Anda di halaman 1dari 15

Tujuan Skenario II

General Learning Objective pada pembelajaran skenario II adalah Setelah mengikuti


tutorial ini, mahasiswa mampu mengelompokkan hasil pengkajian dan menegakkan
diagnosa keperawatan kedalam format analisa data.

Skenario

Family
Di Desa pelangi Rt. 01 Rw. 11 , sebuah keluarga dengan nama kepala keluarga Tn.S 37
tahun dengan latar belakang pendidikan adalah SMA dan Ny. A berusia 33 tahun dengan
latar belakang pendidikan adalah SD. Tuan S bekerja sebagai seorang petani dengan
pendapatan perbulan sebesar Rp. 1.000.000,00. Tn. S mempunyai 3 orang anak, dengan
anak pertama perempuan bernama Cantika berusia 15 tahun di bangku kelas 2 SMP, anak
kedua laki-laki bernama Firman berusia 10 tahun di bangku kelas 2 SD, anak ketiga
perempuan bernama Desy berusia 5 tahun di bangku TK. Tn. S memiliki 2 orang saudara
kandung laki-laki dan perempuan, ayah beliau sudah lama meninggal dunia. Tn. S berasal
dari suku Banjar, dan beliau beragama Islam. Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga
untuk rekreasi hanya dengan menonton televisi di rumah dan dalam sepekan berkunjung
ke sanak saudara atau tetangga dekatnya. Tn. S menderita penyakit hipertensi (tekanan
darah 200/100 mmHg), sebelumnya tuan S tidak pernah dirawat di rumah sakit, tuan S
hanya pernah menderita penyakit batuk dan pilek yang dianggap hanya penyakit biasa.
Tn. S tinggal di suatu rumah yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1
kamar mandi, dan di depan rumah ada teras. Bangunan rumah berbentuk segi empat
dengan lantai rumah terbuat dari keramik dengan kondisi cukup bersih, penerangan dan
ventilasi cukup, sumber air dan air untuk diminum menggunakan sumur, toilet
menggunakan safety tank yang terletak di belakang rumah, di depan rumah terdapat
halaman seluas 2x3 m2. Keluarga Tn. S tinggal di lingkungan tempat tinggal dengan
mayoritas penduduk kerja sebagai petani, internaksi antar warga banyak dilakukan pada
malam hari karena disiang harinya warga bertani. Keluarga Tn.S menempati rumah yang
ditempatinya sejak menikah hingga sckarang Tn.S merupakan anggota masyarakat yang
aktif dalam mengikuti kegiatan di lingkungannya, interaksi dengan warga sekitar
dilakukan dengan baik, Tn.S sangat rajin datang ke PUSKESMAS untuk mengetahui
kondisi kesehatan keluarganya, Keluarga Tn.S sangat harmonis, mereka selalu
bermusyawarah dalam setiap masalah di dalam rumah tangganya, komunikasi dilakukan
dengan cara terbuka dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan, anggota keluarga
saling memperhatikan satu sama lainnya. Tn. S merupakan kepala keluarga yang sangat
bertanggungjawab terhadap keluarganya, sedangkan Ny.A merupakan scorang ibu rumah
tangga yang senantiasa selalu memelihara rumah dan anggota keluarganya, Keluarga
melaksanakan nilai-nilai, norma-norma, dan agama secara baik, di rumah selalu
melaksanakan ibadah sholat berjamah, Tn.S mengangap penyakit hipertensi adalah
penyakit yang umum diderita oleh seseorang, seusianya. anggota keluarga hidup sangat
rukun dimana Tn.S dan Ny.A selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang
baik. Keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit hipertensi,
keluarga juga kurang mampu untuk mengambil keputusan tentang masalah kesehatan
karena tidak mengetahui sccara luas tentang hipertensi, keluarga juga kurang memahami
bagaimana penanganan penyakit hipertensi, Ny.A menggunakan kontrasepsi suntik, Tn.S
sering mengeluhkan tentang, gejala- gejala hipertensi yang dideritanya seperti nyeri
kepala parah, pusing. penglihatan burum, mual, telinga berdengung, detak jantung tidak
teratur, dan mudah lelah, sedangkan Ny.A hanya pasrah kepada Tuhan tentang penyakit
yang diderita suaminya, keluarga hanya bisa berdiskusi tentang penyakit dari Tn.S, dalam
pengobatan keluarga hanya membawa Tn.S ke PUSKESMAS terdekat dan hasil dari
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tandn vital TD 200/100 mmHg, RR28 /menit, suhu
36,5 °C,TB 160 cm dan BB : 55 Kg Pemeriksaan fisk kepala dan leher tidak ditemukam
kelainan bentuk normal tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis,
tidak ada pembesaran kelenjar tirod, konjungtiva anemis, katarak, penglihatan dan
pendengaran baik, tidak ada masalah dengan hidung, tidak ada kelainan pada mulut,
pergerakan dada simetris, suara jantung SI dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, tidak
ada suara mur-mur, wheezing ronchi, dan pernapasan cuping hidung, pada abdomen tidak
ada pembesaran hepar, tidak ada kembung, pergerakan peristaltik usus baik dan tidak ada
bekas luka, pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema, tidak ada kelumpuhan.
Tn.S mampu menggerakan persendian serta mampu mengangkat dan melipatnya secara
sempurna. Keluarga sangat berharap tuan S dapat sembuh emis, tidak ada itnya dan dapat
melakukan aktifitas sehari-hari dengan nyaman.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : ………………………………………………………………………..


Tempat Praktik : ………………………………………………………………………..
Tanggal Praktik : ………………………………………………………………………..
Tanggal Pengkajian : ………………………………………………………………………..

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : TN. F ( 40 thun)
Alamat : desa GULA AREN rt.02 rw.01
Pekerjaan KK : DI PABRIK KAYU
Pendidikan KK : SD
Tife Keluarga :
Suku Bangsa : BANJAR
Agama : ISLAM
Komposisi Keluarga :
Hub Status
No Nama JK dgn Umur Imunisasi Ket
Klien

BCG Polio DPT Hep Cam


pak
tn s

GENOGRAM
Aturan Pembuatan Genogram:

a. Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri


b. Umur anggota keluarga ditulis pada symbol laki-laki/perempuan
c. Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah symbol laki-laki/ perempuan
d. Penggunaan symbol dalam genogram

Keterangan :

Status sosial ekonomi keluarga :


Tuan F DAN ISTRI BEKERJA DI PABRIK KAYU DENGAN PENGHASILAN 750000 DAN
600000

Aktivitas rekreasi keluarga :


Hanya dengan menonton tv di rumah dan berkunjung serta kadang2 berkumpul dengan sanak saudara
atau tetangga dekatnya

II. Riwayat dan perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini :


………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Riwayat kesehatan keluarga inti :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
III. Data Lingkungan
Karakteristik Rumah :
. Tn. S tinggal di suatu rumah yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur,
1 kamar mandi, dan di depan rumah ada teras. Bangunan rumah berbentuk segi
empat dengan lantai rumah terbuat dari keramik dengan kondisi cukup bersih,
penerangan dan ventilasi cukup, sumber air dan air untuk diminum menggunakan
sumur, toilet menggunakan safety tank yang terletak di belakang rumah, di depan
rumah terdapat halaman seluas 2x3 m2.

Denah

Karakteristik Tetangga dan Komunitas :


Keluarga Tn. S tinggal di lingkungan tempat tinggal dengan mayoritas penduduk kerja sebagai petani,
internaksi antar warga banyak dilakukan pada malam hari karena disiang harinya warga bertani.

Mobilitas Geografis Keluarga :


Keluarga Tn.S menempati rumah yang ditempatinya sejak menikah hingga sckarang

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Tn.S merupakan anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan di
lingkungannya, interaksi dengan warga sekitar dilakukan dengan baik, Tn.S sangat
rajin datang ke PUSKESMAS untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarganya,
Keluarga Tn.S sangat harmonis, mereka selalu bermusyawarah dalam setiap masalah
di dalam rumah tangganya, komunikasi dilakukan dengan cara terbuka dan bijaksana
dalam mengambil setiap keputusan, anggota keluarga saling memperhatikan satu
sama lainnya.

Sistem pendukung keluarga :


Tn. S mempunyai 3 orang anak, dengan anak pertama perempuan bernama Cantika
berusia 15 tahun di bangku kelas 2 SMP, anak kedua laki-laki bernama Firman
berusia 10 tahun di bangku kelas 2 SD, anak ketiga perempuan bernama Desy berusia
5 tahun di bangku TK. Tn. S memiliki 2 orang saudara kandung laki-laki dan
perempuan, ayah beliau sudah lama meninggal dunia.
IV. Struktur Keluarga
Struktur Peran :
Formal:
TN.S sbgai kepala keluarga dan NY.A sbgai istri , CANTIKA, FIRMAN, DESY sbgai anak.
Informal:
Tn. S merupakan kepala keluarga yang sangat bertanggungjawab terhadap
keluarganya, sedangkan Ny.A merupakan scorang ibu rumah tangga yang senantiasa
selalu memelihara rumah dan anggota keluarganya.
Nilai atau norma keluarga :
Keluarga melaksanakan nilai-nilai, norma-norma, dan agama secara baik, di rumah
selalu melaksanakan ibadah sholat berjamah

Pola komunikasi keluarga :


………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Struktur Kekuatan Keluarga :
Keluarga merupakan keluarga inti yg terdiri suami,istri, dan 3 orang anak yang satu sma lain
memperhatikan

V. Fungsi Keluarga
Fungsi Efektif :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Fungsi Sosialisasi :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Fungsi Reproduksi :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Fungsi Ekonomi :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Perawatan Kesehatan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
VI. Stres dan Koping Keluarga
Stresor jangka pendek dan panjang :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Strategi koping yang digunakan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………
Strategi adaptasi disfungsional :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………

Harapan Keluarga :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap individu anggota keluarga


Lakukan Pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga

Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ektremitas


B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
.
1. DS:tn.f menganggap pnykit
tbcadlh pnykityg umum di
drta org seusianya keluarga
kurang menyadari dampak
masalah Kesehatan akibat
penyakit tbc, keluarga juga
kurang mampu untuk
mengambil keputusan
tentang masalah Kesehatan
karena tidak mengetahui
secara luas tbc, keluarga
juga kurang memahami
bagaimana penanganan
penyakit tbc dan lngkah2
yg hrus si lkkan dlm mncgh
pnlrn pnykt , kelrga tdk
mngmnkn brang2 yg bsa
mnlarkn pnyktnya

DO:
2. DS: tn.F mengeluh batuk
terus menerus

DO: penerangan dan


ventilasi dalam kamar
kurang memadai ( di kamar
tidur tdk ada s
inar matahari yg masuk)

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan :


1.

2.

3.

3. Skoring Prioritas Masalah :


Skoring dilakukan apabila rumusan diagnosis keperawatan lebih dari satu, proses scoring
menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon & Maglaya (1978).
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan yang terdiri dari:
 Tentukan skornya sesuai denga kriteria yang telah dibuat
 Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot
 Skor yang diperoleh × Bobot
Skor Tertinggi
 Jumlah skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu
5)
Skoring Diagnosa Keperawatan (Bailon & Maglaya, 1978)
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
.

1. Sifat Masalah

Skala:

 Tidak/kurang sehat 3
 Ancaman kesehatan 1
 Keadaan sejahtera 2

2. Kemungkinan Masalah
Untuk di Ubah

Skala :
2 2
 Mudah
 Sebagian 1
 Tidak Dapat
0

3. Potensial Masalah Untuk


di Cegah

Skala :
3
1
 Tinggi
 Cukup 2
 Rendah 1

4. Menonjolnya Masalah

Skala :

 Masalah Berat, harus 2


segera ditangani 1
 Ada masalah, tetapi tidak
perlu ditangani 1
 Masalah tidak dirasakan

4. Prioritas Dignosa Keperawatan


(di buat urutan/prioritas diagnosa dari hasil perhitungan scoring diagnosa keperawatan
keluarga)
No Diagnosa Keperawatan Skor
.

C. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa keperawatan :
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Tujuan Kriteria Hasil/Standart Intervensi
Kognitif
Afektif

Psikomotor

A. Implementasi

Tanggal/ Diagnosa Implementasi


Waktu Keperawatan
1 1.
2.
3.

B. Evaluasi (Catatan Perkembangan Keluarga)

No. Tangga Jam Evaluasi Paraf


Diagnos l
a
S : adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang
dirasakan secara subyektif oleh keluarga
setelah dilakukan implementasi
O : Keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi
oleh perawat menggunakan pengamatan
yang obyektif setelah implementasi
A : Merupakan analisis perawat setelah
mengetahui respon subyektif dan obyektif
keluarga yang dibandingkan dengan kriteria
dan standar pada rencana keperawatan
P : Perencanaan selanjutnya setelah perawat
melakukan analisis

Anda mungkin juga menyukai