H DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ANTENATAL CARE (ANC)
DI RUANG KIA BLUD UPT PUSKESMAS
PAHANDUT PALANGKA RAYA
Oleh:
EMELDA PERTIWI
NIM: 2019.NS.B.007.011
Emelda Pertiwi
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Emelda Pertiwi
NIM : 2019.NS.B.07.011
Judul : Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ny. H Dengan
Diagnosa Medis Antenatal Care (ANC) Di Ruang KIA BLUD
UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kasus dengan judul ”
Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ny. H Dengan Diagnosa Medis Antenatal Care
(ANC) Di Ruang KIA BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya”. Laporan
Asuhan Keperawatan ini merupakan salah satu persyaratan pada Pendidikan Program
Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka
Harap Palangka Raya.
Selama menyusun Laporan Kasus Asuhan Keperawatan ini, penulis mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak serta bantuan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini secara khusus penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Riduan SKM, MM., Kes. selaku kepala BLUD UPT Puskesmas Pahandut
Kota Palangka Raya yang telah memberikan ijin untuk dinas dan melakukan asuhan
keperawatan ini.
2. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes. selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka
Raya.
3. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep. selaku Ketua Unit Program Studi Ners.
4. Ibu Vina Agustina, Ners., M.Kep selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan dorongan, arahan dan pemikiran serta penuh kesabaran membimbing
penyusunan dalam menyelesaikan Asuhan Keperawatan ini.
5. Ny. H sebagai klien yang diberikan asuhan keperawatan yang telah bersedia
menjadi responden.
6. Bapak dan Ibu dosen STIKes Eka Harap Palangka Raya yang telah memberikan
materi terkait Asuhan Keperawatan Keperawatan Maternitas ini.
Semoga Laporan Asuhan Keperawatan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu keperawatan. Penulis menyadari bahwa
dalam menyusun Laporan Asuhan Keperawatan ini masih jauh dari sempurna untuk itu
kepada semua pihak, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga
dapat menunjang kesempurnaan Laporan Asuhan Keperawatan ini.
Palangka Raya, 18 Juli 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
....4
2.1 Definisi Antenatal Care.............................................................. 4
2.2 Etiologi....................................................................................... 7
2.3 Patofisiologi................................................................................ 7
2.4 Manifestasi Klinis....................................................................... 8
2.5 Komplikasi Kehamilan............................................................... 9
2.6 Pemeriksaan Diagnostik............................................................. 10
2.7 Penatalaksanaan........................................................................... 11
BAB 3 KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN.......... 15
3.1 Pengkajian................................................................................... 15
3.2 Diagnosa Keperawatan................................................................ 16
3.3 Rencana/Intervensi Keperawatan................................................ 16
3.4 Implementasi Keperawatan......................................................... 18
3.5 Evaluasi Keperawatan................................................................. 18
BAB 4 ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KELOLAAN............... 19
4.1 Pengkajian................................................................................... 19
4.2 Diagnosa Keperawatan................................................................ 29
4.3 Intervensi Keperawatan............................................................... 30
4.4 Implementasi Keperawatan......................................................... 33
4.5 Evaluasi Keperawatan................................................................. 33
BAB 5 PENUTUP...................................................................................... 19
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 33
5.2 Saran............................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.2 Praktisi
1.3.2.1 Bagi institusi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukkan dalam upaya pelayanan pelaksanaan Asuhan
Keperawatan pada klien dengan diagnosa Medis Antenatal Care di Puskesmas Pahandut
Palangkaraya.
1.3.2.2 Pendidikan
Sebagai referensi belajar Mahasiswa STIKES Eka Harap Palangka Raya dalam
pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan diagnosa medis Antenatal Care.
1.3.2.3 Mahasiswa
Menambah wawasan dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan diagnosa
medis Antenatal Care dan sebagai bahan acuan atau referensi bagi mahasiswa dalam
penulisan laporan asuhan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
2.2.1 Ovum, adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
2.2.2 Spermatozoa, Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
2.2.3 Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopi.
