Baiklah saya akan langsung memperkenalkan diri, nama saya : Ranny Pamila Krisnawati, No
peserta : 17260515610016, bidang studi: Bahasa Indonesia, asal sekolah : SMK Negeri 2
Kepahiang, tempat tinggal saya : di kabawetan, kepahiang.
Baiklah bapak ibu hal ada dua bab yang akan saya sampaikan di sini yakni yang pertama
mengenai materi Pedagogik dan materi bidang studi, materi pedagogik terdiri dari :
2. TEORI BELAJAR
3. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
4. MEDIA PEMBELAJARAN
Patut disadari bahwa peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang
lain. Perbedaan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh perkembangannya.
Ada 2 Metode yang dipakai dalam meneliti perkembangan manusia:
Metode longitudinal => pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki anak
dalam jangka waktu yang lama. Dengan pendekatan ini biasanya diteliti beberapa aspek tingkah
laku pada satu atau dua orang dalam waktu beberapa tahun, dengan begitu akan memperoleh
gambaran aspek secara menyeluruh. Contoh : mengikuti perkembangan ssrg dr lahir-mati/ masa
kanak2- remaja.
Metode Cross Sectional => suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian
beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relative singkat. Dengan mengambil kelompok orang
dari tingkatan umur yang berurutan akhirnya dapat diketemukan gambaran mengenai proses
perkembangan satu atau beberapa aspek kepribadian seseorang. Contoh : dengan mencatat ciri fisik,
pola perkembangan dan kemampuannya serta perilaku.
Ada 2 teori perkembangan yang menjadi acuan dalam bidang pendidikan: Teori menyeluruh &
Khusus
IV MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media Pembelajaran => segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan/keterampilan pebelajar shg mendorong
terjadinya proses belajar.
Media => lebih mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan)
antara sumber dan penerima pesan.
2. Alat peraga => merupakan suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efisien
Bedanya media dan alat peraga terletak pada fungsinya bukan substansinya. Perbedaan
terletak pada peran guru bahwa media dirancang utk bisa digunakan oleh si pebelajar
langsung tanpa dibantu oleh guru/pendidik. Sedangkan alat peraga membutuhkan
guru/pendidik untuk penggunaannya krn bersifat sbg alat bantu mengajar.
Penilaian adalah proses menyelidiki apa dan bagaimana siswa belajar dalam kaitannya dengan
tujuan pembelajaran. Mengevaluasi melibatkan membuat penilaian tentang kualitas belajar siswa
dan bekerja. Ini adalah perbedaan utama antara penilaian dan evaluasi.
penilaian dilakukan saat proses berlangsungnya suatu tes
evaluasi adalah hasil akhir ataupun kesimpulan dari hasil keseluruhan penilaian.
Penilaian dilaksakan melalui tiga pendekatan:
a. Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. (penilaian akhir pembelajaran)
b. Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar (penilaian untuk pembelajaran)
c. Assessment as learning memiliki fungsi yang mirip dengan assesment for
learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. (penilaian sebagai pembelajaran)
Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1) Sahih, harus dilakukan berdasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur,
2) Objektif, penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas
3) Adil, penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, gender, dan hal-hal lain),
4) Terpadu, penilaian harus mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan
5) Terbuka, penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat
diketahui oleh siapapun),
6) Menyeluruh/berkesinambungan, mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik,
7) Sistematis, penilaian harus dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8) Beracuan kriteria, penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi menggunakan
acuan kriteria.
9) Akuntabel, penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
Aliran struktural merupakan salah satu aliran linguistik yang mengkaji bahasa dari ciri atau sifat
khas bahasa.
1) Pemerolehan Fonologi
Pengertian Fonologi adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang
menganalisis bunyi bahasa secara umum. Pada waktu dilahirkan, anak hanya
memiliki sekitar 20% dari otak dewasanya. Ini berbeda dengan binatang yang
sudah memiliki sekitar 70%. Karena perbedaan inilah, maka binatang sudah
dapat melakukan banyak hal segera setelah lahir, sedangkan manusia hanya
bisa menangis.
2) Pemerolehan Morfologi
Afiksasi bahasa Indonesia merupakan salah aspek morfologi yang kompleks. Hal
ini terjadi karena satu kata dapat berubah makna karena proses afiksasinya
(prefiks, sufiks, simulfiks) berubah-ubah. Misalnya kata satu dapat berubah
menjadi: bersatu, menyatu, kesatu, satuan, satukan, disatukan, persatuan,
kesatuan, kebersatuan, mempersatukan, dst. Zuhdi dan Budiasih (1997)
menyatakan bahwa anak-anak mempelajari morfem mula-mula bersifat hapalan.
Hal ini kemudian diikuti dengan membuat simpulan secara kasar tentang bentuk
dan makna morfem. Akhirnya anak membentuk kaidah. Proses yang rumit ini
dimulai pada periode prasekolah dan terus berlangsung sampai pada masa
adolesen.
