BAB I
PENDAHULUAN
Pada awal penulisan tugas akhir ini, penulis akan memulai dengan
penulisan pendahuluan. Pada pendahuluan bab ini, penulis akan menguraikan
secara rinci mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud
penulisan, tujuan penelitian, metedologi penelitian serta lokasi dan waktu.
melainkan harus dapat berjalan secara fleksibel. Penyaringan yang fleksibel akan
memungkinkan perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal dan optimal
dalam perekrutan. Bagian ini juga yang membuat rencana strategi pengembangan
dan pelatihan sebagai salah satu kegiatan dari (MSDM) manajemen sumber daya
manusia. Strategi pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan
perencanan mengenai cara bagaimana kualitas sumber daya manusia yang dimiliki
dikembangkan ke arah yang lebih baik, meningkatkan kemampuan kerja, skill dan
memiliki loyalitas yang baik terhadap perusahaan.
HRD juga sangat berperan untuk ikut mewujudkan citra positif terhadap
suatu perusahaan melalui kerjasama dengan perusahaan lainnya dan pada
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Apa yang dilakukan karyawan
akan menciptakan citra sendiri bagi perusahaan tersebut di mata customer. HRD
juga memiliki tanggung jawab penuh dalam hal kenyamanan dan kualitas
karyawan dalam bekerja serta memberikan hak karyawan yaitu gaji pokok, uang
service, atau jaminan sosial. Pada laporan ini penulis ingin membahas tentang
bagian HRD yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya manusia dalam
melakukan penerimaan karyawan baru pada Hotel Aryaduta Jakarta. Untuk itu
dalam menyusun tugas akhir ini, penulis tertarik untuk membahas tentang
“SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI
MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS) DI HOTEL ARYA DUTA JAKARTA.”
1. Fase perencanaan
Pada tahap ini dilakukan pendefinisian masalah untuk menentukan lingkup
sistem yang akan dibuat dengan cara wawancara dengan pihak hotel dan
melakukan observasi pada sistem perekrutan saat ini.
2. Fase Analisis
Pada tahap analisis dirumuskan hal-hal yang memungkingkan untuk
menjadi kriteria terhadap perekrutan karyawan, serta pengkategorian
subkriteria terhadap perekrutan karyawan di masing-masing divisi yang
berbeda.
3. Fase Perancangan
Pembuatan simulasi model AHP terhadap salah satu divisi dengan
menggunakan data pengelompokan kriteria yang sudah di analisis.
4. Fase Implementasi
Penulisan tugas akhir ini ini hanya sebatas perancangan model AHP untuk
SPK perekrutan karyawan, tidak membuat antar muka dan coding
program sehingga dapat dikatakan bahwa tahapan implementasi di sini
artinya penerapan metode AHP pada Hotel Arya Duta Jakarta sebagai
SPK.
1.5.2 Waktu
Penulis melakukan on the job training selama 3 bulan, dimulai dari
tanggal 6 Januari sampai 15 Maret 2020.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mana skala rasio diturunkan dalam bentuk eigen vektor utama atau fungsi-eigen.
Matrik tersebut berciri positif dan berbalikan, yakni aij = 1/ aji. (Saaty, 2001)
Analytic Hierarchy Process (AHP) mempunyai landasan aksiomatik yang
terdiri dari :
1. Resiprocal Comparison, yang mengandung arti bahwa matriks
perbandingan berpasangan yang terbentuk harus bersifat berkebalikan.
Misalnya, jika A adalah f kali lebih penting dari pada B maka B adalah1/f
kali lebih penting dari A.
2. Homogenity, yaitu mengandung arti kesamaan dalam melakukan
perbandingan. Misalnya, tidak dimungkinkan membandingkan jeruk
dengan bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi lebih relevan jika
membandingkan dalam hal berat.
3. Dependence, yang berarti setiap level mempunyai kaitan (complete
hierarchy) walaupun mungkin saja terjadi hubungan yang tidak sempurna
(incomplete hierarchy).
4. Expectation, yang berarti menonjolkon penilaian yang bersifat ekspektasi
dan preferensi dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat merupakan
data kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif.
Tahapan—tahapan pengambilan keputusan dalam metode AHP pada
dasarnya adalah sebagai berikut:
a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan
dengan kriteria-kriteria dan alternaif-alternatif pilihan yang ingin
dirangking.
c. Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan
kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing
tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Perbandingan dilakukan
berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan
menilai tingkat-tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen
lainnya.
d. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di
dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
7
Tujuan
4. Logical Consistency
Logical Consistency dilakukan dengan mengagresikan seluruh eigen
vektor yang diperoleh dari berbagai tingkatan hirarki dan selanjutnya
diperoleh suatu vektor composite tertimbang yang menghasilkan urutan
pengambilan keputusan.
a. Penyusunan prioritas
Setiap elemen yang terdapat dalam hirarki harus diketahui bobot
relatifnya satu sama lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat
kepentingan pihak — pihak yang berkepentingan dalam permasalahan
terhadap kriteria dan struktur hirarki atau sistem secara keseluruhan.
Langkah awal dalam menentukan prioritas kriteria adalah dengan
menyusun perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan dalam
bentuk berpasangan seluruh kriteria untuk setiap sub sistem hirarki.
Perbandingan tersebut kemudian ditransformasikan dalam bentuk
matriks perbandingan berpasangan untuk analisis numerik. Misalkan
terdapat sub sistem hirarki dengan kriteria C dan sejumlah n alternatif
dibawahnya, Ai sampai An. Perbandingan antar alternatif untuk sub
sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matriks n x n, seperti pada
tabel di bawah ini.
C A1 A2 … An
A1 a11 A … a1n
A2 a21 A … a2n
… … … … …
A3 am1 am2 … amn
Nilai a11, a22, … amn adalah nilai perbandingan elemen baris Al terhadap kolom
Al yang menyatakan hubungan:
1. Seberapa jauh tingkat kepentingan baris A terhadap kriteria C
dibandingkan dengan kolom Al.
2. Seberapa jauh dominasi baris Al terhadap kolom Al atau
10
E 1/3 1 ¼ 1/8
F 1/7 4 1 5
G 1/9 8 1/5 1
Sumber: Saaty, T. Lorie. 1993
1. Matriks
Matriks merupakan sekumpulan himpunan objek (bilangan riil atau
kompleks, variabel — variabel) yang terdiri dari baris dan kolom
dan disusun persegi panjang. Matriks biasanya terdiri dari m baris
12
Keterangan:
CI = Rasio penyimpangan (deviasi) konsistensi (consistency indeks)
λ max = Nilai eigen terbesar dari matriks berordo n
n = Orde Matriks
Jika nilai CI sama dengan nol, maka matriks pairwise comparison
tersebut konsisten. Batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang
telah ditetapkan oleh Thomas L. Saaty ditentukan dengan
menggunakan Rasio Konsistensi (CR), yaitu perbandingan indeks
konsistensi dengan nilai random indeks (RI). Rasio Konsistensi dapat
dirumuskan sebagai berikut:
CI = 𝐶𝐼
𝑅𝐼
Keterangan:
CR =Rasio Konsistensi
R I =Indeks Random
BAB III
OBJEK PENELITIAN
15
Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang sejarah berdirinya Hotel
Aryaduta Jakarta serta menyajikan data tentang Analytic Hierarchy Process di
Hotel Aryaduta Jakarta sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan selama
penulis melakukan job trainning.
Desember 1986. Upacara pembukaan dihadiri oleh Siti Hartinah, istri Presiden
Soeharto.
Pada tahun 1990, Aryaduta Hotel Jakarta menerima peringkat Bintang
Lima dan peringkat AAA Satu-Berlian. Setelah peringkat yang sangat baik, hotel
ini berganti nama menjadi The Aryaduta Jakarta pada tahun 1991. Pada Januari
1995, The Aryaduta Jakarta menerima Adikarya Wisata Award 1994 untuk
layanannya yang sangat baik. Pada Agustus 1995, The Aryaduta Jakarta
mengubah namanya menjadi Hotel Aryaduta Jakarta.
Pada bulan Maret 1997, Lippo Group membeli saham Hotel Aryaduta
Jakarta dari Nurman Diah, yang memiliki saham di PT. Hotel Prapatan, Tbk. Pada
tahun 2000, grup Lippo membeli seluruh saham yang dimiliki oleh PT. Hotel
Prapatan. Langkah ini memberi Lippo Group kepemilikan penuh atas Hotel
Aryaduta Jakarta. Hotel Aryaduta Jakarta berlokasi di kawasan bisnis Jakarta dan
akomodasi mewah dengan area duduk yang luas serta bathtub marmer. Hotel juga
memiliki fasilitas spa dan juga sebuah kolam spa outdoor. Kamar-kamarnya luas d
an didekorasi dengan perabotan yang berkualitas. Seluruh kamar memiliki peman
dangan kota dan dilengkapi dengan sebuah meja kerja, TV kabel, serta brankas. H
otel menyediakan layanan kamar 24-jam. Hotel memiliki sebuah pusat kebugaran
yang lengkap dengan lapangan squash dan meja pingpong. Anda bisa menikmati p
ijat tradisional Jawa dan perawatan tubuh lainnya di spa, yang memiliki sebuah ko
lam spa outdoor. Ada beberapa 7 pilihan tempat makan dan minum di hotel yang
memiliki beragam masakan internasional, mulai dari hidangan di Ambiente's Italia
n hingga masakan Jepang yang segar di Shima. Pilihan bersantap di-kamar juga te
rsedia 24 jam.
