PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
2. Sebutkan jalur kepemimpinan?
3. faktor apa sajakah yang mempengaruhi kepemimpinan?
4. Bagaimana tifologi kepemimpinan?
5. Apa saja fungsi kepemimpinan?
6. Pendekatan apa saja yang dilakukan oleh pemimpin?
7. Sebutkan ciri ciri pemimpin yang efektif!
C. Tujuan
1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Prilaku Organisasi
2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan rumusan masalah
3. Untuk mengetahui fungsi rumusan masalah
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan
pengajaran di bidang pendidikan maupun di bidang pelatihan-pelatihan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Artinya :“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling
baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya".(QS. Al-Qashash : 26)
1) Ordway Tead
1
Soekarso-Agus Dosro-Iskandar Putong-Cecep Hidayat, Teori Kepemimpinan (Jakarta, Mitra
Wacana Media, 2010) hal.15
3
Dalam bukunya The Art Of Leadership menyertakan Kepemimpinan
adalah kegiatan mempengaruhui orang orang agar mereka mau bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.2
2) George R. Terry
Dalam bukunya Principle Of Management berkata Kepemimpinan
adalah kegiatan mempengaruhi orang orang agar mereka suka berusaha
mencapai tujuan kelompok.3
3) Howard H. Hoyt
a. Pengaruh
Kepemimpinan adalah pengaruh, dimana kepemimpinan terjadi karena
adanya proses pengaruh. Pemimpin mempengaruhi bawahan atau
pengikut kearah yang diinginkan.
b. Legitimasi
2
Utomo Warsito, Kepemimpinan Profesional (Yogyakarya, Gava Media, 2008) hal.12
3
Rivai Vethzal, Mulyadi deddy, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, cetakan ke 9. hal. 57
4
Ibid.
5
Ibid. hal. 57,58
4
Kepemimpinan adalah legitimasi, dimana legitimasi merupakan
pengakuan / pengukuhan atau pengesahan kedudukan pemimpin, dan
legitimasi juga merupakan posisi formal dari kekuasaan / power dalam
organisasi. Pemimpin yang mempunyai legitimasi personal dapat
mempengaruhi atau memerintah bawahan / pengikut dan bawahan /
pengikut rela dipengaruhi dan diperintah oleh pemimpin yang memiliki
legitimasi. Bawahan / pengikut melaksanakan perintah dengan baik.
B. Jalur Kepemimpinan
1. Tradisonal (warisan)
Seseorang menjadi pemimpin karena warisan (keturunan), misalnya raja
atau ratu Inggris dan Belanda.
2. Keperibadian
Seseorang menjadi pemimpin karena kekuatan pribadinya, baik karena
kecakapannya maupun kekuatan fisiknya.
3. Pengangkatan atasan
Seseorang menjadi pemimpin karena diangkat oleh pihak atasannya,
berdasarkan structural organisasi.
4. Kepercayaan kelompok
Seseorang menjadi pemimpin karena suatu kepercayaan dari anggota
kelompok/ organisasi.
5. Situasional.
Seseorang menjadi pemimpin karena suatu kesempatan atau dukungan
kondisi lingkungan.
6. Pemilihan
5
menjadi pemimpin dan kami akan mentaati intruksi dan pengarahan
anda.”6
6
Kepemimpinan Profesional. Ibid. hal 20
7
https://dayensobarna.wordpress.com/2015/06/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kepemimpinan/ (22 februari 2020)
6
3. Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku
kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif
jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi
adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak
berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika
identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran
pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah
hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah
dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat
atau tidak.
1. Moril
moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi
kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil
pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi.
2. Disiplin
disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah
atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang terbaik
adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi.
3. Jiwa korsa
jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada
anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu
organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan
bawahan dapat dipadamkan oleh semangat organisasi.
4. Kecakapan
7
kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil yang baik
dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang
seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan
kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan,
pelatihan, inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas. jadi
menjadi seorang pemimpin yang baik sebenarnya dapat kita kembangkan
sendiri lewat pengembangan diri dan pergaulan yang positif.
D. Fungsi Kepemimpinan
8
Dadang Suhardan, dkk, Manajemen Pendidikan, (Jakarta; Alfabeta, 2014), h. 125
8
prosedur kerja, sebagai penanggung jawab dalam mengambil keputusan
bersama dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi.
E. Tifologi Kepemimpinan
1. Tipe Otoriter
Adalah tipe pemimpin yang melakukan kegiatan dan penetapan keputusan
ditentukan semata-mata oleh pemimpin itu sendiri. (tidak memberi
kesempatan pada bawahan.
2. Tipe Demokratis
Adalah tipe pemimpinan yang melakukan berbagai kegiatan dan penetapan
keputusan ditentukan bersama antara pemimpin dengan bawahan
(memberi kesempatan partisipasi pada bawahan).
3. Tipe Liberal
Adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan keputusan
lebih banyak diserahkan pada bawahan (memberi kebebasan pada
bawahan).
4. Tipe Populasi
Adalah tipe pemimpin yang mampu membangun rasa solidaritas pada
bawahan atau pengikutnya.
5. Tipe Kharismatik
Adalah tipe kepemimpinan yang memiliki nilai ciri khas keperibadian
yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga sangat dikagumi dan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya.
6. Tipe Kooperatif
9
Dimaksud sebagai kepemimpinan ciri khas Indonesia, yaitu kepemimpinan
yang memiliki jiwa pancasila, yang memiliki wibawa dan daya untuk
membawa serta dan memimpin masyarakat lingkungannya kedalam
kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945.9
1. Pendekatan Individual
9
Kepemimpinan Profesional. Ibid. hal 24
10
Meskipun akan terjadi reaksi tiap individu mungkin tidak sama,
karena hal itu tergantung pada keperibadiannya masing – masing, namun
pendekatan seperti itu diharapkan dapat membentuk sikap dan prilaku yang
sama dalam memandang hal – hal yang normatif dalam kepemimpinan.
Melalui pendekatan individual yang bermuatan pesan-pesan moral dan
spiritual sangat dimungkinkan kepemimpinan akan berhasil menjalankan
misinya, karena pendekatan individual disamping rohani yang sangat kuat,
walaupun tidak mustahil masih dipengaruhi faktor – faktor emosional.
2. Pendekatan Kelompok
11
Pendekatan ini mengisyaratkan bahwa memotivasi bawahan
diperlukan insentif guna meningkatkan produktivitas. Pendekatan ini
berasumsi bahwa;
a. Pada dasarnya bekerja itu tidak disukai banyak orang
b. Hal yang mereka kerjakan adalah kurang penting dibandingkan dengan
apa yang mereka peroleh dari kegiatan tersebut.
c. Jarang tau sedikit orang yang mau menangani pekerjaan yang
memerlukan kreativitas, disiplin diri atau pengendalian diri.
10
Ibid, hal. 164
12
a. Mengusahakan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan soasial bawahan agar
merasa penting dan berguna dengan berbagai kebebasan untuk
membuat keputusan sendiri atas pekerjaannya.
b. Kesediaan memberikan informasi kepada bawahan serta bersedia
mendengarkan keberatan-keberatan bawahan atas rencana-rencananya.
c. Pemberian kebebasan diri bagi bawahan untuk mendisiplinkan diri
maupun mengendalikan diri atas aktivitas rutinnya.11
11
Loc Cit.hal. 164
12
Loc.Cit, hal. 164
13
Demikian pula seperti yang diterapkan oleh sekelompok ilmuan
sosial dan pendidikan yang bertemu di sacramento di akhir tahun 1979 yang
berusaha merumuskan suatu profil devinitive mengenai sifat kepemimpinan.
Dari pertemuan itu, mereka berhasil mengidentifikasi beberapa ciri potensi
kepemimpinan yang tinggi, yaitu :13
13
Manajemen Pendidikan. Ibid. hal. 176
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang strategis, karena
kepemimpinan dapat menggerakan, memberdayakan dan mengarahkan
sumber daya secara efektif dan efisien kearah pencapaian tujuan. Keberadaan
kepemimpinan menjadi lebih penting untuk mengembangkan visi dan misi
organisasi masa depan.
- Terdapat berbagai macam jalur untuk menjadi seorang pemimpin diantaranya:
15
DAFTAR PUSTAKA
- https://dayensobarna.wordpress.com/2015/06/01/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kepemimpinan/
16