3) Pemerolehan Semantik
Menurut beberapa ahli psikolingguistik perkembangan kanak-kanak memperoleh
makna suatu kata dengan cara menguasai fitur-fitur semantik kata itu satu demi
satu sampai semua fitur semantik dikuasai, seperti yang dikuasai oleh orang
dewasa (Mc.Neil, 1970, Clark, 1997). Akhirnya Clark secara umum
menyimpulkan perkembangan pemerolehan semantik ini ke dalam empat tahap
yaitu sebagai berikut. Tahap penyempitan makna kata, tahap ini berlangsung
antara umur satu sampai satu setengah tahun (1;0–1;6). Pada tahap ini kanak-
kanak menganggap satu benda tertentu yang disebut gukguk hanyalah anjing
yang dipelihara di rumah saja tidak termasuk yang berada di luar rumah. Tahap
generalisasi berlebihan, tahap ini berlangsung antara usia satu setengah tahun
hingga dua tahun setengah (1;6–2;6). Pada tahap ini anak-anak mulai
menggeneralisasikan makna suatu kata secara berlebihan. Jadi yang dimaksud
dengan anjing atau gukguk adalah semua binatang berkaki empat.
4) Pemerolehan Sintaksis
Dalam bidang sintaksis, anak mulai berbahasa dengan mengucapkan satu kata
atau bagian kata. Kata ini, bagi anak sebenarnya adalah kalimat penuh, tetapi
dia belum dapat mengatakan lebih dari satu kata dari seluruh kalimat itu.
Kata Indonesia putri (untuk Eyang putri) diucapkan oleh Echa mula-mula
sebagai Eyang /ti/.
5) Pemerolehan Pragmatik
Jakobson mengatakan bahwa pemerolehan pragmatik anak dipengaruhi oleh
lingkungannya. Di dalam pemerolehan pragmatik, anak tidak hanya berbahasa,
melainkan juga memperoleh tindak berbahasa.
Penulisan Kata : gabungan kata, kata turunan, kata ganti, singkatan dan akronim
Sintaksis merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana. Sintaksis adalah cabang ilmu yang membicarakan kalimat
dengan segala bentuk dan unsur-unsur pembentuknya. Sintaksis ialah bagian
atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana,
semantik adalah bagian tata bahasa yang meneliti makna bahasa tertentu.
Kridalaksana (2008:216), semantik adalah sistem dan penyelidikan makna dan
arti dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya. Sedangkan semantik
suatu kata dan perubahan atau pengembangan makna kata yang mungkin
Karya sastra terdiri atas 3 jenis yakni puisi, prosa dan drama.
1. Puisi Adalah => puisi adlh sebuah hasil karya sastra yang berasal dari ungkapan atau
curahan perasaan dan pemikiran seorang penyair./ ungkapan imajinatif yang
dirangkai dengan irama dan memerhatikan pemaknaan. Puisi adalah karya
sastra yang ditulis dengan bentuk larik-larik dan bait-bait. Jenis Puisi: puisi
lama: pantun(bentuk puisi indonesia melayu terdiri atas 2 baris sampiran dan 2 baris
isi), gurindam (sajak dua baris yang mengandung petuah dan nasihat), syair(puisi lama
yang tiap bait terdiri atas empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama), puisi
baru: puisi kontemporer (puisi yang memiliki kebebasan ekspresi/tidak terikat oleh
aturan2), satire(menyatakan sindiran/ejekan), terzina(sajak yang terdiri atas tiga baris,
rima a-b-a, b-c-b,d-c-d, balada( sajak yang menceritakan cerita rakyat) dll
2. Prosa => cerita rekaan, yaitu kisah yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Prosa adalah karya sastra yang ditulis
dengan menggunakan kalimat-kalimat yang disusun susul menyusul. Kalimat
yang disusun membentuk kesatuan pikiran menjadi paragraf, paragraf
membentuk bab atau bagian-bagian, dan seterusnya. Jenis Prosa: prosa lama:
dongeng (cerita yang tidak benar terjadi), hikayat (sastra melayu klasik dibaca utk
pelipur lara,pembangkit sengt juang) prosa baru: cerpen, novel(karangan yang
mengandung rangkaian cerita kehidupan dg menonjolkan watak dan sifat setiap
pelaku)
3. Drama => Drama adalah karya sastra yang ditulis dengan bahasa dalam
bentuk dialog.
merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud
dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan istilah
teater. Drama juga dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di panggung dan
berdasarkan sebuah naskah.
Perbedaan drama dengan puisi dan prosa adalah terletak pada tujuan
penulisan naskah. Naskah drama ditulis dengan tujuan utamanya untuk
dipertunjukkan, bukan untuk dibaca dan dihayati seperti pada prosa dan
puisi.