Anda di halaman 1dari 18

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori yang Berkaitan dengan Database


2.1.1 Sistem

Sistem adalah jangkauan dan batasan dari sebuah sistem basis data
termasuk pandangan umum dari pengguna, pengguna itu sendiri dan area
aplikasi. (Connolly & Begg, 2010:316)
Sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. (Hariyanto, 2004:59)

2.1.2 Database

Database adalah kumpulan dari data yang terhubung secara logika, dan
merupakan deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari suatu organisasi. (Connolly & Begg, 2010:66)
Basis data adalah suatu koleksi data komputer terintegrasi,
diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan
pengambilan kembali. Tujuan utama dari konsep basis data adalah
meminimumkan pengulangan data. Pengulangan data (data redudancy) adalah
duplikasi data yang berarti data yang sama disimpan dalam beberapa file.
(McLeod dan Raymond, 2007:258)
Relational database adalah sebuah kumpulan dari relasi yang telah
dinormalisasi dengan nama relasi yang jelas. (Connolly & Begg , 2010:146)
Relational database merupakan suatu tipe database yang berdasarkan
model relational, dimana semua data dilhat oleh user, disusun dalam bentuk
tabel-tabel dan semua operasi pada database bekerja pada tabel-tabel tersebut.
Relasi antar- tabel pada relational database sudah melalui tahap normalisasi
dengan nama relasi yang berbeda-beda. Menurut Connolly & Begg (2010:385)
ada 3 jenis relasi dalam tabel yaitu:

7
8

1. Relasi one-to-one adalah relasi antara satu record dengan satu


record dalam tabel lain yang saling berhubungan.
2. Relasi one-to-many adalah relasi antara satu record dengan
lebih dari satu record dalam tabel lain sehingga saling
berhubungan.
3. Relasi many-to-many adalah relasi antara banyak record dengan
lebih dari satu record dalam tabel lain yang saling berhubungan.

2.1.2.1 Database Management System


Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem
perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat,
memelihara, serta menyediakan akses kontrol dalam database.
(Connolly & Begg, 2010:66)
Fasilitas-fasilitas yang disediakan DBMS antara lain:
1. Data Definition Language ( DDL)
Data Definition Language (DDL) memungkinkan pengguna
untuk mendefinisikan basis data serta memungkinkan
pengguna untuk menentukan tipe data, struktur dan kendala
pada data untuk disimpan ke dalam basis data.
2. Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) memungkinkan
pengguna untuk melakukan insert, update, delete, dan retrieve
data dari basis data.
3. Kontrol akses terhadap basis data
a. Sistem keamanan (Security system) yang berfungsi untuk
mencegah pengguna yang tidak berwenang mengakses
basis data.
b. Sistem integritas (Integrity system) yang berfungsi untuk
menjaga konsistensi data yang tersimpan.
c. Sistem kontrol konkurensi (Concurrency control system)
yang berfungsi untuk memungkinkan shared access
terhadap basis data.
d. Sistem kontrol perbaikan (Recovery control system) yang
berfungsi untuk memperbaiki basis data ke kondisi
9

sebelumnya jika terjadi kerusakan pada perangkat keras


atau perangkat lunak.
e. Katalog yang dapat diakses pengguna (User-accessible
catalog) yang berisi deskripsi data pada basis data.

2.1.2.2 Database Design


Database Design adalah proses perancangan yang mendukung
sasaran dan tujuan dari perusahaan terhadap sistem basis data yang
diperlukan. (Connolly & Begg, 2010:320-322)
Terdapat 2 pendekatan utama dalam perancangan basis data yang
meliputi:
1. Pendekatan bottom-up
Pendekatan yang dimulai pada level fundamental dari atribut-
atribut yang meliputi properties of entities dan relationship
melalui analisis antar atribut dan dikelompokkan kedalam
relasi yang mewakili tipe-tipe entitas serta hubungan antar
entitas. Pendekatan bottom-up ini baik digunakan untuk
perancangan basis data sederhana dengan jumlah atribut yang
relatif sedikit.
2. Pendekatan top-down
Pendekatan yang dimulai dengan membangun model-model
data yang berisikan beberapa high level entities dan
relationship yang diaplikasikan secara top-down disertai
dengan perbaikan-perbaikan untuk mengidentifikasikan lower
level entities, relationships dan associated attributes.
Pendekatan top-down ini menggambarkan penggunaan konsep
dari Entity Relationship (ER) model yang dimulai dengan
mengidentifikasikan entitas dan hubungan antar entitas.
10

