Anda di halaman 1dari 2

Panen Raya Menuju Tuban Swasembada Pangan

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia dan bagian dari komponen dasar dalam
mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Untuk itu, pemerintah selalu berupaya
meningkatkan produksi pangan dalam negeri melalui berbagai program dan kebijakan. Hal
senada dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban untuk mewujudkan Tuban
Swasembada Pangan. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya Penghargaan dari Kementrian
Pertanian pada 12 Juli 2018. Kabupaten Tuban kembali meraih penghargaan di tingkat
Nasional, kali ini Kabupaten Tuban berhasil membawa pulang Penghargaan Pencapaian
Peningkatan Produksi Jagung tertinggi tingkat Nasional. Penghargaan ini tentu suatu
kebanggan bagi masyarakat Tuban.

Pencapaian ini tak lepas dari adanya dukungan bersama Pemerintah setempat dan juga
masyarakat Tuban. Dengan upaya intensifikasi pertanian yang ditingkatkan melalui adopsi
inovasi teknologi pertanian kepada petani, Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok
Tani (Gapoktan). Salah satunya dikembangkan dengan pola tanam tumpang sisip. Dilain sisi,
keberhasilan pembangunan disektor pertanian di Tuban juga karena adanya program
peningkatan infrastruktur, dan penyediaan sarana dan prasarana pertanian, dan
pengembangan Sumber Daya Air pertanian. Diantaranya pembangunan dan perbaikan jaringan
irigasi pertanian, peluasan jaringan irigasi tersier dan kwarter melalui pengadaan pompanisasi
dan pipanisasi, pembangunan embung dan optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Air lainnya
serta optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Alsintan).

Sebagai Wujud Apresiasi Kami kepada Tuban, Kami SMP Katolik Ronggolawe Tuban
mempersembahkan suguhan Diorama keseharian masyarakat Tuban dari Pedesaan yang
menerapkan system Pertanian guna menopang perekonomian masyarakat di tengah kehidupan
industrial saat ini.

Dimulai dari aktifitas warga yang menanam Polowijo di areal pertanian, kemudian
merawatnya, hingga kemudian polowijo itu siap panen lalu diolah untuk dikonsusmsi dan juga
dijual kembali.

Terlihat sederhana miniature Lumbung padi yang serupa rumah limasan, yang biasanya
terletak di dekat rumah untuk menyimpan hasil panen warga. Kemudian ada warga yang
sedang beramai2 membunyikan lesung sebagai tanda telah dimulainya panen raya. Untuk
menyempurnakan kemeriahan panen raya warga pun menari bersama2, dengan sebuah tarian
yang diberi nama tari panen.

Tari ini merefleksikan aktifitas warga yang bahagia menyambut panen raya. Sebagai
ungkapan syukur kepada yang maha kuasa atas panen yang melimpah, warga pun membuat
Gunungan lanang wadon yang didalamnya berisikan susunan hasil bumi dan hasil panen
mereka.

Dewi Sri pada zaman dahulu diyakini sebagai penggambaran Dewi Kesuburan yang
menjaga Tanah dan air demi kelancaran proses pertanian warga. Dewi yang cantik ini selalu
membawa padi sebagai cirinya.
Kemudian Di barisan paling belakang adalah Barisan Etno Carnival… Yang Pertama
Adalah Dewi Sri, Yang Kedua Adalah Jagung, Selanjutnya ada Bunga Kenanga, Dan Yang
Terakhir ada penampakan Burung2 yang merepresentasikan sebagai Hama penganggu dalam
Pertanian yang bisa mengancam produksi Pertanian..

Sebagai warga Tuban yang baik, mari kita cintai produk olahan pertanian untuk
kebutuhan sehari2 kita sebagai wujud ungkapan syukur kita kepada Allah pencipta semesta
alam dan seisinya.

Dan Dengan Semangat Kemerdekaan RI, Mari Kita dukung pembangunan Negara dari
sector Pertanian Ini.

MERDEKA….!!!!

Anda mungkin juga menyukai