Anda di halaman 1dari 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelayanan Kesehatan Komunitas


1. Pengertian Pelayanan Kesehatan Komunitas
Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia,
mulai dari tingkat individu sampai dengan tingkat ekosistem, serta
perbaikan fungsi setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia, mulai dari
tingkat sub sampai dengan tingkat sistem tubuh. Komunitas adalah
sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan
dengan manusia lain yang berada di luarnya serta saling tergantung untuk
memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk menunjang
kehidupan sehari-hari.
Menurut Depkes RI, Pelayanan kesehatan adalah upaya yang
menyelenggarakan perorangan atau bersama-sama dalam organisasi untuk
mencegah dan meningkatkan kesehatan, memelihara serta menyembuhkan
penyakit dan juga memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga
dan ataupun publik masyarakat.
2. Tujuan Pelayanan Kesehatan Komunitas
a. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat
secara menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal secara mandiri
b. Tujuan khusus
1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya kesehatan dasar dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan
3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan kesehatan
4) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan kesehatan di rumah, di panti dan di masyarakat
5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak
lanjut dan asuhan kesehatan di rumah
6) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko
tinggi yang memerlukan penanganan kesehatan dirumah dan di
puskesmas
7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk
menuju keadaan sehat yang optimal
3. Sasaran Pelayanan Kesehatan Komunitas
a. Tingkat individu
Tenaga kesehatan memberikan asuhan kesehatan kepada individu yang
mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil, dll)
yang dijumpai di poliklinik, puskesmas dengan sasaran dan pusat
perhatian pada masalah dan pemecahan masalah kesehatan individu.
b. Tingkat keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan diberikan asuhan sebagai bagian dari
keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan
keluarga, yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan asuhan kepada anggota
keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat, dan memanfaatkan
sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayanan kesehatan masyarakat difokuskan keluarga rawan
seperti berikut :
1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, seperti ibu
hamil yang belum ANC, ibu nifas yang pertolongan persalinannya di
tolong oleh dukun, penyakit kronis menular yang tidak bisa di
intervensi oleh program, penyakit endemis, dan penyakit kronis tidak
menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental dan fisik).
2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi seperti anemia gizi berat (Hb kurang dari 8)
atau pun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil
resiko tinggi, seperti perdarahan, infeksi, hipertensi , keluarga dengan
balita dengan BGM, keluarga dengan neonataus BBLR, keluarga
dengan usia lanjut jompo, dan atau keluarga degan kasus percobaaan
bunuh diri.
3) Keluarga dengan tindak lanjut pelayanan kesehatan
a) Drop out tertentu, seperti ibu hamil, bayi, balita dengan
keterlambatan tumbuh kembang, dan penyakit kronis atau endemis.
b) Kasus pasca pelayanan kesehatan, seperti kasus pasca pelayanan
kesehatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan dan
kasus katarak yang di oprasi di puskesmas atau persalinan dengan
tindakan
c. Tingkat komunitas
Pelayanan asuhan kesehatan berorientasi pada individu, keluarga
dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan
untuk kelompok beresiko atau untuk masyarakat wilayah binaan dengan
memandang komunitas sebagai klien, individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik yang sehat atau sakit dan yang mempunyai masalah
kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan, serta ketidakmampuan.
1) Pembinaaan kelompok khusus, yaitu pembinaan yang dilakukan
terhadap kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah
kesehatan seperti berikut.
a) Terikat dalam institusi, misalnya panti, rutan atau lapas, pondok
pesantren, dan lokalisasi/WTS
b) Tidak terikat dalam institusi, misalnya karang werdha, karang
balita, KPKIA, kelompok pekerja informal, perkumpulan
penyandang penyakit tertentu (jantung, asma, DM, dll), dan
kelompok kerja.
2) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah, seperti berikut
a) Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit, misalnya endemis
malaria, flariasis, DHF, dan diare.
b) Masyarakat di daerah dengan keadaan lingkungan kehidupan
buruk, misalnya daerah kumuh di kota besar.
c) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol
dibanding dengan daerah lain misalnya dengan daerah AKB tinggi.
d) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan
pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya
cakupan ANC rendah dan imunisasi rendah
e) Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan
mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya,
seperti daerah transmigrasi dan pemukiman masyarakat terasing.
4. Ruang Lingkup Kesehatan Komunitas
Kesehatan komunitas mencangkup berbagai bentuk upaya pelayanan
kesehatan, baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun
resosialitatif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan
perorangan, pemelihraan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi,
dan pendidikan seks.
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui Posyandu,
Puskesmas, dan kunjungan rumah, pemberian vitamin A, Iodium, ataupun
pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui.
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit
atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit di rumah,
perawatan orang sakit sebgai tindak lanjut dari Puskesmas atau rumah sakit,
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada,
ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat di
rumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu, seperti
TBC, kusta, dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada
penderita kusta, patah tulang, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke,
batuk efektif pada penderita TBC, dan lain-lain.
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti
penderita AIDS, kusta, dan wanita tuna susila.
a. Tingkat pertama/primary health service.
Adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok yang dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Biasa dilakukan pada
masyarakat yang memiliki masalah atau masyarakat sehat. Sifat
pelayanan adalah pelayanan dasar yang dapat dilakukan di puskesmas,
balai kesehatan masyarakat, poliklinik dll.
b. Tingkat dua/secondary health service.
Diperlukan bagi masyarakat atau klien yang memerlukan perawatan
rumah sakit dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tanaga spesialis.
c. Tingkat tiga/tertiery health service.
Merupakan tingkat yang tertinggi. Membutuhkan tenaga ahli atau
subspesialis dan sebagai rujukan.

5. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB LINTAS SEKTOR

Masalah kesehatan adalah masalah yang multi dimensi, yakni


banyak sekali faktor penentu (determinan)nya. Sebagian besar faktor
penentu tersebut bahkan berada di luar jangkauan (tugas dan wewenang)
sektor kesehatan. Misalnya, salah satu faktor yang cukup besar
pengaruhnya terhadap angka kematian ibu melahinorkan adalah karena
banyaknya terjadi pernikahan dan kehamilan dalam usia yang masih sangat
muda. Peraturan diperlukan agar tidak terjadi pernikahan dalam usia yang
terlalu muda. Penyusunan dan penerbitan peraturan tentang hal ini jelas
berada di luar tugas dan wewenang sektor kesehatan. Sebagaimana telah
dikemukakan, keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga diukur dengan IKS, yang merupakan komposit dari dua belas
indikator. Semakin banyak indikator yang dapat dipenuhi oleh suatu
keluarga, maka status keluarga tersebut akan mengarah kepada Keluarga
Sehat. Sementara itu, semakin banyak keluarga yang mencapai status
Keluarga Sehat, maka akan semakin dekat tercapainya Indonesia Sehat.
Keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
juga sangat ditentukan oleh peran dan tanggung jawab dari lintas sektor
terkait. Apabila ditinjau dari segi pencapaian masing-masing Indeks
Keluarga Sehat, dapat diidentifikasi peran dan tanggung jawab lintas
sektor yang disajikan pada tabel.2.
Tabel 2. Peran dan Tanggung Jawab Lintas Sektor

NO INDIKATOR KELUARGA SEHAT PENDUKUNG KEBERHASILAN PIHAK YANG TERKAIT

1 Keluarga mengikuti program Keluarga 1. Tersedianya pelayanan KB sampai - BKKBN & jajarannya
Berencana (KB) ditingkat Desa/Kelurahan - Kemendes DTT

2. Promosi KB oleh NAKES/di FASKES Kemenkes & jajarannya

3. Promosi KB oleh pemuka2 agama Kemenag & jajarannya

4. Pendidikan Kespro/KB di SLTA & - Kemendikbud & jajarannya


Perguruan Tinggi - Kemenristekdikti

5. PNS, anggota POLRI & anggota TNI - Kemenpan & PB


sebagai panutan ber KB - POLRI
- TNI

6. Kampanye Nasional KB - BKKBN & jajarannya


- Kemenkominfo

7. Tersedianya pelayanan medis & KB - Kemenkes & jajarannya


sampai di PUSKESMAS - Kemendes DTT

2 Ibu melakukan persalinan di 1. Tersedianya pelayanan PUSKESMAS Kemenkes & jajarannya


fasilitas kesehatan berkualitas

2. Tersedianya rumah tunggu kelahiran & - Kemendagri/Pemda &


“Ambulan”/alat transportasiuntuk bumil jajarannya
di tempat2 yang memerlukan - Kemendes DTT

3. Tersedianya pelayanan ANC & senam Kemenkes & jajarannya


bumil di PUSKESMAS

4. Promosi oleh NAKES & kader PKK - Kemenkes & jajarannya


tentang persalinan di fasilitas - Kemendagri/Pemda &
kesehatan jajarannya

3 Bayi mendapat imunisasi dasar 1. Tersedianya pelayanan imunisasi dasar di Kemenkes & jajarannya
lengkap PUSKESMAS & FKTP lain - Kemendes DTT

2. Promosi oleh NAKES/di FASKES - Kemenkes & jajarannya


tentang imunisasi dasar

3. Promosi oleh pemuka2 agama & Kemenag & jajarannya


kader imunisasi dasar

4. Promosi oleh kader PKK tentang - Kemendagri/Pemda & jajarannya

5. Kampanye nasional imunisasi lengkap - Kemenkes & jajarannya


- Kemenkominfo
- Kemendes DTT

4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 1. Tersedianya pelayanan konseling ASI di Kemenkes & jajarannya lain
selama 6 bulan PUSKESMAS & FKTP

2. Tersedianya ruang menyusui/ - Kemendagri/Pemda &


memerah & menyimpan ASI jajarannya
di tempat2 umum & perkantoran/ - Kemenpan & PB
perusahaan - Kemenaker & jajarannya

3. Promosi oleh NAKES/di FASKES Kemenkes & jajarannya


tentang ASI eksklusif

4. Promosi oleh Kader PKK tentang ASI Kemendagri/Pemda & jajarannya


eksklusif

5. Kampanye Nasional pemberian ASI - Kemenkes & jajarannya


eksklusif - Kemenkominfo

5 BALITA mendapatkan pemantauan 1. Posyandu yang berfungsi dengan baik - Kemendagri/Pemda &
pertumbuhan reguler (minimal 1 bulan sekali) jajarannya
- Kemendes DTT

2. Supervisi & bimbingan yang reguler dari Kemenkes & jajarannya


PUSKESMAS ke posyandu

3. Pemantauan pertumbuhan murid Kemendikbud & jajarannya


play group & taman kanak2

4. Promosi oleh kader PKK tentang Kemendagri/Pemda & jajarannya


pemantauan pertumbuhan BALITA
NO INDIKATOR KELUARGA SEHAT PENDUKUNG KEBERHASILAN PIHAK YANG TERKAIT

5. Promosi oleh NAKES tentang


pemantauan pertumbuhan BALITA Kemenkes & jajarannya

6 Penderita tuberkulosis paru 1. Tersedianya pelayanan pengobatan TB Kemenkes & jajarannya


mendapatkan pengobatan sesuai Paru di PUSKESMAS, FKTP, lain & - Kemendes DTT
standar rumah sakit

2. Tersedianya pengawas menelan obat Kemendagri/Pemda & jajarannya


(PMO) di rumah &
di tempat kerja

3. Promosi oleh NAKES/di FASKES Kemenkes & jajarannya


tentang pengobatan TB Paru

4. Promosi oleh kader PKK tentang Kemendagri/Pemda & jajarannya


pengobatan TB Paru

5. Promosi di tempat2 umum tentang Kemendagri/Pemda & jajarannya


pengobatan TB Paru

7 Penderita hipertensi melakukan 1. Akses pelayanan terpadu PTM di FKTP Kemenkes & jajarannya
pengobatan secara teratur
2. Tersedianya posbindu PTM disetiap desa/ - Kemendagri/Pemda &
kelurahan yang berfungsi dengan baik jajarannya
- Kemendes DTT

3. Sistem pengawasan keteraturan Kemendagri/Pemda & jajarannya


menelan obat dari kader kesehatan

4. Tersedianya pelayanan konseling berhenti Kemenkes & jajarannya


merokok di PUSKESMAS/FKTP & RS

5. Peningkatan kegiatan senam & Kemenpora & jajarannya


aktivitas fisik dikalangan masyarakat

6. Pembatasan kandungan garam garam Kemenperindag & jajarannya


makanan & bahan tambahan makanan

7. Promosi oleh NAKES/di FASKES Kemenkes & jajarannya


tentang pengobatan hipertensi

8 Penderita gangguan jiwa 1. Akses pelayanan terpadu PTM di FKTP Kemenkes & jajarannya
mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan 2. Promosi oleh NAKES/di FASKES Kemenkes & jajarannya
tentang pengobatan & perlakuan
terhadap penderita gangguan jiwa

3. Promosi di tempat2 kerja tentang - Kemenpan & RB


pengobatan & perlakuan terhadap - Kemenaker & jajarannya
penderita gangguan jiwa

4. Promosi oleh kader PKK tentang pengo- Kemendagri/Pemda & jajarannya


batan & perlakuan terhadap penderita

5. Promosi tentang pengobatan & perlakuan - Kemendagri/Pemda &


terhadap penderita gangguan jiwa jajarannya
- Kemensos & jajarannya

9 Anggota keluarga tidak ada yang 1. Tersedianya pelayanan konselingberhenti Kemenkes & jajarannya
merokok merokok di PUSKESMAS/FKTP & RS

2. Pembatasan iklan rokok dalam - Kemenkomindo


berbagai bentuk - Kemenperindag & jajarannya

3. Pemberlakuan kawasan dilarang Kemenpan &RB Kemendagri/Pemda &


merokok diperkantoran/perusahaan jajarannya
tempat2 umum

4. Pemberlakuan kawasan dilarang Kemendikbud & jajarannya Kemenag


merokok di sekolah/madrasah & & jajarannya Kemenristekdikti
perguruan tinggi

5. Kemberlakuan batas usia pembeli rokok Kemendagri/Pemda & jajarannya

6. Kenaikan cukai rokok Kemenkeu

7. Kampanye nasional tentang


bahaya merokok Kemenkomindo

10 Keluarga mempunyai akses/ memiliki 1. Tersedianya sarana air bersih sampai ke - Kemenpu & jajarannya
sarana air bersih desa/kelurahan - Kemendagri/Pemda &
jajarannya
- Kemendes DTT
NO INDIKATOR KELUARGA SEHAT PENDUKUNG KEBERHASILAN PIHAK YANG TERKAIT

2. Tersedianya sarana air bersih di - Kemendikbud & jajarannya


sekolah/madrasah - Kemenag & jajarannya
- Kemendagri/Pemda &
jajarannya

3. Promosi oleh NAKES/di FASKES tentang Kemenkes & jajarannya


pentingnya penggunaan air bersih

4. Promosi oleh Kader kesehatan/kader Kemendagri/Pemda & jajarannya


PKK tentang pentingnya penggunaan
air bersih

11 Keluarga mempunyai akses/ 1. Tersedianya jamban sehat disetiap - Kemenpu & jajarannya
menggunakan jamban sehat keluarga - Kemendagri/Pemda &
jajarannya
- Kemendes DTT
2. Tersedianya jamban sehat disekolah/ - Kemendikbud & jajarannya
madrasah & perguruan tinggi - Kemenag & jajarannya
- Kemenristekdikti

3. Promosi oleh NAKES/di FASKES tentang Kemenkes & jajarannya


pentingnya penggunaan air bersih

4. Promosi oleh kader kesehatan/kader Kemendagri/Pemda & jajarannya


PKK tentang pentingnya penggunaan
jamban sehat

12 Keluarga sudah menjadi anggota 1. Tersedianya pelayanan kepersertaan JKN BPJS kesehatannya &
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mudah & efisien jajarannya

2. Tersedianya pelayanan kepersertaan FKTP - Kemenkes & jajarannya


& RS yang bermutu & merata serta - Kemendes DTT
rujukan yang nyaman

3. Promosi tentang kepersertaan JKN BPJS kesehatannya &


tentang pengobatan TB Paru jajarannya

4. Kampanye nasional tentang Kemenkominfo


kepersertaan JKN

B. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)


1. Pengertian PKMD
PKMD adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas
dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan
di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan yang sehat
sejahtera.

2. Ciri-Ciri Kegiatan PKMD

5
a. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa
masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh
masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
b. Perencanaan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat.
c. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan pada peran serta aktif dan swadaya
masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan
sumber daya yang dimiliki masyarakat.
d. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang, tidak
mengakibatkan ketergantungan.
e. Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat.
f. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
g. Kegiatan yang dilakukan sekurang kurangnya mencakup salah satu dari
unsur PHC.
3. Tujuan PKMD
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat malalui upaya swadaya
masyarakat dalam meningkatkan swadaya masyarakat dan kesejahteraan
serta mutu hidup masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan kegiatan masyarakat.
2) Membentuk kader-kader kesehatan yang berasal dari masyarakat yang
mampu dan aktif dalam program pembangunan kegiatan desa.
3) Terjalinnya kerja sama kegiatan dari berbagai sektor masyarakat dengan
pemerintah secara terpadu.
4) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan turunnya angka
kematian, kesakitan, perbaikan status gizi masyarakat, dll.

