Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

PELAKSANAAN PKL

4.1 Sampling

Tabel 4.1 Total Sampling

Keterangan
No. Total Sampling
Berhasil Gagal
1.

4.1.1 Identifikasi Hasil

Dapat diketahui pada tabel diatas 4.1 mahasiswa melakukan

sampling dengan total 000 dan berhasil melakukan sampling dengan

jumlah 000 , gagal dengan jumlah 000. Total sampling yang didapatkan

merupakan akumulasi dari perolehan mahasiswa selama Praktek Kerja

Lapangan yang mendapatkan jadwal dari beberapa devisi seperti

Sampling, Igd bawah, dan Kamar 14.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam

melakukan sampling, seperti :

1. Pada pasien yang pernah melakukan kemotheraphy, keadaan vena licin

atau tidak terlihat sehingga posisi tusukan jarum tidak tepat.

2. Jarum masuk terlalu dalam.

Jarum masuk sebagian atau kurang dalam.

3. Vena kolap atau tabung tidak vakum.

Solusi yang dapat diambil :


Melakukan punksi vena terlebih dahulu lalu setelah yakin melihat vena

dengan jelas dilanjutkan penusukan dengan hati-hati, jika masih tidak

terlihat serahkan pada petugas yang ahli.

Melakukan penusukan dengan arah yang benar dan agak kebawah dari

area tusukan.

Melakukan penusukan tanpa ragu, hingga darah terlihat keluar dari spuit,

dan mencoba menusukkan lebih dalam lagi.

Mengamati keadaan vena terlebih dahulu kecil atau besar, sehingga dapat

menentukan ukuran jarum yang akan digunakan.

Pemeriksaan Hematologi

Tabel 4.2 Jumlah Pemeriksaan Hematologi

Keterangan
No. Jenis Pemeriksaan Jumlah
Normal % Abnormal %
1. Eritrosit
2. Trombosit
3. Leukosit
4. Cloting Time
5. Faal Hemostatis

Berdasarkan tabel diatas 4.2 dapat diklasifikasikan hasil abnormal

yaitu 00% dari pada normal 000%. Total sampel yang didapatkan

merupakan akumulasi dari perolehan mahasiswa selama Praktek Kerja

Lapangan yang mendapatkan jadwal dari beberapa divisi hematologi

selama beberapa minggu.


Untuk pemeriksaan hematologi kendala yang dihadapi tidak terlalu

banyak, dikarenakan pemeriksaan hematologi pada laboratorium

hematologi sendiri sudah menggunakan alat automatik yang canggih,

sehingga memudahkan tenaga analis dalam melakukan pemeriksaan dan

efisiensi waktu.

Adapun kendala yang dihadapi yaitu :

a. Kurangnya pengetahuan mahasiswa terkait penggunaan alat

automatik, karena sebelumnya menggunakan alat yang masih

manual. Serta pertama kalinya melakukan Praktek Kerja Lapangan.

Solusi yang dapat diambil :

Mahasiswa dibimbing untuk mengetahui bagaimana cara pengoperasian

alat – alat tersebut dengan baik dan benar. Sehingga lama kelamaan

bisa mengoperasikan alat sendiri dan melakukan pemeriksaan

mandiri.

Pemeriksaan Kimia Klinik

4.3.1 Urine

Tabel 4.3 Jumlah Pemeriksaan Urine

Keterangan
No. Jenis Pemeriksaan Jumlah
Normal % Abnormal %
1. Urine Lengkap
2. Sedimen Urine
3. Protein Esbach
4. Protein BenceJones
Urine Ekskresi ( UA,
5.
Ca, Phosphate)
Berdasarkan tabel diatas 4.3 dapat diklasifikasikan hasil abnormal

yaitu 00% dari pada normal 000%. Total sampel yang didapatkan

merupakan akumulasi dari perolehan mahasiswa selama Praktek Kerja

Lapangan yang mendapatkan jadwal dari beberapa divisi kimia klinik

selama beberapa minggu.

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu :

a. Alat yang digunakan terkadang error

b. Kurangnya sampel pada pada tabung reaksi, sehingga alat tidak dapat

membaca dan harus melakukan pengulangan pemeriksaan.

Solusi yang dapat diambil :

Melakukan kalibrasi terlebih dahulu pada alat, serta dibutuhkan inkubasi

beberapa alat sebelum pengopeasian. Maka diperlukan pengecekan lebih

teliti.

Harus lebih teliti ketika memipet sampel agar memudahkan pembacaan

dan menghindari kesalahan hasil.

