Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN ANAK

BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Raudah Futri Kurnia

44190275

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Juli 2020
Kelompok 1
Seorang Bayi perempuan bernama “A” lahir dengan 1340gram. Ibu bayi mengeluh anaknya
menyusu bila dirangsang, reflesk isap kurang. Hasil pengkajian: PB 39 cm, HR : 140
x/menit, Pernapasan : 40 x/menit, Suhu: 36, 0C, Nadi: 110x/menit. Bilir total : 1,86mg/dL,
Bilir direk: 1,25 mg/dL

ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds: ibu bayi Alat pencernaan bayi premature Gangguan kebutuhan
mengatakan menyusui masih belum sempurna, lambung nutrisi kurang dari
bila hanya di rangsang kecil, enzim pecernaan belum kebutuhan tubuh
Ibu bayi mengatakan matang. Sedangkan kebutuhan
reflek isapan kurang protein 3 sampai 5 gr/ kg BB (Berat
Badan) dan kalori 110 gr/ kg BB,
Do: PB 39 cm Akibat fungsi organ-organ belum
BB 1340 gram baik terutama pada otak dapat
menyebabkan imaturitas pada
sentrum-sentrum vital yang
menyebabkan reflek menelan belum
sempurna dan reflek menghisap
lemah. Hal ini menyebabkan
diskontinuitas pemberian ASI
Ds: - Pada bayi prematuritas juga mudah Resiko infeksi
Do: Bilir total pada sekali terkena infeksi, karena daya
bayi 1,86mg/dL, tahan tubuh yang masih lemah,
Bilir direk: 1,25 mg/dL kemampuan leukosit masih kurang
dan pembentukan antibodi belum
sempurna (Maryanti, 2012 : 172).

Bayi BBLR memiliki masa otot yang Hipotermi


lebih kecil dan deposit lemak cokelat
Ds: - lebih sedikit untuk menghasilkan
Do: suhu bayi 36, 0C, panas, kekurangan isolasi jaringan
lemak subkutan, dan kontrol reflek
yang buruk pada kapiler kulitnya.
Sehingga bayi dengan BBLR dengan
cepat akan kehilangan panas badan
dan menjadi hipotermia 
DIAGNOSA NOC NIC
Gangguan kebutuhan nutrisi Setelah di lakukan tindakan 3x24 - Observasi intake dan output.
kurang dari kebutuhan jam kebutuhan nutrisi bayi - Observasi reflek hisap dan
tubuh b/d ketidak terpenuhi dengan kriteria hasil menelan.
mampuan mencerna Kriteria hasil: - Beri minum sesuai program
nutrisi karena imaturitas. Reflek hisap dan menelan baik - Pasang NGT bila reflek
Muntah (-) menghisap dan menelan tidak
Kembung (-) ada.
BAB lancar - Monitor tanda-tanda
Berat badan meningkat 15 intoleransi terhadap nutrisi
gr/hr parenteral.
Turgor elastis - Kaji kesiapan untuk
pemberian nutrisi enteral
- Kaji kesiapan ibu untuk
menyusu.
- Timbang BB setiap hari.

Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan - Kaji tanda-tanda infeksi.


pertahanan imunologis keperawatan selama 3x24 jam - Isolasi bayi dengan bayi
yang kurang diharapkan keparahan lain.
infeksi:baru lahir pasien - Cuci tangan sebelum dan
teratasi dengan kriteria: sesudah kontak dengan bayi.
- Suhu dalam rentang - Gunakan masker setiap
normal 36-37C kontak dengan bayi.
- Tidak ada tanda-tanda - Cegah kontak dengan orang
infeksi yang terinfeksi.
(kemerahan/nanah) pada - Pastikan semua perawatan
umbilikus yang kontak dengan bayi
- Leukosit 5.000-10.000 dalam keadaan bersih/steril.
- Kolaborasi dengan dokter.
- Berikan antibiotic sesuai
program.
Hiotermi b/d kontrol suhu Setelah dilakukan tindakan - Observasi tanda-tanda
yang imatur dan keperawatan selama 3x24 jam vital.
penurunan lemak tubuh diharapkan suhu tubuh bayi - Tempatkan bayi pada
subkutan dalam batas normal dengan incubator.
kriteria hasil: - Awasi dan atur control
- Kulit hangat temperature dalam
- Sianosis (-) incubator sesuai
- Ekstremitas hangat kebutuhan.
- Suhu dalam rentang - Monitor tanda-tanda
normal 36-37C Hipertermi.
- Hindari bayi dari
pengaruh yang dapat
menurunkan suhu tubuh.
- Ganti pakaian setiap
basah
- Observasi adanya
sianosis.

Anda mungkin juga menyukai