Taman
Makanan & Minuman Kedai kopi
Buah-buahan
Air mineral
Anggur/sampanye
Sarapan Dalam Kamar
Bar
Restoran
Kopi
Transportasi Pengantaran bandara
Penjemputan bandara
Layanan resepsionis Layanan Concierge
Fasilitas ATM di-tempat
Penitipan Bagasi
Layanan Tiket
Meja Layanan Wisata
Penukaran Valuta Asing
Resepsionis 24 Jam
Layanan kebersihan Cuci kering
Laundry
Fasilitas bisnis Faks/Fotokopi
Fasilitas Rapat/Perjamuan
Fasilitas kebugaran Kolam Renang
Kolam renang
Tempat fitness
Paket spa/wellness
Spa lounge/area relaksasi
Fasilitas Spa
Kolam Renang Outdoor
Hot tub/Jacuzzi
Pijat
Spa & Pusat Kesehatan
Pusat Kebugaran
Fasilitas Restoran : Pool Cafe
Lobby Lounge
Ambiente Italian
Shima Japanese
JP Bistro
Meeting Rooms The Grand Ballroom
Mezzanine Ballroom
18
Director of
Human Resources
Assistant
Human Resources
& General Affairs
Tabel 3.3 Perbandingan Berpasangan Penentuan Prioritas Subkriteria dari Kriteria Latar
Belakang
Perbandingan Berpasangan B1 B2 B3
B1 Pendidikan Diutamakan SMK 1,00 3,00 1,00
B2 Pengalaman Kerja Lama 0,33 1,00 0,2
B3 Nilai Wawancara 1,00 5,00 1,00
2,33 9,00 2,2
Tabel 3.5 Perbandingan Berpasangan Alternatif Dan Subkriteria Status Belum Menikah
Perbandingan Berpapasan W X Y Z
W Fikri Hadinabi 1,00 1,00 1,00 1,00
X Muhammad Alfi 1,00 1,00 1,00 1,00
Y Arolians 1,00 1,00 1,00 1,00
BAB IV
PEMBAHASAN DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis dan membahas data yang telah
disajikan pada bab sebelumnya yaitu data tentang Analytic Hierarchy Process di
Hotel Aryaduta Jakarta, sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan selama
penulis melaksanakan job training.
Pemilihan calon
karyawan baru
(divisi Banquet &
Service)
Perbandingan Berpasangan A1 A2
A1 Umur Muda 1,00 3,00
A2 Status Belum Menikah 0,33 1,00
1,33 4,00
Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan Penentuan Prioritas Subkriteria dari Kriteria Latar
Belakang
25
Perbandingan Berpasangan B1 B2 B3
B1 Pendidikan Diutamakan SMK 1,00 3,00 1,00
B2 Pengalaman Kerja Lama 0,33 1,00 0,2
B3 Nilai Wawancara 1,00 5,00 1,00
2,33 9,00 2,2
Tabel 4.5 Perbandingan Berpasangan Alternatif Dan Subkriteria Status Belum Menikah
Perbandingan Berpapasan W X Y Z
W Fikri Hadinabi 1,00 1,00 1,00 1,00
X Muhammad Alfi 1,00 1,00 1,00 1,00
Y Arolians 1,00 1,00 1,00 1,00
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Untuk memenuhi tujuan dari pembuatan tugas akhir ini, maka penulis
memberikan beberapa kesimpulan dan saran untuk setiap identifikasi masalah
mengenai Analytic Hierarchy Process di Hotel Aryaduta Jakarta. Berikut adalah
kesimpulan yang diberikan oleh penulis:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengerjaan sistem pendukung keputusan
penerimaan karyawan baru pada Hotel Arya Duta menggunakan metode AHP,
maka dapat disimpulkan :
1. Perusahaan yang dulunya sering melakukan penilaian secara subjektif, lalu
dengan adanya sistem pendukung pengambilan keputusan penerimaan
karyawan ini, dapat melakukan penilaian lebih secara objektif tidak hanya
subjektif dalam hal memilih calon karyawan yang tepat.
2. Skema keputusan dengan AHP dapat digunakan untuk divisi lain degan
mengubah kriteria dan bobot yang ada sesuai data.
5.2 Saran
Pengambilan keputusan dengan metode AHP ini dapat dilanjutkan dengan
mentransformasikan ke dalam bentuk program aplikasi agar dapat langsung
digunakan oleh pengambil keputusan.
31
DAFTAR PUSTAKA