Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komunitas P

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KOMUNITAS

PENYULUHAN PHBS TANGGAL 1- 22 MARET 2011


DI RW 08 KELURAHAN JATI PADANG KECAMATAN PASAR MINGGU,
JAKARTA SELATAN

A. Persiapan
1. Latar Belakang
Berdasarkan hasil survey kesehatan masyarakat yang sudah dilakukan pada tanggal 20
Februari 2011 di RW 08 Kelurahan Jati Padang, dan mendapatkan hasil bahwa,
masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan hal yang tampak menjadi
mayoritas masalah. Mengingat masalah PHBS sangat mempengaruhi kesehatan
individu atau masyarakat bila tidak menjadi perhatian semua pihak serta tanpa
penatalaksanaan yang baik maka dapat mengancam jiwa dan status kesehatan.
Diharapkan terjadi perubahan perilaku dalam menanggapi masalah yang terjadi, dan
perilaku itu dapat terwujud jika ada pemahaman dari masyarakat. Dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai PHBS, mahasiswa program studi
DIII Keperawatan UPN “Veteran” Jakarta mangadakan penyuluhan pendidikan
kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sekaligus bertukar pikiran pada
masyarakat di RW 08 tanggal 1-22 Maret 2012 dengan harapan dapat mengetahui
apaitu PHBS dan menerapkan dalamkehidupan sehari- hari sehingga terbentuk
perilaku sehat.

2. Persiapan alat dan bahan


a. TOA
b. Flip Chart
c. Leaflet
d. Pulpen
e. Kertas absensi
f. Snack

B. Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan mengenai PHBS ini dilaksanakan sesuai dengan program POA
yang telah dibentuk.
C. Evaluasi
1. Struktural
Pelaksanaan kegiatan pendidikan kehehatan tentang PHBS ini dilaksanakan oleh
mahasiswa PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN UPN “Veteran” Jakarta
sepenuhnya dengan menggunakan persiapan seperti: TOA, Flip Chart, Leaflet, Pulpen,
Kertas absensi, Snack.

2. Proses
Proses pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan tentang PHBS dapat
berjalan dengan lancar, meskipun agak terlambat dari waktu yang telah ditetapkan
berhubungan dengan kehadiran peserta penyuluhan. Akan tetapi setelah kegiatan
tersebut berlangsung warga RW 08 Kelurahan Jati Padang terlihat sangat antusias
terhadap kegiatan tersebut.

3. Hasil
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan tentang PHBS pada warga
RW 08 didampingi kader sekitar 90% warga RW 08 Kelurahan JatiPadang,
Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengetahui mengenai PHBS dan
penatalaksanaan di rumah.

D. Faktor Penghambat
Penyuluhan dilakukan di RW 08 pada tanggal 1-22 Maret 2012 pada kegiatan
pengajian ibu-ibu maupun bapak-bapak. Pada kegiatan penyuluhan, banyak warga yang
tidak dapat membaca sehingga pelaksanaan evaluasi kurang maksimal karena saat
pengisian evaluasi harus dibacakan oleh mahasiswa.

E. Faktor Pendukung
Faktor yang mendukung kegiatan penyuluhan PHBS di RW 08 adalah warga yang
sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan, Selain itu adanya kegiatan pengajian ibu-
ibu dan bapak-bapak memudahkan mahasiswa dalam mengumpulkan peserta penyuluhan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PHBS

PRODI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

Jalan Limo, Depok 16515


Telp. (021) 7532884, 7546772 Fax. 021-7532884, Website: www.upnvj.ac.id
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hidup Sehat

Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sasaran : Warga RW 08 Kelurahan Jati Padang Kecamatan Pasar Minggu

Hari/ Tanggal : 1 – 22 Maret

Waktu : 09.30 – 10.30 WIB

Penyuluh : Mahasiswa D III Keperawatan UPN “Veteran” Jakarta

A. Analisa Karakteristik Masyarakat


Masyarakat Jati Padang mayoritas adalah suku Jawa dan suku Betawi dan menetap
dalamsatu wilayah di Kecamatan Pasar Minggu. Kebanyakan penduduknya bekerja
sebagai karyawan dan wirausaha serta sebagian warga masih ada yang belum mengerti
tentang kebersihan diri dan lingkungan, hidup sehat sehingga perilaku hidup bersih dan
sehat masih kurang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan proses penyuluhan pada warga ibu- ibu arisan/ pengajian,
bapak- bapak arisan/ pengajian, kader PKK selama 60 menit, diharapkan warga
memahami dan dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan dan pembelajaran tentang PHBS pada warga
diharapkan warga mampu:
a. Tersedianya pedoman pelaksanaan program PHBS untuk meningkatkan
penerapan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat.
b. Terlaksananya program PHBS
c. Meningkatnya cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian PHBS
2. Ciri-ciri Rumah Sehat
3. Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
I. Kegiatan Belajar Mengajar

KEGIATAN PENYAJI KEGIATAN AUDIENS WAKTU


A. Pendahuluan
1. Memberi salam, Menyimak 10 menit
memperhatikan sikap
dan tempat duduk
masyarakat/ warga
2. Memeriksa daftar hadir
3. Memberikan pertanyaan Menyimak
apresiasi Menyimak
4. Mengkomunikasikan
atau menuliskan pokok Menyimak
bahasan
5. Mengkomunikasikan
tujuan Menyimak

B. Kegiatan Inti Menyimak 30 menit


Menjelaskan tentang
materi penyuluhan :
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
C. Penutup 20 menit
1. Menyimpulkan materi Berespon, menanyakan apa
secara bersama-sama yang tidak jelas.
2. Memberikan Bertanya dan menyimak
kesempatan
masyarakat Dukuh
Nawung untuk Mengerjakan evaluasi
bertanya
3. Memberikan evaluasi
secara tertulis
D. Metode
1. Flip Chart
2. Leaflet
3. Poster

E. Media
1. Simposium
2. Diskusi (Tanya jawab)

F. Evaluasi
1. Prosedur : Diberikan setelah akhir kegiatan penyuluhan
2. Waktu : 10 Menit
3. Bentuk soal : Lisan, diskusi

Jakarta, Maret 2011

Dosen Pembimbing Praktikan

( Ns. Diah Ratna Wati, M.Kep ) ( Kelompok IV


DIII Keperawatan UPNVJ )
LAMPIRAN

Praktek Komunitas
(Kelompok IV)

D III Keperawatan
UPN “Veteran”
Jakarta
2010/ 2011
MATERI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Definisi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta
berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat (Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat
(Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional promosi
kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong kemandirian masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari, 2008).
Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah upaya untuk mewujudkan kesehatan
anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksakan perilaku hidup bersih dan
sehat.

B. Ciri-ciri Rumah Sehat


Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai berikut:
1. Bahan bangunan
Bahan bangunan terbuat dari lantai ubin atau semen, dinding terbuat dari tembok, atap
rumah terbuat dari genteng atau seng.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk menjaga agar aliran udara
dalam rumah tersebut tetap segar, untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-
bakteri, untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam kelembaban yang
optimum.
3. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu
banyak.
4. Luas bangunan rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya
luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.
5. Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air bersih
yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, pembuangan sampah,
fasilitas dapur, ruang berkumpul keluarga.

C. Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


Ada 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menurut Ekasari, dkk (2008) sebagai
berikut:
1. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Pertolongan persalinan pada ibu yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis lainnya) sebagai penolong
pertama dalam proses lahirnya janin bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya
plasenta.
2. Bayi diberi ASI Sejak Lahir sampai berusia 6 bulan. Bayi yang berumur 0-6 bulan
yang mendapat ASI sejak lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan tambahan.
3. Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Setiap pendudukmempunyai jenis
pembiayaan pra-upaya seperti Askes, Jamsostek/Astek, Asuransi Perusahaan/Kantor,
dan Dana Sehat.
4. Ketersediaan Air Bersih. Sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber
air dalam kemasan, leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung
minimal berjarak 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
5. Ketersediaaan Jamban. Rumah tangga menggunakan jamban leher angsa dengan
tangki septik atau lubang penampungan sebagai pembuangan akhir.
6. Kesesuaian Luas Lantai Dengan Jumlah Penghuni. Luas lantai rumah yang ditempati
dan digunakan untuk keperluan sehari- hari dibagi dengan jumlah penghuni minimal 9
m².
7. Lantai Rumah Bukan Dari Tanah. Lantai rumah yang digunakan dari permanen atau
lantai papan (rumah panggung).
8. Makan Buah Dan Sayur Setiap Hari. Anggota keluarga yangberumur 15 tahun keatas
mengkonsumsi sayur dan buah dengan perimbangan minimal 2 porsi sayur dan 3
porsi buah atau sebaliknya 3 porsi sayur dan 2 porsi buah selama 7 hari dalam
seminggu.
9. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari. Anggota keluarga yang berumur 15 tahun
keatas yang melakukan aktivitas seperti olah raga selama 10 menit, setiap hari
minimal 5 hari dalam satu minggu.
10. Tidak Merokok di Dalam Rumah. Anggota keluarga yangberumur 15 tahun ke atas
tidak ada yang merokok didalam rumah setiap hari/kadang-kadang.

D. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat


Menurut Ekasari, dkk (2008) Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat
sebagai berikut:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan mangatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk penyembuhan
penyakit dan peningkatan kesehatannya.
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat untuk
pencapaian PHBS di rumah tangga, seperti penyelenggaraan posyandu, jaminan
pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu bersalin dan sosial ibu bersalin, ambulan desa,
kelompok pemakaian air dan arisan jamban.

E. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Menurut Ekasari, dkk (2008) Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai
berikut:
1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk pemenuhan gizi keluarga,
biaya pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai