Anda di halaman 1dari 7

A.

Definisi

Colostomy adalah tindakan pembedahan pembuatan lubang sementara atau permanen dari
usus besar melalui dinding perut yang biasanya dilakukan sebagai terapi pada penderita
kanker usus atau anus.(Black et al 2009). Angka kejadian terus meningkat tiap tahunnya, dan
pembuatan stoma akan menimbulkan permasalahan bagi penderita baik fisik, mental,
emosional terkait aksesoris colostomy, dan bagaimana melanjutkan kembali kehidupan secara
normal.(YKI, 2014; Kirkland-Kyhn, Martin, Zaratkiewicz, Whitmore, & Young (2018),).

B. SOP
a. Peralatan
1. Sarung tangan bersih
2. Handuk mandi/selimut mandi
3. Air hangat
4. Sabun mandi yang hangat
5. Tissue
6. Kantung kolostomi bersih
7. Bengkok/pispot
8. Kassa

b. Prosedur

1. Tahap PraInteraksi
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat

2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan sapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
3. Tahap Kerja
a. Menjaga privacy pasien
b. Pasang selimut mandi/handuk
c. Dekatkan bengkok kedekat klien
d. Pasang sarung tangan bersih
e. Buka kantong lama dan buang ketempat bersih
f. Bersihkan stoma dan kulit sekitar dengan menggunakan sabun dan cairan
hangat
g. Lindungi stoma dengan tissue atau kassa agar feces tidak mengotori kulit yang
sudah dibersihkan
h. Keringkan kulit sekitar stoma dengan tissue atau kassa
i. Pasang kantong stoma
j. Buka sarung tangan

4. Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan pasien / keluarga
c. Membereskan alat
d. Mencuci tangan.
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

C. ANALISI
1. Peralatan
Perbandingan antara video dengan SOP ada beberapa perbedaan peralatan,
pada video perawat menyiapkan NaCl untuk membersihkan luka, sedangkan
pada SOP tidak melampirkan NaCl dan hanya melampirkan air hangat saja.
Pada video perawat melampirkan perlak, sedangkan di SOP tidak
melampirkan perlak.
- Sebaiknya perlak ditambahkan dari peralatan ,untuk menghindari jika terjadi
sesuatu yang bisa membuat tempat tidur pasien kotor dan memudahkan
pekerjaan perawat dalam membersihkannya.
Pada video perawat juga disampaikan bahwa seharusnya menggunakan
celemek, untuk menghindari kotoran pada saat membersihkan luka pada
dinding kolostomi. Dan di SOP juga tidak melampirkan celemek.

2. Tahap kerja
Pada video perawat, pada tahapan orientasi atau tahapan perkenalan, video
perawat tidak menanyakan persetujuan kepada pasien, apakah boleh
melakukan tindakan tersebut.
Sedangkan pada SOP sudah tertera harus selalu minta ijin terhadap pasien
untuk melakukan tindakan apapun yang menyangkut dengan pasien.
Pada video perawat, juga memnggunakan spuit, tetapi pada tahap pengerjaan
saya tidak tau spuit digunakan untuk apa.
Pada video perawat, memebersihkan dinding kolostomi juga Cuma di
bersihkan dengan NaCl, tidak seperti pada SOP yang menggunakan Sabun.
Dan pada tahap terakhir pada video perawat, tidak diperlihatkan untuk
mencuci tangan setelah melakukan tindakan. Sedangkan di SOP sudah tertera
bahwa setelah melakukan tindakan sebaiknya langsung mencuci tangan.

3. Perbandingan SOP dengan sumber lain


Jika diperhatikan ada beberapa perbedaan dengan yang terdapat situs
BLOGPERAWAT.NET (Media Informasi Dunia Perawat)
a) Persiapan Alat
1. Kantong kolostomi
2. Satu set alat ganti balutan
3. Kapas
4. Kasa steril
5. Larutan sublimat/NaCl
6. Zink salep/Zink oil
7. Betadine sol
8. Plester
9. Sepasang sarung tangan
10. Bengkok/piala ginjal
11. Perlak dan pengalasnya
12. kantong plastik
13. Tempat sampah

b) Prosedur
a. Fase Pre Interaksi
1) Mengecek program terapi medik
2) Melakukan cuci tangan
3) Mempersiapkan alat:
4) Cairan fisiologis NaCl 0,9%
5) Alat pembersih (tisu, air hangat, sabun, washlap, gulungan kapas,
handuk)
6) Colostomy bag bersih sesuai tipe
7) Ikat pinggang bersih
8) Kasa
9) Cairan pelindung periostoma
10) Bedak atau pasta kulit peristomal
11) Pena atau pensil
12) Gunting
13) Elastik Verban
14) Pencukur
15) Antideodoran cair atau tablet bila menggunakan non odor proof bag
16) Verband
17) Sarung tangan bersih
18) Perlak
19) Bad pan
20) Sampiran

b. Fase Interaksi
1. Memberikan salam terapetik
2. Melakukan validasi
3. Melakukan kontrak
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
5. Menjaga privasi klien
c. Fase Kerja
1. Menghindari proses pada jam makan, waktu berkunjung, sesaat setelah
pemberian obat.
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan
4. Berkomunikasi selama prosedur dan menjaga privasi, membantu
meningkatkan kenyamanan baik posisi berdiri atau berbaring.
5. Kaji tipe kolostomi dan lokasi
6. Kosongkan bag dan tampung dalam bedpan
7. Kaji integritas kulit di sekitar stoma dan tampilan umum.
8. Catat jumlah dan karakteristik material fekal atau urine di dalam kantong
kolostomi atau verban
9. Gunakan pencukur bila rambut/bulu sudah tumbuh.
10. Gunakan pelarut perekat untuk melepaskan rekatan kantung bila
diperlukan.
11. Lepaskan kantung secara perlahan sambil menahan kulit.
12. Gunakan tisu untuk mengangkat feces
13. Gunakan air hangat, sabun dan gulungan kapas atau waslap dan
handuk untuk membersihkan kulit stoma.
14. Gunakan pembersih kulit khusus untuk mengangkat feces yang keras
15. Keringkan kulit menggunakan handuk
16. Inspeksi stoma; warna, ukuran, bentuk dan pendarahan bila ada.
17. Inspeksi periostoma bila ada kemerahan, ulcer, iritasi.
18. Letakkan kasa pada stoma untuk menyerap cairan
19. Angkat kasa sebelum memasang kantung
20. Gunakan pasta pada area stoma sebagai skin barrier
21. Biarkan pasta mengering 1-2 menit
22. Gunakan petunjuk untuk mengukur stoma
23. Pada bagian belakang skin barrierlubangi dengan ukuran lingkaran
yang sama atau gunting pola yang diukur (atau bila sudah tersedia alat
pengukur dapat digunakan)
24. Lepaskan kertas pelindung perekat
25. Taruh deodoran ke dalam kantong, bila tersedia
26. Taruh bagian tengah, tekan secara hati-hati ke bagian kulit dan
hilangkan kerutan atau gelembung udara dari arah stoma ke bagian luar.
27. Buang udara dengan melonggarkan bagian pembuangan, bila tidak ada
maka udara dibuang sebelum direkatkan.
28. Fiksasi kantung, bila menggunakan kantong ikat pinggang taruhkan
pada tempatnya.
29. Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
30. Catat tanggal, waktu dan jumlah cairan, warna, keadaan kulit dan
periostoma.

d. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi respon klien
2. Merencanakan tindak lanjut
3. Melakukan kontrak yang akan datang
4. Melakukan pendokumentasian

Anda mungkin juga menyukai