Anda di halaman 1dari 8

1.

KELENJAR PINEAL

Kelenjar ini disusun atas sekumpulan massa jaringan kecil di dekat pusat otak mamalia (hampir ke
permukaan otak). Kelenjar pineal mensekresikan hormon melatonin yang berfungsi:

• Mempengaruhi pigmentasi (warna) pada kulit

• Mengatur jam biologis

Kelenjar pinelal sangat sensitif terhadap cahaya. Produksi hormon melatonin di pineal sangat
dipengaruhi oleh cahaya. Hormon melatonin akan diproduksi dengan intensitas cahaya yang rendah
(gelap) oleh karenanya malam hari merupakan waktu optimum untuk memproduksi melatonin dengan
mematikan lampu saat tidur.

2. KELENJAR HIPOTALAMUS

Hipotalamus merupakan bagian dari otak depan (Diencephalon) yang terletak di bawah talamus yang
merupakan bagian dasar otak. Hipotalamus memainkan peran penting dalam integrasi antara sistem
hormonal dan sistem saraf. Hipotalamus akan menerima sinyal/pesan dari sistem saraf dan kemudian
hipotalamus akan mengirimkan pesan-pesan pada kelenjar hormon pituitari atau kelenjar lain (sesuai
dengan kondisi lingkungan)untuk merespon pesan-pesan tersebut. Sel-sel pembebas hormon di
hipotalamus akan disekresikan (dikeluarkan) yang akan mengatur aktivitas dari kelenjar hipofisis. Sel-sel
hipotalamus merupakan kelompok sel-sel neurosekresi (saraf-hormon) yang mensekresikan dua jenis
hormon, hormon pembebas (releasing hormone) yang akan mengatur pituitary untuk mensekresikan
hormon; dan hormon penghambat (inhibiting hormon) yang membuat pituitary berhenti mensekresikan
hormon.

3. KELENJAR PITUITARI ATAU HIPOFISIS

Hipofisis atau pituitary merupakan organ kecil yang berfungsi sebagai organ endokrin terletak di dasar
hipotalamus. Dulu, kelenjar ini dikenal sebagai “the master of gland” karena menghasilkan sejumlah
hormon yang mengndalikan kelenjar endokrin lainnya. Namun pada kenyataannya, kelenjar pituitary
sendiri tunduk atas perintah hpotalamus. Pituitary terbagi menjadi tiga bagian yang masin-masing
mensekresikan hormon yang berbeda.

3.1. Bagian anterior (adenohipofisis)

Merupakan bagian yang terletak di bagian depan. Bagian ini mensekresikan sejumlah hormon yang
berbeda pengatur pertumbuhan, yaitu:

3.1.1. Growth hormon (hormon pertumbuhan)

Disebut jugadengan istilah somatotrofin hormon. Growth hormone (GH) merupakan hormon yang
berfungsi untuk mengatur pertumbuhan. Sel target dari GH ialah sel-sel tulang. Sekresi hormon ini
sangat aktif padamasa pertumbuhan (anak-anak). Jika jumlah hormon ini disekresikan terlalu banyak
(hipersomatotrof) maka akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme, besar), namun jika pada
orang dewasa akan menyebabkan akromegali yang ditandai dengan tulang tengkorak yang besar dan
tebal. Sebaliknya, jika kadar hormon ini terlalu sedikit (hiposomatotrof) pada masa pertumbuha maka
akan menyebabkan kekerdilan (dwarfisme).

3.1.2. Tiroid Stimulating Hormon (TSH, hormon perangsang tiroid)

Merupakan hormon yang akan merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon lainnya.

3.1.3. Prolaktin

Merupakan hormon yang disekresikan pada aliran darah yang akan merangsang glandula mamae
(kelenjar susu) untuk memproduksi dan mensekresikan air susu. Sekresi hormon ini dirangsang oleh
janin di dalam induk betina.

3.1.4. Gonadotropin stimulating hormon (GSH, hormon perangsang kelenjar kelamin)


Kelompok hormon ini berfungsi merangsang kelenjar endokrin untuk mempengaruhi kelenjar kelamin.
Kelompok hormon ini akan mempengruhi munculnya ciri seks sekunder pada laki-laki maupun pada
perempuan. Kelompok hormon ini terdiri atas:

3.1.4.1. Folikel stimulating hormone (FSH)

Hormon ini mempengaruhi sel-sel kelenjar kelamin untuk memproduksi sel gamet (sel kelamin) pada
masa perkembangan kematangan reproduksi. Peran FSH ialah merangsang,

Testes pada Pejantan (laki-laki) : produksi sel sperma

Ovarium pada Betina (wanita) : pematangan sel telur (ovum) mealui folikel-folikel serta sekesi
hormon estrogen di endometrium.

3.1.4.2. Lutenizing Hormon (LH)

Sama halnya dengan FSH, hormon ini mempengaruhi kelenjar kelamin. Kerja hormon ini akan saling
berantian mempengaruhi kelenjar kelamin. Fungsi LH pada,

Pejantan (laki-laki) : merangsang testes (jamak daritestis, menghasilkan hormon testosteron

Betina (wanita) : merangsang ovulasi (pelepasan sel telur yang telah matang) dan sekresi hormon
progesteron.

3.1.5. Adrenokortikotropik Hormon (ACTH)

Hormon ini akan merangsang kelenjar adrenal di bagian korteks ginjal untuk mensekresikan hormon
lainnya.

3.1.6. Melanosit Stimulating Hormon)


Bagian ini terletak paling ujung pada anterior dekat dengan posterior, oleh karenannya beberapa
menggolongkan menjadi bagian tengah pituitari. Hormon ini merangsang pembentiukan melanin
(pigmen) pada kulit yang akan dipengaruhi dengan sinar matahari. Bagian kulit yang terpapar dengan
sinar matahari akan memproduksi jauh lebih banyak pigmen melanin yang erwana kehitaman.

3.2. Bagian posterior (neurohiposisi)

Terletak di bagian belakanng, yang merupakan bagian hipotalamus yang memanjang ke bawah. Kelenjar
ini mensekresikan dua hormon yang berbeda,

3.2.1. Oksitosin

Merupakan hormo yang akan merangsang kontraksi uterus pada saat waktu kelahiran serta meransang
sel-sel kelenjar susu mensekresika susu untuk laktasi (menyusui) pada manusia betina.

3.2.2. Antidiuretik Hormon (ADH)

Disebut juga vasopresin. Berfungsi merangsang tubulus ginjal menyerap (reabsorpsi) air pada proses
pembentukan urin.

Advertisement

4. KELENJAR TIROID

Terdapat dua lobus yang terletak di ujung leher. Tersusun atas senyawa protein dan mineral iodin.
Kelenjar ini menghasilkan beberapa hormon dibawah pengaturan hipotalamus melalui TSH.
4.1. Tiroksin

Hormon ini berfungsi untuk mempengruhi proses metabolisme dalam tubuh yang sangat penting pada
masa pertumbuhan. Kekurangan hormon ini pada masa anak-anak menyebabkan terjadinya kretiisme
(kekerdilan), sedang jika terjadi pada saat dewasa akan terjadi miksedema yakni memiliki laju
metabolisme yang rendah. Penderita miksedema memiliki kelebihan berat bahan meski ia hanya sedikit
makan. Hal ini karena proses metabolisme makanan di dalam tubuhnya berlangsung sangat lambat.

4.2. Kalsitonin

Hormon ini berperan dalampengaturan kadar kalsium di dalam darah. Kalsium merupakan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi tertentu seperti, pembekuan darah atau pertumbuhan
tulang dan gigi. Kalsium diperoleh dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hormon ini berfungsi
menurunkan kadar kalsium jika konsentrasi kalsium di dalam darah terlalu tinggi hingga kembali pada
konsentrasi yang normal. Kalsitonin akan menurunkan kelebihan kalsium darah dengan menyimpannyadi
dalam tulang.

5. KELENJAR PARATIROID

Tersusun atas empat lobs kecl yang terletak di bawah kelenjar tiroid. Kelenjar ini mensekresikan hormon
paratiroid yang juga terlibat dalam regulasi kalsium di dalam darah. Kebalikan dari hormon kalsitonin
yang dihasilkan oleh tiroid, paratiroid akan meningkatkan jumlah kalsium di dalam darah. Hal ini karena
asupan kalsium dari berkurang. sehingga paratiroid akan mengambil simpanan-simpanan kalsium di
dalam tulang untuk memenuhi kebutuhan akan kalsium. Oleh karena itu, jika kondisi ini dibiarkan akan
terjadi pengeroosan tulang (osteoporosis).

6. KELENJAR TIMUS

Terdapat di rongga dada, ukurannya semakin mengecil seiring pertumbuhan manusia. Menghasikan
hormon timusin yang berfungsi merangsang pematangan limfosit T dan perkembangan sistem imun di
dalam jaringan limfa.
7. KELENJAR PANKREAS

Menghasilkan dua hormon yang dihasilkan oleh sel-sel yang berbeda, berfungsi untuk pengaturan kadar
gula di dalam darah.

7.1. Insulin, dihasilkan oleh sel beta (ß-cells). Berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah jika
jumlahnya di atas normal dengan merangsang pembentukan glikogen (polimer glukosa) di dalam hati
dan sel otot.

7.2. Glukagon, dihasilkan oleh sel alpha (α-cells). Bekerja berlawanan dengan insulin. Glukagon akan
meningkatkan kadar gula dalam darah jika asupan glukosa berkurang, dengan cara marangsang sel-sel
hati dan otot untuk merombak glikogen yang merupakan cadangan gula, menjadi glukosa yang akan
diedarkan untuk memenuhi kebutuhan sel.

8. KELENJAR ADRENAL

Terbagi menjadi dua,

8.1. Bagian korteks ginjal

Menghasilkan hormon

8.1.1. Aldosteron atau mineralokortikoid Hormon

Merangsang regulasi (pengaturan) kadar air dan mineral di dalam darah

8.1.2. Kortisol atau glukokortikoid hormon


Meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur reabsorpsi glukosa dari urine primer.

8.1.3. Androgenkortikoid hormon

Menghasilkan androgen, hormon pembentuk hormon kelamin.

9. Bagian Medula Ginjal

Menghasilkan hormon epinefrin dan norepinefrin yang akan mempengaruhi sel hati untukmenaikkan
kadar glukosa; meningkatkan aktivitas metabolisme dengan merangsang sel otot (aktif bergerak); dan
akan menyempitkan pembuluh darah guna meningkatkan ritme pernapasan.

10. KELENJAR GONAD

10.1. Ovarium (pada wanita)

Wanita normal memiliki sepasang ovrium, kanan-kiri. Organ ini merupakan tempat pematangan sel telur
(ovum) dan juga merupkan kelenjar kelamin pada wanita yang akan mensekresikan hormon ke dinding
rahim (endometrium). Produksi hormon pada ovarium dipengaruhi oleh hipotalamus melalui
gonadotropin stimulating hormon di hipofisis. Hormon yang dihasilkan ovarium:

10.1.1. Estrogen

Berfungsi merangsang pertumbuhan endometrium. Dan memunculkan ciri seks sekunder pada wanita
seperti:

- Pembesaran pinggul dan kelenjar mamae (payudara)

- Suara melengking
- Pertumbuhan rambut di area intim.

- Pertumbuhan sel lemak.

10.1.2. Progesteron

Berfungsi mempertahankan dinding rahim (endometrium) untuk persiapan implantasi (masuk) embrio
jika terjadi pembuahan.

10.2. Testis (pada laki-laki)

Laki-laki normal memiliki sepasang testis (jamak: testes). Testes dilindungi oleh skrotum, letaknya berada
di luar tubuh. Sama halnya seperti pada ovarium pada wanita, testis merupakan kelenjar kelamin pada
laki-laki yang menghasilkan hormon testosteron yang dikontrol oleh hipotalamus. Testosteron berfungsi
untuk merangsang pembentukan sperma; dan memunculkan ciri seks sekunder pada laki-laki, yaitu:

- Suara membesar

- Tumbuh jakun

- Pertumbuhan sel otot

- Pertumbuhan rambut di area intim

Anda mungkin juga menyukai