Hubungan paradigmatik adalah hubungan antar unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.
Hubungan paradigmatic pada tataran fonologi tampak pada contoh berikut antar bunyi
/r/, /k/, /b/, /m/, dan /d/ yang terdapat pada kata-kata rata, kata, bata, mata, dan data.
Hubungan paradigmatic pada tataran morfologi tampak pada contoh pada prefiks me-di-,
pe-,dan te- yang terdapat pada kata-kata merawat, dirawat, perawat, dan terawat.
Sedangkan hubungan paradigmatic pada tataran sintaksis dapat dilihat pada contoh antara
kata-kata yang menduduki fungsi subjek, predikat, dan objek. Misalnya ;
Ana menulis surat
Ani makan bakso
Dia memakai sepatu
Ciri-ciri Linguistik Strukturalis
Ciri-ciri aliran linguistik strukturalis antara lain ;
1. Berlandaskan pada faham behaviourisme
Proses berbahasa merupakan proses rangsang-tanggap (stimulus-response).
2. Bahasa berupa ujaran
Ciri ini menunjukka bahwa hanya ujaran saja yang termasuk dalam bahasa dalam
pengajaran bahasa teori struktural melahirkan metode langsung dengan pendekatan oral.
Tulisan statusnya sejajar dengan gersture.
3. Bahasa merupakan sistem tanda (signifie dan signifiant) yang arbitrer dan
konvensional.
Berkaitan dengan ciri tanda, bahasa pada dasarnya merupakan paduan dua unsur yaitu
signifie dan signifiant. Signifie adalah unsur bahasa yang berada di balik tanda yang berupa
konsep di balik sang penutur atau disebut juga makna. Sedangkan signifiant adalah wujud
fisik atau hanya yang berupa bunyi ujar.
4. Bahasa merupakan kebiasaan (habit)
Berdasarkan sistem habit, pengajaran bahasa diterapkan metode drill and practice yakni
suatu bentuk latihan yang terus menerus dan berulang-ulang sehingga membentuk
kebiasaan.
5. Kegramatikalan berdasarkan keumuman
6. Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi.
Level gramatikal mulai ditegakkan dari level terendah yaitu morfem sampai level tertinggi
berupa kalimat. Urutan tataran gramatikalnya adalah morfem, kata, frase, klausa, dan
kalimat. Tataran di atas kalimat belum terjangkau oleh aliran ini.
7. Analisis dimulai dari bidang morfologi.
8. Bahasa merupakan deret sintakmatik dan paradigmatik
9. Analisis bahasa secara deskriptif.
10. Analisis struktur bahasa berdasarkan unsur langsung
11. Unsur langsung adalah unsur yang secara langsung membentuk struktur tersebut. Ada
empat model analisis unsur langsung yaitu model Nida, model Hockett, model Nelson, dan
model Wells.
Adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan
gramatikal. Morfologi mempelajari seluk beluk bentuk serta fungsi perubahan-perubahan bentuk
kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik
3. SINTAKSIS
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata tattein
yang berarti “menempatkan”. Jadi, secara etimologi berarti: menempatkan bersama-sama kata-kata
menjadi kelompok kata atau kalimat.
STRUKTUR SINTAKSIS
Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), dan
keterangan (K) yang berkenaan dengan fungsi sintaksis. Nomina, verba, ajektifa, dan numeralia
berkenaan dengan kategori sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan penerima berkenaan dengan
peran sintaksis. Eksistensi struktur sintaksis terkecil ditopang oleh urutan kata, bentuk kata, dan
intonasi; bisa juga ditambah dengan konektor yang biasanya disebut konjungsi. Peran ketiga alat
sintaksis itu tidak sama antara bahasa yang satu dengan yang lain.
Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat
nonpredikatif (hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase tidak berstruktur subjek -
predikat atau predikat - objek), atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi
sintaksis di dalam kalimat.
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.
Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa kata atau frase, yang berungsi sebagai
predikat; dan yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan
KALIMAT Dengan mengaitkan peran kalimat sebagai alat interaksi dan kelengkapan pesan
atau isi yang akan disampaikan, kalimat didefinisikan sebagai “ Susunan kata-kata yang teratur yang
berisi pikiran yang lengkap ”. Sedangkan dalam kaitannya dengan satuan-satuan sintaksis yang lebih
kecil (kata, frase, dan klausa) bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen
dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai
dengan intonasi final
4. SEMANTIK
Dalam linguistik, semantik adalah sub-bidang dikhususkan untuk mempelajari makna, seperti yang
melekat di tingkat kata, frasa, kalimat, dan unit yang lebih besar dari wacana (teks disebut). Daerah
basis penelitian adalah makna dari tanda-tanda, dan studi tentang hubungan antara unit linguistik
yang berbeda dan senyawa: homonimi, sinonim, antonim, hypernymy, hyponymy, meronymy,
metonimia, holonymy, paronyms.