Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya, pembuatan makalah ini selesai tepat pada waktunya. Tak lupa pula
kami kirimkan Salawat dan Salam kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju kea lam
kepintaran.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok


mata kuliah Pendidikan Agama Islam, adapun judul makalah kami yaitu
tentang “AKHLAK” di mana makalah ini berisikan materi tentang
pengertian akhlak, jenis-jenis akhlak, ruang lingkup akhlak, untuk lebih
jelasnya akan dibahas dalam makalah ini.

Kami sadar bahwa masih terdapat kesalahan dalam penulisan makalah


ini baik dalam penyusunannya maupun dari materinya, maka dari itu kami
dengan rendah hati meminta saran dan kritik yang membantu dalam
pembuatan makalah yang lebih sempurna lagi kedepannya.

Terima Kasih.

Makassar, 03 Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

Bab 1 Pendahuluan.....................................................................................................

A. Latar belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
D. Manfaat..........................................................................................................

Bab 2 Pembahasan.....................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : fiqih, aqidah,
muamalah, akhlaq, dan lain-lain. Seorang muslim bisa dikatakan sempurna apabila
mampu menguasai dan menerapkan aspek-aspek tersebut sesuai dengan AlQur’an dan
Hadist. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu menilai
perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara
bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masing-masing individu
berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal tiap-tiap
individu.
Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap
perkembangan akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati perkembangan perilaku
seseorang pada saat ini sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian
masyarakat saat ini yang cenderung mengarah pada perilaku yang kurang baik. Oleh
karena itu, membuat makalah ini dengan harapan agar akhlak, moral, dan etika yang
kurang baik dapat diperbaiki sesuai dengan ajaran Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Akhlak, Moral dan Etika, serta bagaimana perbedaanya ?
2. Apa saja karakteristik Akhlak dalam Islam?
3. Bagaimana proses terbentuknya Akhlak dalam Islam?
4. Apa saja yang menjadi tolak ukur Akhlak baik dan buruk?
5. Apa saja jenis-jenis Akhlak dalam Islam?
6. Apa saja faktor-faktor yang membentuk dan yang mempengaruhi Akhlak
manusia?
7. Apa pengertian dari perilaku adil, syukur, sabar, dan pemaaf ? Bagaimana cara
mengembangkan perilaku adil, sabar, syukur, dan pemaaf di dalam pergaulan
serta implementasinya dalam kehidupan.
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian akhlak, moral dan etika serta perbedaanya?
2. Memahami karakteristik akhlak dalam Islam
3. Mengetahui proses terbentuknya akhlak dalam Islam
4. Mengetahui tolak ukur akhlak baik dan buruk
5. Mengetahui jenis-jenis akhlak dalam Islam
6. Mengetahui pengertian perilaku adil, syukur, sabar dan pemaaf dan bagaimana
cara mengembangkan perilaku ini serta implementasi dalam kehidupan?
7. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang membentuk dan mempengaruhi akhlak
manusia

D. Manfaat
1. Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai akhlak, etika dan moral
sesuai dengan agama islam.
2. Pembaca diharapkan dapat membedakan baik buruknya perilaku seseorang.
3. Pembaca diharapkan mampu merubah akhlak yang kurang baik menjadi akhlak
yang sesuai ajaran islam.
4. Sebagai pedoman dan tolak ukur berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Secara bahasa bentuk jamak dari akhlak adalah khuluq, yang memiliki arti tingkah
laku, perangai dan tabiat. Secara istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi.
(Azyumadi.2002.203204). Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita
dapat merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn Miskawaih (w.
421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan
terdahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. Sementara itu, Imam Al Ghazali (10151111M) yang
selanjutnya dikenal sebagai hujjatul Islam (pembela Islam), karena kepiawaiannya
dalam membela Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak
lebih luas dari Ibn Miskawaih, mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Definisi-definisi akhlak tersebut secara subtansial tampak saling melengkapi, dan
darinya kita dapat melihat lima ciri-ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu;
pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiaannya. Kedua, perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa
saat melakukan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang
ingatan, tidur atau gila. Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul
dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan
keputusan yang bersangkutan. Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Kelima,
sejalan dengan ciri-ciri yang keempat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik)
adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena
ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian. (Amiruddin.2010).
B. Faktor-Faktor Yang Membentuk Dan Mempengaruhi Akhlak
Banyak sekali fakto-rfaktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak antara lain
adalah:
1. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh
kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang (dalam bahasa Arab gharizah).
Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog
menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang
mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:
a. Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu
hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.
b. Naluri Berjodoh (seksul instinct).
c. Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada
anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.
d. Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk
mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.
e. Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan
tanpa perlu dipelajrari terlebih dahulu.
2. Adat/Kebiasaan
Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang
dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbuatan manusia, apabila
dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, itu
dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan)
Warisan adalah: Berpindahnya sifatsifat tertentu dari pokok (orang tua)
kepada cabang (anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan
sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian
besar dari salah satu sifat orang tuanya.
4. Milieu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara
sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti
negeri, lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2 macam:
a. Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi
dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan
atau mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa oleh seseorang. Pada
zaman Nabi Muhammad pernah terjadi seorang badui yang kencing di
serambi masjid, seorang sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya.
Kejadian diatas dapat menjadi contoh bahwa badui yang menempati
lingkungan yang jauh dari masyarakat luas tidak akan tau norma-norma
yang berlaku.
b. Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah
sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan
saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku. Contohnya
Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya,
begitu juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut
pendidikan yang diberikan oleh guru di sekolah

