OTITIS EKSTERNA
Disusun Oleh
Ricco Firmansyah
G1A218069
Pembimbing :
dr. Hj. Yulinda Fetritura, M. Kes
REFERAT
OTITIS EKSTERNA
Disusun oleh:
Ricco Firmansyah
G1A218069
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat ini
dengan judul “Otitis Eksterna”. Laporan ini merupakan bagian dari tugas Kepaniteraan
Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tahtul Yaman.
Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
dr.Hj. Yulinda Fetritura, M. Kes selaku pembimbing yang telah memberikan arahan
sehingga referat ini dapat terselesaikan dengan baik dan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian referat ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan oleh
penulis guna kesempurnaan referat ini ke depannya. Akhir kata, semoga referat ini dapat
bermanfaat bagi kita khususnya dan bagi dunia kesehatan pada umumnya.
Penulis
Masalah Kesehatan
Otitis eksterna adalah radang pada liang telinga luar. Penyakit ini banyak
ditemukan di layanan kesehatan tingkat pertama sehingga dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama harus memiliki kemampuan mendiagnosis dan
menatalaksana secara komprehensif.
Klasifikasi otitis eksterna (OE):
1. OE akut
a. OE akut difus
b. OE akut sirkumskripta, yaitu infeksi folikel rambut yang menimbulkan furunkel di
liang telinga luar.
2. OE kronik
3. OE ekzematoid, yang merupakan manifestasi dari kelainan dermatologis, seperti
dermatitis atopik, psoriasis, atau SLE.
4. OE nekrotikans
Faktor Risiko
1. Riwayat sering beraktifitas di air, misalnya: berenang, berselancar, mendayung.
2. Riwayat trauma yang mendahului keluhan, misalnya: membersihkan liang telinga
dengan alat tertentu, memasukkan cotton bud, memasukkan air ke dalam telinga.
3. Riwayat penyakit sistemik, seperti: diabetes mellitus, psoriasis, dermatitis atopik,
SLE, HIV.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Nyeri tekan pada tragus
2. Nyeri tarik daun telinga
3. Otoskopi:
a. OE akut difus: liang telinga luar sempit, kulit liang telinga luar hiperemis dan edem
dengan batas yang tidak jelas, dan dapat ditemukan sekret minimal.
b. OE akut sirkumskripta: furunkel pada liang telinga luar
4. Tes garputala: Normal atau tuli konduktif
Diagnosis Banding
Perikondritis yang berulang, Kondritis, Otomikosis
Komplikasi
Jika pengobatan tidak adekuat, dapat timbul abses, nfeksi kronik liang telinga, jaringan
parut, dan stenosisliang telinga.
b. Sistemik
• Antibiotik sistemik diberikan bila infeksi cukup berat.
• Analgetik, seperti Paracetamol atau
Ibuprofen dapat diberikan.
Kriteria Rujukan
1. Otitis eksterna dengan komplikasi
2. Otitis eksterna maligna
Peralatan
1. Lampu kepala
2. Corong telinga
3. Aplikator kapas
4. Otoskop
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
Referensi
1. Hafil, F., Sosialisman, Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar, Hidung,
Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-6. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 2007. (Hafil, et al., 2007)
2. Adam, G.L. Boies, L.R. Higler, Boies. Buku Ajar Penyakit THT. Ed. ke-6. Jakarta:
EGC. 1997. (Adam & Boies, 1997)
3. Sander, R. Otitis Externa: A Practical Guide to Treatment and Prevention. Am Fam
Physician. 2001. Mar 1; 63(5):927-937. (Sander, 2001)
4. Lee, K. Essential Otolaryngology, Head and Neck Surgery. Ed. Ke-8. McGraw-Hill.
2003. (Lee, 2003)