilitator dalam diskusi siswa
4. Ketrampilan guru dalam 2 3 1
mengatur jalannya diskusi
5. Ketrampilan guru dalam 1 2 1
membahas soal kuis
6. Ketrampilan guru dalam 1 3 2
menyimpulkan materi
Jumlah skor yang diperoleh 12 17 5
Prosentase perolehan skor 66,7% 94,4% 27,7%

Tabel 02. Peningkatan Ketrampilan Guru Dalam Menerapkan Media Pembelajaran


U-lead

No Aspek yang diamati Skor Skor Peningkatan


siklus I siklus II skor
1. Ketrampilan guru dalam 3 3 0
menyajikan materi dengan
media pembelajaran
2. Ketrampilan guru 1 2 1
mengoperasikan media
pembelajaran U-lead
Jumlah skor yang diperoleh 4 5 1
Prosentase perolehan skor 66,7% 83,3% 16,6%
10 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12

Pada tabel diatas dapat diketahui nunjukkan indikator ketercapaian yang


bahwa ketrampilan guru dalam me- ditetapkan oleh peneliti sudah ter-
nerapkan pendekatan pembelajaran penuhi dan penelitian dapat dikatakan
kooperatif tipe STAD (Student Team berhasil. (2) Perbandingan Hasil
Achievement Division) mengalami Belajar Siswa Antar Siklus. Hasil
peningkatan sebesar 27,7% dari siklus belajar siswa terbagi menjadi tiga
I 66,7% dan siklus II menjadi 94,4%. ranah yaitu ranah afektif, kognitif, dan
Ketrampilan guru dalam menerapkan psikomotorik. Dari siklus I ke siklus II
media pembelajaran U-lead juga hasil belajar siswa mengalami pe-
mengalami peningkatan yaitu sebesar ningkatan yang signifikan, hal ter-
16,6% dari siklus I 66,7% dan siklus II sebut dapat dilihat dalam tabel berikut
menjadi 83,3%. Peningkatan ini:
prosentase ketrampilan guru ini me-

Tabel 03. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif, Kognitif dan Psikomotorik

No Aspek yang Siklus I Siklus II Peningkatan


Diamati Angka % Angka % Angka %
1. Perhatian siswa 75 62,5 99 82,5 24 20
dalam menerima
materi
2. Keaktifans siswa 72 60 97 80,8 25 20,8
dalam melakukan
tanya jawab
3. Ketekunan siswa 70 58,3 98 81,7 28 23,4
dalam
mengerjakan
latihan soal
4. Siswa yang tuntas 17 70,8 23 95,8 6 25
belajar

Berdasarkan tabel diatas di- siklus II. Perhatian siswa dalam


ketahui bahwa hasil belajar siswa me- menerima materi mengalami pe-
ngalami peningkatan dari siklus I ke ningkatan sebesar 20% dari 62,5%
Novi Tri Angga, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Media Pembelajaran U-lead | 11

pada siklus I menjadi 82,5% pada siklus II ketrampilan guru meningkat


siklus II. Keaktifan siswa dalam me- menjadi 94,4% untuk ketrampilan guru
lakukan tanya jawab mengalami pe- dalam menerapkan pendekatan pembelajar-
ningkatan sebesar 20,8% dari 60% an kooperatif tipe STAD, dan 83,3% untuk
pada siklus I menjadi 80,8% pada ketrampilan guru dalam menerapkan media
siklus II. Ketekunan siswa dalam pembelajaran U-lead dengan kategori baik.
mengerjakan latihan soal meningkat (2) Hasil belajar siswa meningkat setelah
sebesar 23,4% dari 58,3% pada siklus diterapkan pendekatan pembelajaran
I menjadi 95,8% pada siklus II. Dan kooperatif tipe STAD dengan media
siswa yang tuntas belajar mengalami pembelajaran U-lead. Pada pratindakan
peningkatan sebesar 25% dari 70,83% hasil belajar siswa dalam kategori rendah
pada siklus I menjadi 95,8% pada yaitu 64%, meningkat menjadi 70,8% pada
siklus II. siklus I, dan meningkat lagi menjadi 95,8%
KESIMPULAN pada siklus II. (3) Siswa terlihat lebih aktif
dan lebih memperhatikan pada saat guru
Berdasarkan hasil pengamatan pada
menerapkan pendekatan pembelajaran
siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan
kooperatif tipe STAD dengan media
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
pembelajaran U-lead, hal ini terlihat dari
akuntansi pada siswa kelas XI Akuntansi
hasil pengamatan pada siswa selama
SMK MURNI 2 SURAKARTA tahun
pembelajaran berlangsung. Pada siklus I
pelajaran 2012/203 setelah guru me-
prosentase perhatian siswa pada saat
nerapkan pendekatan pembelajaran koo-
menerima materi yaitu 62,5%, keaktifan
peratif tipe Student Team Achievement
siswa dalam melakukan tanya jawab yaitu
Division (STAD) dengan media pem-
60%, dan ketekunan siswa dalam
belajaran U-lead, dengan hasil sebagai
mengerjakan soal kuis yaitu 58,3%.
berikut: (1) Ketrampilan guru meningkat
Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II
setelah menerapkan pendekatan pem-
terjadi peningkatan dengan prosentase
belajaran kooperatif tipe Student Team
82,5% untuk perhatian siswa dalam
Achievement Division (STAD) dengan
menerima materi, 80,8% untuk keaktifan
media pembelajaran U-lead. Pada siklus I
siswa dalam melakukan tanya jawab, dan
ketrampilan guru dalam menerapkan pen-
81,7% untuk ketekunan siswa dalam
dekatan pembelajaran kooperatif tipe
mengerjakan soal kuis.
STAD dengan media pembelajaran U-lead
dalam kategori cukup yaitu 66,7%, pada
12 | Jupe UNS, Vol 1, No. 3, Hal 1 s/d 12

UCAPAN TERIMA KASIH Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu


Pengantar. Jakarta: PT Salemba
Terima kasih kepada pembimbing I
Empat.
dan II yang telah dengan sabar mem-
berikan bimbingan, arahan dalam pe- Sugiyanto. 2009. Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
nyusunan jurnal ini.
Panitia Sertifikat Guru Rayon 13
Terimakasih kepada Prodi FKIP UNS.
Pendidikan Ekonomi dan khususnya BKK Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning.
Pendidikan Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Terimakasih kepada segenap TIM
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian
redaksi Jurnal Pendidikan Ekonomi
Kualitatif. Surakarta: UNS.
(JUPE) FKIP UNS.
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. 2009. Media Pembelajaran.


Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru
Rayon 13 FKIP UNS.
Harnawita. (2008). Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Hasil Belajar
Matematika Murid Kelas IV
Sekolah Dasar. Jurnal Pakar
Pendidikan, 6 (1), (27-40).
Mahmud, H. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.

Moleong, Lexy. 2010. Metodologi


Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Sadiman, A.S, R. Rahadjo, dan Anung


Haryono. 2009. Media Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Slavin, R.E. 2008. Cooperatif Learning.
Bandung: Nusa Media.

Anda mungkin juga menyukai