Anda di halaman 1dari 5

Kompetensi Guru dan Tugas Guru

Depdiknas merumuskan definisi kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.Berdasarkan definsi tersebut Rastodio (2009)
mendefinisikan kompetensi guru sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru.
Kompetensi yang Wajib Dikuasai Guru
4 kompetensi tersebut agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta
didik. Kompetensi yang merupakan kompetensi khas, yang membedakan guru dengan profesi lainnya ini
terdiri dari 7 aspek kemampuan, yaitu:
1. Mengenal karakteristik anak didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
3. Mampu mengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi pembelajaran

2. Kompetensi Profesional.
Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan guru dalam mengikuti perkembangan ilmu terkini karena
perkembangan ilmu selalu dinamis.Kompetensi profesional yang harus terus dikembangkan guru dengan
belajar dan tindakan reflektif. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:
Konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar
Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
Hubungan konsep antar pelajaran terkait
Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional

3. Kompetensi  Sosial
Kompetensi sosial bisa dilihat apakah seorang guru bisa bermasyarakat dan bekerja sama dengan peserta
didik serta guru-guru lainnya. Kompetensi sosial yang harus dikuasai guru meliputi:
Berkomunikasi lisan dan tulisan
Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik
Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru

4. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini terkait dengan guru sebagai teladan, beberapa aspek kompetensi ini misalnya:
Dewasa
Stabil
Arif dan bijaksana
Berwibawa
Mantap
Berakhlak mulia
Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
Mengevaluasi kinerja sendiri
Mengembangkan diri secara berkelanjutan

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru


Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru yang ditandangani oleh Presiden Republik
Indonesia per tanggal 01 Desember 2008. Peraturan ini diterbitkan sebagai amanat dan tindak lanjut dari
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Kerangka dari Peraturan Pemerintah ini terdiri 9 Bab 68 Pasal. Berikut ini disajikan beberapa hal-hal yang
dianggap penting tenatang isi peraturan  ini.

Bab I Ketentuan Umum. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Bab II Kompetensi dan Sertifikasi. Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, kompetensi, Sertifikat Pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 
Kompetensi Guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi

Kompetensi dan Sertifikasi dalam PP No. 74 Tahun 2008


1.      Kompetensi
Menurut Daryanto, kompetensi berasal dari bahasa Inggris yakni “competence”yang berarti kecakapan,
kemampuan, dan kesanggupan.[9] Sedangkan secara istilah, kompetensi merupakan seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh
guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.[10] Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi
pedagodik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik.
Kompetensi ini antara lain meliputi pemahaman terhadap peserta didik dan pengembangan kurikulum atau
silabus. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa, serta menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Kompetensi sosial guru berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat,
baik yang ada di lingkungan sekolah maupun yang ada di lingkungan tempat tinggal guru.Sekurang-
kurangnya meliputi kompetensi untuk berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; serta menerapkan prinsip
persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan seorang
guru dalam memiliki pengetahuan yang luas serta mendalam tentang mata pelajaran yang diampu dan yang
akan diajarkan, serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu
memilih metode yang tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar.

Uraian Tugas Per Jenis Guru


1. Guru Mata Pelajaran/Guru Kelas
Uraian jenis kerja guru tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau awal semester, sesuai
dengan rencana kerja sekolah/madrasah.

b. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:
·        Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan penyampaian materi pelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan materi pelajaran, dan menilai hasil belajar yang
terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan tatap muka,
·        Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran tatap muka antara lain
berupa penilaian akhir pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok bahasan merupakan bagian dari kegiatan
tatap muka,
·        Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi dengan menggunakan media
antara lain video, modul mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi,
·        Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang teori/kelas, laboratorium, studio, bengkel
atau di luar ruangan,

c. Menilai Hasil Pembelajaran


Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan datatentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Melalui penilaian hasil pembelajaran diperoleh informasi yang bermakna untuk
meningkatkan proses pembelajaran berikutnya serta pengambilan keputusan lainnya. Menilai hasil
pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka seperti ulangan harian dan kegiatan
menilai hasil belajar dalam waktu tertentu seperti ujian tengah semester dan akhir semester.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes.Penilaian nontes dapat berupa
pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, proyek fisik atau produk
jasa.

d. Membimbing dan Melatih Peserta Didik


Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu membimbing atau melatih
peserta didik dalam proses tatap muka, intrakurikuler, dan ekstrakurikuler.