Pada tahapan ini, terdapat data modeling yang berfungsi sebagai


bantuan dalam memahami pengertian (semantik) dari data serta
merupakan fasilitas komunikasi terhadap informasi yang dibutuhkan.
Pemahaman yang diperoleh melalui penggunaan data model adalah:
a. Perspektif dari data setiap pengguna
b. Kealamian dari data tersebut, kebebasan representasi
fisiknya
c. Penggunaan data berdasarkan sudut pandang pengguna

Design Methodology adalah pendekatan terstruktur yang


menggunakan procedures, techniques, tools dan documentation aids
untuk mendukung dan memfasilitasi proses perancangan. (Connolly &
Begg, 2010:466-468)
Metodologi perancangan terdiri dari tahapan yang masing-
masing berisikan sejumlah langkah panduan bagi perancang baik dalam
perencanaan, pengaturan, kontrol, dan evaluasi terhadap pengembangan
basis data. Dalam merepresentasikan basis data, proses perancangan
dikelompokkan dalam tiga tahapan utama yaitu conceptual database
design, logical database design, dan physical database design.
Conceptual Database Design adalah proses membangun sebuah
data model yang digunakan oleh perusahaan, bersifat independent
terhadap seluruh pertimbangan fisikal yang ada. Pada tahapan ini,
perancangan dimulai dengan membuat model data konseptual dari
perusahaan terhadap rincian implementasi seperti target DBMS,
application programs, programming languages, hardware platform,
performance issues, atau physical consideration lainnya.
Logical Database Design adalah proses membangun sebuah data
model yang digunakan perusahaan berdasarkan sebuah spesifik model
data, tetapi independent terhadap particular DBMS dan physical
consideration lainnya dengan tujuan menterjemahkan conceptual data
model ke dalam logical data model, lalu divalidasikan untuk memeriksa
kebenarannya agar mampu mendukung transaksi yang diperlukan.
Physical Database Design adalah proses menghasilkan sebuah
deskripsi mengenai implementasi dari basis data pada secondary storage
11

yang menjelaskan base relations, file organizations, dan indexes yang


digunakan untuk memperoleh akses efisien terhadap data dengan
integrity constraints terkait serta security measures. Pada tahapan ini,
designer diperbolehkan untuk memilih bagaimana basis data akan
diimplementasikan sekaligus DBMS spesifik yang akan digunakan.
12

2.1.2.3 Database System Development Lifecycle


Menurut Connolly & Begg (2010:314) tahapan-tahapan yang
terdapat di dalam Database System Development Lifecycle adalah
sebagai berikut:

Database Planning

System Definition

Requirement Collection and


Analysis

Database Design
Conceptual Database
Design
DBMS selection Application Design
(Optional)
Logical Database
Design

Physical Database
Design

Prototyping Implementation
(Optional)

Data Conversion
and Loading

Testing

Operational
Maintenance

Gambar 2.1 Database System Development Lifecycle


(Connolly & Begg, 2010:314)
13

2.1.3 DFD
Data flow diagram adalah sebuah tool yang menggambarkan aliran data
melalui sebuah sistem dan tugas atau proses yang dilakukan oleh sistem itu.
(Whitten & Bently, 2007:317)

Data flow diagram adalah sebuah gambar yang menunjukkan bagaimana


entitas lingkungan, proses, dan data sistem terhubung secara global. (Jordan,
2011:1)

Data flow diagram adalah diagram untuk menggambarkan sistem yang


telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau
dimana data tersebut akan disimpan. (Nugraha, 2009:2)

Gambar 2.2 A Simple Data Flow Diagram

(Whitten & Bently, 2007:317)


14

2.1.3.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah data flow diagram tingkat atas (DFD


Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem
informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar
sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. Diagram
konteks menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan
dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan
proses dalam sistem. (Nugraha, 2009:8)

2.1.3.2 Diagram Nol

Diagram Nol adalah diagram aliran data yang menggambarkan


konteks dalam sebuah event. Data flow diagram level 0 menunjukkan
interaksi antara input, output, dan data store pada setiap proses.
(Nugraha, 2009:9)

2.1.3.3 Diagram Level 1


Diagram Level 1 adalah diagram yang menggambarkan
dekomposisi dari diagram Level 0.) Diagram level 1 diciptakan dari
setiap proses utama dari level 0. (Nugraha, 2009:10)

2.1.4 Normalisasi
Normalization adalah teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi
terhadap properties sesuai dengan data requirements dari perusahaan.
(Connolly & Begg, 2010:416)
Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengidentifikasi kumpulan relasi
yang cocok untuk mendukung kebutuhan data sebuah organisasi. Normalisasi
merupakan teknik formal yang dapat digunakan di tahapan manapun dalam
merancang basis data.
15

Berikut adalah p roses-p roses normaliasasi :


1. Unnormalized form (UNF)
Merupakan sebuah tabel yang berisi satu atau lebih grup yang
berulang. Cara membuat tabel unnormalized yaitu dengan
memindahkan data dari sumber informasi ke dalam sebuah
tabel dengan memisahakan data yang redundan.

2. First normal form (1NF)


Relasi yang dimana di tiap persimpangan baris dan kolomnya
hanya berisi satu nilai saja. Dalam 1NF ini, repeating
group dihilangkan dengan cara memasukkan data yang
benar ke dalam kolom yang kosong.
3. Second normal form (2NF)
Relasi yang berada di dalam normal form dan setiap atribut
nonprimary key nya bergantung secara fungsional kepada
primary key. Normalisasi relasi 1NF menjadi 2NF dengan
menghilangkan partial dependency.Jika terdapat partial
dependency, atribut yang bergantung secara fungsional
dihilangkan dari relasi dengan meletakkannya pada relasi baru
bersama dengan salinan determinan.
4. Third normal form (3NF)
Relasi yang ada di 1NF dan 2NF dan atribut yang tidak
mempunyai non-primary key mempunyai ketergantungan
transitif kepada primary key. Normalisasi 2NF menjadi 3NF
menghilangkan transitive dependency. Jika terdapat transitive
dependency, atribut yang bergantung secara transitif
dihilangkan dari relasi dengan meletakkan atribut pada
relasi baru bersama dengan salinan determinan.
16

2.1.5 Entity Relationship Modelling


Entity Relationship Modeling adalah pendekatan top-down untuk
perancangan basis data yang dimulai dengan mengindentifikasikan data
penting yang berupa entities dan relationship antara data yang harus
diwakilkan dalam sebuah model kemudian dilakukan penambahan beberapa
rincian semisal informasi yang lebih lengkap tentang entities dan relationship
yang disebut attribute dan constraints dalam entities, relationship, dan
attribute. (Connoly & Begg, 2010:372)

2.2 Teori –teori Umum


2.2.1 Web Application
Aplikasi web adalah suatu aplikasi yang dapat membentuk halaman-
halaman web berdasarkan permintaan pemakai. Aplikasi web juga bisa
mencakup permainan interaktif ataupun kelompok diskusi. Aplikasi web
merupakan salah satu contoh aplikasi client/server. Client mewakili komputer
yang digunakan oleh seorang pemakai yang hendak menggunakan aplikasi,
sedangkan server mewakili komputer yang menyediakan layanan aplikasi.
Dalam konteks ini client dan server berhubungan melalui internet ataupun
intranet. Yang menarik, model client/server yang menggunakan aplikasi web
dapat melibatkan bermacam-macam platform. (Kadir, 2004, p2)

2.2.2 Interaksi Manusia dan Komputer


Interaksi manusia dan komputer (IMK) adalah disiplin ilmu yang
berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem interaktif
untuk digunakan oleh manusia, serta mempelajari fenomena-fenomena besar
yang berhubungan dengannya. (Shneiderman, 2010:22-23)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu antarmuka yang
user friendly, antara lain:
a. Waktu untuk belajar
b. Kecepatan kinerja
c. Tingkat kesalahan pengguna
d. Daya ingat pengguna setelah jangka waktu tertentu
e. Kepuasan subyektif pengguna
17

2.2.2.1 Delapan Aturan Emas


Perancangan user interfa ce yang interaktif dengan 8 aturan
emas (Eight Golden Rules). (Shneiderman, 2010: 88-89) :
1. Berusaha untuk konsisten
Pentingnya bagi antarmuka pemakai untuk tetap konsisten
agar user tidak kebingungan dalam mencari sebuah informasi.
2. Melayani usabilty universal
Mengenali kebutuhan pengguna yang beragam dan desain
untuk plasticity, memfasilitasi transformasi pemberitahuan
konten ke perbedaan ahli, rentang usia, cacat, dan keragaman
masing-masing teknologi memperkaya spektrum persyaratan
desain panduan itu.
3. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap user melakukan aksi, maka harus ada umpan
balik agar membuat user menjadi terarah dan tidak tersesat
dalam pencarian informasi.
4. M erancang dialog y ang menghasilkan keadaan akhir
Urutan tindakan dikelomp okkan dalam bagian awal, tengah,
dan akhir . Ump an balik yan g informatif akan memberikan
indikasi bahwa cara yang dilakuk an sudah benar.
5. Mencegah terjadinya error
Sebisa mungkin sistem dirancang supaya pengguna tidak
melakukan kesalahan fatal. Ketika kesalah an terjadi, sistem
dapat mendeteksi kesalahan dan memberikan mekanisme
yang sederhana serta mudah dip ahami untuk p enanganan.
6. Memungkinkan pembalikan aksi (undo) yang mudah
User harus dapat kembali pada aksi yang telah dilakukan
sebelumnya, baik itu ada kesalahan maupun tidak.
7. Mendukung pusat kendali internal
Kepuasan user akan tinggi jika user merasakan bahwa dia
telah memegang kendali sedangkan kepuasan user akan
rendah jika komputer yang memegang kendali.
8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan y ang
18

sed erhan a atau bany ak tamp ilan halaman y ang sebaikny a


disatukan, dan urutan tindakan y ang sistematis / beraturan.

2.2.3 Flowchart
Flowchart atau bagan alur merupakan simbol dan garis yang
menggambarkan urutan proses algoritma dan digambarkan dalam bentuk
diagram. (Ngoen, 2009:5)

Tabel 2.1 Simbol Flowchart


Simbol Nama Fungsi

Terminal Menandakan awal dan akhir dari flowchart.

Input / Output Merepresentasikan input atau output data


atau informasi yang diproses.

Anak Panah Merepresentasikan alur.

Connector Penghubung bagian lain flowchart pada


halaman yang sama.

Keputusan Merepresentasikan sebuah keputusan pada


flowchart.

Proses Merepresentasikan proses pada flowchart.

Dokumen Input / output dalam format yang dicetak.

Manual Merepresentasikan sebuah proses yang


Operation dilakukan secara manual.
19

2.2.4 MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah piranti lunak
sistem manajemen basis data SQL. My SQL adalah DBMS yang multithread,
multi-user y ang bersifat gratis di bawah lisensi GNU General Public Licence
(GPL). (Anhar, 2010:21)

2.2.5 PHP
PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor y aitu bahasa
p emrograman web server-side y ang bersifat open- source. PHP adalah script
y ang digunakan untuk membuat halaman w ebsite y ang dinamis. Dinamis berarti
halaman y ang akan d itamp ilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.
(Anhar, 2010:3)

2.2.6 Apache
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web
yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft
Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk
melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk
melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP.

2.2.7 Rekayasa Perangkat Lunak


Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah studi pendekatan mengenai
penerapan sistematis, disiplin, pendekatan kuantitatif untuk pengembangan,
operasional, dan pemeliharaan perangkat lunak, yaitu penerapan rekayasa
perangkat lunak. (R.S. Pressman, 2010:13)

2.2.7.1 Waterfall Model


Waterfall model yang biasa disebut classic life cycle
menawarkan sebuah pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam
pengembangan software yang dalam prosesnya akan meliputi
perencanaan, pemodelan, construction, dan deployment, dan berpuncak
pada dukungan yang berkelanjutan untuk software. (R.S. Pressman,
2010:39)
20

Gambar 2.4 Model Proses Waterfall


(Pressman, 2010:39)

1. Communication
Sebelum seluruh kegiatan teknis dapat dimulai, sangat
diperlukan komunikasi dan kolaborasi dengan user serta
seluruh stakeholder lainnya. Komunikasi ini bertujuan untuk
mengetahui sasaran yang diinginkan oleh seluruh stakeholder
dan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk
menentukan fitur dan fungsi dari software.
2. Planning
Perencanaan proyek yang mendefinisikan pekerjaan rekayasa
perangkat lunak dengan menjelaskan tugas-tugas teknis yang
perlu dilakukan, resiko yang mungkin terjadi, sumber daya
yang diperlukan, produk yang akan dihasilkan dan jadwal
pengerjaan.
3. Modelling
Pemodelan yang dilakukan oleh developer sebelum
mengkonstruksi suatu program dengan tujuan agar developer
dapat lebih memahami persyaratan software sehingga dapat
menghasilkan software yang sesuai dengan ketentuan yang
telah dibicarakan dengan seluruh stakeholder sebelumnya.
4. Construction
Aktifitas ini merupakan kombinasi dari pengkodean dan
pengujian yang dibutuhkan untuk mengatasi kesalahan yang
terdapat pada pengkodean (dapat dilakukan secara otomatis
ataupun manual).
21

5. Deployment
Software disebarkan ke user (baik secara utuh, maupun
berupa bagian-bagian yang terintegrasi), kemudian dilakukan
evaluasi terhadap produk dan memberikan umpan balik
berdasarkan evaluasi.

2.2.8 JQuery
JQuery adalah salah satu library javascript. Dengan JQuery, kita dapat
melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh HTML maupun CSS.
Misalnya menampilkan artikel tanpa me-reload halaman, memunculkan pop-
up di tengah – tengah halaman, menyembunyikan artikel jika di klik dan
sebagainya. (Kun, 2010: 1-2)

2.2.9 Javascript
Javascript adalah bahasa yang berfungsi untuk membuat skrip-skrip
program yang dapat dikenal dan dieksekusi oleh web browser dengan tujuan
untuk menjadikan web lebih bersifat interaktif. Meskipun banyak fitur dari
bahasa Java yang diadopsi oleh javascript, namun javascript dikembangankan
secara terpisah dan independen. (Budi Raharjo, 2011:221)

Beberapa contoh penggunaan Javascript yang sering dijumpai dalam web


adalah :

1. Untuk menampilkan pesan peringatan atau konfirmasi ke user


2. Untuk menampilkan popup window
3. Untuk membuat dropdown
4. Untuk melakukan validasi pada saat user memasukkan data dalam
suatu
5. Untuk menampilkan tanggal dan waktu.

2.2.10 Internet
Internet adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling
terhubung. Internet juga merupakan jaringan global komputer dunia yang besar
dan sangat luas dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya
dari negara ke negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam
22

informasi mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya. Dalam mengatur
integrasi dan komunikasi jaringan, digunakan standar protokol internet yaitu
TCP/IP. TCP bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja
dengan baik, sedangkan IP bertugas untuk mentransmisikan paket data dari
satu komputer ke komputer lainnya.

