Anda di halaman 1dari 195

STRATEGI PEMASARAN LEMBAGA BIMBINGAN

BELAJAR PRIMAGAMA VILA NUSA INDAH BOGOR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd)

Oleh :
VITA HANAFIYAH
NIM : 1110018200049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
SURAT P.ERI\YATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama Vita Hanafiyah

Tempat/ Tgl Lahir Lamongan, 5 Februari 1992

NIM I I 1001820049

Fakultas /Jurusan FITI? Manajemen Pendidikan

Alamat Jl. Wibawa Mukti 2no.l l7 RT. 06/ RW. 4 Jati Luhur-Jati Asih-Bekasi

MENYATAKAN DENGAN SESI.INGGT]HNYA

Bahwa skripsi yang berjudul "Strategi Pemasaran Lembaga Bimbingan Belajar Primagama
Villa Nusa Indah Bogor" adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan :

Dosen pembimbing 1 Dr. Fathi Ismail, MM


NIP 19491012 197803 l 003
Dosen pembimbing 2 Dr. Zahruddin, Lc.,M.Pd
NIP 19730302 200s01 r 002

Demikian surat Pernyatan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala
konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta ,6 April 2015


ABSTRAK
Vita Hanafiyah, NIM 1110018200049, Strategi Pemasaran Lembaga
Bimbingan Belajar Primagama Vila Nusa Indah Bogor

Maraknya lembaga bimbingan belajar yang saling melakukan persaingan dalam


memasarkan produk unggulan yang dimilikinya, membuat semakin banyak pula
antusias masyarakat dalam mengikuti bimbel pada lembaga tertentu sesuai dengan
kebutuhan. Melihat fenomena tersebut, dilakukanlah penelitian pada Primagama
Cabang Vila Nusa Indah yang merupakan lembaga bimbingan belajar terkemuka
di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran
Primagama dan menemukan strategi pemasaran yang tepat dalam marketing mix
yang meliputi 5P (product, price, promotion, place, people) pada Lembaga
Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah untuk mencapai pasar
target. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dapat menjawab
permasalahan yang telah ditemukan oleh peneliti dan dilakukan analisa terhadap
fenomena-fenomena yang terjadi di Primagama disertai dengan Analisa SWOT
untuk meninjau kekuatan dan peluang yang dimiliki organisasi dan kemudian
dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengurangi kelemahan dan ancaman
yang dihadapi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi ketidaksignifikannya jumlah peserta
bimbingan belajar sesuai dengan taget yang telah ditentukan oleh Primagama. Hal
tersebut terjadi karena sedikitnya peminat pada tingkat SD kelas 3-4 dan tingkat
SMA pada jurusan IPS. Setelah dilakukan analisa SWOT dan perumusan strategi
baru, ternyata Primagama masih mendapat kendala dari pengimplementasian
strategi pemasaran dari berbagai sektor. Untuk kedepannya, Primagama Vila Nusa
Indah perlu mempertahankan strategi yang telah berhasil dijalankan dan
mengembangkan diferensiasi produk yang lebih bervariatif serta memprioritaskan
kegiatan promosi ke berbagai sekolah pada moment-moment tertentu.

Key word: Lembaga bimbingan belajar, Marketing mix, Analisis SWOT, Jumlah
siswa

i
ABSTRACT
Vita Hanafiyah, NIM 1110018200049, Marketing Strategy to Primagama
Guidance Study Branch of Vila Nusa Indah Bogor

The rise of mutual tutoring agencies conducting competition in marketing


products, making more and more also enthusiastic community in following course
at certain institutions in accordance with their needs. Viewed such phenomena,
research was undertaken on the Vila Nusa Indah Branch Primagama which is a
leading institution of tutoring in Indonesia.

The purpose of this research is to know the application of marketing strategy and
finding Primagama proper marketing mix that includes 5 p (product, price,
promotion, place, people) in the Tutoring Agency Primagama Vila Nusa Indah
Branches to reach the target market. By using descriptive qualitative approach can
respond to problems that have been found by researchers and done analysis of
phenomena that occur in Primagama accompanied by a SWOT analysis to review
the strengths and opportunities that belong to the Organization and then utilized as
fully as possible to reduce the weaknesses and threats faced.

The results showed that there is lack of significance number of participants


tutoring in accordance with predetermined target by Primagama. This occurs
because of a lack of demand at the level of ELEMENTARY SCHOOL grades 3-4
and high school level in the Social Science Department. After you do a SWOT
analysis and the formulation of a new strategy, it still gets Primagama constraints
of implementation of marketing strategies of the different sectors. For the future,
the Primagama Vila Nusa Indah needs to maintain the strategy that has
successfully run and grow more product differentiation in price as well as the
prioritization of activities in the different schools at the moment’s.

Key word: Guidance study, Marketing mix, SWOT Analysis, Sum of student

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh


Alhamdulillaah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, segala nikmat iman, Islam, kesempatan,
serta kekuatan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul
“STRATEGI PEMASARAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR
PRIMAGAMA CABANG VILA NUSA INDAH BOGOR” sesuai dengan
harapan.

Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar kita


Muhammad SAW sebagai tuntunan dan suri tauladan yang baik bagi
umatnya, beserta keluarga dan sahabat beliau yang senantiasa menjunjung tinggi
nilai-nilai Islam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh seluruh manusia di
penjuru dunia.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, dukungan
dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim As’yari, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Salman Tumangor, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang
selalu memberikan nasehatan dan saran yang membangun selama 8 semester.
4. Dr. Fathi Ismail, MM dan Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd, sebagai dosen
pembimbing skripsi yang selalu memberikan ilmu, bimbingan, arahan, kritik

iii
yang sangat membangun dan selalu mengingatkan penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
5. Kristiana Siningsih, SS Manager Primagama Cabang Vila Nusa Indah yang
telah memberikan izin penulis dalam melakukan penelitian beserta seluruh
pegawai administrasi, tentor, dan siswa yang ikut berpartisipasi dalam
pemberian informasi mengenai Primagama Cabang Vila Nusa Indah kepada
penulis sehingga sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.
6. Orang tua penulis Ayahanda Ilham Bisri dan Ibunda Umu Hanik yang tak
pernah mengenal lelah untuk membesarkan, mendidik, melanturkan do’a,
mengeluarkan keringat, memberikan motivasi, mendengar keluhan, dan
memberikan kasih sayang dengan tulus kepada penulis sehingga penulis tetap
mampu menyelesaikan skripsi meskipun terdapat berbagai macam cobaan dan
rintangan yang penulis hadapi.
7. Kakak-kakak tersayang Fitria Ningsih, Isa Anshori, Elif Rahmawati, dan
Abdus Shonik atas kasih sayang yang diberikan dan selalu memberikan
semangat, motivasi serta menjadi contoh panutan bagi penulis. Tak lupa
penulis haturkan do’a untuk Mas Ainur Rahman Almarhum yang sangat
penulis sayangi dengan mewariskan buku-buku bacaan sebagai bahan bacaan
penulis untuk penambah ilmu.
8. Abdul Haris Rustaman sebagai sahabat maupun guru bagi penulis yang telah
banyak membantu berupa tenaga, tak mengenal lelah menemani penulis dalam
pencarian referensi sebagai bahan penguat penulisan skripsi di berbagai
tempat, memeriksa setiap kata yang salah pengetikannya, memberikan
inspirasi, semangat, motivasi dan selalu menghibur penulis ketika mulai down.
9. Guru-guru RA AZAMI dan tentor-tentor bimbingan belajar RMI (Rajawali
Mitra Indonesia) yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk
menjadi seorang guru atau tentor, selalu memberikan motivasi, semangat
kepada penulis, mampu memahami penulis, menghibur, dan memberikan
banyak ilmu dalam kegiatan belajar mengajar.

iv
10. Teman-teman Manajemen Pendidikan angkatan 2010 dan khususnya MP kelas
B yang telah berjuang bersama dalam mencari ilmu dan menyelesaikan tugas
akhir skripsi.
11. Sahabat-sahabatku tercinta Ika Saptiana (Banana), Sri Fuji (Jiung), Mbog
Ajeng, Mbog Dani, Lina (Inuy), Mbak Ayu, Bunda Fajri, Isma, Dewi, Anisa,
Iam, Iis Pong, Anis, Abang Guntur, Hamidah, Mr. Ibad yang tak pernah
mengenal lelah untuk memberikan semangat, mendengarkan keluhan-keluhan,
tempat berbagi ilmu, dan membantu penulis ketika menghadapi kesulitan.
12. Teman-teman dari IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Formala
(Forum Mahasiswa Lamongan), MIC (Movement Inspiration Centre), Sanggar
seni lukis Kalung Rautan sebagai wahana untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan
wahana untuk mengembangkan karya-karya penulis.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan Skripsi ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya saran yang membangun dan kritik dari berbagai kalangan demi
pengembangan karya-karya selanjutnya yang sangat penulis nantikan. Karena
sesungguhnya kekurangan itu datangnya dari manusia dan kesempurnaan itu
hanyalah milik Allah SWT.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dari
berbagai kalangan. Aamiin ya rabbal ‘alamin…

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Jakarta, 6 April 2015

Penulis

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK .........................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................10
C. Batasan Masalah ..........................................................................10
D. Rumusan Masalah .......................................................................10
E. Tujuan Penelitian .........................................................................11
F. Kegunaan Penelitian ....................................................................11

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Lembaga Bimbingan Belajar .......................................................13
1. Pengertian Lembaga Bimbingan Belajar ..............................13
2. Fungsi Bimbingan Belajar ....................................................17
B. Strategi Pemasaran ......................................................................20
1. Pengertian Pemasaran...........................................................20
2. Pengertian Strategi ...............................................................23
3. Pengertian Strategi Pemasaran .............................................25
4. Pemilihan Strategi Pemasaran ..............................................29
C. Bauran Pemasaran .......................................................................31
1. Implementasi Bauran Pemasaran .........................................31
2. Unsur-unsur Utama Pemasaran ............................................43
D. Hasil Penelitian yang Relevan .....................................................48

vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................51
B. Fokus Penelitian ..........................................................................52
C. Metode Penelitian ........................................................................52
D. Sumber Data dan Jenis Data ........................................................52
1. Sumber Data .........................................................................52
2. Jenis Data .............................................................................53
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................53
1. Obeservasi ............................................................................54
2. Wawancara ...........................................................................54
3. Study Dokumentasi ..............................................................55
F. Teknik Analisis Data ...................................................................56
1. Reduksi Data ........................................................................56
2. Penyajian Data ......................................................................56
3. Verifikasi Data .....................................................................56
G. Kisi-kisi Instrumen ......................................................................59
1. Pedoman Wawancara (Interview Guide) ..............................59
2. Daftar Cocok (checklist) Dokumen ......................................62

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Lembaga Bimbel Primagama Vila Nusa Indah
.......................................................................................................63
1. Sejarah Singkat Primagama Vila Nusa Indah .........................63
2. Struktur Organisasi Primagama Vila Nusa Indah ...................65
B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Wawancara ..............................66
1. Deskripsi Analisis dan Interpretasi Data ................................66
a. Merencanakan Produk yang Sesuai dengan Kelebihan
Konsumen (Product) .......................................................67

vii
b. Menentukan Harga/Biaya (Price) ....................................74
c. Melakukan Promosi (Promotion) ....................................79
d. Tempat/Lokasi (Place) ....................................................88
e. Menyediakan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kerja (People)
.........................................................................................90
C. Deskripsi Hasil Penelitian tentang Pelaksanaan Strategi Pemasaran
Primagama Vila Nusa Indah ..........................................................98
1. Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Jumlah Siswa .....98
2. Deskripsi Implementasi Strategi Pemasaran Primagama
Cabang Vila Nusa Indah.......................................................102

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................106
B. Saran ..........................................................................................107

DAFTAR PUSTAKA

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar di Jabodetabek tahun 2009 ........ 4
Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal
.............................................................................................................. 19
Tabel 2.2 Unsur-unsur Pokok dalam Strategi Pemasaran .................................... 29
Tabel 2.3 Tabel Bauran Pemasaran Bisnis Jasa ................................................... 32
Tabel 2.4 Strategi Penyesuaian Harga .................................................................. 39
Tabel 2.5 Langkah-langkah dalam Pemasaran Sasaran ........................................ 46
Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skripsi ................................................................ 51
Tabel 3.2 Kolom Analisis SWOT dan Perumusan Strategi .................................. 59
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ........................................................................... 59
Tabel 3.4 Daftar Checklist Dokumen ................................................................... 62
Tabel 4.1. Analisis SWOT Aspek Product........................................................... 71
Tabel 4.2. Daftar Biaya Bimbingan Belajar Primagama Vila Nusa Indah Tahun
Ajaran 2014-2015 ................................................................................. 77
Tabel 4.3. Analisis SWOT Aspek Price ............................................................... 77
Tabel 4.4. Analisis SWOT Aspek Promotion....................................................... 84
Tabel 4.5. Analisis SWOT Aspek Lokasi (Place) ................................................ 88
Tabel 4.6. Analisis SWOT Aspek People ............................................................ 93
Tabel 4.7. Matriks SWOT dan Perumusan Strategi Primagama Vila Nusa
Indah .................................................................................................... 94

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Lembaga Bimbingan Belajar ........................... 16

Gambar 3.1 Proses Analisa Data .......................................................................... 56

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Primagama Vila Nusa Indah ............................ 66

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dengan diberlakukannya ASEAN Free Trade Area (ATFA) yang


dimulai tahun 2015 membawa pengaruh penuh terhadap pendidikan di
Indonesia, tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia adalah
peningkatan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor
terutama dalam pendidikan. Tidak ada pilihan lain bagi sumber daya
manusia dalam menghadapi AFTA kecuali dengan meningkatkan
kompetensi.1 Untuk menghadapi AFTA, pemerintah perlu meningkatkan
pemerataan dan kualitas pendidikan. Akses pendidikan perlu dibuka seluas-
luasnya untuk seluruh masyarakat dan pendidikan Indonesia pula
seharusnya mampu dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, bahkan
hingga tingkat Perguruan Tinggi.2

Pendidikan sendiri merupakan tanggung jawab bersama antara


pemerintah dan masyarakat, hal tersebut pula telah ditetapkan di dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa
penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat. Seiring dengan datangnya era globalisasi yang
saling melakukan persaingan di berbagai aspek terutama pendidikan, maka
banyak pula antusias masyarakat dalam membangun lembaga pendidikan

1
Mendikbud: Tingkatkan Kompetensi untuk Hadapi AFTA 2015, 2014,
http://kemdikbud.go.id, diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 09.52 WIB
2
Muhammad Zulfadli, 5 Hal Yang Mesti Dibenahi Menghadapi AFTA 2015, 2014,
kompasiana, diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 09.52 WIB

1
2

formal dari swasta maupun memajukan lembaga pendidikan negeri yang


sudah ada.

Seiring pula dengan konsep Tricentral atau tripusat pendidikan yang


telah dikemukakan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita Ki Hajar
Dewantoro yaitu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
keluarga, sekolah dan masyarakat. Di sini Ki Hajar Dewantoro memandang
badan pendidikan dari segi wadah atau tempat terlaksananya proses
pendidikan tersebut. Namun, tujuan akhirnya sama yaitu ingin menciptakan
manusia yang unggul atau mempunyai keunggulan kompetitif dalam
membangun bangsa dan Negara kita.3

Philips H. Coombs mengategorikan metode menjadi tiga, yaitu


informal, formal, dan nonformal. Hal ini juga tercantum di dalam Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 no. 10 yakni : “Satuan
pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang
dan jenis pendidikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyelenggaraan
pendidikan tidak hanya di sekolah formal saja tetapi juga dapat
diselenggarakan di lembaga luar sekolah seperti pendidikan non formal
yang biasanya berupa lembaga bimbingan belajar atau kursus. Oleh karena
itu, lembaga bimbingan belajar pula memiliki peranan yang kuat sebagai
wujud partisipasi masyarakat dalam mewujudkan cita-cita pendidikan yakni
mencerdaskan anak bangsa.4

Pada perkembangannya, sekolah menjadi hal yang penting, bahkan


utama bagi sebagian besar anak-anak dan remaja di dunia, tak terkecuali di
Indonesia. Saat ini, anak Indonesia yang bersekolah tidak hanya untuk
sekedar sekolah saja. Namun, terdapat standar tinggi yang harus diraih di

3
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, 2005, Jakarta : UIN Jakarta Press, h. 20
4
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 26
3

sekolah yang akrab dengan istilah standar ketuntasan minimum baik untuk
ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian kenaikan kelas, bahkan
untuk Ujian Nasional. Kriteria ketuntasan untuk kompetensi dasar pada
masing-masing mata pelajaran yang ditentukan sendiri oleh sekolah
umumnya 75%. Tuntutan yang makin berat tersebut, memberikan ide bagi
sebagian orang untuk membuat usaha yang kelak disebut Lembaga
Bimbingan Belajar.5

Proses belajar pada pendidikan nonformal terjadi secara


terorganisasikan di luar sistem persekolahan atau pendidikan formal, baik
dilaksanakan terpisah maupun merupakan bagian penting dari suatu
kegiatan yang lebih besar yang dimaksudkan untuk melayani sasaran didik
tertentu dan belajarnya tertentu pula.6

Dalam UUD Sisdiknas dikatakan bahwa Pendidikan nonformal


diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat,
dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Menurut informasi dari Diknas dan lembaga Bimbel, perkembangan


jumlah siswa peserta bimbingan belajar setiap tahun mengalami
peningkatan sekitar 10 – 20%. Berdasarkan penelitian, lembaga Bimbel
yang baru dibuka satu semester dalam tahun 2010, sudah dapat mencapat
target jumlah siswa 55 orang, yaitu 45 siswa SD dari 7 sekolah, 5 siswa
SMP dari 2 sekolah dan 5 siswa SMA dari 2 sekolah. Lembaga Bimbel

5
Ema Aprilisa, Mengalahkan Lembaga Bimbingan Belajar, Majalah Pendidikan Online
Indonesia, 2012.
6
Saleh Marzuki, Pendidikan Nonformal (Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, pelatihan,
dan Andragogi), 2012, Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, h. 137
4

tersebut juga sudah dapat melaksanakan try out untuk kelas 6 SD di 10 SD


yang diikuti oleh 1000 siswa, menjelang UN 2010.7

Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar yang tercatat di Dinas


Pendidikan Kabupaten/Kota adalah bimbingan belajar yang memiliki izin
operasional dan memiliki NILEK. Pada tahun 2009 di pulau Jawa yaitu
sebanyak 577 lembaga atau 50,8%, sisanya tersebar di seluruh provinsi di
Indonesia dengan jumlah terbanyak di provinsi Sumatera Selatan (106
lembaga), kepulauan Riau (87 lembaga), Lampung (54 lembaga), Sumatera
Barat (42 lembaga), dan Sumatera Utara (41 lembaga) atau total sebesar
29,16%. Jadi jumlah lembaga Bimbingan belajar di Jawa dan Sumatera
79,96%, dan sisanya 20,04% yang tersebar di provinsi-provinsi lainnya.8

Adapun data lembaga bimbingan belajar di Jabodetabek yang terdiri


dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi berkisar sekitar 164
lembaga bimbingan belajar atau 14,45% dari jumlah seluruh Indonesia.
Prosentase terbanyak sebesar 63% terdapat pada 3 wilayah yaitu kota
Jakarta, Kota Depok, dan Kota Bekasi. Penyebaran jumlah lembaga
bimbingan belajar di ketiga kota tersebut sejalan dengan jumlah penduduk
yang lebih besar di ketiga kota tersebut.

Tabel 1.1
Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar di Jabodetabek tahun 2009
(yang memiliki izin dan NILEK)
No. Provinsi Jumlah Prosentase
1. DKI Jakarta 37 22,56
2. Kabupaten Bogor 2 1,22
3. Kota Bogor 16 9,76
4. Kota Depok 33 20,12

7
Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank
Indonesia, h. 13
8
Ibid, h. 4
5

5. Kabupaten Tangerang 2 1,22


6. Kota Tangerang 12 7,32
7. Kabupaten Bekasi 28 17,07
8. Kota Bekasi 34 20,73
Jumlah 164 100,00

Perubahan-perubahan pola pendidikan yang begitu cepat, silih


berganti serta globalisasi di segala bidang termasuk bidang pendidikan,
memunculkan persaingan yang sangat ketat di bidang bisnis jasa
pendidikan. Lembaga non formal seperti bimbingan belajar harus selalu
siap dengan perubahan-perubahan yang dikeluarkan pemerintah di bidang
pendidikan seperti pada kurikulum yang selalu berganti, juga harus siap
bersaing tidak hanya bimbingan belajar sejenis, tetapi sekolah yang
menyelenggarakan bimbingan belajar juga merupakan saingan.9

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan kemampuan


pengembangan potensi dalam proses pembelajaran, banyak bermunculan
lembaga-lembaga pendidikan yang menyediakan jasa kursus. Salah satu
industri jasa yang berkembang saat ini adalah jasa bimbingan belajar. Pada
saat ini banyak Lembaga Bimbingan Belajar yang saling bersaing dengan
menawarkan berbagai jenis program dan metode pembelajaran yang
menarik. Banyak siswa yang dengan antusias mengikuti bimbingan belajar
karena belajar di Lembaga Bimbingan Belajar tidak sekedar berupa materi
pelajaran semata, tetapi juga disampaikan tentang kiat-kiat belajar efektif,
kiat-kiat belajar di perguruan tinggi dan informasi seputar perguruan tinggi.
Kebanyakan tujuan siswa mengikuti bimbingan belajar adalah untuk
memasuki perguruan tinggi negeri, karena menurut mereka perguruan
tinggi negeri lebih murah dibanding dengan perguruan tinggi swasta.

9
Tesis Rosemelia Yeni Artati, Evaluasi Strategi Pemasaran Lembaga Bimbingan Belajar
Cabang Sutoyo Semarang, 2007
6

Terdapat pula alasan lain yang mengatakan bahwa kemampuan guru di


sekolah terbatas, kurangnya fasilitas belajar yang memadai, serta tuntutan
kurikulum yang tidak realitis menyebabkan siswa mencari alternatif lain
untuk belajar di luar sekolah. Sekolah juga dianggap tidak mampu
menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan siswa terlebih lagi
kesiapan untuk berebut kursi di PTN yang diidam-idamkan.10

Sebagai sebuah lembaga pendidikan nonformal ataupun lembaga


bimbingan belajar yang menyediakan jasa pendidikan tentunya memiliki
tujuan untuk dapat hidup dan berkembang, tujuan ini hanya akan dapat
dicapai apabila bagian pemasaran melakukan strategi yang mantap untuk
dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran,
sehingga posisi atau kedudukannya dapat dipertahankan dan sekaligus
ditingkatkan.

Setiap organisasi termasuk Lembaga Bimbingan belajar dalam


memasarkan produk yang dihasilkannya menjalankan strategi pemasaran,
sehingga dapat mencapai sasaran yang diharapkannya. Strategi pemasaran
dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau
usaha pemasaran dan suatu organisasi, dalam kondisi persaingan dan
lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Jadi, dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan
dijalankan, organisasi harus lebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar
serta menilai posisinya di pasar. Seperti diketahui keadaan dunia usaha
bersifat dinamis, yang diwarnai dengan adanya perubahan dari waktu ke
waktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena
itu, strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk
keberhasilan organisasi umumnya dan bidang pemasaran khususnya.11

10
Bayu Sapta Hari dalam Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan
Belajar, Bank Indonesia, h. 10
11
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi), cetakan ke-12, 2013,
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, h. 168
7

Strategi-strategi pemasaran merupakan sarana mencapai sasaran


pemasaran dan umumnya berhubungan dengan empat P, antara lain :
Produk (Product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Strategi-strategi pemasaran yang umum sekarang dikembangkan menjadi
sub sasaran khusus, yang masing-masing didukung oleh strategi dan
pernyataan tindakan yang akan dilakukan secara lebih terperinci.12 Banyak
organisasi menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan pangsa
pasar, salah satunya melalui strategi kualitas. Dalam strategi pemasaran,
konsumen merupakan tujuan jangka panjang perusahaan. Tujuan
pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan konsumen.

Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang
diterapkan oleh suatu perusahaan atau lembaga harus disesuaikan tidak
hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang
mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Perusahaan sebelum
menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu
malakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath)
yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para
pesaingnya.13

Primagama merupakan salah satu lembaga yang berkecimpung dalam


dunia pendidikan. Primagama adalah usaha jasa pendidikan luar sekolah
(Bimbingan Belajar) yang bergerak di bidang bimbingan belajar dengan
memiliki pasar yang sangat luas dan saat ini memiliki 786 outlet/cabang
diseluruh Indonesia yang berpusat di Yogyakarta. Primagama Vila Nusa
Indah merupakan cabang dari Primagama yang berdiri di Yogyakarta.

12
Malcolm HB McDonald, Rencana Pemasaran, 1991, Jakarta: PT Pustaka Binaman
Pressindo, h. 30
13
Arlina Nurbaity Lubis, Strategi Pemasaran dalam Strategi Bisnis, USU Digital Library,
2014, h. 10
8

Cabang Primagama untuk daerah Bogor sendiri sebanyak 26 outlet. Jumlah


outlet tersebut tentu saja tidaklah sedikit karena begitu banyak kebutuhan
siswa dalam mendapatkan tambahan belajar di luar sekolah dan semakin
banyaknya lembaga bimbingan belajar lain yang saling melakukan
persaingan dalam memasarkan program unggulan dari masing-masing
lembaga.

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, Lembaga


Bimbingan Belajar Primagama memiliki visi dan misi yang telah dirancang
untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Adapun Visi Lembaga
Bimbingan Belajar Primagama yaitu “Menjadi Institusi Pendidikan luar
sekolah yang terkemuka, terunggul, dan terbesar di Indonesia”. Sedangkan
Misi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama adalah :14

a. Menjadi lembaga pendidikan berskala nasional yang terdepan


dalam prestasi.
b. Menjadi tempat karyawan untuk membangun kesejahteraan
bersama dan bersama-sama membangun kesejahteraan.
c. Menjadi perusahaan yang sanggup dijadikan mitra usaha yang
handal dan terpercaya.
d. Menjadi tempat bagi setiap insan untuk berprestasi, berkreasi dan
mengembangkan diri.
e. Menjadi aset pendidikan nasional dan kebanggaan masyarakat.

Primagama dikenal sebagai lembaga bimbingan belajar yang


terkemuka dengan memiliki berbagai kiat-kiat maupun diferensiasi produk
yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan siswa yang tidak didapatkan
di sekolah. Namun, tidak semua cabang dari Primagama yang
menyediakan seluruh program-program dari Primagama pusat. Salah
satunya Primagama Vila Nusa Indah yang belum melaksanakan program

14
Data dokumentasi awal pada Primagama Vila Nusa Indah tanggal 8 Desember 2014
9

SBMPTN. Hal tersebut tentu saja dikarenakan terdapat beberapa faktor


yaitu kurangnya minat peserta SMA dalam mengikuti program SBMPTN.

Pada umumnya target siswa peserta semua lembaga Bimbingan


belajar adalah siswa sekolah umum mulai dari SD sampai SMA. Untuk SD
sebagian lembaga bimbingan belajar ada juga yang melayani siswa SD
mulai dari kelas 1, namun lebih banyak bimbingan belajar yang melayani
siswa mulai dari kelas 3 s.d. 6. Ada sebagian kecil lembaga bimbingan
beajar juga melayani siswa kelas Play Group/Taman Kanak-kanak.15
Begitupula dengan Primagama Vila Nusa Indah yang membuka peserta
bimbingan belajar dimulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA. Namun,
pada tingkat SD, Primagama membuka dari grade/kelas 3 hingga kelas 6,
pada SMP dibuka kelas mulai dari kelas 1-3, serta SMA dibuka mulai dari
kelas 1-3 di berbagai jurusan. Akan tetapi, sangat sedikit peminat peserta
bimbingan belajar pada kelas 2 atau 3 di jurusan IPS dan pada kelas 3 SD.
Dari hal tersebut terlihat adanya kelemahan pada strategi pemasaran yang
akhirnya pendapatan jumlah peserta didik belum signifikan dari target
yang telah ditetapkan. Hal ini memungkinkan karena ada beberapa
kelemahan dalam pelaksanaan strategi pemasaran. Pendapatan peserta
didik yang ditargetkan oleh Primagama Vila Nusa Indah tahun ajaran
2014/2015 adalah sebanyak 200 siswa, namun ternyata jumlah peserta
didik yang dihasilkan berjumlah 115 siswa.16 Untuk mencapai jumlah
siswa yang sesuai dengan target, maka diperlukan strategi pemasaran yang
baik dengan menggunakan analisis SWOT untuk meminimalisasi
kelemahan maupun ancaman dan memaksimalkan kekuatan maupun
peluang dari Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa
Indah.

15
Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank
Indonesia, h. 12
16
Hasil Wawancara awal dengan Manager Primagama Cabang Vila Nusa indah, Kristiana
Siningsih pada tanggal 2 Desember 2014
10

Berdasarkan deskripsi tersebut, maka penulis tertarik mengkaji dan


meneliti lebih lanjut dalam bentuk skripsi yang berjudul “STRATEGI
PEMASARAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA
CABANG VILA NUSA INDAH BOGOR”.

B. Identifikasi Masalah

1. Munculnya lembaga bimbingan belajar lain di daerah Vila Nusa


Indah.
2. Belum tercapainya jumlah siswa pada Primagama Vila Nusa Indah
sesuai dengan jumlah yang telah ditargetkannya.
3. Lembaga bimbingan belajar kurang memperhatikan tingkat strategis
(Internal dan eksternal) dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Sedikitnya peminat siswa kelas 3, 4 SD dan siswa SMA jurusan IPS
dalam mengikuti bimbingan belajar di Primagama Vila Nusa Indah.
5. Primagama Vila Nusa Indah belum sepenuhnya memasarkan
diferensiasi produk yang telah disediakan dari Primagama pusat.

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, maka diberikan pembatasan masalah


agar penelitian dapat terfokus dan tidak meluas. Adapun pembatasan
masalah pada penelitian ini adalah “Strategi Pemasaran di Lembaga
Bimbingan Belajar Primagama” yang berfokus pada marketing mix meliputi
5P (product, price, place, promotion, people).

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, dapat


diambil rumusan masalah bahwa bagaimana penerapan marketing mix
dalam strategi pemasaran pada Bimbingan belajar Primagama Cabang Vila
Nusa Indah dalam meningkatkan jumlah siswa sesuai target lembaga
dengan perincian sebagai berikut:
11

1. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam pembuatan produk


(product) untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target
yang ditentukan?
2. Strategi apa yang dilakukan oleh Primagama dalam penyusunan
harga (price) untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target
yang ditentukan?
3. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam bidang lokasi (place)
untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang
ditentukan?
4. Strategi apa yang dilakukan dalam bidang promosi (promotion)
untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang
ditentukan?
5. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam pengadaan tenaga kerja
(people) untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target
yang ditentukan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah


1. Untuk menemukan strategi pemasaran yang tepat dalam marketing mix
yang meliputi 5P (product, price, promotion, place, people) pada
Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah.
2. Melakukan analisis SWOT (Strenght, weakness, opportunities dan
threat) pada lembaga bimbingan belajar Primagama Vila Nusa Indah.

F. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Akademisi
Sebagai bahan rujukan atau bahan pertimbangan bagi peneliti lain
dalam melakukan penelitian yang sama atau sejenis atau yang berkaitan
dengan strategi pemasaran pendidikan di Lembaga Bimbingan Belajar.
12

2. Bagi Peneliti
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan, pengalaman, dan pengetahuan peneliti.
b. Sebagai wahana pengayaan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
3. Bagi Lembaga
a. Sebagai masukan dalam upaya peningkatan kualitas Lembaga
dalam menghadapi persaingan dengan Lembaga Bimbingan
Belajar lain.
b. Sebagai masukan dalam upaya pembuatan rencana strategik yang
baru di berbagai bidang.
c. Sebagai masukan dalam upaya memasarkan produk atau program
yang ada di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Lembaga Bimbingan Belajar

1. Pengertian Lembaga Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk kegiatan ekstrakurikuler


yang dilakukan diluar sekolah atau ditengah-tengah masyarakat yang bertujuan
untuk membantu kebutuhan manusia akan pendidikan. Sebagai bentuk
pendidikan non formal, bimbingan belajar ini sangat potensial untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam memberikan Bimbingan belajar, kita tidak dapat terlepas dari


istilah “Bimbingan”. Bimbingan berasal dari kata bimbing yang dalam Bahasa
Inggris disebut Guidance yang berarti mengarahkan, mengatur, atau menuntun.
Sehubungan dengan itu, Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
seorang individu dari setiap umur, untuk menolong dia dalam mengatur
kegiatan-kegiatan hidupnya, mengembangkan pendirian atau pandangan
hidupnya, membuat putusan-putusan, dan memikul beban hidupnya sendiri.1

Dengan demikian, bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian


bantuan dari guru/guru pembimbing kepada siswa dengan cara
mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan menumbuhkan
kemampuan agar siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi kesulitan
belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang

1
Purwanto, digilib.unimed.ac.id, UNIMED-Undergraduate, 2008, diakses pada tanggal 17
Februari 2015 pukul 09.41 WIB

13
14

optimal. Hal ini mengandung arti bahwa para guru/guru pembimbing berupaya
untuk memfasilitasi agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan
sampai ada tujuan yang diharapkan.2

Bimbingan belajar merupakan pendidikan non formal baik yang


dilakukan di lingkungan sekolah maupun di lembaga pendidikan luar sekolah
di luar jam pelajaran sekolah formal. Bimbingan belajar ini bertujuan untuk
membantu siswa meningkatkan prestasi akademik di sekolah, meloloskan
siswa yang meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya sesuai dengan
keinginannya.

Pendidikan nonformal adalah setiap upaya pendidikan dalam arti luas


yang di dalamnya terdapat komunikasi yang teratur dan terarah,
diselenggarakan di luar subsistem pendidikan formal, sehingga seseorang atau
kelompok memperoleh informasi, latihan, dan bimbingan sesuai dengan
tingkatan usia dan kebutuhan hidupnya. Tujuannya ialah untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai yang
memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta secara
efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya, pekerjaannya, masyarakat,
dan bahkan negaranya.3

Menurut UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem
pendidikan nasional disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. UUD 1945 pasal

2
Suherman, Bimbingan Belajar, file.upi.edu, FIP Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Universitas Pendidikan Indonesia, h. 9
3
The South East Asian Ministery of Education Organization (SEAMEO), 1971 dalam Tim
Pengembang Ilmu Pengetahuan, FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian 2 (Ilmu Pendidikan
Praktis), PT IMTIMA, 2007, h. 28
15

31 dan UU No. 2 tahun 1989 telah banyak menciptakan peluang bisnis di bidang
jasa pendidikan.

Organisasi dan manajemen lembaga Bimbingan Belajar sangat


sederhana, fleksible dan struktur organisasinya tergantung kesibukan masing-
masing lembaga (cabang). Secara lengkap organisasi lembaga Bimbel terdiri
dari Manajer Cabang atau Direktur, Bagian Akademik, Koordinator Marketing,
Bagian Administrasi, Bagian Keuangan, yang masing-masing dijabat oleh satu
orang. Di masing-masing bagian dapat dibantu oleh 1 – 2 orang staf tergantung
dari banyaknya kegiatan lembaga.4

Di bawah jenjang Direktur juga ada Kelompok Pendidik yang biasa


disebut Tutor/Tentor/Instruktur yang jumlahnya tergantung pada jumlah siswa
peserta kursus, jumlah jenjang kelas sekolah umum dan jumlah sekolah yang
dilayani. Untuk lembaga Bimbel yang statusnya merupakan kantor cabang atau
cabang franchisee, manajemen organisasi yang diatas Direktur terdapat
Koordinator Wilayah yang menangani cabang-cabang dalam wilayah
Administrasi Kabupaten/Kota. Secara rinci Bagan Organisasi dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.5

4
Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h.
10
5
Ibid
16

Gambar 2.1: Struktur Organisasi Lembaga Bimbingan Belajar

DIREKTUR

AKADEMIK ADMINISTRASI KEUANGAN MARKETING

TUTOR/TENTOR/INSTRUKTUR

Berdasarkan hasil penelitian Direktorat Pembinaan Kursus dan


Kelembagaan Kemendiknas terhadap lembaga-lembaga kursus dan pelatihan,
ratio Peserta/pendidik, yaitu antara 15 – 20 siswa, sehingga setiap jumlah siswa
peserta 100 orang dibutuhkan 5 sampai 6 Tutor. Namun menurut lembaga
Bimbel jumlah siswa tersebut sebenarnya terlalu banyak; agar proses
pembelajaran dapat berlangsung efektif, jumah siswa per kelas/tutor adalah 8 –
10 siswa. Jumlah siswa per kelas atau per tutor tersebut, ternyata juga menjadi
pertimbangan utama orangtua siswa memasukkan anaknya di suatu lembaga
Bimbel.

Bimbingan belajar dan sekolah formal merupakan dua lembaga yang


berbeda. Dilihat dari bentukmya, bimbingan belajar adalah lembaga pendidikan
yang tidak diselenggarakan oleh pemerintah melainkan perorangan / Individu /
swasta, sedangkan Sekolah formal adalah lembaga pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Walaupun berbeda, keduanya mempunyai
tujuan yang sama yaitu memberikan pendidikan kepada siswa.6

6
Purwanto, digilib.unimed.ac.id, UNIMED Undergraduate, 2008, diakses pada tanggal 17
Februari 2015 pukul 09.41 WIB
17

2. Fungsi Bimbingan Belajar

Fungsi dari bimbingan belajar adalah sebagai berikut:7

a. Fungsi Pencegahan (Preventive Function)


Bimbingan belajar berupaya untuk mencegah atau mereduksi
kemungkinan timbulnya masalah.
b. Fungsi Penyaluran (Distributive Function)
Fungsi penyaluran berarti menyediakan kesempatan kepada siswa
untuk menyalurkan bakat dan minat sehingga mencapai hasil belajar
yang sesuai dengan kemampuannya.
c. Fungsi Penyesuaian (Adjustive Function)
Salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam studinya adalah
faktor kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Guru
pembimbing berupaya membantu siswa menyerasikan program
pengajaran dengan kondisi obyektif mereka agar dapat menyesuaikan
diri, memahami diri dengan tuntutan program pengajaran yang sedang
dijalaninya. Atas dasar tersebut penyesuaian memiliki sasaran:
1) Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap tuntutan
program pendidikan.
2) Membantu siswa menyerasikan program-program yang
dikembangkan dengan tuntutan pengajaran.
d. Fungsi Perbaikan (Remedial Function)
Kenyataan di sekolah menunjukan bahwa sering ditemukan siswa
yang mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini betapa pentingnya
fungsi perbaikan dalam kegiatan pengajaran. Tugas para guru/guru
pembimbing adalah upaya untuk memahami kesulitan belajar,

7
Suherman, Bimbingan Belajar, file.upi.edu, FIP Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Universitas Pendidikan Indonesia, h. 9
18

mengetahui faktor penyebab, dan bersama siswa menggali solusinya.


Salah satu contoh, fungsi perbaikan dalam bimbingan belajar adalah
pengajaran remedial (remedial teaching).
e. Fungsi Pemeliharaan (Maintencance and Development Function)
Belajar dipandang positif harus tetap dipertahankan, atau bahkan harus
ditingkatkan agar tidak mengalami kesulitan lagi.
Ada dua jenis bimbingan belajar (bimbel) tambahan yang bisa dipilih,
yaitu melalui lembaga bimbel atau privat. Pada lembaga bimbel,
metode belajar yang digunakan adalah klasikal, dengan jumlah anak
yang dibatasi, dan materi pelajaran yang telah disiapkan lembaga
bimbel tadi. Sementara privat, metode belajar yang digunakan adalah
pengajarnya mendatangi sang anak. Jumlah anak yang ikut bimbel
privat pun biasanya hanya berjumlah 1-3 orang anak saja. Materi
pelajaran yang diberikan lebih tergantung kepada kebutuhan anak.
Biasanya, yang dipelajari adalah materi yang dianggap sangat sulit
dipecahkan oleh sang anak.

Terdapat perbedaan karakteristik pendidikan formal dan pendidikan non


formal sebagaimana tercantum pada tabel 2.1, informasi dalam tabel tersebut
memuat dua kelompok ciri yang berlawanan. Karakteristik tersebut
digolongkan menjadi lima kategori yang meliputi : tujuan program, waktu
penyelenggaraan, isi kegiatan, proses pembelajaran, dan pengendalian
program.8

8
Paulston (1972) dalam Tim Pengembang Ilmu Pengetahuan, FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan, Bagian 2 (Ilmu Pendidikan Praktis), PT IMTIMA, 2007, h. 20-22
19

Tabel 2.1
Perbedaan Karakteristik Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal

PROGRAM PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN NON


FORMAL FORMAL
TUJUAN
1. Jangka panjang dan umum. 1. Jangka pendek dan khusus.
2. Orientasi pada pemilihan 2. Kurang menekankan
ijazah. pentingnya ijazah.

WAKTU
1. Relatif lama 1. Relatif singkat
2. Berorientasi ke masa depan. 2. Menekankan masa sekarang
3. Menggunakan waktu penuh 3. Menggunakan waktu tidak
dan terus menerus. terus menerus.

ISI PROGRAM
1. Bersifat akademis 1. Menggunakan aplikasi
2. Seleksi penerimaan peserta 2. Persyaratan masuk diterapkan
didik dilakukan dengan bersama peserta didik
persyaratan ketat
PROSES PEMBELAJARAN
1. Dipusatkan di lingkungan 1. Dipusatkan di lingkungan
sekolah masyarakat dan lembaga
2. Terlepas dari lingkungan 2. Berkaitan dengan kehidupan
kehidupan peserta didik di peserta didik dan masyarakat.
masyarakat. 3. Struktur program yang luwes
20

3. Struktur program yang ketat 4. Berpusat pada peserta didik


4. Berpusat pada pendidik 5. Penghematan sumber-sumber
5. Pengerahan daya dukung yang tersedia.
secara maksimal
PENGENDALIAN
1. Dilakukan pengelola di 1. Dilakukan oleh pelaksana
tingkat yang lebih tinggi program dan peserta didik.
2. Pendekatan kekuasaan 2. Pendekatan demokratis

B. STRATEGI PEMASARAN

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh


berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat
dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu
maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai
komoditas.9

Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan


pengendalian atas program yang dirancang dengan cermat untuk
menciptakan pertukaran nilai yang dilakukan secara sukarela dengan pasar
sasaran demi tercapainya tujuan-tujuan organisasi.10

9
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi Konsep
Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21), 1997, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, h. 48
10
Philip Kotler & Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional, Intermedia,
Jakarta : 1987, h. 5
21

Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan


kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga,
hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa
yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang
potensial.11

Ada beberapa hal yang patut dicatat sehubungan dengan definisi


pemasaran tersebut :

Pertama, pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses manajerial yang


memanifestasikan sendiri dalam program yang dirumuskan dengan
seksama dan tidak sekedar tindakan serampangan yang dirancang untuk
memperoleh tanggapan yang diinginkan.

Kedua, pemasaran berupaya untuk menciptakan pertukaran nilai secara


sukarela, pemasar berusaha mendapatkan tanggapan pihak lain, tetapi
bukan tanggapan yang diperoleh dengan alat apa saja atau dengan harga
berapa saja.

Ketiga, pemasaran berarti pemilihan suatu pasar sasaran dan bukan suatu
usaha serampangan untuk melayani semua pasar dan semua kebutuhan.

Keempat, tujuan pemasaran adalah membantu organisasi untuk dapat


menjamin kelanggengan hidupnya dan tetap sehat melalui pelayanan
kepada pasarnya secara efektif.

11
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 2005, h. 31
22

Kelima, pemasaran mengandalkan pada perancangan penawaran


organisasi yang bukan dilihat dari segi selera pribadi penjual, melainkan
harus ditilik dari sudut kebutuhan serta keinginan pembeli.

Keenam, pemasaran menggunakan dan meramu seperangkat sarana yang


disebut marketing mix, yakni perancangan penawaran, penetapan harga,
komunikasi, dan distribusi.

Pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang


langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Menurutnya, Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan
dengan cara menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.12
Menangani proses pertukaran ini membutuhkan banyak kerja dan
keterampilan. Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak
dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk
mencapai respons yang diinginkan pihak lain. Karenanya kita memandang
manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu
memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan
nilai pelanggan yang unggul.13

Tujuan pemasaran adalah, melalui kegiatan pertukaran yang


mendapatkan keuntungan (value exchange) dan sekaligus memuaskan
kedua pihak yang bertransaksi. Pihak penjual mendapat keuntungan

12
Amerika Marketing Association, 2004 dalam Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen
Pemasaran, edisi ke-dua belas jilid 1, 2009, PT MACANAN JAYA CEMERLANG, h. 6
13
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi ke-tiga belas, jilid 1, 2008,
Erlangga, Jakarta : 2008
23

financial yang diterimanya (sebagai value) dan pihak pembeli


mendapatkan barang atau jasa yang bernilai seperti kepuasan (sebagai
value).

2. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani yakni strategos yang berarti


jenderal. Oleh karena itu, kata strategi secara harfiah berarti seni para
jenderal”. Secara khusus, strategi adalah “penempaan” misi perusahaan,
penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan
internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran
dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran
utama organisasi akan tercapai.14

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan


pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim
kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai
dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam
pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.15

Berikut adalah perbedaan sudut pandang mengenai definisi strategi


yang dikemukakan oleh para pakar:16

14
George A. Steiner & John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Menejemen, Erlangga, Jakarta :
1997, h. 18
15
Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi, diakses pada 15 Sept 2014
pukul 11.16 WIB.
16
Fitri Lukiastuti Kurniawan & Muliawan Hamdani, Manajemen Strategik dalam Organisasi,
Media Pressindo, Yogyakarta : 2008. Hlm. 11-12
24

a. Alfred Chandler memandang strategi sebagai “Penetapan sasaran dan


tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
b. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth: Strategi merupakan alat
untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu
fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau
tidak ada.
c. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner: Strategi merupakan respon
secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman
eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat dipengaruhi
organisasi.
d. Hamel dan Prahalad: Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi
hamper selalu dimulai dari “apa yang terjadi”, bukan dimulai dari “apa
yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan
pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang
dilakukan.
e. Kennet Andrew dalam the concept of corporate strategy mengartikan
strategi sebagai upaya untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
perusahaan dibandingkan dengan peluang serta ancaman dalam
lingkungan yang dihadapi.
f. Kenichi Ohmae seorang pakar pemasaran sekaligus konsultan
manajemen tersohor dan penulis buku The End of Nation State
mengemukakan bahwa strategi adalah “Keunggulan bersaing guna
mengubah kekuatan perusahaan menjadi sebanding atau melebihi
kekuatan pesaing melalui cara yang paling efisien.
25

g. Benjamin Tregoe dan John Willian Zimmerman mendefinisikan strategi


sebagai “Kerangka yang membimbing dan mengendalikan pilihan-
pilihan yang menetapkan arah serta karakteristik suatu organisasi.
h. Menurut Porter strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai
keunggulan bersaing.17
i. Menurut Stephanie K. Marrus, strategi didefinisikan sebagai suatu
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.18

Dari pernyataan beberapa tokoh tersebut dapat diambil kesimpulan


bahwa strategi adalah proses pembuatan rencana yang mengarahkan pada
karakteristik suatu organisasi/lembaga dengan mengacu pada kelemahan
serta kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan jangka
panjang dan keunggulan bersaing melalui cara yang paling efektif dan
efisien.

3. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten,


dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang
dituju (target market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka
panjang (objectives), dalam situasi persaingan tertentu.19 Strategi
pemasaran (marketing strategy) menentukan pasar dan bauran pemasaran

17
Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik (Cara Mudah Meneliti Masalah-
masalah Manajemen Strategik untuk Skripsi, Tesis, dan Praktik Bisnis), PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta : 2010, h. 16
18
Ibid
19
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi), cetakan ke-12, 2013,
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, h. 198
26

yang terkait. Strategi ini merupakan gambaran besar mengenai yang akan
dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar.20

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh,


terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan
tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan
pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah
kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi
pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal
perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta
analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari
lingkungannya.21

Berikut beberapa definisi mengenai strategi pemasaran yang


dikemukakan oleh para ahli diantaranya:22
a. Philip Kotler : Strategi pemasaran adalah sebuah pola pikir
pemasaran yang akan dipakai untuk mencapai tujuan pemasaran
suatu perusahaan, bisa berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran,
penetapan posisi, bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran
pemasaran.

20
Cannon, Perreault & McCarthy, Pemasaran Dasar Pendekatan Global (Basic Marketing A
Global-Management Approach), Jakarta : Salemba Empat, 2008, h. 40
21
Assauri, op. cit. h. 168
22
dilihatya.com Informasi Online, Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Para Ahli, 2014,
diakses pada tanggal 12 Mei 2015 pukul 10.48 WIB
27

b. Guiltinan dan Paul : Strategi pemasaran adalah pernyataan pokok


mengenai dampak atau akibat yang diharapkan akan mencapai dalam
hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
c. Tjiptono : Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan
melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang dipakai
untuk melayani pasar sasarannya.

Dari pernyataan yang telah disebutkan oleh beberapa ahli, dapat


diambil kesimpulan bahwa strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran
yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang suatu
perusahaan atau lembaga yang meliputi strategi spesifik untuk pasar sasaran,
penetapan posisi, bauran pemasaran dengan mengembangkan keunggulan
bersaing dan melihat dampak atau akibat yang diharapkan oleh Lembaga
dalam mencapai target pemasaran dan tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

Adapun tujuan dari strategi pemasaran adalah:23


a. Bagaimana caranya produk tersebut dikenal dan dibeli oleh
masyarakat.
b. Bagaimana caranya mendapatkan bagian pasar (market share) lebih
besar dari rata-rata.
c. Bagaimana caranya menjaga omset yang sudah besar tersebut.

Strategi Pemasaran (marketing strategy) menentukan pasar target dan


bauran pemasaran yang terkait. Strategi ini merupakan gambaran besar

23
Eddy Soeryanto Soegoto, Enterpreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (Panduan Bagi
Pengusaha, Calon Pengusaha, Mahasiswa, Dan Kalangan Dunia Usaha), Edisi Revisi, 2010, Cetakan
kedua, Jakarta: PT Elex Media Komputindo KOMPAS GRAMEDIA, h. 101
28

mengenai yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar.


dibutuhkan dua bagian yang saling berkaitan:24

1. Pasar target (target market) yaitu sekelompok pelanggan yang


homogen yang ingin ditarik oleh perusahaan tersebut.
2. Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu variabel-variabel yang
akan diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk
memuaskan kelompok yang ditarget.

Faktor lingkungan yang dianalisis dalam penyusunan strategi


pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan teknologi,
keadaan ekonomi, peraturan kebijakan pemerintah, keadaan sosial budaya
dan keadaan politik. Masing-masing faktor ini menimbulkan adanya
kesempatan atau ancaman/hambatan bagi pemasaran produk suatu
perusahaan.

Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi


perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran
terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.
Perusahaan dapat menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara
bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan, promosi,
penjualan, personil selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk)
memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap program-program
pemasaran agar program-program itu berjalan sejalan dan terintegrasi
dengan sinergitik. Mekanisme ini disebut strategi pemasaran. Umumnya
peluang pemasaran terbaik diperoleh dari upaya memperluas permintaan

24
Cannon, Perreault & McCarthy, op. cit. h. 40
29

primer, sedangkan peluang pertumbuhan terbaik berasal dari upaya


memperluas permintaan selektif.25

Tabel 2.2
Unsur-unsur pokok dalam strategi pemasaran
UNSUR ALTERNATIF
Pemilihan pasar sasaran Semua pembeli di pasar relevan
Pembeli di beberapa segmen
Pembeli di satu segmen ceruk pasar
Tipe permintaan yang Permintaan primer
ingin distimulasi  Di antara para pemakai baru
 Di antara para pemakai saat ini
Permintaan selektif
 Dalam served market yang baru
 Di antara pelanggan pesaing
 Dalam basis pelanggan saat ini

Perlu juga dipahami bahwa di satu pihak, strategi pemasaran


merupakan jembatan antara strategi korporat dan analisis situasi, dan di
pihak lain dengan program pemasaran yang sifatnya action-oriented. Oleh
karenanya, program pemasaran harus konsisten dan didasarkan pada strategi
pemasaran.

4. Pemilihan Strategi Pemasaran


Proses pemilihan strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan
cermat atas sejumlah tipe informasi.

25
Gregorius Chandra, Strategi & Program Pemasaran, 2002, Yogjakarta : ANDI, h. 93
30

a. Tujuan atau sasaran produk


Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe
dasar strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama
produk adalah meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan
pangsa pasar, maka biasanya alternatif utama yang dipertimbangkan
adalah strategi permintaan selektif yang berfokus pada upaya merebut
pelanggan dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani.
Sebaliknya apabila tujuan produk lebih menekankan pada aliran kas dan
profitabilitas, maka strategi pemasarannya difokuskan pada
mempertahankan atau meningkatkan permintaan dari basis pelanggan
saat ini.

b. Peluang pasar
Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan
secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis
pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk
produk (dan siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi pemakaian
produk (dan juga situasi yang tidak menggunakan produk), dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kesediaan dan kemampuan untuk membeli.
Informasi seperti ini bermanfaat bagi para manager dalam memilih
strategi dan program guna meningkatkan jumlah pemakaian. Melalui
analisis permintaan selektif, para manajer dapat mendapatkan
pemahaman atas berbagai alternatif peluang keputusan konsumen.
Sementara itu, pengukuran pasar memberikan informasi mengenai
besarnya gap permintaan primer (primary-demand gap) di antara
potensi pasar dan penjualan industri. Semakin besar gap yang ada,
semakin besar pula peluang untuk meningkatkan permintaan primer
atas bentuk atau kelas produk. Semakin lambat pertumbuhan penjualan
31

industri, maka semakin penting upaya-upaya meningkatkan permintaan


primer.

c. Kesuksesan pasar
Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing
dan tingkat pengeluaran pemasaran yaang diperlukan untuk mencapai
kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan dapat
memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas yang
ada, dan keunggulan apa yang harus dikembangkan dalam rangka
bersaing secara efektif menghadapi para pesaing merek langsung
(strategi permintaan selektif) atau para pesaing kelas produk yang tidak
langsung (strategi permintaan primer). Sedangkan analisis profitabilitas
dan produktivitas bermanfaat dalam mengidentifikasi konsekuensi lain
dari berbagai strategi dan program yang diperlukan untuk mencapai
sasaran pangsa pasar.

C. Bauran Pemasaran
1. Implementasi Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi dari variable-
variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk
menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan
di dalam pasar sasaran tertentu.26 Variabel atau kegiatan tersebut perlu
dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin
dalam melakukan tugas/kegiatan pemasarannya. Dengan demikian,
perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik

26
Boyd, Walker & Larreche, Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Strategis dengan
Orientasi Global), 1997, Jakarta : Erlangga, h. 21
32

saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix


tersebut untuk melaksanakan program pemasaran scara efektif.27
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat taktik pemasaran yang
terkendali dan diramu untuk mendapat tanggapan dari pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari apa saja yang dapat memengaruhi
permintaan dari produknya. “Apa saja” tersebut dikelompokkan sebagian
variabel yang dikenal dengan 4-P (Product, Price, Place, Promotion).28
Akan tetapi, dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen lain yang bisa
dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan
memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah : Orang
(People or participants), lingkungan fisik di mana jasa diberikan atau bukti
fisik (physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process). Dengan
demikian 4P’s yang pada mulanya menjadi bauran pemasaran barang perlu
diperluan menjadi 7 P’s jika ingin digunakan dalam pemasaran jasa.29

Tabel 2.3
Tabel Bauran Pemasaran Bisnis Jasa30
UNSUR FOKUS UTAMA
PRODUK Konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk tetapi
manfaat dan nilai dari produk yang disebut “the offer”.
Keunggulan produk jasa terletak pada kualitasnya, yang
mencakup keandalan, ketanggapan, kepastian, dan empati.
Kembangkan nilai tambah produk selain keistimewaan
dasarnya, agar dapat dibedakan dengan produk lain dan

27
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi), cetakan ke-12, 2013,
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada h. 198
28
Ibid
29
Yazid, Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi) edisi kedua, 2003, Depok : EKONISIA,
h. 18
30
Rambat Lupiyoadi & A Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa edisi 2, 2006, Jakarta : Salemba
Empat, h. 82
33

memiliki citra tersendiri. Dengan demikian, produk akan


mampu bersaing.
Fokus pada konsep The Brand to Commodity Continuum.
Arahkan agar produk muncul dengan merek yang berbeda
sehingga memberi kesan spesial. Lakukan pilihan
pertumbuhan strategis dalam keputusan strategi produk jasa,
melalui matriks Ansoff.
HARGA Keputusan dan penentuan harga harus konsisten dengan
strategi pemasaran. Strategi penentuan harga harus
memerhatikan tujuan penentuan harga, yaitu Bertahan,
Memaksimalkan laba, Memaksimalkan penjualan, Gengsi
atau prestis, Pengembalian atas investasi (ROI). Faktor-faktor
seperti positioning jasa, siklus hidup jasa, kepastian jasa
merupakan hal yang memengaruhi penentuan harga dalam
bisnis jasa.
TEMPAT Tempat dalam bisnis jasa dimaksudkan sebagai cara
penyampaian jasa (delivery system) kepada konsumen dan di
mana lokasi yang strategis. Ada tiga pihak sebagai kunci
keberhasilan yang perlu dilibatkan dalam penyampaian jasa,
yaitu : Penyedia jasa, Perantara, dan Konsumen.
Pilih tempat yang strategis dengan sistem penjualan langsung,
jika pasar menginginkan pengiriman yang cepat, tepat waktu,
dan sifat barang yang tidak tahan lama.
PROMOSI Keberhasilan dalam promosi tergantung pada :
 Kemampuan mengidentifikasi audiens target sesuai
segmen pasar.
34

 Kemampuan menentukan tujuan promosi : apakah


untuk menginformasikan, memengaruhi atau
meningkatkan.
 Kemampuan mengembangkan pesan yang
disampaikan : terkait dengan isi pesan (apa yang
harus disampaikan), struktur pesan (bagaimana
menyampaikan pesan secara logis), gaya pesan
(ciptakan bahasa yang kuat), dan sumber pesan (siapa
yang harus menyampaikannya).
 Kemampuan memilih bauran komunikasi : apakah
komunikasi personal atau komunikasi nonpersonal.
ORANG Orang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi
kualitas jasa yang diberikan. Untuk mencapai kualitas
diperlukan pelatihan staf sehingga karyawan mampu
memberikan kepuasan kepada konsumen. Orang dalam
pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal,
merupakan interaksi setiap karyawan dan departemen dalam
suatu perusahaan sebagai konsumen internal dan pemasok
internal. Tujuannya untuk menolong orang dalam kinerja
memberikan kepuasan kepada konsumen.
PROSES Proses dalam pemasaran jasa terkait dengan kualitas jasa yang
diberikan, terutama dalam hal sistem penyampaian jasa.
Terdapat pilihan-pilihan dalam unsur proses untuk
menghasilkan kualitas jasa, yaitu :
 Kemampuan membangun proses yang menghasilkan
pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan
kemudahan distribusi. Hal ini terkait dengan unsur
mengurangi keragaman.
35

 Kecenderungan memperbanyak kostomisasi dan


fleksibilitas dalam produksi yang mampu
menimbulkan naiknya harga. Aktivitas ini terkait
dengan unsur menambah keragaman.
 Kecenderungan menciptakan spesialisasi yang terkait
dengan unsur mengurangi kompleksitas.
 Kemamuan melakukan penetrasi pasar dengan cara
menambah pelayanan yang dibberikan. Hal ini terkait
dengan menambah kompleksitas.
LAYANAN Layanan konsumen mengarah pada aktivitas pelayanan
KONSUMEN pratransaksi, saat transaksi, dan pascatransaksi. Kegiatan
sebelum transaksi akan turut memengaruhi kegiatan transaksi
dan setelah transaksi. Tujuan dari aktivitas ini adalah agar
konsumen memberi respons yang positif dan menunjukkan
loyalitas yang tinggi.
Lakukan strategi layanan konsumen dengan mengenali tugas
jasa, menentukan sasaran dari layanan konsumen,
merumuskan strategi, dan menerapkan strategi layanan
konsumen yang dipilih.

a. Product (Produk/Jasa)
Produk merupakan keseluruhan konsep atau proses yang
memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan
dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk
itu saja tetapi membeli manfaaat dan nilai dari produk tersebut yang
disebut “the offer.”
36

Kotler dan Amstrong mendefinisikan produk adalah segala


sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisi,
penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Dalam arti luas, produk mencakup barang fisik, jasa, orang,
organisasi, gagasan atau gabungan dari semua itu. Jasa adalah produk
yang terdiri atas aktifitas, manfaat yang ditawarkan untuk dijual.

Dalam produk ini terkandung fungsi produk tersebut dan faktor


lain yang diharapkan oleh konsumen tersebut, yang sering dinyatakan
sebagai produk plus (pelayanan). Faktor-faktor yang terkandung dalam
suatu produk adalah mutu/kualitas, penampilan (futures), pilihan yang
ada (options), gaya (styles), merek (brand names), pengemasan
(packaging), ukuran (sizes), jenis (product lines), macam (product
items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services).31

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah


barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang
ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa,
dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan
elemen yang paling penting, sebab dengan inilah perusahaan berusaha
untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun
keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya
dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa
tersebut adalah sebagai berikut:32

31
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi), cetakan ke-12, 2013,
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, h. 200
32
Arlina Nurbaity Lubis, Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis, USU Digital Library,
2014, h. 5
37

1. Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat,
dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi
pembelian.
2. Tidak dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya,
apakah sumber itu merupakan orang atau benda.
3. Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab
jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan
disajikan dan dimana disajikan.
4. Daya tahan : Jasa tidak dapat disimpan.

Di dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan


unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi
pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan
dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta
penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat
dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (product
mix), merek dagang (brand), cara pembungkusan/kemasan produk
(product packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk, dan pelayanan
(services) yang diberikan.

Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk bukan hanya


sekedar ia ingin memiliki produk tersebut. Para pembeli barang atau
jasa, karena barang atau jasa tersebut dapat digunakan sebagai alat
untuk memuaskan kebutuhan dengan keinginannya. Dengan kata lain,
seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata,
tetapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya
38

tersebut. Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat


dibedakan atas tiga tingkatan yaitu: 33
1. Produk inti (core product), yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan
oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
2. Produk formal (formal product), yang merupakan bentuk,
model, kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai
produk tersebut.
3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan
produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti
pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan, dan
pengangkutan secara Cuma-Cuma.
Dalam proses pengembangan produk baru terdapat 9 langkah yakni :34
a) Mendapat ide
b) Menyaring ide
c) Pengembangan konsep dan testing
d) Pengembangan strategi pemasaran
e) Analisis bisnis
f) Pengembangan produk
g) Testing pemasaran
h) Komersialisasi
i) Percepatan pengembangan produk baru

b. Price (Harga)
Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran
untuk mendapatkan suatu barang atau jasa. Harga merupakan kunci

33
Assauri, op. cit. h. 202
34
Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, 2011, Bandung : CV Yrama Widya,
h. 118
39

pendapatan dan kunci keuntukngan bagi organisasi.35 Untuk


mendapatkan keuntungan, para manager harus memilih suatu harga
yang tidak teralu tinggi maupun terlalu rendah, suatu harga yang sama
dengan nilai persepsi bagi target konsumen.36
Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam
pemberian nilai kepada konsumen dan memengaruhi citra produk, serta
keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga
berhubungan dengan pendapatan dan turut memengaruhi penawaran
atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan
dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran
secara keseluruhan.37 Perusahaan menyesuaikan harga dasarnya untuk
perbedaan pelanggan dan perubahan keadaan.

Tabel 2.4
Strategi Penyesuaian Harga

Strategi Deskripsi
Discount & Allowance Menurunkan harga untuk pembayaran awal atau
promosi.
Segmented Penyesuaian untuk perbedaan pelanggan,
produk dan lokasi.
Psychological Penyesuaian untuk efek psikologik.
Promotional Menurunkan harga sementara untuk menaikkan
penjualan jangka panjang.
Penyesuaian nilai untuk Kembinasi mutu dan jasa yang tepat.
member Geographical
Penyesuaian mengikuti lokasi pelanggan.

35
Lamb, Hair, & McDaniel, Pemasaran, 2001, Jakarta : Salemba Empat, h. 268
36
Ibid h. 269
37
Lupiyoadi. Rambat & A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa,Edisi 2, Salemba Empat,
Jakarta: 2006, h. 72
40

International Penyesuaian untuk pasar dunia

Metode dalam penentuan harga antara lain :38


1. Penentuan harga biaya-plus (cost-plus pricing).
2. Penentuan harga tingkat pengembalian (rate of return pricing).
3. Penentuan harga paritas persaingan (competitive parity
pricing).
4. Penentuan harga rugi (loss leading pricing).
5. Penentuan harga berdasarkan nilai (value-based pricing).
6. Penentuan harga relasional (relationship pricing).

c. Place (Saluran Distribusi)


Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang
dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya
menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-
rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan
produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan
konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan
memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi
(Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah
masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam
memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran
produk/jasa dari produsen ke konsumen.

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk


mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti

38
Ibid, h. 73
41

agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih


saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu sebagai berikut:39

1) Sifat pasar dan lokasi pembeli


2) Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang
perantara
3) Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan
yang ekonomis.
4) Jaringan pengangkutan.

Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus


bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada
tiga jenis interaksi yang memengaruhi lokasi, yaitu:40
1) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila
keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen
sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2) Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak
terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah
penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung:
berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana
tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi
menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua
pihak terlaksana dengan baik.

39
Arlina Nurbaity Lubis, Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis, USU Digital Library,
2014, h. 6
40
Lupiyoadi, op. cit. h. 73-74
42

d. Promotion (Promosi)
Istilah promosi banyak diartikan sebagai upaya membujuk
orang untuk menerima produk, konsep, dan gagasan. Aspek ini
berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada
pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada
beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan
(advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan
(Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity).41
1) Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha
untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat
dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah,
bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang
dipasang dipinggir jalan atau tempat yang strategis.
2) Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan
perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon
konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan
terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha
dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal
selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling,
dan direct selling.
3) Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan
perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya
sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan
tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
4) Publisitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga
oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak

41
Lubis, op. cit. h. 7
43

langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan


menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan
promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak
melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan
suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat
secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk
"mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".
2. Unsur-unsur Utama Pemasaran

Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi unsur


utama, yaitu: 42
a. Unsur Strategi Persaingan
Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan
membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,
kebutuhan, produk, dan bauran pemasaran.43 Segmentasi pasar
merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran
perusahaan dan alokasi sumber daya yang harus dilakukan dalam
rangka meng implementasikan program pemasaran.44

42
Freddy, Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi, Konsep,
Perancangan, Strategis Untuk Menghadapi Abad 21), 2002, Cetakan kesembilan, Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama, h. 48-51
43
Ibid, h. 51
44
Nanang Choirul Hidayat, Strategi Memasarkan Produk Jasa, Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,
Vol.9. No. 25. April 2012, h. 115
44

Untuk menentukan segmentasi pasar ada beberapa hal yang


perlu dipertimbangkan, antara lain: 45

 Segmentasi demografis yaitu segmentasi berdasarkan usia, jenis


kelamin, status pernikahan, tipe dan ukuran keluarga, kelas
sosial, siklus hidup keluarga, pendidikan dan sebagainya.
 Segmentasi psikografis yaitu segmentasi berdasarkan gaya
hidup, nilai dan karakteristik kehidupan.
 Segmentasi geografis yaitu segmentasi berdasarkan lingkup
pasar, pertimbangan dimana operasi jasa akan dilakukan dan
pengukuran pasar geografis, pengujian tingkat kepadatan
penduduk, faktor iklim yang berpengaruh, dan standardisasi area
pasar.
 Segmentasi perilaku yaitu segmentasi berdasarkan situasi
pemakaian, tingkat pemakaian, produk komplementer dan
produk substitusi yang diguna kan, loyalitas merek dan lain-lain.

2) Targetting
Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimasuki.46 Dalam pemilihan target pasar,
setiap perusahaan perlu mempertimbangkan lima alternatif pola
seleksi pasar sasaran, diantaranya adalah:47

 Single Segment Concentration


Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan
sejumlah pertimbangan, seperti: keterbatasan dana yang dimiliki

45
Ibid, h. 115-116
46
Freddy, Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi, Konsep,
Perancangan, Strategis Untuk Menghadapi Abad 21), 2002, Cetakan kesembilan, Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama, h. 51
47
Hidayat, op. cit. h. 116-117
45

perusahaan, adanya peluang pasar dalam segmen yang


bersangkutan yang belum banyak digarap, bahkan diabaikan
pesaing atau perusahaan menganggap segmen tersebut
merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk
ekspansi ke segmen yang lainnya.
 Selective Specialization
Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar
yang menarik dan sesuai dengan tujuan dan sumberdaya yang
dimiliki. Masing-masing segmen bisa memiliki sinergi kuat satu
sama lain maupun tanpa sinergi sama sekali.
 Market Specialization
Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya
melayani berbagai kebutuhan dari kelompok atau segmen
pelanggan tertentu.
 Product Specialization
Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada
penyediaan jasa spesifik tertentu yang dipasarkan kepada
berbagai segmen pasar. Melalui strategi ini, perusahaan
memperoleh reputasi kuat dalam bidang produk spesifik.
Namun, resiko utamanya adalah jika terjadi perubahan teknologi
yang bisa berdampak pada keusangan produk yang dihasilkan
perusahaan.
 Full Market Coverage
Dalam strategi ini, perusahaan berusaha melayani semua
kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin
dibutuhkan. Oleh sebab itu, hanya perusahaan besar yang
sanggup menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber
daya yang sangat besar.
46

3) Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan


positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan
keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak
konsumen. Masing-masing perusahaan jasa dan barang-barang
serta jasanya memiliki posisi atau citra dalam benak pelanggan dan
ini mempengaruhi keputusan pembelian.

Positioning merupakan alat pemasaran strategik yang


memungkinkan para manjer untuk menentukan posisi mereka
sekarang, posisi yang mereka inginkan, dan tindakan yang
dibutuhkan untuk memperolehnya. Positioning memungkinkan
peluang-peluang pasar diidentifikasi, dengan mempertimbangkan
posisi yang tidak dipenuhi oleh produk-produk para pesaing.
Dengan demikian, positioning membantu mempengaruhi
pengembangan produk maupun desain ulang produk-produk yang
sudah ada.

Tabel 2.5
Langkah-langkah dalam pemasaran sasaran48
1. Membuat bauran pemasaran bagi setiap
segmen pemasaran
2. Membuat positioning setiap segmen Positioning Pasar
sasaran
3. Memilih segmen pemasaran Targeting Pasar

48
Rangkuti, op. cit. h. 52
47

4. Membuat ukuran atraktivitas segmen


5. Membuat profil segmen yang didapat
Segmentasi Pasar
6. Mengidentifikasikan dasar segmentasi

b. Unsur Taktik Pemasaran

Taktik pemasaran merupakan hal yang utama untuk memenangkan pangsa


pasar. Jika strategi pemasaran pada tingkatan SBU (Strategic Business Unit),
taktik pada tingkat operasional. Terdapat tiga unsur taktik pemasaran, yaitu :

1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi


pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun
strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang
dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan
lain.
2) Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai
produk, harga, promosi dan tempat.
3) Penjualan

Unsur taktik ketiga disebut taktik penangkap (capture tactic). Dengan


unsur inilah, konsumen ditangkap, dan menghasilkan arus tunai untuk
perusahaan dalam hubungan jangka panjang yang memuaskan.

c. Unsur Nilai Pemasaran


Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1) Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang
dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.
Jika brand equity dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang
bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, konsumen
48

akan menerima nilai produnya. Mereka dapat merasakan semua manfaat


yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena
produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri
memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu
peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta
aktifitas kerja khususnya pada program pemasarannya.

Suatu merek adalah janji penjual untuk menyerahkan seperangkat atribut,


manfaat dan jasa kepada pembeli secara konsisten. Merek terbaik
membawa jaminan mutu. Menurut seorang eksekutif pemasaran, suatu
merek dapat memiliki tingkat-tingkat arti.
2) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa
pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini
perlu terus-menerus ditingkatkan.
3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk
membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam
proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Fuad Habibi Skripsi penelitian yang berjudul Strategi Pemasaran Lembaga


Pendidikan Primagama dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik (Studi
Kasus pada Lembaga Pendidikan Primagama Kantor Cabang Sawojajar
Malang) skripsi tahun 2009 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
menunjukkan bahwa strategi pemasaran Primagama Sawojajar terbagi
menjadi 5 tipe, yaitu no marketing, mass marketing, segmented marketing,
nice marketing, dan individual marketing. Namun secara spesifik, strategi
yang dilakukan adalah Individual marketing, hal ini dilakukan karena posisi
49

persaingan yang ketat dengan memfokuskan diri pada difrensiasi, baik


produk, pelayanan maupun biaya dengan cabang Primagama lainnya yang ada
di Malang. Faktor penting yang menjadi pendukung internal dari kesuksesan
Primagama Sawojajar adalah masalah merek dan SDM yang baik. Sementara
faktor eksetrnal ini banyak berkaitan dengan stakeholder, yaitu kebijakan
pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional dan hubungan yang baik
dengan sekolah-sekolah dari tingkat dasar maupun menengah atas dan
kejuruan. Faktor penghambat internalnya adalah adanya kebijakan pusat yang
memperbolehkan membuka kantor cabang di setiap kota/kabupaten lebih dari
satu (1) kantor cabang, dan masalah rekrutmen tenaga pengajar.
2. Rosemelia Yeni Artati Tesis yang berjudul Evaluasi Strategi Pemasaran pada
Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Tesis
pada tahun 2007 di Universitas Diponegoro Semarang menyimpulkan dari
hasil penelitiannya bahwa Primagama Cabang Sutoyo Semarang memiliki
berbagai macam strategi dalam pemasaran. Dngan menggunakan analisis
SWOT mengatakan bahwa dari analisis internal terdapat kekuatan yang
dimiliki oleh Primagama Cabang Sutoyo Semarang adalah banyaknya
program/produk yang dimiliki oleh Primagama sehingga memudahkan para
siswa dalam memilih program tersebut sesuai dengan kebutuhan, dengan
dibentuknya problem solving akan menambah minat belajar bagi siswa
sehingga dapat meningkatkan nilai akademik siswa, sementara faktor
eksternalnya adalah munculnya cabang-cabang Lembaga Bimbingan Belajar
yang berdiri di daerah sekitar Primagama cabang Sutoyo Semarang dan
terdapat salah satu sekolah yang mengadakan bimbingan belajar untuk
siswa/siswi kelas 3 SMA serta jam belajar Primagama Cabang Sutoyo yang
bersamaan dengan lembaga bimbingan Bahasa Inggris LIA (Lembaga
Indonesia Amerika) sehingga mengalami penurunan terhadap jumlah siswa di
Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Dari data diperoleh, penurunan terjadi
pada siswa kelas XII, baik itu XII IPA ataupun XII IPS. Adapun peluang yang
50

didapatkan dari Primagama karena terdapat sekolah-sekolah. Setelah


melakukan analisis SWOT dengan Primagama, maka disusun strategi yang
baru dan dilakukan evaluasi terhadap Primagama dan ternyata hasilnya masih
mengalami penurunan siswa sebesar 2,5% dari tahun 2004/2005 ke tahun
2005/2006.
3. Tanoto Handoko. Tesis yang berjudul Formulasi Strategi Pemasaran Pelumas
Repsol pada PT. Sukabumi Trading Coy Jawa Tengah Program Studi
Magister Manajemen Universitas Diponegoro tahun 2002 menyimpulkan
bahwa analisis faktor internal terhadap STC sebagai agen pelumas Repsol
menghasilkan nilai 3,29 yang berarti bahwa posisi STC berada pada posisi
aman dibandingkan pelumas Motul. Sedangkan dari faktor eksternal nilai
tertimbang peluang 3,75 dan ancaman 1,65. Hal ini berarti bisnis distribusi
pelumas import merupakan bisnis ideal karena peluang cukup besar dan
ancaman cukup kecil. Hasil analisis faktor internal terlihat bahwa STC
memiliki keunggulan kualitas produk dan merk dagang yang terkenal.
Sedangkan kelemahan STC adalah kebijakan harga yang masih belum dapat
memuaskan pelanggan dan hadiah promosi masih kurang memuaskan
pelanggan. Dari analisa SWOT tersebut kemudian dilakukanlah matriks
SWOT yang menghasilkan bahwa posisi ETOP berada pada kelompok ideal
dan posisi SAP pada kelompok aman. Sehingga strategi yang tepat untuk
dikembangkan adalah strategi investasi/perumbuhan strategi investasi
memiliki beberapa alternatif strategi dan yang cukup sesuai untuk
dikembangkan oleh STC adaah konsentrasi dan perluasan pasar.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Primagama Cabang Vila Nusa Indah


yang bertepatan di Ruko Vila Indah 2 Blog GG 10 no. 2 Bojong Kulur-Gunung
Putri-Bogor. Dalam penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih dua
bulan dan dilaksanakan mulai pada bulan Desember 2014 sampai dengan
Januari 2015.

Adapun rincian pelaksanaan penelitian tersebut dapat digambarkan


dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Rencana Penyusunan Skripsi

BULAN
No. KEGIATAN KET
12 01 02 03
1. Penyerahan surat observasi
2. Observasi pendahuluan
3. Penyerahan surat izin penelitian
Wawancara dengan Kepala Cabang
4.
Primagama
Wawancara dengan Kepala bagian
5.
pemasaran
Wawancara dengan peserta didik
6.
Primagama
7. Penyusunan laporan hasil penelitian

51
52

B. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada perencanaan dan penerapan terhadap
strategi pemasaran yang dijalankan oleh Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama Cabang Vila Nusa Indah Bogor pada marketing mix yang meliputi
5P (Product, price, promotion, place, people).

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dan


tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, maka penelitian ini menggunakan
metode deskriptif analisis dengan melakukan studi kasus sebenarnya dari
fenomena seputar strategi pemasaran yang diterapkan di Primagama Vila Nusa
Indah. Tujuan dari deskripsi ini membantu pembaca mengetahui apa yang
terjadi di lingkungan di bawah pengamatan, seperti apa pandangan partisipasi
dan seperti apa peristiwa dan aktifitas yang terjadi di latar penelitian. 1

D. Sumber Data dan Jenis Data


1. Sumber Data
Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan
dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi dan
bidang/obyek yang diteliti, sehingga mampu membukakan pintu
kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data.2 Subjek
informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mengetahui,
berkaitan dan atau menjadi pelaku dari suatu kegiatan pemasaran
pendidikan, mereka diharapkan dapat memberikan informasi secara
lengkap tentang strategi pemasaran nantinya.
Sesuai dengan fokus penelitian maka yang menjadi sumber data
dalam penelitian ini adalah :
a. Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah Bogor

1
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008) h. 174
2
Sugiyono. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D, h. 293
53

b. Kepala bagian pemasaran Primagama Vila Nusa Indah Bogor


c. Staf administrasi Primagama Vila Nusa Indah Bogor
d. Tutor Primagama Vila Nusa Indah Bogor
e. Siswa Primagama Vila Nusa Indah Bogor

2. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
hasil wawancara dengan informan yang telah ditetapkan untuk
memperoleh data mengenai strategi pemasaran Primagama Vila
Nusa Indah yang berfokus pada marketing mix. Salah satu jenis data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah program unggulan
Primagama, jenis layanan Primagama, dan kegiatan lain dalam
rangka pemasaran Primagama.

b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
oleh peneliti melalui pengamatan (observasi) keadaan Primagama
dan profil Primagama, dokumen-dokumen atau foto kegiatan yang
dilakukan dalam aspek pemasaran. Adapun data-data yang
dihasilkan adalah data jumlah siswa Primagama Vila Nusa Indah
tahun ajaran 2014/2015, daftar biaya, dan sebagainya yang
mendukung kegiatan pemasaran Primagama Vila Nusa Indah.

E. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian kualitatif berupaya mengungkap berupa kondisi perilaku
masyarakat yang diteliti dan situasi lingkungan sekitarnya. Untuk mencapai hal
tersebut, jenis data yang digunakan bervariasi, diantaranya pengalaman
personal, instropektif, sejarah kehidupan, hasil wawancara, observasi
lapangan, perjalanan sejarah, dan hasil pengamatan visual, yang menjelaskan
momen-momen dan nilai-nilai rutinitas problematik kehidupan setiap individu
yang terlibat dalam penelitian. Untuk memenuhi kebutuhan data yang beraneka
54

ragam tersebut, penelitian kualitatif menggunakan berbagai metode


pengumpulan data seperti wawancara individual, wawancara kelompok,
penelitian dokumen dan arsip, serta penelitian lapangan.3
Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan
sesungguhnya yang terjadi di lapangan. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala obyek yang diselidiki/diteliti.
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan mengenai kegiatan
yang dilakukan oleh Primagama Vila Nusa Indah meliputi kegiatan
pemberian pelayanan kepada konsumen, kegiatan belajar mengajar, dan
kegiatan lainnya. Peneliti pula melakukan pengamatan mengenai
kondisi Primagama Vila Nusa Indah dari segi luar dan dalam.

2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.4
Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat
sesuai dengan kejadian yang sebenarnya mengenai strategi pemasaran
Primagama dan segala usaha yang telah dilakukan oleh Primagama Vila
Nusa Indah dalam aspek pemasaran.
Agar proses wawancara berjalan lancar, perlu adanya kesiapan yang
matang seperti membawa instrumen pedoman wawancara, alat bantu

3
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik) edisi pertama, 2013,
Jakarta: Bumi Aksara, h. 141-142
4
Burhan bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Predana Media Group, 2009), h. 108
55

lainnya seperti tape recorder, gambar, brosur atau material lainnya yang
dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan


pedoman wawancara:

a. Membuat lay-out pedoman wawancara.


b. Memilih pertanyaan yang relevan.
c. Membuat pedoman wawancara yang siap digunakan.

3. Study Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis.5
Dalam penelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat pengumpul data
yang utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis
dan rasional melalui pendapat, teori, atau hukum-hukum yang diterima,
baik mendukung maupun yang menolong.6
Pengumpulan dokumen yang diperlukan oleh peneliti yaitu
dokumen yang mendukung berjalannya kegiatan strategi pemasaran
pada Primagama Vila Nusa Indah meliputi profil Primagama yang
menyangkut visi dan misi, data jumlah siswa, struktur organisasi, data
biaya yang dipasarkan oleh lembaga, data kegiatan yang dilakukan
dalam rangka promosi berupa brosur yang dibuat, spanduk, banner,
iklan-iklan dikoran/majalah, website, kalender dan lain sebagainya.
Dokumentasi ini pula dilengkapi dengan foto-foto kegiatan yang pernah
dilakukan dan foto-foto mengenai keadaan lembaga.
Tujuan dilakukannya studi dokumentasi ini adalah untuk
memperkuat dan melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan
observasi. Bilamana informan tidak mampu memberikan data secara

5
Gunawan, op. cit. h. 177
6
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Teori dan Aplikasi), 2007,
Jakarta: Bumi Aksara, h. 191
56

detail melalui kegiatan wawancara, untuk itu dilakukanlah studi


dokumentasi sebagai pelengkap data agar lebih akurat.

F. Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data
Dalam penelitian ini peneliti akan memilih data yang berkaitan
dengan masalah dan merangkum data penting yang ditemukan di
lapangan sesuai dengan kajian teoritik pokok untuk mempermudah
peneliti menentukan strategi yang tepat dalam pengumpulan data
selanjutnya.

2. Penyajian Data
Data yang telah direduksi dari hasil pengumpulan data melalui
wawancara dan studi dokumentasi akan dianalisis menggunakan teknik
analisis SWOT untuk membedah strategi pemasaran yang digunakan
dalam penelitian ini. Data yang akan disajikan nantinya sebagai berikut.

Gambar 3.1 : Proses Analisa Data

Pengumupulan data Hasil pengumpulan data


Analisis SWOT
(Wawancara dan Dokumentasi) (Rangkuman)

Deskripsi hasil penelitian


Perumusan strategi dengan
Kesimpulan tentang pelaksanaan strategi
matriks SWOT
pemasaran

3. Verifikasi Data

Dari hasil penggambaran tentang teknik analisis data yang


digunakan, peneliti memaparkan proses atau alur yang nantinya akan
dilakukan dalam memproses data penelitian. Untuk mendapatkan hasil
strategi yang baik, peneliti menggunakan analisis SWOT (Strenght,
57

Weakness, Opportunity, Threath) untuk membedah strategi pemasaran


jasa yang diterapkan melalui 5P. Tujuannya selain sebagai senjata dalam
merumuskan strategi juga untuk membangun keunggulan dan
mengembangkan strategi pada Lembaga Bimbingan Belajar dalam
memasarkan produknya.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:


1) Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
lembaga atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
lembaga atau konsep bisnis itu sendiri.

2) Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek ataukonsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yangterdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri.

3) Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang
terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itusendiri. misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

4) Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat menggangguorganisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
58

Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk


membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat
strategi yang dimaksud adalah:

1) Strategi SO (Strenght-Opportunities)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan
(lembaga).
2) Strategi WO (Weakness-Opportunities)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-
kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-
peluang eksternal.
3) Strategi ST (Strenght-Threath)
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari
atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
4) Strategi WT (Weakness-Threat)7
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara
mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.

Langkah pertama yang akan dilakukan dalam analisis SWOT adalah


dengan membuat kolom-kolom yang memuat daftar kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman serta perumusan strategi Lembaga Bimbingan
Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah.

7
Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2008), h. 224
59

Tabel 3.2
Kolom Analisis SWOT dan Perumusan Strategi

G. Kisi-Kisi Instrumen
1. Pedoman Wawancara (Interview Guide)

Tabel 3.3
Pedoman Wawancara
No Variabel (Aspek) Sub Variabel
1. Produk (Product) - Membuat program yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik
- Membuat program tambahan bagi
peserta didik
- Memberikan pelayanan yang
maksimal bagi para pelanggan
- Membuat program yang sesuai
dengan kurikulum siswa
- Membuat program yang unggul dan
bersaing
- Kendala dalam perancangan
program-program Primagama
60

2. Harga (Price) - Memperhitungkan biaya yang tepat


untuk lembaga
- Membuat standar harga yang
dipasarkan
- Pemberian diskon bagi para
pendaftar
- Harga yang mempengaruhi
konsumen
- Menggunakan metode dalam
penentuan harga

3. Promosi (Promotion) - Pembuatan media periklanan


- Penyebaran informasi produk/jasa
kepada target pasar
- Pembuatan website lembaga
- Melakukan promosi tentang program
yang ditawarkan ke sekolah-sekolah
terdekat
- Membuat pesan pada brosur yang
sesuai dengan ketersediaan di
Primagama
- Menentukan tujuan promosi
- Membuka pelayanan personal (open
house) kepada para konsumen
- SDM atau tenaga ahli yang terlibat
dalam kegiatan promosi
- Membuat acara besar Primagama
dengan instansi lain dalam ajang
promosi
61

4. Saluran Distribusi - Letak lembaga Bimbel yang strategis


(Place) - Pertimbangan memilih letak sebagai
tempat bimbingan belajar
- Jumlah sekolah-sekolah yang dekat
dengan lembaga

5. Orang (People) - Pembuatan struktur organisasi


lembaga
- Penyediaan Tentor di Primagama
VNI
- Penyeleksian para Tentor sesuai
dengan bidang studi
- Syarat tertentu dalam perekrutan
Tentor
- Penyediaan pegawai administrasi
yang ramah
- Pelatihan bagi Tentor dan seluruh
pegawai administrasi
62

2. Daftar Cocok (checklist) Dokumen

Tabel 3.4
Daftar Checklist Dokumen
No. Dokumen Ada Tidak Keterangan
1. Profil Lembaga
2. Struktur Organisasi
3. Media promosi cetak:
- Banner
- Spanduk
- Pamflet
- Brosur
- Kalender
- Lainnya
4. Website
5. Foto-foto kegiatan
6. Lainnya
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Primagama Cabang Vila Nusa Indah


1. Sejarah Singkat Primagama Cabang Vila Nusa Indah

Primagama Vila Nusa Indah merupakan lembaga pendidikan non


formal berfokus pada bimbingan belajar dan berada di bawah naungan
Primagama pusat yang terletak di kota pelajar yakni Yogyakarta. Pada tahun
2003 Lembaga Pendidikan Primagama go public dengan diluncurkan
program franchise. Pada program ini masyarakat umum dapat memiliki
Primagama dalam jangka waktu selama 5 tahun. Program tersebut
dilanjutkan atau tidak setelah 5 tahun, tergantung kebijakan manajemen
Primagama. Setelah muncul banyaknya franchise yang berdiri di berbagai
daerah terutama Bogor, maka muncul di benak Sutino (pendiri Primagama
Vila Nusa Indah) untuk mendirikan Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama di Perumahan Vila Nusa Indah Bogor.

Primagama Vila Nusa Indah bertempatan di Ruko Vila Nusa Indah


Blog GG 10 no. 2 (Gerbang Vila Nusa Indah), Bojong Kulur-Gunung Putri-
Bogor-Jawa Barat, kode pos 16969. Sebelum didirikannya Primagama Vila
Nusa Indah, terlebih dahulu dilakukan survey pada wilayah tersebut untuk
melihat kebutuhan masyarakat akan lembaga bimbingan belajar, pada tahun
2005 diperoleh hasil bahwa daerah Vila Nusa Indah masih sangat sedikit
lembaga bimbingan belajar yang berdiri. Setelah diketahui jumlah
bimbingan belajar di daerah Perumahan Vila Nusa Indah maka dilakukanlah
survey tempat untuk dilakukannya pendirian gedung Primagama dengan
mencari lokasi yang mudah dijumpai oleh masyarakat.

Primagama merupakan lembaga bimbingan belajar ternama yang


pertama kali berdiri di daerah Vila Nusa Indah yang berdiri pada tahun 2005

63
64

dan memiliki masa operasional pada tanggal 6 januari 2010 sampai dengan
30 Juni 2020 dengan no. induk franchise 324. Pada masa itu, Primagama
masih belum memiliki gedung sendiri sebagai prasarana kegiatan
bimbingan belajar, hingga saat ini Primagama masih menyewa gedung
dengan diberikan skat-skat yang digunakan sebagai kelas dan ruangan
lainnya.

Gedung Primagama terdiri dari 2 lantai yang memiliki 8 ruang kelas,


2 ruang untuk tempat shalat (Musholla), ruang santai, ruang operasional,
ruang konsultasi, 2 ruang kamar mandi, dan dapur sebagai tempat para
Tentor maupun pegawai beristirahat ketika jam istirahat.

Dengan dukungan sarana, prasarana, maupun tenaga kerja maka


dilakukanlah pembuatan program bimbingan belajar sesuai dengan yang
telah disediakan oleh Primagama pusat dan disesuaikan pula dengan
kebutuhan masyarakat sekitar perumahan Vila Nusa Indah, dengan melihat
pangsa pasar, dilakukanlah beberapa usaha untuk mendapatkan siswa
dengan menyebarkan pamflet-pamflet maupun brosur ke sekolah-sekolah
terdekat.

Primagama Vila Nusa Indah mulai dipercaya oleh sekolah-sekolah


terdekat dimulai dari tahun 2012 untuk bekerjasama dalam mengadakan try
out maupun PM (bimbingan belajar) bagi para peserta didik yang sedang
menduduki kelas akhir di sekolah. Pada saat itu sekolah yang melakukan
kerjasama dengan Primagama Vila nusa Indah adalah sekolah SMP Harapan
Bunda.

Primagama juga selalu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana


belajar, sarana evaluasi belajar, serta kemampuan Instruktur Smart, agar
layanannya selalu dapat menyesuaikan dengan kurikulum terbaru yang
ditetapkan pemerintah. Di Primagama dijamin tidak ada pembocoran-
pembocoran soal, karena proses pembelajarannya memang terstruktur, jelas,
65

terarah, efektif dan efisien yang meliputi seluruh aspek pembelajaran secara
komprehensif.

Pada awal Primagama Vila Nusa Indah mulai masa operasionalnya,


banyak sekali antusias masyarakat yang mendaftarkan peserta didiknya
untuk mengikuti bimbingan belajar di Primagama tersebut. Primagama pun
mencapai jumlah siswa lebih dari target yang telah disesuaikan. Namun
seiring berjalannya waktu, muncullah lembaga bimbingan belajar lain yang
berdiri di daerah sekitar Primagama. Dan terlebih pula terdapat lembaga
bimbingan belajar ternama yang berdiri dengan jarak yang tidak jauh dari
Primagama. Hal tersebut yang membuat Primagama mengalami penurunan
siswa hingga sekarang jumlah siswa yang tersedia tidak mencukupi jumlah
target yang telah ditetapkan oleh Primagama Vila Nusa Indah.

2. Struktur Organisasi Primagama Vila Nusa Indah

Struktur organisasi Lembaga Bimbingan Belajar secara umum terdiri


dari Kepala Cabang dan staf-staf lain yang mengikutinya. Struktur organisasi
pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama terdiri dari 4 Kepala yaitu
Manager Cabang, Kepala bagian akademik dan marketing, Kepala bagian
keuangan, dan Office boy. Dari bagian-bagian tersebut memiliki peran
masing-masing dalam menjalankan tugas, namun, bagian-bagian tersebut
saling bekerjasama dalam membangun Lembaga Bimbingan Belajar yang
unggul sesuai dengan tujuan lembaga, maka dari itu struktur organisasi yang
terdapat pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa
Indah Bogor digambarkan pada gambar 4.1 di bawah ini.1

1
Ibid
66

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Primagama Vila Nusa Indah

1
Manager Cabang

Font Office + Akademik +


Keuangan Marketing

Office 1Boy

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Deskripsi Analisis dan Interpretasi Data

Banyak strategi pemasaran yang dapat dilakukan pihak lembaga


sebagaimana yang telah dipaparkan pada kajian teoritik. Dan salah satunya
adalah penerapan marketing mix yang meliputi 5P (product, price, place,
promotion, people). Terlihat dari hasil wawancara bahwa Primagama Vila
Nusa Indah telah melakukan strategi pemasaran yang terdapat di beberapa
sektor utama yang dimiliki sekolah, namun masih terdapat beberapa
kekurangan di dalamnya.
Berikut pemaparan strategi pemasaran Primagama Vila Nusa Indah
yang akan dideskripsikan, dianalisis dan diinterpretasikan satu-persatu dan
disusun perumusan strategi baru sebagai berikut.
67

a. Merencanakan Produk yang Sesuai dengan Kebutuhan


Konsumen (Product)

Primagama Vila Nusa Indah memiliki program pendidikan


yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, meskipun terdapat
banyak program-program yang disediakan oleh Primagama pusat,
namun tidak semua Cabang Primagama menjalankan program yang
disediakan oleh Primagama pusat termasuk Primagama Vila Nusa
Indah. Hal ini dilihat dari banyak atau sedikitnya peminat dari para
siswa dalam mengambil program yang disediakan tersebut. Sebelum
menyediakan program di Primagama, terlebih dahulu pihak
Primagama Vila Nusa Indah mengadakan survey ke wilayah sekitar
Vila Nusa Indah untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan siswa
akan bimbingan belajar. Dari hasil survey tersebut maka diambil
kesimpulan bersama-sama program apa saja yang sesuai dengan
kebutuhan siswa, maka program tersebut yang akan diadakan di
Primagama cabang Vila Nusa Indah. Adapun program-program
tersebut adalah:2

1) Program Reguler

Program reguler ini merupakan program bimbingan belajar


yang ditujukan untuk siswa kelas 3, 4, 5, 6 SD, kelas 7, 8, 9 SMP,
dan kelas 10, 11, 12 SMA. Lama dari program ini adalah 1 tahun
dan terdapat dua kali pertemuan dengan Tentor di kelas.3 Tujuan
utama Primagama membuat program ini adalah untuk membantu
siswa dalam meraih prestasi yang gemilang. Hal ini sesuai dengan
semboyan Primagama yakni “Terdepan dalam prestasi”. Banyak
alasan siswa memilih bimbingan belajar di Primagama salah

2
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana
Siningsih pada tanggal 13 April 2015
3
Dokumen Daftar biaya dan program Primagama Vila Nusa Indah
68

satunya adalah karena Primagama memiliki banyak trik dalam


mengerjakan soal dan memiliki banyak pelayanan yang
disediakan untuk belajar siswa.

2) Program Excellent

Program excellent ini ditujukan untuk siswa kelas 6 SD dan


siswa kelas 9 SMP. Lama dari program ini adalah 1 tahun dan
terdapat tiga kali pertemuan dengan tentor di kelas selama 90
menit per satu pertemuan.4 Program ini diadakan untuk
membantu siswa agar dapat menyelesaikan soal-soal tes menuju
sekolah favorit.

3) Program UKK/UAS

Program ini ditujukan untuk siswa kelas 3-5 SD, 7-8 SMP,
dan 10-11 SMA. Program ini dilaksanakan satu minggu sebelum
UKK dilaksanakan di sekolah dan terdapat pertemuan dengan
Tentor setiap hari dalam satu minggu. Durasi dalam kegiatan ini
selama 90 menit per pertemuan. Tujuan diadakannya program
UKK ini adalah untuk mempersiapkan siswa mengikuti ujian
kenaikan kelas agar mendapatkan nilai yang bagus dan
mendapatkan prestasi di sekolah.5

4) Program UN

Program UN ditujukan untuk siswa kelas akhir, program ini


dilaksanakan setiap hari sebelum menjelang UN selama 90 menit
dalam satu pertemuan. Tujuan diadakannya program ini untuk
membantu siswa memecahkan soal UN dan mempersiapkan

4
Dokumen Daftar biaya dan program Primagama Vila Nusa Indah
5
Dokumen daftar biaya dan program bulan Desember Primagama dengan diperjelas oleh
Asri Suminar Bagian Akademik Primagama Vila Nusa Indah pada tanggal 19 Maret 2015
69

mental mereka sebelum mengikuti UN. Di dalam program ini


disediakan berbagai macam soal-soal yang setara dengan UN dan
diberikan trik cepat dalam mengerjakan soal serta dilengkapi
dengan try out UN.6

5) Alumni SBMPTN

Alumni SBMPTN merupakan program persiapan tes


SBMPTN bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang
Perguruan Tinggi Negeri. Akan tetapi di Primagama Vila Nusa
Indah jarang sekali mengadakan program ini dikarenakan
sedikitnya peminat dari kalangan siswa. Adapun siswa yang
mendaftar program ini tidak semuanya dalam satu jurusan.
Seperti IPA, IPS atau IPC. Program SBMPTN akan dibuka jika
dalam satu kelas memuat 5 orang siswa dalam satu jurusan.
Misalnya, 1 kelas memuat 5 siswa jurusan IPA, 1 kelas memuat
lima siswa jurusan IPS, dan 1 kelas memuat 5 siswa jurusan IPC.7

6) Program Problem Solving

Program problem solving merupakan program yang


implementasinya untuk membantu siswa dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya, baik berupa kesulitan belajar dan atau
pekerjaan rumah (PR), pengulangan materi bahasan sekolah yang
masih belum sepenuhnya dipahami, masalah-masalah pendidikan
pada skala umum atau khusus maupun masalah-masalah pribadi.

Rincian dari Program bimbingan belajar tersebut dapat dilihat


pada lampiran 1. Selain produk/program yang bervariasi,

6
Hasil Wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana
Siningsih pada tanggal 19 Maret 2015
7
Hasil Wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana
Siningsih pada tanggal 12 Maret 2015
70

Primagama Vila Nusa Indah pula menyediakan metode bimbingan


terbaru dan unggul serta fasilitas-fasilitas yang lengkap untuk
menunjang prestasi belajar siswa. Langkah-langkah inovatif terus
dilakukan untuk melengkapi langkah-langkah inovasi sebelumnya.
Adapun inovasi-inovasi yang dicetuskan oleh Primagama dan yang
telah diterapkan oleh Primagama Vila Nusa Indah adalah sebagai
berikut:8

a) Tes potensi dan bakat anak dengan finger print (lewat DMI
Primagama) yang bisa diperoleh secara gratis.
b) Konsep R.E.C (remedial, enrichement, dan consulting).
c) Model-model pembelajaran dengan pendekatan logika seperti
fisitaru (fisika tanpa rumus), matematika gasing (gampang
asik dan menyenangkan) dan sebagainya.
d) Konsultasi belajar siswa (Consys) untuk membantu setiap
kesulitan belajar siswa dan konsultasi pemilihan sekolah
lanjutan.
e) Panduan modul belajar lengkap dan sistematis dengan
berdasar pada GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran).
f) Diadakannya evaluasi belajar siswa secara rutin.
g) Metode Smart Solution dalam pemahaman materi pelajaran
dilengkapi dengan kiat-kiat penyelesaian soal secara efektif.
Smart Solution memiliki kepanjangan sebagai berikut :

(S) SIMPLE : Membuat belajar & penyelesaian soal-soal yang


dirasa sulit menjadi mudah diselesaikan.
(M) MIND : Menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan
rumus-rumus yang mudah diingat.

8
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih
pada tanggal 13 April 2015
71

(A) APPLICABLE : Dapat dengan mudah menerapkan rumus-rumus


tersebut dalam penyelesaian soal.
(R) RATIONAL : Penyelesaian soal-soal dengan masuk akal dan tetap
sesuai dengan konsep dasar.
(T) TRICK : Cara penyelesaian yang cepat dan mudah sekaligus
cerdas.
Dengan adanya program-program yang tersedia tersebut dapat
memberikan nilai tambah bagi Primagama Vila Nusa Indah sebagai salah satu
strategi unggulan yang dapat dilakukan oleh lembaga sekolah dalam
memasarkan produknya. Namun terdapat pula kelemahan dari program ini
jika lembaga tidak bisa mengelolanya dengan baik dan selebihnya akan
disimpulkan dalam analisis SWOT sebagai berikut.
Tabel 4.1
Analisis SWOT Aspek Produk

Strength  Adanya diferensiasi program yang


(Kekuatan) menjadi kekuatan dari lembaga sebagai
keunggulan dan pembeda dari lembaga
bimbel lainnya.
 Memberikan layanan-layanan tambahan
bagi siswa seperti konseling (Konsis) di
luar jam bimbingan bagi siswa yang
Internal

mendapatkan kesulitan dalam


penyelesaian soal. Layanan tersebut
dapat dijadikan sebuah ciri khas dari
Primagama dalam memberikan
pelayanan khusus kepada siswa.
 Primagama menyesuaikan kebutuhan
siswa di dalam pembelajaran dengan
kurikulum yang berlaku, Primagama
Nusa Indah termasuk bimbingan belajar
72

yang selalu update dalam mengikuti


kurikulum yang selalu berubah-ubah.
Seperti yang terjadi pada kurikulum
2013, Primagama dengan cepat
membuat modul bahan ajar siswa sesuai
dengan bahan ajar yang diterapkan di
kurikulum 2013. Primagama mengikuti
buku tematik seperti yang dikeluarkan
oleh pemerintah untuk bekal siswa
dalam belajar di Primagama dan di
sekolah.

Weakness  Terdapat beberapa program yang


(Kelemahan) disediakan dari Primagama pusat namun
tidak dilaksanakan oleh Primagama Vila
Nusa Indah setiap tahun ajaran seperti
yang terjadi pada Program Alumni
SBMPTN.

Opportunities  Program unggulan atau diferensiasi


(Peluang) program ini dapat dijadikan peluang
bagi lembaga jika dilakukan
pengelolaan dengan baik. Jika program
tersebut baik di hati siswa dan
Eksternal

masyarakat, maka akan semakin banyak


minat orang tua siswa untuk
memasukkan anak mereka ke
Primagama.
 Mulai banyak orang tua murid yang
menginginkan program-program
tambahan dari lembaga Bimbel sebagai
73

pelengkap siswa dalam menerima


pembelajaran di luar sekolah.
 Beberapa sekolah memiliki kepercayaan
terhadap Primagama untuk mengajak
bekerja sama dalam mengadakan Try
Out dan bimbingan belajar/PM kepada
siswa kelas akhir. Kegiatan tersebut
merupakan peluang besar bagi
Primagama Vila Nusa Indah dalam
menawarkan program-programnya
kepada para siswa dari sekolah-sekolah
yang mengajak kerjasama. Dari kegiatan
tersebut dapat dimanfaatkan Primagama
sebagai ajang promosi kepada para
siswa.

Threats  Semakin banyaknya lembaga bimbel


(Ancaman) yang berdiri di daerah sekitar Vila Nusa
Indah merupakan ancaman bagi
Primagama Vila Nusa Indah terutama
dari segi program-program yang
ditawarkan rata-rata memiliki kesamaan
dengan Primagama Vila Nusa Indah.
 Terdapat beberapa program dari
Primagama yang ditiru oleh lembaga
bimbingan belajar lain. Hal tersebut
merupakan suatu ancaman bagi
Primagama Vila Nusa Indah dalam
mengembangkan dan menjalankan
program bimbingan belajar yang telah
74

disusun dan yang ditawarkan oleh


Primagama Vila Nusa Indah.

Dari program unggulan yang dimiliki Primagama Vila Nusa


Indah tersebut mampu memberikan kontribusi dalam strategi
pemasaran di lembaga bimbingan belajar. Pada dasarnya diferensiasi
produk (program tambahan) yang dimiliki oleh Primagama Vila Nusa
Indah sudah cukup baik dan terlaksana setiap tahun maupun setiap
harinya. Ditambah dengan kesiapan para Tentor (Instruktur Smart)
yang selalu bersedia untuk mendampingi siswa-siswinya dalam
melaksanakan kegiatan dari program tersebut.

b. Menentukan Harga/Biaya (Price)

Dengan kualitas yang terbukti dengan tingkat prosentase prestasi


siswa yang tinggi, bimbingan belajar Primagama juga dikenal
memiliki biaya yang relatif lebih mahal dibanding bimbingan
belajar lainya. Biaya les di tiap cabang Primagama biasanya berbeda-
beda. Hal tersebut dilihat dari latar belakang wilayah dari cabang itu
sendiri. Tidak semua wilayah termasuk dalam ranah ekonomi
menengah ke atas, ada pula yang berada dalam ranah ekonomi
menengah ke bawah. Primagama menyesuaikan harga yang dimilikinya
dengan mengidentifikasi perkonomian dari masyarakat pada wilayah
tertentu.9

Dalam pemberian harga kepada para konsumen, Primagama Vila


Nusa Indah tidak memberikan harga dengan Cuma-cuma. Akan tetapi

9
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih
pada tanggal 19 Maret 2015
75

dibutuhkan banyak pertimbangan dan melihat kondisi dari wilayah


sekitar Primagama. Adapun pertimbangan tersebut dilihat dari:10

1) Pembayaran pengajar
2) Pembayaran listrik, air, gedung dalam satu bulan
3) Pemberian fee kepada para karyawan per bulan
4) Biaya tambahan pelajaran
5) Layanan DMI (Tes bakat siswa melalui sidik jari)
6) Marketing (brosur, spanduk, dll.)
7) Pemberian buku modul (SMART) dari Primagama kepada
siswa
8) Jaminan kesehatan bagi siswa

Produk utama lembaga Bimbel yang memberikan pendapatan


adalah jasa bimbingan belajar bagi siswa tingkat SD, SMP dan SMA.
Produk lain adalah buku-buku pelajaran dan soal-soal latihan yang
dijual untuk siswa peserta bimbingan belajar dan siswa lainnya, namun
tidak semua lembaga Bimbel mampu membuat buku-buku dan soal-
soal latihan untuk dijual.11
Dalam membuat ketentuan biaya bagi para siswa, bagian
keuangan membuat daftar biaya sesuai dengan lamanya siswa
mengikuti bimbingan belajar. Biaya tersebut sebenarnya berlaku
selama 1 tahun, akan tetapi, Primagama pula membuat daftar biaya
setiap bulan bagi siswa yang mendaftar pada bulan tertentu. Dengan
biaya pendaftaran tetap bagi siswa kelas akhir (6SD, 3SMP, 3SMA)
sebesar Rp. 275.000,- dan biaya pendaftaran bagi siswa kelas awal (3-
5SD, 1-2SMP, 1-2SMA) sebesar Rp. 250.000,-. Primagama pula
memiliki cara yang unik kepada para konsumen dalam aspek

10
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana
Siningsih pada tanggal 13 April 2015
11
Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h.
28
76

pembiayaan. Primagama menggunakan metode pemberian diskon yang


bervariasi kepada siswa yang mendaftar. Berbagai ragam pemberian
diskon tersebut adalah :12

1) Diskon reserfasi bagi pendaftar awal sebesar Rp. 500.000,-


2) Diskon bagi siswa yang mengikuti program berikutnya.
3) Diskon bagi siswa yang mengambil lebih dari satu program
4) Diskon “kakak adik”, diskon ini berlaku bagi sesama saudara
yang mengambil program di Primagama dalam jangka waktu
bersamaan sebesar Rp. 200.000,-
5) Diberikan gratis biaya pendaftaran bagi siswa yang
mengambil program lebih daru satu tahun.
6) Diskon bagi pendaftar yang membayar tunai sebesar Rp.
250.000,-
7) Diskon bagi siswa yang berprestasi : Diskon rangking 1-3
sebesar Rp. 750.000,-, rangking 4-10 sebesar Rp. 500.000,-,
dan rangking 10 atau lebih sebesar Rp. 250.000,- berlaku bagi
seluruh jenjang (SD, SMP, SMA) yang mendapatkan prestasi
di Sekolah.

Untuk mengikuti bimbingan belajar seorang siswa harus


membayar sejumlah uang sebagai balas jasa atas bimbingan yang
diterimanya, karena lembaga Bimbel bukanlah lembaga pendidikan
yang didirikan oleh pemerintah atau mendapat subsidi dari pemerintah,
tetapi murni atas inisiatif masyarakat yang menginvestasikan uangnya
disektor pendidikan.13 Berikut biaya bagi siswa yang mengikuti
program bimbingan belajar di Primagama.14

12
Hasil Wawancara dengan Dina Rahmawati selaku Bagian Keuangan primagama Vila Nusa
Indah tanggal 19 Maret 2015
13
Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h.
10
14
Dokumen daftar biaya Primagama Vila Nusa Indah per bulan Desember 2015,
didokumentasikan pada tanggal 19 Maret 2015
77

Tabel 4.2
Daftar Harga Bimbingan Primagama Vila Nusa Indah Tahun Ajaran
2014-2015 Berlaku Mulai Bulan Desember
PROGRAM HARGA PERTEMUAN JUMLAH
SISWA
3-4-5 SD Rp. 5.450.000 2X Seminggu Max. 5
6 SD STANDAR Rp. 3.350.000 2X Seminggu Max. 15
6 SD EXCELLENT Rp. 3.650.000 3X Seminggu Max. 15
7-8 SMP Rp 3.350.000 2X Seminggu Max. 15
9 SMP STANDAR Rp. 3.250.000 2X Seminggu Max. 15
9 SMP Rp. 3.650.000 3X seminggu Max. 15
EXCELLENT
10-11 SMA IPA Rp. 3.350.000 2X Seminggu Max. 15
12 SMA IPA/IPS Rp. 3.550.000 3X Seminggu Max. 12

Secara rinci, aspek price pada Primagama Vila Nusa Indah dapat
dianalisis SWOT pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3
Analisis SWOT Aspek Price

Strength  Program pemberian diskon kepada


(Kekuatan) siswa sudah diterapkan oleh
Primagama Vila Nusa Indah sejak
awal Primagama Vila Nusa Indah
Internal

dibuka dan hingga saat ini masih


terdapat diskon yang bervariatif untuk
menjaring siswa.
 Proses pemberian diskon diberlakukan
bagi seluruh siswa yang mendaftar di
78

Primagama Vila Nusa Indah,


pemberian potongan harga yang sangat
menonjol dari lembaga ini terdapat
pada diskon prestasi yang diberikan
kepada siswa yang mendapatkan
prestasi pada kegiatan ujian di sekolah.
Hal ini dapat dijadikan nilai tambah
bagi Primagama Vila Nusa Indah
dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa.
 Primagama memberikan biaya
pendaftaran gratis bagi siswa yang
telah mengikuti program bimbingan
belajar di tahun sebelumnya. Hal
tersebut dapat digunakan sebagai
kekuatan bagi Primagama Vila Nusa
Indah dalam meringankan beban siswa
yang ingin mengambil program
bimbingan belajar pada jenjang
selanjutnya.
Weakness  Kelemahan yang dimiliki oleh
(Kelemahan) Primagama dapat dilihat dari biaya
pendaftaran Primagama yang dianggap
mahal bagi pendaftar baru. Namun,
dari perincian biaya tersebut terdapat
berbagai macam vasilitas yang
diberikan oleh Primagama Vila Nusa
Indah dari segi pelayanan dan
pemberian modul sebagai bahan
belajar siswa. Dari banyaknya
79

pelayanan tersebut membuat


Primagama menjadi lembaga
bimbingan belajar yang dianggap
memiliki biaya mahal.
 Tidak semua siswa mendapatkan
potongan harga (diskon) karena
terdapat syarat tetentu untuk
memperoleh potongan harga tersebut.
Opportunities  Terdapat beberapa peluang yang
(Peluang) didapatkan lembaga diantaranya:
- Paradigma masyarakat yang
semakin memprioritaskan
pendidikan untuk masa depan
anak didiknya.
- Primagama menerapkan sistem
pembayaran bertahap kepada para
Eksternal

pendaftar untuk meringankan


konsumen dalam melaksanakan
transaksi untuk program yang
diambilnya.
Threats  Selalu ada ancaman dari luar yang
(Ancaman) sifatnya teknis dan lembaga
Primagama Vila Nusa Indah selalu siap
untuk menghadapi segala ancaman
tersebut.

c. Melakukan Promosi (Promotion)


Promosi merupakan bagian terpenting dalam pemasaran,
beragam cara dalam memasarkan produk telah dilakukan oleh
Primagama, beragam promosi yang telah dilakukan oleh Promosi
80

Cabang (Internal Outlet Promotion) terkait dengan pemasaran


antara lain:15

1) Promosi secara langsung (dari siswa)


Promosi secara langsung yang dilakukan lembaga ini
adalah dengan cara pendekatan kepada siswa dengan
mengadakan berbagai acara atau kegiatan dan dengan
memberikan fasilitas-fasilitas yang telah disediakan oleh
Primagama. Melalui kegiatan tersebut, secara tidak langsung
siswa akan memamerkan tentang kualitas lembaga dan dapat
disampaikan kepada keluarga, teman sekolah, tetangga
ataupun kerabat lainnya.
Selain itu, Primagama pula selalu menyebarkan surat
edaran kepada orang tua (wali murid) siswa mengenai kegiatan
yang akan dilakukan oleh Primagama dengan para siswa
seperti kegiatan sebelum menjelang UN atau UAS. setelah
dilakukannya UN di sekolah dan program alumni SBMPTN,
Primagama tidak langsung lepas tangan siswa yang telah
mengikuti tes SBMPTN, namun, Primagama tetap melakukan
komunikasi kepada para siswa ataupun orang tua dalam
pemberian informasi mengenai siswa tersebut apakah lulus
atau tidak pada tes SBMPTN dan pada Perguruan Tinggi
Negeri mana sebagai database Primagama dan sebagai ajang
Promosi Primagama melalui prestasi siswa dan banyaknya
siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri.

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh Primagama


adalah menjaring siswa-siswi dari berbagai sekolah dengan
mengadakan Trial Class bagi para siswa selama dua minggu

15
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Cabang Vila Nusa Indah,
Kristiana Siningsih pada tanggal 19 Maret 2015 dan dilanjut pada tanggal 19 Maret 2015
81

untuk menjaring siswa agar mendaftar di Primagama, hal ini


dilakukan setiap pergantian tahun ajaran baru. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk melakukan uji coba kepada para calon
siswa Primagama dengan pemberian materi pembelajaran
secara gratis dan bebas kepada siswa. Secara tidak langsung,
siswa yang mengikuti kegiatan tersebut akan memiliki daya
tarik dan kenyamanan tersendiri dari Primagama melalui
kegiatan belajar mengajar dan trik cara cepat yang dimiliki
oleh Primagama untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan memecahkan soal. Kegiatan tersebut merupakan
salah satu strategi promosi oleh lembaga, dengan demikian
siswa yang tertarik akan mendaftarkan diri untuk mengikuti
program bimbingan belajar di Primagama.

2) Promosi melalui sekolah


Kegiatan lain yang dilakukan oleh Primagama selain
mengadakan Trial Class juga dilakukannya sosialisasi ke
sekolah-sekolah terdekat, sosialisasi tersebut ditujukan kepada
para siswa di sekolah yang dituju dengan mempromosikan
program serta layanan yang telah disediakan oleh Primagama
dengan menunjukkan ciri khas Primagama yang menciptakan
daya tarik tersendiri dari para siswa.
Selain itu, Primagama pula mengadakan Open House di
sekolah-sekolah yang mengadakan kerjasama dengan
Primagama dalam kegiatan try out maupun bimbingan belajar
bagi kelas akhir. Dari kegiatan kerjasama tersebut secara tidak
langsung Primagama membawa nama melakukan kegiatan
promosi kepada para siswa di sekolah tersebut. Sedangkan
kegiatan open house dibuka secara umum bagi siswa, guru,
maupun wali murid yang mengunjungi sekolah tersebut
82

dengan melayani para konsumen tersebut yang bertanya


tentang Primagama Vila Nusa Indah secara bebas.

3) Promosi melalui media cetak (brosur, banner, pamflet,


spanduk, stiker)
Promosi melalui media cetak pun gencar dilakukan oleh
Primagama Vila Nusa Indah. Terbukti dengan dipasangnya
banner, spanduk di depan gedung Primagama Vila Nusa Indah
dan di berbagai tempat sekitar Vila Nusa Indah tentang
promosi lembaga seperti pelaksanaan dibukanya program
bimbingan belajar pada tahun ajara baru, prestasi-prestasi yang
diraih oleh Primagama, prestasi yang diraih oleh siswa, fakta-
fakta Primagama yang meliputi pelayanan seperti tes DMI,
Smart Solution, dan sebagainya.
Media seperti brosur ataupun pamflet biasanya
disebarkan oleh Primagama Vila Nusa Indah pada saat golden
moment (kenaikan kelas, penerimaan rapor siswa, masuknya
siswa pada awal semester) di berbagai sekolah terdekat
Primagama dan disediakan pula di meja administrasi
Primagama yang digunakan sebagai media promosi bagi
konsumen yang datang langsung ke Primagama. Sedangkan
media lain seperti kaos digunakan bagi siswa Primagama
dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti try out, kegiatan
outbond, dan sebagainya. Dengan cara seperti ini pun cukup
efektif dalam menjaring siswa baru.

4) Promosi Melalui Media Online (Website, facebook,


Blackberry Messanger)
Primagama Vila Nusa Indah pula memanfaatkan media
online sebagai wahana promosi, salah satu media yang
digunakan oleh Primagama Vila Nusa Indah adalah facebook
yang berisi fakta-fakta Primagama, lokasi, program pada tahun
83

ajaran baru, prestasi-prestasi yang diraih serta kegiatan yang


dilakukan oleh Primagama cabang dan jadwal bimbingan
belajar serta lowongan untuk menjadi Tentor. Media tersebut
pula dapat digunakan sebagai media komunikasi antar siswa
Primagama dengan Tentor ataupun tenaga pekerja lainnya
seperti staf administrasi dan sebagainya. Media tersebut dapat
diakses dengan mudah oleh semua orang yang membutuhkan
informasi mengenai Primagama Vila Nusa Indah dan dapat
melihat kegiatan-kegiatan terbaru dari Primagama Vila Nusa
Indah dan sebagai media komunikasi para konsumen untuk
menanyakan informasi kepada administrasi Primagama Vila
Nusa Indah.
Selain media facebook, primagama pula memiliki
website yang secara terpusat dari Primagama Pusat. Dari
website tersebut tidak hanya berisi program-program, namun
juga terdapat artikel-artikel yang mendukung tentang kegiatan
Primagama dari seluruh cabang di Indonesia. Website tersebut
juga berisi cabang-cabang Primagama yang berdiri di berbagai
daerah disertai dengan alamat lengkap cabang tersebut.

Primagama pula tidak mau kalah dengan perkembangan


teknologi yang sudah marak, primagama memanfaatkan media
blackberry messanger sebagai wahana pemberian informasi
dan promosi kepada siapapun yang berada dalam grup tersebut
atau contact yang tersedia. Dari ketiga media online tersebut
merupakan pemanfaatan media yang efektif untuk diketahui
oleh berbagai pihak yang membutuhkan informasi Primagama
Vila Nusa Indah.

5) Promosi Melalui Media Televisi/Radio


Promosi melalui media televisi ataupun radio ini berasal
dari Primagama Pusat terkait dengan brand image Lembaga
84

Pendidikan Primagama itu sendiri. Segala usaha promosi telah


dilakukan oleh Primagama dengan memanfaatkan berbagai
media mulai dari media cetak, internet hingga televisi dengan
menggunakan figur tokoh masyarakat Rano Karno, Tantowi
Yahya dan saat ini adalah Nikita Willy sebagai ikon dari
Primagama serta pemberian spanduk dan desain produk
sebagai media promosi kepada seluruh outlet Primagama
termasuk Primagama Vila Nusa Indah.

Secara keseluruhan, promosi yang dilakukan Primagama melalui


kelima cara tersebut sudah cukup efektif dan memberikan dampak yang
positif bagi lembaga. Promosi ini menjadi strategi pemasaran lembaga
yang sangat bagus untuk menghasilkan lembaga yang unggul dan
memiliki label favorit di hati masyarakat sekitar. Dari penjelasan
tersebut akan di tambahkan penjelasan dalam analisis SWOT berikut
ini.

Tabel 4.4
Analisis SWOT Aspek Promotion

Strength  Primagama memiliki beberapa


(Kekuatan) pendekatan promosi yang baik untuk
menjaring siswa baru di setiap tahun
ajaran baru.
 Memanfaatkan berbagai media seperti
Internal

iklan dengan membawa nama besar


Bimbingan belajar yang terkemuka di
seluruh Indonesia. Primagama
menggunakan media periklanan yang
diperankan oleh beberapa artis terkenal
seperti Rano Karno, Nikita Willy dan
Tantowi Yahya yang membat
85

masyarakat/konsumen semakin
percaya dan tertarik untuk
mendaftarkan anak didiknya
mendapatkan bimbingan belajar di
Primagama di masing-masing daerah.
 Primagama memiliki tradisi yang baik
dalam pelaksanaan promosi kepada
masyarakat setempat.
Weakness  Primagama Vila Nusa Indah belum
(Kelemahan) memiliki official website secara
mandiri, namun masih menggunakan
official website Primagama pusat
sebagai media promosi secara tidak
langsung mengenai program-program
yang ditawarkan. Diperlukannya
website cabang sebagai media promosi
karena pada saat ini sudah sangat
berkembang teknologi yang diterapkan
di Indonesia khususnya, dan melihat
keadaan tersebut, banyak sekali
masyarakat memanfaatkan media
internet sebagai wahana pemasangan
iklan atau sebagai media promosi
dengan disertai profil detail dari
organisasi tersebut. Hal ini dapat
memudahkan masyarakat dalam
pencarian informasi mengenai
program, biaya, dan layanan lainnya
yang dimiliki oleh Primagama Vila
Nusa Indah.
86

 Media social network facebook belum


sepenuhnya dapat memberikan
informasi mengenai Primagama Vila
Nusa Indah beserta program-program
dan biaya kepada pencari informasi.
 Kendala Primagama Vila Nusa Indah
pada SDM yang terbatas dalam
melakukan kegiatan promosi.

Opportunities  Perkembangan teknologi yang


(Peluang) semakin maju dapat dimanfaatkan oleh
Primagama Vila Nusa Indah sebagai
media promosi mengenai program-
program yang dimilikinya seperti
pembuatan website organisasi dan lain
sebagainya.
 Banyaknya sekolah-sekolah yang
mempercayai Primagama sebagai
Eksternal

lembaga bimbingan belajar yang


terkemuka dan mampu memberikan
pembelajaran kepada siswa-siswa
membuat beberapa sekolah mengajak
kerjasama dengan Primagama Vila
Nusa Indah dan sekaligus melakukan
promosi kepada para siswa yang
berada di sekolah tersebut dengan cara
membuka stand khusus maupun open
house bagi siapapun yang ingin
menanyakan tentang Primagama Vila
87

Nusa Indah pada sekolah yang


mengajak kerjasama tersebut.
 Banyaknya sekolah yang berdiri di
daerah Vila Nusa Indah dapat
dimanfaatkan oleh Primagama Vila
Nusa Indah dalam melakukan promosi
terkait program yang dimilikinya dan
dengan memanfaatkan golden moment
yakni pada masa penerimaan rapor di
suatu sekolah untuk melakukan
penyebaran brosur kepada wali murid
di sekolah tersebut.
Threats  Salah satu hal yang menjadi ancaman
(Ancaman) bagi Primagama Vila Nusa Indah
dalam aspek promotion adalah terdapat
lembaga bimbingan belajar lain yang
juga melakukan penyebaran brosur ke
sekolah-sekolah terdekat di masa
golden moment tersebut secara
bersamaan dengan Primagama Vila
Nusa Indah. Hal tersebut membuat
banyaknya siswa yang menerima
brosur dari beragam lembaga
bimbingan belajar yang telah memiliki
trik dan kekhasan pada masing-masing
lembaga.

Secara keseluruhan kegiatan promosi oleh Primagama Vila Nusa


Indah sudah cukup baik. Namun, dalam kegiatan promosi melalui
pamflet atau media lain, isi dari promosi tersebut belum mencakup
88

semua program maupun layanan tambahan. Untuk kedepannya, lebih


diperinci layanan tambahan maupun program tambahan yang dimiliki
beserta target pencapaian agar lebih dapat menarik perhatian
masyarakat sekitar atas keunggulan yang dimiliki oleh Primagama Vila
Nusa Indah yang berbeda dengan lembaga bimbingan belajar lainnya.

d. Tempat/Lokasi (Place)

Primagama Vila Nusa Indah bertempatan di Ruko Vila Nusa


Indah, tempat tersebut termasuk strategis karena terletak di daerah yang
diapit oleh beberapa perumahan dan memiliki banyak sekolah. Dari
berbagai perumahan tersebut membuat warga perumahan memilih
bimbingan belajar di Primagama dan lebih mudah dijumpai karena
letaknya tepat di gerbang utama Vila Nusa Indah 2.

Tempat berdirinya gedung Primagama Vila Nusa Indah tergolong


cukup nyaman, hal ini terlihat dari letaknya yang berada di Perumahan
dan jauh dari jalanan raya sehingga tidak ada kebisingan suara
kendaraan dari luar.16 Banyak alasan siswa memilih Primagama sebagai
tempat bimbingan belajar karena lokasinya dekat dengan rumah dan
mudah dijumpai.17

Tabel 4.5
Analisis SWOT Aspek Place

Strength  Primagama memiliki letak yang


(Kekuatan) strategis dan cukup nyaman dan jauh
Internal

dari keramaian, tidak banyak kendaran


yang melintas pada daerah tersebut
karena bertempatan di perumahan-

16
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana
Siningsih pada tanggal 12 Maret 2015.
17
Mahesa, Aliesha, Rafida, Hasil wawancara Siswa bimbingan belajar kelas XII SMA
Primagama Vila Nusa Indah pada tanggal 12 Maret 2015
89

perumahan yang keamanannya pula


cukup terjaga. Hal tersebut dapat
digunakan sebagai kekuatan bagi
Primagama Vila Nusa Indah dari aspek
penempatan.
 Gedung bangunan Primagama Vila
Nusa Indah dikategorikan cukup
nyaman dengan berbagai fasilitas yang
memadai dari segi sarana dan
prasarana yang cukup lengkap guna
menfasilitasi kebutuhan siswa di
lembaga Bimbel.
Weakness  Primagama memanfaatkan ruangan-
(Kelemahan) ruangan yang tersedia untuk kelas
sebagai wahana belajar siswa.
Opportunities  Letak Primagama diapit oleh
(Peluang) perumahan-perumahan besar dapat
dijadikan sebagai peluang dalam
kegiatan pemasaran, letak tersebut pun
tidak jauh dengan jarak sekolah-
sekolah yang berdiri di daerah Vila
Eksternal

Nusa Indah. Letak Primagama Vila


Nusa Indah berada di perbatasan
Bekasi dan Bogor, sehingga
Primagama Vila Nusa Indah memiliki
segmen pasar yang cukup luas dari
daerah Bekasi dan Bogor dan banyak
sekolah yang berdiri di daerah sekitar
Perumahan Vila Nusa Indah.
90

Threats  Seiring berjalannya waktu dan melihat


(Ancaman) kebutuhan masyarakat akan
bimbingan belajar semakin
diprioritaskan, maka banyak pula
Lembaga Bimbingan Belajar lain yang
berdiri di daerah Vila Nusa Indah dari
mulai Lembaga Bimbel yang ternama,
Lembaga Bimbel yang belum ternama,
dan jasa privat dari rumah ke rumah.

e. Menyediakan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kerja (People)

People yang dimaksud adalah para tenaga kerja yang berada di


Primagama Vila Nusa Indah meliputi Tentor, Kepala Pemasaran, Staf
bagian akademik, bagian keuangan, cleaning service, dan sebagainya.

Dalam lembaga bimbingan belajar selain terdapat siswa tentu saja


dilengkapi dengan tenaga pendidik atau yang disebut dengan Tentor
(Instruktur Smart). Penyediaan Tentor oleh Primagama tidak
sembarang Tentor yang hanya mengajar dan tidak menguasai mata
pelajaran. Primagama membutuhkan Tentor (Instruktur Smart) yang
berkualitas dan memiliki penguasaan materi pada mata pelajaran
tertentu dengan menggunakan metode-metode yang menarik untuk
siswa. Adapun proses pemilihan Tentor yang dilakukan oleh
Primagama Cabang Vila Nusa Indah adalah sebagai berikut :18

18
Hasil Wawancara dengan Ananto Pratekno selaku Tentor (Instruktur Smart) Primagama
pada tanggal 19 Maret 2015
91

1) Tes tertulis
2) Wawancara
3) Micro teaching yaitu penilaian mengajar di kelas oleh tentor
senior
4) Magang yaitu dengan melihat tentor senior mengajar di kelas.
5) Dicoba diberi jam mengajar dengan siswa Primagama.
6) Jika nilainya bagus dan para siswa cocok dengan calon Tentor
tersebut, maka selanjutnya mendapatkan surat panggilan dan
diterima menjadi tentor tetap.

Setiap tentor yang mengajar di Primagama dituntut untuk


berkualitas dengan diberikannya pelatihan dalam mengajar di kelas
menggunakan berbagai macam metode yang disediakan oleh
Primagama dan menggunakan buku panduan SMART agar belajar
dapat lebih terfokus serta terstruktur. Para Tentor semakin tidak
mengalami kesulitan dalam mengajar dan tidak ada rasa bingung dalam
pemberian materi karena sudah dilengkapi dengan buku panduan
SMART yang membantu Tentor dan siswa dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Pelatihan bagi Tentor sendiri diadakan
bersama dengan Tentor dari Primagama yang masih satu kabupaten
yaitu Bogor. Pelatihan bagi Tentor tersebut didatangkan Tutoring dari
Primagama Pusat dan diberikan arahan bagaimana konsep dan metode
pengajaran yang baik, bagaimana cara cepat penyelesaian soal, dll.19
Pelatihan tersebut dibagi sesuai dengan bidang studi masing-masing.

Staf administrasi yang terdapat di Lembaga bimbingan belajar


Primagama Vila Nusa Indah terdiri dari staf akademik, bagian
keuangan, dan bagian pemasaran. Para staf tersebut dituntut untuk
bersikap ramah dan friendly kepada siswa. Staf-staf Primagama pula

19
Hasil Wawancara dengan Ananto Pratekno selaku Tentor (Instruktur Smart) Primagama
Vila Nusa Indah pada tanggal 19 Maret 2015
92

mendapatkan pelatihan tersendiri sesuai dengan bidangnya dan


diajarkan pula bagaimana melayani para konsumen.

1) Bagian Akademik
Tugas dari bagian akademik antara lain:20
 Membuat jadwal belajar persemester.
 Membuat jadwal belajar perbulan.
 Menentukan jadwal pertemuan siswa yang ingin
melakukan consys dengan Tentor.
 Mengatur buku pembagian distribusi buku ke siswa.
 Membuat jadwal ujian, Try out, dll.
 Melayani konsumen yang ingin mendaftar.

2) Bagian Keuangan
Tugas dari bagian keuangan antara lain:21
 Mencatat pemasukan dan pengeluaran uang.
 Menyetorkan laporan keuangan per bulan ke Primagama
pusat melalui email.
 Membuat daftar biaya bimbingan belajar siswa per 1
tahun, per semester, dan per bulan.
 Membuat daftar biaya program intensif UN.
 Membuat daftar diskon bagi para siswa yang mendaftar.

20
Hasil Wawancara dengan Asri suminar selaku Staf Bagian Akademik sekaligus Tentor
Primagama Vila Nusa Indah tanggal 19 Maret 2015
21
Hasil Wawancara dengan Dina Rahmawati selaku Staf Bagian Keuangan primagama Vila
Nusa Indah tanggal 19 Maret 2015
93

Tabel 4.6

Analisis SWOT Aspek People

Strength  Terdapat proses seleksi yang ketat


(Kekuatan) terhadap para Tentor sehingga
menghasilkan kualitas yang bagus
bagi output siswa.
 Latar belakang Tentor dari
Universitas-universitas terkemuka
dan terdapat salah satu Tentor yang
juga berprofesi sebagai Dosen.
 Primagama memiliki pegawai yang
selain menjalankan tugas pada
masing-masing bidang juga terdapat
kerjasama yang sangat kuat diantara
Internal

para pegawai.
 Tentor (Instruktur Smart) maupun
pegawai diberikan pelatihan khusus
dalam meningkatkan kualitas pada
masing-masing bidang. Pelatihan ini
dilakukan secara bersamaan dengan
Primagama cabang lain di Kota Bogor
dengan dipimpin oleh Primagama
pusat.

Weakness  Kelemahan yang dimiliki oleh


(Kelemahan) Primagama dalam aspek people
adalah Primagama tidak memiliki
Tentor pengganti lebih banyak untuk
94

mengajar ketika salah satu Tentor


memiliki izin (berhalangan masuk).

Opportunities  Banyaknya lulusan dan mahasiswa


(Peluang) dari Perguruan Tinggi Negeri maupun
swasta yang dapat dijadikan sebagai
Eksternal

Tentor (Instruktur Smart) untuk


mengisi mata pelajaran yang
dibutuhkan oleh Primagama.
Threats  Selalu ada ancaman dari pihak luar
(Ancaman) dan Primagama selalu siap dalam

Setelah dilakukan penyajian data menggunakan analisa SWOT


terhadap aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian, maka dibuatlah
matriks SWOT dan Perumusan Strategi Primagama Vila Nusa Indah untuk
membenahi kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh Primagama Vila
Nusa Indah dengan menyesuaikan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh
Primagama Vila Nusa Indah. Perumusan strategi tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

Tabel 4.7
Matriks SWOT dan Perumusan Strategi Primagama Vila Nusa Indah

FAKTOR
INTERNAL
FAKTOR KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
EKSTERNAL
Strategi SO Strategi WO
PELUANG (O)  Promosi yang gencar  Mengembangkan
dari Primagama Vila kemampuan
95

Nusa Indah untuk karyawan dalam


menarik simpati mengikuti pelatihan
masyarakat. dari Primagama
 Menjaga dan Pusat.
meningkatkan kualitas  Mengembangkan
produk sesuai dengan penyediaan Tentor di
standar kurikulum yang Primagama Vila Nusa
berlaku. Indah sebagai
 Cepat dan tanggap pengganti Tentor
dalam pembuatan yang berhalangan.
modul dan pelatihan  Bekerjasama dengan
bagi I-Smart (Tentor) cabang-cabang di
ketika mengalami Bogor dalam
pergantian kurikulum mendirikan tempat
pendidikan. pelatihan untuk
 Meningkatkan mencetak staff
pelayanan terhadap ahli/Tentor.
pelanggan.
 Bekerjasama dengan
pihak sekolah untuk
mengadakan bimbingan
sesuai jadwal sekolah
atau mengikuti even-
even yang diadakan
oleh sekolah.
 Melakukan kerjasama
dengan sekolah dalam
melaksanakan Try Out
untuk siswa kelas akhir
96

 Mengadakan try out


SBMPTN untuk
menarik siswa
mengikuti program
intensif SBMPTN di
Primagama Vila Nusa
Indah.
 Mengadakan
hypnoteraphy bagi
seluruh siswa SMA
kelas akhir untuk
memotivasi belajar dan
mengubah gaya belajar
siswa.
 Membuat jam belajar
yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
 Mempertahankan
strategi pemberian
diskon bagi siswa
dengan kriteria tertentu
dan menggunakan
sistem cicil kepada para
pendaftar.
 Memanfaatkan
berbagai media
terutama teknologi
yang sudah
berkembang sebagai
ajang promosi kepada
97

masyarakat dan
melakukan promosi
pada momen-momen
penting.

Strategi ST Strategi WT
 Mempertahankan citra  Mengadakan evaluasi
Primagama sebagai mengenai produk
Lembaga Pendidikan yang dihasilkan secara
yang terdepan dalam berkala
prestasi melalui  Menyediakan Tentor
peningkatan kualitas yang unggul dalam
pelayanan dan jurusan IPS dan
produknya. melakukan pelatihan
 Selalu melakukan bagi Tentor agar
inovasi secara berkala menguasai dan
untuk menjaga kualitas memiliki trik-trik
ANCAMAN (T) produk. dalam mengajar
 Melakukan sosialisasi terutama pada Mata
ke siswa jurusan IPS Pelajaran Akuntansi
dan menciptakan trik
belajar menarik
mengenai pelajaran IPS
untuk menarik siswa
dalam mengambil kelas
IPS di Primagama Vila
Nusa Indah.
 Melakukan kerjasama
dengan sekolah saat
pengambilan raport
98

untuk membuka stand


khusus sebagai wahana
promosi Primagama
kepada wali murid
terutama pada tingkat
Sekolah Dasar.

C. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Pelaksanaan Strategi Pemasaran


Primagama Vila Nusa Indah
1. Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Jumlah Siswa

Dari hasil wawancara dan observasi didapatkan hasil mengenai


strategi-strategi yang telah dirancang dan dilakukan oleh Primagama Vila
Nusa Indah dalam segi pemasaran. Adapun strategi pemasaran yang
dilakukan untuk meningkatkan jumlah siswa mencapai target yang telah
ditentukan adalah sebagai berikut:

a. Product
Strategi yang diambil untuk meningkatkan jumlah siswa adalah
dengan :
1) Membuat program-program tambahan yang merupakan
diferensiasi produk seperti diadakannya outbond setiap satu
tahun sekali.
Kegiatan outbond tersebut merupakan program yang dilakukan
di luar lembaga bimbingan belajar antara Tentor Primagama
dengan seluruh siswa Primagama. Kegiatan tersebut untuk
memperakrab dan melatih kerjasama antar tim dengan cara
sehat dan diajarkan pemecahan masalah dari berbagai game
yang diberikan.
Kegiatan tersebut dapat dijadikan nilai tambah Primagama,
karena banyak dari Lembaga Bimbingan Belajar yang berdiri
99

selain Primagama Vila Nusa Indah belum memiliki program


outbond tersebut.
2) Membuat Layanan Problem Solving sebagai diversifikasi
produk.
Pelayanan problem solving (Consys) merupakan pelayanan
tambahan dan diberikan kepada siswa yang membutuhkan
konsultasi kepada para Tentor, pelayanan ini dilaksanakan di
luar jam pelajaran di kelas dan dilakukan secara langsung
dengan Tentor yang dituju oleh siswa tersebut. Dengan
dibentuknya layanan ini diharapkan siswa mampu mampu
menyelesaikan masalah dan meningkatkan prestasi
akademiknya. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk
membantu meringankan siswa dalam penyelesaian masalah baik
dalam segi akademik maupun yang lain.
3) Memberikan modul/bahan ajar kepada siswa maupun Tentor
(Paket Pengayaan SMART).
Paket pengayaan SMART merupakan bahan belajar siswa
dengan Tentor di kelas, melalui modul tersebut dapat
mempermudah Tentor dalam penyampaian pembelajaran dan
mempermudah siswa untuk mendapatkan materi pembelajaran,
dalam modul tersebut terdapat berbagai macam soal-soal yang
akan dibahas bersama-sama sesuai dengan bidang studi.
4) Memberikan layanan tambahan fisitaru dan matematika gasing
dalam kegiatan belajar mengajar.
Fisitaru dan matematika gasing merupakan cara cepat dalam
pengerjaan soal-soal fisika dan matematika yang dimiliki oleh
Primagama dan telah diterapkan oleh Primagama Vila Nusa
Indah. Meode tersebut adalah metode yang paling disukai oleh
siswa karena siswa tidak perlu mengerjakan soal-soal dengan
rumit namun dengan cara cepat yang diajarkan oleh para Tentor
(Instruktur Smart) di Primagama Vila Nusa Indah.
100

b. Price
Penetapan harga yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa
dan berbagai program yang disediakan diharapkan mampu
meningkatkan jumlah siswa seseuai dengan target yang telah
ditetapkan oleh lembaga. Strategi yang dilakukan Primagama untuk
menarik perhatian konsumen dalam segi biaya/harga adalah dengan
dibentuknya pemberian diskon yang variatif kepada pendaftar.
Strategi-strategi yang dilakukan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Memberikan diskon khusus bagi siswa yang mendapatkan
prestasi/rangking 10 besar di masing-masing sekolah.
2) Memberikan diskon bagi siswa yang membayar tunai.
3) Memberikan diskon bagi siswa yang telah melakukan
bocking sebelum program bimbingan belajar dibuka atau
yang sering disebut diskon reservasi.
4) Memberikan diskon bagi siswa yang mengikuti program
bimbingan belajar bersamaan dengan sauranya. Diskon ini
disebut dengan diskon kakak adik.
5) Memberikan kebijakan pembayaran secara angsuran dengan
biaya umum.
6) Memberikan pendaftaran dengan gratis bagi siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar pada jenjang
berikutnya.

c. Location
Primagama Vila Nusa Indah menempati lokasi yang strategis
dan mudah dijangkau dan dekat dengan sekolah-sekolah yang berdiri
di Vila Nusa Indah serta jauh dari kebisingan. Lokasi yang mudah
dijangkau tersebut merupakan faktor yang penting dalam menarik
siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar.
Pembuatan fasilitas ruangan belajar yang cukup nyaman
dengan dilengkapi AC agar dalam kegiatan belajar mengajar tidak
101

merasakan panas maupun rasa pengap, Primagama pula melakukan


perawatan dari setiap ruangan-ruangan yang tersedia dengan
menjaga kebersihan lingkungan agar jauh dari penyakit.

d. Promotion
Melakukan berbagai macam promosi dari berbagai media yang
diharapkan mampu meningkatkan jumlah siswa sesuai target dengan
cara sebagai berikut:
1) Melakukan kerjasama dengan sekolah dalam rangka
menggelar acara try out UN maupun US
2) Menyebar brosur ke sekolah-sekolah saat golden moment
3) Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah
4) Mengadakan trial class di Primagama dengan diharapkan
siswa tersebut tertarik untuk mendaftarkan diri ke
Primagama Vila Nusa Indah
5) Mengadakan open house bagi siapapun yang ingin
menanyakan tentang Primagama Vila Nusa Indah
6) Mengupload foto kegiatan dan brosur melalui media
facebook

e. People
Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari lembaga
bimbingan belajar Primagama Cabang Vila nusa Indah dalam rangka
memberikan kepuasan terhadap para siswa dan calon siswa sebagai
berikut:
1) Memberikan pelatihan kepada para karyawan untuk selalu
memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa dan dituntut
untuk selalu bersikap ramah dan friendly kepada para siswa.
Setiap karyawan pula dilatih untuk memiliki kepribadian yang
baik seperti disiplin, jujur, proaktif dan memiliki rasa
kebersamaan antar karyawan dalam menjalankan tugas yang
diembankan. Karyawan yang baru diberikan bimbingan oleh
102

manager dan dibantu oleh karyawan lama dalam pengerjaan


tugas beserta cara-caranya agar karyawan mampu melayani
calon siswa dengan baik dalam hal pemberian informasi
mengenai program, biaya, dan sebagainya.
2) Begitu juga dengan Instruktur SMART yang diberikan
pelatihan berupa penyampaian metode pembelajaran yang
cukup menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa-
siswinya dengan pemberian rumus cepat dan sebagainya. Dari
pelatihan tersebut Tentor (Intruktur SMART) harus mampu
menguasai materi yang disa mpaikan di dalam kegiatan belajar
mengajar.

2. Deskripsi Implementasi Strategi Pemasaran Primagama Cabang


Vila Nusa Indah

Dari hasil implementasi strategi pemasaran oleh lembaga,


diperoleh data hingga bulan Maret 2015 terdapat informasi bahwa
belum ada kenaikan jumlah siswa untuk mencapai target yang telah
ditentukan hingga menjelang Ujian Nasional. Untuk meningkatkan
jumlah siswa tersebut, lembaga memanfaatkan kegiatan try out yang
dilaksanakan dengan SMP Islam Al Fajar pada tanggal 15 Februari
2015 dan try out khusus siswa kelas akhir jenjang SD/MI di SMP
Permata Sakti pada tanggal 5 April 2015 dengan harapan adanya siswa
yang akan mendaftarkan sebagai peserta bimbingan belajar di lembaga
tersebut.

Jumlah siswa yang mengikuti bimbingan belajar dapat dilihat


pada lampiran 2. Jumlah siswa pada jenjang SMP memiliki range
tertinggi dibandingkan dengan SD dan SMA. Dibandingkan dengan SD
pula, jumlah siswa pada jenjang SMA memiliki tingkat yang sedikit.
Setelah dianalisis dari hasil wawancara dan study dokumentasi,
lembaga ini memang lebih sering melakukan program try out dengan
103

sekolah-sekolah pada jenjang SMP dibandingkan dengan jenjang SMA.


Hal tersebut yang membuat sedikitnya peserta dari jenjang SMA untuk
mengikuti program bimbingan belajar di lembaga tersebut.

Dari hasil wawancara dan data dokumen diperoleh bahwa


kekurangan siswa tersebut terjadi karena peminat dari siswa SMA pada
jurusan IPS sangatlah sedikit, jumlah siswa SMA dengan jurusan IPS
di lembaga ini hanya terdapat satu siswa yang menduduki kelas 3.
Selain itu terjadi pula pada kelas 3 dan 4 SD yang sangatlah sedikit
peminat untuk mengikuti program bimbingan belajar. Hal tersebut
dimungkinkan karena mata pelajaran kelas 3 dan 4 SMA masih
tergolong mudah untuk diajarkan oleh para orang tua kepada anaknya
dan pada jenjang kelas 3 SMA jurusan IPS dimungkinkan karena
jurusan IPS merupakan ilmu sosial yang mampu dinalar tanpa
menggunakan rumus seperti fisika dan kimia. Berdasarkan hasil
wawancara pula dikatakan bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan
jarang sekali sekolah SMA swasta yang membuka jurusan IPS. Adapun
yang memiliki jurusan IPS hanya pada sekolah-sekolah negeri. Namun,
letak sekolah tersebut tidaklah dekat dengan Primagama Vila Nusa
Indah. hal tersebutlah yang membuat lembaga memiliki kekurangan
siswa di jurusan IPS.

Dalam pembuatan produk, tidak semua program yang telah dibuat


dapat terlaksana susuai dengan harapan dari Primagama Vila Nusa
Indah. Program Alumni SBMPTN yang merupakan program untuk
siswa SMA dalam melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi
tidak terlaksana setiap tahun dan dapat dikatakan hampir tidak pernah
dilaksanakan. Hal tersebut terjadi karena sedikitnya peminat dari
peserta didik untuk mengikuti bimbingan intensif SBMPTN tersebut.
Melihat terdapat tiga jalur yang akan diikuti yaitu jalur IPA, IPS, dan
IPC dan dari tiap siswa mengikuti jalur yang berbeda namun jumlahnya
masih sangat sedikit dan tidak memenuhi jumlah maksimal yang
104

ditentukan oleh Primagama Vila Nusa Indah. Dari kendala tersebut,


akhirnya program Alumni SBMPTN tidak diadakan setiap menjelang
tahun ajaran baru.

Disamping tidak terpenuhinya jumlah siswa sesuai dengan target


yang ditentukan, hal ini juga disebabkan karena munculnya lembaga
bimbingan belajar baru dan memiliki jarak yang dekat dengan
Primagama serta banyaknya program belajar privat dari rumah ke
rumah di daerah sekitar Vila Nusa Indah 2. Terdapat anggapan bahwa
belajar privat mampu membuat siswa lebih terfokus dibandingkan
dengan bimbingan belajar. Karena privat hanya terdapat satu guru dan
satu siswa sedangkan pada bimbingan belajar secara umum terdapat
satu guru dan banyak siswa. Perumahan Vila Nusa Indah merupakan
tempat yang luas karena terdiri dari 3 perumahan. Letak lembaga
bimbingan belajar ini tepat berada di depan gerbang Vila Nusa Indah 2
dan terdapat banyak lembaga bimbingan belajar di di daerah Vila Nusa
Indah yang lebih mendalam lagi. Hal tersebut yang menjadi faktor
sedikitnya siswa yang mengikuti lembaga bimbingan.

Menurut penjelasan dari Kristiana Siningsih Manager Primagama


cabang, biaya yang ditetapkan oleh Primagama tergolong cukup mahal,
namun dari biaya tersebut sudah disesuaikan dengan apa yang diperoleh
siswa dalam mengikuti bimbingan belajar dari fasilitas-fasilitas yang
diberikan. Para siswa SMA yang mengikuti bimbingan belajar di
Primagama pun mengatakan bahwa biaya bimbingan belajar tersebut
sudah cukup sesuai dengan pelayanan yang mereka dapatkan di
bimbingan belajar. Akan tetapi, lembaga melaksanakan strategi yang
telah dibuat dengan memberikan diskon yang bervariasi untuk
meringankan beban siswa dan memberikan sistem bembayaran secara
angsuran.
105

Adapun kendala lain dari pelaksanaan strategi pemasaran adalah


terdapat beberapa lembaga bimbingan belajar yang meniru produk dari
Primagama dan layanan yang disediakan Primagama seperti pada
program Excellent, Primagama dikenal memiliki DMI sebagai alat tes
bakat minat siswa melalui sidik jari. Inovasi tersebut juga ditiru oleh
lembaga bimbingan belajar lain namun menggunakan nama yang
berbeda seperti finger print. Peniruan yang terjadi pun tidak hanya dari
sisi produk ataupun layanan. Akan tetapi banyak pula yang meniru dari
nama Primagama seperti Gama UI, dan lain sebagainya. Dari beberapa
alasan tersebut dapat mengurangi program unggulan yang dimiliki oleh
Primagama sehingga beberapa lebih memilih lembaga bimbingan
belajar lain karena kesamaan program tersebut.

Pada dasarnya, strategi pemasaran yang telah dirancang dan


disusun oleh lembaga memang sudah cukup bagus. Namun, dalam
pelaksanaannya ternyata masih memiliki banyak kendala dari bidang
produk, promosi, biaya, dan tenaga kerja/tenaga pendidiknya. Dalam
kegiatan promosi, Primagama mampu merancang strategi selain dengan
kerjasama dengan sekolah-sekolah, pemanfaatan momen-momen emas
seperti penerimaan rapor di Sekolah pun dilaksanakan oleh lembaga ini.
Namun, dalam pelaksanaan tersebut ternyata terdapat lembaga
bimbingan belajar lain yang juga sedang mempromosikan lembaga
bimbelnya di sekolah tersebut dengan membagi-bagikan brosur kepada
para orang tua.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada bab
sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut:
1. Dari keseluruhan produk yang disediakan oleh Primagama pusat, terdapat
salah satu program yang belum dapat dijalankan di Primagama Vila Nusa
Indah yaitu program Alumni SBMPTN, hal tersebut terjadi karena
kurangnya minat dari siswa kelas 3 SMA dalam mengikuti program
tersebut. Sehingga program tersebut tidak disediakan setiap tahun ajaran.
Namun, dibalik hal tersebut terdapat program-program lain yang
terlaksana yaitu program reguler, program excellent, program UKK/UAS
dan program UN. Program-program tersebut telah berjalan cukup bagus
dilengkapi dengan pelayanan-pelayanan tambahan dari Tentor berupa
metode pembelajaran yang unik dan layanan consys.
2. Membuat strategi pricing dengan menyediakan potongan harga (diskon)
yang bervariatif kepada siswa. Dalam penyusunan biaya bimbingan belajar
telah disesuaikan dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada siswa
dari segi layanan tambahan dan kenyamanan ruangan.
3. Ketersediaan SDM atau tenaga pendidik di lembaga ini masih sangat
dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya tentor pengganti
bagi tentor yang berhalangan mengajar dan belum tersedianya tentor
khusus yang menangani kegiatan consys dengan siswa di luar jam belajar.
4. Lokasi lembaga yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh
masyarakat dengan berada di depan gapura Vila Nusa Indah 2. Tempat
yang dimiliki pun tergolong cukup nyaman sebagai wahana belajar siswa
serta kelengkapan sarana prasarana yang menunjang mampu membantu
berjalannya kegiatan belajar mengajar.

106
107

5. Kegiatan promosi masih belum optimal karena tidak disertai dengan


kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah sebagai ajang promosi terutama
pada jenjang SMA untuk memperkenalkan program Alumni SBMPTN.

Berdasarkan temuan-temuan yang telah dipaparkan di atas dapat


disimpulkan bahwa strategi pemasaran Primagama Vila Nusa Indah sudah
berjalan cukup bagus. Namun, masih terdapat kendala-kendala yang
menghambat berjalannya kegiatan pemasaran dari berbagai sektor sehingga
mengalami ketidaksignifikannya jumlah siswa dengan target pemasaran di
lembaga tersebut.

B. Saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran
yang perlu disampaikan terkait dengan strategi pemasaran lembaga bimbingan
belajar Primagama Vila Nusa Indah sebagai berikut:

1. Bagi lembaga Primagama Vila Nusa Indah perlu meningkatkan kualitas


pemasaran dengan mengacu pada analisis SWOT dengan
mengoptimalkan kekuatan dan peluang dengan mengembangkan
program-program yang tersedia serta mampu meminimalkan kelemahan
dan ancaman dari luar agar kegiatan pemasaran dapat berjalan sesuai
dengan perencanaan.
2. Lembaga perlu mengoptimalkan kegiatan promosi ke sekolah-sekolah
dengan melakukan sosialisasi pengenalan program maupun metode
pembelajaran yang dimiliki dan mengadakan kegiatan try out SBMPTN
untuk menarik minat siswa dalam mengikuti program Alumni SBMPTN.
3. Pihak Primagama pusat hendaknya melakukan perekrutan tenaga kerja
maupun tenaga pendidik secara terpusat untuk diperkerjakan di
Primagama cabang terdekat dengan menyusun kriteria atau standar
ketercapaian sesuai dengan bidang study agar tentor yang disediakan
cukup berkualitas dengan penguasaan materi pembelajaran.
108

4. Primagama pula perlu melakukan pelatihan secara intens selain dari segi
pelatihan metode pembelajaran, penambahan ilmu psikologi pula
diperlukan bagi para tentor agar mampu memahami karakter para siswa
terutama saat pelayanan consys.
5. Diperlukannya pembuatan website pribadi oleh Primagama Vila Nusa
Indah agar masyarakat dapat mengakses informasi mengenai kegiatan
maupun program dari lembaga. Karena website primagama pusat tidak
menyediakan informasi tentang Primagama-primagama cabang sehingga
masyarakat hanya mengetahui informasi seputar Primagama secara
umum dan tidak terkhususkan pada Primagama cabang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Aprilisa. Ema. Mengalahkan Lembaga Bimbingan Belajar. Majalah Pendidikan

Online Indonesia. 2012.

Artati. Rosemelia Yeni. Tesis Evaluasi Strategi Pemasaran Lembaga Bimbingan

Belajar Cabang Sutoyo Semarang. 2007. Universitas Diponegoro Semarang

Assauri. Sofjan. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi). cetakan ke-12.

2013. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Boyd. Walker & Larreche. Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Strategis

dengan Orientasi Global). 1997. Jakarta : Erlangga

Bungin. Burhan. Penelitian Kualitatif. 2009. Jakarta: Predana Media Group

Cannon, Perreault & McCarthy. Pemasaran Dasar Pendekatan Global (Basic

Marketing A Global-Management Approach). 2008. Jakarta : Salemba Empat

Chandra. Gregorius. Strategi & Program Pemasaran. 2002. Yogjakarta : ANDI

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. 2008. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

Ginting. Nembah F. Hartimbul. Manajemen Pemasaran. 2011. Bandung : CV

Yrama Widya

Gunawan. Imam. Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik) edisi pertama.

2013. Jakarta: Bumi Aksara

Hidayat. Nanang Choirul. Strategi Memasarkan Produk Jasa. Jurnal Ilmiah

PROGRESSIF. Vol.9. No. 25. 2012


Kotler. Philip & Keller. Kevin Lane. Manajemen Pemasaran. edisi ke-dua belas

jilid 1. 2009. PT MACANAN JAYA CEMERLANG

Kotler. Philip & Keller. Kevin Lane. Manajemen Pemasaran. edisi ke-tiga belas.

jilid 1. 2008. Jakarta: Erlangga

Kotler. Philip & Bloom. Paul N. Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional.

1987. Jakarta: Intermedia

Kurniawan. Fitri Lukiastuti & Hamdani. Muliawan. Manajemen Strategik dalam

Organisasi. 2008. Yogyakarta: Media Pressindo

Lamb. Hair. & McDaniel. Pemasaran. 2001. Jakarta : Salemba Empat

Lubis. Arlina Nurbaity. Strategi Pemasaran dalam Strategi Bisnis. USU Digital

Library. 2014

Lupiyoadi. Rambat & A Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa edisi 2. 2006.

Jakarta : Salemba Empat

Marzuki. Saleh. Pendidikan Nonformal (Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional,

pelatihan, dan Andragogi). 2012. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA

McDonald. Malcolm HB. Rencana Pemasaran. 1991. Jakarta: PT Pustaka Binaman

Pressindo

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank

Indonesia

Purwanto. Bimbingan Belajar. UNIMED Undergraduate.

http://digilib.unimed.ac.id. 2008. diakses pada tanggal 17 Februari 2015

pukul 09.41 WIB


Rangkuti. Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21). 1997. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama

Sabri. Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. 2005. Jakarta : UIN Jakarta Press

Soegoto. Eddy Soeryanto. Enterpreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (Panduan

Bagi Pengusaha, Calon Pengusaha, Mahasiswa, Dan Kalangan Dunia Usaha).

Edisi Revisi. 2010. Cetakan kedua. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

KOMPAS GRAMEDIA

Sugiyono. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D

Suherman. Bimbingan Belajar. file.upi.edu. FIP Jur. Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan. Universitas Pendidikan Indonesia

Steiner. George A. & Miner. John B. Kebijakan dan Strategi Menejemen. 1997.

Jakarta: Erlangga

TIM DOSEN Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Manajemen Pendidikan. 2010. Bandung: ALFABETA

Tim Pengembang Ilmu Pengetahuan. FIP-UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.

Bagian 2 (Ilmu Pendidikan Praktis). PT IMTIMA

Umar. Husein. Desain Penelitian Manajemen Strategik (Cara Mudah Meneliti

Masalah-masalah Manajemen Strategik untuk Skripsi, Tesis, dan Praktik

Bisnis). 2010. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Umar. Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. 2005. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama,


Umar. Husein. Strategic Management in Action. 2008. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Vera. Artikel Pendidikan Non Formal. Edukasi Kompasiana. 2012.

Yazid. Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi) edisi kedua. 2003. Depok :

EKONISIA

Zuriah. Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Teori dan Aplikasi).

2007. Jakarta: Bumi Aksara.

Mendikbud: Tingkatkan Kompetensi untuk Hadapi AFTA 2015. 2014.

http://kemdikbud.go.id. diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 09.52 WIB

Zulfadli. Muhammad. 5 Hal Yang Mesti Dibenahi Menghadapi AFTA 2015. 2014.

Kompasiana. diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 09.52 WIB

Informasi Online, Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Para Ahli, 2014,

dilihatya.com. diakses pada tanggal 12 Mei 2015 pukul 10.48 WIB


Program Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah

Program Target Program Materi Pelajaran Sarana Belajar


Kelas  Sukses Ulangan  Bahasa Indonesia  Penduan Belajar
3-4-5 SD Harian  Matematika  Paket Pengayaan
(Menyesuaikan  Sukses Tes Semester  IPA (Sains) Smart 1&2
Kurikulum)  Peningkatan Prestasi  Bahasa Inggris
Akademik di Sekolah  IPS
 Pend.
Kewarganegaraan
Kelas 6 SD  Sukses Ulangan  Matematika  Penduan Belajar
Harian  IPA (Sains)  Paket Pengayaan
 Sukses Tes Semester  Bahasa Inggris Smart 1&2
 Sukses UN  IPS
 Sukses SPSB Pend.
(diterima di SMP Kewarganegaraan
favorit)

Program Target Program Materi Pelajaran Sarana Belajar


Kelas  Sukses Ulangan  Matematika  Penduan Belajar
7-8 SMP Harian  Bahasa Inggris  Paket Pengayaan
(Menyesuaikan  Sukses Tes Semester  Fisika Smart 1&2
Kurikulum)  Peningkatan Prestasi  Biologi
Akademik di Sekolah  Kimia

Kelas 9 SMP  Sukses Ulangan  Matematika  Penduan Belajar


Harian  Bahasa Indonesia  Paket Pengayaan
 Sukses Tes Semester  Fisika Smart 1&2
 Sukses UN  Biologi  Paket Prediksi
 Sukses SPSB  Kimia Smart
(diterima di SMA  Ekonomi  Paket Prediksi
favorit)  Sejarah UAS & UAN
 Geografi
 Pend.
Kewarganegaraan

Program Target Program Materi Pelajaran Sarana Belajar


Kelas  Sukses Ulangan  Matematika  Penduan Belajar
10 SMA Harian  Bahasa Inggris  Paket Pengayaan
 Sukses Tes Semester  Fisika Smart 1&2
 Peningkatan Prestasi  Biologi
Akademik di Sekolah  Kimia
 Persiapan Penjurusan  Bahasa Indonesia
 Ekonomi
 Sejarah
 Geografi
 Sosiologi
Kelas 11 SMA  Sukses Ulangan  Matematika  Penduan Belajar
IPA Harian  Bahasa Indonesia  Paket Pengayaan
 Sukses Tes Semester  Bahasa Inggris Smart 1&2
 Peningkatan Prestasi  Fisika
Akademik di Sekolah  Biologi
 Kimia
Kelas 11 SMA  Sukses Ulangan  Matematika  Penduan Belajar
IPS Harian  Bahasa Inggris  Paket Pengayaan
 Sukses Tes Semester  Bahasa Indonesia Smart 1&2
 Ekonomi
 Peningkatan Prestasi  Sejarah
Akademik di Sekolah  Geografi
 Sosiologi
Kelas 12 SMA  Sukses Ulangan  Bahasa Indonesia  Penduan Belajar
IPA Harian  Matematika asar  Paket Pengayaan
 Sukses Tes Semester  Matematika IPA Smart 1&2
 Sukses UN  Fisika
 Sukses SBMPTN  Biologi
(diterima di Perguruan  Kimia
Tinggi Negeri)  Bahasa Inggris
 Pend.
Kewarganegaraan
Kelas 12 SMA  Sukses Ulangan  Bahasa Indonesia  Penduan Belajar
IPS Harian  Matematika Dasar  Paket Pengayaan
 Sukses Tes Semester  Bahasa Inggris Smart 1&2
 Sukses UN  Matematika IPS
 Sukses SBMPTN  Pend.
(diterima di Perguruan Kewarganegaraan
Tinggi Negeri)  Sejarah
 Geografi
 Sosiologi
Kelas 10, 11,  Sukses Ulangan  Matematika  Penduan Belajar
12 SMK Harian Teknik/Non  Paket Pengayaan
 Sukses Tes Semester Teknik Smart 1&2
 Sukses UN  Bahasa Indonesia
 Sukses SBMPTN  Bahasa Inggris
(diterima di Perguruan
Tinggi Negeri)
Kelas  Sukses SBMPTN  Sama dengan  Paket Khusus
ALUMNI (diterima di Perguruan kelas 3 SBMPTN
Tinggi Negeri SMA/SMK
Favorit) (IPA/IPS) dan
 Sukses masuk lebih terfokus
Perguruan Tinggi pada persiapan
Swasta Favorit SBMPTN atau
Ujian Masuk
Perguruan Tinggi
Negeri
Data Siswa Primagama Vila Nusa Indah Tahun 2014-2015

