Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


4.1 Pengkajian
1. Biodata klien dan penanggung jawab
Nama Klien : An. B                                
Tempat/tgl lahir : Jember, 06 Agustus 2018                    
Umur                 : 3 tahun                        
Jenis Kelamin   : Laki-laki
Alamat : Patarang-Jember
Agama             : Islam       
Suku                : Jawa                         
Bahasa yang dimengerti : Indonesia
Dx Medis : Demam thypoid                                  
No Rekam Medis : 008899                 

Orang tua/wali : Tn.C  


Status dengan pasien : Ayah pasien               
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Petani     
Alamat ayah/ibu/wali : Patrang-Jember           

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Biasanya klien dirawat di rumah sakit dengan keluhan sakit kepala, demam, nyeri dan
pusing
b. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien mengeluh kepala terasa sakit, demam, nyeri dan pusing, berat badan
berkurang, klien mengalami mual, muntah dan anoreksia, klien merasa sakit pada
bagian perut dan diare, klien mengeluh nyeri otot.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Kaji pada riwayat penyakit lain/pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya
d. Riwayat kesehatan keluarga
Kaji adanya keluarga yang menderita penyakit yang sama (penularan)
3. Pemeriksaan fisik
Pengkajian umum
a. Tingkat kesadaran : composmentis, apatis, supor, somnolen, koma
b. Keadaan umum : sakit ringan, sedang, berat
c. TTV

Pengkjian sistem tubuh


a. Pemeriksaan kulit dan rambut
Kaji nilai warna, turgor, tekstur dari kulit dan rambut pasien
b. Pemeriksaan kepala dan leher
Pemeriksan mulai dari kepala, mata, hidung, telinga, mulut, dan leher.
Kaji kesimetrisan, edema, lesi, maupun gangguan pada indera.
c. Pemeriksaan dada
1) Paru-paru
Inspeksi : kesimetrisan, gerak napas
Palpasi : kesimetrisan taktil fremitus
Perkusi : suara paru (pekak, redup, sono, hipersosnor, timpani)
2) Jantung
Inspeksi : amati iktus cordis
Palpasi : raba letak iktus cordis
Perkusi : batas-batas jantung
d. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : keadaan kulit, besar dan bentuk abdomen, gerakan
Palpasi : hati, limpa teraba/tidak, adanya nyeri tekan
Perkusi : suara peristaltik usus
Auskultasi : frekuensi bisisng usus
e. Pemeriksaan ekstremitas
Kaji warna kulit, edema, kemampuan gerakan dan adanya alat bantu

4. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan


a. Riwayat prenatal : ibu terinfeksi TORCH selama hamil, BB ibu tidak naik, pemantaun
kehamilan secara berkala. Kehamilan dengan resiko yang tidak di pantau secara
berkla dapat menganggu tumbang anak
b. Riwayat kelahiran : cara melahirkan anak, keadaan anak saat lahir, partus lama dan
anak yang lahir dengan bantuan alat/forcep dapat mengganggu tumbang anak
c. Pertumbuhan fisik : BB (1,8-2,7 kg), TB (BB/TB/, BB/U, TB/U), lingkar kepala (49-
50 cm), LILA, lingkar dada > dari lingkar kepala
d. Pemeriksaan fisik : bentuk tubuh, keadaan jaringan otot (cubitan tebal pada lengan
atas, pantat dan paha untuk menegetahui lemak sub kutan), keadaan lemak (cubitan
tipis pada kulit dibawah tricep dan subskapular)
e. Perkembangan : melakukan aktivitas secara mandiri (berpkaian), kemampuan anak
berlari dengan seimbang, menangkap benda tanpa jatuh, memanjat, melompat,
menaiki tangga, menendang bola dengan seimbang, egosentris, menggambar
lingkaran, mengerti dengan kata-kata, bertanya, mengungkapkan kebutuhan dan
keingnan.
f. Riwayat imunisasi

5. Riwayat sosial : bagaimana klien berhubungan dengan orang lain


Bagaiamana klien berhubungan dengan orang lain

6. Pola kebiasaan pasien sehari-hari


1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Makan 3 x sehari, dengan nasi, lauk dan sayur, makanan yang tidak         
disukai yaitu kubis dan yang paling disukai yaitu mie ayam. Pasien makan dengan piring dan
sendok biasa, tanpa memperhatikan warna dan bahannya. Minum 7 - 8 gelas sehari.
Selama sakit : Makan 3x sehari, dengan diet bubur halus, hanya habis ¼ porsi, karena
lidahnya terasa pahit. Pasien makan dari tempat yang disediakan oleh rumah sakit. Minum 7 -
8 gelas sehari.
7.
2. Pola Eleminasi
Sebelum sakit : BAB 1 x sehari dengan konsistensi lunak, warna kuning. BAK 3-4 x sehari ,
warna kuning jernih.
Selama sakit : selama 2 hari pasien belum BAB. BAK 3-4 x sehari, warna kuning jernih
3. Pola Istirahat - Tidur
Sebelum sakit : pasien tidur dengan teratur setiap hari pada pukul 20.00 WIB sampai jam
05.00 WIB. Kadang-kadang terbangun untuk BAK. Pasien juga terbiasa tidur siang dengan
waktu sekitar 2 jam. Ibu pasien selalu membacakan cerita sebagai pengantar tidurnya.
Selama sakit : pasien susah tidur karena suasana yang ramai.
4. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : pasien bermain dengan teman - temannya sepulang sekolah dengan pola
permainan berkelompok dan jenis permainan menurut kelompok.
Selama sakit : pasien hanya terbaring di tempat tidur

4.2 Analisa data


N SYMTOMPS ETIOLOGI PROBLEM
O
1 DS : ibu pasien mengatakan Meningkatnya metabolisme Hipertermi (00007)
badan anaknya panas suhu tubuh
DO : a. Suhu 39°C
b. Nadi 120 x/ menit
c. Turgor sedang
. Pasi
2 DS : Ibu pasien mngatakan nafsu Anoreksia mual Ketidak seimbangan
makan anaknya berkurang dan nutrisi kurang dari
mual kebutuhan tubuh
DO : -Pasien makan hanya habis (00002)
-¼ porsi
-Muntah 3 x
-Lidah kotor
-Pasien tampak lemah
-BB turun:
-Sebelum sakit = 26 kg
-Setelah sakit = 24 kg
4.3 Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan meningkatnya metabolisme suhu tubuh
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia mual

4.4 Intervensi keperawatan


N DIAGNOSA NOC NIC
O
1 Hipertermi berhubungan dengan Tujuan : setela dilakukan intervensi Perawatan hipertermi
meningkatnya metabolisme suhu keperawatan selama 2x24 jam di (3786)
tubuh harapkan suhu tubuh kembali 1. Monitor tanda-tanda
normal vital
Kriteria hasil : Termoregulasi 2. Monitor suhu tubuh
(0800) menggunakan alat
Kode Indikator SA ST yang sesuai
08001 Berkeringat 2 5 (misalnya,
0 saat panas pemeriksaan rektal
08000 Peningkatan 2 5
atau esophagus)
1 suhu kulit
08000 Sakit kepala 2 5 3. Longgarkan atau
3 lepaskan pakaian
4. Anjurkan banyak
Keterngan : minum air putih
1 : Sangat terganggu 5. Berikan metode
2 : Banyak terganggu pendinginan
3 : Cukup terganggu eksternal (misalnya,
4 : Sedikit terganggu kompres dingin pada
5 : Tidak terganggu leher, abdomen,
kulit kepala, ketiak,
dan selngkangan
serta selimut dingin)
sesuai kebutuhan
2 Ketidak seimbangan nutrisi Tujuan : setela dilakukan intervensi Manajemen nutrisi (1100)
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor
berhubungan dengan anoreksia kebutuhan nutrisi klien terpenuhi kecenderungan
mual Kriteria hasil : Status nutrisi (1004) terjadinya kenaikan
Kode Indikator SA ST dan penurunan berat
10040 Asupan gizi 2 5 badan
1 2. Tentukan status gizi
10040 Energi 2 5
pasien dan
3
10040 Resiko berat 2 5 kemampuan pasien
5 badan/tinggi untuk memenuhi
badan kebutuhan gizi
3. Tentukan jumlah
Keterangan : kalori dan jenis
1 : Sangat terganggu nutrisi yang
2 : Banyak terganggu dibutuhkan unutk
3 : Cukup terganggu memenuhi
4 : Sedikit terganggu persyaratan gizi
5 : Tidak terganggu 4. Ciptakan lingkungan
yang optimal pada
saat mengkonsumsi
makanan (misalnya,
bersih,
berventilisasi,
santai, dan bebas
dari bau yang
mnyengat)
5. Kolaborasi dengan
ahli gizi
4.5 Evaluasi
N DIAGNOSA EVALUASI
O
1 Hipertermi berhubungan dengan S : Ibu klien mengatakan suhu panas anaknya
meningkatnya metabolisme suhu tubuh menurun
O : Suhu klien 36,5oC
A : Teratasi sebagian
Kode Indikator SA ST SC
080010 Berkeringat saat panas 2 5 4
080001 Peningkatan suhu kulit 2 5 4
080003 Sakit kepala 2 5 4

P : Lanjutkan intervensi
2 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari S : Klien mengatkan sudah tidak merasakan mual
kebutuhan tubuh berhubungan dengan O : Berat badan meningkat
anoreksia mual A : Teratasi sebagian
Kode Indikator SA ST SC
100401 Asupan gizi 2 5 4
100403 Energi 2 5 4
100405 Resiko berat 2 5 4
badan/tinggi badan

P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai