Anda di halaman 1dari 7

REFERAT

*Kepaniteraan Klinik Senior/G1A218069/Mei 2020


**Pembimbing/dr. Hj. Yulinda Fetritura, M. Kes

OTITIS EKSTERNA

Disusun Oleh
Ricco Firmansyah
G1A218069

Pembimbing :
dr. Hj. Yulinda Fetritura, M. Kes

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS TAHTUL YAMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
HALAMAN PENGESAHAN

REFERAT
OTITIS EKSTERNA

Disusun oleh:
Ricco Firmansyah
G1A218069

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS TAHTUL YAMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI

Laporan ini telah diterima dan dipresentasikan


Pada Mei 2020
PEMBIMBING

dr. Hj. Yulinda Fetritura, M. Kes


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat ini
dengan judul “Otitis Eksterna”. Laporan ini merupakan bagian dari tugas Kepaniteraan
Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tahtul Yaman.
Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
dr.Hj. Yulinda Fetritura, M. Kes selaku pembimbing yang telah memberikan arahan
sehingga referat ini dapat terselesaikan dengan baik dan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian referat ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan oleh
penulis guna kesempurnaan referat ini ke depannya. Akhir kata, semoga referat ini dapat
bermanfaat bagi kita khususnya dan bagi dunia kesehatan pada umumnya.

Jambi, Mei 2020

Penulis
Masalah Kesehatan
Otitis eksterna adalah radang pada liang telinga luar. Penyakit ini banyak
ditemukan di layanan kesehatan tingkat pertama sehingga dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama harus memiliki kemampuan mendiagnosis dan
menatalaksana secara komprehensif.
Klasifikasi otitis eksterna (OE):
1. OE akut
a. OE akut difus
b. OE akut sirkumskripta, yaitu infeksi folikel rambut yang menimbulkan furunkel di
liang telinga luar.
2. OE kronik
3. OE ekzematoid, yang merupakan manifestasi dari kelainan dermatologis, seperti
dermatitis atopik, psoriasis, atau SLE.
4. OE nekrotikans

Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan
1. Rasa sakit pada telinga (otalgia), yang bervariasi dari ringan hingga hebat, terutama
saat daun telinga disentuh dan mengunyah
2. Rasa penuh pada telinga
3. Pendengaran dapat berkurang
4. Terdengar suara mendengung (tinnitus)
5. Keluhan biasanya dialami pada satu telinga dan sangat jarang mengenai kedua
telinga dalam waktu bersamaan
6. Keluhan penyerta lain yang dapat timbul: demam atau meriang, telinga terasa basah

Faktor Risiko
1. Riwayat sering beraktifitas di air, misalnya: berenang, berselancar, mendayung.
2. Riwayat trauma yang mendahului keluhan, misalnya: membersihkan liang telinga
dengan alat tertentu, memasukkan cotton bud, memasukkan air ke dalam telinga.
3. Riwayat penyakit sistemik, seperti: diabetes mellitus, psoriasis, dermatitis atopik,
SLE, HIV.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Nyeri tekan pada tragus
2. Nyeri tarik daun telinga
3. Otoskopi:
a. OE akut difus: liang telinga luar sempit, kulit liang telinga luar hiperemis dan edem
dengan batas yang tidak jelas, dan dapat ditemukan sekret minimal.
b. OE akut sirkumskripta: furunkel pada liang telinga luar
4. Tes garputala: Normal atau tuli konduktif

Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding
Perikondritis yang berulang, Kondritis, Otomikosis

Komplikasi
Jika pengobatan tidak adekuat, dapat timbul abses, nfeksi kronik liang telinga, jaringan
parut, dan stenosisliang telinga.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Non-medikamentosa:
a. Membersihkan liang telinga secara hati-hati dengan pengisap atau kapas yang
dibasahi dengan H2O2 3%.
b. Bila terdapat abses, dilakukan insisi dan drainase.
2. Medikamentosa:
a. Topikal
• Larutan antiseptik povidon iodine
• OE akut sirkumskripta pada stadium infiltrat:
− Salep ikhtiol, atau
− Salep antibiotik: Polymixin-B,
Basitrasin.
• OE akut difus: Tampon yang telah diberi campuran Polimyxin-B, Neomycin,
Hidrocortisone, dan anestesi topikal.

b. Sistemik
• Antibiotik sistemik diberikan bila infeksi cukup berat.
• Analgetik, seperti Paracetamol atau
Ibuprofen dapat diberikan.

Konseling dan Edukasi


Pasien dan keluarga perlu diberi penjelasan, di antaranya:
1. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau alat lainnya
2. Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang
3. Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga agar dalam kondisi
kering dan tidak lembab

Kriteria Rujukan
1. Otitis eksterna dengan komplikasi
2. Otitis eksterna maligna

Peralatan
1. Lampu kepala
2. Corong telinga
3. Aplikator kapas
4. Otoskop
Prognosis

1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam

Referensi

1. Hafil, F., Sosialisman, Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar, Hidung,
Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-6. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 2007. (Hafil, et al., 2007)
2. Adam, G.L. Boies, L.R. Higler, Boies. Buku Ajar Penyakit THT. Ed. ke-6. Jakarta:
EGC. 1997. (Adam & Boies, 1997)
3. Sander, R. Otitis Externa: A Practical Guide to Treatment and Prevention. Am Fam
Physician. 2001. Mar 1; 63(5):927-937. (Sander, 2001)
4. Lee, K. Essential Otolaryngology, Head and Neck Surgery. Ed. Ke-8. McGraw-Hill.
2003. (Lee, 2003)

Anda mungkin juga menyukai