PJJ - Lecturer Notes - Pert 8 - Introduction To Accounting
PJJ - Lecturer Notes - Pert 8 - Introduction To Accounting
Introduction to Accounting
Week 8
Accounting for Receivables
2. Peserta diharapkan mampu menerapkan metode dalam mencatat dan menghitung aset
lancar seperti persediaan, kas, dan piutang berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) dan (LO4).
- Types of receivables
- Account receivables
- Notes receivables
- Statement Presentation and Analysis
Types of receivables
Receivables penting karena merupakan bagian besar dari asset perusahaan yang
likuid.
Tiga klasifikasi receivables:
Account Receivables
Adalah jumlah yang merupakan klaim perusahaan kepada customer sebagai
hasil daritransaksi penjualan atau pemberian jasa. Biasanya periode account
receivable antara 30sampai dengan 60 hari.
Notes Receivables
Merupakan piutang yang lebih formal bentuknya dan mempunyai bukti hutang
piutangantara dua pihak. Instrument ini mensyaratkan peminjam untuk
membayar bunga atas pinjamannya, dan mempunyai jangka waktu 60 – 90
hari atau lebih. Account atau notes receivables yang terjadi karena transaksi
penjualan biasanya disebut trade receivables
Other Receivables
Merupakan receivables yang bukan merupakan trade receivables seperti
interestreceivable, pinjaman kepada karyawan, dan incometax refundable,
yang biasanyatimbul bukan karena operasi utama perusahaan.
Account Receivables
1. Pengakuan receivable
a. Pengakuan receivable untuk perusahaan jasa: pada saat jasa diberikan
b. Pengakuan receivable untuk perusahaan dagang dan manufaktur: pada
saatbarang berpindah kepemilikan (saat terjadinya penjualan)
c. Penjual yang menghendaki pembayaran atas piutang lebih cepat
biasanyamenawarkan syarat piutang yang lebih menarik, misalnya 2/10, n/30
artinya jikapembeli membayar piutangnya dalam jangka waktu 10 hari, maka
ia akanmendapat discount 2%, jangka waktu piutang adalah 30 hari.
Ilustrasi:
HF mempunyai penjualan secara kredit untuk tahun 2012
sebesar$1,200,000. Sebesar $200,000 diantaranya masih berupa
piutangpenjualan sampai dengan 31 Desember. Dari piutang tersebut,
sebesar$12,000 diperkirakan tidak bisa tertagih.
1. Adjusting entry yang diperlukan untuk estimasi piutang
taktertagih:
e. Memperkirakan allowance
Untuk memperkirakan besarnya allowance yang harus dibebankan oleh
perusahaan, beberapa pendekatan yang sering digunakan:
i. Percentage of receivable basis
Perusahaan mengestimasi piutang tak tertagih dengan melihat
hubunganantara jumlah piutang dan kerugian akibat piutang tak
tertagih yangdiharapkan.
Contoh: Steffen Company mempunyai saldo account receivable
$200,000dan allowance for doubtful account $1,500. Jika perusahaan
mengestimasi bahwa 5% dari piutangnya akan tidak tertagih maka
seharusnya saldo allowance for doubtful account adalah 5% x 200,000
yaitu sebesar $10,000. Jadi jurnal entri yang diperlukan adalah
mendebet Bad Debt Expense dan mengkreditallowance for doubtful
account sebesar $8,500.
ii. Aging the accounts receivable
Notes Receivables
a) Sering disebut promissory notes, yaitu perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah
uangpada saat diminta atau pada saat yang telah ditentukan.
b) Promissory notes digunakan ketika:
a. Perusahaan meminjam atau meminjamkan uang
b. Suatu jumlah transaksi atau periodenya lebih dari normal/credit limit
c. Sebagai pengganti (settlement) account receivable.
c) Komponen-komponen yang ada dalam notes receivable:
a. Tanggal note
b. Jumlah uang yang dipinjam
c. Jatuh tempo
d. Kepada siapa akan dibayar
Face value of the note x annual interest rate x time in terms of one year
iv. Contoh:
ABC Company, pada tanggal 1 Mei menerbitkan Notes dengan face
value $730,tarif bunga 12%, akan jatuh tempo dalam 120 hari sebagai
settlement piutangnyapada XYZ Company.
Berarti bunga yang harus dibayar =
730 x 12% x 120/360 atau sebesar $29,2
v. Jurnal yang harus dibuat XYZ Company pada saat menerima Notes
tersebut:
b. Measurement of NR (Pengukuran)
i. Pengukuran NR sama dengan AR yaitu menggunakan net realizable
value.
ii. Account yang digunakan untuk penyisihan adalah allowance for
doubtful account
vii. NR yang tidak dapat dibayar oleh penerbitnya baik seluruhnya ataupun
sebagiandisebut dishonour notes. Jika tidak ada harapan akan
pembayarannya, penerimanotes akan menghapus (write off ) NR dari
bukunya.
Managing Receivables
Lima langkah yang diperlukan untuk mengelola piutang:
1. Menentukan kepada siapa memberikan kredit
a. Perusahaan harus bijak dalam memberikan kredit. Jika perusahaan terlalu
ketatakan berpotensi kehilangan pelanggan, namun jika terlalu longgar akan
berpotensimerugi dalam bentuk piutang yang tak tertagih.
b. Kebijakan perusahaan misalnya memastikan pelanggan mempunyai
referensibank atau mempunyai catatan kredit yang baik.
2. Menentukan periode pembayaran
a. Perusahaan harus menentukan periode pembayaran yang
kompetitif/konsistendengan kompetitornya
b. Perusahaan harus mengkomunikasikannya kepada pelanggan
3. Memantau penagihan
a. Menyiapkan aging schedule secara periodik (monthly) untuk
memudahkanpemantauan piutang
b. Jika perusahaan mempunyai credit risk yang signifikan, risiko tersebut
harusdiungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
4. Mengevaluasi likuiditas piutang
a. Receivable turnover ratio adalah rasio yang menunjukkan seberapa
likuidreceivable yang dimiliki perusahaan.
1. Weygandt, Kimmel, Kieso. (2013). Financial Accounting, IFRS Edition. 2nd Edition. JWS. New
Jersey. Chapter 8