Siswa Kelas V SD Tahun Ajaran 2014-2015

1 Agharini Linda Ariyani SDN Jati Asih 8


2 Angelika Rovita SDN Jati asih 3
3 Maudy Rachel Jopyto SDIT Yapidh
4 Douvve Gillbert ST. Markus
5 Nereida Verellia SD Al-Fajar
6 Khairunnisa Sri Banuwati SDN Jati Asih 8

Siswa Kelas IV SD Tahun Ajaran 2014-2015

No. Nama Asal Sekolah


1. Nereida Verelia ZBL. SD al-Fajar
2. Fiola Ananda Fitri SD Hangtuah 7
3. Anita Putri Permatasari SDN Bojong Kulur 2
4. Zenia Anindya Hermawan SD Kalzen
5. Anastasya Mutiara O SDN Bojong Kulur 2
6. Lilis Suryani Nur R. SDN Bojong Kulur 2
7. Laura Angeli V. SD Harapan Bunda
8. Syah Tegar Yusuf SDN Nagrak 01
9. Audrey Firdya Irawan SD An-Nahl
10. Perdana Putra Revanza SD Daar-EL
11. Putu Adisti Cecilia S. SD Harapan Bunda
12. Yehe Zkiel Maxcuell S. SD Harapan Bunda
13. Zahra Daniyannisa SD Permata sakti
14. Ryan adi Nugroho SDIT Al-Barkah
15. Siska Oktapiani SDN Bojong Kulur 2
16. Nayla Nasywa R. SD Daar-EL

Siswa Kelas VII SMP Tahun ajaran 2014-2015

No. Nama Asal Sekolah


1. Anastasia Bella Christopia SMP ST Lusia
2. M. Farid Patria Majid SMP 49 Jakarta Timur
3. Arya Putra Zakaria SMPN 9 Bekasi
4. Ayyub Nadhif A. SMP Al-Fajar
5. Kania Salsabila SMPN 24 Bekasi
6. Agripa Julianus Sitepu SMPN 30 Bekasi
7. Aqila Febrina SMPN 39 Bekasi
8. Andiko Abimanyu SMP Al-Fajar
9. Bella Amelia Putri SMPN 9 Bekasi
10. Reynara adhi Pradana SMP Masrudirini
11. Rio Sebastian SMP Masrudirini
12. Rayhan alamsyah SMP Daarul salam
13. Luthfi Himawan Afari SMP Al-Fajar
14. Vitalis Viant B.W SMP ST Lusia
15. Merry Yustia Karim SMP Al-Fajar
16. Revi Fernanda Aditya SMPN 12 Bekasi
17. Putri Harwa Prameswari SMPN 9 Bekasi
18. Wresniwira Luhur Malinda SMPN 9 Bekasi
19. Satyaki Kusumayudha SMPN 34 Bekasi
20. Asraf Hanafi SMPN 30 Bekasi
21. Christian Goldberg M. SMPN 9 Bekasi
22. Attalarik Posya Wijayakusuma SMPN 39 Bekasi
23. Waluyo Ramadhani SMPN 34 Bekasi
24. Joel FernandaLumingkewas SMPN 30 Bekasi
25. Maulana Hakim Satria SMPN 9 Bekasi
26. Siwi Pratiwi SMPN 9 Bekasi
27. Revanda Azzahra SMPN 9 Bekasi
28. M. Reza Athallah SMP Al-Fajar
29. Jerremy Putra W. SMPN 30 Bekasi
30. Sheila Atindriya Salsabila H. SMP Kaizen
31. Kaleb Bartolomeus Suhertian SMPN 9 Bekasi
32. Karljose Hanugroho T. SMPN 9 Bekasi
33. Sarah Ramoti SMPN 9 Bekasi
34. M. Daffa Prakasa SMP Al-Fajar
35. M. Billya adhi Kusumo SMP Al-Fajar
36. Indah Nur sari Dewi SMP Bhina Pendidikan
37. Natasya Johanna Andini SMPN 12 Bekasi
38. Adryan Alip Naufal SMPN 9 Bekasi
39. Puput Nur Hidayah SMPN 9 Bekasi
40. Hendityo Dwiyoga SMP Ar-Rohman
41. William Joshia M. Nababan SMP Strada
42. Ghina azzahra Salsabila SMP Al-Fajar
43. Kevin Sinar Utama SMP Strada
44. Nadya Ananda Pertiwi SMPN 12 Bekasi
45. Eric Cantona SMPN 9 Bekasi
46. Arin Cantika SMP Kaizen
47. Aisyah Vanya SMPN 9 Bekasi
48. Fathir Reihan Musa SMP Al-Fajar
49. Kharina Dewi Malinda SMP Al-Fajar

Siswa Kelas VIII SMP Tahun ajaran 2014-2015

No. Nama Asal Sekolah


1. Vicky Stiven SMP Bpk Penabur
2. Audrey Trinanda SMP N 30 Bekasi
3. Mirza Haikal Shaqiel SMPN 3 Ciangsi
4. Zitha Ailsa Vasthi a. SMPN 30 Bekasi
5. Bryant Christopher Hihola SMPN 12 Bekasi
6. Rifqi Adliansyah SMPN 3 Bogor
7. Ela Khairunnisa Novitri SMPN 24 Bekasi
8. Ivanka SMP Marsudirini
9. M. Tegar F. Novanto SMPN 30 Bekasi
10. Ferdiansyah adha SMP Al-Azhar
11. Emmanueta Putri D.A. SMP BHK
12. Bagus Putra W. SMPN 30 Bekasi
13. Brigita SMPN 30 Bekasi

Siswa Kelas IX SMP Tahun ajaran 2014-2015

No. Nama Asal sekolah


1. Angelo Geraldo SMP Strada Nawar
2. I Gusti Ayu Dian P. SMPN 34
3. Salma muthmainnah SMPIT Yapidh
4. Zahran Radja H.C SMP Al-Fajar
5. Prisiella E.T. SMP Bpk Penabur
6. Achmad Faishal Hafizidan SMPN 30 Bekasi
7. Dimas Farid Satria N. SMP Al-Fajar
8. Afen Mauldisiwi Agung SMP BO
9. Fachrurozy Junianto Ilham SMPN 3 Bogor
10. Erza Lurien SMP Daarul Salam
11. Ikhlas Soleh Reso SMPN 34 Bekasi
12. Zahrah Salsabila SMPN 9 Bekasi
13. Dimas Prangga Yalansyah SMPIT Yapidh
Siswa Kelas X SMA Tahun ajaran 2014-2015

No. Nama Asal Sekolah


1. Tommy Ricky Schoder P. SMA PAX Patrial
2. M. Al Qaaf SMAN 42 Halim
3. Bunga Nada Azzahra SMAN 5 Bekasi
4. Natasya Leonita SMAN 11 Bekasi
5. Aliffa Novanti SMA Al-Azhar
6. Oktovizurya kurnia SMA Harapan Bunda
7. Novianti Ramadhani SMAN 1 Cileungsi
8. Alifian Noor Bahy SMAN 3 Bekasi
9. Putu Widya Sena SMAN 6 Bekasi
10. Hamdalah Soleh Patria SMAN 6 Bekasi
11. Putri Shafira S. SMAN 5 Bekasi

Siswa Kelas XI SMA Tahun ajaran 2014-2015

No. Nama Asal Sekolah


1. Rifqi Ardiansyah SMAN 5 Bekasi
2. Amelia Sri Rezeky SMAN 2 Gunung Putri
3. Ichsan Devandra H. SMAN 11 Bekasi
4. Yosafat Wicaksana SMA 3 Bekasi
5. Arief Gunawan SMA Sumbangsih
6. Aryani Cindy Jesia SMA BHK
7. William Albertus SMA Ignatius SR
8. Anandito Pratama Putra SMA Harapan Bunda
9. Tika Cahya Rachmawati SMAN 1 Gunung Putri
10. Ghina Kamilia MAN 6 Jakarta Timur

Siswa Kelas XII SMA Tahun ajaran 2014-2015

No. Nama Asal Sekolah


1. Mahesa Parikesit SMAN 2 Gunung Putri
2. Annisa Pinasthika L. MA Nurul Qur'an
3. Sunu Pertiwi SMAN 2 Gunung Putri
4. Rafida Adawiyah SMAN 8 Bekasi
5. Randy Rossali SMA Syarif Hidayatullah
6. Alliesha Kurnia SMAN 6 Bekasi
Kisi-kisi Wawancara

Nomor Jumlah
No Indikator
Butir Soal

1. Program yang ditawarkan 1, 2 2

Penyesuaian produk jasa dengan kebutuhan konsumen


2. 3, 4 2
(siswa)

3. Program tambahan bagi siswa 5 1

4. Penerapan strategi biaya menyeluruh di Primagama 6, 7 2

5. Membuat standar harga yang dipasarkan 8, 9 2

6. Membuat pelayanan administratif menjadi mudah 10 1

7. Mencari konsumen yang dapat ditangani lembaga 11 1

8. Efektifitas strategi biaya menyeluruh 12 1

9. Membuat pelayanan yang menyentuh bagi konsumen 13 1

10 Nama / Image lembaga di mata masyarakat 14 1

11. Membuat sesuatu yang dapat terus diingat konsumen 15, 16 2

12. Teknologi yang diterapkan Primagama 17 1

13. Inovasi-inovasi yang dihadirkan Primagama 18 1

14. Primagama memiliki jaringan yang luas 19 1

15. Pelayanan pembeda yang dimiliki Primagama 20 1

16. Strategi Pemasaran yang dilakukan Primagama 21 1


17. Lokasi yang strategis 22 1

18. Strategi yang diakukan Primagama dalam menghadapi


23 1
persaingan dengan lembaga lain

19. Seleksi yang dilakukan Primagama dalam menjaring


24 1
Tentor

20. Seleksi bagi para siswa yang mendaftar 25 1

21. Pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan pemasaran 26 1

22. Kegiatan yang dilakukan dalam merencanakan pemasaran 27 1


Instrumen Wawancara
(Siswa)
Nama : ......................................

Kelas : ......................................

1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ?


2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ?
3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ?
4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ?
5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ?
6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ?
7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ?
8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ?
9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ?
10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di
Primagama ? Jika iya, jelaskan !
11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ?
12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda
dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan !
13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi)
dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama?
14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai
setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan oleh siswa?
15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam
penyampaian materi?
Instrumen Wawancara
(Tentor Primagama VNI)

Nama : ………………………………………..

Guru bid. Study : ………………………………………..

1. Bagaimana proses perekrutan tentor di Primagama?


2. Apa latar belakang pendidikan anda?
3. Bagaimana proses penyeleksian Tentor di Primagama?
4. Apakah Primagama menentukan lowongan Tentor sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan?
5. Apakah anda mengajar di Lembaga Bimbingan belajar lain?
6. Apakah anda sudah siap mengemban tugas sesuai dengan peraturan yang
ditentukan oleh Primagama?
7. Apakah terdapat pelatihan bagi para tentor dalam hal mengajar di kelas?
8. Dalam penyampaian materi yang anda lakukan, menurut anda sejauh mana
mampu diserap oleh siswa?
9. Apakah anda membuat perencanaan sebelum mengajar di kelas seperti
RPP?
10. Sejauh mana pemanfaatan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh tentor
di Lembaga Primagama sebagai pendukung siswa dalam bimbingan?
11. Strategi apa yang anda terapkan dalam penyampaian materi bimbingan di
Lembaga Primagama Vila Nusa Indah?
12. Perencanaan apa saja yang dilakukan oleh tentor dalam hal penyampaian
materi?
13. Adakah stategi tambahan dari tentor-tentor dalam penyampaian materi pada
siswa bimbingan agar lebih manarik dalam kegiatan bimbingan?
14. Menurut anda, apakah program-program yang disediakan oleh Primagama
sudah sesuai dengan kebutuhan siswa?
Instrumen Wawancara
(Manager Primagama Cabang)

Nama : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Pendidikan : ……………………………………

1. Program apa saja yang disediakan oleh Primagama?


2. Bagaimana strategi pembuatan produk?
3. Apa program unggulan Primagama VNI?
4. Bagaimana strategi mempertahankan program agar tetap unggul?
5. Apakah terdapat kendala dalam pembuatan program-program di
Primagama?
6. Apa saja kendala yang dimiliki oleh Primagama dalam dimensi produk?
7. Apakah terdapat program tambahan bagi para peserta didik?
8. Apakah program yang dibuat oleh Primagama sudah sesuai dengan
kebutuhan siswa?
9. Bagaimana cara memperhitungkan biaya yang tepat untuk lembaga?
10. Bagaimana strategi penetapan harga di Primagama VNI?
11. Siapa saja yang terlibat dalam penetapan harga?
12. Apakah Primagama membuat strategi pemberian diskon bagi para peserta
didik?
13. Apa saja pemberian diskon yang disediakan oleh Primagama?
14. Bagaimana sistem pemberian diskon bagi para pendaftar perdana?
15. Apakah harga yang disediakan sudah sesuai dengan fasilitas yang diberikan
oleh Primagama?
16. Apakah ada kenaikan/penurunan biaya bimbingan belajar di Primagama
tahun 2013/2014 dan 2014/2015?
17. Apakah ada kendala dalam aspek harga?
18. Bagaimana membangun citra lembaga di mata masyarakat?
19. Apa saja teknologi yang sudah diterapkan oleh Primagama?
20. Sudah sejauh mana jaringan yang dimiliki oleh Primagama?
21. Usaha apa saja yang telah dilakukan oleh Primagama dalam aspek promosi?
22. Melalui media apa sajakah promosi yang dilakukan oleh Primagama?
23. Inovasi-inovasi apa saja yang dihadirkan oleh Primagama?
24. Apakah Primgama melakukan promosi ke sekolah-sekolah terdekat?
25. Apakah Primagama mengadakan pelayanan personal (open house) kepada
para konsumen dan kapan biasanya diadakan?
26. Apakah terdapat kurun waktu dari Primagama dalam melakukan promosi?
27. Siapa sajakah yang terlibat dalam kegiatan promosi?
28. Siapa yang paling berperan dalam kegiatan promosi?
29. Apakah ada kendala dalam melakukan promosi?
30. Bagaimana cara perekrutan tenaga pendidik/Tentor di Primagama VNI?
31. Penyediaan tenaga pendidik/tentor di Primagama
32. Bagaimana proses penyeleksian Tentor di Primagama?
33. Apakah Tentor yang tersedia di Primagama VNI sudah sesuai dengan
bidang studi yang diajarkannya?
34. Apakah terdapat syarat tertentu kepada para Tentor?
35. Apakah para Tentor diberikan pelatihan dalam metode pembelajaran di
Primagama?
36. Apakah ada kendala dalam aspek people (tenaga pendidik/tentor)?
37. Apa yang melatarbelakangi berdirinya Primagama di Vila Nusa Indah?
38. Bagaimana menghadapi persaingan dengan Lembaga Bimbingan belajar
lain yang berdiri di Vila Nusa Indah?
39. Menurut anda, apakah letak Lembaga Bimbel Primagama ini sudah cukup
strategis?
40. Apakah terdapat banyak target pemasaran di wilayah ini?
41. Apakah terdapat kendala di penempatan ini?
Instrumen Wawancara
(Bagian Keuangan)

Nama : …………………………………….
Jabatan : …………………………………….

1. Bagaimana metode penentuan harga di Primagama Vila Nusa Indah?


2. Apa sajakah tugas bagian keuangan?
3. Kapan sajakah dibuat daftar biaya bimbingan belajar?
4. Diskon apa saja yang disediakan oleh Primagama dan berapa besarnya?
5. Apakah pegawai Primagama diberikan pelatihan khusus dalam hal
pelayanan dan pembuatan laporan, dsb?
6. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan biaya dari setiap program yang
diadakan oleh Primagama?
7. Bagaimana menghadapi konsumen yang kritis dan memiliki banyak
complain?
8. Kegiatan apa saja yang dilakukan Primagama dalam memasarkan
produknya?
9. Apakah Anda terlibat dalam kegiatan promosi?
10. Menurut anda, apakah estimasi biaya yang anda buat sudah sesuai dengan
pelayanan/fasilitas yang diberikan oleh Primagama?
Instrumen Wawancara
(Bagian Akademik)

Nama : …………………………………….
Jabatan : …………………………………….
1. Apa saja tugas akademik di Primagama?
2. Dalam pembuatan jadwal jam belajar, pertimbangan apa sajakah yang
digunakan?
3. Kapan saja dilakukan pembuatan jadwal belajar baru?
4. Apakah akademik menangani siswa yang sedang consys?
5. Apakah anda terlibat dalam bagian pemasaran?
6. Dalam pembuatan jadwal belajar, siapa saja yang terlibat?
7. Apakah diberikan pelatihan oleh manager atau yang lain?
8. Apakah pegawai dituntut untk bersikap ramah dan friendly kepada siswa?
9. Tugas lain apa yang dikerjakan Akademik?
10. Apa ada kendala dalam pembuatan jadwal? Seperti Tentor yang complain
tentang jadwal jam mengajarnya, dll.
Hasil Wawancara

(Siswa)

Nama : Randy Rossali

Kelas : XII IPA

Asal Sekolah : SMA Syarif Hidayatulah

Hari/Tanggal : 13 April 2015

1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ?


Jawab : Primagama adalah tempat bimbingan belajar sebagai wahana
penambah wawasan belajar.
2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Alasan memilih Primagama karena saya melihat program-program
yang disediakan dan melihat jam belajar Primagama yang sesuai dengan
kebutuhan saya. Tidak ada jam bentrok dengan jadwal sekolah.
3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ?
Jawab: Saya mulai memasuki Primagama di pertengahan semester 2, saya
mengambil paket 1 semester di semester genap.
4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ?
Jawab: Saya mendapatkan info Primagama dari orang tua dan saran dari
keluarga untuk mengikuti bimbingan belajar di Primagama.
5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ?
Jawab: Program yang saya ambil adalah bimbingan belajar kelas XII dan akan
mengikuti intensif SBMPTN.
6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ?
Jawab: Pernah
7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ?
Jawab: Konseling (Konsis), dan Try out
8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ?
Jawab: Belum pernah mengikuti kegiatan lain dari Primagama
9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Harapan saya dari Primagama adalah mendapatkan prestasi yang lebih
baik dan dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di
Primagama ? Jika iya, jelaskan !
Jawab: Saya tidak mendapatkan potongan harga, karena saya mendaftar di
semester genap.
11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ?
Jawab: Menurut saya, pelayanan yang diberikan oleh Primagama sudah cukup
memuaskan. Saya melihat dari banyaknya pelayanan yang diberikan seperti
konsis, dan jam belajar yang sesuai serta terdapat pemberitahuan mengenai
informasi jadwal.
12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda
dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan !
Jawab: Sudah cukup sesuai harga dan fasilitas yang diberikan.
13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi)
dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama?
Jawab: Ada
14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai
setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan oleh siswa?
Jawab: Tentor sudah cukup menguasai materi yang disampaikan. Tetapi, jika
ada soal yang keluar seperti soal UN atau SBMPTN biasanya dibahas bersama-
sama.
15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam
penyampaian materi?
Jawab: Tentor sudah menerapkan metode yang unik dan menggunakan game.
Hasil Wawancara
(Bagian Keuangan)

Nama : Dina Rahmawati


Jabatan : Staf bagian keuangan

1. Bagaimana metode penentuan harga di Primagama Vila Nusa Indah?


Jawab : Primagama menentukan harga dengan mempertimbangakan
banyak hal seperti fee Tutor, fee karyawan, pembayaran listrik, buku
panduan, dan sebagainya.
2. Apa sajakah tugas bagian keuangan?
Jawab: Tugas bagian keuangan adalah mencatat keluar masuknya uang,
melaporkan ke Primagama Pusat, membuat daftar biaya bimbingan belajar
per tahun, per semester, dan per bulan, memberikan diskon bagi siswa.
3. Kapan sajakah dibuat daftar biaya bimbingan belajar?
Jawab: Setiap tahun, setiap pergantian semester awal ke ganjil, dan setiap
bulan.
4. Diskon apa saja yang disediakan oleh Primagama dan berapa besarnya?
Jawab: Terdapat bermacam-macam diskon yang disediakan di Primagama
seperti diskon reserfasi bagi pendaftar awal sebesar Rp. 500.000,-, diskon
bagi siswa yang mengikuti program berikutnya berupa gratis biaya
pendaftaran, diskon bagi siswa yang mengambil lebih dari satu program,
diskon “kakak adik”, diskon ini berlaku bagi sesama saudara yang
mengambil program di Primagama dalam jangka waktu bersamaan sebesar
Rp. 200.000,-, diskon bagi pendaftar yang membayar tunai sebesar Rp.
250.000,-. Kemudian ada juga diskon prestasi itu biasanya sekitar 250.000-
750.000.
5. Apakah pegawai Primagama diberikan pelatihan khusus dalam hal
pelayanan dan pembuatan laporan, dsb?
Jawab: Iya, pelatihan ketika awal diterima di Primagama, diberi arahan
oleh manager dan diajarkan bagaimana mencatat keluar masuknya uang,
tugasnya seperti apa saja. Dan pelatihan lain dari Primagama pusat, itu
biasanya bersamaan dengan primagama cabang lain yang masih satu
wilayah Bogor.
6. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan biaya dari setiap program yang
diadakan oleh Primagama?
Jawab: Yang terlibat tentu saja saya dan manager (Mbak Ning) yang
membantu serta mengarahkan.
7. Bagaimana menghadapi konsumen yang kritis dan memiliki banyak
complain?
Jawab: Untuk pegawai Primagama, kita dituntut untuk selalu bersikap
ramah, friendly. Jadi kita memberikan pelayanan yang terbaik untuk
mereka. Jika ada konsumen yang banyak complain, itu masalah mereka.
Karena kita sudah berusaha memberikan yang terbaik.
8. Kegiatan apa saja yang dilakukan Primagama dalam memasarkan
produknya?
Jawab: Untuk kegiatan banyak, waktu kemarin pas penerimaan rapor dari
semester 1 ke 2. Kami mendatangi sekolah dan membagikan brosur ke para
wali murid. Kegiatan itu di lakukan di depan gerbang sekolah, kita tidak
memasuki sekolah tersebut.
9. Apakah Anda terlibat dalam kegiatan promosi?
Jawab: Iya, saya terlibat dalam kegiatan promosi. Karena di sini semua
pegawai saling membantu dalam kegiatan promosi. Bahkan untuk
administrasi siswa, pelayanan ke konsumen. Kita saling membantu untuk
melayani konsumen. Seperti kegiatan promosi bulan desember kemarin,
saya ikut serta menyebar brosur di sekolah.
10. Menurut anda, apakah estimasi biaya yang anda buat sudah sesuai dengan
pelayanan/fasilitas yang diberikan oleh Primagama?
Jawab: Menurut saya sudah sesuai, karena dalam pembuatan biaya, kita
menyesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitar dan fasilitas apa
saja yang diberikan oleh Primagama. Selain mendapat ilmu, siswa pula
mendapat banyak layanan, mendapatkan buku panduan belajar dan kaos
primagama.
Hasil Wawancara
(Bagian Akademik)

Nama : Asri
Jabatan : Staf Bag. Akademik

1. Apa saja tugas akademik di Primagama?


Jawab: Tugas akademik di Primagama untuk mengatur para siswa, tentor.
Pokonya seluruh kegiatan keakademikan, dan juga mengatur pembagian
distribusi buku modul kepada para siswa.
2. Dalam pembuatan jadwal jam belajar, pertimbangan apa sajakah yang
digunakan?
Jawab: Melihat jam belajar siswa di sekolah dan ketersediaan waktu Tutor
untuk mengajar di Primagama.
3. Kapan saja dilakukan pembuatan jadwal belajar baru?
Jawab: Untuk pembuatan jadwal dilakukan setiap akhir bulan, jadwal ini
selalu berubah setiap bulan. Update setiap bulan karena Tentornya banyak yang
sedang kuliah.
4. Apakah akademik menangani siswa yang ingin konsultasi?
Jawab: Bagian akademik tidak menangani siswa yang ingin konsultasi, tetapi
akademiklah yang menentukan jadwal pertemuan siswa dengan Tentor untuk
melakukan consys.
5. Apakah anda terlibat dalam bagian pemasaran?
Jawab: Dalam pemasaran, semua staf dilibatkan. Terutama dalam promosi.
6. Dalam pembuatan jadwal belajar, siapa saja yang terlibat?
Jawab: Bersama dengan manager, saya mengumpulkan jadwal luangnya para
Tentor, karena Tentor kana da yang masih kuliah, ada yang sudah dosen, ada
juga yang guru. Jadi kita menyesuaikan dengan waktu luang mereka.
7. Apakah diberikan pelatihan oleh manager atau yang lain?
Jawab: Ada, pertama dikenalkan terlebih dahulu secara garis besar
pekerjaanya seperti apa, tau semua pekerjaan, belum berfokus ke bagian
akademiknya. Kemudian berjalannya waktu jadi meruncing-meruncing
keakademikannya.
8. Apakah pegawai dituntut untk bersikap ramah dan friendly kepada siswa?
Jawab: Pegawai dituntut bersahabat dengan siswa, karena jika tidak friendly.
Siapa yang mau mendaftar di sini.
9. Tugas lain apa yang dikerjakan Akademik?
Jawab: Dalam praktek, kita tetap melayani setiap tamu yang datang, menjadi
customer service.
10. Apa ada kendala dalam pembuatan jadwal? Seperti Tentor yang complain
tentang jadwal jam mengajarnya, dll.
Jawab: Sejauh ini kendalanya terjadi ketika Tentor yang berhalangan masuk,
kemudian kita mengadakan perubahan jadwal belajar pada hari itu dengan mata
pelajaran lain. Hal tersebut terjadi secara mendadak, sehingga kami harus
menghubungi Tentor siapa yang siap untuk mengajar pada hari tersebut. Untuk
masalah complain, belum ada. karena dalam pembuatan jadwal jam belajar
kami sudah menyesuaikan dengan jam kosong para Tentor.
Hasil Wawancara

(Siswa)

Nama : Rafida Adawiyah

Kelas : XII IPA

Asal Sekolah : SMAN 8 Bekasi

Hari/Tanggal : 13 April 2015

1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ?


Jawab : Primagama adalah tempat bimbingan belajar bagi para siswa
2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Sebelumnya sudah pernah bimbel di Primagama dan Primagama ini
dekat dari rumah. Alasan lain karena Primagama sudah lama berdirinya.
3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ?
Jawab: 1 tahun ketika kelas 3 SMP dan sekarang baru 1 semester di kelas 3
SMA
4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ?
Jawab: Melalui orang tua
5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ?
Jawab: Program bimbingan belajar
6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ?
Jawab: Pernah, pada program intensif
7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ?
Jawab: Program intensif dan konsis
8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ?
Jawab: Try Out
9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Harapan saya adalah agar menjadi anak yang pintar
10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di
Primagama ? Jika iya, jelaskan !
Jawab: Tidak
11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ?
Jawab: Menurut saya, pelayanan disini sudah cukup bagus.
12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda
dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan !
Jawab: Sudah cukup sesuai biaya dan fasilitasnya. Melengkapi guru yang
mengajar tidak jelas.
13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi)
dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama?
Jawab: Menumbuhkan rasa semangat dan lebih rajin
14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai
setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan oleh siswa?
Jawab: Tentor sudah cukup menguasai materi yang disampaikan.
15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam
penyampaian materi?
Jawab: Tentor sudah menerapkan metode yang unik dan menggunakan game.
Hasil Wawancara

(Siswa)

Nama : Aliesha Kurnia

Kelas : XII IPA

Asal Sekolah : SMAN 6 Bekasi

Hari/Tanggal : 13 April 2015

1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ?


Jawab : Primagama adalah tempat les
2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Karena Primagama lokasinya dekat dengan rumah
3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ?
Jawab: Setengah tahun atau 1 semester (mengambil program 1 tahun)
4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ?
Jawab: Melalui orang tua
5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ?
Jawab: Program bimbingan belajar dengan jadwal 3kali per minggu
6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ?
Jawab: Ya saya mendapatkan program tambahan
7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ?
Jawab: Program konsultasi siswa
8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ?
Jawab: Try Out
9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Harapan saya Primagama bisa membantu saya belajar
10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di
Primagama ? Jika iya, jelaskan !
Jawab: Tidak
11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ?
Jawab: Menurut saya, pelayanan disini sudah cukup baik.
12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda
dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan !
Jawab: Menurut saya sudah sesuai, karena dengan harga yang murah saya
mendapatkan les 3kali dalam seminggu
13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi)
dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama?
Jawab: Sepertinya sudah ada perubahan
14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai
setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan oleh siswa?
Jawab: Menurut saya sudah cukup menguasai.
15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam
penyampaian materi?
Jawab: Iya, banyak metode yang diterapkan oleh Tentor.
Hasil Wawancara

(Siswa)

Nama : Mahesa P.

Kelas : XII IPA

Asal Sekolah : SMAN 2 Gunung Putri

Hari/Tanggal : 13 April 2015

1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ?


Jawab : Primagama adalah tempat bimbingan belajar
2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Karena dekat dari rumah
3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ?
Jawab: 1 tahun 5 bulan (1 tahun di kelas 2 dan lanjut ke kelas 3).
4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ?
Jawab: Melalui orang tua
5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ?
Jawab: Program bimbel reguler
6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ?
Jawab: Pernah
7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ?
Jawab: Pembahasan tugas dan tambahan belajar
8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ?
Jawab: Try Out dan Outbond
9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Tidak ada
10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di
Primagama ? Jika iya, jelaskan !
Jawab: Ya, karena saya membayar saat bulan april dan sedang ada promo.
11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ?
Jawab: Sudah baik
12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda
dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan !
Jawab: Sudah sesuai karena saya puas.
13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi)
dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama?
Jawab: Ya, terdapat perubahan dari prestasi yang menjadi lebih baik.
14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai
setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan oleh siswa?
Jawab: Sudah menguasai
15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam
penyampaian materi?
Jawab: Ya, seperti pemecahan rumus dengan cepat.
Hasil Wawancara
(Tentor)

Nama : Ananto Pratekno,S.Pd

Guru bid. Study : Matematika, Fisika Kelas 10-12 SMA

1. Bagaimana proses perekrutan tentor di Primagama?


Jawab: Banyak cara perekrutan Primagama, melalui brosur ditempel di
mading kampus-kampus. Namun, pada saat itu saya masuk Primagama
karena usulan dari guru saya yang juga mengajar di Primagama.
2. Apa latar belakang pendidikan anda?
Jawab: Sarjana Pendidikan
3. Bagaimana proses penyeleksian Tentor di Primagama?
Jawab: Tes normal wawancara tentang bid. Study, pengalaman
mengajarnya apa, kemudian micro teaching dengan guru Tutor senior di
sini, setelah itu diberi waktu mengajar di kelas 1 sesi nanti melihat respon
anak-anak bagaimana dengan didampingi Tentor senior, kemudian nanti ada
panggilan bahwa saya diterima.
4. Apakah Primagama menentukan lowongan Tentor sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan?
Jawab: Iya, jika tidak sesuai dengan kriteria, maka dalam pelaksanaan tidak
akan berjalan dengan baik.
5. Apakah anda mengajar di Lembaga Bimbingan belajar lain?
Jawab: Iya, tetapi lebih suka mengajar di Primagama, karena Primagama
lebih terstruktur. Jika di bimbel lain terkadang merasa kebingungan mau
mengajar bab apa dan sudah sampai mana. Tetapi, di Primagama sudah ada
modul dan tinggal melanjutkan saja modul bagian apa yang belum dibahas.
6. Apakah anda sudah siap mengemban tugas sesuai dengan peraturan yang
ditentukan oleh Primagama?
Jawab: Siap, peraturan yang ada di kelas itu siswa dan Tentor wajib
mengumpulkan handphone ke dalam keranjang Hp.
7. Apakah terdapat pelatihan bagi para tentor dalam hal mengajar di kelas?
Jawab: Ya ada, dapat Tutoring dari Pusat Primagama pada saat itu di
Primagama Kota Wisata, Disana diberikan arahan konsep dan metode
pengajaran yang baik bagaimana. Dan diajarkan cara cepat penyelesaian
soal bagaimana. Semuanya diajarkan dari Primagama Pusat.
8. Dalam penyampaian materi yang anda lakukan, menurut anda sejauh mana
mampu diserap oleh siswa?
Jawab: Menurut saya, sudah begitu diserap oleh siswa, karena kita juga
terkadang membahas soal-soal secara bersama, tidak hanya dari saya saja.
9. Apakah anda membuat perencanaan sebelum mengajar di kelas seperti
RPP?
Jawab: Untuk perencanaan seperti RPP itu tidak ada, karena Tentor
mengajar sesuai dengan buku SMART yang dipegang siswa. Karena setiap
pertemuan tidak sama Tentornya. Tetapi berbeda-beda. Sehingga kita
mengikuti materi yang ada di buku SMART.
10. Sejauh mana pemanfaatan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh tentor
di Lembaga Primagama sebagai pendukung siswa dalam bimbingan?
Jawab: Kalau pemanfaatan sarana dan prasarana ya saya sudah manfaatkan
semua, jika melihat yang sering saya gunakan untuk mengajar ya modul
Smart, papan tulis, spidol.
11. Strategi apa yang anda terapkan dalam penyampaian materi bimbingan di
Lembaga Primagama Vila Nusa Indah?
Jawab: Strategi yang dilakukan antara lain memberikan game kepada
siswa-siswa dan memberikan metode pembelajaran yang menyenangkan.
12. Perencanaan apa saja yang dilakukan oleh tentor dalam hal penyampaian
materi?
Jawab: Dalam penyampaian materi, Tentor hanya mempersiapkan modul
dari Primagama untuk dibahas bersama-sama.
13. Adakah stategi tambahan dari tentor-tentor dalam penyampaian materi pada
siswa bimbingan agar lebih manarik dalam kegiatan bimbingan?
Jawab: Biasanya ada tambahan game
14. Menurut anda, apakah program-program yang disediakan oleh Primagama
sudah sesuai dengan kebutuhan siswa?
Jawab: Menurut saya sih sudah, karena program yang diadakan Primagama
ini mengikuti mata pelajaran di sekolah yang biasa keluar pada UN.
Hasil Wawancara
(Manager Primagama Cabang)

Nama : Kristiana Siningsih, S.S

Jabatan : Manager Primagama Cabang

1. Program apa saja yang disediakan oleh Primagama?


Jawab: Program reguler untuk kelas 3-6 SD, 1-3 SMP, dan I-3 SMA.
Program excellent untuk siswa kelas 6SD dan 3SMP, intensif UN,
UKK/UAS adalah program untuk siswa kelas akhir, siswa diajakan untuk
menyelesaikan soal-soal persiapan memasuki sekolah faforit selanjutnya.
Alumni SBMPTN ini diajukan untuk alumni SMA yang ingin memasuki
Perguruan Tinggi Negeri. Akan tetapi program ini jarang sekali kami
laksanakan dikarenakan sedikitnya peminat untuk daerah ini, jikapun ada
peserta yang mendaftar, untuk SBMPTN tidak hanya 1 jurusan, namun 3
jurusan ada IPA, IPS dan IPC. Dari perbedaan jurusan tersebut yang
membuat jarangnya diadakan program ini. Karena melihat kuota yang
disediakan semisal 1 kelas 5 orang. Dan ternyata yang mendaftar ada yang
kelas IPA, kelas IPS ataupun IPC dengan kuota yang sangat sedikit kurang
dari 5 orang di tiap kelas. Dari situ kami memilih tidak mengadakan
program tersebut. Problem solving adalah program bagi seluruh siswa
untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa, baik berupa
kesulitan belajar dan atau pekerjaan rumah (PR), pengulangan materi
bahasan sekolah yang masih belum sepenuhnya dipahami
2. Bagaimana strategi pembuatan produk?
Jawab: Dalam pembuatan program yang pertama kita menyesuaikan
dengan kebutuhan siswa di daerah sekitar Vila Nusa Indah, sebelumnya kita
mengadakan survey terlebih dahulu dan melihat banyaknya sekolah-sekolah
yang berdiri di daerah sekitar Vila Nusa Indah, pada awal mula berdirinya
Primagama disini masih belum memiliki banyak pesaing dan termasuk yang
pertama. Seiring berjalannya waktu, muncullah berbagai macam bimbingan
belajar lain yang berdiri di sekitar Primagama.

3. Apa program unggulan Primagama VNI?


Jawab: Untuk masalah unggulan, saya rasa semuanya unggul. Karena kalau
tidak diunggulkan akan sedikit sekali siswa yang mengambil program
bimbingan belajar di sini. Akan tetapi yang sangat kita unggulkan adalah
pelayanan yang diberikan. Pertama Primagama menggunakan konsep REC,
pemberian model pembelajaran seperti Fisitaru, Matematika Gasing,
kemudian consys pemberian konsultasi bagi siswa, dan kita menggunakan
metode SMART Solution untuk pemahaman siswa disertai penyelesaian
soal-soal dengan cepat dan tepat.
4. Bagaimana strategi mempertahankan program agar tetap unggul?
Jawab: Strategi yang kita lakukan untuk mempertahankan program agar
tetap unggul adalah dengan memberikan pelayanan dengan maksimal
kepada siswa,
5. Apakah terdapat kendala dalam pembuatan program-program di
Primagama?
Jawab: dalam pembuatan program, kita tidak ada kendala. Karena semua
program yang disediakan di sini merupakan program dari Primagama pusat,
dan kita hanya pelaksana dengan melihat kondisi di sini. Program apakah
yang cocok untuk diterapkan disini.
6. Apa saja kendala yang dimiliki oleh Primagama dalam dimensi produk?
Jawab: Saya rasa untuk masalah kendala adalah pada pelaksanaannya
seperti Alumni SBMPTN yang membuat jarang dilaksanakan dan
kurangnya minat siswa kelas 3,4 SD.
7. Apakah terdapat program tambahan bagi para peserta didik?
Jawab: Untuk program tambahan biasanya berupa tambahan jam belajar,
kemudian ada consys, try out, dan outbond.
8. Apakah program yang dibuat oleh Primagama sudah sesuai dengan
kebutuhan siswa?
Jawab: Program yang ada disini semuanya sudah sesuai, kita melihat
kebutuhan siswa pada umumnya. Seperti Kurikulum 2013, kita juga
mengadakan program khusus 2013.
9. Bagaimana cara memperhitungkan biaya yang tepat untuk lembaga?
Jawab: Untuk pembuatan biaya, kita mempertimbangkan banyak hal.
Seperti:

 Pembayaran pengajar yang honorer


 Pembayaran listrik, air, gedung dalam satu bulan
 Pemberian fee kepada para karyawan per bulan
 Biaya tambahan pelajaran
 Layanan DMI (Tes bakat siswa melalui sidik jari)
 Marketing (brosur, spanduk, dll.)
 Pemberian buku (SMART) dari Primagama kepada siswa
 Jaminan kesehatan bagi siswa

10. Bagaimana strategi penetapan harga di Primagama VNI?


Jawab: Untuk pembuatan harga, kita melakukan survey terlebih dahulu dan
melihat biaya dari pusat. Kemudian kita ambil jalan tengah menyesuaikan
dengan melihat ekonomi warga sekitar.
11. Siapa saja yang terlibat dalam penetapan harga?
Jawab: Yang terlibat dalam penetapan harga terutama bagian pemasaran,
kepala cabang, dan bagian keuangan.
12. Apakah Primagama membuat strategi pemberian diskon bagi para peserta
didik?
Jawab: Primagama membuat strategi pemberian diskon kepada konsumen
untuk menarik perhatian mereka dan meringankan mereka.
13. Apa saja pemberian diskon yang disediakan oleh Primagama?
Jawab: Pemberian diskon itu sendiri bermacam-macam. Ada diskon untuk
siswa berprestasi, diskon pembayaran tunai, diskon reserfasi dengan
mempertimbangkan ruangan yang tersedia, diskon pembayaran pertama,
diskon kakak adik, dan diskon untuk siswa yang mengambil lebih dari satu
program atau yang melanjutkan ke program selanjutnya.
14. Bagaimana sistem pemberian diskon bagi para pendaftar perdana?
Jawab: Jika terdapat pendaftar pertama maka diberikan diskon, dan jika
membayar tunai tanpa cicil akan diberikan diskon tersendiri, apabila dalam
pendaftaran mendaftarkan dua orang sekaligus (kakak dan adik) di periode
yang sama akan diberikan diskon yang disebut diskon kakak adik, untuk
diskon prestasi ada aturannya sendiri. Diskon bagi siswa yang prestasinya
3besar, 5 besar, diberikan diskon dengan besar masing-masing. Kemudian
apabila ada siswa yang melanjutkan ke jenjang berikutnya, kita memberikan
gratis biaya pendaftaran, siswa tersebut hanya membayar biaya bimbingan
belajarnya saja.
15. Apakah harga yang disediakan sudah sesuai dengan fasilitas yang diberikan
oleh Primagama?
Jawab: menurut saya sudah cukup sesuai meskipun banyak orang
mengatakan Primagama adalah bimbingan belajar yang memiliki harga
cukup mahal. Sebenarnya fasilitas yang diberikan oleh Primagama pun
tidak hanya bimbingan sesuai jadwal saja, namun, terdapat consys,
pemberian buku SMART untuk para siswa, pemberian kaos Primagama,
dan berbagai macam pelayanan lainnya.
16. Apakah ada kenaikan/penurunan biaya bimbingan belajar di Primagama
tahun 2013/2014 dan 2014/2015?
Jawab: Untuk masalah biaya, pasti ada kenaikan bukan penurunan. Karena
melihat dari tahun ke tahun pasti ada kenaikan. Tapi bukan berarti setiap
tahun naik, namun melihat kondisi dan perkembangan yang ada.
17. Apakah ada kendala dalam aspek harga?
Jawab: Dalam penentuan harga tidak ada masalah, hanya saja banyak yang
menganggap bahwa Primagama adalah program bimbel yang termahal.
18. Bagaimana membangun citra lembaga di mata masyarakat?
Jawab: Dengan memberikan pelayanan yang baik kepada para konsumen,
mengembangnkan produk-produk sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan
mengembangan terus berinovasi untuk menjadi yang terdepan.
19. Apa saja teknologi yang sudah diterapkan oleh Primagama?
Jawab: Primagama melakukan kerjasama dengan PT Microsoft Indonesia
untuk menciptakan proses pembelajaran online melalui
www.primagama.com. Di dalam situs tersebut tersedia pelayanan try out
online, games educative, konsultasi online maupun chatting dengan sesame
siswa Primagama. Untuk yang akan datang para karyawan administrasi pun
akan mendapatkan pelatihan berbasis IT untuk melakukan hubungan
dengan sesame karyawan Primagama dari berbagai cabang dan pusat serta
digunakan sebagai databased penyimpanan data siswa.

20. Sudah sejauh mana jaringan yang dimiliki oleh Primagama?


Jawab: Primagama Villa Nusa Indah sudah memiliki jaringan dengan
sekolah-sekolah sekitar. Banyak sekolah yang sudah percaya dengan
pelayanan yang diberikan oleh Primagama.
21. Usaha apa saja yang telah dilakukan oleh Primagama dalam aspek promosi?
Jawab: Usaha yang dilakukan oleh Primagama Villa Nusa Indah dalam
aspek promosi, pertama dengan membagikan brosur-brosur ketika masa
penerimaan rapot siswa, ketika tahun ajaran baru ke sekolah-sekolah,
memasang spanduk, melakukan promosi melalui media facebook,
melakukan kerjasama dengan sekolah dalam rangka mengadakan try out
atau bimbingan belajar tambahan bagi siswa kelas 3 di sekolah, langkah
yang dilakukan Primagama adalah dengan membuka di sekolah tersebut,
langkah lain adalah mengadakan trial class bagi para siswa untuk menarik
mereka dalam mengikuti program Bimbel di Primagama, dan yang terakhir
adalah open house bagi para siswa maupun orang tua di sekolah-sekolah
terdekat. Selain itu bisa melakukan promosi melalui media blackberry
messanger, dan menggunakan jasa siswa untuk mengenalkan Primagama ke
teman-teman mereka.
22. Melalui media apa sajakah promosi yang dilakukan oleh Primagama?
Jawab: Jika dari pusat sudah dilakukan usaha promosi melalui media
Televisi yang diperankan oleh Rano Karno, Nikita Willy, melalui radio,
melalui media internet (website Primagama)
Jika dari cabang melalui media cetak berupa brosur, spanduk, pamflet, dari
mulut ke mulut, facebook, dan blackberry messanger.
23. Inovasi-inovasi apa saja yang dihadirkan oleh Primagama?
Jawab: Inovasi yang dihadirkan Primagama seperti Consys, dahulu belum
ada consys, sekarang sudah ada layanan tersebut untuk membantu siswa
mengerjakan PR, dll. Program Excellent, tes DMI, dll
24. Apakah Primgama melakukan promosi ke sekolah-sekolah terdekat?
Jawab: Ya, Primagama selalu melakukan promosi apalagi di sekolah-
sekolah terdekat. Itu sudah pasti, kita biasanya menyebar pamphlet atau
brosur ke sekolah-sekolah dengan membentuk tim, dan mendatangi
sekolah-sekolah ketika sedang penerimaan rapor. Karena pada masa itu,
banyak orang tua yang berdatangan mengambil rapor siswa, disana kita
memberikan pamphlet tersebut ke orang tua yang sedang mengambil rapor.
25. Apakah Primagama mengadakan pelayanan personal (open house) kepada
para konsumen dan kapan biasanya diadakan?
Jawab: Untuk kegiatan open house di dalam lembaga sendiri itu tidak
pernah kami laksanakan, akan tetapi biasanya kita melaksanakan kegiatan
open house di sekolah-sekolah yang mengajak kerjasama dalam bentuk Try
Out maupun kegiatan lain. Di sana Primagama membuka stand sendiri dan
membuka layanan Open House untuk siapapun yang ingin bertanya tentang
Primagama.
26. Apakah terdapat kurun waktu dari Primagama dalam melakukan promosi?
Jawab: Biasanya Primagama mengadakan Promosi ketika pergantian tahun
ajaran baru maupun pergantian semester dari semester 1 ke semester 2. Dan
kegiatan itu kami lakukan ketika pengambilan rapor di sekolah. Kegiatan
Promosi lain ketika mendekati UAS atau UN, biasanya kita melaksanakan
dengan sekolah yang mengajak kerjasama maupun dari media lain.
27. Siapa sajakah yang terlibat dalam kegiatan promosi?
Jawab: Dalam kegiatan Promosi ini yang terlibat adalah semua karyawan-
karyawan yang bekerja di Primagama. Meliputi bag. Pemasaran terutama,
akademik, dan keuangan.
28. Siapa yang paling berperan dalam kegiatan promosi?
Jawab: Yang paling berperan dalam kegiatan Promosi tentunya bagian
Pemasaran. Namun, di Primagama Nusa Indah kita memerankan semua
bagian untuk kegiatan Promosi. Karena jika hanya satu orang yang bekerja.
Tidak akan tercapai tujuan lembaga.
29. Apakah ada kendala dalam melakukan promosi?
Jawab: Sejauh ini, tidak ada kendala dalam pelaksanaan promosi
30. Bagaimana cara perekrutan tenaga pendidik/Tentor di Primagama VNI?
Jawab: Pada awal mula Primagama berdiri, kami mencari Tentor melalui
brosur dan dari mulut ke mulut. Kami menyediakan Tentor sesuai dengan
bidang study yang dibutuhkan.
31. Penyediaan tenaga pendidik/tentor di Primagama
Jawab: Primagama menyediakan Tentor (Instruktur smart) sesuai dengan
banyaknya kelas yang tersedia dan sesuai dengan bidang study yang
diajarkan.
32. Bagaimana proses penyeleksian Tentor di Primagama?
Jawab: Penyeleksian Tentor ada beberapa tahap, pertama menyerahkan
surat lamaran, wawancara, tes micro teaching di hadapan Tentor Senior
maupun di hadapan Kepala Primagama, kemudian diberikan waktu
mengajar di dalam kelas dan dinilai pula oleh Tentor Senior, jika Micro
Teaching lulus dan siswa merasa cocok dan nyaman dengan calon Tentor
tersebut maka akan diterima di Primagama. Namun, Calon Tentor tersebut
masih harus belajar cara mengajar dengan melihat Tentor senior mengajar
di kelas dan diberikan pelatihan khusus dengan metode pembelajaran versi
Primagama.
33. Apakah Tentor yang tersedia di Primagama VNI sudah sesuai dengan
bidang studi yang diajarkannya?
Jawab: Sejauh ini sudah sesuai, Tentor yang memiliki latar belakang sains
maka diberikan mata pelajaran sains, jika latar belakang pendidikan dari
bahasa atau sastra maka diberikan kelas mengajar pada pelajaran Bahasa.
34. Apakah terdapat syarat tertentu kepada para Tentor?
Jawab: Syarat untuk menjadi Tentor cukup mampu menguasai materi
pelajaran dan mampu bersikap ramah, friendly serta mampu mengendalikan
siswa di kelas.
35. Apakah para Tentor diberikan pelatihan dalam metode pembelajaran di
Primagama?
Jawab: Tentor (I Smart) Primagama selalu diberikan pelatihan dan sesuai
dengan mata pelajaran yang dipegang. Biasanya kegiatan pelatihan tersebut
bersamaan dengan Primagama lain yang masih dalam kabupaten Bogor.
36. Apakah ada kendala dalam aspek people (tenaga pendidik/tentor)?
Jawab: Kendala yang ada di sini adalah ketika salah satu Tentor tidak hadir
atau memiliki izin, Primagama tidak memiliki Tentor pengganti lebih
banyak untuk menggantikan Tentor yang berhalangan hadir. Namun, untuk
mengatasi hal tersebut biasanya kita mengganti ke jadwal mata pelajaran
lain. Namun, tidak semua siswa mendapatkan informasi pergantian jadwal
tersebut dan membuat beberapa peserta didik membawa buku pelajaran
yang seharusnya hari itu dipelajari.
37. Apa yang melatarbelakangi berdirinya Primagama di Vila Nusa Indah?
Jawab: Yang melatarbelakangi berdirinya Primagama di Vila Nusa Indah
adalah melihat kebutuhan masyarakat atas pendidikan di luar sekolah. Dan
pada awalnya terdapat owner dari Primagama yang sekarang adalah Kepala
Primagama. Kemudian kita mengadakan survey di wilayah Vila Nusa Indah
dan mengambil lokasi yang memungkinkan mudah untuk dijangkau oleh
konsumen/masyarakat.
38. Bagaimana menghadapi persaingan dengan Lembaga Bimbingan belajar
lain yang berdiri di Vila Nusa Indah?
Jawab: Untuk menghadapi persaingan, Primagama selalu mengembangkan
inovasi-inovasi terbaru menarik konsumen. Pada tahun 2005 lalu,
Primagama merupakan lembaga bimbel yang pertama muncul, kemudian
maraknya lembaga bimbel lain yang berdiri di sekitar Vila Nusa Indah.
Tidak hanya lembaga bimbel ternama, tetapi lembaga bimbel baru pun
mulai tumbuh dan terdapat privat dari rumah ke rumah.
39. Menurut anda, apakah letak Lembaga Bimbel Primagama ini sudah cukup
strategis?
Jawab: Menurut saya sudah cukup strategis, wilayah ini diapit oleh
beberapa perumahan dan letak dari Primagama tepat di gerbang utama Vila
Nusa Indah, sehingga lebih mudah untuk ditemui dan mudah dijangkau oleh
masyarakat.
40. Apakah terdapat banyak target pemasaran di wilayah ini?
Jawab: Target pemasaran untuk di wilayah ini cukup banyak, banyak
sekolah-sekolah yang berdiri di daerah sekitar Vila Nusa Indah dan terdapat
banyak siswa dari luar daerah Vila Nusa Indah.
41. Apakah terdapat kendala di penempatan ini?
Jawab: Yang menjadi kendala adalah banyaknya Lembaga Bimbingan
belajar lain yang tumbuh di daerah sekitar Primagama Vila Nusa Indah.
Daftar Checklist Dokumen

No. Dokumen Ada Tidak Keterangan

1. Profil Lembaga

2. Struktur Organisasi

3. Media promosi cetak:

- Banner
- Spanduk
- Pamflet
- Brosur
- Kalender
- Lainnya
4. Website

5. Foto-foto kegiatan
Kegiatan-kegiatan Primagama

Try Out Kerjasama dengan sekolah Try Out Kelas 6 SD Primagama

Juara 1,2 dan 3 Try Out Primagama


Outbond Siswa Primagama Villa Nusa Indah
Banner Kegiatan Primagama

Kegiatan lomba baris-berbaris

Banner kegiatan Try Out bersama SMP Permata Sakti

Pamflet Try Out dengan Primagama 33 tahun


SMP Permata Sakti

Brosur kegiatan Try


Out US bersama SMP
Islam Al-Fajar
Kondisi Ruangan Primagama

Kamar mandi lantai 1 Lorong ruang kelas

Ruang Istirahat Ruang Kelas

Ruang Kelas lantai 2 Kotak penyimpanan handphone


Lorong lantai 2 Ruang Administrasi

Papan tulis jadwal mengajar Ruang Kelas


BIOGRAFI PENULIS

Vita Hanafiyah lahir di kota Lamongan yang


merupakan anak bungsu dari enam bersaudara oleh
pasangan Bapak Ilham Bisri dan Ibu Umu Hanik.
Penulis memiliki 3 saudara laki-laki bernama Isa
Anshori, Alm. Ainur Rohman, Abdus Shonik dan 2
saudara perempuan bernama Fitria Ningsih, dan Elif
Rahmawati. Penulis mulai menempuh pendidikan di
TK Aisyiah Bustanul Athfal Sedayulawas tahun
1996, kemudian melanjutkan ke jenjang SD di MI
Muhammadiyah 2 Sedayulawas tahun 1998-2004, setelah itu penulis memasuki
sekolah menengah di SMP Muhammadiyah 15 Brondong 2004-2007, kemudian
melanjutkan ke SMA N 2 Lamongan dan lulus pada tahun 2010. Setelah
melakukan pendidikan selama 12 tahun di sekolah, penulis melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi, melalui jalur Mandiri, penulis berhasil lolos
ujian dan diterima di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan program studi
Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada tahun 2010.

Selama menempuh pendidikan, penulis juga pernah aktif dalam mengikuti


berbagai organisasi dan kegiatan, seperti BEM J (Badan Eksekutif Mahasiswa
Jurusan) pada tahun 2010-2012, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)
tahun 2010, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) cabang Ciputat tahun 2012
-2015, FORMALA (Forum Mahasiswa Lamongan) tahun 2011-2015, MIC
(Movement Inspiration Centre) tahun 2013-2015. Tidak hanya organisasi yang
penulis ikuti, penulis pula mengikuti berbagai komunitas seperti Kalung Rautan
(Komunitas Seni Lukis). Dengan keikutsertaan penulis dalam berbagai organisasi,
penulis mendapatkan banyak teman-teman sebagai wahana bertukar pikiran,
mendapatkan wawasan, pengalaman, dan jaringan-jaringan tertentu. Melalui hal
tersebut, penulis menyadari bahwa rasa kerjasama itu sangatlah penting dalam
meraih sebuah tujuan yang diukir bersama, dari sana pula penulis dapat melatih
kedisiplinan dalam menghadapi segala urusan yang dihadapi oleh penulis.

Anda mungkin juga menyukai