2.2.10.1 WWW
WORLD WIDE WEB (WWW) adalah sistem dengan standart
diterima secara universal untuk menyimpan, mengambil, memformat,
dan menampilkan informasi dalam lingkungan jaringan (Kenneth & Jane
Laudon, 2003:17). WWW dikembangkan pertama kali di Pusat
Penelitian Fisika Partikel Eropa (CERN), Jenewa, Swiss. Pada tahun
1989 Berners-Lee membuat proposal untuk memulai proyek pembuatan
hypertext secara global, kemudian pada bulan Oktober tahun 1990,
“World Wide Web” sudah dapat dijalankan dalam lingkungan CERN.
Pada musim panas tahun 1990, WWW resmi digunakan secara luas pada
jaringan internet. WWW merupakan kumpulan web server dari seluruh
dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk dapat
digunakan bersama. WWW adalah bagian yang paling menarik dari
internet. Melalui WWW, dapat mengakses informasi-informasi yang
tidak hanya berupa teks tetapi dapat juga berupa gambar, suara, video,
dan animasi. Fasilitas ini tergolong masih baru dibandingkan email,
sebenarnya WWW merupakan kumpulan dokumen-dokumen yang
sangat banyak yang berada pada komputer server (web server), dimana
server-server ini tersebar di lima benua termasuk Indonesia, dan
terhubung menjadi satu jaringan internet. Dokumen-dokumen informasi
ini disimpan atau dibuat dengan format HTML (Hypertext Markup
Language). Suatu halaman dokumen informasi dapat terdiri atas teks
yang saling terkait dengan teks lainnya atau bahkan dengan dokumen
lain. Keterkaitan halaman lewat teks ini disebut hypertext. Dokumen
informasi ini tidak hanya dapat terdiri dari teks, tetapi juga berupa
gambar, mengandung suara, bahkan klip video. Kaitan antar-dokumen
yang seperti ini disebut hypermedia.
23

2.2.11 Penjualan
Penjualan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan jumlah
kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari penyerahan barang dagang/jasa
atau aktivitas lainnya didalam suatu periode.

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan


rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan
keinginan.

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari


penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang
diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui
hasil produk yang dihasikan. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan
atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja
dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan
wakil pemasaran.

2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya


Perancangan dan pengolahan data untuk menghasilkan informasi secara
terkomputerisasi, merupakan sarana yang sangat dibutuhkan saat ini pada berbagai
jenis usaha, karena informasi mampu disajikan dalam waktu yang cepat dan akurat.
Sistem informasi yang mampu disajikan dengan cepat dan akurat mampu
menghasilkan pengambilan keputusan yang cepat dan efektif.

Ladjamudin (2005:39), dalam jurnal berjudul “Analisis & Desain Sistem


Informasi” mengemukakan bahwa perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki
tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang
terbaik.

Haritsa, Carey dan Linvey (2010:122), dalam jurnal berjudul “International


Journal Of Database” mengemukakan database adalah tempat penyimpanan data-
data mentah yang akan dikelola menjadi sebuah informasi sebagai hasil yang akan
dipakai oleh pengguna. Banyak orang yang belum terlalu mengenal apa fungsi dan
cara pemakaian database bagi pekerjaan mereka maupun kegiatan mereka. Database
24

sangat membantu pekerjaan yang berhubungan dengan pengolaan data mentah untuk
dijadikan sebuah informasi bagi pengguna, seperti misalnya mini market,
supermarket, dan perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak sekali data yang
harus diolah untuk menjadi sebuah informasi, data base akan sangat membantu.
Karena pengguna hanya memasukkan data-data tersebut dan saat pengguna
menginginkan data-data tersebut maka pengguna hanya mengetikkan kode inti dari
data yang ingin dicari untuk menjadi sebuah informasi. Sistem yang ditujukan untuk
menangani database tersebut di sebut dengan DBMS (Database Management
system). Dengan DBMS pemakaian dapat menambahkan data, menghapus data,
mengubah data, mencari data, menampilkan data dengan kriteria tertentu,
mengurutkan data, dan salah satu database yang popular adalah database relasional.

Fachruddin, Atika dan Yadi (2013:7), dalam jurnal berjudul “Analisis dan
Perancangan Sistem Basis Data Penjualan Dan Pembelian Pada CV. Edison Prima
Pagaralam” mengemukakan perusahaan sebagai organisasi yang memiliki
kecenderungan orientasi pada laba, selalu membutuhkan sistem yang
terkomputerisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data untuk
menghasilkan informasi yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan
perencanaan strategi dan pengambilan suatu keputusan secara efektif. Tanpa adanya
sistem yang terkomputerisasi, perusahaan akan menghadapi kendala untuk
mendapatkan informasi yang aktual dan akurat. Hal itu dapat disebabkan oleh proses
pengumpulan dan pengolahan data masih dilakukan secara manual. Dengan bantuan
sistem informasi yang terkomputerisasi pula informasi dapat dikelola dengan baik,
sehingga dapat menciptakan efisien biaya.

Anda mungkin juga menyukai