LANDASAN TEORI
5
dan asuhan kesehatan
4) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan kesehatan di rumah, di panti dan di masyarakat
5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut
dan asuhan kesehatan di rumah
6) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan kesehatan dirumah dan di puskesmas
7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk
menuju keadaan sehat yang optimal.
6
keluarga dengan kecacatan tertentu (mental dan fisik).
2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi seperti anemia gizi berat (Hb kurang dari 8) atau
pun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko
tinggi, seperti perdarahan, infeksi, hipertensi , keluarga dengan balita
dengan BGM, keluarga dengan neonataus BBLR, keluarga dengan usia
lanjut jompo, dan atau keluarga degan kasus percobaaan bunuh diri.
3) Keluarga dengan tindak lanjut pelayanan kesehatan
a) Drop out tertentu, seperti ibu hamil, bayi, balita dengan keterlambatan
tumbuh kembang, dan penyakit kronis atau endemis.
b) Kasus pasca pelayanan kesehatan, seperti kasus pasca pelayanan
kesehatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan dan kasus
katarak yang di oprasi di puskesmas atau persalinan dengan tindakan
c. Tingkat komunitas
Pelayanan asuhan kesehatan berorientasi pada individu, keluarga
dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk
kelompok beresiko atau untuk masyarakat wilayah binaan dengan
memandang komunitas sebagai klien, individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik yang sehat atau sakit dan yang mempunyai masalah
kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan, serta ketidakmampuan.
1) Pembinaaan kelompok khusus, yaitu pembinaan yang dilakukan terhadap
kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatan seperti
berikut.
a) Terikat dalam institusi, misalnya panti, rutan atau lapas, pondok
pesantren, dan lokalisasi/WTS
b) Tidak terikat dalam institusi, misalnya karang werdha, karang balita,
KPKIA, kelompok pekerja informal, perkumpulan penyandang
penyakit tertentu (jantung, asma, DM, dll), dan kelompok kerja.
2) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah, seperti berikut
7
a) Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit, misalnya endemis
malaria, flariasis, DHF, dan diare.
b) Masyarakat di daerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk,
misalnya daerah kumuh di kota besar.
c) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol
dibanding dengan daerah lain misalnya dengan daerah AKB tinggi.
d) Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan
pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya cakupan
ANC rendah dan imunisasi rendah
e) Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan
mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya,
seperti daerah transmigrasi dan pemukiman masyarakat terasing.
8
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun
perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat di rumah
atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu, seperti TBC, kusta,
dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patah
tulang, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita
TBC, dan lain-lain.
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti
penderita AIDS, kusta, dan wanita tuna susila.
a. Tingkat pertama/primary health service.
Adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok yang dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Biasa dilakukan pada
masyarakat yang memiliki masalah atau masyarakat sehat. Sifat pelayanan
adalah pelayanan dasar yang dapat dilakukan di puskesmas, balai kesehatan
masyarakat, poliklinik dll.
b. Tingkat dua/secondary health service.
Diperlukan bagi masyarakat atau klien yang memerlukan perawatan rumah
sakit dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tanaga spesialis.
c. Tingkat tiga/tertiery health service.
Merupakan tingkat yang tertinggi. Membutuhkan tenaga ahli atau
subspesialis dan sebagai rujukan.
9
Misalnya, salah satu faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap angka
kematian ibu melahinorkan adalah karena banyaknya terjadi pernikahan dan
kehamilan dalam usia yang masih sangat muda. Peraturan diperlukan agar
tidak terjadi pernikahan dalam usia yang terlalu muda. Penyusunan dan
penerbitan peraturan tentang hal ini jelas berada di luar tugas dan wewenang
sektor kesehatan. Sebagaimana telah dikemukakan, keberhasilan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga diukur dengan IKS, yang
merupakan komposit dari dua belas indikator. Semakin banyak indikator yang
dapat dipenuhi oleh suatu keluarga, maka status keluarga tersebut akan
mengarah kepada Keluarga Sehat. Sementara itu, semakin banyak keluarga
yang mencapai status Keluarga Sehat, maka akan semakin dekat tercapainya
Indonesia Sehat.
Keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
juga sangat ditentukan oleh peran dan tanggung jawab dari lintas sektor
terkait. Apabila ditinjau dari segi pencapaian masing-masing Indeks Keluarga
Sehat, dapat diidentifikasi peran dan tanggung jawab lintas sektor yang
disajikan pada tabel.2.
1 Keluarga mengikuti program Keluarga 1. Tersedianya pelayanan KB sampai - BKKBN & jajarannya
Berencana (KB) ditingkat Desa/Kelurahan - Kemendes DTT
10
7. Tersedianya pelayanan medis & KB - Kemenkes & jajarannya
sampai di PUSKESMAS - Kemendes DTT
3 Bayi mendapat imunisasi dasar 1. Tersedianya pelayanan imunisasi dasar di Kemenkes & jajarannya
lengkap PUSKESMAS & FKTP lain - Kemendes DTT
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 1. Tersedianya pelayanan konseling ASI di Kemenkes & jajarannya lain
selama 6 bulan PUSKESMAS & FKTP
5 BALITA mendapatkan pemantauan 1. Posyandu yang berfungsi dengan baik - Kemendagri/Pemda &
pertumbuhan reguler (minimal 1 bulan sekali) jajarannya
- Kemendes DTT
11
NO INDIKATOR KELUARGA SEHAT PENDUKUNG KEBERHASILAN PIHAK YANG TERKAIT
7 Penderita hipertensi melakukan 1. Akses pelayanan terpadu PTM di FKTP Kemenkes & jajarannya
pengobatan secara teratur
2. Tersedianya posbindu PTM disetiap desa/ - Kemendagri/Pemda &
kelurahan yang berfungsi dengan baik jajarannya
- Kemendes DTT
8 Penderita gangguan jiwa 1. Akses pelayanan terpadu PTM di FKTP Kemenkes & jajarannya
mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan 2. Promosi oleh NAKES/di FASKES Kemenkes & jajarannya
tentang pengobatan & perlakuan
terhadap penderita gangguan jiwa
9 Anggota keluarga tidak ada yang 1. Tersedianya pelayanan konselingberhenti Kemenkes & jajarannya
merokok merokok di PUSKESMAS/FKTP & RS
12
3. Pemberlakuan kawasan dilarang Kemenpan &RB Kemendagri/Pemda &
merokok diperkantoran/perusahaan jajarannya
tempat2 umum
10 Keluarga mempunyai akses/ memiliki 1. Tersedianya sarana air bersih sampai ke - Kemenpu & jajarannya
sarana air bersih desa/kelurahan - Kemendagri/Pemda &
jajarannya
- Kemendes DTT
11 Keluarga mempunyai akses/ 1. Tersedianya jamban sehat disetiap - Kemenpu & jajarannya
menggunakan jamban sehat keluarga - Kemendagri/Pemda &
jajarannya
- Kemendes DTT
2. Tersedianya jamban sehat disekolah/ - Kemendikbud & jajarannya
madrasah & perguruan tinggi - Kemenag & jajarannya
- Kemenristekdikti
12 Keluarga sudah menjadi anggota 1. Tersedianya pelayanan kepersertaan JKN BPJS kesehatannya &
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mudah & efisien jajarannya
13
B. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
1. Pengertian PKMD
PKMD adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas
dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan
di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan yang sehat
sejahtera.
3. Tujuan PKMD
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat malalui upaya swadaya
masyarakat dalam meningkatkan swadaya masyarakat dan kesejahteraan
serta mutu hidup masyarakat.
14
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan kegiatan masyarakat.
2) Membentuk kader-kader kesehatan yang berasal dari masyarakat yang
mampu dan aktif dalam program pembangunan kegiatan desa.
3) Terjalinnya kerja sama kegiatan dari berbagai sektor masyarakat dengan
pemerintah secara terpadu.
4) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan turunnya angka
kematian, kesakitan, perbaikan status gizi masyarakat, dll.
15
Respiratory Syndrome (SARS). Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan
Sars-CoV-2.
16
c. Kontak dengan hewan terinfeksi : Pada awal kemunculannya, virus corona
diyakini menular dari kontak langsung dengan hewan pembawa coronavirus.
Dalam hal ini, kebiasaan mengonsumsi hewan liar seperti kelelawar, pernah
menjadi sorotan.
17
kebersihan tangan setelah membuang masker;
f. Terapkan social distancing, menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang
mengalami gejala gangguan pernapasan.
g. Gunakan desinfektan
Penyemprotan desinfektan langsung kepada hewan, manusia, dan
tumbuhan tidak disarankan karena tidak berdampak positif, namun justru
cairan yang digunakan (alcohol, klorin, H2O2) bisa membuat iritasu pada
kulit, mulut, dan mata bahkan dapat bersifat karsinogenik. Penggunaan
desinfektan terbaik yaitu dengan langsung mengelap benda yang sering
kita sentuh, seperti permukaan meja, kursi,gagang pintu, tombol lift,
kunci mobil, saklar lampu, telepon, remote tv, toilet,dll.
D. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Menurut JNCIV, Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi
normal, yaitu systole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
18
2. Penyebab Hipertensi
Penyebab Hipertensi antara lain : Penyakit saluran kemih, penyakit
endokrin, arteriosklerosis, merokok, minum-minuman alkohol, tekanan tinggi
kolesterol, elastisitas dinding aorta menurun, katub jantung menebal dan
menjadi kaku, kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen
pembuluh darah.
3. Klasifikasi
19
5. Faktor Resiko Hipertensi
Pada kejadian hipertensi, faktor resiko dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
faktor resiko yang tidak dapat diubah dan faktor resiko yang dapat diubah.
Faktor resiko yang tidak dapat diubah terdiri dari usia, jenis kelamin, dan
keturunan (genetik), sedangkan faktor resiko yang dapat diubah terdiri dari
obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein berlebih, konsumsi
garam berlebih, stress, serta keseimbangan hormonal.
Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya
hipertensi. Merokok dapat menyebabkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen
untuk disuplai ke otot jantung mengalami peningkatan. Bagi penderita yang
memiliki aterosklerosis atau penumpukan lemak pada pembuluh darah,
merokok dapat memperparah kejadian hipertensi dan berpotensi pada penyakit
degeneratif lain seperti stroke dan penyakit jantung.
6. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang
berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri,
serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup
penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya
kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya. Contoh
komplikasi yag dapat terjadi yaitu stroke, gagal jantung, kerusakan gagal ginjal,
kerusakan jaringan otot.
20
d. Menjaga berat badan agar tetap stabil
e. Menghindari minum – minuman keras
f. Menghindari merokok
g. Istirahat yang cukup
h. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersukur serta perbanyak
surga
i. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup orang
dengan hipertensi dan mencegah hipertensi.
E. Merokok
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang 70 hingga 120 mm
(bervariasi) dengan diameter sekitar 10 mm. Di dalamnya berisi daun- daun
tembakau yang dicacah. Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan
ini didasarkan atas ada atau tidaknya filter bahan pembungkus rokok, dan bahan
baku atau isi rokok (Rahmat Fajar, 2011).
21
d. Amonia
Gas tidak berwarna terdiri dari nitrogen dan hidrogen, serta memiliki bau
yang tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh.
Zat ini apabila disuntikan akan membuat seseorang pingsan atau koma.
e. Tar
Tar merupakan zat kimia yang dihasilkan saat tembakau dibakar. Ia
mengandung sebagian besar penyebab kanker dan bahan kimia berbahaya
lainnya dalam asap tembakau. Ketika asap rokok dihirup, tar dapat
membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru. Kondisi tersebut
dapat merusak paru-paru, menyebabkan kanker, emfisema, atau masalah
paru-paru lainnya.
f. Insektisida
Zat ini pun sangat beracun dan umumnya banyak digunakan untuk
membunuh serangga.
g. Polycylik
Zat ini yang menyerang paru-paru dan menyebabkan kerusakan yang fatal
bagi perokok aktif.
h. Karsinogen
Karsinogen adalah zat-zat yang dapat mengakibatkan tumor melalui kontak
dengannya (lokal inhalasi) atau secara oral (usus). Ada banyak zat kimia
yang bersifat karsinogen, misalnya tar yang terbentuk dari pembakaran
tembakau dan kertas : antara merokok dan kanker paru, tenggorokan,
kandung kemih terdapat hubungan langsung yang jelas.
Asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau dan kertas sigaret
mengandung berbagai zat kimiawi yang sangat berbahaya dan mampu
memicu penyakit kanker bagi siapa pun yang menghirupnya. (Rahmat Fajar,
2011).
22
3. Jenis-jenis perokok
a. Perokok Pasif
Perokok pasif atau dikenal dengan namaInvolutary Smoking adalah
satu istilah yang diberikan bagi mereka seolah dipaksa untuk menghirup
asap rokok dari perokok aktif yang ada di sekeliling mereka.
Penelitian akan bahaya yang dialami oleh perokok pasif belum begitu
banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang mengkaji permasalahan
berbahaya yang dialami oleh perokok aktif ini menunjukan suatu fakta yang
menarik, yakni bahwa perokok pasif tidak rentan terhadap berbagai bahaya
yang kelak dialami oleh para perokok aktif.
b. Perokok Aktif
Perokok aktif adalah mereka yang terbiasa merokok, dan menanggung
akibatnya sendiri. Perokok aktif orang yang mengkonsumsi rokok secar
ruitn, meskipun itu hanya satu batang dalam sehari atau orang yang
menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba
dan cara menghisap rokok hanya menghembuskan asap, walau tidak dihisap
dan tidak masuk kedalam paru-paru.
c. Berdasarkan jumlah perokok dibagi menjadi
1) Perokok Ringan
Perokok yang menghabiskan sekitar 1-10 batang rokok per hari.
2) Perokok Sedang
Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per hari.
3) Perokok Berat
Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari. (Rahmat Fajar,
2011).
23
zat berbahaya bernama nikotin. Zat ini berasal dari daun tembakau yang
merupakan bahan baku utama rokok. Pada saat orang menghisap rokok, asap
yang mengandung nikotin masuk kedalam tubuh dan mencemari paru-paru.
Selain menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, rokok dapat berakibat
buruk pada orang lain yang ada disekitarnya. Orang ini disebut perokok pasif.
Akibatnya perokok pasif pun mengalami gangguan yang sama dengan perokok
aktif. Tar yang terkandung di dalam rokok akan menempel di dinding.
Akibatnya, warna cat cenderung kecoklatan. Asap rokok juga menyumbang
peningkat pencemaran udara.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh rokok antara lain :
a. Kanker paru-paru
Diketahui sekitar 90% kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Hal ini
karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru- paru. Zat ini
akan merangsang sel di salam paru-paru akan tumbuh abnormal.
b. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih terjadi sekitar 40% dari perokok. Studi menemukan
kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen
yang mengarah kepada kanker kandung kemih.
c. Kanker payudara
Perempuan yang merokok mengebangkan resiko kanker payudara. Hasil
studi menunjukan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun.
d. Kanker serviks
Sekitar 30 persen kematian atas kanker serviks disebabkan oleh merokok.
Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh
virus menular seksual.
e. Kanker kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus
sehingga menyebabkan kanker kerongkongan
24
f. Kanker ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan
tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan
berbahaya lainnya sehingga karbondioksida dan tar menyebabkan perubahan
denyut jantung, pernapasan, sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang
disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mnegubah sel DNA dan
merusak sel-sel ginjal.Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan
memicu kanker.
g. Kanker pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap
yang tertelan sehingga meningkatkan resiko kanker gastrointestinal
(pencernaan).
h. Kanker mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali
lebih besar mengalamai kanker mulut dibandingan dengan orang yang tidak
merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap beresiko 50 kali
lipat lebih besar.
i. Serangan jantung
Nikotin dalam rokok akan menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dalam
meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil
oksigen dalam darah lebih banyak yang menbuat jantung memompa darah
lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah
tinggi, maka akan menyebabkan serangan jantung.
j. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa
mengakibatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena
merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri
sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika
seseorang sudah mengalami impotensi, meka bisa menjadi peringatan.
