Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul hubungan

pengetahuan keluargan tentang PHBS dengan kejadian nasofaringitis akut

(common cold) di Desa Pameungpeuk wilayah kerja Puskesmas

Pameungpeuk tahun 2015 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran tingkat pengetahuan keluarga tentang PHBS di Desa

Pameungpeuk wilayah kerja Puskesmas Pameungpeuk tahun 2015

sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 108 keluarga 36,2%.

2. Gambaran kejadian nasofaringitis akuta (common cold) di Desa

Pameungpeuk wilayah kerja Puskesmas Pameungpeuk tahun 2015

sebagian besar tidak menderita nasofaringitis akut (common cold) yaitu

210 keluarga 70,5%.

3. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa signifikan terdapat hubungan

antara pengetahuan keluarga tentang PHBS dengan kejadian nasofaringitis

akuta (common cold) di Desa Pameungpeuk wilayah kerja Puskesmas

Pameungpeuk (P Value = 0,000).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka

peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut :

106
107

1. Bagi Instansi Kerja

Diharapkan meningkatkan pengetahuan keluarga tentang PHBS, baik

berupa penyuluhan atau pun mengadakan pelatihan masyarakat khususnya

keluarga tentang cara hidup sehat dan bersih, dalam upaya meningkatkan

tarap hidup sehat mayarakat, terhindar dari berbagai penyakit khususnya

menurunkan kejadian nasofaringitis akut (common cold).

2. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk melihat faktor-

faktor yang memepengaruhi pengetahuan keluarga tentang PHBS dalam

menurunkan angka kejadian nasofaringitis akut (common could) dimasa

yang akan datang serta panduan dan perbaikan penelitian ini untuk

mendapatkan hasil yang maksimal.


108

DAFTAR PUSTAKA

1. Proverawati, Atikah. (2015). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Yogyakarta : Nuhamedika.

2. Notoatmojo (2015). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

3. htt://ahmad-heryawan.com; “Harian Pikiran Rakyat” Kamis, 18

Desember 2016.

4. Nasution, (2015). Infeksi Saluran Pernapasan, Jakarta : USU e-

Repository.

5. Somantri, Irman. (2015). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan

Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.

6. Notoatmodjo S. (2017). Pendididikan Dan Perilaku Kesehatran, Rineka

cipta Jakarta

7. Depkes RI. (2018), Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Jakarta :

Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pusat Promosi Kesehatan.

8. Notoatmojo S. (2017). Pendidikan Ilmu Kesehatan. Jakarta : Penerbit

Rineka Cipta.

9. http://dhesiana.wordpress.com. Di unduh tgl 26 Juni 2015.

10. Nursalam (2015). Metode Riset Keperawata. Jakarta : EGC.

11. Depkes RI & Pusat Promekes. (2018). Interaksi; Majalah Informasi

Referensi Promkes I No 3/th IX/2018.

12. Christina, sujianti, Indrawati. (2015). Komunikasi Kebidanan. Cetakan 1.

Jakarta : EGC.

13. Notoatamojo (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta
109

14. Arikunto, S .(2017), Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Jakarta :

Rineka cipta.

15. Saputro, hari,puguh. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan

ISPA bukan pneumonia pada petugas kebersihan pasar induk kerramat

jati jakarta timur bulan desember tahun 2013. Jakarta

16. Sherlywyanti. (2015) hubungan antara penetahuan dan sikap ibu dalam

upaya pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas melati

seleman. Seleman

17. Hidayat Alimul Aziz. A. (2015). Metodelogi Penelitian Kebidanan &

Teknik Analisa data. Edis 1. Jakarta : Salemba Medika.

18. Riyanto (2018), Penelitian Kesehatan. Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai