Metta Santoso - 1601470054 - HIPOVOLEMIK
Metta Santoso - 1601470054 - HIPOVOLEMIK
A. Pendahuluan
Syok adalah suatu keadaan dimana oksigenasi jaringan dan perfusi jaringan
tidak adekuat yang di sebabkan karena adanya gangguan sirkulasi. Akibat syok
adalah terjadinya gangguan fungsi organ yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kematian apabila tidak segera di tanggulangi. Sangat vital bagi
anda untuk mempelajari bagaimana mengenali tanda dan gejala trauma serius
dan syok. Identifikasi awal, perawatan yang sesuai dan transport yang cepat
sangat berpengaruh terhadap kemungkinan pasien untuk bertahan hidup.
Memahami tanda, gejala dan manajemen perdarahan dan syok adalah bagian
penting perawatan prehospital.
1. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi atau kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mendistribusikan
darah ke seluruh tubuh. Sistem ini mempunyai tiga
Sistem sirkulasi atau kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mendistribusikan
darah ke seluruh tubuh. Sistem ini mempunyai tiga komponen utama:
jantung,pembuluh dan darah yang mengalir didalamnya. Jantung Adalah organ
muskular yang terletak di dalam rongga dada, di belakang sternum. Tugasnya
adalah memompa darah yang akan menyuplai oksigen dan nutrisi untuk seluruh
tubuh. Untuk menyediakan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup bagi seluruh
tubuh, jantung harus memompa dengan ritme dan kecepatan yang adekuat. Darah
bersirkulasi didalam tubuh melalui tiga macam pembulu darah.
1.
CO = HR X SV
Keterangan:
CO : Cardiac Output (curah jantung)
HR : Heart Rate (laju atau frekuensi denyut jantung)
SV : Stroke Volume (volume sekuncup)
SVR : Systemic Vascular Resistant (tahanan pembuluh darah sistemik)
Gambar 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curah Jantung ( Kazzi AA, Halamka JD 2013)
Tanda dan
Pemeriksaan Stadium I Stadium II Stadium III Stadium IV
klinis
Kehilangan
Darah % 15% 15-30% 30-40% >40%
Kesadaran
Sedikit cemas sangat
Cemas cemas/ letargi
Bingung
Frekuensi
Jantung atau <100x/ >100- >120- >140x
Nadi menit 120x/menit 140x/menit /menit
Jika dicurigai terjadi diseksi dada karena mekanisme dan penemuan dari
foto polos dada awal, dapat dilakukan transesofageal echocardiography, aortografi,
atau CT-scan dada. Jika dicurigai terjadi cedera abdomen, dapat dilakukan
pemeriksaan FAST (Focused Abdominal Sonography for Trauma) yang bisa
dilakukan pada pasien yang stabil atau tidak stabil. CT-Scan umumnya dilakukan
pada pasien yang stabil. Jika dicurigai fraktur tulang panjang, harus dilakukan
pemeriksaan radiologi. Hasil pemeriksaan yang dapat mendukung diagnosis,
diantaranya: penurunan HCT, penurunan Hb, penurunan RBC dan jumlah platelet,
peningkatan serum potassium, sodium, lactate dehydrogenase, creatinin, dan BUN,
peningkatan berat jenis urin (> 1.020) dan osmolalitas urin; sodium urin < 50 mEq/L,
penurunan creatinin urin, penurunan pH, peningkatan PaCO2, gastroskopi, X-Ray,
aspirasisi lambung melalui NGT, pemeriksaan koagulasi pada disseminated
intravascular coagulation (DIC).( Lewis, Heitkemper, Dirksen,2008)