25
5. Cara menghilangkan kebiasaan merokok
a. Tekad batin yang kuat pertimbangkan terlebih dahulu untuk membuat
sebuah daftar alasan berhenti merokok untuk bertujuan menopang tekad.
b. Berfikir positif, yakni berfikir positip untuk berhenti merokok.
c. Atur target berhenti merokok. Merokok tidak dapat langsung berhenti begitu
saja, itu mungkin akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan dan akan terasa
menyiksa. Dengan mengursanginya sedikit demi sedikit.
d. Dukungan dari teman serta keluarga agar proses berhenti merokok akan
berjalan dengan lancar, mintalah bantuan dari teman atau keluarga untuk
mengingatkan agar tidak merokok.
e. Tidur lebih banyak. Ini bertujuan karena tubuh serta jiwa akan menjadi lebih
lelah karena terdapat tekanan untuk berhenti merokok sehingga hal ini
membutuhkan istirahat yang lebih banyak.
f. Cari kegiatan yang dapat menyibukkan diri. Kegiatannya seperti, bekerja,
bersepeda, berolahraga, dan lain-lain.
g. Kunjungi tempat tanpa asap rokok.
h. Minum air putih yang banyak.
i. Hindari kebiasaan yang membuat ingin merokok.
j. Sibukan diri dengan makan.
k. Mencari pengganti rokok, misalnya dengan makan permen.
l. Mencoba akupuntur. Akupuntur dapat menjadi sebuah metode alami dalam
pengobatan ketergantungan terhadap nikotin dan tanpa rasa sakit serta aman.
(Aiman Husaini, 2010)..
F. Pengolahan Sampah
1. Definisi
Pengelolaan sampah adalah suatu bidang yang berhubungan dengan
pengaturan terhadap penimbunan, penyimpanan (sementara, pengumpulan,
pemidahan/pengangkutan, pemprosesan, dan pembuangan sampah) dengan
26
suatu cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat
seperti teknik (engineering), perlindungan alam (conversation), keindahan dan
pertimbangan-pertimbangan lainnya, serta mempertimbangkan sikap
masyarakat.
27
4. Tahap pengelolaan sampah padat
a. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber, misalnya kantor,
rumah tangga, hotel dan sebagainya. Pertama, penyimpanan sementara yang
perlu diperhatikan konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor, memiliki
tutup, mudah dibuka tanpa mengotori tangan, serta ukuran (mudah
diangkut) kedua, untuk membangun suatu depo, ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi antara lain dibangun diatas permukaan tanah dengan
ketinggian bangunan setinggi kendaraan pengangkut sampah, memiliki dua
pintu dan memiliki dua ventilasi. Ada kran air untuk membersihkan, tidak
menjadi tempat tinggal/sarang lalat dan tikus, serta mudah dijangkau oleh
masyarakat. Ketiga, pengumpulan sampah padat dilakukan dengan dua
metode, yaitu : (a) system duet (tempat sampah kering dan basah) ; (b)
system trio (tempat sampah basah, kering dan tidak mudah terbakar).
b. Tahap pengangkutan
Cara pengangkutan di daerah perkotaan dengan daerah pedesaan berbeda. Di
kota umumnya ada petugas khusus yang menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat
penghasil sampah, khususnya menyangkut pembiayaan. Sedangkan di
daerah pedesaaan umumnya dapat dikelola sendiri oleh masing-masing
anggota keluarga yang belum memerlukan tempat penampungan sementara
(TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah dapat dikelola secara
langsung, sampah yang sulit membusuk dibakar, sedangkan sampah yang
mudah membusuk dijadikan pupuk kompos untuk keperluan pertanian dan
perkebunan.
c. Tahap pengelolaan dan pemusnahan, hal ini dapat dilakukan dengan dua
metode.
1) Metode memuaskan
a) Sanitary landfill (ditanam), yaitu pemusnahan sampah dengan
membuat lubang di tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun
28
dengan tanah. Cara ini memerlukan persyaratan harus tersedia tempat
yang luas, tersedia tanah untuk menimbunnya, dan tersedia alat-alat
besar.
b) Incineration (dibakar), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan
membakar di dalam tungku pembakaran khusus. Manfaat system ini
volume sampah dapat diperkecil sampai 1/3, tidak memerlukan ruang
yang luas, panas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber uap,
dan pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam
kerja. Adapun akibat penerapan metode incineration adalah
memerlukan biaya besar, lokasi pembuangan pabrik sulit didapat,
karena keberadaan penduduk, peralatan yang digunakan dalam
insinerasi (charging apparatus, chimney/stalk, furnace, miscellaneous
features dan combustion).
c) Composting (dijadikan pupuk) ; mengelola sampah menjadi pupuk
kompos ; khususnya untuk sampah organic (daun-daunan, sisa
makanan, dan sampah lain yang mudah membusuk). Didaerah
pedesaaan, cara ini mudah dilaksanakan, sebab hampir mayoritas
masyarakat memiliki area lahan tanah yang cukup, sedangkan di
perkotaan tidak semua keluarga dapat melakukan cara ini, karena
terbatasnya area lahan. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan
membudayakan pada tiap rumah agar memisahkan sampah organic dan
anorganik bagi yang memiliki area lahan dapoat dikelola menjadi
pupuk untuk keperluan tanaman. Sedangkan sampah anorganik
dibuang dan akan dimanfaatkan oleh pemulung. Dengan demikian,
sampah akan menjadi berkurang.
2) Metode yang tidak memuaskan
a) Open dumping, yaitu pembuangan sampah yang dilakukan secara
terbuka. Hal ini akan menjadi masalah jika sampah yang dihasilkan
adalah sampah organic yang membusuk dapat menimbulkan
29
gangguan pembauan dan estetika serta menjadi sumber penularan
penyakit
b) Dumping in water, yaitu pembuangan sampah kedalam air. Hal ini
akan dapat mengganggu rusaknya ekosistem air, air akan menjadi
kotor, warnanya berubah dan menimbulkan sumber penyakit yang
ditularkan melalui air (water borne disease)
c) Burning on premises/individual inceneration, yaitu pembakaran
sampah dilakukan di rumah-rumah tangga.
G. Kebiasaan Olahraga
1. Pengerian olahraga
Olahraga adalah sesuatu yang bisa dinikmati oleh semua orang untuk
mempertahankan kebugaran tubuh agar tetap sehat. Olahraga adalah suatu
bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan
tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme
dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi sistem
kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit
serta stress.
30
Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-
hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan
tugasnya. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat
dilakukan setiap hari. Dengan majunya dunia teknologi memudahkan semua
kegiatan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi kurang bergerak
(hypokinetic), seperti penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga
berjalan, tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang akan menimbulkan
penyakit akibat kurang gerak. Gaya hidup terus-menerus dalam bekerja dan
kurang gerak ditambah dengan adanya faktor risiko, berupa merokok, pola
makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak menular
(degeneratif) seperti : penyakit jantung, pembuluh darah, tekanan darah tinggi,
diabetes melitus, berat badan lebih (obesitas), osteoporosis, kanker usus,
depresi dan kecemasan. Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian
besar masyarakat Indonesia, baik di kota besar maupun dipelosok pedesaan.
2. Macam-macam olahraga
a. Senam
b. Jalan-jalan pagi
c. Lari-lari pagi
d. Olahraga kelompok
e. Seperti sepak bola, volley, tenis meja.
3. Manfaat olahraga
Rajin olahraga tentunya bisa membantu menurunkan berat badan,
mendapatkan tubuh yang indah serta menjaga kebugaran. Tapi tak hanya
sampai disitu, banyak keuntungan lain yang bisa kita dapat dengan berolahraga.
Berikut 8 manfaat olah raga:
31
a. Jantung lebih sehat
Olahraga memacu jantung untuk memompa, sehingga membuatnya lebih
kuat dan sehat. Latihan secara rutin bisa menghindarkan anda dari penyakit
jantung dan serangan jantung mendadak.
b. Meningkatkan performa kerja otak
Kegiatan olahraga mampu meningkatkan pasokan oksigen dalam tubuh,
memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh terutama aliran darah ke otak. Hal
ini dipercaya bisa meningkatkan kinerja otak lebih baik. Manfaat olahraga
yang satu ini tentu sangat membantu kita dalam belajar ataupun bekerja.
Tidak hanya itu, kita akan menjadi lebih kreatif dan mampu meningkatkan
konsentrasi otak. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan kaitan antara
olahraga rutin dan peningkatan produktivitas kerja. Menurut para ilmuwan,
olahraga membuat pikiran lebih jernih serta menambah produksi hormon
endorphin yang membantu anda bersemangat untuk mengerjakan tugas
kantor tambahan.
c. Tulang lebih kuat
Latihan angkat beban wajib dilakukan jika anda ingin memiliki tulang yang
sehat dan kuat. Angkat bisa membantu melawan osteoporosis dan
menambah massa otot. Diimbangi sama sumber vitamin dan kalsium juga.
d. Lebih berenergi
Orang yang rutin berolehraga lebih jarang mengalami kelelahan dalam
aktivitas hariannya, karena olahraga merupakan pembangkit energi yang
alami.
e. Tidur berkualitas
Olahraga minimal tiga hingga lima kali seminggu telah terbukti membantu
seseorang tidur lebih nyenyak. Alasan pertama, olahraga membuat napas
teratur. Kedua, tubuh akan menjadi lelah setelah olahraga sehingga tubuh
akan tidur lebih nyenyak untuk memulihkan tenaga.
32
f. Meningkatkan daya tahan tubuh
Melakukan olahraga secara teratur bisa mempengaruhi beberapa hormon
yang ada didalam tubuh. Misalnya adrenalin atau serotonin, dimana kedua
hormon ini termasuk hormon yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita.
Jadi bisa kita bayankan, bila daya tahan tubuh kita meningkat, tentu tubuh
pun akan terhindar dari berbagai penyakit ringan seperti flu atau batuk. Tapi
jangan olahraga secara berlebihan karena justru bisa membuat sakit.
g. Mood yang lebih baik
Meskipun melelahkan, anda akan merasa lebih cantik dan bahagia setelah
berpeluh keringat karena olahraga. Itu karena otak melepaskan endorphin
saat latihan yang bisa meningkatkan mood selama beberapa jam bahkan
berhari-hari setelah olahraga. Saat tubuh lebih kuat dan sehat, anda pun jadi
lebih percaya diri dan positif.
h. Membakar lemak
Bagi anda yang sedang ingin melakukan diet, manfaat olahraga yang satu ini
bisa anda buktikan sendiri. Olahraga adalah aktivitas yang sangat dianjurkan
untuk dilakukan secara rutin bagi anda yang ingin melangsingkan tubuh.
Gerakan-gerakan tubuh saat berolahraga akan mampu membakar lemak
dalam tubuh.
33
pada minggu pertama, catatlah. Malalui catatan ini anda bisa melihat
beberapa kemajuan yang anda capai.
c. Pilih waktu olahraga yang cocok
“Saya tak punya waktu olahraga”. Itu alasan yang tidak bisa diterima, karena
alasan yang sering dipakai untuk tidak mau olahraga. Padahal anda punya
waktu kalau anda mau. Banyak alat olahraga yang bisa digunakan didalam
rumah. Tiga setengah jam setiap minggu bisa disediakan asal anda pintar
membagi waktu.
d. Ajak teman dan keluarga atau masuk klub olahraga
Kalau anda malas berolahraga, orang lain dapat membantu. Dengan bantuan
alat olahraga maupun olahraga dengan teman-teman atau keluarga bisa
menyenangkan selain membuat badan sehat.
e. Pilih olahraga yang anda sukai
Ini kunci penting agar rajin berolahraga. Cobalah beberapa jenis olahraga
dan alat olahraga sampai anda menemukan yang paling anda sukai. Ada
beberapa yang dapat anda lakukan dengan mudah, seperti jalan, yoga, taichi,
dan berenang.
f. Variasi olahraga
Agar tidak bosan berolahraga, anda bisa melakukan variasi olahraga.
Misalnya: hari ini berolahraga sepak bola, esok harinya berolahraga bulu
tangkis, hari berikutnya berenang atau diselingi dengan alat olahraga yang
mudah dipakai di dalam rumah.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan setelah berolahraga adalah :
a. Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga, makanlah makanan
lunak/cairan seperti bubur kacang hijau.
b. Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi.
c. Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah.
34