Anda di halaman 1dari 6

PENGASUTAN MOTOR LISTRIK

Tujuan pembelajaran :
1. Menganalisis sistem dan komponen kontrol pengasutan motor
listrik pada sistem kontrol mekanik.
2. Mengoperasikan sistem dan komponen kontrol pengasutan motor
listrik pada sistem kontrol mekanik

Kata kontrol berarti mengatur atau mengendalikan, jadi yang dimaksud dengan
pengontrolan motor adalah pengaturan atau pengendalian motor mulai dari
pengasutan, pengoperasian hingga motor itu berhenti.
Pemakaian motor listrik sebagai tenaga penggerak di industri dalam
pengoperasian dapat dibagi kedalam tiga tahap pengendalian/pengontrolan :
• Pengontrolan pada saat pengasutan (starting)
• Pengontrolan pada saat motor dalam keadaan beroperasi
(pengaturan kecepatan, pembalikan arah putaran dan lain-lain)
• Pengontrolan pada saat motor berhenti beroperasi (pengereman).

Karakteristik motor induksi 3 fasa adalah arus bebannya tinggi pada sumber
tegangan dengan pengasutan langsung. Menghasilkan arus start dan lonjakan
yang tinggi jika diaplikasikan pada tegangan penuh, akan mengakibatkan
penurunan tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik.

Pada dasarnya, menjalankan motor induksi hampir sama dengan menghubung-


singkatkan sebuah transformator, akibatnya arus start yang diambil sangat
besar, hal tersebut tidak boleh dilakukan untuk setiap motor induksi.
Motor-motor dengan daya yang lebih kecil dari 5 HP (Horse Power) dapat di-
start secara langsung ke jala-jala sumber listrik, tetapi untuk motor dengan
daya besar (di atas 5 HP) arus start-nya harus diatur, sehingga motor yang
beroperasi tidak mengalami arus start yang sangat besar. Untuk mengurangi
arus start tersebut, maka digunakanlah beberapa pengasutan motor.
Pengasutan motor induksi adalah cara menjalankan pertama kali motor,
tujuannya agar arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas
toleransi.

Jenis-Jenis Pengasutan Motor


Beberapa jenis pengasutan (starter) motor yang umum diantaranya adalah :
1) Direct On Line (DOL) atau Langsung
Pengasutan (starting) secara langsung (DOL) adalah metode pemberian
tegangan langsung dari sumber tegangan ke motor listrik melalui perangkat
sakelar listrik alias kontaktor (magnetic contactor). Apabila power supply
yang tersedia cukup besar dan pengaruh torsi awal tidak membahayakan
beban yang digerakkan maka dapat digunakan pengasutan ini. Aplikasi
pengasutan ini biasanya untuk motor-motor yang berdaya (P) rendah yaitu
di bawah 22 kW, bila ingin diterapkan pada motor di atas 22 kW maka
harus memastikan arus awalnya tidak mengganggu kestabilan jaringan
penyuplai daya karena saat kontakrot diaktifkan maka motor induksi akan
menyerap arus awal (inrush current) antara 5 sampai 6 kali arus nominal
motor.
Karakteristik torsi dan arus motor induksi pada pengasutan DOL dapat
dilihat pada gambar di bawah:

Gambar 1. Karakteristik Pengasutan DOL (Direct On Line)


Menurut gambar di atas, ketika motor di-start, motor akan menarik arus (I)
yang besarnya sampai 6 kali arus nominalnya (IN). Secara perlahan-lahan
saat motor mendekati kecepatan nominalnya (nN) maka arus motor akan
berada pada kondisi nominalnya. Hal ini menunjukkan bahwa jika motor
distart untuk pertama kali akan terjadi hentakan yang sangat kuat pada
motor listrik yang disebabkan arus yang begitu besar, bila terjadi berulang –
ulang maka motor akan cepat rusak.

2) Star Delta atau Bintang Segitiga


Pada Pengasutan (Starting) Bintang Segitiga motor dihubungkan Star (Y)
untuk starting, setelah putaran mencapai full speed maka koneksi motor
dihubungkan segitiga (). Pengasutan ini dapat mengurangi lonjakan arus
dan torsi pada saat start. Arus awal yang sampai 6 kali lipat dapat
dihindarkan dengan cara memakai 0,58 dari tegangan penuh. Arus yang
mengalir pun dapat ditekan menjadi 1/3 dari arus pengasutan langsung.
Pengasutan Bintang – Delta digunakan bila adanya kebutuhan terhadap
waktu akselerasi yang panjang dan asut yang berkeseringan.
Karakteristik torsi dan arus motor induksi pada pengasutan Star – Delta
dapat dilihat pada gambar di bawah:

Gambar 2. Karakteristik Pengasutan Bintang Segitiga


3) Auto Transformator
Sebuah pengasutan motor dengan auto transformator merupakan salah
satu metode lain yang dapat digunakan untuk mengurangi besarnya arus
pengasutan motor.
Starting dengan metoda ini adalah dengan menghubungkan motor pada
tap tegangan sekunder auto transformer terendah dan bertahap dinaikkan
hingga mencapai kecepatan nominal motor dan motor terhubung langsung
pada tegangan penuh / tegangan nominal motor
Karakteristik torsi dan arus motor induksi pada pengasutan Star – Delta
dapat dilihat pada gambar di bawah:

Gambar 3. Karakteristik Pengasutan Auto Transformer

Sebuah pengasut autotransformer secara khusus cocok untuk motor-motor


berdaya tinggi. Pengasut ini menyediakan torsi asut yang tinggi dengan
puncak arus yang lebih rendah.

4) Pengasutan dengan Tahanan Primer


Starting dengan menggunakan tahanan primer adalah suatu cara
menurunkan tegangan yang masuk ke motor melalui tahanan yang disebut
tahanan primer karena tahanan ini terhubung pada sisi stator. Hal ini
menggunakan prinsip tegangan jatuh.
Metode ini menggunakan “resistor” yang dipasang seri pada setiap phasa
motor dan di paralel dengan main-contact running contactor. Besarnya
resistor yang dipasang tergantung pada impedansi motor.
Penggunaan metoda starting ini banyak digunakan untuk motor-motor kecil.
Karakteristik torsi dan arus motor induksi pada pengasutan Star – Delta
dapat dilihat pada gambar di bawah:

Gambar 4. Karakteristik Pengasutan dengan Tahanan Primer

5) Pengasutan dengan Pengaturan Tahanan Rotor


Metoda lain untuk menurunkan arus starting (I2) adalah dengan
menggunakan tahanan (R) yang dihubungkan pada rangkaian rotor.
Starting ini hanya dapat dipakai untuk motor induksi motor rotor lilit (motor
slip ring), sedangkan untuk motor induksi rotor sangkar hal ini tidak bisa
dilakukan.
Motor induksi rotor lilit juga disebut motor induksi cincin geser (slipring),
rotornya mempunyai lilitan yang dihubungkan ke tahanan luar. Pada waktu
starting, motor dihubungkan dengan tahanan (Rheostat) dengan harga R
yang maksimum. Setelah motor running, maka rheostat dihubung singkat.
Pada saat start kumparan rotor disambung seri dengan tahanan atur dalam
kedudukan penuh/maksimum, hal ini membuat arus rotor berkurang,
sehingga arus start dari sumber pun menurun.
Pada saat putaran penuh tahanan mula jalan terhubung singkat,
menyebabkan kumoaran jangkar hubung singkat
Pada saat putaran penuh tahanan mula jalan terhubung singkat,
menyebabkan kumparan jangkar hubung singkat dengan adanya
peralatan mekanik, kontak khusus yang terdapat pada sumbu.
Sehingga motor berputar seperti umumnya jenis motor induksi, dimana
rotor dalam hubung singkat.

Anda mungkin juga menyukai