Anda di halaman 1dari 3

MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DENGAN PEMBUDIDAYAAN BENGKOANG DI

LAHAN TIDUR

Kelurahan Rante, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja, Prov. Sulawesi

Ringkasan
Bengkoang atau bengkuang adalah tumbuhan merambat yang dapat tumbuh di berbagai daerah, dan sangat popular
dan digemari di daerah Jawa Barat. Bengkoang yang nama ilmiahnya Pachyrhizus Erasus, termasuk dalam kelompok
umbi-umbian dan harganya dipasaran relative stabil. Hal ini yang mendorong Pemerintah Kab. Tana Toraja,
khususnya Kecamatan Makale; untuk mengembangkan pembudidayaan bengkoang yang dipusatkan pada
Lingkungan Rante Kasimpo, Kelurahan Rante, Kecamatan Makale, Kab.Tana Toraja.

Latar Belakang
 Cara budidaya bengkoang tidak rumit
 Umur panen cukup pendek yakni sekitar 90 hari
 Tanaman multiguna, baik untuk bidang kesehatan, kuliner, dan untuk bahan kosmetik
 Selain umbinya yang dapat dijual, bijinya juga bisa dikomersilkan karena belum banyak
bibit bengkoang dijual di toko-toko tani
 Hama yang merusak bengkoang sangat kurang
 Harga jual di pasaran relative stabil
 Dapat bertahan hingga 1 bulan (setelah panen) dengan catatan jangan sampai ada luka pada umbi saat
dipanen.

Inovasi
Memanfaatkan lahan kosong / lahan tidur untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dengan
mengandeng dinas yang berkompoten dalam hal pembudidayaan bengkoang melalui kelompok tani lingkungan
Rantedeata.

Proses
Awal mula kelompok tani lingkungan Rantedeata memulai budidaya bengkoang pada tahun 2016 dengan jumlah
anggota sebanyak 97 orang dan luas lahan yang disediakan adalah 136.445 m 2. Untuk lahan seluas itu, maka
diperlukan bibit sebanyak 2.184.720 biji. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, diambil kebijakan yang resinebel
yaitu langkah awal dimulainya pembudidayaan tanaman bengkoang sebagai Komoditi Unggulan, di Lingkungan
Rante; maka tiap anggota kelompok tani cukup menyediakan lahan komersil seluas 100 m 2 . Hal ini dilaksanakan
dengan tekun hingga lingkungan Rante terkenal sebagai daerah pembudidayaan bengkoang.

Hasil
Pendapatan ekonomi masyarakat Lingkungan Rante meningkat dengan memanfaatkan lahan kosong atau lahan tidur
untuk budidaya bengkoang sehingga sampai saat ini masyarakat mengenal lingkungan ini sebagai lingkungan
unggulan budidaya bengkoang.

Pembelajaran
Dengan inovasi dan komitmen yang kuat dari seluruh anggota Kelompok Tani Rantedeata, hingga sampai saat ini;
budidaya bengkoang dapat dijumpai di setiap rumah anggota kelompok tani.
Rekomendasi
Perlu adanya dukungan yang lebih dari Pemerintah, terutama dalam hal pemasaran dan juga pengolahan bengkoang
menjadi komoditi yang lebih menguntungkan lagi.

PIC
 Ir. Jos Dannari D, M.Si
(Narasumber)
 Rusman
(TPID Kec.Makale)
082 292 156 999

Anda mungkin juga menyukai