Anda di halaman 1dari 1

80 JUTA

“Tentang moralitas dan Wanita yang tersisihkan”

Di balik AIB yang buming, media meraup untung. Di balik AIB yang buming, ada seseorang
yang tertunduk malu. Masih tentang manusia, yang katanya berpengalaman, berpendidikan,
beragama, pula beradab. Suka bercengkrama, suka berkumpul, suka berbagi, suka pula menari-
nari diatas moralitas seseorang.

Berita hangat tentang 80 juta, seketika membuat orang-orang menjadi lebih baik dibanding orang
lain. Merasa paling benar, baik, dan suci. Menghakimi moral seseorang, beranggapan pelacur
adalah sesuatu yang najis. Hitam putih lembaran kehidupan serta kemunafikan yang berlindung
di balik nama tuhan, agama, dan sebagainya yang tidak dapat diganggu-gugat

Entitas tuhan dan pelacur memang adalah dua hal yang bertentangan. Namun, sejenak
pandanglah dari aspek humanis bahwa kita sama-sama manusia, agar tak ada sekat. Meskipun
pelacur dalam dunianya penuh dosa, tetapi memiliki rasa kebertuhanan selalu timbul dari
letupan-letupan batin. Rasa gelisah, cemas, dan takut serta rindu menjadi satu dalam batin
seorang pelacur. Konflik batin mereka tak terasa dalam diri kita, merangkul dan memberi
pencerahan seharusnya itu terjalin dengan akrab.

Kalian lupa kisah Kiran seorang wanita yang taat beragama, sekejap berubah karena sebuah
permasalahan, menjadi pelacur, bahkan meminta izin kepada tuhan. “tuhan izinkan aku jadi
pelacur”. Ataukah kalian lupa kisah yang dicerikan oleh Nawal el-Saadawi. Firdaus seorang
tokoh dalam kisah “perempuan di titik nol” dengan keterpaksaan menjadi pelacur karena luka
kehidupan tak tertahan yang diberikan oleh orang di sekitarnya. Mereka paham antara benar-
salah, baik-buruk tetapi pengalaman hidup mengabaikan itu. Seharusnya cantik itu bukan luka.

Kiran dan Firdaus sedikit dari mereka yang tersisihkan dari kehidupan yang tak begitu ramah.
Jatuh kedalam ruang tak bercahaya. Dan untuk 80 juta, mari renungi, apakah kita semua lebih
baik dari pada dirinya, dan apakah kita mempunyai referensi untuk mengatakan kita lebih suci.

“Dibalik kehidupan yang gemerlap dengan noda hitam ternyata ada sesuatu yang masih berwarna
putih. Tetap saja ada mutiara di dalam debu”

Makassar, 8080119 saoraja

Anda mungkin juga menyukai