Anda di halaman 1dari 5

“HUBUNGAN LATIHAN GERAK PINGGUL (STREATCHING) TERHADAP

TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH LANSIA DI WILAYAH PAKJO


PALEMBANG”

1.1. Latar Belakang


Nyeri punggung bawah merupakan menifestasi keadaan patologik yang dialami oleh
jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian punggung atau yang ada didekat punggung
(Idyan, 2008). Gejala nyeri punggung bawah bervariasi mulai dari rasa nyeri ke sensasi
tertusuk atau tertembak. Rasa sakit ini dapat membuat penderita sulit untuk bergerak atau
berdiri tegak. Nyeri punggung akut datang tiba-tiba, biasanya setelah cedera akibat olahraga
atau mengangkat beban berat. Nyeri yang berlangsung lebih dari tiga bulan dianggap kronis.
Jika rasa sakit harus berkonsultasi dengan dokter (Mujianto, 2013).
Nyeri punggung bawah merupakan menifestasi keadaan patologik yang dialami oleh
jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian punggung atau yang ada didekat punggung
(Idyan, 2008). Gejala nyeri punggung bawah bervariasi mulai dari rasa nyeri ke sensasi
tertusuk atau tertembak. Rasa sakit ini dapat membuat penderita sulit untuk bergerak atau
berdiri tegak. Nyeri punggung akut datang tiba-tiba, biasanya setelah cedera akibat olahraga
atau mengangkat beban berat. Nyeri yang berlangsung lebih dari tiga bulan dianggap kronis.
Jika rasa sakit harus berkonsultasi dengan dokter (Mujianto, 2013).
Jumlah lansia di dunia diperkirakan ada 500 juta orang dengan usia rata-rata 60 tahun dan
diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 miliar. Haryono (2011) juga mengatakan
bahwa di Negara maju seperti Amerika Serikat pada tahun 2009 terdapat kira-kira 21 juta
jiwa yang berusia lanjut dan Haryono juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini menduduki
rangking ke empat dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia setelah Cina, Amerika
dan India yaitu sekitar 24 juta jiwa yang belum terlalu mendapat perhatian dari pemerintah,
masyarakat dan keluarga.
Nyeri punggung bawah apabila tidak ditangani tidak hanya menyebabkan nyeri dan
ketidaknyamanan yang berkepanjangan, frustasi distress tetapi juga dapat mengakibatkan
cacat seumur hidup (Mujianto, 2013). Gangguan pada system muskuloskeletal dapat
memberikan dampak immobilitas fisik pada lansia. Penurunan fungsi tubuh pada lansia akan
mengakibatkan permasalahan gangguan gerak dan fungsi lansia. Lansia mengalami
penurunan fungsi jalan, penurunan fungsi keseimbangan, penurunan kemandirian dalam
aktivitas sehari-hari dan nyeri punggung bawah pada osteoporosis biasanya diakibatkan
kompresi fraktur. Tetapi adakalanya osteoporosis tanpa fraktur ditemukan pada kasus nyeri
punggung bawah umum (Martono, 2009).
Terapi non farmakologi pada nyeri punggung yaitu dengan latihan exercise yang spesifik
(Stretching), latihan ini dapat membantu menurunkan kelemahan, menghilangkan stress,
meningkatkan kekuatan otot dan mencegah deformitas (Andreson, 2008). Terapi ini
dilakukan 3 kali seminggu selama 2 minggu dengan waktu 20-30 menit dilakukan pada pagi
haru. Latihan stretching ini bisa digunakan oleh siapa saja karena gerakanmya sederhana dan
teknik stretching ini tidak menggunakan sertifikat.
Stretching adalah bentuk dari pengeluaran atau peregangan pada otot-otot di setiap
anggota badan agar dalam setiap melakukan olahraga terdapat kesiapan serta untuk
mengurangi dampak cedera yang sangat rentan terjadi. Kegiatan ini bertujuan untuk
membuat otot dan persendian menjadi fleksibel dan elastic. Sehingga menjadi lebih mudah
pada saat melakukan pergerakan
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 1 November 2015 di
Panti Sosisal Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin yang merupakan salah satu tempat
untuk merawat lansia di Sumbar, dengan jumlah lansia 110 diantaranya 71 laki-laki dan 39
wanita. Kegiatan-kegiatan setiap harinya untuk Lansia diatur sesuai dengan jadwal kegiatan
dan dilakukan secara rutinitas setiap harinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 lansia
yang berada di Panti Jompo Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin dimana terdapat 5
lansia yang mengalami nyeri di bagian punggung bawah, terdiri dari 2 laki-laki dan 3
perempuan. Upaya yang selama ini yang dilakukan oleh lansia di PSTW untuk mengurangi
nyeri punggung yaitu dengan memberikan obat anti nyeri, balsam, koyo, pijat dan istirahat
(tidur). Upaya yang telah dilakukan lansia tersebut belum memberikan hasil yang optimal,
sedangkan sebagian besar lansia di PSTW belum pernah mengikuti latihan peregangan
(stretching) karena lansia tersebut tidak mengetahui manfaatnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
 Bagaimana pengaruh latihan gerak pinggul terhadap tingkat nyeri punggung bawah
lansia?
 Apa saja pengaruh latihan gerak pinggul pada lansia?
 Mengapa lansia lebih rentan terkena penyakit seperti tulang atau pinggul?
 Berapa tingkat nyeri punggung bawah lansia?
 Apa saja faktor resiko pengaruh latihan gerak pinggul pada lansia?

1.3 Tujuan Penelitian


1.4 Tujuan Umum
untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh latihan gerak pinggul (streatching) terhadap
tingkat nyeri punggung bawah lansia di wilayah pakjo Palembang

3.2 Tujuan Khusus


1. mengidentifikasi tingkat nyeri punggung bawah lansia diwilayah pakjo palembang
2. mengetahui hubungan latihan gerak pinggul terhadap tingkat nyeri punggung bawah
lansia.
3. menganalisis pengaruh pemberian latihan gerak pinggul (stretching) terhadap tingkat
nyeri punggung bawah pada lansia
4. diketahuinya gambaran kinerja diwilayah pakjo Palembang
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Institusi Terkait
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan atau menambah informasi bagi
institusi-institusi kesehatan agar dapat lebih mengembangkan ilmu pengetahuan dan
kemampuan dalam mempelajari, menganalisa dan mengambil suatu kesimpulan
tentang latihan gerak pinggul pada lansia sehingga masyarakat dapat memberikan
terapi tersebut agar bisa ditangani dengan baik dan benar

2. Penelitian
Manfaat bagi penelitian adalah memberikan pengetahuan sejauh mana pemberian
latihan gerak pinggul(stretching) dapat mengurangi nyeri punggung bawa pada lansia.

3. Bagi masyarakat
Untuk memberikan dan menyebarluaskan infprmasi bagi masyarakat luas tentang
latihan gerak pinggul (stretching) serta memperkenalkan peran fisioterapi dalam
menangani kasus nyeri punggung pada lansia.
3.2 Keaslian Penelitian

Identitas Fitria Alisa, Lola Despitasari, Zulham Efendi


(2009)
Pengaruh Latihan Gerak Pinggul (Streatching)
terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Lansia di
Panti Sosial Tresna Werdha
Sabai Nan Aluih Sicincin
Metode penelitian pre eksperimental design dengan desain one
group pre test post test.
Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian rata-rata skala nyeri 5,30 sebelum
pemberian latihan gerak pinggul Rata-rata skala nyeri 2,70
setelah pemberian latihan gerak pinggul. Terdapat
pengaruh latihan gerak pinggul (streacting) terhadap
tingkat nyeri punggung bawah lansia dipanti sosial tresna
werdha Sabai Nan Aluih Sicincin, Diharapkan bagi
pegawai PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin untuk dapat
mensosialisasikan dan melatih secara berkesinambungan
latihan gerak pinggul (streatching) ini pada lansia yang
mengalami nyeri punggung bawah sehingga persentase
nyeri punggung bawah pada lansia di panti menurun.
Perbedaan antara penelitian Judul penelitian, tempat penelitian.
Terdahulu dengan yang sedang Waktu penelitian dan jumlah sampel
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai