KOMUNITAS
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunitas
Disusun Oleh :
IMAN SADEWA
NIM 27904117024
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala inayah dan
kenikmatan yang senantiasa dicurahkan-Nya pada penulis berupa kesehatan,
kekuatan, serta kesempatan sehingga makalah ini dapat selesai dengan
semestinya. Tidak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam beriringan dengan
ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada Baginda Rasulullah SAW karena
atas segala pengorbanan yang telah dilakukannya beserta para sahabat, sehingga
kini kita mampu mengkaji alam ini lebih tinggi dari gunung tertinggi, lebih dalam
dari lautan terdalam, serta lebih jauh dari batas pandangan mata.
Adapun Laporan ini berisikan tentang “Asuhan keperawatan komunitas
pada masyrakat“ yang bertujuan sebagai bahan bacaan, semoga dapat bermanfaat
bagi yang membacanya. Dalam makalah ini, penulis menyadari masih terdapat
kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, mohon kiranya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembimbing dan pembaca guna untuk
kesempurnaan pada pembuatan makalah penulis selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 3
C. Manfaat Penulisan 3
Kesehatan Utama 14
A. Gambaran Kasus 26
BAB IV KESUMPULAN
A. Kesimpulan 97
B. Saran 97
DAFTAR PUSTAKA.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia agar mampu
melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.
pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu : prevensi primer yang pelaksanaan
1
difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder dan prevensi
tersier.
keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat.
Tidak hanya perencanaan tentunya ners harus mampu pula memastikan bahwa
rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimal, artinya ners tidak saja
harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif
melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan
untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners untuk mampu bekerja sama
dengan berbagai pihak baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga swadaya
sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence base). ( Sutarna Agus, 2003)
merasa perlu untuk praktek keperawatan komunitas, yang dilaksanakan dari tanggal
08 Oktober 2013 s.d 02 Nopember 2013 di Desa Bakung Lor Kecamatan Jamblang
Kabupaten Cirebon. Sebagai out put dari praktek keperawatan komunitas tersebut
2
1.2 Tujuan Penulisan
Lebak.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
3. Metode Penulisan
komunitas.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok
lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.
2006)
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
4
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.
(Mubarak, 2006)
5
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care).
2. Fungsi Keperawatan Komunitas
masyarakat.
atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa
6
memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-
dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan
tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu,
3. Kerjasama (Partnership)
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya
cepat.
berikut :
7
Selain itu perawata yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan
untuk peserta didik pada kasus penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan
pendidikan kesehatan.
kunjungan rumah, hospice care, home care dll. Perawat yang bekerja di
8
kreatif dan percaya diri, sekaligus memiliki kemampuan klinik yang
kompeten.
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan
(Mubarak, 2006)
1. Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu. Secara
b. KB
c. Imunisasi
d. Peningkatan gizi
e. Penanggulangan diare
f. Sanitasi dasar
9
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu, hal ini bertujuan untuk
tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat
terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga
mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak
2003)
hidup sehat
10
1) Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencacatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan PUS (Pasangan Usia
Subur)
2) Meja II
3) Meja III
Pengisian KMS
4) Meja IV
a. Diketahui BB anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi,
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan PMT, oralit, Vit. A, Tablet zat besi, Pil ulangan, Kondom
5) Meja V
a. Pemberian iminisasi
b. Pemeriksaan Kehamilan
dan Agustus)
c. PMT
11
d. Imunisasi.
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar
dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan
SKDN.
Menurut Nasrul effendi (2000), untuk meja I sampai meja IV dilaksanakan oleh
kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan seperti
dokter, bidan, perawat, juru imunisasi. Tetapi dilapangan yang kita temukan dari
meja 1 sampai meja 5 dilakukan oleh semua perawat puskesmas, hanya di beberapa
posyandu yang kader kesehatannya berperan aktif. Pendidikan dan pelatihan kader
selama ini hanya sebatas wacana saja di masyarakat. Kader seharusnya lebih aktif
berpatisipasi dalam kegiatan Posyandu. Keadaan seperti ini masih perlu perhatian
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu
yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan
dari konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori
dan konsep praktik. (Riehl & Roy, 1980 dalam Sumijatun, 2006)
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu Model Health Care
System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan model konsep yang
12
menggambarkan aktivitas keperawatan, yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang
keperawatan yang terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan dan
dari harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu:
keperawatan komunitas, yaitu aspek fisik atau fisiologis, aspek psikologis, aspek
Sehat menurut Neuman adalah suatu keseimbangan bio, psiko, cultural dan
spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis pertahanan fleksibel, normal
13
3. Socially ill, yaitu secara psikologis dan medis baik, tetapi kurang mampu
5. Medically ill, yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan diukur
6. Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal dari pada
mempunyai harapan baik. Keadaan ini sering kali sangat membantu dalam
8. Seriously ill, yaitu benar-benar sakit, baik secara psikologis, medis dan
sosial.
Kesehatan Utama
peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan perventif dengan
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien
14
individu dan masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas
individu dari Neuman (1972 dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah
1. Tingkat individu
seperti penderita penyakit demam darah dan diare. Kemudian individu yang
2. Tingkat keluarga
15
menyakut kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, keluarga tetap
anggotanya.
3. Tingkat komunitas
dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu
yang mencakup tiga aspek yaitu primer, sekunder dan tertier melalui
proses individu dan kelompok dengan kerja sama lintas sektoral dan lintas
1. Pencegahan primer
anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
16
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tertier
dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan
keperawatan.
2. Pengorganisasian masyarakat
17
melalui birokrasi pemerintah (social developmant) dan aksi sosial
1. Tahap persiapan
2. Tahap pengorganisasian
5. Tahap koordinasi
6. Tahap akhir
Suverpisi bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian umpan balik
18
2.8 Proses Pelaksanaan Keperawatan Komunitas
ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan hidup sehat sehingga dapat meningkatkan fungsi kehidupan dan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja
19
kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
1. Pengkajian
1) Pengumpulan data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
a. Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri
atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-
20
Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup
penyakit
Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah biayanya
2) Jenis data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data objektif
(Mubarak, 2005):
a. Data subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
b. Data objektif
c. Sumber data
21
Data primer
Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
4) Pengelolaan data
c. Tabulasi data
d. Interpretasi data
5) Analisa data
7) Prioritas Masalah
22
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan
Abraham H Maslow :
2. Diagnosa keperawatan
terjadi.
3. Perencanaan/ Intervensi
23
dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang
tepat
4. Pelaksanaan/Implementasi
harus bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan
gangguan penyakit
kebutuhan komunitas
24
5. Penilaian/Evaluasi
intervens
keperawata
25
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat Usia di Desa Cibungur Kec
Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
AGAMA
Berdasarkan data yang diperoleh dari 5 KK seluruh (100%) Kepala Keluarga di
Di Kp. Cirunten RT 002 RW 001 Desa Cibungur Kec.Leuwidamar Kab.Lebak
Tahun 2020 beragama Islam.
Tabel 1.4
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat Pendidikan di Desa Cibungur Kec
Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel 1.5
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat Pekerjaan di Desa Cibungur
Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
27
No. Tingkat Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1. Buruh 4 40
2. Tani 4 40
3. Pedagang 2 20
Tabel 4. Pensiunan 0 0
1.5 5. Swasta 0 0
6. PNS 0 0
7 TNI/Porli 0 0
Jumlah 10 100
menunjukkan bahwa dari 5 KK Hampir sebagian (40%) Keluarga tingkat pekerjaan yaitu
Tani dan Buruh di Desa Cibungur Tahun 2020
SUKU BANGSA
Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat makan beraneka ragam dan
bergizi di Desa Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung
Tahun 2020
Tabel 2.3
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat diman anggota keluarga
mandi Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel 2.3 menunjukkan bahwa dari 5 KK Sebagian Besar (56%) Keluarga tingkat tempat
mandi cukup di Desa Cibungur Tahun 2020
Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat kebiasaan keluarga
melakukan olahraga Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung
Tahun 2020
No Tingkat melakukan Frekuensi Persentase (%)
. olahraga
1. Tidak pernah 18 90
2. Berolahraga tapi tidak 2 10
terjadwal
3. Rutin terjadwal 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 2.5 menunjukkan bahwa dari 5 KK hampir seluruhnya (90%) Keluarga tingkat
melakukan olahraga kurang di Desa Cibungur Tahun 2020
Tabel 2.6
29
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat kebiasaan keluarga dalam
berekreasi Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun
2020
No Tingkat dalam berekreasi Frekuensi Persentase (%)
.
1. Tidak pernah 0 0
2. Kadang-kadang 15 60
3. Rutin terjadwal 10 40
Jumlah 25 100
Tabel 2.7
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat kebiasaan keluarga dalam
Beribadah Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
No Tingkat dalam beribadah Frekuensi Persentase (%)
.
1. Tidak pernah 0 0
2. Kadang-kadang 4 20
3. Rutin dan terjadwal 16 80
Jumlah 20 100
Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat kebiasaan keluarga yang
merokok Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Diagram 2.11
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat keluarga mengenal tentang
HIV/AIDS Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Diagram 2.11
menunjukkan bahwa dari 5 KK seluruhnya (100%) Keluarga tingkat yang
mengenal HIV/AIDS, kurang tahu setiap hari di Desa Cibungur Tahun 2020
Diagram 2.12
31
Distribusi Frekuensi
P O LA P E N C A RI A N I N F O RM A S I
keluarga menurut tingkat
Frekuensi Persentase (%) dalam mencari informasi
kesehatan Cibungur Kec
100
100
Leuwidamr Kab. Lebak
Rangkasbitung Tahun 2020
13
13
0
150
100
50 100.3
67
0 0
25 0
0 8.3
1 3 8 12
1. 2. 3. Jumlah
32
MANFAAT PERIKSA KEHAMILAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari 5 KK seluruh (100%) di Di Kp. Cirunten RT
002 RW 001 Desa Cibungur Kec.Leuwidamar Kab.Lebak Tahun 2020 ibu cukup
tahu manfaat periksa kehamilan ( agar bayi dan ibu sehat)
Diagram 3A.4
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat dalam berapa kali perikasa
kehamilan Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun
2020
120
100
80
60 100.3
40 67
20 25
0
8.3 0 0 12
0 1 3 8
1. 2. 3. Jumlah
120
100
80
60 100.3
40 67
20 25
0
8.3 0 0 12
0 1 3 8
1. 2. 3. Jumlah
Diagram 3A.7
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat dalam mengemal faktor-
faktor resiko tinggi kehamilan Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak
Rangkasbitung Tahun 2020
120
100
80
60 100.3
40 67
20 25
0
8.3 0 0
8 12
0 1 3
1. 2. 3. Jumlah
100
80
60
40
20
0
34
Frekuensi Persentase (%)
Diagram 3A.8 menunjukkan bahwa dari 5 KKsebagian besar (67%)
Keluarga tingkat dalam mengenal manfaat imunisasi bumil, sudah tahu, di Desa
Cibungur Tahun 2020
Diagram 3A.13
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat dalam mengenal tanda-tanda
persalinan Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun
2020
120
100
80
60
40
20
0 35
Berdasarkan data yang diperoleh dari 5 KK seluruh (100%) di Kp. Cirunten RT 002
RW 001 Desa Cibungur Kec.Leuwidamar Kab.Lebak Tahun 2020 cukup tahu
makanan pantangan tertentu (ada pantangan terhadap makanan tertentu
Tabel 3A.17
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat dalam merawat bayi sakit Cibungur
Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
36
Tabel 3A. 17 menunjukkan bahwa dari 5 KK hampir seluruhnya (80%)
Keluarga tingkat mengenal dalam merawat bayi sakit, diberi perawatan pertama
dan di bawa ke fasilitas kesehatan di Desa Cibungur Tahun 2020
Tabel 3A.18
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat mengenal penyakit yang di derita oleh
bayi Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel 3A.19 menunjukkan bahwa dari 5 KK sebagian besar (60%) Keluarga tingkat
No Tingkat mengenal penyakit yang Frekuensi Persentase (%)
. didetita oleh bayi
1. Tidak tahu 0 0
2. Cukup tahu 4 40
3. Sudah tahu 6 60
Jumlah 10 100
mengenal penyakit yang sering diderita oleh bayi, sudah tahu di Desa Cibungur Tahun 2020
Tabel 3A.20
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat mengenal Manfaat pemberian ASI
Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
37
Tabel 3A.21 menunjukkan bahwa dari 5 KK sebagian besar (60%) Keluarga
tingkat mengenal tentang ASI eklusif, supaya bayi mendapatkan makanan yang
cukup/bergizi di Desa Cibungur Tahun 2020
Tabel 3A.22
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat mengenal Colostrum Cibungur Kec
Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel 3A.23
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat mengenal umur berapa bayi dibri
makanan tambahan Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel 3A.23 menunjukkan bahwa dari 5 KK seluruhnya (100%) Keluarga tingkat mengenal
umur berapa bayi diberikan makanan tambaha, mulai umur 6 bulan Desa Cibungur Tahun
2020 No Tingkat mengenal umur berapa Frekuensi Persentase (%)
. bayi di beri makanan tambahan
1. Kurang tahu 0 0
2. Kurang 1 bulan 0 0
3. Mulai umur 6 bulan 10 100
Jumlah 10 100
Tabel 3A.24
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat mengenal sampai usia berpa bayi
menyusui Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel 3A.24 menunjukkan bahwa dari 5 KK hampir semuanya (80%) Keluarga tingkat
mengenal sampai usia berapa bayi menyusui , sudah tahu Desa Cibungur Tahun 2020
No Tingkat mengenal sampai usia Frekuensi Persentase (%)
. berapa bayi menyusui
1. Kurang tahu 0 0
2. Cukup tahu 2 20
3. Sudah tahu 8 80
Jumlah 10 100
Tabel 3A.25
38
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat mengenal pola makan ibu yang sedang
menyusui Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel 3A.25 menunjukkan bahwa dari 5 KK seluruhnya (100%) Keluarga tingkat mengenal
pola
No Tingkat mengenal pola makan ibu Frekuensi Persentase (%)
. yang sedang menyusui
1. Kurang tahu 0 0
2. Makan tidak teratur 0 0
3. Makan nasi, lauk dalam porsi 8 100
banyak dan teratur
Jumlah 8 100
makan ibu yang sedang menyusui , Makan nasi, lauk dalam porsi banyak dan teratur Desa
Cibungur Tahun 2020
Tabel 3A.26
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat bilamana ibu menyusui ketika ibu
bekerja Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel 3A.26 menunjukkan bahwa dari 5 KK hampir seluruhnya (80%) Keluarga tingkat
mengenal bilamana ibu menyusui ketika ibu bekerja, Menyusu dahulu sebelum dan sesudah
kerja No Tingkat mengenal bilamana ibu Frekuensi Persentase (%)
Desa . menyusui ketika ibu bekerja
1. Tidak tahu 0 0
2. Menyusu dahulu sebelum dan 6 86
sesudah kerja
3. Menyusui sebelum dan sesudah 1 14
kerja, serta menyimpan ASI di
kulkas
Jumlah 7 100
Cibungur Tahun 2020
Tabel 3A.27
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat mengenal berapa gelas
seharusnya ibu meneteksi sehari minum Cibungur Kec Leuwidamr Kab.
Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
Tabel
No Tingkat mengenal berapa gelas Frekuensi Persentase (%)
3A.27 . seharusnya ibu meneteksi seahari
minum
1. Hanya ketika haus 2 13,3
2. Pada saat makan 3 20
3. Minum 8 gelas setiap hari 10 67
Jumlah 15 100,3
menunjukkan bahwa dari 5 KK sebagian besar (67%) Keluarga tingkat mengenal berapa
gelas seharusnya ibu meneteksi sehari minum, minum 8 gelas setiap hari Desa Cibungur
Tahun 2020
39
STATUS KEPEMILIKAN RUMAH
Berdasarkan data yang diperoleh dari 5 KK seluruh (100%) Kp. Cirunten RT 002
RW 001 Desa Cibungur Kec.Leuwidamar Kab.Lebak Tahun 2020 Status
kepemilikan rumah milik sendiri
Tabel 4A.2
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat dalam fasilitas rumah
Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
No Tingkat dalam fasilitas ruamah Frekuensi Persentase (%)
.
Tabel 1. Sederhana 0 0
4A.2 2. Standar 5 100
3. Mewah 0 0
Jumlah 5 100
menunjukkan bahwa dari 5 KK seluruhnya (100%) Keluarga tingkat dalam fasilitas rumah ,
mewah di Desa Cibungur Tahun 2020
B. Konstruksi Rumah
PENCAHAYAAN RUMAH
40
Berdasarkan data yang diperoleh dari 5 KK seluruh (100%) di Kp. Cirunten RT 002
RW 001 Desa Cibungur Kec.Leuwidamar Kab.Lebak Tahun 2020 Alat penerangan
yang digunakan sudah baik (listrik dan lampu TL).
C. Keadaan Srana Sanitasi Rumah
KONDISI KBERSIHAN RUMAH
Berdasarkan data yang diperoleh dari 5 KK seluruh (100%) di Kp. Cirunten RT 002
RW 001 Desa Cibungur Kec.Leuwidamar Kab.Lebak Tahun 2020 kondisi kebersihan
rumah sudah bersih (lantai, dinding, langit-langit & perabotan bersih)
Tabel 4C.1
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat dalam kondisi bak mandi
Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak Rangkasbitung Tahun 2020
No Tingkat dalam kondisi bak mandi Frekuensi Persentase (%)
Tabel .
4C.1 1. Kurang beris 3 60
2. Cukup bersih 0 0
3. Sudah bersih 2 40
Jumlah 5 100
menunjukkan bahwa dari 5 KK sebagian besar (60%) Keluarga tingkat dalam kondisi bak
mandi, Kurang bersih bersih di Desa Cibungur Tahun 2020
Diagram 4C.2
Distribusi Frekuensi keluarga menurut tingkat dalam kebiasaan
membersihkan bak/tempat air Cibungur Kec Leuwidamr Kab. Lebak
Rangkasbitung Tahun 2020
120
100
80
60
40
20
41
JUMLAH JENTIK NYAMUK DI BAK MANDI/PENMPUNGAIR
PENAMPUNGAN AIR
42
DATA MASALAH
43
44
METODE PRIORITAS MASALAH
KRITERIA DAN BOBOT
MASALAH Risiko Minat Kemungkinan Dana Pasilitas Sumberdaya Tempat Jumlah
Waktu
Keparahan Masyarakat Diatasi
Penyalahgunaa 3 2 3 3 23
n rokok
berhubungan
dengan masih
banyaknya
4 4 3 1
perokok di
kampung
cirunten desa
cibungur
Resiko 3 3 3 3 2 2 3 3 22
terjadinya
penyakit yang
disebabkan
oleh sanitasi
lingkungan
yang kurang
baik
berhubungan
dengan ketidak
45
tahuan keluarga
dalam merawat
bak mandi dan
jamban dengan
baik
Kurangnya 3 2 2 3 21
pengetahuan
tentang manfaat
berolahraga
berhubungan
dengan
kurangnya
3 2 3 3
minat
masyrakat
untuk
melakukan
olahraga secara
rutin
Keterangan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
46
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
47
RUMUSAN MASALAH
1. Penyalahgunaan rokok berhubungan dengan masih banyaknya perokok di kampung cirunten desa cibungur
2. Resiko terjadinya penyakit yang disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang kurang baik berhubungan dengan ketidak tahuan
keluarga dalam merawat bak mandi dan jamban dengan baik
3. Kurangnya pengetahuan tentang manfaat berolahraga berhubungan dengan kurangnya minat masyrakat untuk melakukan
olahraga secara rutin
48
FORMAT RENCANA PENANGGULANGAN MASALAH/PLAN OF ACTION (POA)
DI RT 002/001 DESA CIBUNGUR KECAMATAN LEUWIDAMAR
KABUPATEN LEBAK TAHUN 2020
N SASARA WAKT PENANGGUNG
MASALAH TUJUAN TINDAKAN/KEGIATAN TEMPAT BIAYA
O N U JAWAB
1 Penyalahgunaan Setelah dilakukan 1. Brikan pendidikan Keluarga di 8 Mei Wilayah - Mahasiswa (Iman
tindakan kesehatan tentang Desa 2020 Rt sadewa)
rokok berhubungan
keperawatann di bahaya merokok Cibungur 002/001
dengan masih Desa Gunung sari 2. Berikan pendidikan Ds
Masalah kesehatan tetang Cibungur
banyaknya perokok
keperawatan dengan cara mengurangi
di kampung kriteria hasil : rokok
1. Tidak ada
cirunten desa
masyarakat
cibungur yang
merokok
2. Tidak
terdapat asap
rokok di
lingkungan
2 Resiko terjadinya Setelah dilakukan 1. Brikan pendidikan Keluarga di 8 Mei Wilayah - Mahasiswa (Iman
tindakan kesehatan tentang desa 2020 Rt sadewa)
penyakit yang
keperawatann di menjaga kebrsihan Cibungur 002/001
disebabkan oleh Desa Cibungur bak mandi dan Ds
Masalah jamban cibugur
sanitasi lingkungan
keperawatan dengan 2. Jelaskan bahayanya
yang kurang baik kriteria hasil : tidak menjaga
1. Masyrakat kebersihan bak
berhubungan
dapt mandi dan jamban
dengan ketidak membersihkan mandi
bak mandi 3. Jelasakn
tahuan keluarga
49
dalam merawat bak 2. Tidak terdapat kepentingan
kotoran, memebersihkan bak
mandi dan jamban
lumut, atau mandi dan jamban
dengan baik jentik di
dalam bak
mandi
3. Masyarakat
dapat
mengetahui
pengetahuan
dalam
menajaga
kesehatan
lingkungan
3 Kurangnya Setelah dilakukan 3. Jelaskan tentang Keluarga di 8 Mei Wilayah - Mahasiswa (Iman
tindakan Desa 2020 Rt sadewa)
pengetahuan
keperawatann di Pengertian Cibungur 002/001
tentang manfaat Desa Cibungur olahraga Ds
Masalah Fungsi olahraga Cibungur
berolahraga
keperawatan dengan Macam-macam
berhubungan kriteria hasil : olahraga
1. Masyrakat Cara melakukan
dengan kurangnya
dapat olahraga
minat masyrakat Melakukan a.
olahraga
untuk melakukan
2. Masyarakat
olahraga secara dapat
mengetahui
rutin
pengetahuan
tentang
manfaatnya
berolahraga
bagi
50
kesehatan
51
KEGIATAN
1 Penyalahgunaan rokok Setelah dilakukan 1. Brikan Keluarga di
tindakan pendidikan Desa
berhubungan dengan
keperawatann di kesehatan Cibungur Rt
masih banyaknya Desa Cibungur tentang 002/001
Masalah bahaya
perokok di kampung
keperawatan dengan merokok
cirunten desa cibungur kriteria hasil : 2. Berikan
1. Tidak ada pendidikan
masyarakat yang kesehatan
meroko tetang cara
2. Tidak terdapat mengurangi
asap rokok di rokok
lingkungan
2 Resiko terjadinya Setelah dilakukan 1. Brikan Bapak bapak
tindakan pendidikan di Desa
penyakit yang
keperawatann di kesehatan Cibunngur
disebabkan oleh Desa Gunung sari tentang Rt 002/001
Masalah menjaga
sanitasi lingkungan
keperawatan dengan kebrsihan bak
yang kurang baik kriteria hasil : mandi dan
1. Masyrakat jamban
berhubungan dengan
dapat 2. Jelaskan
ketidak tahuan membersihka bahayanya
n bak mandi tidak menjaga
keluarga dalam
2. Tidak terdapat kebersihan
merawat bak mandi kotoran, bak mandi
lumut, atau dan jamban
jentik di 3. Jelaskan
dalam bak pentingnya
mandi membersihka
3. Masyarakat n bak mandi
dapat dan jamban
52
mengetahui
pengetahuan
dalam
menajaga
kesehatan
lingkungan
3 Kurangnya Setelah dilakukan 1. Jelaskan tentang Keluarga di
tindakan Desa
pengetahuan tentang
keperawatann di Pengertian Cibungur Rt
manfaat berolahraga Desa Cibungur olahraga 002/001
Masalah Fungsi
berhubungan dengan
keperawatan dengan olahraga
kurangnya minat kriteria hasil : Macam-
1. Masyrakat macam
masyrakat untuk
dapat olahraga
melakukan olahraga Melakukan Cara
olahraga melakukan
secara rutin
2. Masyarakat olahraga
dapat
mengetahui
pengetahuan
tentang
manfaatnya
berolahraga
bagi
kesehatan
53
1 4 7
2 3 5 6 8
KEGIATA BIAYA/SUMBE PENANGGUN
TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT INDIKATOR
N R DANA G JAWAB
(WHY) (WHOM) (WHEN) (WHERE) KEBERHASILAN
(HOW) (HOW MUCH) (HOW)
Memberikan Agar para Keluarga di -/Mahasiswa 8 Mei Wilayah Mahasiswa (Iman Keluarga dapat
edukasi bapak- Desa 2020 Rt 002/001 Sadewa) mengetahui dan
kepada bapak Cibungur Ds. menyrbutkan
bapak bapak memahami Cibungur bahanya merokok
di desa bahanya
Cibungur roko
tentang
bahaya
merokok
Memberikan Agar Keluarga di -/Mahasiswa 8 Mei Wilayah Mahasiswa (Ratu Bapak-bapak
edukasi masyarakat Desa 2020 Rt 08/02 ayu) mampu memahami
kepada mulai Cibungur Ds. cara hidup sehat
bapak bapak berhenti gunungsari tanpa merokok
di desa merokok
Cibungur
tentang
bahaya
merokok
Memberikan Agar para Bapak -/Mahasiswa 8 Mei Wilayah Mahasiswa (Ratu Keluarga mampu
edukasi ibu bapak di 2020 Rt 08/02 ayu) menjaga dan
kepada memahami Desa Ds. merawat kebersihan
Keluraga tentang Gunungsaari gunungsari bak mandi dan
dalam bahaya dan jamban
menjaga penyakit
kebersihan yang tibul
bak mandi akibat tidak
menjaga
kebersihan
bak mandi
54
Memberikan Agar para Keluarga di -/Mahasiswa 8 Mei Wilayah Mahasiswa (Iman Keluarga mampu
edukasi ibu Desa 2020 Rt 002/001 sadewa) memahami bahanya
kepada memahami Cibungur Ds. tidak menjaga
Keluraga tentang Cibungur kebersiahn bak
dalam bahaya dan mandi dan jamban
menjaga penyakit
kebersihan yang tibul
bak mandi akibat tidak
pengurangi menjaga
rokok kebersihan
bak mandi
Memberikan Agar Keluarga di -/Mahasiswa 8 Mei Wilayah Mahasiswa (Iman Keluarga mampu
edukasi keluarga Desa 2020 Rt 002/001 sadewa) memahami Manfaat
kepada memahami Cibungur Ds. dan pentingnya
keluarga manfaat Cibungur berolahraga
tentang dan
hidup sehat pentingnya
dengan berolahraga
melakukan secara rutin
olahraga
secara rutin
Memberikan Agar Keluarga di -/Mahasiswa 8 Mei Wilayah Mahasiswa (Iman Keluarga mampu
edukasi keluarga Desa 2020 Rt 002/001 sadewa) memahami
kepada memahami Cibungur Ds. Melakukan
keluarga manfaat Cibungur olahraga secara
tentang dan rutin
hidup sehat pentingnya
dengan berolahraga
melakukan secara rutin
olahraga
secara rutin
55
IMPLEMENTASI
1. Bentuk Kegiatan :
a. Pendekatan edukatif – pendidikan kesehatan
b. Stimulasi (dukungan materi)
c. Home care
56
d. Social action (bakti social, kerja bakti)
2. Pelaksana : Masyarakat dan Mahasiswa
3. Waktu : Sesuai kesepakatan dengan warga
58
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( BAHAYA MEROKO )
NIM : P27904117024
59
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Sasaran : Masyarakat
C. Materi
Kegiatan
Waktu
No Tahap
( menit )
Penyuluh Peserta
1. Perkenalan 5 menit 1. Perkenlan diri 1) Mendengarkan
dan 2. Membuka penyuluhan dengan penjelasan
Pembukaan mengucapkan salam
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
kali ini
4. Menyampaikan waktu atau
kontrak waktu yang akan
digunakan untuk berdiskusi dan
penyampaian materi pada
peserta penyuluhan kali ini.
5. Memberi sedikit gambaran
mengenai informasi yang akan
di sampaikan pada hari ini
2. Inti 20 menit 1) Isi materi penyuluhan 1) Menyimak dan
1. Menjelaskan pengertian mencatat
tentang Merokok
5. Menjelaskna alasan
menghindari merokok 2) Bertanya
G. Sumber
Jacksen, A.2010 Bye, bye ..Smoke. Jakarta : Nexxmedia
H. Evaluasi
Bentuk : Lisan
62
3. Jelaskan Bahaya merokok ?
NIM:P27904117024
Lampiran
MEROKOK
A. Pengertian merokok
63
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi
tubuh perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang
menjadi masalah kesehatan dimasyarakat sampai saat ini.dengan persepsi oleh
perokok yang bermacam-macam padahal telah jelas akibat bagi organ-organ tubuh
seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal dan mata.
1. Nikotin
2. Tar
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapattkan dengan cara
distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan
kanker paru-paru. Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat
dan mengiritasi paru-paru dan sistem pernapasan sehingga menyebabkan
penyakit bronchitis kronis, emfisema, dan dalam beberapa kasus dapat
menyebabkan kanker paru-paru.
1. Rambut rontok
2. Katarak
3. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein
yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A,
terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama
disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya pendengaran
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan
rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk
menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan
Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk
lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru.
Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga
mengakibatkan batuk yang
65
terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru
dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan terjadi
penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan
bernafas.
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas
buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen
sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok.
Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah
patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih
rentan terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan
terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh
pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah
terjadi trauma.
66
11. Penyakit jantung
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang
meninggalkan warna coklat kekuningan.
67
plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan
Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant
Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok
dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini.
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNAnya
sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang
merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker.
Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas banyak terjadi pada
perokok.
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang
mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan
akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu
diamputasi.
68
E. Alasan harus menghindari rokok
b. Setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal
ini agar dilakukan setiap merokok dalam satu hari.
d. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana
kita menikmati
i. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan
mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi
c. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan agar
tidak merokok setiap kali kita akan mulai merokok
d. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas dalam-
dalam atau genggam kepalan tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan
merokok akan hilang.
Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori
udara sekitar. Orang-orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang
yang merokok terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap udara yang penuh
dikotori oleh asap rokoknya para perokok.
Disamping perokok dikenal juga orangya yang bukan perokok, tetapi yang
menghirup udara yang tercemar asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di
ruang-ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain- lain. Seorang
yang bukan perokok, tetapi yang ikut mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang
terkandung di dalamnya disebut perokok pasif.
Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar,
mengandung zat kimia yang lebih tinggi daripada asap yang dihirup oleh perokok
sendiri.
70
Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakni perokok pasif
terutama bayi dan anak-anak. Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-
paru. Orang dengan kadar Hb rendah dan orang yang sedang menderita
penyakit kardiovaskuler.
71
Lampiran
Jawaban
72
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Merokok
merupakan kebiasaan
buruk yang banyak sekali
1. Nikotin
akibat buruknya bagi tubuh
perokok maupun orang Nikotin itu sendiri apabila diisap
yang berada disekitar
akan merangsang keluarnya
perokok (perokok pasif)
2. efek
Cara mengurangi Tar jelek dari
Cairan kental berwarna
rokok
6. Kurangi jumlah
coklat tua atau hitam
rokok yang diisap
didapattkan dengan cara
perharinya
7. Jangan menghisap
Bahaya merokok asap dalam-dalam
1. Rusaknya paru-paru (kangker paru-paru Alasan harus menghindari
dan jantung) rokok 8. Tinggalkan
2. Ostrioprosis a. Melemahkan pikiran,puntung rokok
ketagihan, cemas dansejauh
gelisah
mungkin
3. Katarak
b. Kita akan mempunyai(jangan menghisap
4. Kulut keriput kebugaran dan penampilan
sampai habis)
5. Kanker kulit yang segar
6. Rambut rontok c. Akan menghemat9.uangMelepaskan rokok
7. Kanker uterus d. Asap rokok akan merusak
dari bibir diantara
kesehatan keluarga dan
tiap sedotan
8. Tukak lambung
lingkungan
e. Tidak menambah10. Memakai
polusi alam rokok
yang berfilter, pipa
Zat yang terkandung dalam rokok
73
atau cerutu merokok yang bukan
terpaksa perokok, tetapi
harus yang ikut
bersedia mengkonsumsi
bernafas dan rokok beserta
menghisap zat-zat yang
udara yang terkandung di
penuh dalamnya
dikotori oleh disebut perokok
asap pasif
rokoknya
para
74
SATUAN ACARA PENYULUHAN
NIM : P27904117024
75
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sasaran : Masyarakat
76
1. Lleaflet
H. Kegiatan :
Kegiatan
Waktu
I. No Tahap
( menit )
Penyuluh Peserta
1. Perkenalan 5 menit 1) Perkenalan diri Mendengarkan
dan 2) Menjelaskan Tujuan Penyuluhan penjelasan
Pembukaan
2. Inti 30 menit 1) Penyampaian materi 1) Menyimak dan
Menjelaskan pengertian jamban mencatat
Menjelaskan jenis-jenis jamban
yang digunakan
Menjelaskan pemilihan jenis
jamban
Menyebutkan siapa yang
seharusnya menggunakan
jamban
Menyebutkan alasan
penggunaan jamban
Menyebutkan syarat-syarat
jamban yang sehat
Menyebutkan cara merawat
jamban sehat
2) Tanya jawab 2) Menjawab dan
bertanya
3) Mendiskusikan bersama jawaban 3) Sama sama
yang diberikan menyimpulkan
3. Penutup 5 menit 1) Kesimpulan 1) Menyimak
2) Evaluasi 2) Sama-sama
evaluasi
3) Menutup pertemuan dan memberi 3) Menjawab
salam salam
Sumber Bacaan
Maryuani, Anik. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Trans Info
Media
77
J. Evaluasi
Jenis : formatif
Cara : lisan
Waktu : setelah dilakukan penyuluhan
Soal :
1. Pengertian jamban
2. Jenis-jenis jamban yang digunakan
3. Pemilihan jenis jamban
4. Siapa yang seharusnya menggunakan jamban
5. Alasan penggunaan jamban
6. Syarat-syarat jamban yang sehat
7. Cara merawat jamban sehat
Penyuluh
Iman Sadewa
P27904119024
LAMPIRAN
Materi
78
Sebelum kita membahas mengenai pengertian dari air bersih air bersih, ada
penampungan air bekas, ada tempat sampah, ada jamban, ada saluran pembuangan air hujan.
Air bersih adalah air yang jernih, tidak berbau, tidak berwarna/berasa, dan bebas dari jentik
nyamuk.
1. Pengertian Jamban
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air
besar / buang air kecil.
79
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau
b. Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya
c. Tidak mengundang datangnya lalat/serangga yang dapat menjadi penular penyakit
diare, kolera disentri, thypus, cacingan, dan penyakit lainnya.
8. Kebersihan bak mandi juga harus di jaga agar terbebas dari berbagai penyakit dan
jentik nyamuk, nerikut beberapa cara menjaga bak mandi agak tetap bersih.
80
9. Akibat Jamban Tidak Sehat
1. Mengotori lingkungan
2. Mencemari air
3. Menimbulkan bau tak sedap
4. Merusak pemandangan
5. Menimbulkan penyakit seperti (Diare, Penyakit Kulit, dan gatal-gatal)
81
82
83
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( PENTINGNYA OLAHRAGA )
NIM : P27904117024
84
SATUAN ACARA PENYULUHAN
3. Materi :
1. Pengertian olahraga
2. Tujuan olahraga
3. Fungsi olahraga
4. Macam-macam olahraga
85
5. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
6. Media:
1. Leaflet
7. Kegiatan Penyuluhan :
Kegiatan
No Tahap Waktu
Penyuluh Peserta
1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
1. Pembukaan 5 menit
3. Menjelaskan tujuan 3. Menyimak
Penyuluhan
1. Menjelaskan tentang : 1. Menyimak
a. Pengertian olahraga
b. Tujuan olahraga
c. Fungsi olahraga
d. Macam-macam
2. Inti 20 menit olahraga
e. Cara melakukan
olahraga
2. kesempatan peserta untuk 2. Bertanya
Bertanya
3. Menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan
86
1. Menyimpulkan materi 1. Menyimak
Yang
disampaikan/diskusikan
3. Penutup 5 menit
2. Evaluasi (memberikan 2. Menjawab
pertanyaan) pertanyaan
3. Memberi salam 3. Menjawab salam
9. Sumber Bacaan
Purnama Raynie. 2018 Satuan Acara Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Olahraga Yang Teratur. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah
Bandung. https://www.Slideshare.net/mobile/OktavianiPutriFatima1/sap-
fix (Diakses pada tanggal 01 Mei 2020, pukul 20.00 WIB
87
10. Evaluasi :
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Essay
4. Butir pertanyaan :
penyuluhan
Iman sadewa
P27904117024
88
Lampiran 1
A. Pengertian Olahraga
B. Tujuan Olahraga
89
C. Manfaat Olaraga
90
D. Macam-macam Olahraga
1. Bulu tangkis
2. Sepakbola
3. Senam sehat
4. Berenang
5. Jalan santai
6. Lari
1. Pemanasan
4. teratur
91
Lampiran 2
KUNCI JAWABAN
1. Olahraga adalah cara untuk menjaga kesehatan seseorang. Olahraga juga salah satu
diantara cara utama untuk mereduksi stress dan usaha untuk menjaga tubuh dari
masalah penyakit.
3. Manfaat Olaraga
4. Macam-macam Olahraga
Bulu tangkis
Sepakbola
Senam sehat
92
Berenang
Jalan santai
Lari
93
5. Cara Berolahraga yang Baik dan Benar
Pemanasan
teratur
94
Lampiran 3
MEDIA PENKES
95
BAB IV
KESIMPULAN
B. Kesimpulan
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga
96
e. Untuk memudahkan pengkajian komunitas sebaiknya bentuk dahulu
sukarelawan untuk membantu pengkajian
f. Agar tercapainya rencana yang ditetapkan dibutuhkan keahlian yang sama
untuknya negosiasi, lobi dan advokasi pada semua level baik grassroot maupun
decision maker, dan ini membutuhkan seni dalam berkomunikasi.
g. Untuk menindaklanjuti permasalah di Desa Cibungur perlu follow up
97
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sutarna. Buku Pedoman Kepemilikan Komunitas. Bandung : PSIK FK Unpad. 2003.
Depkes RI. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta : Depkes RI. 1992.
Dainur. Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Widya Medika. 1995.
Freddy Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama. 2002.
Knollmueler. Buku Saku Keperawatan Komunitas Kesehatan Rumah. Jakarta : EGC. 1988.
98
LOG BOOK KOMPETENSI
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
KOMUNITAS
NIM : P279041117024
JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG 2020
99
PELAKSANAAN
100
DOKUMENTASI
101