2.2.4 Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium
2.2.5 Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran
zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
1) Triwulan I antara 0-12 minggu.
2) Triwulan II antara 12-28 minggu.
3) Triwulan III antara 28-40 minggu (Mochtar, 2010).
2.3 Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki
maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (terjadinya kehamilan). Kehamilan
terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel
telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3
cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120
juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut
untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.
(Kusmiyati, Yuni, dkk.2009).
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina
sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang
melapisi tuba falopi mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau
dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada
proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu
dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
2.7 Penatalaksanaan
2.7.1.1 Antenatal Care
Standart minimal asuhan antenatal care adalah 10T, yaitu
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata
antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya, anjurkan
untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat.Lemak jangan
dikurangi, terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dari
berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil menurut Manuaba (2010):
Rumus IMT = BB /TBcm2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-25,0
Kriteria IMT :
(1) Nilai IMT < 18,5 : Status gizi kurang
(2) Nilai IMT 18,5-25 : Status gizi normal
(3) Nilai IMT >25 : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk
mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan
gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin
berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan
volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran
LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka
panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
(1) Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai olecranon
(2) Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon dengan meteran
(3) Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Baca menurut tanda panah.
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan tekanan darah yang
disebabkan kehamilan.Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal yaitu
dibawah 140/90 mmHg.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan pada
kehamilan yang pertama.
Tabel 2.1 Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus
xifoideus
Leopold II
Leopold IV :
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas
3.1.1.1 Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
3.1.1.2 Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.
3.1.1.3 Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila diperlukan.
Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat
mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
3.1.1.4 Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
3.1.1.5 Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien/klien.
3.1.1.6 Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
3.1.1.7 Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan ditanyakan
tentang keberapa kalinya.
3.1.1.8 Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
3.1.2 Riwayat Kesehatan
3.1.2.1 Keluhan utama
1) Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang
mencari pertolongan.
2) Riwayat keluhan utama
P : Provokasi/paliatif (penyebab)
Q : Quality/ bagaimana gejala dirasakan
R : Region/ dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
3.1.2.2 Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie yang
didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau
kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan
tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
3.1.2.3 Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari, lama
haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau tidak,
penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi, Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau
pernah mengikuti KB.Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang
direncanakan atau tidak.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga,anak kembar atau penyakit menular yang
dapat mempengaruhi persalinan.
3.1.2.4 Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
1) Inspeksi
(1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau merah
adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah,gigi.
(2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar
gondok dan limpe.
(3) Dada : bentuk buah dada,pigmentasi puting susu dan gelanggang
susu,keadaan puting susu,adakah kolostrum
(4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis,terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan dan
kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis),hipokondria, iliaka kiri
(scibala).
(5) Abdomenobstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan
pucat,pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi uterus,
adakah strie gravidarum atau bekas luka.
(6) Vulva :keadaanperineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus.
(7) Anggota bawah : cari varises,oedema, luka, cicatrix pada lipat paha, CRT
kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.
2) Palpasi
Tujuan :
(1) Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia kehamilan.
(2) Menentukan letaknya anak dalam Rahim
3) Auskultasi
(1) Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30
menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
(2) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit
atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)
4) Pemeriksaan panggul
Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
(1) Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
(2) Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
(3) Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)
(4) Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)
(5) Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)
(6) Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
Pengukuran panggul dalam, meliputi :
(1) Promotorium (N = tidak teraba)
(2) Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
(3) Sacrum ( N = cekung)
(4) Spina ischiadica (N = menonjol)
(5) Arcus pubis ( N = > 900)
5) Pemeriksaan laboratorium
(1) Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, misal :
gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.
(2) Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi
penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam kehamilan
maupun persalinan.
(3) Hemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia,bila Hb kurang dari 10gr%. (normalnya :
11gr%)
(4) USG
(5) Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
3.1.2.5 Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah sudah
selesai kebutuhan ibu hamil.
2) Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama
kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus dan
pembesaran uterus yang menahannya.Sering kencing merupakan hal umum
yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan karena rongga
perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.
3) Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat hendaknya
diadakan pula waktu siang hari
4) Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja sesuai
kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
5) Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan
dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut, pemeliharan gigi,
kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian luar dan dalam.
6) Sexual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama kehamilan,
berapa kali dalam seminggu melakukannya.
Intervensi :
3.3.4.1 Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
Rasional : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60%
klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat
kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran
uterus.
3.3.4.2 Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis :
alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
Rasional : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan
oksigenasi jaringan ibu/janin.
3.3.4.3 Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
Rasional : menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan
oleh kelebihan.
3.3.4.4 Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah :
mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering,
dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala
berat
Rasional : postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan
penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru.
Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin,
pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan
uterus gravid
3.3.5 Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat
memahami perubahan yang terjadi.
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
3.3.5.1 Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester
ketiga.
Rasional : membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih
dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung
kemih mengakibatkan sering berkemih.
3.3.5.2 Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
Rasional : mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang
mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonic
3.3.5.3 Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan
natrium dan diet.
Rasional : kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-
angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia
berat.
3.3.5.4 Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan
keluhan-keluhan nokturia.
Rasional : meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami
edema dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.
3.3.5.5 Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang
lama.
Rasional : posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan
menurunkan aliran vena.
3.3.6 Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam gangguan pola
tidur dapat teratasi.
Kriteria hasil :
Pola tidur teratur
Intervensi :
3.3.6.1 Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,
teruskan pola tidur saat ini.
Rasional : membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang
berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
3.3.6.2 Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat
Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan
penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
Rasional : ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik,
nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
3.3.6.3 Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi
semi fowler.
Rasional : pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen
menekan diafragma hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi
fowler memungkinkan diafragma menueun, membantu mengembangkan
ekspansi paru dengan optimal. 2 jam dan dapatkan 8 jam tidur per malam.
3.3.6.4 Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat
Rasional : peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan
janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan
anak lain dan atau kebutuhan lain.
3.3.7 Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam nyeri
hilang/berkurang.
Kriteria hasil :
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Ungkapan verbal/non verbal dari kenyamanan
Intervensi :
4.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 Juli 2020, pukul 09.00
WIB. Di ruang KIA BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya, dengan tehnik
anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan fisik, dan data dari buku keperawatan
klien, di dapatkan data-data sebagai berikut.
4.1.1 Identitas Klien & Penanggung jawab
4.1.1.1 Identitas Klien:
Nama Ny. H, tempat/tanggal lahir Palangka Raya, 1 Januari 1995, agama Islam,
suku bangsa Banjar, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan IRT, alamat Jl. Pahandut
Seberang, diagnosa medis G1 P0 A0, tanggal kunjungan ke Puskesmas 18 Juli 2020,
tanggal pengkajian 18 Juli 2020.
4.1.1.2 Identitas Penanggung Jawab:
Nama Tn.S, umur 26 tahun, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, suku bangsa
Banjar, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan swasta, golongan darah O. Jl. Pahandut
Seberang, hubungan dengan klien suami.
4.1.2 Status Kesehatan
4.1.2.1 Alasan Kunjungan / Keluhan Utama:
Klien mengatakan nyeri di kepala dan mengalami keputihan.
4.1.2.2 Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST):
Pada tanggal 18 Juli 2020 klien tiba di Puskesmas Pahandut Palangka Raya dengan
usia kehamilan 17 minggu. Klien mengatakan merasakan pusing seperti diremas-remas
pada saat bangun tidur, pusing sekitar kepala dan bertambah pusing saat berdiri atau
melakukan aktifitas, skala nyeri 3 (sedang), nyeri dirasakan ± 1-2 menit dan klien
mengatakan tidak nafsu makan sering mual dan muntah. Hasil pengkajian menunjukkan
keadaan umum baik, kesadaran compos menthis, anemis, TD: 90/60 mmHg, N: 88 x/m,
RR: 20 x/m, S: 36 OC, BB sebelum hamil: 49 kg, BB sesudah hamil: 47 kg, TB: 160
cm, lila 22 cm Bumil dengan KEK, IMT 18,3 berat badan kurang, hasil palpasi janin
tunggal, letak memanjang, presentasi belum masuk PAP, TFU: teraba diatas pusat dan
pasien mengeluh mengalami keputihan.
4.1.2.3 Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan ini kehamilan yang ke-1 (G1 P0 A0)
4.1.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit keturunan maupun penyakit menular.
4.1.3 Riwayat Obstetric Dan Ginekologi
4.1.3.1 Riwayat Ginekologi:
1. Riwayat Menstruasi :
Menarche: 14 tahun, Siklus: 28 hari, Lamanya Haid: 5-7 hari, Banyaknya: 3-
4 x/hari ganti pembalut, Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan,
dysmenorhoe): merah tua, bau amis, dan cair. Gangguan sewaktu menstruasi
tidak ada. Gejala pre menstruasi keputihan dan nyeri pada payudara, HPHT:
14 Maret 2020, Taksiran Persalinan: 21 Desember 2020.
2. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri):
Usia Pernikahan 1 tahun. Lamanya Pernikahan 1 tahun. Pernikahan Ke-1.
3. Riwayat Keluarga Berencana:
Klien belum ada menggunakan kontrasepsi, Usia Pernikahan 1 tahun,
Lamanya Pernikahan 1 tahun, Pernikahan Ke-1.
4.1.3.2 Riwayat Obstetri :
1. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G1 P0 A0
Masalah Keada
Tgl Umur Jenis Tempat/ Jenis
No BB Hami an
partus hamil partus Penolong kelamin Lahir Nifas Bayi
l Anak
1
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe: -, Keluhan waktu hamil pusing. Pemeriksaan kehamilan :
teratur, berat badan turun. Tempat pemeriksaan dan di Puskesmas Pahandut
dengan hasil baik
4.1.4 Pemeriksaan Fisik
Subjektif Objektif
4.1.4.1 Keadaan Umum Suhu 36, 0C Nadi 88 x/menit
BB sebelum hamil 49 kg Tekanan Darah 90/60 mmHg
G1P0A0
BB saat hamil 47 kg
Tinggi Badan 160 cm
Kesadaran Compos Menthis
Turgor Kulit baik
4.1.4.2 Kepala Warna rambut hitam, oedema tidak ada,
keadaan bersih
4.1.4.3 Muka Hyperpigmentasi tidak ada
Rasa bengkak? Tidak ada Cloasma gravidarum tidak ada
Edema tidak ada
Simetris ya
4.1.4.4 Mulut Mukosa mulut & bibir lembab
Keluhan tidak ada Keadaan gigi lengkap, bersih
Fungsi Pengecapan baik
Keadaan Mulut bersih
Fungsi menelan baik
4.1.4.5 Mata Ukuran pupil 4 mm
Keluhan tidak ada Konjungtiva pucat
Sklera putih
Fungsi Penglihatan baik
4.1.4.6 Hidung Reaksi alergi tidak ada
Keluhan tidak ada Pernah flu pernah
Frekuensinya dalam 1 tahun -
Perdarahan/peradangan -
Keadaan/kebersihan ya
4.1.4.7 Telinga Keadaan bersih
Keluhan tidak ada Fungsi pendengaran baik
4.1.4.8 Leher Pembesaran kel.Tyroid tidak ada
Pembengkakan tidak ada Distensi vena jugularis tidak ada
Pembesaran KGB tidak ada
4.1.4.9 Daerah dada Sesak napas tidak ada
Jantung dan paru-paru normal Batuk tidak ada
Sakit dada tidak ada
Suara napas normal vesikuler
Bunyi jantung S1, S2 tunggal
Payudara tidak ada Palpitasi -
4.1.4.10 Abdomen hasil palpasi janin tunggal, letak memanjang,
presentasi belum masuk PAP, TFU: teraba
diatas pusat.
4.1.4.11 Genitalia Eksterna Oedema tidak ada
4.1.4.12 Anus Hemoroid tidak ada
4.1.4.13 Ekstremitas atas dan Oedema tidak ada
bawah
4.1.4.14 Pemeriksaan Panggul Ukuran panggul luar :
- Distantia spinarum
- Distantia cristarum
- Conjugata externa
- Lingkar panggul
Ukuran panggul dalam :
- Promonotorium -
- Linea inominata -
- Dinding samping -
- Spina Ischiadika -
- Sacrum -
- CV – CD -
Emelda Pertiwi
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN
MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
Ds: Klien mengatakan Perubahan fisiologis Gangguan rasa nyaman
pusing, nyeri dirasakan
seperti nyut-nyutan, skala Sistem kardiovaskuler
nyeri 3 (sedang), nyeri
dirasakan ± 1-2 menit Penurunan tekanan darah
Do:
- klien tampak mengusap Gangguan rasa nyaman
kepala (pusing)
- N: 88 x/m,
- BB sebelum hamil 49 kg
- lila 22 cm
Emelda Pertiwi
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan sakit kepala ditandai dengan klien tampak
mengusap-usap kepala, TTV klien: TD: 90/60 mmHg, N: 88 x/m, RR: 20 x/m, S:
36 OC.
2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan perubahan napsu makan, mual/muntah,
tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic dibuktikan dengan data subjektif:
Ibu N mengatakan saya tidak nafsu makan, pagi tadi cuman mau makan mie, dan tidak
suka makan sayur, berat badan sebelum hamil 49 kg, data objektif : keadaan umum baik,
anemis, TD: 90/60 mmHg, N: 88 x/m, RR: 20 x/m, S: 36 OC, BB: 47 kg, TB: 160 cm, lila
22 cm, IMT 18,3 berat badan kurang, Bumil dengan KEK.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi mengenai nutrisi Ibu
hamil. Data subjektif: Pasien mengatakan selama hamil mengalami keputihan dan pasien
mengatakan tidak mengetahui perubahan tubuh yang akan dialami selama kehamilan dan
tanda-tanda melahirkan. Data objektif: pasien sering bertanya, Pasien tampak bingung.
P0G1O0.
RENCANA KEPERAWATAN
2) Resiko defisit Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pola nutrisi pasien 1. untuk mengetahui pola nutrisi klien
nutrisi keperawatan selama 1x30 menit 2. Timbang berat badan klien 2. untuk mengetahui berat badan klien
berhubungan diharapkan nutrisi klien tercukupi 3. Anjurkan klien untuk makan sdikit 3. untuk memenuhi nutrisi klien
dengan dengan kriteria hasil: tapi sering 4. Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet
perubahan 1. BB meningkat 4. Berikan informasi tertulis/verbal seimbang
psikologis 2. Nafsu makan baik
3. Pola makan teratur yang tepat tentang gizi hamil dan 5. mual/muntah trimester pertama dapat berdampak
suplemen vitamin zat besi setiap negative pada status nutrisi prenatal, khususnya
hari. pada periode kritis perkembangan janin.
5. Tinjau ulang frekuensi dan
beratnya mual/muntah.
3) Defisit Setelah dilakukan perawatan 1. Kaji tingkat pengetahuan klien 1. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan klien.
pengetahuan selama 1x15 menit pengetahuan mengenai kehamilannya
berhubungan klien bertambah dengan kriteria 2. Gunakan bahasa yang mudah 2. Untuk membantu mempermudah pemahaman klien.
dengan kurang hasil: dimengerti oleh klien.
terpapar 1. Klien menyebutkan 75% benar
informasi benar-benar tanda persalinan 3. Jelaskan kepada ibu tentang 3. keputihan dalam kehamilan dapat terjadi ketika umur
2. Klien dapat menentukan terjadinya keputihan. kehamilan semakin tua, dimana terjadi peningkatan
langkah dan persiapan yang suplai darah yang dapat memicu jumlah produksi lendir
tepat yang harus diambil segera semakin meningkat, keputihan juga bisa terjadi ketika
ketika persalinan. kebersihan daerah vagina tidak terjaga (personal
hygiene yang jelek), dan apabila terlalu sering
menggunakan penty liner (pembersih vagina) yang
berlebih dan terlalu sering memakai celana dalam yang
ketat yang dapat membuat daerah vagina menjadi
lembab sehingga kuman dapat berkembang dengan baik.
4.Anjurkan ibu untuk selalu menjaga 4. anjuran ini diberikan agar ibu lebih memerhatikan
kebersihan dirinya (personal hygiene) kebersihan daerah vaginanya, dengan cara
yaitu : mengganti celana dalam 3 kali menganjurkan ibu memakai celana dalam yang longgar
dalam sehari atau setiap kali basah, untuk mempermudah sirkulasi udara masuk ke vagina
kotor dan merasa tidak nyaman, dan mengganti pakaian dalam minimal 3 kali sehari
Hindari penggunaan bedak talcum, untuk mencegah terjadinya penumpukan bakteri,
tissue, atau sabun dengan peningkatan kelembapan dan untuk mencegah
terjadinya infeksi dan berkembangnya kuman
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tangga Tanda Tangan
l Implementasi Evaluasi (SOAP) dan Nama
Jam Perawat
Sabtu, 18 Juli 1. Mengkaji skala nyeri klien: skala nyeri 3 (sedang) S: klien mengatakan nyeri pada kepala
2020 2. Mengukur tanda-tanda vital klien: TTV klien TD: O: skala nyeri 3 (sedang)
Pukul 09.30 120/80mmHg, N:88 x/m, RR: 20 x/m, S: 36,7OC - TTV klien TD: 90/60mmHg, N:88 x/m,
WIB 3. Mengatur posisi klien senyaman mungkin: posisi duduk RR: 18 x/m, S: 36 OC
4. Mengajarkan tehnik relaksasi: tehnik nafas dalam - posisi duduk
- tehnik nafas dalam Emelda Pertiwi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Sabtu, 18 Juli 1. Mengkaji pola nutrisi klien: klien makan dengan teratur S: klien mengatakan sudah bisa makan nasi dan lauk
2020 2. Menimbang berat badan klien: BB klien 46,5 kg pauk, klien memahami bahwa pentingnya memenuhi
Pukul 10.00 3. Menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering: agar gizi seimbang untuk ibu dan bayi.
WIB nutrisi klien tetap terpenuhi O: - klien makan dengan teratur
4. memberikan informasi tertulis/verbal yang tepat - Ttv: TD: 90/60 mmHg, N: 80 x/ m, rr: 18 x/m, s:
tentang gizi hamil dan suplemen vitamin zat besi 36oc.
setiap hari. - Kesadaran compos menthis.
5. meninjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan Emelda Pertiwi
- Menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi
sering dan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan ibu
dan janin.
- Rutin mengkonsumsi vitamin dan obat penambah
darah yang diberikan.
Selasa, 18 Juli 1. mengkaji tingkat pengetahuan klien mengenai S: klien mengatakan sudah memahami apa yang
2020 kehamilannya sampaikan, klien akan lebih memperhatikan kehamilan
Pukul 10.30 2. mengunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien. dan mempersiapkan kehamilan.