4. Prinsip-prinsip Dasar PKMD

6
a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat, bukan hanya kegiatan kesehatan secara
langsung, ini berarti bahwa kegiatan tidak terbatas pada aspek kesehatan saja
melainkan juga mencakup aspek-aspek kehidupan lainnya nyang secara tidak
langsung menunjang peningkatan taraf kesehatan.
b. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik
1) Antar dinas-dinas, instansi-instansi, lembaga-lembaga lainnya yang
bersangkutan.
2) Antar dinas-dinas, instansi-instansi, lembaga-lembaga tersebut dengan
masyarakat.
c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau kehidupan
sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor yang bersangkutan.

C. Pengolahan Sampah
1. Definisi
Pengelolaan sampah adalah suatu bidang yang berhubungan dengan
pengaturan terhadap penimbunan, penyimpanan (sementara, pengumpulan,
pemidahan/pengangkutan, pemprosesan, dan pembuangan sampah) dengan
suatu cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat
seperti teknik (engineering), perlindungan alam (conversation), keindahan dan
pertimbangan-pertimbangan lainnya, serta mempertimbangkan sikap
masyarakat.
2. Persyaratan teknis pengeloaan sampah
a. Pada tahap penimbunan sampah, persyaratan teknis yang diperlukan agar
tahap ini dapat berhasil adalah pengertian individu penghasil sampah, letak
geografis, kondisi musim, frekuensi pengumpulan, dan perundang-
undangan.
b. Penyimpanan sampah, yang perlu diperhatikan adalah nilai-nilai kesehatan
masyarakat dan estetik, penanganan ditempat pemukiman (penanganan

7
ditempat pemukiman dan pelayanan ditempat komersial), penyimpanan
setempat (letak container, jenis/macam yang digunakan, nilai-nilai
kesehatan, pengumpulan yang dijalankan, dan pengelolaan setempat),
pengumpulan sampah yang terdiri atas jenis pengumpulan sampah, jenis
system pengumpulan sampah dan peralatan yang digunakan.
3. Peralatan teknis tempat pengumpulan sampah
a. Konstruksi harus baik, terbuat dari bahan yang kedap air dan ada penutup
b. Volume bak mampu menampung sampah untuk 3 hari
c. Tidak berbau ke perumahan terdekat
d. Tidak ada sampah yang berserakan di sekitar bak sampah
e. Lamanya sampah di bak maksimal 3 hari
f. Tidak diletakkan pada daerah banjir
g. Terdapat tulisan anjuran untuk membuang sampah pada tempatnya
h. Ada jadwal waktu pengambilan
i. Jarak di rumah yang dilayani terdekat 10 meter
j. Penempatannya terletak pada daerah yang mudah dijangkau
4. Tahap pengelolaan sampah padat
a. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber, misalnya kantor,
rumah tangga, hotel dan sebagainya. Pertama, penyimpanan sementara yang
perlu diperhatikan konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor, memiliki
tutup, mudah dibuka tanpa mengotori tangan, serta ukuran (mudah
diangkut) kedua, untuk membangun suatu depo, ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi antara lain dibangun diatas permukaan tanah dengan
ketinggian bangunan setinggi kendaraan pengangkut sampah, memiliki dua
pintu dan memiliki dua ventilasi. Ada kran air untuk membersihkan, tidak
menjadi tempat tinggal/sarang lalat dan tikus, serta mudah dijangkau oleh
masyarakat. Ketiga, pengumpulan sampah padat dilakukan dengan dua
metode, yaitu : (a) system duet (tempat sampah kering dan basah) ; (b)
system trio (tempat sampah basah, kering dan tidak mudah terbakar).

8
b. Tahap pengangkutan
Cara pengangkutan di daerah perkotaan dengan daerah pedesaan berbeda. Di
kota umumnya ada petugas khusus yang menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat
penghasil sampah, khususnya menyangkut pembiayaan. Sedangkan di
daerah pedesaaan umumnya dapat dikelola sendiri oleh masing-masing
anggota keluarga yang belum memerlukan tempat penampungan sementara
(TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah dapat dikelola secara
langsung, sampah yang sulit membusuk dibakar, sedangkan sampah yang
mudah membusuk dijadikan pupuk kompos untuk keperluan pertanian dan
perkebunan.
c. Tahap pengelolaan dan pemusnahan, hal ini dapat dilakukan dengan dua
metode.
1) Metode memuaskan
a) Sanitary landfill (ditanam), yaitu pemusnahan sampah dengan
membuat lubang di tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun
dengan tanah. Cara ini memerlukan persyaratan harus tersedia tempat
yang luas, tersedia tanah untuk menimbunnya, dan tersedia alat-alat
besar.
b) Incineration (dibakar), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan
membakar di dalam tungku pembakaran khusus. Manfaat system ini
volume sampah dapat diperkecil sampai 1/3, tidak memerlukan ruang
yang luas, panas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber uap,
dan pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam
kerja. Adapun akibat penerapan metode incineration adalah
memerlukan biaya besar, lokasi pembuangan pabrik sulit didapat,
karena keberadaan penduduk, peralatan yang digunakan dalam
insinerasi (charging apparatus, chimney/stalk, furnace, miscellaneous
features dan combustion).

9
c) Composting (dijadikan pupuk) ; mengelola sampah menjadi pupuk
kompos ; khususnya untuk sampah organic (daun-daunan, sisa
makanan, dan sampah lain yang mudah membusuk). Didaerah
pedesaaan, cara ini mudah dilaksanakan, sebab hampir mayoritas
masyarakat memiliki area lahan tanah yang cukup, sedangkan di
perkotaan tidak semua keluarga dapat melakukan cara ini, karena
terbatasnya area lahan. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan
membudayakan pada tiap rumah agar memisahkan sampah organic dan
anorganik bagi yang memiliki area lahan dapoat dikelola menjadi
pupuk untuk keperluan tanaman. Sedangkan sampah anorganik
dibuang dan akan dimanfaatkan oleh pemulung. Dengan demikian,
sampah akan menjadi berkurang.
2) Metode yang tidak memuaskan
a) Open dumping, yaitu pembuangan sampah yang dilakukan secara
terbuka. Hal ini akan menjadi masalah jika sampah yang dihasilkan
adalah sampah organic yang membusuk dapat menimbulkan
gangguan pembauan dan estetika serta menjadi sumber penularan
penyakit
b) Dumping in water, yaitu pembuangan sampah kedalam air. Hal ini
akan dapat mengganggu rusaknya ekosistem air, air akan menjadi
kotor, warnanya berubah dan menimbulkan sumber penyakit yang
ditularkan melalui air (water borne disease)
c) Burning on premises/individual inceneration, yaitu pembakaran
sampah dilakukan di rumah-rumah tangga
5. Cara pembuatan kompos
a. Memisahkan benda-benda yang tidak dapat dipakai sebagai pupuk
b. Penghancuran sampah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil
c. Penyampuran sampah dengan memerhatikan kadar karbon dan nitrogen yang
paling baik

10
d. Penempatan sampah dalam galian tanah yang tidak begitu dalam
e. Serta pembolak-balikan sampah 4-5 kali selama 15-21 hari agar pupuk dapat
terbentuk dengan baik.

D. Kebiasaan Olahraga
1. Pengerian olahraga
Olahraga adalah sesuatu yang bisa dinikmati oleh semua orang untuk
mempertahankan kebugaran tubuh agar tetap sehat. Olahraga adalah suatu
bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan
tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme
dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi sistem
kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit
serta stress.
Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-
hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan
tugasnya. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat
dilakukan setiap hari. Dengan majunya dunia teknologi memudahkan semua
kegiatan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi kurang bergerak
(hypokinetic), seperti penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga
berjalan, tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang akan menimbulkan
penyakit akibat kurang gerak. Gaya hidup terus-menerus dalam bekerja dan
kurang gerak ditambah dengan adanya faktor risiko, berupa merokok, pola
makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak menular
(degeneratif) seperti : penyakit jantung, pembuluh darah, tekanan darah tinggi,
diabetes melitus, berat badan lebih (obesitas), osteoporosis, kanker usus,
depresi dan kecemasan. Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian
besar masyarakat Indonesia, baik di kota besar maupun dipelosok pedesaan.
2. Macam-macam olahraga

11
a. Senam
b. Jalan-jalan pagi
c. Lari-lari pagi
d. Olahraga kelompok
e. Seperti sepak bola, volley, tenis meja
3. Manfaat olahraga
Rajin olahraga tentunya bisa membantu menurunkan berat badan,
mendapatkan tubuh yang indah serta menjaga kebugaran. Tapi tak hanya
sampai disitu, banyak keuntungan lain yang bisa kita dapat dengan berolahraga.
Berikut 8 manfaat olah raga:
a. Jantung lebih sehat
Olahraga memacu jantung untuk memompa, sehingga membuatnya lebih
kuat dan sehat. Latihan secara rutin bisa menghindarkan anda dari penyakit
jantung dan serangan jantung mendadak.
b. Meningkatkan performa kerja otak
Kegiatan olahraga mampu meningkatkan pasokan oksigen dalam tubuh,
memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh terutama aliran darah ke otak. Hal
ini dipercaya bisa meningkatkan kinerja otak lebih baik. Manfaat olahraga
yang satu ini tentu sangat membantu kita dalam belajar ataupun bekerja.
Tidak hanya itu, kita akan menjadi lebih kreatif dan mampu meningkatkan
konsentrasi otak. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan kaitan antara
olahraga rutin dan peningkatan produktivitas kerja. Menurut para ilmuwan,
olahraga membuat pikiran lebih jernih serta menambah produksi hormon
endorphin yang membantu anda bersemangat untuk mengerjakan tugas
kantor tambahan.

c. Tulang lebih kuat


Latihan angkat beban wajib dilakukan jika anda ingin memiliki tulang yang

12
sehat dan kuat. Angkat bisa membantu melawan osteoporosis dan
menambah massa otot. Diimbangi sama sumber vitamin dan kalsium juga.
d.  Lebih berenergi
Orang yang rutin berolehraga lebih jarang mengalami kelelahan dalam
aktivitas hariannya, karena olahraga merupakan pembangkit energi yang
alami.
e. Tidur berkualitas
Olahraga minimal tiga hingga lima kali seminggu telah terbukti membantu
seseorang tidur lebih nyenyak. Alasan pertama, olahraga membuat napas
teratur. Kedua, tubuh akan menjadi lelah setelah olahraga sehingga tubuh
akan tidur lebih nyenyak untuk memulihkan tenaga.
f. Meningkatkan daya tahan tubuh
Melakukan olahraga secara teratur bisa mempengaruhi beberapa hormon
yang ada didalam tubuh. Misalnya adrenalin atau serotonin, dimana kedua
hormon ini termasuk hormon yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita.
Jadi bisa kita bayankan, bila daya tahan tubuh kita meningkat, tentu tubuh
pun akan terhindar dari berbagai penyakit ringan seperti flu atau batuk. Tapi
jangan olahraga secara berlebihan karena justru bisa membuat sakit.
g. Mood  yang lebih baik
Meskipun melelahkan, anda akan merasa lebih cantik dan bahagia setelah
berpeluh keringat karena olahraga. Itu karena otak melepaskan endorphin
saat latihan yang bisa meningkatkan mood selama beberapa jam bahkan
berhari-hari setelah olahraga. Saat tubuh lebih kuat dan sehat, anda pun jadi
lebih percaya diri dan positif.
h. Membakar lemak
Bagi anda yang sedang ingin melakukan diet, manfaat olahraga yang satu ini
bisa anda buktikan sendiri. Olahraga adalah aktivitas yang sangat dianjurkan
untuk dilakukan secara rutin bagi anda yang ingin melangsingkan tubuh.
Gerakan-gerakan tubuh saat berolahraga akan mampu membakar lemak