C. JENIS-JENIS AKHLAK
Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak
yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak alkarimah;
dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.
1. Akhlak Mahmudah / Kharimah
“Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda
keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari
sifat-sifat yang terpuji pula”. Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain:
cinta kepada Allah, cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap
ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala
nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah,
jujur, menepati janji, qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu
mengendalikan diri, silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang
lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah,
rajin belajar dan bekerja, hidup bersih, menyayangi binatang, dan menjaga
kelestarian alam.
2. Akhlak Madzmumah
“Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat
yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.” Sifat yang
termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan
akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur,
riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak,
fitnah, qati’urrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor,
mencemari lingkungan, dan merusak alam.

Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah.


Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah
berfirman dalam surat At-Tin ayat 46. Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya. Kemudian Kami
kembalikan mereka ke tempat yang serendah- rendahnya (neraka). Kecuali yang
beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”

D. RUANG LINGKUP AKHLAK


Dalam perkembangan selanjutnya akhlak tumbuh menjadi suatu ilmu yang berdiri
sendiri, yaitu ilmu yang memiliki lingkup pokok bahasan, tujuan, rujuakn, aliran
dan para tokoh yang mengembangkannya. Ke semua aspek yang terkandung
dalam akhlak ini kemudian membentuk satu kesatuan yang saling berhubungan
dan membentuk suatu ilmu. (Nata Abuddin 2011:7). Objek ilmu akhlak adalah
perilaku manusia, dan penetapan nilai perilaku sebagai baik atau buruk. Melihat
secara lahiriyah perilaku manusia dapat digolongkan menjadi
1. Perilaku yang lahir dengan kehendak dan disengaja.
2. Perilaku yang lahir tanpa kehendak dan tanpa disengaja
Jenis perilaku yang pertama yakni yang lahir dengan kehendak dan disengaja,
inilahperilaku yang menjadi objek dari ilmu akhlak. Jenis yang kedua tidak
menjadi objek ilmu akhlak sebab perilaku-perilaku yang lahir tanpa kehendak
manusia (seperti gerakan reflek mengedipkan mata karena ada benda akan
masuk) tidak menjadi kajian ilmu akhlak. Perilaku ini tidak dapat dinilai baik
atau buruk karena perilaku tersebut terjadi dengan sendirinya tanpa
dikehendaki dan tanpa disengaja. (Ajad Sudrajat, dkk 2013:92). Menurut
Rohison Anwar dalam Buku Akhlak tasawuf, mengenai ruang lingkup
akhlak, Abdullah Darraz dalam buku Dustur al Akhlaqfi AlQuran, membagi
ruang lingkup akhlak atas lima bagian:
1. Akhlak Pribadi
a. yang diperintahkan (alawamir)
b. yang dilarang ( alnawahi)
c. yang diperbolehkan ( almubahat), dan
d. akhlak dalam keadaan darurat (almukhalafahbi alidhthirar).
2. Akhlak berkeluarga
a. kewajiban orang tua dan anak (wajibat nahwa ushul wa alfuru)
b. kewajiban suami & isteri ( wajibat baina alazwaj)
c. kewajiban terhadap karib dekat (wajibat nahwa alaqarib).
3. Akhlak bermasyarakat,
a. yang dilarang (almakhdzurat)
b. yang diperintahkan (alawamir), dan
c. Kaidahkaidah adab (qawa’id aladab).
4. Akhlak bernegara
a. hubungan antara pemimpin dan rakyat (al‘alaqah baina
alraiswalsya’b)
b. hubungan luar negeri (alalaqah alkharijiyyah).
5. Akhlak beragama;
a. kewajiban terhadap Allah swt
b. kewajiban terhadap Rasul
Menurut sistematika yang lain, ruang lingkup akhlak, antara lain.
1. Akhlak terhadap Allah SWT
2. Akhlak kepada Rasul SAW
3. Akhlak untuk diri pribadi
4. Akhlak dalam keluarga

Anda mungkin juga menyukai