Anda di halaman 1dari 7

a.

Pengertian kader adalah:

 Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Dapat diartikan sebagai
orang yang akan memegang jabatan atau pekerjaan penting disuatu kelompok atau tim.
(Pemerintah, Partai, dll)
 contoh

1. orang yang telah dilatih dengan berbagai keterampilan.


2. orang yang telah dipersiapkan, memiliki kemampuan yang di atas rata-rata
orang umum.
3. Orang yang memiliki potensi, ilmu, wawasan yang sebelumnya berhasil
membuktikan kemampuannya.

b. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi
dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan
potensi akal,kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu
orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan
masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai yang di
yakini serta misi perjuangan yang diemban.

contoh

1. Pengkaderan Di Organisasi Militer


Di organisasi militer kita melihat budaya yang kuat dalam hal kedisiplinan,
kekompakkan, ketangguhan yang merupakan buah dari proses pengkaderan yang
sistematis dan berjenjang. Untuk mencapai posisi puncak organisasi harus melewati
berbagai pelatihan dan persyaratan yang panjang dan ketat, yang merupakan bagian dari
proses dan sistem pengkaderan yang dibangun. Ada Secaba, Secapa dan juga Lemhanas.
Pengkaderannya dimulai dari konsep yang baik dan kemudian dilanjutkan dengan
rekrutmen yang jelas dan ketat dan dalam budaya disiplin organisasi yang kuat.
2. Pengkaderan Di Organisasi Mahasiswa
Di organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), juga tidak jauh
berbeda sistem pengkaderan yang djbangun. Sehingga para  alumni dari HMI dalam
beberapa dekade, selalu masuk dan terlibat dalam kepemimpinan nasional dan di daerah
yang menandakan kualitas kepemimpinannya. Namun sayangnya kualitas tersebut
cenderung mengalami penurunan bersamaan dengan dibekukannya Lembaga Pengelola
Latihan (LPL) sebelum dibentuknya BPL yang baru pada periode kepengurusan ke tiga
saat ini (2014).
3. Pengkaderan Di Serikat Pekerja
Rekruitmen keanggotaan Serikat Pekerja tidaklah berbasis perkaderan, sehingga
menimbulkan masalah dalam segi kualitas. Dalam hal pelatihan dan pengembangan
organisasi hanya diikuti oleh segelintir pengurus saja. Sehingga tumpuhan organisasi
berada pada kualitas dan keinerja pengurus. Perubahan positif akan terjadi jika idealisme
dan kinerja pengurus dapat berjalan lurus serta mendapat dukungan dari angota. Namun
jika pengurus dan pimpinannya tidak amanah dan individualistik atau bahkan
menciptakan suasana “kultus individu”, maka rusaklah organisasi seperti organisasi
serikat pekerja kebanyakan.
Pergerakan serikat pekerja masih banyak didorong karena adanya permasalahan terutama
dalam hal upah, jika dianggap tidak bermasalah maka serikat pun berdiam diri. Oleh
karenanya sudah saatnya perlu di rekonstruksi ulang pengkaderan di gerakan buruh yg
disesuaikan dengan karakter dan visi misi organisasi.

c. KADERISASI KEPEMIMPINAN
Proses Kaderisasi adalah kegiatan yang berisi upaya-upaya yang mendukung bagi
terbentuknya integritas kepribadian dan kemampuan menggerakkan orang lain secara
intensif sehinga dapat mempersiapkanya untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Kaderisasi kepemimpinan adalah proses mempersiapkan atau mencetak seseorang
untuk menjadi pemimpin di masa depan. Dari proses kaderisasi ini melahirkan seorang
kader. Dalam salah salah satu kamus istilah kader ini diartikan sebagai bagian dari
anggota yanag terikat dengan disiplin dan bekerja secara maksimal. Akan tetapi di sini
seorang kader itu diartikan sebagai orang yang diharapkan akan memegang sebuah
amanah kepemimpinana atau sebuah jabatan baik itu di organisasi pemerintahan
maupun di organisasi lain.
Contoh :
1.      Intelegensi yang cukup tinggi
2.      Kemampuan melakukan analisis situasi dalam mengambilan keputusan.
3.      Kemampuan mengaplikasikan hubungan manusiawi yang efektif agar keputusan
dapat dikomunikasikan

No 3. Dalam pelaksanaannya proses kaderisasi ada dua macam yaitu kaderisasi informal
dan kaderisasi formal.
1. Kaderisasi informal
Untuk melahirkan seseorang pem,impin yang berkualitas dip[erlukan proses jangka
waktu yang cukup lama, seluruh kehidupan seseorang sejak masa kanak-kanak dan remaja
merupakan masa kaderisasi untuk menjadi pemimpin dalam upaya membentuk pribadi, agar
memiliki keungulan dalam aspek-aspek yang dibutuhkan untukl mampu bersaing. Kaderisasi
disebut juga sebagai proses pendidikan termasuk proses belajar dilingkungan sekolah,
pendidikan keluarga, peluang dalam kurikulum dalam program ekstrakurikuler serta lingkungan.
Factor yang mempengaruhi kegagalan seseorang pemimpin, pertama berada diluar diri
yang bersangkutan, yaitu peluang menjadi pemimpin. Kedua factor dari dalam diri sendiri yaitu
keberanian dan kemampuan menciptakan dan merebut kesempatan menjadi pemimpin.oleh
sebab itu pemimpin terdahulu perlu membangun komunikasi dengan generasi muda, member
contoh dan keteladanan, bimbingan dan arahan yang baik agar dapat menjadi teladan oleh
generasi muda dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin.
Contoh usaha kaderisasi internal yang bersifat formal dapat ditempuh dengan beberapa cara
sebagai berikut:
1.      Memberikan kesempatan menduduki jabatan sebagai pemimpin yaitu, kaderisasi ini
dilakukan dengan cara mengankat dan memberikan kesempatan secara formal kepada
seseorang  calon pemimpin usia muda untuk memangku jabatan pemimpin.
2.      Latihan kepemimpinan didalam dan diluar organisasi
Yitu memberikan kesempatan kepada anggota organisasi untuk mengikuti program
mempersiapkan calon pemimpin yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya
magang, pelatihan.

3.      Memberikan tugas belajar


Untuk mempersiapkan calon pemimpin yang berkualitas perlu memberikan tugas belajar pada
kader, untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam memimpin
sehingga suatu saat siap mendudukui suatu jabatan pada jenjang masing-masing.
2. Kaderisasi Formal
Kaderisasi formal adalah usaha mempersiapkan calon-calon pemimpin untuk masa depan
secara terencana, teratur, dan sistematis dan terarah. Untuk itu proses kaderisasi mengikuti
kurikulum yang telah di desain secara khusus yang harus dilaksanakan selama jangka waktu
tertentu dan berisi bahan-bahan teoritis dan praktik tentang kepemimpinan dan bahan-bahan lain
sebagai mendukung.
Contoh Kaderisasi kepemimpinan secara formal bersifat eksternal dapat dilakukan sebagai
berikut:
1.      Menyeleksi sejumlah generasi muda lulusan  lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu,
untuk diangkat menjadi pemimpin suatu unit yang sesuai, atau ditugaskan magang sebelum
memimpin unit tersebut.
2.      Menyeleksi sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu,
kemudian ditugaskan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebig tinggi didalam dan luar
negeri.
3.      Memesan sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan formal dengan frogram khusus
atau spesialisasi, sesuai bidang yang dikelola organisasi pemesan.

4. Cara Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan

1. Analisa kualitas kepemimpinan Anda. Setelah menanyakan pertanyaan pembuka


tentang cara memimpin dan pandangan orang lain terhadap Anda, cobalah menganalisis
kualitas kepemimpinan Anda secara lebih mendetail. Setelah itu, Anda bisa menentukan
aspek mana yang perlu ditingkatkan. Tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut, lalu
jawablah semuanya sejujur mungkin:

 Apakah saya sudah berusaha untuk memahami pikiran dan perasaan dari para rekan
kerja?
 Apakah saya sudah membantu orang lain untuk bekerja secara maksimal dan mencapai
potensi terbaik mereka?
 Apakah saya bisa menerima tanggung jawab?
 Apakah saya bisa berpikiran terbuka, serta mencoba ide-ide dan hal-hal baru untuk
melakukan sesuatu?
 Dapatkah saya berkomunikasi secara efektif dengan orang lain?
 Apakah saya bisa mencari solusi dari sebuah masalah?
 Apakah saya bisa mendukung dan menerima opini atau sudut pandang orang lain?
2. Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi
Berdialoglah secara efektif. Komunikasi mungkin merupakan kualitas terpenting dari
kepemimpinan seseorang, serta mampu memengaruhi kualitas diri lainnya. Salah satu kunci
komunikasi yang baik adalah melakukan dialog-dialog positif untuk memecahkan berbagai
masalah. Ada banyak gaya kepemimpinan, tetapi para pemimpin yang selalu menghentikan
debat dan jarang berdiskusi biasanya tidak bertahan lama di posisinya.

 Berilah kebebasan untuk mengajukan pertanyaan secara terbuka, daripada membatasinya.


 Tandai bagian yang disetujui terlebih dahulu, lalu selesaikan ketidaksetujuan yang
muncul belakangan.
 Jangan terlalu kaku dan jadilah seorang fasilitator lingkungan terbuka di mana orang-
orang dapat dengan bebas membicarakan ketakutan mereka.

3. Memimpin dengan Memberi Contoh


Gunakan inisiatif. Salah satu aspek dari kepemimpinan yang baik adalah kemampuan untuk
menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat. Jika Anda melihat ada hal yang perlu dilakukan
dan percaya bahwa Anda tahu cara terbaik untuk melakukannya, berinisiatiflah. Seorang
pemimpin yang baik adalah seseorang yang siap memimpin di berbagai situasi tanpa perlu
disuruh.

 Menggunakan inisiatif menunjukkan sifat positif dan mau bekerja keras dalam diri Anda.
 Yakinlah pada apa yang Anda lakukan. Bersikaplah tenang dan teguh. Jangan tergesa-
gesa untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan konsultasi pihak lain.
 Aspek lainnya dari jiwa kepemimpinan yang baik adalah mengetahui kapan saat terbaik
untuk meminta nasihat, serta memahami kapan sebuah masalah memerlukan pemahaman
yang lebih mendalam sebelum diselesaikan.

4. Memfasilitasi Kerja Sama Tim yang Baik


Beri motivasi kepada orang lain. Kerja sama yang baik membutuhkan rekan setim yang
termotivasi. Salah satu cara terbaik bagi seorang pemimpin untuk memotivasi rekan kerjanya
adalah dengan memberi perhatian dan meyakinkan mereka bahwa Anda ada untuk memberi
dukungan dan bantuan saat dibutuhkan. Cobalah untuk membuat semua orang fokus pada tujuan
yang memiliki tingkat prioritas tertinggi agar Anda bisa melihat dengan jelas ke depan.

 Anda tidak boleh menjadi orang terakhir yang mengetahui bahwa salah seorang anggota
tim mengalami kesulitan atau mengkhawatirkan sesuatu.
 Jadilah aktif dan komunikatif dalam mengenali masalah dan menyelesaikannya.
 Hal ini terkadang mengharuskan Anda untuk mengubah susunan tim atau distribusi
pekerjaan.
 Sebagai contoh, apabila seseorang kehilangan ketertarikan karena pekerjaannya kurang
menantang, carilah cara agar ia mau fokus pada pekerjaan tersebut.
 Anda dapat menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut, meskipun membosankan, memiliki
pengaruh besar bagi kesuksesan seluruh proyek yang dikerjakan.
 Katakanlah sesuatu seperti “Saya tahu pekerjaan ini sedikit membosankan, tetapi tanpa
hal ini seluruh proyek akan berantakan. Saya memberi pekerjaan ini karena Anda sangat
jeli mengerjakan sesuatu secara mendetail.

Contoh :

 Sebagai contoh, Anda dapat menjadwalkan sedikit waktu setiap hari untuk mendengarkan
keluh-kesah orang lain. Anda bisa melakukan hal ini secara formal atau dengan cara
menyediakan waktu selama setengah jam untuk berkeliling mengunjungi anggota tim untuk
melihat kabar mereka. Apabila seseorang menanyakan sesuatu dan Anda tidak punya waktu
untuk membantunya saat itu juga, jangan langsung menolaknya. Buatlah jadwal bersama
kolega tersebut untuk bicara saat Anda memiliki waktu senggang.
 Menciptakan lingkungan kerja yang kooperatif akan menghasilkan kolaborasi dan
menghindarkan tim dari pola kerja individual.

Anda mungkin juga menyukai