( HIPERTENSI )
3. Materi :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Gejala hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
4. Metode : Konseling
Brain soming
5. Media : Leaflet
6. Kegiatan :
Kegiatan
Waktu
No Tahap
( menit )
Penyuluh Peserta
1. Pendahuluan 5 1. Membuka pertemuan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Mendengarkan
2. Memperkenalan diri
3. Menyimak
3. Menyampaikan tujuan Penyuluhan
4. Menyampaikan kontrak waktu
yang akan digunakan pada
pertemuan kali ini
5. Melakukan apersepsi tentang topik 4. Peserta menjawab
materi tentang hipertensi
8. Evaluasi
Evaluasi :lisan
Jenis : pertanyaan terbuka
Waktu : setelah dilakukan penyuluhan
Soal :
1. Jelaskan Pengertian hipertensi
2. Sebutkan Penyebab hipertensi
3. Jelaskan gejala hipertensi
4. Sebutkan pencegahan hipertensi
(Fifi Maghfiroh)
Lampiran 1
HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada
dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh diam-
diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-satunya cara mengetahui apakah Anda
memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun
mencapai 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut,
penderita hipretensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki. Sedangkan yang
terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai sekitar 9,4 persen. Ini artinya masih banyak
penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa oleh tenaga kesehatan dan tidak
menjalani pengobatan sesuai anjuran tenaga kesehatan. Hal tersebut menyebabkan hipertensi
sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
2. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90 persen kasus yang ada.
Dalam kasus di mana sama sekali tidak ada penyebab atau faktor jelas, hipertensi dikenal sebagai
hipertensi primer. Ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko Anda mengalami
kondisi ini, yaitu:
Usia. Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia.
Faktor keturunan. Orang dengan anggota keluarga yang mengidap hipertensi memiliki
risiko tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.
Merokok. Rokok dapat meningkatkan tekanan darah sekaligus menyempitkan dinding
arteri.
Kelebihan berat badan atau obesitas. Kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan darah akan
diukur oleh tubuh sesuai dengan berat badan. Berat badan yang berlebihan akan
membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih banyak, sehingga volume darah dibutuhkan
lebih banyak. Volume darah yang meningkat akan meningkatkan tekanan darah.
Kurang olahraga. Orang yang jarang berolahraga cenderung memiliki detak jantung yang
lebih cepat, sehingga jantung akan bekerja lebih keras. Kerja jantung lebih keras akan
meningkatkan tekanan darah.
Kadar garam yang tinggi dalam makanan. Kadar garam yang tinggi bisa menyebabkan
penumpukan cairan dalam tubuh, yang kemudian akan meningkatkan tekanan darah.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras dan kafein. Kandungan alkohol dalam
minuman keras dapat memicu kerusakan pada organ jantung.
Stres. Tingkat stres yang tinggi berpotensi memicu peningkatan tekanan darah.
3. Gejala Hipertensi
Gejala hipertensi. Banyak orang mengidap hipertensi tanpa menyadarinya, karena
penyakit ini cenderung tidak memiliki gejala yang signifikan. Orang dewasa harus
memeriksakan tekanan darah setidaknya sekali dalam lima tahun. Namun bagi mereka yang
memiliki risiko hipertensi yang tinggi, disarankan untuk menjalani pengukuran tekanan darah
tiap tahun.
Periksakan diri ke dokter secepatnya jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.
Hipertensi yang tidak segera diatasi bisa mengarah kepada penyakit serius, seperti stroke dan
penyakit jantung.
Gejala hipertensi pada umumnya :
Sakit kepala
Sakit kuduk
sulit tidur
kelelahan
mual
muntah
sesak nafas
gelisah
pandangan kabur
4. Pencegahan Hipertensi
Penerapan pola hidup sehat seperti konsumsi makanan bernutrisi, olahraga teratur, tidak
merokok, dan menghindari minuman keras bisa mencegah hipertensi. Beberapa contoh
penerapan yang bisa dilakukan meliputi:
Makanan. Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat, seperti roti dari biji-
bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran. Kurangi konsumsi garam dalam
makanan Anda, setidaknya tidak lebih dari 6 gram garam per hari (sekitar satu sendok
teh).
Berat Badan. Meski hanya beberapa kilo, menurunkan berat badan akan membuat
perbedaan besar pada tekanan darah dan kesehatan secara keseluruhan.
Olahraga. Untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung serta pembuluh darah
dalam kondisi baik, olahraga dan rutin beraktivitas perlu dilakukan. Bagi orang dewasa,
beraktivitas dengan intensitas menengah ( bersepeda atau jalan cepat) setidaknya harus
dilakukan selama 2 hingga 3 jam setiap minggu.
Terapi relaksasi, seperti yoga atau meditasi. Terapi-terapi tersebut dapat membantu Anda
untuk mengendalikan stres.
Minuman keras. Batas konsumsi minuman keras yang dianjurkan dalam sehari adalah 2
hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7persen untuk pria. Dan maksimal 2 kaleng bir
berkadar alkohol 4,7 persen untuk wanita. Risiko hipertensi akan meningkat jika Anda
mengonsumsi minuman keras terlalu sering dan berlebihan.
Merokok. Rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tapi akan mempertinggi
risiko serangan jantung dan stroke karena dapat memicu penyempitan arteri. Kombinasi
merokok dan hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung atau paru-paru secara
drastis.
Kafein. Kurangi konsumsi minuman yang mengandung banyak kafein seperti kopi, teh,
cola serta minuman berenergi. Meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa
meningkatkan risiko hipertensi.
Lampiran 2
Jawaban
1. Jelaskan Pengertian hipertensi
Jawab : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan
darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat.
2. Sebutkan Penyebab hipertensi
Jawab :
Usia.
Faktor keturunan.
Merokok.
Kelebihan berat badan atau obesitas.
Kurang olahraga.
Kadar garam yang tinggi dalam makanan.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras dan kafein.
Stres.
3. Jelaskan gejala hipertensi
Jawab : Gejala hipertensi, banyak orang mengidap hipertensi tanpa menyadarinya, karena
penyakit ini cenderung tidak memiliki gejala yang signifikan.
Gejala hipertensi pada umumnya :
Sakit kepala mual
Sakit kuduk muntah
sulit tidur sesak nafas
kelelahan gelisah
pandangan kabur