Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

APA PEKERJA DI RUMAH SAKIT SISTA HOSPITAL


TAHUN 2020

DISUSUN OLEH :
(dituliskan semua nama nama anggota kelp)
1.
2.
3.
4. Dst
.

POLTEKKES TANUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA


DI RUMAH SAKIT SISTA HOSPITAL
TAHUN 2020

1
A. PENGKAJIAN
1. Tempat Kerja
a. Sejarah berdiri : berdiri sejak 5 tahun yang lalu
b. Struktur Organisasi : pimpinan Direktur, Wadir dan 3 orang Ka.bid
c. Kebijakan : Jam kerja perawat pagi pukul 07.30 – 14.00 wib namun
sebagian besar perawat pulang atara jam 15.30 – 16.00 wib.
d. Pelayanan Pendukung : Mempunyai 250 kapasitas tempat tidur dengan
50 ruang rawat (10 VIP dan 40 bangsal), 1 poli rawat jalan, 1 instalasi gizi,
1 instalasi sanitasi, 1 apotek, 1 laboratorium, 1 kamar bedah dan 1 UGD.
Jumlah pekerja secara keseluruhan 1500 orang terdiri dari 800 perawat
dan 150 bidan, 200 dokter, 200 tenaga medis lainnya dan sisanya adalah
staf pendukung RS
e. Hubungan Antar Pekerja : Hubungan perawat dengan perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya cukup baik meski mereka jarang
ngobrol atau mengikuti pertemuan yang diselenggarakan di RS karena
kesibukan memberikan pelayanan kesehatan.

2. Kondisi Tempat Kerja


a. Lingkungan Sekitar : hasil observasi kondisi di ruang penyakit menular
tampak kotor, berbau dan berantakan, terlihat ada cairaan di lantai bekas
kotoran atau muntahan pasien yang belum sempat dibersihkan oleh
tenaga cleaning service.
b. Bangunan : -
c. Fasilitas : Mempunyai 250 kapasitas tempat tidur dengan 50 ruang rawat
(10 VIP dan 40 bangsal), 1 poli rawat jalan, 1 instalasi gizi, 1 instalasi
sanitasi, 1 apotek, 1 laboratorium, 1 kamar bedah dan 1 UGD.
d. Area tempat kerja : Tampak perawat mondar mandir memberikan
perawatan pada pasien yang membutuhkan.
e. Area diluar tempat kerja : -

3. Populasi Pekerja
a. Karakteristik Umum : Jumlah pekerja secara keseluruhan 1500 orang
terdiri dari 800 perawat dan 150 bidan, 200 dokter, 200 tenaga medis
lainnya dan sisanya adalah staf pendukung RS. Hasil observasi di ruang
penyakit menular, jumlah perawat 12 orang dengan pembagian shif pagi 5
orang, sore 3 orang, malam 2 orang, libur 2 orang.
b. Tipe penempatan pekerja :
c. Tingkat Absensi : perawat yang sebelumnya pernah terinfeksi hepatitis
dan 1 orang tertular thypoid. Perawat tersebut sering tidak masuk kerja
apabila sakitnya kambuh
d. Keterbatasan fisik :
1. Jumlah perawat dan pasien tidak seimbang membuat perawat
kewalahan dan kelelahan.
2. di ruang penyakit menular tidak ada petugas POS (pembantu orang
sakit) jadi perawat harus mengangkat ataupun memindahkan pasien
sendiri. Hal ini sering menimbulkan keluhan sakit pinggang setelah
bekerja
3.

4. Proses pekerjaan
a. Peralatan yang digunakan : -
2
b. Kegiatan selama bekerja :
- memberikan pelayanan keperawatan pada pasien
- mengangkat dan memindahkan pasien sendiri.
c. Jenis bahan yang digunakan pekerja : -
d. Limbah pekerjaan : terlihat ada cairaan di lantai bekas kotoran atau
muntahan pasien yang belum sempat dibersihkan oleh tenaga cleaning
sercvis.

5. Program Kesehatan
a. Kebijakkan kesehatan ditempat kerja : .
b. Pemberian pelayanan kesehatan ditempat kerja : -
c. Jaminan kesehatan dan rujukan : Perawat belum memperoleh jaminan
kesehatan dari pihak RS
d. Pencatatan dan pelaporan kesehatan :
1. ada 2 orang perawat yang sebelumnya pernah terinfeksi hepatitis dan
1 orang tertular thypoid
2. perawat sering mengeluhkan sakit pinggang pada saat mengangkat
pasien karena tidak ada petugas POS (pembantu orang sakit)
e. Program pelayanan sosial dibidang kesehatan pada masyarakat disekitar
tempat kerja : Pihak RS belum ada program khusus untuk peningkatan
kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di ruangan
khusus. Rs juga tidak ada ruang untuk melakukan olah raga in door,
hanya kegiatan senam setiap hari Jumat yang tidak semua perawat ikut
serta.

6. Stressor/ faktor resikor


a. Stressor internal :
1. 2 orang perawat pernah terinfeksi hepatitis dan 1 orang tertular
thypoid.
2. perawat mengalami kelelahan
3. perawat sering makan terlambat
4. keluhan sakit pinggang setelah bekerja

b. Stressor Eksternal :
1. Pasien yang sangat banyak
2. Jam kerja melebihi jadwal
3. Tidak ada kompensasi lembur
4. Tidak ada jaminan kesehatan

3
B. ANALISIS DATA DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KESEHATAN
KERJA

NO. DATA-DATA MASALAH

Data obyektif

1. Tiga orang perawat dinas pagi Intoleransi aktivitas, ketegangan peran


terlihat kelelahan. pemberi asuhan,

2. perawat mengangkat ataupun


memindahkan pasien sendiri
sehingga menimbulkan keluhan
sakit pinggang setelah bekerja

3. kondisi ruangan tampak kotor,


berbau dan berantakan, terlihat
ada cairaan di lantai bekas
kotoran atau muntahan pasien
yang belum sempat dibersihkan
oleh tenaga cleaning sercvis

Data subyektif :
1. perawat mengatakan tidak sempat
memakai APD tersebut karena
khawatir terlambat memberikan
pelayanan keperawatan pada
pasien

2. 2 orang perawat mengatakan


bahwa ada 2 orang perawat yang
sebelumnya pernah terinfeksi
hepatitis dan 1 orang tertular
thypoid.
Menurut perawat bila pasien
3. sedang banyak, mereka memang
sering pulang lebih dari jam
kerjanya

perawat mengalami kelelahan.


Para perawat juga mengatakan
bila sudah sibuk mereka sering
4. makan terlambat

4
DS
T

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA :


1. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan
2. ……………..
3. ……………..

5
C. RENCANA KEPERAWATAN

NO
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA
TUJUAN UMUM
(P)
TUJUAN KHUSUS
(E)
SASARAN
(PEKERJA, SERIKAT PEKERJA, MANAJEMEN)
JENIS INTERVENSI
(PRIMER, SEKUNDER, TERSIER)
KRITERIA EVALUASI (STUKTUR, PROSES,
HASIL)
1.

Intoleranis aktivitas b.d kelemahan

memperoleh pemahaman dan gambaran umum tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa intoleransi aktivitas

-Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan diagnosa intoleransi aktivitas

- mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan intoleransi aktivitas

- mampu menyusun rencana diagnosa keperawatan pada pasien dengan intoleransi aktivitas

- mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan intoleransi aktivitas

- mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan intoleransi aktivitas

6
Tenaga Medis

Intervensi primer :

- Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas

- kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan

Intervensi Sekunder :

-Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat

- Monitor pasien akan adanya kelebihan fisik dan emosi secara berlebihan

- Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas

- Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien

Inervensi Tersier

- kalaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat

- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

- Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial

- Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

- Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda,krek

- Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai

- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang

7
- Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam aktivitas

-Sediakan penguat positif bagi yang aktif beraktivitas

- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan

- Monitor respon fisik, emosi, sosial, dan spiritual

STRUKTUR :

PROSES :

HASIL :

8
9

Anda mungkin juga menyukai