Anda di halaman 1dari 2

Negara Federal

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Federal merupakan sebuah kata yang sering diungkapkan orang dalam melihat sebuah
bentuk negara. Setiap negara dari suatu bangsa pada umumnya didirikan melalui proses
penyatuan. Dalam konteks ini proses penyatuan merupakan suatu alasan sekaligus
pendekatan atau cara membentuk negara termasuk di dalamnya membentuk negara federal.
Dalam pembentukan dan pertumbuhan negara federal, prosesnya bisa berjalan cepat atau
lambat tergantung pada faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh bangsa tersebut.
Konsepsi federalisme lahir pada zaman Yunani Kuno, kemudian muncul kembali
pada abad pertengahan di beberapa kota Italia dan terus berkembang dalam konfederasi Swiss
(Switzerland) abad ke-13. Perkembangan mengenai konsepsi federalisme secara rincinya
dipaparkan oleh C. F. Strong (Riyanto,2006:32) yakni sebagai berikut : federalisme dalam
satu bentuk atau bentuk lainnya, telah ada di masa lalu, yaitu sejak zaman negara kota Yunani
Kuno. Federalisme juga muncul kembali pada abad pertengahan di beberapa kota Italia, dan
terus berkembang dalam konfederasi Swiss abad ke-13, yang lahir ketika Kanton Hutan
bergabung untuk menciptakan perlindungan tahun 1291. Organisasi politik ini merupakan
cikal bakal dari beberapa negara seperti Yugoslavia, Amerika Serikat, Australia, dan
Meksiko).
Negara federal atau dikenal dengan bentuk negara serikat, memiliki daya tarik
tersendiri yang membuat berbagai kalangan, mengkaji bahkan berusaha menerapkannya.
Daya tarik tersebut lahir karena dalam konsep federalisme, setiap negara-negara bagian bebas
melakukan tindakan ke dalam, selama tidak bertentangan dengan UUD negara federal. Selain
itu setiap keanekaragaman yang terdapat di negara bagian akan tetap terpelihara. Sebab,
negara bagian diberikan kedaulatan tersendiri dalam bentuk residual power (kekuatan sisa).
Negara federal menurut Dicy (Soehino,2005:227) pada hakikatnya adalah suatu kerjasama
yang bertujuan agar kepentingan bersama dapat tercapai. Di samping itu negara-negara
bagian masih tetap memiliki hak-hak serta wewenangnya.
Dalam pandangan beberapa tokoh yang pro terhadap bentuk negara federal,
memandang bahwa dengan diterapkannya bentuk negara federal, bisa menjamin
perkembangan kehidupan sosial, politik dan budaya di daerahnya masing-masing. Sementara
kalangan yang menentang federalisme ini menganggap bahwa federalisme sebagai sebuah
strategi penjajah untuk melanggengkan pemerintahannya. 
1.2  Rumusan Masalah
1.    Apa latar belakang terbentuknya negara federasi ?
2.    Bagaimana proses terbentuknya negara federasi ?
3.    Bagaimana bentuk negara federasi ?
1.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui dan memahami latar belakang terbentuknya negara federasi.
2.    Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknya negara federasi.
3.    Untuk mengetahui dan memahami bentuk negara federasi.

Diposkan oleh Rahayu Fitrianingsih di 21.00


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ▼  2013 (3)
o ►  Mei (2)
o ▼  April (1)
 Negara Federal

Mengenai Saya

Rahayu Fitrianingsih
Lihat profil lengkapku
.

Anda mungkin juga menyukai