4.3.2 Klinik Darah

Tabel 4.4 Jumlah Pemeriksaan Klinik Darah

Keterangan
No. Jenis Pemeriksaan Jumlah
Normal % Abnormal %
1. Kolestrol
2. Trigliserida
3. Glukosa
4. SGOT
5. SGPT
6. Bilirubin Direct
7. Bilirubin Total
8. Albumin
9. Total Protein
10. Alkali fosfatase
11. Urea
12. Kreatinin
13. Klirens Kreatinin
14. Uric Acit
15. Calcium
16 Phospate
17. Natrium
18. Kalium
19. Klorida
20 Globulin
21. HbA1c
22. BGA

Berdasarkan tabel diatas 4.4 dapat diklasifikasikan hasil abnormal

yaitu 00% dari pada normal 000%. Total sampel yang didapatkan

merupakan akumulasi dari perolehan mahasiswa selama Praktek Kerja

Lapangan yang mendapatkan jadwal dari beberapa divisi kimia klinik

selama beberapa minggu.

Untuk pemeriksaan kimia klinik kimia darah kendala yang

dihadapi tidak terlalu banyak, dikarenakan pemeriksaan kimia klinik sudah

menggunakan alat automatik yang canggih, sehingga memudahkan tenaga

analis dalam melakukan pemeriksaan dan efisiensi waktu. Hanya saja jika

hasil yang didapatkan terlalu tinggi maka dilakukan uji konfirmasi oleh dr

patologi klinik sehingga sampel yang telah diperiksa oleh alat harus dicari

kembali untuk dilakukan pemeriksaan ulang secara manual.

Pemeriksaan Imunologi

Tabel 4.5 Jumlah Pemeriksaan Imunologi

No. Jenis Pemeriksaan Jumlah Keterangan


Normal % Abnormal %
3. Golongan Darah
5. Widal

Berdasarkan tabel diatas 4.5 dapat diklasifikasikan hasil abnormal

yaitu 00% dari pada normal 000%. Total sampel yang didapatkan

merupakan akumulasi dari perolehan mahasiswa selama Praktek Kerja

Lapangan yang mendapatkan jadwal dari beberapa divisi imunologi

selama beberapa minggu.

Untuk pemeriksaan imunologi mahasiswa tidak melakukan

pemeriksaan secara langsung, hanya melakukan pemeriksaan seperti pada

tabel diatas dengan menggunakan rapid test. Sedangkan untuk

pemeriksaan lain mahasiswa belum diperkenankan untuk melakukan

sendiri. Hanya dikerjakan oleh petugas labpratorium yang sudah ahli.

Pada pemeriksaan imunologi tidak ditemukan kendala secara

khusus.

Pemeriksaan Kamar 14

Tabel 4.6 Jumlah Pemeriksaan Kamar 14

Keterangan
No. Jenis Pemeriksaan Jumlah
Normal % Abnormal %
1. POCT
2. TTGO
3. Pengecatan Gram
4. HCG Kuantitaif

Berdasarkan tabel diatas 4.6 dapat diklasifikasikan hasil abnormal

yaitu 00% dari pada normal 000%. Total sampel yang didapatkan
merupakan akumulasi dari perolehan mahasiswa selama Praktek Kerja

Lapangan yang mendapatkan jadwal dari beberapa divisi kamar 14 selama

beberapa minggu.
BAB 5

PEMBAHASAN
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu upaya yang

dilakukan untuk memperoleh pendidikan atau latihan, pengalaman, dan

pembelajaran tambahan bagi mahasiswa atau mahasiswi sehingga dapat

menguasai dan menerapkan prinsip dasar pemeriksaan – pemeriksaan yang

ada sesuai dengan kurikulum pendidikan Diploma III Analis Kesehatan.

Selama melakukan kegiatan PKL ini, penyusun sebagai peserta dalam

kegiatan mendapatkan banyak pengalam dan tambahan ilmu. Dalam hal ini

pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan alat – alat canggih atau

otomatis.

4.2. Saran

1. Kepada pihak penyelenggara kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

dalam hal ini pihak akademik kampus agar kedepannya lebih ditingkatkan

dalam hal praktikum serta dilakukan pengenalan terhadap alat-alat

automatik agar menjadi bekal mahasiswa ketika terjun langsung.

2. Kepada pihak instistusi agar kedepannya dapat meningkatkan peralatan

laboratorium utamnya sehingga praktek dilingkungan kampus dapat lebih

efektif dan efisien bagi para mahasiswa dan mahasiswi.

3. Kepada pihak institusi, sebaiknya dapat memberikan kesempatan kepada

mahasiswa dan mahasiswi untuk terjun langsung dalam mengoperasikan

alat – alat yang ada disetiap divisi agar para mahasiswa dan mahasiswi
dapat melakukan praktek yang optimal ditempat yang bersangkutan

sehingga ilmu yang diperoleh dapat lebih baik lagi dan mendapat

pengalaman baru.

Anda mungkin juga menyukai