Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan
KTSP.
A. Mengembangkan KTSP bersama seluruh guru mata pelajaran, Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), konselor,
dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
B. Mengembangkan KTSP bersama perwakilan guru mata pelajaran, DU/DI, konselor, dan komite sekolah/madrasah
atau penyelenggara lembaga pendidikan
C. Mengembangkan KTSP bersama seluruh atau perwakilan guru mata pelajaran, DU/DI, dan komite
sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan tanpa melibatkan konselor
D. Mengembangkan KTSP bersama seluruh atau perwakilan guru mata pelajaran tanpa melibatkan DU/DI, Konselor,
dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan
Kurikulum program keahlian dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan
pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.
A. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan
layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya
B. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan
layanan pembelajaran, dan pendayagunaan kondisi alam
C. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran dan pengayaan
layanan pembelajaran
A. Melibatkan guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dinas pendidikan, instansi
terkait di daerah, dan DU/DI
B. Melibatkan guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dan dinas pendidikan
Program keahlian melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Program keahlian melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan konseling.
Program Praktik Kerja Industri (prakerin) dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu pada struktur kurikulum.
A. Siswa melakukan prakerin selama 2 bulan (setara 500 jam atau lebih), mengikuti jam kerja karyawan/pegawai
C. Siswa melakukan prakerin kurang dari 2 bulan, mengikuti jam kerja karyawan/pegawai
D. Siswa melakukan prakerin kurang dari 2 bulan, tidak mengikuti jam kerja karyawan/pegawai
Program keahlian menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yang tertuang pada
lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
A. Menerapkan 3 ketentuan beban belajar sesuai dengan Permendiknas dan program pengayaan
Guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai
kompetensi yang diberikan kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
A. Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur
B. Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur
C. Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur
D. Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
E. Tidak ada guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Nomor: 11 Opsi Terpilih: A
Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan sesuai dengan ketentuan dalam
struktur kurikulum.
A. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada silabus, RPP, dan alokasi waktu 192 jam
pelajaran
B. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada silabus dan RPP
C. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan didasarkan pada salah satu silabus atau RPP saja
D. Proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan berdasarkan alokasi waktu 192 jam pelajaran
Pelaksanaan pembelajaran seluruh mata pelajaran di program keahlian memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
A. Sebanyak 76% - 100% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK
B. Sebanyak 51% - 75% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK
C. Sebanyak 26% - 50% mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajarannya memanfaatkan TIK
KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah/Madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dan diketahui oleh
Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag.
A. Sudah disahkan kepala sekolah/madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggaran
pendidikan serta diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag
B. Sudah disahkan kepala sekolah/madrasah dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara
pendidikan, namun belum diketahui Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag
C. Sudah disahkan kepala sekolah, namun tanpa pertimbangan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara
pendidikan dan tidak diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi atau Kanwil Depag
E. Belum dikembangkan
Dalam mengembangkan KTSP, guru/kelompok guru dalam program keahlian secara aktif menyusun silabus.
Guru mengembangkan silabus mata pelajaran sesuai dengan langkah–langkah pada Panduan Penyusunan KTSP.
A. Sebanyak 76% - 100% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSP
B. Sebanyak 51% - 75% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSP
C. Sebanyak 26% - 50% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSP
D. Sebanyak 1% - 25% silabus mata pelajaran dikembangkan sesuai dengan Panduan Penyusunan KTSP
Program keahlian mengembangkan silabus berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan
penyusunan KTSP secara mandiri atau berkelompok.
A. Mengembangkan silabus secara mandiri melalui kelompok guru mata pelajaran dalam sebuah program keahlian
dalam satu sekolah/madrasah
B. Mengembangkan silabus secara mandiri oleh guru mata pelajaran dalam program keahlian
C. Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran dari beberapa program keahlian yang sama pada
beberapa sekolah/madrasah
Program keahlian menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran dengan memperhatikan unsur:
1) karakteristik siswa, 2) karakteristik mata pelajaran, dan 3) kondisi program keahlian.
E. Menentukan KKM tanpa memperhatikan 3 unsur dan tidak melalui rapat dewan guru
Program keahlian menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender
akademik program keahlian yang dimiliki.
Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis.
A. Sebanyak 13 mata pelajaran atau lebih memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis
B. Sebanyak 9 - 12 mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis
C. Sebanyak 5 - 8 mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis
D. Sebanyak 1 - 4 mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis
E. Tidak ada mata pelajaran memiliki RPP yang disusun secara lengkap dan sistematis
Penyusunan RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan
menerapkan TIK.
A. Sebanyak 76% - 100% RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif
siswa, dan menerapkan TIK
B. Sebanyak 51% - 75% RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif
siswa, dan menerapkan TIK
C. Sebanyak 26% - 50% RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif
siswa, dan menerapkan TIK
D. Sebanyak 1% - 25% RPP sudah memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif
siswa, dan menerapkan TIK
E. Tidak ada RPP memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi aktif siswa, dan
menerapkan TIK
Nomor: 21 Opsi Terpilih: A
Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
A. Sebanyak 76% - 100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
B. Sebanyak 51% - 75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
C. Sebanyak 26% - 50% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
D. Sebanyak 1% - 25% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
E. Tidak ada seorang pun guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Nomor: 23 Opsi Terpilih: A
Program keahlian melaksanakan proses pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (sesuai dengan
tingkat kebutuhan program keahliannya) dengan SDM yang memiliki kesesuaian kompetensi.
A. Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan sendiri oleh pihak program keahlian dengan SDM sendiri yang
memiliki kesesuaian kompetensi dan bersertifikat
B. Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan sendiri oleh pihak program keahlian dengan mendatangkan
SDM dari sekolah/madrasah lain
C. Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK dilakukan oleh pihak lain dengan sebagian SDM dari pihak program
keahlian
Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi siswa sesuai
dengan keahliannya.
A. Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran, materi program keahlian,
dan aturan pengelolaan yang transparan
B. Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran, dan materi program
keahlian
C. Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan sesuai dengan proses pembelajaran dan aturan pengelolaan
yang transparan
D. Kegiatan wirausaha pada business center dilakukan hanya sesuai dengan proses pembelajaran.
A. Sebanyak 76% - 100% siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevan
B. Sebanyak 51% - 75% siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevan
C. Sebanyak 26% - 50% siswa melakukan prakerin pada DU/DI yang relevan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah mencakup tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.
Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan cara pemberian contoh, diskusi,
pelatihan, dan konsultasi.
Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan 4
aspek, yaitu 1) persiapan, 2) pelaksanaan, 3) evaluasi pembelajaran, dan 4) rencana tindak lanjut.
Kepala sekolah/madrasah menyampaikan hasil pengawasan (pemantauan, supervisi, dan evaluasi) proses
pembelajaran kepada pemangku kepentingan.
A. Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, dan pengawas sekolah/madrasah
B. Hasil pengawasan disampaikan kepada guru yang bersangkutan dan dewan guru
D. Tidak disampaikan
Kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran.
A. Sebanyak 76% - 100% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjut
B. Sebanyak 51% - 75% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjut
C. Sebanyak 26% - 50% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjut
D. Sebanyak 1% - 25% hasil pengawasan selama 1 tahun terakhir dilakukan tindak lanjut
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan.
A. Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 75,00 atau lebih
B. Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 70,00 sampai 74,90
C. Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 65,00 sampai 69,90
D. Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan 60,00 sampai 64,90
E. Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran ipteks ditetapkan kurang dari 60,00
Nomor: 33 Opsi Terpilih: A
Siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang berkaitan dengan analisis dan pemecahan masalah-masalah kompleks.
A. Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 4
jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 3
jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 2
jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Siswa menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks sebanyak 1
jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Siswa tidak pernah menjalankan kegiatan yang dapat menganalisa dan memecahkan masalah-masalah kompleks
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial melalui mata pelajaran IPA dan
IPS.
A. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 75,00 atau lebih
B. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 70,00 sampai 74,90
C. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 65,00 sampai 69,90
D. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan 60,00 sampai 64,90
E. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran IPA dan IPS ditetapkan kurang dari 60,00
Nomor: 35 Opsi Terpilih: A
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam kelompok mata pelajaran Adaptif secara efektif.
A. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi
bahan ajar, buku teks, perpustakaan, laboratorium, dan internet
B. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi
bahan ajar, buku teks, perpustakaan, dan laboratorium
C. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi
bahan ajar, buku teks, dan perpustakaan
D. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar meliputi
bahan ajar dan buku teks
E. Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa dengan sumber belajar
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut
dari berbagai sumber belajar.
A. Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber
belajar sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber
belajar sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber
belajar sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Siswa melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber
belajar sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Siswa tidak pernah melakukan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari
berbagai sumber belajar
Nomor: 37 Opsi Terpilih: A
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung
jawab.
A. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif
dan bertanggung jawab sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif
dan bertanggung jawab sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif
dan bertanggung jawab sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif
dan bertanggung jawab sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan lingkungan
secara produktif dan bertanggung jawab
Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
A. Siswa mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1
tahun
B. Siswa mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 3 jenis dan/atau 3kali dalam 1 tahun
C. Siswa mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun
D. Siswa mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun
E. Siswa tidak pernah mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
Nomor: 39 Opsi Terpilih: B
A. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 4 jenis
dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 3 jenis
dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 2 jenis
dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya sebanyak 1 jenis
dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung jawab.
A. Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung
jawab sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung
jawab sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung
jawab sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Program keahlian menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri dan tanggung
jawab sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan kesiswaan guna menumbuhkembangkan sikap percaya diri
dan tanggung jawab
Nomor: 41 Opsi Terpilih: A
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
A. Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau
lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1
tahun terakhir
C. Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1
tahun terakhir
D. Program keahlian menjalankan kegiatan penegakan aturan-aturan sosial sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1
tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif untuk mendapatkan hasil terbaik.
A. Sekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/ madrasah, juara program keahlian, dan juara
kelas
B. Sekolah/madrasah memberikan penghargaan bagi juara sekolah/ madrasah dan juara program keahlian
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik.
A. Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk
mendapatkan hasil terbaik sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk
mendapatkan hasil terbaik sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk
mendapatkan hasil terbaik sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Program keahlian memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk
mendapatkan hasil terbaik sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Program keahlian tidak pernah memberikan layanan pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap sportif untuk
mendapatkan hasil terbaik
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI.
A. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1
B. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun
C. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun
D. Program keahlian menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun
E. Program keahlian tidak pernah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis
Nomor: 45 Opsi Terpilih: D
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui pembiasaan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain dalam
pergaulan di masyarakat.
A. Program keahlian melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas,
dan kebersihan lingkungan sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Program keahlian melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas,
dan kebersihan lingkungan sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Program keahlian melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas,
dan kebersihan lingkungan sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Program keahlian melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa sportifitas,
dan kebersihan lingkungan sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Program keahlian tidak melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter, menumbuhkan rasa
sportifitas, dan kebersihan lingkungan
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui pembiasaan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain dalam
pergaulan di masyarakat.
A. Sebanyak 76% - 100% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan
pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
B. Sebanyak 51% - 75% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan
pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
C. Sebanyak 26% - 50% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan
pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
D. Sebanyak 1% - 25% silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan
pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
E. Tidak ada silabus khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS memuat kegiatan
pembelajaran dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Nomor: 47 Opsi Terpilih: A
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk dapat menjalankan ajaran agama melalui kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia yang bersifat afektif.
