Anda di halaman 1dari 3

SUSPENSI

Dalam ilmu kimia, suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu campuran


fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen
dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Partikel padat
dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer sehingga cukup besar
untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada
suspensi akan mengalami pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat
gangguan.

Suspensi cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gas disebut sebagai
aerosol. Contoh sistem aerosol dalam kehidupan manusia adalah debu di atmosfer.

Contoh-contoh suspensi, yaitu:


1. Lumpur (tanah dengan air)
2. Kabut (air dengan udara)
3. Tepung dengan air
4. Kopi dengan air
5. Lumut dengan air
6. Cat
7. Suspensi debu kapur di udara.
8. Suspensi partikel di udara.

KOLOID
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk
campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki
ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek
Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya
gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi
pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak
dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).

Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta


awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma
dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri
dalam kimia industri karena kepentingannya
Macam-macam koloid

Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fasa zat pendispersi


dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid, yaitu:

1. Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat
terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang
memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu
dalam udara).
2. Sol Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh:
Air sungai, sol sabun, sol detergen dan tinta).
3. Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun
kedua zat cair itu tidak saling melarutkan. (Contoh: santan, susu, mayonaise,
dan minyak ikan).
4. Buih Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada
pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).
5. Gel sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-
agar, Lem).
ANDRY MAULANA
X. F-2

Anda mungkin juga menyukai