TRIYAS AGUSTIN
Pembinaan dan pengembangan pegawai baru ataupun lama dalam perusahaan adalah salah
satu kegiatan dalam rangka menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan pegawai. Oleh
karena itu, perlu adanya penciptaan SDM yang berkualitas serta memiliki kinerja yang baik dalam
perusahaan. Kinerja yang baik merupakan cerminan dari perilaku yang baik sehingga dengan kinerja
yang baik akan membuahkan produktivitas yang baik.
Pada Penelitian terdahulu mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja pegawai
telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti lainnya, antara lain penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Haider & Batool pada tahun 2013 yang meneliti dampak dari penilaian kerja terhadap
kinerja pegawai melalui motivasi sebagai variabel intervening di Bank Dera Ghazi Khan. Penelitian
tersebut menggunakan 150 pegawai di Bank Dera Ghazi Khan sebagai responden dengan
menggunakan teknik random sampling. Dalam penelitian tersebut Haider et al., (2013)
mengungkapkan bahwa: terdapat pengaruh positif antara penilaian kinerja terhadap kinerja pegawai.
Motivasi selaku variabel intervening dalan penelitian tersebut secara positif mempengaruhi hubungan
antara penilaian kinerja dan kinerja pegawai.
Untuk membuktikan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haider & Batool pada
tahun 2013 penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang
Sekadau. Pada penelitian ini hasil yang didapat tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Haider & Batool bahwa penilaian kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai baik
secara langsung mau pun melalui pengembangan karir. Tetapi penilaian kinerja berpengaruh
signifikan terhadap pengembangan karir. Dalam model penelitian penilaian kinerja digunakan sebagai
variabel independen, pengembangan karir sebagai variabel intervening, dan kinerja pegawai sebagai
variabel dependen. Selanjutnya metode analisis path akan digunakan untuk menguji hubungan antara
penilaian kinerja dan kinerja pegawai melalui pengembangan karir.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengawali abad ke-20 perusahaan-perusahaan mulai menjadikan SDM sebagai sumber
daya utama dari suatu perusahaan sehingga mulai terbentuk adanya departemen SDM dalam setiap
perusahaan. Semakin majunya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan semakin kompleksnya masalah
yang ada di dalam suatu perusahaan, mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dan ahli di
bidangnya adalah salah satunya, banyak konsep dilakukan untuk mendapatkan pegawai yang
memiliki keahlian dan profesionalisme tinggi dalam bekerja.
Pembinaan dan pengembangan pegawai baru ataupun lama dalam perusahaan adalah salah
satu kegiatan dalam rangka menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan pegawai. Oleh
karena itu, perlu adanya penciptaan SDM yang berkualitas serta memiliki kinerja yang baik dalam
perusahaan. Kinerja yang baik merupakan cerminan dari perilaku yang baik sehingga dengan kinerja
yang baik akan membuahkan produktivitas yang baik. Untuk dapat menjadi tiang utama pembentuk
daya saing perlu dilakukan penilaian atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh pegawai yang
disebut dengan penilaian kinerja atau penilaian prestasi kerja (Zainal et al., 2015).
Pada umumnya penilaian kinerja pegawai sangat penting, sebab dengan adanya penilaian
kinerja pegawai, memungkinkan perusahaan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas perusahaan
dalam meningkatkan, menempatkan dan memotivasi pegawai dan juga berguna bagi perusahaan
untuk menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya (Ardianto, 2010). Hal ini didukung dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Iqbal, dkk (2013) yang berjudul Impact of Performance
1
Appraisal on Employee’s Performance Involving The Moderating Role of Motivation dimana hasil
yang diperoleh yaitu penilaian kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat juga mempunyai standar khusus dalam
menentukan penilaian kinerja dalam rangka pengembangan karir pegawai. Berdasarkan buku
pedoman peraturan perusahaan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat pada BAB IX
Halaman 2 tentang sistem pengelolaan jaur karir pasal 4 Career Path Profile dipergunakan untuk
mencatat semua informasi yang relevan mengenai kegiatan-kegiatan, performance, achievement dan
informasi-informasi lainnya seperti penilaian prestasi kerja, hasil penilaian penugasan khusus, hasil
latihan dan pengembangan dan data lainnya.
Berdasarkan laporan penilaian prestasi kepegawaian BANK KALBAR Cabang Sekadau
tahun 2014-2016 memperlihatkan nilai rata-rata yang diterima oleh pegawai hanya mencapai 73,75
ditahun 2014, 76,67 di tahun 2015, dan 77,96 di tahun 2016 (Tabel 1.1). Dari data tersebut
menunjukkan bahwa pegawai yang bertugas belum mencapai kinerja yang maksimal, tentu saja hal ini
dapat berimbas pada upaya mewujudkan peningkatan produktivitas pegawai dan juga bisa berdampak
negatif bagi nasabah BANK KALBAR. Untuk itu tim penilai harus memberikan penilaian secara
obyektif kepada setiap pegawai untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan prestasi kerjanya. Dari
hasil penilaian kinerja tersebut diharapkan para pegawai BANK KALBAR bisa mendapatkan
pengembangan karir agar memperoleh reward yang sesuai. Berikut ini data hasil penilaian kinerja
pegawai Bank KALBAR cabang sekadau tahun 2014-2016.
Tabel 1.1
Hasil Penilaian Kinerja Pegawai Bank KALBAR Cabang Sekadau
Nilai Rata-Rata KPI per tahun
No. Nama Bidang
2014 2015 2016
1. Pelayanan Nasabah Ngs 70,32 76,58 80,24
2. Umum dan Personalia 69,47 70,34 70,47
3. Teller 71,34 70,27 72,48
4. Kasir Capim Ngs 70,14 74,29 75,33
5. Kasi Kredit 74,23 76,44 77,52
6. Kasi Umum dan Personalia 80,38 82,40 83,10
7. Pempinan Cabang Type I,II 80,35 86,38 86,57
Jumlah Rata-rata 73,75 76,67 77,96
Sumber :Data Hasil Penilaian kinerja BANK KALBAR Sekadau (diolah)
Selama ini penilaian kinerja pegawai dianggap sebagai dasar pengembangan karir bagi
pegawai. Akan tetapi, menurut informasi yang diperoleh melaporkan bahwa sebagian dari pegawai
tidak mengalami pengembangan karir, hal ini dikhawatirkan berdampak pada kinerja pegawai
meskipun hasil penilaian kinerja pegawai tersebut baik.
Berdasarkan uraian di atas sebelumnya, hasil kinerja pegawai dari tahun ke tahun hanya
sedikit mengalami kenaikan kinerja dikarenakan pegawai tidak mengalami pengembangan karir, maka
dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap
Kinerja Pegawai Melalui Pengembangan Karir Pegawai pada PT. Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Barat Cabang Sekadau“.
2
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh penilaian kinerja terhadap pengembangan karir
pegawai BANK KALBAR.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja pegawai BANK
KALBAR.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja pegawai melalui
pengembangan karir BANK KALBAR.
3
(dalam Riani 2011) performansi adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu
atau kegiatan selama periode waktu tertentu.
Pengembangan Karir
Individual Institutional
Sub-subproses : Sub-subproses :
Pilihan bersifat jabatan Rekrutmen & seleksi
Pilihan organisasional Alokasi SDM
Pilihan penugasan pekerjaan Penilaian & evaluasi
Pilihan pengembangan diri Pelatihan & pengembangan
4
Berdasarkan Gambar 2.1 tersebut dapat dikatakan bahwa perencanaan karir merupakan proses
untuk:
(1) Menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala,
pilihan-pilihan dan konsekuensi-konsekuensi,
(2) Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir,
(3) Penyusunan program kerja, pendidikan dan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman
yang bersifat pengembangan guna menyediakan arah, waktu dan urutan langkah-langkah yang
diambil untuk meraih tujuan karir. Manajemen karir merupakan proses berkelanjutan dalam
penyiapan, penerapan dan pemantauan rencana-rencana karir yang dilakukan oleh individu
seiring dengan sistem karir organisasi.
5
Penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan kuantitatif dan sampel
sebanyak 50 pegawai PT. Pertamina (Persero) Manado. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
kuesioner, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Regresi Berganda. Hasil analisis
menggambarkan penilaian kinerja, reward dan punishment terhadap kinerja pegawai berkorelasi
dengan baik. Hasil analisis penelitian secara simultan penilaian kinerja, reward dan punishment,
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Secara parsial penilaian kinerja, reward dan
punishment secara parsial, berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Hasil uji parsial (uji t) dalam analisis regresi linear berganda yang dilakukan Tangkuman, et
al (2015) tentangpenilaian kinerja (performance appraisal) berpengaruh terhadap kinerja
pegawaipada PT. Pertamina (Persero) Manado. Kesimpulannya yaitu penilaian kinerjadan reward
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal positif ini juga serupa dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Iqbal, dkk (2013) dengan judul penelitian yaitu Impact of
Performance Appraisal on Employee’s Performance Involvingthe Moderating Role of Motivation,
dimana hasil yang diperoleh yaitu penilaian kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Hal serupa juga dibuktikan oleh Febrianti, Musadieq dan Prasetya (2014) melalui penelitian
yang berjudul Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Motivasi Kerja serta Dampaknya
Terhadap Kinerja, pada PT. Panin Bank Tbk. Area Mikro Jombang, yang mendapat hasil positif
bahwa reward berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.Berdasarkan hasil analisis penelitian
secara parsial reward, berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Sedangkan secara
parsial punishment tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai.
H1 H2
Penilaian Kinerja Pengembangan Karir Kinerja Pegawai
H3
6
Hubungan Pengembangan Karir dan Kinerja Pegawai (Hipotesis 2)
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Faktor-faktor tersebut dapat
berupa faktor internal maupun eksternal. Pengembangan karir berpusat pada sekitar kebutuhan yang
dihubungkan dengan kegiatan dan minat pegawai sehingga pegawai tersebut dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan lebih baik (Rivai, 2009). Pengembangan karir menunjukkan adanya
peningkatan-peningkatan status seseorang dalam jalur karir yang telah ditetapkan. Sehingga dengan
adanya pengembangan karir ini dapat memberikan dorongan kepada pegawai dalam mengembangkan
karir dalam pekerjaannya dengan cara meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga
pada gilirannya akan meningkatkan kinerja mereka (Hariandja, 2002).
Pada H2 ini akan dibuktikan apakah pengembangan karir memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Hal ini sejalan untuk mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh
Taniya & Dewi (2009) dimana pengembangan karir berperan untuk meningkatkan motivasi karir serta
kinerja pegawai.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif (hubungan)
dengan teknik analisa data kuantitatif. Penelitian asosiatif (hubungan) adalah merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen). Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori
yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono,
2014:11). Dalam penelitian ini dilakukan hipotesis-hipotesis mengenai hubungan penilaian kinerja
terhadap pengembangan karir, hubungan pengembangan karir terhadap kinerja pegawai dan hubungan
penilaian kinerja terhadap kinerja pegawai.
7
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:2) pengertian variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari
tiga variabel, yaitu variabel independen, variabel dependen dan variabel intervening. Adapun
penjelasan dari masing masing variabel sebagai berikut:
1. Variabel independen menurut Sugiyono (2012:59) adalah “variabel yang mempengaruhi suatu
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).” Variabel
independen pada penelitian ini adalah variabel penilaian kinerja.
2. Menurut Sugiyono (2012:59) “Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas).” Adapun variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian yaitu kinerja pegawai.
3. Menurut Sugiyono (2012:59) Variabel intervening yaitu variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel intervening dalam penelitian ini
adalah pengembangan karir pegawai.
8
yang berkaitan. Selanjutnya responden akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai
tatacara pengisiannya.
Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk menilai
tanggapan responden maka penulis menggunakan skala likert dalam Suyigono (2014:132)
yaitu dengan menghitung bobot setiap pertanyaan.
Pernyataan-pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk skala likert yang dapat
dipakai untuk mengukur skala sikap. Nilai tersebut kemudian akan dijadikan variabel
penilaian. Bobot jawaban responden diberi nilai rinci sebagai berikut:
a) Sangat setuju diberi bobot 5
b) Setuju diberi bobot 4
c) Ragu-ragu diberi bobot 3
d) Tidak setuju diberi bobot 2
e) Sangat tidak setuju diberi bobot 1
Setiap jawaban dari responden diberikan skor. Cara menghitung skor rataan adalah sebagai
berikut :
X = Σ(xi.ni), Umar (2003).
dimana:
X : skor rataan
ni : jumlah jawaban responden untuk skor
xi : skor nilai jawaban responden
n : jumlah responden
3.8 Uji Instrumen
Instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas berkaitan
dengan apakah kita mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas berkaitan
dengan konsistensi, akurasi, prediktibilitas suatu alat ukur. Adapun langkah-langkah proses
faktor analisis adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas menyatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data
dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Menurut Sugiyono (2012:121) menyatakan
bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Untuk mencari nilai validitas di sebuah item mengkorelasikan skor item dengan total
item-item tersebut. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan
diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2012:133) yang harus dipenuhi yaitu
harus memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Jika r ≥ 0,3 maka item-item tersebut dinyatakan valid.
b. Jika r ≤ 0,3 maka item-item tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi. Rumus korelasi berdasarkan
Pearson Product Moment adalah sebagai berikut :
= ∑ −( )( )
√ ∑ 2−∑ 2 ∑ 2−∑ 2
Keterangan:
rXY = Koefisien Korelasi
N = Banyaknya Sampel
ΣX = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel X
ΣY = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel Y
9
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menyatakan bahwa apabila instrument yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Menurut Sugiyono
(2012:122) reliabilitas adalah derajat konsistensi/ keajengan data dalam interval waktu
tertentu. Berdasarkan pengertian diatas maka reabilitas dapat dikemukakan sebagai suatu
karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Pengujian reliabilitas
kuesioner pada penelitian ini penulis menggunakan metode Alpha Cronbach( ) menurut
Sugiyono (2007:177) dengan rumus sebagai berikut:
R= = = ( ² (1−∑ ² )
−1 ( ²)
Keterangan :
α = Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
S2 = Varians skor keseluruhan
Si² = Varians masing-masing item
3.9.2 ( Uji T )
Pengujian t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung
lebih besar dari t tabel dan tingkat signifikansi menggunakan 0,05 dengan uji 2 (dua) sisi,
maka Ha diterima, yang artinya variabel independen yang diuji secara signifikan mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen.
12
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Barat Cabang Sekadau
Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
SMA 18 31,58%
Diploma 3 9 15,79%
Strata – 1 30 52,63%
Strata – 2 0 0
Strata – 3 0 0
Total 57 100
Sumber: Hasil Analisis Data, 2018
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja Pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Barat Cabang Sekadau
No Masa Kerja(Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 1-5 36 63,2
2 6 - 10 12 21
3 >10 9 15,8
Total 57 100
Sumber : Hasil Analisis Data, 2018
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja Pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Barat Cabang Sekadau
No Masa Kerja(Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 1-5 36 63,2
2 6 - 10 12 21
3 >10 9 15,8
Total 57 100
Sumber : Hasil Analisis Data, 2018
Berdasarkan kriteria kepuasan persepsi responden maka akan dijabarkan hasil penelitian dari
variabel penilaian kinerja, pengembangan karir dan kinerja pegawai yang dirangkum dalam
tabel kepuasan.
ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
Kinerja Between (Combined) 1655,152 15 110,343 3,061 ,002
Peg * Groups Linearity 664,967 1 664,967 18,445 ,000
Peng Karir Deviation from 990,185 14 70,727 1,962 ,047
Linearity
Within Groups 1478,111 41 36,051
Total 3133,263 56
Sumber : Hasil Analisis Data, 2018.
Tabel 4.11
Uji Linieritas Penilaian Kinerja terhadap variabel Pengembangan Karir
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Peng Karir Between (Combined) 499,217 13 38,401 5,123 ,000
* penilaian Groups Linearity 400,107 1 400,107 53,38 ,000
Kinerja 2
Deviation from 99,110 12 8,259 1,102 ,383
Linearity
Within Groups 322,292 43 7,495
Total 821,509 56
Sumber : Hasil Analisis Data, 2018.
3). Uji t
Tabel 4.12
Analisis Uji t Penilaian Kinerja Terhadap Pengembangan Karir
a
Coefficients
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,368 4,584 1,607 ,114
penilaian ,800 ,111 ,698 7,226 ,000
Kinerja
a. Dependent Variable: Peng Karir
Sumber : Hasil Analisis Data, 2018.
15
Tabel 4.13
Analisis Uji t Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir Terhadap
Kinerja Pegawai
a
Coefficients
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 33,071 11,428 2,894 ,005
penilaian ,193 ,376 ,086 ,513 ,610
Kinerja
Peng Karir ,782 ,329 ,400 2,380 ,021
a. Dependent Variable: Kinerja Peg
Sumber : Hasil Analisis Data, 2018.
4). Uji Koefesien Determinasi (R Square)
Tabel 4.14
Analisis Uji Koefisien Determinasi (R Square) Penilaian kinerja terhadap
kinerja Pegawai melalui Pengembangan Karir
b
Model Summary
Model Adjusted R Std. Error of the
R R Square Square Estimate
a
d
i
17
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat
(Bank Kalbar) Cabang Sekadau untuk melihat pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja
pegawai melalui pengembangan karir, maka kesimpulan yang dapat dibahas adalah sebagai
berikut:
1). Dari hasil uji secara parsial dengan analisis path, maka dapat disimpulkan bahwa adanya
pengaruh signifikan yang positif sebesar 0,000 pada taraf signifikansi 5% antara
penilaian kinerja terhadap pengembangan karir pegawai pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) Cabang Sekadau. Dari hasil ini maka hipotesis
pertama penelitian dapat diterima kebenarannya.
2). Dari hasil penelitian ini pengembangan karir berkorelasi yang sedang sebesar 0,461
terhadap kinerja pegawai. Sebesar 21,6% varibael pengembangan karir berpengaruh
terhadap kinerja pegawai dan sisanya sebesar 79,4% dipengaruhi varibael lain diluar
model regresi. Variabel pengembangan karir tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai dengan nilai sig = 0,021 > 0,05. Dari hasil ini maka hipotesis
kedua penelitian tidak dapat diterima kebenarannya.
3). Pada penelitian ini variabel penilaian kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai karena nilai sig = 0,610 > 0,05. Penilaian kinerja hannya
memberikan pengaruh sebesar 21,6% terhadap Kinerja Pegawai melalui pengembangan
karir, sisanya sebesar 79,4% dipengaruhi oleh faktor diluar model regresi. Dari hasil ini
maka hipotesis ketiga penelitian tidak dapat diterima kebenarannya.
5.2 Saran
Dari beberapa kesimpulan diatas maka pada kesempatan ini penulis juga
menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Penerapan sistem penilaian kinerja pegawai harus selalu diterapkan dengan benarsupaya
menumbuhkan hal positif pada sistem penilaian kinerja yang dilakukan, sehingga akan
semakin mendukung tercapainya tujuan organisasi melalui peningkatan kerja setiap
pegawai.
2. Penialain kinerja yang dilakukan secara berkala dapat lebih dioptimalkan dengan
mengutamakan keutamaan penilaian kerja tersebut sehingga setiap pegawai tidak
beranggapan bahwa penilaian kinerja itu hanya sebuah syarat dalam pengembangan
karir.
3. Penilaian hasil kinerja yang nyata mutlak harus dilaksanakan untuk mengetahui prestasi
yang dapat dicapai setiap pegawai sehingga mempunyai pengaruh yang baik terhadap
pengembangan karir pegawai.
4. Diharapkan dengan adanya sistem penialain kinerja untuk pengembangan karir dapat
memberikan dorongan kepada pegawai dalam mengembangkan karir dalam
pekerjaannya dengan cara meningkatkan pegetahuan, sikap dan keterampilan sehingga
pada gilirannya akan dapat meningkat kinerja pegawai dan dikemudian hari akan
memberikan keuntungan bagi organisasi.
5. DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Mischael. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Sofyan dan
Haryanto. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Ardianto, Muhammad. 2010. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan Pada PT. Wahana Mandiri Indonesia. Universitas Islam Riau. Skripsi. Tidak
dipublikasikan
18
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
As’ad, Moch. 1998. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty
Bacal, Robert. 2011. Performance Management. Terjemahan Surya Dharma dan Yanuar Irawan,
Gramedia Pustaka Jakarta.
Gibson, James L., John M. Ivancevich, James H. Donnelly, Jr., and Robert Konopaske. 2012.
Organizations: Behavior, Structure, Processes, Fourteenth Edition. New York:
McGraw-Hill
Hani, T. Handoko. 2014. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian, dan Penigkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta:
Grasindo, Jossey-Bass Inc.
Harsuko, Riniwati. 2011. Mendongkrak Motivasi dan Kinerja: Pendekatan Pemberdayaan SDM.
Malang: UB Press.
Hasibuan, M. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV. Haji Masagung
Iqbal-Nadeem, Naveed Ahmad, ZeeshanHaider, YumnaBatool, dan Qurat-ul-ain. 2013. Impact of
Performance Appraisal on Employee’s Performance Involving the Moderating Role of
Motivation.
Jachjasaputra, H. 2004. Banyak Keluhan terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah.
www.jabar.go.id
Lillian et al.,. 2010. Dampak Penilaian Kinerja Terhadap Sistem Pegawai Negeri di Kementerian
Pekerjaan Umum di Kenya.
Mathis, R.L. dan J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya
Manusia, Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat
Mondy, R. Wayne dan Robert M. Noe. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Erlangga
Noe, R.A, et al., 2003. Human Resources Management: Gaining a Competitive Advantage, 4th
Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin
Rebertson, Gordon. 2002. Loka Karya Review Kinerja. Jakarta: BPKP dan Executive Education
Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri. 2008. Performance Apparaisal. Cetakan
Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Saputra, Boby Wiryawan. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja. Bandung:
Harapan Bangsa Business School
Schuler. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga
Siagian, Sondang P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Simamora, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Sinambela, Lijan. 2012. Kinerja Pegawai: Teori, Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta:
GrahaIlmu
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Tangkuman, Kevin., Tewal, Bernhard. dan Trang, Irvan. 2015. Penilaian Kinerja, Reward Dan
Punishment Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pertamina (Persero) Cabang
Pemasaran Suluttenggo. Jurnal EMBA Vol.3 No.2.
Taniya, Mira dan Dewi Christina. 2009. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap
Pengembangan Karir Pegawai pada PT. Integrated Facility Services.
Umar, Husein. 2001. Riset Akuntansi: Metode Riset Sebagai Cara Penelitian Ilmiah. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat
Zainal, Veithzal Rivai, Mansur Ramly, Thoby Mutis, dan Willy Arafah. 2015. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta: Grafindo Persada
www.bankkalbar.co.id
19