13
dalam tubuh.
4. Cara berolahraga yang baik dan benar
a. Mulailah sedikit demi sedikit
Jalan kaki, berenang dan naik sepeda adalah olahraga menyenangkan bagi
anda yang ingin memulai berolahraga secara teratur. Olah raga dengan
menggunakan alat-alat olahraga seperti leg press atau treadmill. Mulailah
dengan porsi yang tidak terlalu banyak lalu sedikit demi sedikit tingkatkan
porsinya sampai paling sedikit 3,5 jam seminggu.
b. Catat kemajuan anda
Walaupun anda jalan kaki, lari atau naik sepeda hanya pada beberapa menit
pada minggu pertama, catatlah. Malalui catatan ini anda bisa melihat
beberapa kemajuan yang anda capai.
c. Pilih waktu olahraga yang cocok
“Saya tak punya waktu olahraga”. Itu alasan yang tidak bisa diterima, karena
alasan yang sering dipakai untuk tidak mau olahraga. Padahal anda punya
waktu kalau anda mau. Banyak alat olahraga yang bisa digunakan didalam
rumah. Tiga setengah jam setiap minggu bisa disediakan asal anda pintar
membagi waktu.
d. Ajak teman dan keluarga atau masuk klub olahraga
Kalau anda malas berolahraga, orang lain dapat membantu. Dengan bantuan
alat olahraga maupun olahraga dengan teman-teman atau keluarga bisa
menyenangkan selain membuat badan sehat.
e. Pilih olahraga yang anda sukai
Ini kunci penting agar rajin berolahraga. Cobalah beberapa jenis olahraga
dan alat olahraga sampai anda menemukan yang paling anda sukai. Ada
beberapa yang dapat anda lakukan dengan mudah, seperti jalan, yoga, taichi,
dan berenang.
f. Variasi olahraga
Agar tidak bosan berolahraga, anda bisa melakukan variasi olahraga.

14
Misalnya: hari ini berolahraga sepak bola, esok harinya berolahraga bulu
tangkis, hari berikutnya berenang atau diselingi dengan alat olahraga yang
mudah dipakai di dalam rumah.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan setelah berolahraga adalah :
a. Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga, makanlah makanan
lunak/cairan seperti bubur kacang hijau.
b. Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi.
c. Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah.

E. Merokok
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang 70 hingga 120 mm
(bervariasi) dengan diameter sekitar 10 mm. Di dalamnya berisi daun- daun
tembakau yang dicacah. Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan
ini didasarkan atas ada atau tidaknya filter bahan pembungkus rokok, dan bahan
baku atau isi rokok (Rahmat Fajar, 2011).
2. Bahan-bahan yang terkandung dalam rokok
a. Akrolein
Zat berbentuk cair dan tidak berwarna. Zat ini mengandung alkohol yang
sangat mengganggu kesehatan.
b. Karbon monoksida
Gas tidak berbau ini dihasilkan dari pembakaran unsur zat karbon yang tidak
sempurna. Jika karbon monoksida ini dibawa masuk ketubuh oleh
hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh, seseorang akan mengalami
kekurangan oksigen.
c. Nikotin
Cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar, dan
nikotin ini dapat menyebabkan kecanduan.

15
d. Amonia
Gas tidak berwarna terdiri dari nitrogen dan hidrogen, serta memiliki bau
yang tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh.
Zat ini apabila disuntikan akan membuat seseorang pingsan atau koma.
e. Tar
Tar merupakan zat kimia yang dihasilkan saat tembakau dibakar. Ia
mengandung sebagian besar penyebab kanker dan bahan kimia berbahaya
lainnya dalam asap tembakau. Ketika asap rokok dihirup, tar dapat
membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru. Kondisi tersebut
dapat merusak paru-paru, menyebabkan kanker, emfisema, atau masalah
paru-paru lainnya.
f. Insektisida
Zat ini pun sangat beracun dan umumnya banyak digunakan untuk
membunuh serangga.
g. Polycylik
Zat ini yang menyerang paru-paru dan menyebabkan kerusakan yang fatal
bagi perokok aktif.
h. Karsinogen
Karsinogen adalah zat-zat yang dapat mengakibatkan tumor melalui kontak
dengannya (lokal inhalasi) atau secara oral (usus). Ada banyak zat kimia
yang bersifat karsinogen, misalnya tar yang terbentuk dari pembakaran
tembakau dan kertas : antara merokok dan kanker paru, tenggorokan,
kandung kemih terdapat hubungan langsung yang jelas.
Asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau dan kertas sigaret
mengandung berbagai zat kimiawi yang sangat berbahaya dan mampu
memicu penyakit kanker bagi siapa pun yang menghirupnya. (Rahmat Fajar,
2011).

3. Jenis-jenis perokok

16
a. Perokok Pasif
Perokok pasif atau dikenal dengan namaInvolutary Smoking adalah
satu istilah yang diberikan bagi mereka seolah dipaksa untuk menghirup
asap rokok dari perokok aktif yang ada di sekeliling mereka.
Penelitian akan bahaya yang dialami oleh perokok pasif belum begitu
banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang mengkaji permasalahan
berbahaya yang dialami oleh perokok aktif ini menunjukan suatu fakta yang
menarik, yakni bahwa perokok pasif tidak rentan terhadap berbagai bahaya
yang kelak dialami oleh para perokok aktif.
b. Perokok Aktif
Perokok aktif adalah mereka yang terbiasa merokok, dan menanggung
akibatnya sendiri. Perokok aktif orang yang mengkonsumsi rokok secar
ruitn, meskipun itu hanya satu batang dalam sehari atau orang yang
menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba
dan cara menghisap rokok hanya menghembuskan asap, walau tidak dihisap
dan tidak masuk kedalam paru-paru.
c. Berdasarkan jumlah perokok dibagi menjadi
1) Perokok Ringan
Perokok yang menghabiskan sekitar 1-10 batang rokok per hari.
2) Perokok Sedang
Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per hari.
3) Perokok Berat
Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari. (Rahmat Fajar,
2011)
4. Bahaya dan akibat merokok untuk kesehatan
Rokok merupakan sebuah benda yang sangat dikenal di dunia. Kenapa
rokok bisa berdampak buruk pada kesehatan. Hal itu karena rokok mengandung
zat berbahaya bernama nikotin. Zat ini berasal dari daun tembakau yang
merupakan bahan baku utama rokok. Pada saat orang menghisap rokok, asap

17
yang mengandung nikotin masuk kedalam tubuh dan mencemari paru-paru.
Selain menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, rokok dapat berakibat
buruk pada orang lain yang ada disekitarnya. Orang ini disebut perokok pasif.
Akibatnya perokok pasif pun mengalami gangguan yang sama dengan perokok
aktif. Tar yang terkandung di dalam rokok akan menempel di dinding.
Akibatnya, warna cat cenderung kecoklatan. Asap rokok juga menyumbang
peningkat pencemaran udara.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh rokok antara lain :
a. Kanker paru-paru
Diketahui sekitar 90% kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Hal ini
karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru- paru. Zat ini
akan merangsang sel di salam paru-paru akan tumbuh abnormal.
b. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih terjadi sekitar 40% dari perokok. Studi menemukan
kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen
yang mengarah kepada kanker kandung kemih.
c. Kanker payudara
Perempuan yang merokok mengebangkan resiko kanker payudara. Hasil
studi menunjukan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun.
d. Kanker serviks
Sekitar 30 persen kematian atas kanker serviks disebabkan oleh merokok.
Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh
virus menular seksual.
e. Kanker kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus
sehingga menyebabkan kanker kerongkongan
f. Kanker ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan
tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan

18
berbahaya lainnya sehingga karbondioksida dan tar menyebabkan perubahan
denyut jantung, pernapasan, sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang
disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mnegubah sel DNA dan
merusak sel-sel ginjal.Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan
memicu kanker.
g. Kanker pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap
yang tertelan sehingga meningkatkan resiko kanker gastrointestinal
(pencernaan).
h. Kanker mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali
lebih besar mengalamai kanker mulut dibandingan dengan orang yang tidak
merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap beresiko 50 kali
lipat lebih besar.
i. Serangan jantung
Nikotin dalam rokok akan menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dalam
meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil
oksigen dalam darah lebih banyak yang menbuat jantung memompa darah
lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah
tinggi, maka akan menyebabkan serangan jantung.
j. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa
mengakibatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena
merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri
sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika
seseorang sudah mengalami impotensi, meka bisa menjadi peringatan.
5. Cara menghilangkan kebiasaan merokok
a. Tekad batin yang kuat pertimbangkan terlebih dahulu untuk membuat
sebuah daftar alasan berhenti merokok untuk bertujuan menopang tekad.

19
b. Berfikir positif, yakni berfikir positip untuk berhenti merokok.
c. Atur target berhenti merokok. Merokok tidak dapat langsung berhenti begitu
saja, itu mungkin akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan dan akan terasa
menyiksa. Dengan mengursanginya sedikit demi sedikit.
d. Dukungan dari teman serta keluarga agar proses berhenti merokok akan
berjalan dengan lancar, mintalah bantuan dari teman atau keluarga untuk
mengingatkan agar tidak merokok.
e. Tidur lebih banyak. Ini bertujuan karena tubuh serta jiwa akan menjadi lebih
lelah karena terdapat tekanan untuk berhenti merokok sehingga hal ini
membutuhkan istirahat yang lebih banyak.
f. Cari kegiatan yang dapat menyibukkan diri. Kegiatannya seperti, bekerja,
bersepeda, berolahraga, dan lain-lain.
g. Kunjungi tempat tanpa asap rokok.
h. Minum air putih yang banyak.
i. Hindari kebiasaan yang membuat ingin merokok.
j. Sibukan diri dengan makan.
k. Mencari pengganti rokok, misalnya dengan makan permen.
l. Mencoba akupuntur. Akupuntur dapat menjadi sebuah metode alami dalam
pengobatan ketergantungan terhadap nikotin dan tanpa rasa sakit serta aman.
(Aiman Husaini, 2010)

F. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Menurut JNCIV, Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi
normal, yaitu systole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).

20
2. Penyebab Hipertensi
Penyebab Hipertensi antara lain : Penyakit saluran kemih, penyakit
endokrin, arteriosklerosis, merokok, minum-minuman alkohol, tekanan tinggi
kolesterol, elastisitas dinding aorta menurun, katub jantung menebal dan
menjadi kaku, kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen
pembuluh darah.
3. Klasifikasi

Tabel 2.1. Interpretasi Nilai Tekanan Darah


KATEGORI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
High Normal 130 -139 85-89

Tabel 2.2. Derajat Hipertensi


Hipertensi
Derajat 1 140 - 159 90 – 99
Derajat 2 160 - 179 100 – 109
Derajat 3 > 180 >110

4. Tanda dan Gejala


Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intrakranium, penglihatan kabur akibat
kerusakan retina karena hipertensi, ayunan langkah yang tidak mantap karena
kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal
dan filtrasi glomerulus, edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler, kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan
kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. keadaan ini
disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

5. Faktor Resiko Hipertensi

21
Pada kejadian hipertensi, faktor resiko dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
faktor resiko yang tidak dapat diubah dan faktor resiko yang dapat diubah.
Faktor resiko yang tidak dapat diubah terdiri dari usia, jenis kelamin, dan
keturunan (genetik), sedangkan faktor resiko yang dapat diubah terdiri dari
obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein berlebih, konsumsi
garam berlebih, stress, serta keseimbangan hormonal.
Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya
hipertensi. Merokok dapat menyebabkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen
untuk disuplai ke otot jantung mengalami peningkatan. Bagi penderita yang
memiliki aterosklerosis atau penumpukan lemak pada pembuluh darah,
merokok dapat memperparah kejadian hipertensi dan berpotensi pada penyakit
degeneratif lain seperti stroke dan penyakit jantung.
6. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang
berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri,
serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup
penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya
kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya. Contoh
komplikasi yag dapat terjadi yaitu stroke, gagal jantung, kerusakan gagal ginjal,
kerusakan jaringan otot.
7. Cara mengatasi dan pencegahannya
Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
a. Makan – makanan yang bergizi
b. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin
c. Menghindari makanan dengan bahan pengawet
d. Menjaga berat badan agar tetap stabil
e. Menghindari minum – minuman keras
f. Menghindari merokok

22
g. Istirahat yang cukup
h. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersukur serta perbanyak
surga
i. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup orang
dengan hipertensi dan mencegah hipertensi

G. Pencegahan Penularan Covid-19


1. Pengertian Covid-19
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan
Sars-CoV-2.
2. Gejala Klinis Covid-19
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi saat ini, masa inkubasi COVID-
19 berkisar antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi dalam 3 hingga
7 hari. Demam, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan dan batuk kering
dianggap sebagai manifestasi klinis utama. Gejala seperti hidung tersumbat,
pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang terjadi pada kasus yang
parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu minggu
setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat berkembang
menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik, asidosis metabolik
sulit untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk serta kegagalan
banyak organ, dll. Pasien dengan penyakit parah atau kritis mungkin mengalami
demam sedang hingga rendah, atau tidak ada demam sama sekali. Kasus ringan
hanya hadir dengan sedikit demam, kelelahan ringan dan sebagainya tanpa
manifestasi pneumonia.
3. Cara Penularan Covid-19

23
a. Penularan percikan pernapasan : Ini adalah cara utama penularan kontak
langsung. Virus ditularkan melalui percikan-percikan yang muncul saat
pasien batuk, bersin, atau bicara, dan orang-orang yang rentan mungkin
terinfeksi setelah menghirup percikanpercikan tersebut.
b. Penularan kontak tidak langsung : Virus ini bisa ditularkan melalui kontak
tidak langsung dengan orang yang terinfeksi. Percikan yang mengandung
virus tersimpan di permukaan suatu benda, yang mungkin disentuh oleh
tangan. Virus dari tangan yang terkontaminasi mungkin terbawa ke saluran
mukosa di mulut, hidung, dan mata orang tersebut dan membuatnya
terjangkit.
c. Kontak dengan hewan terinfeksi : Pada awal kemunculannya, virus corona
diyakini menular dari kontak langsung dengan hewan pembawa coronavirus.
Dalam hal ini, kebiasaan mengonsumsi hewan liar seperti kelelawar, pernah
menjadi sorotan.
4. Pencegahan Covid-19 dengan mencuci tangan
Berdasarkan bukti yang tersedia, COVID-19 ditularkan melalui kontak
dekat dan droplet, bukan melalui transmisi udara. Orang-orang yang paling
berisiko terinfeksi adalah mereka yang berhubungan dekat dengan pasien
COVID-19 atau yang merawat pasien COVID-19.
Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di
pelayanan kesehatan dan masyarakat. Langkah-langkah pencegahan yang
paling efektif di masyarakat meliputi:
a. Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan
tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat
kotor
b. Diam di dalam rumah
Physical distancing dengan cara di rumah saja merupakan himbauan yang
bertujuan untuk menekan risiko penyebaran virus corona penyebab
COVID-19. Hal itu dikarenakan virus corona bisa menular dengan

24
droplets yang tak disadari bisa dikeluarkan orang lain di sekitar. Tak
hanya itu, berinteraksi secara langsung dengan orang lain juga bisa
menjadi satu di antara penyebab penularan virus corona SARS-CoV-2.
Maka dari itu perlunya physical distancing dengan cara di rumah saja.
c. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut.
d. Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat
sampah;
e. Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan
kebersihan tangan setelah membuang masker;
f. Terapkan social distancing, menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang
mengalami gejala gangguan pernapasan.
g. Gunakan desinfektan
Penyemprotan desinfektan langsung kepada hewan, manusia, dan
tumbuhan tidak disarankan karena tidak berdampak positif, namun justru
cairan yang digunakan (alcohol, klorin, H2O2) bisa membuat iritasu pada
kulit, mulut, dan mata bahkan dapat bersifat karsinogenik. Penggunaan
desinfektan terbaik yaitu dengan langsung mengelap benda yang sering
kita sentuh, seperti permukaan meja, kursi,gagang pintu, tombol lift,
kunci mobil, saklar lampu, telepon, remote tv, toilet,dll
5. Pemeriksaan Penunjang Virus Corona (COVID-19)
Guna memastikan diagnosis COVID-19, beberapa pemeriksaan yang
dapat dilakukan adalah berikut:
a. Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh
tubuh untuk melawan virus Corona
b. Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi
virus Corona di dalam dahak
c. CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru
paru

25
26

Anda mungkin juga menyukai