A. Program keahlian memfasilitasi 4 jenis atau lebih kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama
B. Program keahlian memfasilitasi 3 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama
C. Program keahlian memfasilitasi 2 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama
D. Program keahlian memfasilitasi 1 jenis kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama
E. Program keahlian tidak melaksanakan kegiatan pembiasaan dan pengamalan ajaran agama
Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global.
A. Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku,
ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun
B. Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku,
ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku,
ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Program keahlian melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku,
ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Tidak ada kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
Nomor: 49 Opsi Terpilih: A
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia melalui pembiasaan dan pengamalan.
A. Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali
atau lebih setiap minggu
B. Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali
setiap minggu
C. Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali
setiap minggu
D. Adanya kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali
setiap minggu
E. Tidak ada kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui program pengembangan diri
Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan
berempati terhadap orang lain.
A. Sebanyak 76% - 100% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan
sehat
B. Sebanyak 51% - 75% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan
sehat
C. Sebanyak 26% - 50% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan
sehat
D. Sebanyak 1% - 25% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan
sehat
E. Tidak ada kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat
Nomor: 51 Opsi Terpilih: C
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok.
A. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok
sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok
sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok
sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok
sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Program keahlian tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif baik individual
maupun kelompok
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun.
A. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan
santun sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan
santun sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan
santun sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Program keahlian memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan
santun sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Program keahlian tidak memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif
dan santun
Nomor: 53 Opsi Terpilih: A
Siswa memperoleh keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis.
A. Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan mau-pun lomba, laporan hasil kunjungan karya
wisata/studi lapangan, majalah dinding, dan buletin siswa internal sekolah/madrasah
B. Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya
wisata/studi lapangan, dan majalah dinding
C. Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, dan laporan hasil kunjungan karya
wisata/studi lapangan
D. Tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba
Siswa memperoleh keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara, baik dalam Bahasa Indonesia maupun
Bahasa Inggris.
A. Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia
maupun Bahasa Inggris sebanyak 4 jenis dan/atau 4 kali atau lebih dalam 1 tahun terakhir
B. Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia
maupun Bahasa Inggris sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia
maupun Bahasa Inggris sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Siswa mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia
maupun Bahasa Inggris sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
E. Siswa tidak mengikuti kegiatan untuk menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia
maupun Bahasa Inggris
Nomor: 55 Opsi Terpilih: B
Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam mengembangkan ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni) seiring
dengan perkembangannya.
A. Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.
B. Siswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 3 jenis dan/atau 3 kali dalam 1 tahun terakhir
C. Siswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 2 jenis dan/atau 2 kali dalam 1 tahun terakhir
D. Siswa mengikuti kegiatan pengembangan iptek sebanyak 1 jenis dan/atau 1 kali dalam 1 tahun terakhir
Siswa memperoleh pengalaman belajar agar menguasai kompetensi keahlian dan kewirausahaan, melalui kegiatan
pembelajaran yang memuat studi kasus (nyata dan rekaan).
A. Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 61%-70% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasus
B. Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 51%-60% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasus
C. Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 41%-50% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasus
D. Siswa mengikuti pembelajaran dengan proporsi 31%-40% memuat studi kasus, selebihnya bukan studi kasus
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN teori dan praktik kelompok
mata pelajaran produktif pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mata pelajaran Matematika
pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mata pelajaran Bahasa
Inggris pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata UN mata pelajaran Bahasa
Indonesia pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan pencapaian nilai rata-rata uji kompetensi mata pelajaran
produktif pada tahun terakhir.
Program keahlian memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan persentase tingkat kelulusan pada tahun terakhir.
Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). Untuk bidang tertentu, kualifikasi
kepakaran ditunjukkan dengan pengakuan lain setingkat S1 atau D-IV.
A. Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar
belakang pendidikannya
B. Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar
belakang pendidikannya
C. Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar
belakang pendidikannya
D. Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar
belakang pendidikannya
E. Tidak ada guru mata pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan latar belakang
pendidikannya
Nomor: 65 Opsi Terpilih: A
Program keahlian memiliki guru mata pelajaran produktif sesuai dengan jumlah rombelnya.
A. Sebanyak 76% - 100% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan
belajar
B. Sebanyak 51% - 75% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan
belajar
C. Sebanyak 26% - 50% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan
belajar
D. Sebanyak 1% - 25% mata pelajaran produktif memiliki guru produktif minimal sama dengan jumlah rombongan
belajar
Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya.
A. Rata-rata kehadiran guru 96% - 100% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
B. Rata-rata kehadiran guru 91% - 95% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
C. Rata-rata kehadiran guru 86% - 90% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
D. Rata-rata kehadiran guru 81% - 85% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
E. Rata-rata kehadiran guru kurang dari 81% untuk menjalankan tugas mengajar dan tugas lainnya
Nomor: 67 Opsi Terpilih: A
Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
A. Sebanyak 76% - 100% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan
prinsip-prinsip pembelajaran
B. Sebanyak 51% - 75% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan
prinsip-prinsip pembelajaran
C. Sebanyak 26% - 50% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-
prinsip pembelajaran
D. Sebanyak 1% - 25% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-
prinsip pembelajaran
E. Tidak ada seorang pun guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan
prinsip-prinsip pembelajaran
Guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
A. Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku
B. Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun
diberi kesempatan memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan
C. Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun
hanya diberikan peringatan lisan
D. Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku namun
hanya diberikan peringatan tertulis
E. Adanya guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku; dan telah
dikenai sanksi yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau dikeluarkan
Nomor: 69 Opsi Terpilih: A
Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa.
A. Adanya dialog dalam rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala program keahlian, guru dan komite
sekolah/madrasah, serta pertemuan antara guru, dan orangtua siswa
B. Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala program keahlian, serta guru dan komite
sekolah/madrasah
C. Adanya rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala program keahlian
Guru menguasai materi pelajaran yang diampu serta mengembangkannya dengan metode ilmiah.
A. Sebanyak 76% - 100% guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
B. Sebanyak 51% - 75% guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
C. Sebanyak 26% - 50% guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
D. Sebanyak 1% - 25% guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
E. Tidak ada guru memiliki penguasaan materi mata pelajaran, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
Nomor: 71 Opsi Terpilih: A
A. Sebanyak 76% - 100% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga
sertifikasi profesi sesuai keahliannya
B. Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga
sertifikasi profesi sesuai keahliannya
C. Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga
sertifikasi profesi sesuai keahliannya
D. Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga
sertifikasi profesi sesuai keahliannya
E. Tidak ada guru mata pelajaran produktif memiliki sertifikat uji kompetensi dari DU/DI atau lembaga sertifikasi
profesi sesuai keahliannya
Guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan.
A. Sebanyak 76% - 100% atau lebih guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua
kompetensi tambahan
B. Sebanyak 51% - 75% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi
tambahan
C. Sebanyak 26% - 50% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi
tambahan
D. Sebanyak 1% - 25% guru mata pelajaran produktif memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan
E. Tidak ada guru mata pelajaran produktif yang memiliki satu kompetensi utama dan dua kompetensi tambahan
Nomor: 73 Opsi Terpilih: A
Kepala program keahlian berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat Keputusan (SK) sebagai kepala
program keahlian.
A. Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan memiliki SK sebagai kepala program keahlian
B. Berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagai kepala program keahlian
C. Berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, tetapi tidak memiliki SK sebagai kepala program keahlian
D. Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, tetapi memiliki SK sebagai kepala program keahlian
E. Tidak berstatus sebagai guru, tidak memiliki sertifikat pendidik, dan tidak memiliki SK sebagai kepala program
keahlian
Kepala program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV), atau pakar
kejuruan lain yang setingkat untuk bidang tertentu.
A. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi
B. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV Kependidikan dari perguruan tinggi tidak terakreditasi
C. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV nonkependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi
D. Memiliki kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV nonkepen-didikan dari perguruan tinggi tidak terakreditasi
Kepala program keahlian memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola program
keahlian.
A. Sebanyak 76% - 100% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua
tahun terakhir
B. Sebanyak 51% - 75% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua
tahun terakhir
C. Sebanyak 26% - 50% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua
tahun terakhir
D. Sebanyak 1% - 25% lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua
tahun terakhir
E. Tidak ada lulusan yang sudah bekerja tetap dan diterima di perguruan tinggi terakreditasi pada dua tahun terakhir
Nomor: 77 Opsi Terpilih: A
Kepala program keahlian memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan antara lain dengan adanya naluri
kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa.
A. Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 76% - 100% biaya kegiatan ekstrakurikuler
secara mandiri
B. Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 51% - 750% biaya kegiatan ekstrakurikuler
secara mandiri
C. Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 26% - 50% biaya kegiatan ekstrakurikuler
secara mandiri
D. Mampu mengelola kegiatan unit usaha yang cukup untuk membiayai 1% - 25% biaya kegiatan ekstrakurikuler
secara mandiri
Kepala sekolah/madrasah atau kepala program keahlian melakukan supervisi dan monitoring.
A. Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 76% - 100% dari yang
direncanakan dalam RK-S/M
B. Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 51% - 75% dari yang
direncanakan dalam RK-S/M
C. Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 26% - 50% dari yang
direncanakan dalam RK-S/M
D. Melakukan supervisi dan monitoring secara terencana dengan implementasi sebanyak 1% - 25% dari yang
direncanakan dalam RK-S/M
Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.
A. Sekolah/Madrasah memiliki 5 orang atau lebih tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau
sederajat
B. Sekolah/Madrasah memiliki 4 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
C. Sekolah/Madrasah memiliki 3 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
D. Sekolah/Madrasah memiliki 2 atau 1 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
E. Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat
A. Sekolah/Madrasah memiliki 5 orang atau lebih tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai
dengan tugasnya
B. Sekolah/Madrasah memiliki 4 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan
tugasnya
C. Sekolah/Madrasah memiliki 3 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan
tugasnya
D. Sekolah/Madrasah memiliki 2 atau 1 orang tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan
tugasnya
E. Sekolah/Madrasah tidak memiliki tenaga administrasi dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Nomor: 81 Opsi Terpilih: A
Tenaga perpustakaan minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah atau yang sederajat.
A. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, keduanya memenuhi kualifikasi Diploma satu
(D-1)
B. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, salah satu di antaranya memenuhi kualifikasi
Diploma satu (D-1)
C. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 orang dan memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1)
D. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan 1 orang dan tidak memenuhi kualifikasi Diploma satu (D-1)
Tenaga perpustakaan minimum memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya.
A. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, keduanya memiliki latar belakang pendidikan
sesuai dengan tugasnya
B. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 2 orang, salah satu di antaranya memiliki latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugasnya
C. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang dan memiliki latar belakang pendidikan sesuai
dengan tugasnya
D. Sekolah/Madrasah memiliki tenaga perpustakaan minimal 1 orang dan memiliki latar belakang pendidikan tidak
sesuai dengan tugasnya
Kepala laboratorium/bengkel program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sesuai standar tenaga
laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas.
Teknisi laboratorium/bengkel program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sesuai dengan standar tenaga
laboratorium sekolah/madrasah yang tertuang dalam Permendiknas.
A. Sebanyak 76% - 100% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga
laboratorium sekolah/madrasah
B. Sebanyak 51% - 75% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga
laboratorium sekolah/madrasah
C. Sebanyak 26% - 50% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga
laboratorium sekolah/madrasah
D. Sebanyak 1% - 25% teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium
sekolah/madrasah
E. Tidak ada teknisi laboratorium/bengkel memiliki kualifikasi akademik sesuai standar tenaga laboratorium
sekolah/madrasah
Nomor: 85 Opsi Terpilih: A
Laboran program keahlian memiliki kualifikasi akademik minimum sesuai standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
yang tertuang dalam Permendiknas.
D. Memiliki kualifikasi akademik minimum SMA/MA atau SMK tidak sesuai dengan program keahlian
A. Program keahlian memiliki 1 tenaga teknisi untuk maintenance peralatan dan 1 tenaga teknisi untuk maintenance
gedung
B. Program keahlian memiliki 1 tenaga teknisi untuk maintenance peralatan dan gedung
C. Sekolah/Madrasah memiliki 1 tenaga teknisi maintenance peralatan dan 1 tenaga teknisi maintenance gedung
Ketentuan luas minimum lahan sekolah/madrasah sebagaimana tercantum pada Tabel 1 berikut ini.
A. Memiliki luas lahan 76% - 100% atau lebih dari ketentuan luas lahan minimal
B. Memiliki luas lahan 51% - 75% dari ketentuan luas lahan minimal
C. Memiliki luas lahan 26% - 50% dari ketentuan luas lahan minimal
Sekolah/madrasah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
A. Lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat
B. Lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya, tetapi tidak memiliki akses darurat
C. Lokasi aman, tetapi masih memiliki peluang potensi bahaya dan tidak memiliki akses darurat
D. Lokasi tidak aman, sehingga masih memiliki peluang potensi bahaya dan tidak memiliki akses darurat
Sekolah/madrasah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan
pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
A. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran udara, dan pencemaran air, serta gangguan
kebisingan secara alamiah
B. Berada di lokasi yang nyaman, terlindung fasilitas peredam gangguan pencemaran udara, dan pencemaran air,
serta gangguan kebisingan
C. Berada di lokasi yang nyaman, terlindung fasilitas peredam gangguan pencemaran udara/air, tetapi masih
terganggu kebisingan
D. Berada di lokasi yang nyaman, tetapi berpeluang untuk terpapar pencemaran udara/air dan kebisingan
Fasilitas pembelajaran berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin
pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
A. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah
B. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki status hak atas tanah, tetapi tidak memiliki ijin
pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
C. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tetapi tidak memiliki status hak atas tanah dan tidak memiliki
ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
D. Tidak berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, tetapi memiliki status hak atas tanah dan memiliki ijin
pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Luas lantai yang digunakan Program Keahlian memenuhi ketentuan luas minimal.
A. Memiliki luas lantai 76% - 100% atau lebih dari ketentuan luas minimal
Bangunan sekolah/madrasah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan
bahaya kebakaran dan petir.
A. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir
B. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
C. Memiliki struktur yang stabil tetapi tidak kokoh dan tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
D. Memiliki struktur yang tidak stabil dan tidak kokoh tetapi dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
E. Tidak memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran
dan petir
Sekolah/Madrasah memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan: (1) air bersih, (2)
saluran air kotor dan/atau air limbah, (3) tempat sampah, dan (4) saluran air hujan.
A. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi keempat kebutuhan di atas.
B. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 3 dari 4 kebutuhan
C. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 2 dari 4 kebutuhan
D. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan yang dapat memenuhi 1 dari 4 kebutuhan
E. Tidak memiliki sanitasi di dalam dan di luar yang dapat memenuhi keempat kebutuhan di atas
Nomor: 95 Opsi Terpilih: A
Program keahlian memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.
B. Memiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 2 - 5 siswa
C. Memiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 6 - 10 siswa
D. Memiliki buku teks pelajaran dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 11 siswa atau lebih
Program keahlian memanfaatkan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas.
A. Sebanyak 13 atau lebih mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas
B. Sebanyak 9 - 12 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas
C. Sebanyak 5 - 8 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas
D. Sebanyak 1 - 4 mata pelajaran menggunakan buku teks pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas
E. Tidak ada mata pelajaran menggunakan buku teks mata pelajaran yang ditetapkan dengan Permendiknas
Nomor: 97 Opsi Terpilih: A
Bangunan sekolah/madarasah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 Watt untuk administrasi sekolah dan
ruang teori, serta daya tambahan untuk laboratorium dan bengkel sesuai kebutuhan.
Sekolah/Madrasah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya.
A. Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya sebelum
bangunan berdiri
B. Memiliki izin mendirikan bangunan, dan memiliki izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya setelah
bangunan berdiri
A. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala sesuai ketentuan
B. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan, tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan
C. Melakukan pemeliharaan ringan tetapi melebihi waktu yang sesuai ketentuan, dan tidak pernah melakukan
pemeliharaan berat
D. Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada bagian bangunan yang rusak berat
Program keahlian memiliki ruang pembelajaran umum (RPU) sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
A. Memiliki seluruh jenis RPU yang dipersyaratkan oleh setiap program keahlian
B. Memiliki ruang kelas, perpustakaan, lab bahasa, lab komputer, dan satu RPU yang lain
Program keahlian memiliki RPU dengan ukuran minimum sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan
Prasarana SMK/MAK.
A. Sebanyak 76% - 100% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
B. Sebanyak 51% - 75% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
C. Sebanyak 26% - 50% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
D. Sebanyak 1% - 25% RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
E. Tidak ada RPU memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
Nomor: 103 Opsi Terpilih: A
Program keahlian memiliki RPU dengan sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana
SMK/MAK.
A. Sebanyak 76% - 100% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
B. Sebanyak 51% - 75% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
C. Sebanyak 25% - 49 % RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
D. Sebanyak 1% - 25% RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
E. Tidak ada satupun RPU mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
Sekolah/Madrasah memiliki ruang penunjang (RP) sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
E. Tidak memiliki RP
Nomor: 105 Opsi Terpilih: A
Sekolah/Madrasah memiliki RP dengan ukuran minimum sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan
Prasarana SMK/MAK.
A. Sebanyak 76% - 100% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
B. Sebanyak 51% - 75% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
C. Sebanyak 26% - 50% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
D. Sebanyak 1% - 25% RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
E. Tidak ada RP memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
Sekolah/Madrasah memiliki RP dengan sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana
SMK/MAK.
A. Sebanyak 76% - 100% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
B. Sebanyak 51% - 75% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
C. Sebanyak 26% - 50% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
D. Sebanyak 1% - 25% RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
E. Tidak ada satupun RP mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
Nomor: 107 Opsi Terpilih: A
Program keahlian memiliki ruang pembelajaran khusus (RPK) sesuai dengan Standar Sarana dan Prasarana SMK/MAK.
Program keahlian memiliki RPK dengan ukuran minimum sesuai dengan yang disyaratkan pada Standar Sarana dan
Prasarana SMK/MAK.
A. Sebanyak 76% - 100% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
B. Sebanyak 51% - 75% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
C. Sebanyak 26% - 50% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
D. Sebanyak 1% - 25% RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
E. Tidak ada RPK memenuhi ukuran minimum sesuai dengan persyaratan dalam standar
Nomor: 109 Opsi Terpilih: A
Program keahlian memiliki RPK dengan sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana
SMK/MAK.
A. Sebanyak 76% - 100% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
B. Sebanyak 51% - 75% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
C. Sebanyak 26% - 50% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
D. Sebanyak 1% - 25% RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
E. Tidak ada satupun RPK mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan persyaratan dalam standar
A. Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, SDM yang melayani, dan menghasilkan profit
B. Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, SDM yang melayani dan belum
menghasilkan profit
C. Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, sistem usaha sendiri, belum ada SDM yang melayani dan belum
menghasilkan profit
D. Business center memiliki fasilitas usaha sendiri, belum terbentuk sistem usaha sendiri, belum ada SDM yang
melayani dan belum menghasilkan profit
Program keahlian memiliki business center yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa yang tersebar luas secara
nasional.
A. Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar luas lintas Kabupaten/Kota
B. Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar dalam lingkungan masyarakat umum
sekitar sekolah/madrasah
C. Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar dalam lingkungan sekolah/madrasah
D. Memiliki business center yang menghasilkan barang dan atau jasa tersebar dalam lingkungan program keahlian
A. Memiliki BKK yang memasarkan lulusan, melakukan seleksi, dan penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang
relevan
B. Memiliki BKK yang melakukan seleksi dan penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang relevan
C. Memiliki BKK yang menginformasikan adanya lowongan kerja ke sekolah/madrasah dan lulusannya
D. Memiliki BKK namum tidak melakukan kegiatan bagi sekolah/madrasah maupun lulusannya
Program keahlian memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan.
A. Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan dan sudah disosialisasikan
B. Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan tetapi hanya salah satu yang sudah
disosialisasikan
C. Memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan tetapi belum disosialisasikan
D. Memiliki rencana kerja jangka menengah atau rencana kerja tahunan baik sudah maupun belum disosialisasikan
E. Tidak memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan
Nomor: 117 Opsi Terpilih: A
Program keahlian memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami
oleh pihak-pihak terkait.
Program keahlian memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas dan mekanisme kerja.
A. Memiliki struktur organisasi yang dipajang di dinding dan disertai uraian tugas yang jelas
C. Memiliki struktur organisasi dan disertai uraian tugas tetapi tidak jelas
Program keahlian menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
B. Melaksanakan 3 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
C. Melaksanakan 2 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
D. Melaksanakan 1 kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
E. Tidak Melaksanakan kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
Program keahlian melibatkan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam
pengelolaan pendidikan.
A. Memiliki 4 atau lebih dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain
yang relevan dalam pengelolaan pendidikan
B. Memiliki 3 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang
relevan dalam pengelolaan pendidikan
C. Memiliki 2 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang
relevan dalam pengelolaan pendidikan
D. Memiliki 1 dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang
relevan dalam pengelolaan pendidikan
E. Tidak memiliki dokumen tentang keterlibatan masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang
relevan dalam pengelolaan pendidikan
Nomor: 127 Opsi Terpilih: A
Program keahlian melakukan kegiatan pelatihan kejuruan bagi teknisi atau laboran dalam rangka pemutakhiran keahlian
kejuruan.
Program keahlian menjalin kerjasama dengan DU/DI dalam melaksanakan magang guru.
A. Program keahlian telah menerapkan dan memperoleh pengakuan Sistem Manajemen Mutu pada manajemen
sekolah dan pembelajaran
B. Program keahlian telah menerapkan dan memperoleh pengakuan Sistem Manajemen Mutu salah satu dari
manajemen sekolah atau pembelajaran
C. Program keahlian telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu, tetapi belum memperoleh pengakuan dari lembaga
yang berwenang
D. Program keahlian sedang dalam tahap persiapan menuju Sistem Manajemen Mutu pada kurun waktu 3 tahun
mendatang
Bidang garapan business center sesuai dengan bidang kejuruan yang dimiliki program keahlian.
A. Memiliki 4 jenis atau lebih barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlian
B. Memiliki 3 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlian
C. Memiliki 2 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlian
D. Memiliki 1 jenis barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki program keahlian
Bursa Kerja Khusus (BKK) yang dimiliki sekolah/madrasah mampu menyalurkan penempataan kerja bagi lulusan di
DU/DI dalam 3 tahun terakhir.
Program keahlian memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
A. Melaksanakan 4 atau lebih program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Sekolah/Madrasah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan.
C. Memiliki sistem informasi dan petugas khusus tetapi tidak memiliki fasilitas
D. Memiliki sistem informasi tetapi tidak memiliki fasilitas dan/atau petugas khusus
Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh.
A. Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh selama 3 tahun
terakhir
B. Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh hanya selama 2
tahun terakhir
C. Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh hanya selama 1
tahun terakhir
D. Memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara tidak menyeluruh hanya selama
1 tahun terakhir
E. Tidak memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan
Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M).
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
dalam RKA-S/M
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
dalam RKA-S/M
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
dalam RKA-S/M
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
RKA-S/M
Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M untuk membiayai seluruh kebutuhan
pendidikan.
Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun
berjalan.
A. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi
guru pada tahun berjalan
B. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, dan insentif, tetapi tidak
mengeluarkan dana tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan
C. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan sekolah/madrasah, tetapi tidak mengeluarkan
insentif dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan
D. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji bagi guru, tetapi tidak mengeluarkan dana honor kegiatan
sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi guru pada tahun berjalan
E. Tidak mengeluarkan dana untuk gaji, honor kegatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi guru pada
tahun berjalan sesuai dengan yang direncanakan
Nomor: 143 Opsi Terpilih: A
Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga
kependidikan pada tahun berjalan.
A. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi
tenaga kependidikan pada tahun berjalan
B. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, dan insentif, tetapi tidak
mengeluarkan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
C. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji dan honor kegiatan sekolah/madrasah, tetapi tidak mengeluarkan dana
insentif dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
D. Mengeluarkan dana untuk pembayaran gaji, tetapi tidak mengeluarkan honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif,
dan tunjangan lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan
E. Tidak mengeluarkan dana untuk gaji, honor kegatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunjangan lain bagi tenaga
kependidikan pada tahun berjalan sesuai dengan yang direncanakan
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun
terakhir.
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran
selama tiga tahun terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama
tiga tahun terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama
tiga tahun terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama
tiga tahun terakhir
E. Tidak membelanjakan biaya dari anggaran penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun
terakhir
Nomor: 145 Opsi Terpilih: A
A. Membelanjakan dana sebanyak 76% - 100% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir
B. Membelanjakan dana sebanyak 51% - 75% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir
C. Membelanjakan dana sebanyak 26% - 50% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir
D. Membelanjakan dana sebanyak 1% - 25% dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir
E. Tidak membelanjakan dana dari anggaran kegiatan kesiswaan selama 1 tahun terakhir
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 5% - 75% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan alat tulis selama 1 tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelajakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir
E. Tidak membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai selama 1 tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir
E. Tidak membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai selama 1 tahun terakhir
Nomor: 149 Opsi Terpilih: A
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran untuk kegiatan rapat selama 1 tahun terakhir
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir
E. Tidak membelanjakan biaya transport dan perjalanan dinas selama 1 tahun terakhir
Nomor: 151 Opsi Terpilih: A
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun
terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun
terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun
terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian selama 1 tahun
terakhir
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% dari anggaran daya dan jasa selama 1 tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun
terakhir.
A. Membelanjakan biaya sebanyak 76% - 100% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga
tahun terakhir
B. Membelanjakan biaya sebanyak 51% - 75% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga
tahun terakhir
C. Membelanjakan biaya sebanyak 26% - 50% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga
tahun terakhir
D. Membelanjakan biaya sebanyak 1% - 25% untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga
tahun terakhir
E. Tidak membelanjakan biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir
Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang kegiatan prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, dan
program kewirausahaan.
A. Membelanjakan biaya untuk prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, dan program kewirausahaan
D. Membelanjakan biaya hanya untuk salah satu diantara prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, atau program
kewirausahaan
E. Tidak membelanjakan biaya untuk menunjang kegiatan prakerin, uji kompetensi, bimbingan karir, dan program
kewirausahaan
Nomor: 155 Opsi Terpilih: C
Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat digunakan untuk kesejahteraan dan peningkatan mutu pendidikan
sekolah/madrasah.
A. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan
B. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, dan pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, tetapi tidak untuk kegiatan ketatausahaan
C. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah, pengembangan guru dan tenaga kependidikan, dan
sarana prasarana, tetapi tidak untuk pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan
D. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah/madrasah serta pengembangan guru dan tenaga kependidikan,
tetapi tidak untuk sarana dan prasarana, pengembangan kurikulum dan pembelajaran, serta kegiatan
A. Sebanyak 76% - 100% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan
B. Sebanyak 51% - 75% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan
C. Sebanyak 26% - 50% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringanan
Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.
A. Tidak ada seorang pun siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran
B. Sebanyak 1% - 25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran
C. Sebanyak 26% - 50% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran
D. Sebanyak 51% - 75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran
E. Sebanyak 76% - 100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran
A. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 4 tahun terakhir
B. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 3 tahun terakhir
C. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 2 tahun terakhir
D. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu minimal 90% siswa kurang mampu selama 1 tahun terakhir
E. Melakukan 4 jenis atau lebih pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah
Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan dengan melibatkan
berbagai pihak terkait.
Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel yang
ditunjukkan oleh adanya RKA-S/M.
Sekolah/Madrasah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M.
A. Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau
yayasan selama 4 tahun terakhir
B. Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau
yayasan selama 3 tahun terakhir
C. Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau
yayasan selama 2 tahun terakhir
D. Membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau
yayasan selama 1 tahun terakhir
Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada
semester yang berjalan.
A. Sebanyak 76% - 100% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
B. Sebanyak 51% - 75% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
C. Sebanyak 26% - 50% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
D. Sebanyak 1% - 25% guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
E. Tidak ada seorang pun guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian kepada siswa
Teknik penilaian dalam silabus mata pelajaran sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD).
A. Sebanyak 96% - 100% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD
B. Sebanyak 91% - 95% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD
C. Sebanyak 86% - 90% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD
D. Sebanyak 81% - 85% silabus mata pelajaran mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD
E. Kurang dari 81 % silabus mempunyai teknik penilaian sesuai dengan indikator pencapaian KD
Nomor: 167 Opsi Terpilih: A
Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.
A. Sebanyak 86% - 100% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
penilaian
B. Sebanyak 71% - 85% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
penilaian
C. Sebanyak 56% - 70% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
penilaian
D. Sebanyak 41% - 55% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
penilaian
E. Kurang dari 41% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
penilaian
A. Sebanyak 86% - 100% guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
B. Sebanyak 71% - 85% guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
C. Sebanyak 56% - 70% guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
D. Sebanyak 41% - 55% guru menggunakan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
E. Kurang dari 41% guru melaksanakan penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
Nomor: 169 Opsi Terpilih: A
Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.
A. Sebanyak 86% - 100% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar siswa
B. Sebanyak 71% - 85% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar
siswa
C. Sebanyak 56% - 70% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar
siswa
D. Sebanyak 41% - 55% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar
siswa
E. Kurang dari 41% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar
siswa
Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik.
A. Sebanyak 86% - 100% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang
mendidik
B. Sebanyak 71% - 85% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang
mendidik
C. Sebanyak 56% - 70% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang
mendidik
D. Sebanyak 41% - 55% guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang
mendidik
A. Sebanyak 86% - 100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
B. Sebanyak 71% - 85% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
C. Sebanyak 56% - 70% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
D. Sebanyak 41% - 55% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
E. Kurang dari 41% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala program keahlian dalam
bentuk laporan prestasi belajar siswa.
A. Sebanyak 100% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlian
B. Sebanyak 95% - 99% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlian
C. Sebanyak 90% - 94% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlian
D. Sebanyak 85% - 89% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa kepada Kepala program keahlian
E. Kurang dari 85% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa
Nomor: 173 Opsi Terpilih: A
Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama sebagai informasi untuk menentukan nilai
akhir semester.
A. Sebanyak 86% - 100% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama
B. Sebanyak 71% - 85% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama
C. Sebanyak 56% - 70% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama
D. Sebanyak 41% - 55% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama
E. Kurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama
Guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk
menentukan nilai akhir semester.
A. Sebanyak 86% - 100% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan
B. Sebanyak 71% - 85% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan
C. Sebanyak 56% - 70% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan
D. Sebanyak 41% - 55% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan
E. Kurang dari 41% guru melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
Nomor: 175 Opsi Terpilih: A
Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
A. Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah, akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
B. Program keahlian mengkoordinasikan ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas
C. Program keahlian mengkoordinasikan ulangan tengah semester dan ulangan kenaikan kelas
E. Tidak pernah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
Program keahlian menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran (beban Sistem Kredit
Semester) melalui rapat.
A. Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dewan guru
B. Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dengan perwakilan guru-guru
mata pelajaran
C. Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat dengan wali kelas saja
D. Menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran melalui rapat pimpinan sekolah
Sekolah/Madrasah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak; kewarganegaraan dan
kepribadian; estetika; serta jasmani, olahraga, dan kesehatan.
A. Menentukan nilai akhir melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru
B. Menentukan nilai akhir melalui rapat dewan guru tanpa mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru
C. Menentukan nilai akhir tanpa melalui rapat dewan guru tetapi mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru
Program keahlian menyelenggarakan ujian semester sesuai Prosedur Opersional Standar (POS).
Program keahlian melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa.
A. Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala program keahlian dan wali kelas kepada
orang tua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan
B. Laporan hasil penilaian setiap akhir semester dengan penjelasan kepala program keahlian dan wali kelas kepada
orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan
C. Laporan hasil penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan kepala program keahlian tetapi langsung dari wali
kelas kepada orang tua/wali siswa dan siswa yang bersangkutan
D. Laporan hasil penilaian setiap akhir semester tanpa penjelasan kepala program keahlian tetapi langsung dari wali
kelas kepada orang tua/wali siswa tanpa siswa yang bersangkutan
Sekolah/Madrasah melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kanwil
Depag.
A. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa kurang dari 20 hari setelah akhir semester
B. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 11 — 64 hari setelah akhir semester
C. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 41 — 60 hari setelah akhir semester
D. Melaporkan pencapaian hasil belajar siswa antara 61 — 80 hari setelah akhir semester
B. Menentukan kelulusan siswa melalui rapat dengan perwakilan guru-guru mata pelajaran
Sekolah/Madrasah menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti Ujian
Nasional (UN).
Sekolah/Madrasah menerbitkan dan menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus.
A. Kurang dari 7 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
E. Lebih dari 28 hari setelah blangko ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kandepag
Sekolah/Madrasah menggunakan hasil Ujian Nasional (UN) SMP/MTs/ Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
Program Paket B sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa baru.
A. Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B dan seleksi masuk secara transparan sebagai bahan pertimbangan
penerimaan siswa baru
B. Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B secara transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa
baru
C. Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B dan seleksi masuk secara tidak transparan sebagai bahan
pertimbangan penerimaan siswa baru
D. Menggunakan hasil UN SMP/MTs/Paket B secara tidak transparan sebagai bahan pertimbangan penerimaan siswa
baru
A. Melibatkan pihak DU/DI, lembaga sertifikasi atau asosiasi profesi yang sejenis, dan Guru Kejuruan
B. Melibatkan pihak DU/DI dan lembaga sertifikasi atau asosiasi profesi yang sejenis
D. Melibatkan hanya pihak DU/DI atau lembaga sertifikasi atau asosiasi profesi yang sejenis saja