Anda di halaman 1dari 4

Oksitosin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh neurohipofisis yang

secara khusus menyebabkan kontraksi uterus.

(1) Otot uterus meningkatkan jumlah reseptor-reseptor oksitosin ->


meningkatkan responsnya terhadap oksitosin.
(2) Kecepatan sekresi oksitosin oleh neurohipofisis sangat meningkat
pada saat persalinan.
(3) Kelenjar hipofisis fetus menyekresi sejumlah oksitosin
(4) Membran fetus melepaskan prostaglandin saat persalinan.
Prostaglandin meningkatkan intensitas kontraksi uterus.

Faktor-Faktor Mekanis yang Meningkatkan Kontraktilitas Uterus

1. Regangan Otot-Otot Uterus


Ex : bayi kembar lahir, rata-rata, 19 hari lebih awal daripada anak tunggal,
yang menekankan pentingnya regangan mekanik dalam menimbulkan
kontraksi uterus
2. Regangan atau lritasi Serviks
Ex : ahli obstetri sering menginduksi persalinan dengan memecahkan
ketuban sehingga kepala bayi meregangkan serviks lebih kuat daripada
biasanya atau mengiritasi serviks dengan cara lain

Kelenjar adrenal fetus juga menyekresi sejumlah besar kortisol.

Plasenta menyekresi sejumlah besar human chorionic somatomammotropin,


yang mungkin mempunyai sifat laktogenik, jadi menyokong prolaktin dari hipofisis
ibu selama kehamilan. Meskipun demikian, karena efek supresi dari estrogen dan
progesteron, hanya beberapa mililiter cairan yang disekresi setiap hari sampai bayi
dilahirkan. Cairan yang disekresi selama beberapa hari terakhir sebelum dan beberapa
hari pertama setelah persalinan disebut kolostrum; kolostrum terutama mengandung
protein dan laktosa dalam konsentrasi yang sama seperti air susu, tetapi hampir tidak
mengandung lemak, dan kecepatan maksimum produksinya adalah sekitar 1/100
kecepatan produksi air susu berikutnya. Segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya
tiba-tiba sekresi estrogen maupun progesteron dari plasenta memungkinkan efek
laktogenik prolaktin dari kelenjar· hipofisis ibu untuk berperan dalam memproduksi
air susu secara alami, dan setelah 1 sampai 7 hari kemudian, payudara mulai
menyekresi air susu dalam jumlah sangat besar sebagai pengganti kolostrum.

Ketika proses laktasi pertama setelah bayi lahir, ASI mengandung


zat yang tidak terdapat dalam susu lain, yaitu kolostrum. Kolostrum pada
laktasi pertama jumlahnya mencapai 5x106 sel per mL dan jumlahnya
semakin menurun 10 kali lipat di dalam ASI matur. Kolostrum
mengandung immunoglobulin A (IgA), lactoferrin, dan leukosit yang
penting untuk melindungi tubuh bayi terhadap serangan infeksi, terutama
pada saluran pernafasan dan pencernaan. Leukosit yang terkandung di
dalam kolostrum terutama terdiri atas makrofag dan neutrophil yang
memfagositosis mikroba yang bersifat patogen.

Pada puncak laktasi seorang ibu, 1,5 liter air susu dapat terbentuk
setiap hari (dan bahkan lebih lagi bila ibu mempunyai anak kembar).
Dengan derajat laktasi ini, sejumlah besar energi dialirkan dari ibu; sekitar
650 sampai 750 Kal/L (atau 19 sampai 22 Kal/ons) terkandung dalam air
susu ibu, meskipun komposisi dan kandungan kalori air susu tersebut
bergantung kepada diet ibu dan berbagai faktor seperti kemontokan
payudara. Sejumlah besar zat metabolik juga keluar dari ibu. Misalnya,
sekitar 50 gram lemak masuk ke air susu setiap hari di samping sekitar 100
gram laktosa, yang harus diperoleh melalui konversi glukosa ibu. Selain
itu, 2 sampai 3 gram kalsium fosfat mungkin hilang setiap hari;
pengeluaran kalsium dan fosfat oleh payudara yang menyusui sering akan
jauh lebih besar dari pada asupan zat-zat ini kecuali bila ibu minum susu
dalam jumlah besar dan mendapat asupan vitamin D yang cukup. Untuk
memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfat, kelenjar paratiroid menjadi
sangat membesar, dan tulang secara progresif mengalami dekalsifikasi.
Dekalsifikasi tulang ibu biasanya bukan masalah besar selama kehamilan,
tetapi dapat menjadi lebih penting selama laktasi.

Dua faktor yang terpenting untuk pemeliharaan laktasi adalah:

- Rangsangan Bayi yang minum ASI perlu sering menyusui,


terutama pada hari-hari neonatal awal. Penting bahwa bayi
difiksasi pada payudara dengan posisi yang benar apabila
diinginkan untuk meningkatkan rangsangan yang tepat sebagi
respon terhadap pengisapan, prolaktin dikeluarkan dari glandula
pituitaria anterior dan dengan demikian memacu pembentukan air
susu yang lebih banyak.
- Pengosongan sempurna payudara
Bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum diberikan
payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan satu
payudara yang kedua, maka pemberian air susu yang berikutnya
payudara yang kedua ini yang diberikan pertama kali. Apabila
diinginkan agar bayi benar-benar puas (kenyang), maka bayi
perlu diberikan air susu pertama maupun air susu kedua pada saat
sekali minum hal ini hanya dapat dengan pengosongan sempurna
pada satu payudara. apabila air susu yang diproduksi tidak
dikeluarkan maka laktasi akan tertekan (mengalami hambatan)
karena terjadi pembengkakkan alveoli dan sel keranjang tidak
dapat berkontraksi. ASI tidak dapat dipaksa masuk kedalam
ductus lactifer.

lnvolusi Uterus Setelah Persalinan Selama 4 sampai 5 minggu


pertama setelah persalinan, uterus mengalami involusi. Beratnya
dalam 1 minggu menjadi kurang dari setengah beratnya saat
pascapersalinan, dan dalam 4 minggu, bila ibu menyusui, uterus
menjadi sekecil sebelum kehamilan. Efek menyusui ini disebabkan
oleh penekanan sekresi hormon gonadotropin hipofisis dan
ovarium selama beberapa bulan pertama laktasi, seperti yang akan
dibahas kemudian. Pada permulaan involusi uterus, tempat plasenta
pada permukaan endometrium mengalami autolisis, menghasilkan
sekret vagina yang dikenal sebagai "lokia;' yang mula-mula berupa
darah dan selanjutnya bersifat serosa, terus berlangsung sampai
sekitar 10 hari. Setelah itu, permukaan endometrium mengalami
epitelisasi kembali dan siap untuk kehidupan seks nongravid yang
normal kembali.

Anda mungkin juga menyukai