WIB 3. menjelaskan kepada ibu tentang terjadinya keputihan. O:
4. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan dirinya - Pasien tampak memahami tentang penjelasan yang
(personal hygiene) yaitu : mengganti celana dalam 3 kali diberikan.
dalam sehari atau setiap kali basah, kotor dan merasa - Pasien mampu dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan perawat seperti, menjawab seputar Emelda Pertiwi
tidak nyaman, Hindari penggunaan bedak talcum, tissue,
kehamilan tentang pentingnya gizi dan perubahan-
atau sabun dengan perubahan yang emosional yang terjadi saat
kehamilan dan lebih memperhatikan gizi saat hamil.
A: Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi.
- Menyarankan klien dan keluarga untuk rutin kontrol
kehamilan dan menanyakan kepada petugas pelayan
kesehatan jika ada yang perlu disiapkan selama
kehamilan dan persalinan.
BAB V
PENUTUP
37
5.1 Kesimpulan
Setelah membahas secara keseluruhan tentang asuhan keperawatan pada Ny.N
dengan antenatal care (ANC) Di ruang KIA UPT Puskesmas Pahandut Palangka
Raya pada bab ini akan disampaikan kesimpulan sebagai berikut :
Pada pengkajian data yang dilakukan pada kasus Ny. H terdapat beberapa
kesamaan dengan teori. Diagnosa keperawatan yang timbul pada kasus Ny.
Hsemuanya berjumlah 3 ( tiga ) diagnosa yaitu: gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan sakit kepala, resiko defisit nutrisi berhubungan dengan
perubahan psikologis dan defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang
terpaparnya informasi mengenai kehamilan.
Pada tahap perencanaan dibuat prioritas masalah keperawatan tindakan, tujuan
dan waktu secara spesifik sesuai dengan waktu yang diberikan. Pada kasus yang
menjadi priorotas utama gangguan rasa nyaman, defisit nutrisi dan defisit
pengetahuan. Pada diagnosa tersebut semua rencana tindakan keperawatan sudah
dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien.
Pada tahap pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. H dikelola sesuai
rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan mandiri serta dengan
berkolaborasi bersama tim medis dan mengikutsertakan keluarga pasien.
Pada tahap evaluasi dari ketiga diagnosa semua intervensi teratasi dan
memberikan perencanaan tindak lanjut kepada keluarga untuk memberi dukungan
dan menyiapkan Ibu hamil dengan mengingatkan untuk kontrol, jaga kebersihan
dan memenuhi gizi seimbang Ibu dan bayi dalam kandungan.
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas maka, penulis mengajukan beberapa
saran yang ditujukan kepada diri sendiri dan mengajak teman-teman maupun
pembaca lain untuk menjadi bahan pertimbangan dan masukan demi
meningkatkan mutu dan kualitas kita sebagai seorang perawat yaitu sebagai
berikut:
5.2.1 Bagi Masyarakat
Kepada masyarakat umumnya dan kepada klien dengan kunjungan
Antenatal Care (ANC) dan keluarga khususnya agar selalu memeriksakan
kondisi bayi dan kondisi ibunya saat kehamilan agar tidak terjadi kondisi kritis.
Dalam pemberian asuhan keperawatan perlu adanya keikutsertaan
keluarga karena keluarga merupakan orang terdekat pasien yang tahu akan
perkembangan dan kebiasaan pasien.
5.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Kepada tenaga kesehatan agar selalu memberikan pelayanan yang terbaik
bagi klien agar klien mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan yang telah
diberikan.
Menumbuhkan kesadaran diri akan pentingnya mengembangkan
pengetahuan secara individu oleh perawat.
5.2.3 Bagi institusi Pendidikan
Lebih memaksimalkan metode pembelajaran yang membina respon kritis
mahasiswa dalam menetapkan masalah keperawatan yang sering ditemui dilahan
praktek, sehingga kemampuan analisa mahasiswa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2010. Jakarta :
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI; 2010