Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA

2020
Peran Bursa Kerja Khusus (BKK)
Dan Kesiapan Kerja Lulusan
SMK NUSANTARA
2023/2024

Dimaz

6/25/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Menengah Kejuruan berperan menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik
membuka lapangan pekerjaan sendiri ataupun memasuki dunia kerja perusahaan. SMK sebagai
institusi pendidikan dituntut mampu menghasikan tamatan sebagaimana yang diharapkan oleh
dunia kerja. Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan pengelolaan sebuah sekolah
adalah keberhasilannya dalam pengembangan sumber daya manusia yang tidak terlepas dari
proses penyelenggaraan pendidikan.
SMK NUSANTARA sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan
jenjang pendidikan menengah yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah. Salah
satu yang menjadi tuntutan bagi SMK NUSANTARA saat ini adalah bagaimana agar bisa
mencintrakan diri sebagai sekolah yang mampu mencetak siswanya menjadi tenaga kerja yang
produktif dan professional. Tamatan SMK NUSANTARA dapat diterima di Dunia kerja/Industri dari
tingkat lokal, nasional maupun internasional, dengan demikian pencitraan (Brand) SMK
NUSANTARA menjadi salah satu bagian yang tak kalah pentingnya dalam pengelolaan lembaga
yang harus diketahui oleh masyarakat. Orientasi pencitraan SMK NUSANTARA diarahkan supaya
selalu mendapatkan peluang dan keunggulan kompetitif terutama pada lulusan yang professional
sehingga menimbulkan kepercayaan penuh dari pengguna (User).
Khusus untuk memenuhi kebutuhan dunia industri maka SMK NUSANTARA perlu memiliki
Bursa Kerja Khusus (BKK) yang berfungsi untuk menyalurkan peserta didik agar setelah
menyelesaikan pendidikan di sekolah dapat tersalurkan ke dunia kerja sesuai dengan kompetensi
dan keahlian yang mereka miliki.

B. VISI DAN MISI


Visi
Mewujudkan keterserapan lulusan SMK NUSANTARA ke Dunia Usaha/Dunia Industri sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki secara profesional, produktif, berbudi pekerti luhur yang
mampu bersaing di pasar global dan memiliki, kemandirian menjalankan wirausaha sesuai
dengan minat dan bakat.

Misi
Menjadikan BKK SMK NUSANTRA sebagai :
1. Tempat menyalurkan dan menempatkan lulusan SMK ke Dunia Usaha/Dunia Industri
serta meningkatkan kerja sama dengan pengguna lulusan.
2. Sebagai tempat pelatihan dan seleksi tamatan memasuki dunia kerja/industri.
3. Pertemuan tamatan SMK dengan dunia usaha/industri yang membutuhkan tamatan SMK.
4. Sarana menjalin hubungan kerjasama SMK dengan dunia usaha/industri, dengan adanya
pendekatan personil pengelola SMK dengan perwakilan industri.
5. Tempat meningkatkan wawasan tamatan dan mendapatkan peluang kerja di dunia
usaha/industri, sesuai kompetensi yang dimiliki.
6. Proses rekrutmen sesuai dengan formasi kerja dan kompetensi yang dimiliki tamatan.

C. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan
1. Sebagai wadah dalam mempertemukan tamatan dengan pencari kerja (DUDI).
2. Memberikan layanan kepada tamatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
divisi yang ada dalam BKK.
3. Sebagai wadah pelatihan tamatan yang sesuai dengan permintaan pencari kerja.
4. Sebagai wadah menanamkan jiwa wirausaha bagi tamatan melalui pelatihan-pelatihan
dan bimbingan kewirausahaan.
Sasaran
Menjalin mitra kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang akan mempekerjakan para
alumni yang berminat untuk bekerja setelah menyelesaikan pendidikan.

D. RUANG LINGKUP
1. Penyusunan database siswa lulusan SMK pencari kerja dan perusahaan pencari tenaga
kerja dan penelusuran tamatan siswa SMK.
2. Menjaring informasi tentang pasar kerja melalui iklan di media massa, internet, kunjungan
ke dunia usaha/industri maupun kerjasama dengan lembaga penyalur tenaga kerja dan
Depnakertrans.
3. Membuat leaflet informasi dan pemasaran lulusan SMK yang dikirim kedunia usaha/industri
yang terkait Depnakertrans.
4. Penyaluran calon tenaga kerja lulusan SMK ke dunia usaha dan industri.
5. Melakukan proses tindak lanjut hasil pengiriman dan penempatan tenaga kerja melalui
kegiatan penjajakan dan verifikasi.
6. Mengadakan program pelatihan ketrampilan tambahan/khusus bagi siswa dan lulusan SMK
disesuaikan dengan bidang keahlian yang diperlukan.
7. Mengadakan program bimbingan menghadapi tahapan proses penerimaan siswa dalam
suatu pekerjaan (wawancara, psikotest).
8. Memberikan informasi kepada para ALUMNI ataupun para lulusan SMK lain yang
membutuhkan informasi tentang lowongan kerja.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
POTENSI DAN PROGRAM BURSA KERJA KHUSUS

A. Struktur Organisasi

B. Potensi dan Kelemahan Internal


1. Potensi Internal
a. Jumlah peserta didik
b. Program Keahlian yang dibuka sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
2. Kelemahan Internal
a. Kompetensi calon tamatan belum semua memenuhi standar yang dibutuhkan
perusahaan
b. Belum tersedianya sarana dan prasarana untuk mengelola BKK
c. Belum tersedianya tenaga kerja yang secara khusus mengelola BKK
d. Belum adanya jalinan kerjasama dengan perusahaan pengguna.
e. Tidak adanya alokasi anggaran untuk operasional BKK.
f. Soff Skill calon tamatan belum memenuhi harapan dari perusahaan
g. Calon tamatan masih mempunyai ikatan kuat terhadap daerahnya,sehingga sulit
untuk bekerja diluar daerah

C. Potensi dan Tantangan Eksternal


1. Potensi Eksternal
a. Banyaknya industri baik di JABODETABEK maupun di propinsi lain yang mempunyai
bidang yang relevan dengan SMK NUSANTARA.
b. Adanya perkembangan teknologi informasi yang dapat diakses dengan mudah
c. Banyaknya pawaran bagi siswa untuk bekerja di industri
d. Kondisi sosial, politik dan keamanan relatif baik.
2. Tantangan Eksternal
a. Banyaknya persaingan antara calon tenaga kerja baik dari lingkungan sekitar maupun
dari daerah lain.
b. Permintaan calon tenaga kerja oleh industri dengan persyaratan tertentu dan
kemampuan psikologi yang tinggi.
c. Daya serap pasar tenaga kerja terhadap lulusan SMK relatif masih rendah dan adanya
kompetitor bursa kerja dari perusahaan-perusahaan swasta.

D. Pemecahan dan Alternatif Pemecahan


Setelah memperhatikan hasil analisa lingkungan intern dan ekstern, maka dapat ditetapkan
faktor-faktor penentu keberhasila Bursa Kerja Khusus (BKK) “NUSANTARA” SMK NUSANTARA
Bojonggede sebagai berikut :
1. Pengembangan Kompetensi
Adanya pendidikan yang mengarah kepada standar industri.
2. Pengembangan tenaga kerja (SDM)
Adanya tenaga kerja yang secara khusus mengelola Bursa Kerja Khusus (BKK) bukan dari
pendidik yang mampu mengelola BKK dan mampu menjalin kerjsama dengan
perusahaan.
3. Pengembangan Komponen sarana dan prasarana
4. Mendatangkan nara sumber dari perusahaan agar kompetensi tamatan dapat seperti
yang diharapkan dunia kerja.
5. Mengoptimalkan pelaksanaan Praktik Kerja Industri/Magang kerja ,sehingg mental kerja
siswa dapat terbentuk lebih dini.
6. Mengoptimalkan magang bagi guru Produktif di Dunia kerja.
7. Meningkatkan jejaring dengan Perusahaan perekrut tenaga kerja
Tersedianya ruang kerja khusus lengkap dengan sarana penunjang untuk mengelola
Bursa Kerja Khusus.
8. Pengembangan Komponen Keuangan
Adanya anggaran untuk pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK) baik untuk tenaga
pengelola maupun anggaran untuk sarana penunjang, seperti meja kursi dan sarana
untuk menggolah data seperti komputer.
9. Pengembangan Komponen Hubungan DUDI
Adanya perjanjian kerjasama yang baik antara sekolah dan dunia industri yang dapat
dilakukan oleh tenaga dari Bursa Kerja Khusus sendiri.

E. STRATEGI MEMPEROLEH MITRA KERJASAMA DENGAN DUDI


1. Persiapan BKK dalam memperoleh mitra kerjasama dengan dunia industri
Strategi BKK dalam memperoleh mitra kerjasama dengan dunia industri untuk dijadikan
mitra kerjasama dengan sekolah ada 2 cara, yaitu:
a. Pihak BKK Sekolah menyiapkan dan mengirim proposal kerjasama kepada pihak
perusahaan yang ingin dijadikan mitra kerjasama.
b. Menyiapkan kepribadian siswa untuk siap bekerja diperusahaan.
Adapun syarat-syarat dalam mencari industri yang akan dijadikan mitra kerjasama
dengan BKK ada 3 cara, yaitu
a. Harus ada kesesuaian antara kebutuhan linier yang ada di perusahan dengan
sekolah.
b. Perusahaan harus mempunyai kompetensi dalam suatu kerjasama dengan sekolah
yaitu berupa pembimbing industri.
c. Kerjasama/MOU antara pihak industri dengan pihak sekolah dalam melakukan
kerjasama dengan masa waktu yang sudah disepakati bersama.
2. Persiapan BKK dalam memperoleh mitra kerjasama dengan industri di SMK NUSANTARA
yaitu pertama mencari calon industri melalui searching google dengan perwujudan
bentuk mengirim proposal kerjasama melalui pihak BKK mengirim proposal kerjasama ke
beberapa perusahaan yang sudah dibidik maupun mengirim proposal melalui forum BKK
sekabupaten Bogor. Pihak industri berupa perusahaan yang legal. Beberapa kriteria dunia
usaha/dunia industri menjadi mitra kerja antara lain: perusahaan yang mempunyai badan
hukum yang jelas (perusahaan yang legal), memiliki dan menerapkan peraturan yang
melindungi tenaga kerja, menerapkan kontrak kerja yang jelas, menjamin keselamatan
kerja para tenaga kerja”. Pihak BKK mengirim proposal kerjasama dengan cara pihak
sekolah mendatangi industri yang bersangkutan, mengatakan tujuan kerjasama dan juga
kapan waktu kerjasama berlangsung.
3. Pelaksanaan BKK dalam memperoleh mitra kerjasama dengan dunia industri
Dalam membangun kerjasama yang baik dengan pihak industri maka diperoleh 3 cara
yang harus dilakukan yaitu:
a. Pihak sekolah membangun kerjasama yang baik melalui prakerin atau magang, baik
magang siswa maupun magang guru.
b. Pihak sekolah selalu membangun komitmen yang baik, yaitu membangun
komunikasi yang baik dengan cara selalu ada kontak dengan pihak industri seperti
memberikan ucapan salam, ucapan selamat lebaran dan lain sebagainya.
c. Agar komunikasi tetap terjaga dengan baik maka dari pihak sekolah dengan pihak
industri harus ada MOU kerjasama.
4. Peran BKK selama menjalin kerjasama dengan industri adalah tingkat keterserapan yang
tinggi yang direalisasikan dengan suksesnya rekrutmen melibatkan industri di
pemagangan siswa atau prakerin. Pengawasan prakerin dalam pelaksanaan kerjasama
dengan dunia berupa monitoring.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi BKK dalam memperoleh mitra kerjasama
dengan dunia industri.
Faktor penghambat yang mempengaruhi strategi BKK dalam memperoleh mitra
kerjasama dengan dunia industri yaitu siswa atau alumni yang kurang siap saat
menerima kerja maupun kurangnya minat dalam mencari pekerjaan dan faktor dari orang
tua yang melarang anaknya bekerja jauh.
Faktor pendukung yang mempengaruhi strategi BKK dalam memperoleh mitra
kerjasama dengan dunia industri di SMK NUSANTARA yaitu berupa dana BOS dari
pemerintah dan iuran dari pihak siswa yang ditentukan nilai iuran selama melaksanakan
pendidikan.
BAB III
ANGGARAN DAN SUMBER PEMBIAYAAN

A. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan pengembangan Bursa Kerja Khusus (BKK) pada SMK
NUSANTARA sebsar Rp 42.500.000 (empat Puluh dua juta lima ratus rupiah) dengan perincian
sebagai berikut :
No Sub Pekerjaan Biaya
1. Ruang Kerja BKK Rp1.000.000
2. Laptop kerja 2 unit Rp6.000.000
3. Printer Rp1.500.000
4. Operasional (12 bln x Rp700.000) Rp8.400.000
5. Gaji 4 Personal (12 bln x Rp2.000.000) Rp24.000.000
6. Peralatan dan Perlengkapan Rp1.600.000
Jumlah Rp42.500.000

B. Sumber Pembiayaan
No Sumber Dana Jumlah
1. Dana BOS Rp10.000.000
2. Iuran dari Orang Tua Siswa (250 siswa x Rp10.000 x 12) Rp30.000.000
3. Donatur Rp2.500.000
Jumlah Rp42.500.000
BAB VI
PENUTUP

Dalam upaya meningkatkan kinerja Bursa Kerja Khusus pada SMK NUSANTARA perlu
didukung pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana serta tenaga pengelola Bursa Kerja Khusus
(BKK). Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dan bantuan dari yayasan,
sekolah, masyarakat maupun dan pemerintah.
Demikian atas perhatian dan dukunganya kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai