Nama : Afiv Setyaji

Kelas : EK-2B

1. Konstanta Proportional
A. Gambar Rangkain

B. Hasil Output pada Osciloskop

2.1. Gambar Function Generator

2.2. Gambar Gelombang sinus

2.3. Gambar Gelombang segitiga

 2.4. Gambar Gelombag Kotak

2. Konstanta Integrator
A. Gambar Rangkaian
B. Hasil Output pada Osciloskop
2.1. Gambar Function Generator

2.2. Gambar Gelombang Sinus

2.3. Gambar Gelombang Segitiga

2.4. Gambar Gelombang Kotak
3. Konstanta Derivatif
A. Gambar Rangkaian

B. Hasil Output pada Osciloskop

2.1. Gambar Function Generator

2.2. Gambar Gelombang Sinus

2.3. Gambar Gelombang Segitiga

2.4. Gambar Gelombang Kotak

4. Analisa Data Pengamatan
Diagram Block

E1 (S) U1 (S) Vout1 (S)

Kp

Vin (S) E2 (S) U2 (S) Vout2 (S)

KI/S

E3 (S) U3 (S) Vout3 (S)

KdS

4.1. Konstanta Proportional

A. Pada Diff-Amp
Data :
Karena R1 = R2 = R3 = R4, didapatkan,
Vo = Vref – V1  Vosinus = 3 – 4,29
Vinsinus = 4,29 Vrms = -1,29 V
Vref =3V

Vo = Vref – V1  Vosegitiga = 3 – 3,53

Vinsegitiga = 3,53 Vrms = -0,53 V
Vref =3V
Vo = Vref – V1  Vokotak =3–6
Vinkotak = 6 Vrms = -3 V
Vref =3V
 B. Pada Penguat Inverting
Visinus = - 1,29 V
1000Ω
Kp =
1000Ω
= 1 kali
Vosinus = - Kp x Vi
= - 1 x – 1,29
= 1,29 V
Visegitiga = - 0,53 V
1000Ω
Kp =
1000Ω
= 1 kali
Vosinus = - Kp x Vi
= - 1 x – 0,53
= 0,53 V
Vikotak =-3V
1000Ω
Kp =
1000Ω
= 1 kali
Vokotak = - Kp x Vi
=-1x–3
=3V
C. Pembahasan
Pada gelombang output pada setiap gelombang input baik Sinus, Segitiga, ataupun
Kotak memiliki nilai tegangan output yang sama dengan gelombang input dari Dif-
Amp sehingga gelombang output hampir sama dengan gelombang input.
4.2. Konstanta Integrator
A. Pada Dif-Amp
Data : sama
B. Pada Penguat Inverting
Visinus = - 1,29 V
1
Ki = −6
(4700 x 2 x 3,14 x 1000 x 0,22. 10 )
= 0,15 kali
Vosinus = - Ki x Vi
 = - 0,15 x – 1,29
= 0,1935 V(1:6)
Visegitiga = - 0,53 V
1
Ki = −6
(4700 x 2 x 3,14 x 1000 x 0,22. 10 )
= 0,15 kali
Vosinus = - Ki x Vi
= - 0,15 x – 0,53
= 0,0795 V (1:6)
Vikotak =-3V
1
Ki =
(4700 x 2 x 3,14 x 1000 x 0,22. 10−6 )
= 0,15 kali
Vokotak = - Ki x Vi
= - 0,15 x – 3
= 0,45 V(1:6)
C. Pembahasan
Pada gelombang output pada setiap gelombang input baik Sinus, Segitiga, ataupun
Kotak memiliki nilai tegangan output yang sama dengan 1/6 gelombang input dari
Dif-Amp sehingga gelombang output hampir sama dengan 1/6 gelombang input.
Selain itu, apapun gelombang inputnya maka gelombang outputnya akan menjadi
gelombang sinus karena pengaruh pemasangan kapasitor pad R f (Resistansi
Feedback)
4.3. Konstanta Derivatif
A. Pada Dif-Amp
Data : sama
B. Pada Penguat Inverting
Visinus = - 1,29 V
Kd = 4700 x 2 x 3,14 x 1000 x 0,22. 10−6
= 6,5 kali
Vosinus = - Kd x Vi
= - 6,5 x – 1,29
= 8,40 V
Visegitiga = - 0,53 V
 Kd = 4700 x 2 x 3,14 x 1000 x 0,22. 10−6
= 6,5 kali
Vosinus = - Kd x Vi
= - 6,5 x – 0,53
= 3,50 V
Vikotak =-3V
1
Kd =
(4700 x 2 x 3,14 x 1000 x 0,22. 10−6 )
= 0,15 kali
Vokotak = - Kd x Vi
= - 6,5 x – 3
= 19,5 V
C. Pembahasan
Pada gelombang output pada setiap gelombang input baik Sinus, Segitiga, ataupun
Kotak memiliki nilai tegangan output yang sama dengan 6kali gelombang input dari
Dif-Amp sehingga gelombang output hampir sama dengan 6kali gelombang input.
Namun, pada outputnya tidak menunjukkan gelombang yang lebih besar 6kali dari
gelombang input. Adanya penambahan capasitor harusnya gelombang output akan
menjadi lebih stabil.

5. Kesimpulan
1. Berdasarkan pada data yang didapatkan pada simulasi dapat disimpulkan bahwa
Output pada Dif-Amp bernilai negatif lalu pada penguat dengan Op-Amp bernilai
negatif maka gelombang output akan sefasa.
2. Didapatkan nilai Kp = 1kali, maka tegangan input (Vi) akan sama dengan
tegangan output (Vo) dan gelombang output akan mirip dengan gelombang input.
3. Didapatkan nilai Ki = 0,15kali, maka tegangan input (Vi) akan sama dengan 1/6
tegangan output (Vo) dan gelombang output akan lebih kecil 1/6 dari gelombang
input.
4. Didapatkan nilai Kp = 6,5kali, maka tegangan input (Vi) akan sama dengan 6,5
kali tegangan output (Vo) dan gelombang output akan lebih besar 6,5kali dari
gelombang input.