1)       Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran
adalah bimbingan dan latihan yang dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan.
2)       Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
·        Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran perbaikan (remedial teaching) dan
pengayaan (enrichment) pada mata pelajaran yang diampu guru.
·        Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik
yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai.
·        Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang telah
menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasi waktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk
memperluas atau memperkaya perbendaharaan kompetensi.
·        Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus, disesuaikan dengan
kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu.

3)       Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.


·        Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik.
·        Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
·        Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah:
-          Pramuka,
-          Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa,
-          Olahraga,
-          Kesenian
-          Karya Ilmiah Remaja,
-          Kerohanian,
-          Paskibra,
-          Pecinta Alam,
-          Palang Merah Remaja (PMR),
-          Jurnalistik,
-          Unit Kesehatan Sekolah (UKS),
-          Fotografi,

e. Melaksanakan Tugas Tambahan


Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7) menyatakan bahwa guru dapat
diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan pendidikan, ketua program
keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepala laboratorium,
bengkel, atau unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52 ayat (1) huruf e, guru dapat diberi tugas
tambahan yang melekat pada tugas pokok misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya
ilmiah remaja, dan guru piket.

2. Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor


Guru bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor
terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan
kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.

Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:
a.       Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai bakat dan minat.
b.      Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis,
dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
c.       Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
d.      Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Jenis layanan adalah sebagai berikut:


a.       Layanan orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama
lingkungan sekolah/ madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b.      Layanan informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai
informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c.       Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program
latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d.      Layanan penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu,
terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga,
industri dan masyarakat.
e.       Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan
masalah pribadinya.
f.        Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuanhubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta
melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
g.      Layanan konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan
pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h.       Layanan konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan
atau masalah peserta didik
i.         Layanan mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan antar mereka.

Kegiatan-kegiatan tersebut didukung oleh:


a.       Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun nontes.
b.      Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik,
yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia.
c.       Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang
dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d.      Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua atau keluarganya.
e.       Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan
peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f.        Alih tangan kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain
sesuai keahlian dan kewenangannya.

PERTANYAAN DAN JAWABAN :

1.     Objektif
1.     Berkut ini yang merupakan 4 kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, kecuali …..
a.      Pedagogis                               c. Sosio emosional
b.     Profesional                             d. Kepribadian

Jawaban : C
2.     Penguasaan guru terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak dalam menjalankan profesinya, adalah pengertian dari …..
a.      Kompetensi Guru                   c. Tanggung Jawab Guru
b.     Tugas Guru                             d. Kepribadian Guru

Jawaban : A

3.     Kompetensi guru mencakup 4 kompetensi yaitu, pedagogis, professional, social dan kepribadian, diatur
dalam UU/PP ……
a.      PP No 74 tahun 2008              c. PP No 74 tahun 2009
b.     PP No 74 tahun 2005              d. PP No 74 tahun 2006

 Jawaban : A

4.     Salah satu tugas guru, berdasarkan PP No 74 tahun 2008 adalah …..kecuali,


a.      Merencanakan Pembelajaran c. membimbing peserta         didik

b.     Melaksanakan pembelajaran  d. Menghukum peserta didik

Jawaban : D

5.     Berikut ini yang tidak termasuk kedalam jenis guru, adalah …


a.      Guru mata pelajaran                           c. Penjaga Sekolah
b.     Guru bimbingan Konseling                d. Guru Pembimbing

Jawaban : C
2.     ESSAY
1.     Jelaskan alasan mengapa setiap guru harus mempunyai kompetensi sosial ?

Jawaban : Karena setiap guru harus bisa mengenali dan berkomunikasi serta bergaul secara efektif dengan
peserta didik, tenaga kependidikan lainnya, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. karena
guru harus bisa dekat dan bergaul dengan semua warga sekolah, agar terjalin pembelajaran yang baik an
sehat antara peserta didik maupun dengan lainnya.

2.     Mengapa seorang guru harus dituntu ke prosesionalannya dalam mengajar ?


Jawaban : Setiap guru harus dituntut untuk menguasai setiap materi yang ia ajarkan secara luas dan
mendalam. Karena guru akan menjadi fasilitator/ tempat bertanya bai siswa. Maka setiap materi yang akan
diajarkan oleh seroang guru, hendaknya harus ia kuasai dan dalami terlebih dahulum sebelum diajarkan
kepada siswa.

3.      Bagaimanakah kompetensi guru secara garis besar dan menyeluruh ari ke empat kompetensi
tersebut ?...
Jawaban :
a.     Pengenalan peserta didik secara mendalama
b.     Penguasaan bidang studi secara mendalam
c.      Penyelenggaraan dan pembelajaran yang meliputi : perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi proses dan hasil belajar serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan,
d.     Pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai